Anda di halaman 1dari 4

PENGENALAN PESTISIDA

Alfia Ningsi
201910200311009
E-mail: alvianingsi@gmail.com
Program Study Agroteknologi Fakultas Pertanian-Peternakan Universitas Muhammadiyah Malang
Jl. Raya Tlogomas No.246, Malang, Jawa Timur Indonesia

Abstrak
Organisme pengganggu tanaman merupakan organisme-organisme yang dapat merusak
tanaman baik secara langsung maupun tidak langsung. Kerusakan tersebut dapat menimbulkan
kerugian baik dari segi kulitas maupun kuantitas panen, sehingga merugikan secara ekonomi.
Untuk menghindari kerugian OPT, tanaman harus dilindungi dengan secara mengendalikan OPT
tersebut. Dengan demikian untuk membasmi OPT tersebut yaitu berupa pestisida. Pestisida
adalah substansi kimia dan bahan lain serta jasad renik virus yang digunakan untuk
mengendalikan berbagai hama, hama yang dimaksud disini adalah sangat luas, yaitu serangga,
tunggau, tumbuhan pengganggu, penyakit tanaman yang disebabkan oleh fungi (jamur) bakteri
dan virus, kemudian menatode (bentuknya seperti cacing dengan ukuran mikroskopis), siput,
tikus, burung dan hewan lain yang dianggap merugikan.

PENDAHULUAN menurunnya populasi organisme berguna


seperti usuh alami, dan pecermaran lingkungan
Peran pestisida untuk meningkatkan (Isenring 2010). Munculnya OPT yang resisten
kulitas dan produksi komoditas pertanian terhadap terhadap pestisida sintetis sudah lama
diberbagai Negara masih dominan. Penggunaan diketahui. Menurut Belingger ada lebih dari
pestisida yang bijaksana banyak 500 spesies serangga dan tungau, 270 spesies
menguntungkan manusia, seperti meningkatkan gulma, 150 patogen tanaman, dan beberapa
produksi tanaman dan ternak karena spesies tikus yang tahan terhadap pestisida.
menurunnya gangguan hama dan penyakit pada Diantranya terdapat lebih 1.000 kombinasi
tanaman (OPT), terjaminnya kesinambungan serangga/insektisida yang tahan (multiple
pasokan makanan dan pakan karena hasil resistance) dan 17 spesies serangga yang tahan
panen meningkatnya kesehatan, kulitas dan terhadap hampir sebagian besar kelompok
harapan hidup manusia akibat tersedianya insektisida. Dalam ulusannya, bahwa resistensi
bahan makanan bermutu dan perbaikan wereng batang coklat terhadap insektisida
lingkungan. Namun harus diakui bahwa imidakloprid dan tiametakson umum terjadi di
dampak negative penggunaan pestisida yang asia timur dan Indochina, kecuali Filipina,
tidak bijak sana terhadap kesehatan dan sedangkan wereng batang coklat yang tahan
lingkungan sudah banyak dipublikasikan terhadap insektisida fipronilan ditemukan di
sehingga berbagai upaya untuk meminimalkan Asia Tenggara (Matsumura et al 2010)
dampak negatifnya perlu dilakukan (Cooper Penggunaan pestisida sangat berdampak
Dobson 2009) terhadap kesehatan manusia dengan
Penggunan pestisida dengan bahan aktif lingkungan. Setiap hari ribuan petani dan para
yang sangat toksik dan sulit terdegradasi juga pekerja dipetanian diracuni oleh pestisida dan
menimbulkan berbagai dampak negatif pada setiap tahun diperkirakan jutaan orang terlibat
lingkungan, seperti hilangnya keragman hayati,
pertanian mengalami keracunan akibat Metode Kerja
pestisida. Pestisida meracuni mausia tidak
hanya pada saat pestisdia itu digunakan tetapi Adapun metode kerja pengenalan jenis
juga saat mempersiapkan atau elakukan dan sifat pestisida pada praktikum pengenalan
penyemprotan. Mereka yang terkena dampak pestisida yaitu:
dari pestisida dapat mengalami pusing, muntah,
pingsan dan tidak sedikit kasus berakhir a) Menyiapkan berbagai merek pestisida
dengan kematian. Kejadian tersebut umumnya dan berbagai bentuk pestisida sintetik,
disebabkan kurangnya perhatian atas pestisida organik, dan pestisida
keselamatan kerja dan kurangnya atas biologis.
kesadaran pestisida adalah racun. Salah satu b) Mencatat, mempelajari dan
penyebab terjadinya keracunan akibat pestisida,
membandingkan sifat-sifat berbagai
karena petani kurang memperhatikan
penggunaan alat pelindung diri (APD) dalam jenis pestisida berdasarkan uraian yang
melakukan penyemprotandengan menggunakan tertera pada label kemasannya.
pestisida (Suma’mur, 2009) Dilakukan juga perbandingan dengan
Penggunaan pestisida nabati merupakan penjelasan yang ada pada berbagai
salah satu solusi terbaik untuk mengatasi sumber pustaka.
dampak negatif dari penggunaan pestisida c) Melaukan survey dan tanya jawab ke
kimia. Pestisida nabati adalah pestisida yang petani maupun ketoko-toko pertanian
bahan aktifnya berasal dari tumbuhan atau tentang pestisida yang digunakan atau
bagian tumbuhan seperti akar, daun, batang, yang diperdagangkan.
atau buah. Pestisida nabai lebih aman dan
nyaman, yaitu apanila diaplikasikan akan
membunuh hama pada waktu itu (bersifat
kontak) dan setelah hama terbunuh, maka
residu akan cepat menghilang dialam. Dengan
demikian tanman akan terbebas dari residu
pestisida dan aman untuk dikonsumsi (Isenring
2010)

