Anda di halaman 1dari 17

PENGARUH SISTEM DAN KONSENTRASI NUTRISI TERHADAP

PERTUMBUHAN TANAMAN SAWI PAKCOY (BRASSICA RAPA L.)


YANG DENGAN SISTEM HIDROPONIK SUMBU

Dikerjakan oleh:
Nama : Atikah Nur Hanifah
NPM : 41204720121018
Kelas : FMIPA- Kimia B (Ekstensi)
Latar Belakang
PENDAHULUAN Sayuran merupakan salah satu hasil pertanian yang memiliki prospek baik.
karena dibutuhkan setiap hari dan juga memiliki nilai ekonomi yang
tinggi. Pakcoy (Brassica rapa L. var. chinensis) adalah jenis sayuran yang
sering ditemui dan mudah untuk didapatkan, baik dalam bentuk segar
maupun dalam bentuk olahan. Namun produksi pakcoy di Indonesia
belum mampu mengimbangi permintaan masyarakat yang relatif
meningkat.

Hidroponik merupakan salah satu upaya peningkatan produktivitas


pakcoy. Pembuatan sistem hidroponik dapat dilakukan dengan
memanfaatkan lahan yang ada, tanaman akan tetap tumbuh walaupun pada
ruang terbatas, misalnya pada halaman rumah, kebun, atau pekarangan,
sehingga teknik budidaya hidroponik dapat menjadi salah satu solusi
menghadapi masalah ketersediaan lahan pertanian yang semakin
berkurang akibat adanya kegiatan alih guna lahan maupun pertambahan
jumlah penduduk.

Air merupakan media utama pada sistem hidroponik. Tanaman akan


mendapatkan nutrisi dan irigasi secara bersamaan atau disebut fertigasi.
Dengan cara ini, petani dapat mengatur dan menyesuaikan antara jumlah
PENDAHULUAN Tujuan

Untuk mempelajari interaksi antara larutan nutrisi dan media


01 tanam terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman pakcoy.

Untuk mengetahui pengaruh larutan nutrisi terhadap


02 pertumbuhan dan hasil tanaman pakcoy.

Untuk mengetahui pengaruh media tanam terhadap


03 .
pertumbuhan dan hasil tanaman pakcoy.
TINJAUAN PUSTAKA
A. Tanaman Pakcoy
Pakcoy (Brassica rapa L. var. chinensis) merupakan
salah satu jenis kelompok sayuran sawi yang telah
dibudidayakan sejak abad ke-5. Tanaman ini
merupakan salah satu sayuran penting di wilayah
Asia, khususnya di Cina. Tanaman ini memiliki
daun yang bertangkai, daun berbentuk agak oval
berwarna hijau tua dan mengkilap, tidak
membentuk kepala, tumbuh agak tegak atau
setengah mendatar. Tangkai daun berwarna putih
atau hijau muda, gemuk dan tinggi tanaman dapat
mencapai 15-30 cm. Pada kelompok ini terdapat
keragaman morfologis dan periode kematangan
pada berbagai kultivar. Salah satunya adalah
kultivar tipe kerdil dengan ciri-ciri bentuk daun
warna hijau pudar dan ungu yang berbeda-beda.
B. Kebutuhan Unsur Hara Tanaman Pakcoy

Pakcoy membutuhkan unsur hara makro dan mikro untuk menyelesaikan siklus hidupnya. Tanaman akan
menunjukkan gejala defisiensi jika kekurangan unsur tertentu. Begitu pula sebaliknya, bila unsur hara
tertentu tersedia berlebih maka akan mengakibatkan tanaman mengalami toksisitas yang ditandai dengan
kenampakan visual pada tanaman tersebut. Sutiyoso (2006), mengatakan bahwa untuk memenuhi kebutuhan
akan unsur hara, maka dilakukan pemupukan dengan bahan-bahan kimia. Pada dasarnya, pemberian unsur
hara pada tanaman hidroponik memegang peranan penting dalam pertumbuhan tanaman, karena merupakan
satu satunya jalan agar tanaman mendapatkan sumber makanannya. Hal ini sangat berbeda dengan tanaman
yang ditanam pada tanah, sebagian unsur hara diperoleh dari tanah dan pupuk yang ditambahkan. Setiap
unsur hara yang diberikan kepada tanaman memiliki konsentrasi yang berbeda antara satu dengan yang lain.
Terdapat standar konsentrasi unsur hara makro dan mikro yang diperlukan untuk pertumbuhan tanaman sawi
pakcoy.
Kisaran konsentrasi hara yang dibutuhkan tanaman sayuran daun ( Sutiyoso, 2006)

Unsur Hara Simbol Konsentrasi (ppm)

Makro

Nitrogen N 70 – 250

Fosfor P 15 – 80

Kalium K 150 – 400

Kalsium Ca 70 – 200

Magnesium Mg 15 – 80

Belerang (Sulphur) S 20 – 200

Mikro

Besi Fe 0,8 – 6,0

Mangan Mn 0,5 – 2,0

Tembaga Cu 0,05 – 0,30

Seng Zn 0,1 – 0,5

Boron B 0,1 – 0,6

Molibdenum Mo 0,05 – 0,15


C. Hidroponik Sistem Sumbu (Wick)

Teknik hidroponik sistem sumbu (wick) merupakan teknik budidaya yang sederhana
dibandingkan pada sistem lainnya. Sistem sumbu tidak harus memiliki peralatan yang
rumit, hanya menggunakan sumbu sebagai perantara antara nutrisi dengan zona perakaran.
Pada hidroponik sumbu, jika nutrisi habis dapat diisi lagi secara manual. Kelebihan
hidroponik sumbu adalah biaya pembuatan yang murah, mudah perawatan, tanaman tidak
memerlukan penyiraman yang terus menerus. Hidroponik sumbu biasanya di gunakan di
dalam ruangan dengan media tanam yang ringan.
D. Media Tanam Hidroponik

Prinsip dasar sebuah media yang bisa digunakan untuk media tanam (substrat) dalam
hidroponik antara lain dapat menyimpan nutrisi, air, dan oksigen, serta mendukung akar
tanaman dengan baik. Disamping itu, media tanam juga harus memiliki kemampuan
meneruskan air (drainase) dengan baik. Dan juga yang paling penting, substrat tidak
mengandung racun bagi tanaman. Media tanam (subtrat) yang digunakan dalam hidroponik
bisa berasal dari bahan organik maupun anorganik. Substrat organik adalah substrat yang
berasal dari komponen organisme hidup. Misalnya, seperti batang, daun, bunga. Sedangkan
substrat anorganik adalah substrat yang berasal dari proses pelapukan batuan induk di dalam
bumi. Selain kedua substrat diatas ada juga substrat buatan yang khusus diperuntukkan untuk
media tanam hidroponik
E. Larutan Nutrisi Hidroponik
Nutrisi yang diberikan pada tanaman hidroponik harus
dibuat terlarut sempurna dalam air. Karena jika tidak,
tanaman tidak akan dapat menyerap nutrisi secara
maksimal. Selain itu, nutrisi yang mengendap akan
mengurangi kinerja dari sistem hidroponik. Salah satu jenis
nutrisi hidroponik yang sering digunakan yaitu, A - B Mix.
Di dalamnya terdapat 2 jenis nutrisi, yaitu Nutrisi A dan
Nutrisi B
F. Biourin Sapi sebagai Nutrisi Makanan

Biourin merupakan pupuk kandang berbentuk cair berasal dari


kotoran hewan berupa urin yang masih segar, yang dilarutkan
dalam air dengan perbandingan tertentu. Menurut Nugroho
(2016), mengatakan bahwa urin hewan yang sering dimanfaatkan
oleh petani yaitu urin sapi, kerbau, kuda, kambing atau babi.
Urine yang dihasilkan ternak dipengaruhi oleh makanan,
aktivitas ternak, suhu eksternal, konsumsi air, musim dan lain
sebagainya. Banyaknya feses dan urine yang dihasilkan adalah
sebesar 10% dari berat ternak.
HASIL PENGAMATAN
Rata-Rata Tinggi Tanaman Pakcoy pada Interaksi Perlakuan Larutan Nutrisi dan Media
Perlakuan Tinggi Tanaman (cm)

7 HST 35 HST

N1M1 (3 L AB mix+ Rockwool) 5.22 ab 13,05 b

N1M2 (3 L AB mix+ Cocopeat) 5,09 ab 10,45 ab

NIM3 (3 L AB mix+ Arang Sekam) 5,77 b 13,89 b

N2M1 (2 L AB mix+ 1 L Biourin + Rockwool) 4.90 ab 13,26 b

N2M2 (2 L AB mix + 1 L Biourin+Cocopeat) 5.13 ab 9,29 ab


Place Your Picture Here
N2M3 (2 L AB mix+ 1 L Biourin + Arang Sekam) 5.66 b 11,85 b

N3M1 (1 L AB mix+ 2 L Biourin + Rockwool) 5.53 b 9,11 ab

N3M2 (1 L AB mix+2 L Biourin+Cocopeat) 4,68 ab 9,08 ab

N3M3 (1 L. AB mix+2 L Biourin + Arang Sekam) 5.33 ab 11.15 b

N4M1 (3 L Biourin + Rockwool) 4.88 ab 8.23 ab

N4M2 (3 L Biourin + Cocopeat) 4,48 a 8.12 a

N4M3 (3 L Biourin + Arang Sekam) 4,37 a 9,47 ab

BNJ 5 % 1,03 2,98


Tabel rata-rata tinggi tanaman pada perlakuan larutan nutrisi
Perlakuan Tinggi Tanaman

14 HST 21 HST 28 HST 42 HST

Nutrisi N1 (3 L AB mix) 6,89 b 8,53 b 9,56 b 13,85 c

Nutrisi N2 (2 L AB mix + 1 L Biourin) 6,48 ab 7,72 ab 9,17 b 12,81 c

Nutrisi N3 (1 L AB mix + 2 L Biourin) 5,90 a 7,47 ab 7,82 a 10,89 b

Place Your Picture Here

Nutrisi N4 (3 L Biourin) 6,67 ab 7,01 a 7,90 a 9,03 a

BNJ 5% 0,79 0,79 1,17 1,48

Media M1 (Rockwool) 6,03 b 7,58 b 8,90 b 11,77 b

Media M2 (Cocopeat) 5,62 a 6,55 a 7,54 a 10,37 a

Media M3 (Arang Sekam) 7,80 b 8,91 c 9,40 b 12,79 b

BNJ 5% 0,62 0,62 0,91 1,16

Keterangan : Angka pada kolom yang sama diikuti oleh huruf yang sama, tidak berbeda nyata
berdasarkan uji BNJ taraf 5%; HST = hari setelah tanam; tn = tidak nyata.
Tabel Rata-Rata Jumlah Daun Tanaman Pakcoy pada Interaksi Perlakuan Larutan Nutrisi dan Media Tanam

Perlakuan Jumlah Daun (Helai)

42 HST

N1M1 (3 L AB mix+ Rockwool) 9,50 bc

N1M2 (3 L AB mix+ Cocopeat) 9,58 bc

NIM3 (3 L AB mix+ Arang Sekam) 10,75 c

N2M1 (2 L AB mix+ 1 L Biourin + Rockwool) 10,17 c


Place Your Picture Here
N2M2 (2 L AB mix + 1 L Biourin+Cocopeat) 8,67 bc

N2M3 (2 L AB mix+ 1 L Biourin + Arang Sekam) 10,08 c

N3M1 (1 L AB mix+ 2 L Biourin + Rockwool) 9,17 bc

N3M2 (1 L AB mix+2 L Biourin+Cocopeat) 8,08 bc

N3M3 (1 L. AB mix+2 L Biourin + Arang Sekam) 8,4 bc

N4M1 (3 L Biourin + Rockwool) 7,75 ab

N4M2 (3 L Biourin + Cocopeat) 7,83 b

N4M3 (3 L Biourin + Arang Sekam) 5,75 a

BNJ 5 % 2,07
Tabel Rata-Rata Jumlah Daun Tanaman Pakcoy pada Perlakuan Larutan Nutrisi dan Media Tanam

Perlakuan Tinggi Tanaman

7 HST 14 HST 21 HST 28 HST 35 HST

Nutrisi N1 (3 L AB mix) 2,61 b 4,83 b 5,80 b 7.30 b 9,41 c

Nutrisi N2 (2 L AB mix + 1 L Biourin) 2.36 b 4,69 ab 5,22 ab 6,27 a 9,05 c

Nutrisi N3 (1 L AB mix + 2 L Biourin) 2,53 b 4,56 ab 5,30 ab 6,86 ab 8,05 b


Place Your Picture Here

Nutrisi N4 (3 L Biourin) 2,06 a 4,47 a 5.16 a 6,19 a 6,86 a

BNJ 5% 0,30 0,34 0,61 0,72 0.83

Media M1 (Rockwool) 2,29 a 4,25 a 4,91 a 6,27 a 8,64 b

Media M2 (Cocopeat) 2.29 a 4,35 ab 4.97 a 6,35 a 7.54 a

Media M3 (Arang Sekam) 2.58 b 5,31 b 6.22 b 7.35 b 8.85 b

BNJ 5% 0,24 0.27 0,48 0,56 0.65


Rata-Rata Diameter Batang Tanaman Pakcoy pada Interaksi Perlakuan Larutan Nutrisi dan Media Tanam
Perlakuan Diameter Batang (cm)
28 HST 35 HST 42 HST
N1M1 (3 L AB mix+ Rockwool) 0,21 b 0,23 ab 0,39 c
N1M2 (3 L AB mix+ Cocopeat) 0,18 ab 0,20 ab 0,28 b
NIM3 (3 L AB mix+ Arang Sekam) 0,25 b 0,31 b 0,42 c
N2M1 (2 L AB mix+ 1 L Biourin + Rockwool) 0,21 b 0,28 b 0,40 c

N2M2 (2 L AB mix + 1 L Biourin+Cocopeat) 0,15 a 0,18 ab 0,26 ab


Place Your Picture Here
N2M3 (2 L AB mix+ 1 L Biourin + Arang Sekam) 0,24 b 0,30 b 0,38 c

N3M1 (1 L AB mix+ 2 L Biourin + Rockwool) 0,19 ab 0,25 ab 0,29 b

N3M2 (1 L AB mix+2 L Biourin+Cocopeat) 0,18 ab 0,20 ab 0,26 ab

N3M3 (1 L. AB mix+2 L Biourin + Arang Sekam) 0,25 b 0,24 b 0,30 bc

N4M1 (3 L Biourin + Rockwool) 0.17 ab 0,21 ab 0,24 ab


N4M2 (3 L Biourin + Cocopeat) 0,15 a 0,18 a 0,19 a
N4M3 (3 L Biourin + Arang Sekam) 0,25 a 0,25 ab 0,28 ab
BNJ 5% 0,04 0,07 0,08
Rata- Komponen Hasil Tanaman Pakcoy pada Interaksi Perlakuan Larutan Nutrisi dan Media Tanam

