e) Granular (G)
Bentuknya butiran padat dengan ukuran bervariasi. Ada yang berbentuk coated
yaitu pasir kuarsa yang dilapisi bahan aktif dan pembawa. Aplikasinya dengan cara
ditaburkan di tanah. Bahan aktif pestisida ini akan larut sedikit demi sedikit (slow
release) di tanah sehingga efeknya dapat bertahan lama. Kandungan aktifnya rendah
tidak sampai 10 %. Pestisida jenis ini umumnya bersifat sistemik untuk membunuh
ulat penggerek batang dan pengisap daun, atau untuk membunuh gulma. Contohnya
insektisida Furadan 3 G, Regent 0.3 G, dan herbisida kontak pratumbuh Goal 2 G.
a) Knapsack sprayer semi otomatis. Tekanan diperoleh dari udara yang dipompa
Knapsack sprayer semi otomatis, cairan dipompa secara langsung ke dalam ruang
tekan
b) Mist Blower : Sprayer bermotor yang menghasilkan aliran udara dengan kecepatan
tinggi
c) Foger (Pengabut)
Pulsfog Memecah larutan pestisida menjadi partikel-partikel yang sangat halus
CARA APLIKASI
Beberapa cara dalam aplikasi pestisida yaitu dengan peyemprotan, Pengabutan
dan penaburan, dalam pengaplikasian pestisida harus tepat dosis, tepat konsentrasi,
tepat sasaran, tepat cara dan tepat waktu agar pengaplikasiannya efektif dan efisien .
Dosis merupakan kadar dari sesuatu (kimiawi, fisik, biologis) yang dapat
mempengaruhi suatu organisme secara biologis makin besar kadarnya, makin besar
pula dosisnya untuk pengaplikasian pestisida maka diperlukan dosis yang tepat,
konsentrasi yaitu pencampuran formulasi bahan aktif suatu pestisida dengan air atau
kebutuhan pestisida per liter dalam pengaplikasian harus memperhatikan konsentrasi
bahan aktif pestisida tersebut, untuk pengaplikasian pestisida harus memperhatikan
waktu yang tepat agar pengaplikasian pestisida tersebut efektif dan tepat sasaran,
waktu yang tepat untuk pengaplikasian pestisida yaitu pada saat pagi hari, sore hari
dan pada waktu tidak hujan.
Secara sederhana cara menghitungnya adalah sebagai berikut:
- Dosis adalah jumlah bahan aktif. yang diaplikasikan per satuan luas(kg/ha)
- Volume adalah jumlah larutan (pestisida + pelarut) yang diaplikasikan per satuan
luas (lt/ha)
- Peliputan yang tepat adalah jumlah droplet per satuan luas
Alat :
- Kertas HVS
- Alat tulis
Bahan :
- Knapsack manual sparyer
- Hand sparyer
- Matador
- Gramoxone
- Mospilan
- Ally
- Dithane
Pelaksanaan pratikum
Siapkan semua alat dan bahan
a) Lakukan pengamatan terhadap berbagai jenis pestisida dan alat aplikasinya
b) Perhatikan keterangan yang ada di brosur atau kemasan pestisida untuk
mengenali tanda bahaya dan kandungan bahan aktif, dan pada alat
aplikasinya perhatiakan bagian-bagian alat tersebut
c) Gambar alat aplikasi pestisida dan beri keterangan lengkap serta buat tabel
untuk jenis-jenis pestisidanya.
Prinsip kerja alat penyemprot handsprayer adalah memecah cairan menjadi butiran
partikel halus yang menyerupai kabut. Dengan bentuk dan ukuran yang halus ini maka
pemakaian pestisida akan efektif dan merata ke seluruh permukaan daun atau tajuk tanaman.
Untuk memperoleh butiran halus, biasanya dilakukan dengan menggunakan proses
pembentukan partikel dengan menggunakan tekanan (hydraulic atomization), yakni cairan di
dalam tangki dipompa sehingga mempunyai tekanan yang tinggi, dan akhirnya mengalir
melalui selang karet menuju ke alat pengabut. Cairan dengan tekanan tinggi dan mengalir
melalui celah yang sempit dari alat pengabut, sehingga cairan akan pecah menjadi partikel-
partikel yang sangat halus
Secara umum spesifikasi alat penyemprot meliputi data teknis mengenai :
Volume tangki : 10 – 20 L.
Kapasitas tangki : 8 – 16 L.
Kekuatan tangki : 10 – 15 kg / cm2 ( 140 – 200 psi).
Bahan konstruksi : plat logam anti karat.
Kelengkapan alat yang diperlukan untuk mengoperasikan alat penyemprot ini antara lain :
Masker, alat pelengkap untuk menutup mulut dan hidung agar kabut yang
mengandung pestisida tidak masuk ke dalam pernapasan.
Pakaian lengan panjang agar menutupi permukaan kulit bagian tangan, sarung tangan,
serta kaca mata pelindung.
Ember, gelas ukur, dan corong plastik untuk menakar , mencampur, dan menuangkan
larutan pestisida yang diaplikasikan ke dalam tangki.
c. Tipe-tipe Nozzle
Nozzle sprayer (dibaca nosel) adalah alat/bagian mesin yang dirancang untuk
mengendalikan arah aliran fluida sekaligus mengatur kecepatannya. Singkatnya, nozzle
sprayer diindikasi sebagai alat semprot yang efisien karena dapat menyemprot cairan secara
cepat dan merata. Di bidang pertanian, nozzle sprayer menjadi komponen penting karena
memberikan fungsi kepada alat untuk menyirami dan menyemprot tanaman. Jenis nozzle
sprayer pun didesain dengan berbagai macam bentuk sesuai dengan kebutuhan. Pemilihan
nozzle harus tepat agar butiran semprot yang dihasilkan sesuai dengan target penyemprotan.
Secara singkat, fungsi nozzle antara lain adalah;
Fungsi utama nozzle adalah memecah (atomisasi) larutan semprot menjadi butiran
semprot (droplet), Fungsi lainnya dari nozzle adalah:
Berikut beberapa jenis nozzle sprayer yang populer penggunaannya di bidang pertanian.
Nozzle sprayer (knapsack sprayer) pertanian selama ini dikenal dengan tipe, yaitu cone
nozzle (nozzle kerucut), flat fan nozzle (nozzle kipas) , even flat nozzle, nozzle polijet, dan
nozzle lubang empat.
DAFTAR PUSTAKA :
Martoredjo, T. 1984. Pengantar Ilmu Penyakit Tumbuhan Bagian dari Perlindungan
Tanaman. Andi Offset. Yogyakarta.
Pracaya, 2007. Hama dan Penyakit Tanaman. Penebar Swadaya. Jakarta.
Panut Djojosumarto, 2008. Panduan Lengkap Pestisida dan Aplikasinya. Jakarta.
Rahmawati Reny. 2012. Hama dan penyakit tanaman pustaka baru press. Yogyakarta.