BAHAN DAN METODE


Tempat dan Waktu
Praktikum dilaksanakan di
Laboratorium1 Universitas Muhammmadiyah
Malang pada tanggal 14 Oktober 2019
Alat dan Bahan
Adapun alat yang digunakan adalah
Semprotan, dan bahan yang digunakan adalah
Pestisida Decis.
HASIL DAN PEMBAHASAN
NO Gambar Nama Produk Jenis Bahan Aktif Fungsi
Pestisida
1. GRAMAXON Herbisida Parakuat Mencegah
E Diklorida dan
276 g/l mematikan
gulma atau
tumbuhan
pengganggu

2. CONFIDOR Fungisida Profenofos Membunuh


350 g/l atau
menghambat
candawan
penyebab
penyakit

3. CURACRON Insektisida Profenofos Memberantas


500 g/l serangga,
seperti
nyamuk,
kecoak, kutu
bulu, rayap,
belalang dan
lain-lain
4. AGREPT Bakterisida Streptomisi Untuk
20WP n Sulfat mengendalik
20% an penyakit
tanman yang
disebabkan
oleh bakteri

5. FURADAN Nematisida Karbofuran Untuk


3GR 3% mengendalik
an berbagai
jenis hama
termasuk
hama yang
ada didalam
tanah
6. NUMECTIN Insektisida Spinaferam Membunuh
60 g/l atau
methoxy mengendalik
Fenoxide an hama jenis
300 g/l kutu-kutuan

Pestisida sering digunakan untuk DAFTAR PUSTAKA


mengendalikan organisme pengganggu Amutha, M., J.G. Banua, T. Surulivelu, and
tanaman, sebuah pestisida mempunyai daya N. Gopalakrishnan. 2010. Effect of
bunuh yang tinggi. Pestisida mempunyai daya commonly used insecticides on growth of
bunuh yang tinggi, penggunannya mudah dan white Muscardine fungus, Beauveria
hasilnya cepat diketahui pestisida diaplikasikan bassiana under laboratory conditions. J.
untuk mengendalikan hama, gulma tanaman Biopest. 3:143-146
pemanfaatan pestisida nabati mendapat Asi, M.R., M.H. Bashir, M. Afzal, M.
perhatian penting sering dengan dampak Ashfaq, and S.T. Sahi. 2010. Compatibility
negatif penggunaan pestisida sintetis terhadap of entomopathogenic fungi, Metharzium
kesehatan dan lingkungan. Untuk anisopliae and Paecilomyces fumosoroseus
meminimalkan masalah-masalah itu metode with selective insecticides. Pak. J. Bot.
kontrol harus ramah lingkungan dan aman 42:4207-4214.
terhadap manusia salah satu metodena yaitu Asogwa, E.U., T.C.N. Ndubuaku, J.A.
memanfaatkan pestisida botani yang diekstrasi Ugwu, and O.O. Awe. 2010. Prospe ts of
dari tanaman tropis. botanical pesticides from neem,
Azadirachta indica for routine protection of
KESIMPULAN DAN SARAN cocoa farm against the brown cocoa mirid-
sahlbergella singularis in Nigeria. J.
Bukti-bukti penelitian kompatibilitas
Medicinal Plants Res. 4:1-6.
beragam jenis pestisida (hayati, nabati, dan
sintetis) menunjukkan potensi yang cukup baik Basuki, R.S. 2009. Pengetahuan petani dan
keefektifan penggunaan insektisida oleh
untuk mengoptimalkan pengguannya sekaligus
petani dalam pengendalian hama
meminialkan penggunaan pestisida sintetis.
Spodoptera exigua Hubn pada tanaman
Informasi kompatibilitas jenis pestisida perlu bawang merah di Brebes dan Cirebon.
dikelola dan digunakan secara optimal. Jurnal Hortikultura 19:459-474.
Perusahaan pestisida perlu menginformasikan
sifat sinerginisme produk yang dibuatnya,
pemerintah perlu meningkatkan pengawasan
penyuluhan penggunaan pestisida kepada
pengguna.

Anda mungkin juga menyukai