SEMINAR BIOLOGI
OLEH :
WIDYA
1705122502
Dosen Pembimbing :
Dr. Wan Syafi’i, M.Si
Kangkung
Pada perlakuan P0, P1 dan P2 dengan dosis pupuk cair 0% , 2,5% dan 5% mempunyai notasi a,
yang berarti kontrol PO dan perlakuan P1 serta perlakuan P2 tidak berbeda nyata
Pada perlakuan P3, P4, P5 dan P6 dengan dosis pupuk cair 7,5%, 10%, 12,5% dan 15%
menunjukan pengaruh yang sangat nyata
Pembahasan
C. Pemanfaatan Limbah Cair Tahu Sebagai Pupuk Organik Cair dalam
Meningkatka Pertumbuhan Tanaman Sayur-Sayuran
Tabel 4. Tinggi tanaman pakcoy dengan pemberian beberapa konsentrasi limbah cair tahu
Pada konsentrasi 25% menghasilkan tinggi tanaman pakcoy tertinggi yaitu 20,30 cm
berbeda tidak nyata dengan konsentrasi 37,5% dan 50% dan berbeda nyata dengan
konsentrasi 0% dan 25%.
Pembahasan
C. Pemanfaatan Limbah Cair Tahu Sebagai Pupuk Organik Cair dalam
Meningkatka Pertumbuhan Tanaman Sayur-Sayuran
Tabel 5. Jumlah daun tanaman pakcoy dengan pemberian beberapa konsentrasi limbah cair tahu
Pada konsentrasi 25 – 50% menunjukkan jumlah daun yang sama pada tanaman pakcoy,
berbeda nyata dengan konsentrasi 0 – 12,5%.
Pembahasan
C. Pemanfaatan Limbah Cair Tahu Sebagai Pupuk Organik Cair dalam
Meningkatka Pertumbuhan Tanaman Sayur-Sayuran
Tabel 6. Luas daun tanaman pakcoy dengan pemberian beberapa konsentrasi limbah cair tahu
Pada konsentrasi 37,5% merupakan luas daun yang paling besar, yang kemudian diikuti
oleh konsentrasi 25%, 50% dan 12,5%.
Pembahasan
C. Pemanfaatan Limbah Cair Tahu Sebagai Pupuk Organik Cair dalam
Meningkatka Pertumbuhan Tanaman Sayur-Sayuran
Tabel 7. Berat segar tanaman dan berat segar layak konsumsi tanaman pakcoy dengan pemberian
beberapa konsentrasi limbah cair tahu
B. Saran
Pemanfaatan limbah cair tahu sangat dianjurkan dalam pertanian sebagai pupuk
cair organik agar mengurangi pencemaran lingkungan akibat limbah cair tahu
tersebut. Limbah cair tahu yang telah di olah menjadi pupuk cair organik
mengandung bahan organik yang ramah lingkungan.