Anda di halaman 1dari 16

PESTISIDA

FUNGISIDA : CONASOL 50 SC

Oleh :
Neni Noprida 02020010 P)
A. DEFINISI PESTISIDA

Pestisida berasal dari bahasa inggris yaitu pesticide merupakan


bahan yang digunakan untuk mengendalikan, menolak, atau
membasmi organisme pengganggu.
 Sasaran dari penggunaan pestisida ini, bermacam-macam
seperti serangga, tikus, gulma, burung, mamalia, ikan atau
mikroba yang dianggap mengganggu pada pemanfaatan
tertentu.
 Penggunaan pestisida harus mengikuti aturan yang sudah
ditetapkan agar tidak membahayakan mahluk hidup lainnya
dilingkungan.
B. JENIS-JENIS PESTISIDA

1. Akarisida
Pestisida ini juga sering disebut dengan Mitesida yang berfungsi
untuk membunuh tungau atau kutu yang ada pada tanaman.
2. Algasida
Pestisida ini berfungsi untuk membunuh dan mencegah tanaman
pengganggu seperti alge pada tumbuhan petani.
3. Alvisida
Pestisida ini berfungsi untuk membunuh maupun pencegah burung
di sawah.
4. Bakterisida
Pestisida ini berfungsi untuk membunuh gulma maupun hama dari
hewan pada tanaman.
5. Fungisida
Pestisida ini berfungsi untuk membunuh dan mencegah timbulnya
jamur maupun cendawan.
6. Herbisida
Pestisida ini berfungsi untuk membunuh dan mencegah gulma
agar lahan pertanian menjadi produktif.
7. Insektisida
Pestisida ini berfungsi untuk membunuh sekaligus mencegah
munculnya hama serangga di lahan pertanian yang bisa
mengganggu kualitas tanaman.
8. Molluskisida
Pestisida ini berfungsi untuk membunuh dan mencegah populasi
siput di lahan pertanian.
9. Nematisida dan Ovisida
Pestisida Nematisida berfungsi untuk membasmi jenis hama
nemtoda. Sedangkan Ovisida memiliki berfungsi untuk merusak
telur dari hama penyakit.
10.Piscisida
Pestisida ini berfungsi untuk membasmi ikan di area persawahan
yang tidak menguntungkan bagi para petani.
11.Rodentisida dan Termisida
Pestisida Rodentisida berfungsi untuk membunuh hewan pengerat
sebagai hama seperti tikus. Sedangkan Termisida berfungsi sama
dalam mencegah serangga pelubang kayu seperti rayap
C. DAMPAK PENGGUNAAN PESTISIDA

 Dampak Positif
1) Dapat diaplikasikan dengan mudah.
2) Dapat diaplikasikan hampir di setiap waktu dan setiap
tempat.
3) Hasilnya dapat dirasakan dalam waktu singkat.
4) Dapat diaplikasikan dalam areal yang luas dalam waktu
singkat.
5) Mudah diperoleh dan memberikan keuntungan ekonomi
terutama jangka pendek.
6) Dapat membantu petani dalam membasmi organisme
pengganggu tanaman
 Dampak Negatif
1) Menurunkan kesuburan tanah.
2) Pencemaran terhadap ekosistem lahan sayuran holtikultura.
3) Pencemaran terhadap keadaan populasi hama, patogen dan
musuh alami
4) Pencemaran terhadap kesehatan manusia
5) Pertumbuhan tanaman tidak normal
6) Pestisida kimia meninggalkan residu pada tanaman
7) Pestisida kimia menyebabkan resistensi OPT
8) Kematian musuh alami organisme pengganggu
9) Keracunan terhadap ternak dan hewan peliharaan
10) Ketidak seimbangan ekosistem
D. DEFINISI FUNGISIDA
 Fungisida adalah jenis pestisida yang secara khusus dibuat dan
digunakan untuk mengendalikan (membunuh, menghambat atau
mencegah) jamur atau cendawan patogen penyebab penyakit.
 Fungisida dalam bidang pertanian digunakan untuk mengendalikan
cendawan pada benih, bibit, batang, akar, daun, bunga dan buah.
Aplikasinya dilakukan dengan penyemprotan langsung ketanaman,
injeksi batang, pengocoran pada akar, perendaman benih dan
pengasapan (fumigan).
E. KLASIFIKASI FUNGISIDA
 Fungisida Berdasarkan Bahannya
1. Fungisida Sintensis/Kimia
Fungisida sintetis atau fungisida kimia adalah fungisida yang
dibuat dari bahan-bahan kimia sintetis. Fungisida ini memiliki
efek negatif dan berbahaya bagi manusia, hewan dan
lingkungan, terlebih jika digunakan dalam jangka panjang.