Perlakuan Luas Daun Panjang Bobot Segar Bobot Bobot


Akar Total Segar Segar
Konsums Akar
i

N1M1 (3 L AB mix+ Rockwool) 168,67 b 14,43 bc 55,26 b 38,55 c 16,71 bc

N1M2 (3 L AB mix+ Cocopeat) 196,4 b 14,83 c 51,09 b 34,27 c 16,81 bc

NIM3 (3 L AB mix+ Arang Sekam) 233,57 b 15,52 c 58,53 b 40,01 c 18,53 c


Place Your Picture Here
N2M1 (2 L AB mix+ 1 L Biourin + Rockwool) 207,9 b 12,41 b 38,34 b 25,05 bc 13,29 bc

N2M2 (2 L AB mix + 1 L Biourin+Cocopeat) 203,94 b 13,53 bc 37,57 b 26,77 bc 10,8 b

N2M3 (2 L AB mix+ 1 L Biourin + Arang Sekam) 235,73 b 13,43 bc 47,63 b 33,09 c 14,55

N3M1 (1 L AB mix+ 2 L Biourin + Rockwool) 169,92 b 13,05 bc 33,05 b 22,12 c 10,93

N3M2 (1 L AB mix+2 L Biourin+Cocopeat) 182,61 b 12,84 bc 30,56 b 22,3 8,26

N3M3 (1 L. AB mix+2 L Biourin + Arang Sekam) 207,75 b 13,99 bc 38,07 b 24,42 bc 13,65

N4M1 (3 L Biourin + Rockwool) 127,71 ab 11,72 ab 32,68 b 20,07 b 11,98

N4M2 (3 L Biourin + Cocopeat) 111,42 ab 11,11 ab 23,51 ab 16,56 ab 6,95

N4M3 (3 L Biourin + Arang Sekam) 60,95 a 9,83 a 12,41 a 8,4 a 4,01 a

BNJ 5% 87,01 2,17 15,16 9,64 6,15


KESIMPULAN

Berdasarkan hasil analisis data tentang pengaruh larutan nutrisi komposisi media tanam terhadap pertumbuhan dan
hasil tanaman pakcoy (Brassica rapa L var. chinensis) pada sistem hidroponik sumbu dapat disimpulkan bahwa:

Simple Port-
1) Terdapat interaksi antara larutan nutrisi dan komposisi media tanam terhadap luas daun dan bobot segar total

folio Presen-
tanaman pakcoy. Perlakuan NIMI (3LAB mix + Rockwool), NIM2 (3 LAB mix+ Cocopeat), NIM3 (3 LAB mix+
Arang. Sekam), N2M1 (2 LAB mix + 1 L Biourin + Rockwool), N2M2 (2 L AB mix + 1 L Biourin +Cocopeat),
tation
N2M3 (2 L AB mix + 1 L Biourin + Arang Sekam), N3MI (1L AB mix+ 2 L Biourin + Rockwool), N3M2 (1 L
Place Your Picture Here

AB mix+2L Biourin + Cocopeat), dan


Get a modern N3M3 (1 LAB mix + 2 L Biourin Arang Sekam) menunjukkan luas daun
PowerPoint

daun dan bobot segar total yang


You canlebih
simply tinggi dibandingkan N4M3 (3 L. Biourin + Arang Sekam)
impress your
audience and add a unique zing and
appeal to your Presentations.
2) Larutan nutrisi berpengaruh nyata terhadap tinggi tanaman dan berat kering total. Perlakuan N (3 L AB mix) dan
N2 (2 L AB mix 1 L Biourin) menunjukkan tinggi tanaman dan berat kering total yang lebih tinggi dibandingkan
N3 (1 L AB mix+2 1. Biourin) dan N4 (3 L. Biourin).
3) Penggunaan media tanam berpengaruh nyata terhadap tinggi tanaman. Perlakuan MI (Rockwool) dan M3 (Arang
Sekam) menunjukkan tinggi tanaman yang lebih tinggi dibandingkan M2 (Cocopear).

Anda mungkin juga menyukai