2. Fungisida Alami/Organik/Nabati
Fungisida alami/organik/nabati adalah fungisida yang terbuat
dari bahan-bahan alami yang banyak tersedia di alam. Fungisida
ini relatif lebih aman digunakan karena tidak mengandung
bahan kimia berbahaya.
 Fungisida Berdasarkan Bentuknya
1. Fungisida Berbentuk Tepung
2. Fungisida Berbentuk Cair
3. Fungisida Berbentuk Gas
4. Fungisida Berbentuk Butiran
 Fungisida Berdasarkan Sifatnya
1. Fungisida Selektif
Fungisida yang bersifat selektif, yaitu fungisida yang
hanya dapat membunuh jenis cendawan tertentu namun tidak
mengganggu cendawan jenis lainnya.
2. Fungisida Non Selektif
Fungisida yang bersifat tidak selektif yang dapat membunuh
semua jenis cendawan, baik cendawan yang merugikan
maupun cendawan yang menguntungkan.
 Fungisida Berdasarkan Cara Kerjanya
1. Fungisida Kontak
Fungisida kontak adalah fungisida yang hanya bekerja pada
bagian yang terkena semprotan saja atau hanya pada bagian
yang kontak langsung dengan larutan fungisida. Fungisida kontak
tidak dapat menembus jaringan tanaman dan tidak dapat
didistribusikan didalam jaringan tanaman.

2. Fungisida Translaminar
Fungisida translaminar adalah jenis fungisida yang dapat
menembus jaringan tanaman namun tidak dapat didistribusikan
didalam jaringan tanaman.
3. Fungisida Sistemik
Fungisida sistemik adalah jenis fungisida yang apabila
disemprotkan ketanaman akan diserap dan didistribusikan
keseluruh bagian tanaman melalui jaringan tanaman.
4. Fungisida Kontak dan Sistemik
Fungisida yang bekerja secara ganda, yaitu bekerja secara
kontak sekaligus bekerja secara sistemik.
 Fungisida Berdasarkan Fungsinya
1. Fungisidal, adalah fungisida yang dapat membunuh
cendawan dan menghambat pertumbuhan cendawan.
2. Fungistatik, adalah fungisida yang hanya dapat menghambat
pertumbuhan cendawan.
3. Genestatik, adalah fungisida yang dapat mencegah terjadinya
sporulasi..
F. JENIS-JENIS MERK FUNGISIDA

1. Fungisida ANMI 100SC 6. Fungisida VILAN 50 SC


2. Fungisida Anvil 50SC 7. Fungisida UNIZOLE 375 SC
3. Fungisida FASTGOPAZ 50 SC 8. Fungisida DANVIL 50 SC
4. Fungisida HEXAGRO 50 SC 9. Fungisida CONASOL 50 SC
5.  Fungisida HEZOLE 50 SC
6. Fungisida KONTAF 50 SC
G. CONASOL 50 SC
 Canasol 50 SC merupakan pestisida jenis fungisida
sistemik dan kontak, berbentuk pekatan berwarna putih
yanga dapat suspensikan untuk mengendalikan
penyakit bercak daun (Cercospora capsici),penyakit
antraknosa (Colletotrichum capsici)pada, penyakit
jamur akar putih (Rigidiporus lignosus), penyakit blast
(Pyricularia oryzae) dan penyakit busuk putih
(Rhizoctonia solani)
 Canasol 50 SC berbahan aktif Heksaconazol 50 g/l.
 Pengunaan Canasol 50 SC pada tanaman padi, cabe,
dan karet.
H. PENGGUNAAN CANASOL 50 SC PADA
TANAMAN
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai