BAB II
HIDROPONIK NFT
II.1 Hidroponik
Hidroponik merupakan suatu metode bercocok tanam yang tidak menggunakan media
tanah sebagai media tanamnya tetapi menggunakan air, kerikil, pasir, sabut kelapa, zat
silikat, pecahan batu karang atau batu bata, potongan kayu dan busa.
biasa yang menggunakan tanah sebagai media tanamnya. Beberapa kelebihannya adalah
sebagai berikut
1. Sistem ini bisa digunakan pada daerah yang tidak sesuai untuk penanaman secara
2. Sayur – sayuran akan cepat tumbuh dan mengeluarkan hasil yang berkualitas tinggi.
hortikultura (sayur dan buah) yang bernilai ekonomi tinggi, seperti tomat, paprika, timun,
melon, dan cabe merah. Makin meluasnya pemakaian hidroponik, menjadikan hidroponik
tidak hanya identik dengan penanaman menggunakan air sebagai media tumbuh semata.
Lebih luas lagi, hidroponik telah dijadikan sebagai sebuah istilah yang umum digunakan
hidroponik sistem tertutup. Dalam sistem tertutup, larutan nutrisi bersirkulasi secara terus
menerus selama 24 jam atau diatur hingga jangka waktu tertentu dengan menggunakan
pengatur waktu (timer). Menurut Cooper (1972), NFT adalah sebuah sistem yang
menggunakan ‘film’ larutan nutrisi. Film atau lapisan tipis tersebut berupa larutan nutrisi
setebal 1-3 mm, dipompa dan dialirkan melewati akar tanaman secara terus menerus
dengan kecepatan aliran sekitar 1-2 liter per menit. Kemudian disirkulasi dan digunakan
ulang selama beberapa minggu sesuai kebutuhan tanaman. Sebagian akar tanaman
tumbuh di atas permukaan larutan nutrisi dan sebagian lagi terendam di dalamnya.
BAB II HIDROPONIK 8
Tanaman ditumbuhkan di dalam growing bed berupa talang segi empat yang bagian
permukaan atasnya ditutupi styrofoam (Gambar 2.1). Styrofoam ini berfungsi sebagai
penyangga tanaman sekaligus mencegah tumbuhnya lumut di dasar talang. Agar air dan
larutan nutrisi dari tangki utama dapat mengalir dengan baik, talang ini dimiringkan
sekitar 1-5 %. Komposisi dan kuantitas larutan nutrisi diatur sesuai jenis, umur serta
populasi tanaman di dalam growing bed. Air dan larutan nutrisi yang tidak diserap
tanaman ditampung oleh tangki penampungan (receiving tank) dan dihisap dengan
Pada hidroponik NFT, semua macro dan micronutrient yang dibutuhkan tanaman dipasok
secara manual dengan cara melarutkannya di dalam air sebelum dialirkan. Tentunya
nutrisi yang dialirkan ini harus proporsional serta sesuai dengan jenis dan umur tanaman.
Oleh karena itu, pembuat larutan harus mengetahui terlebih dahulu karakteristik mineral
1. Nitrogen (N)
Nitrogen merupakan mineral yang sangat penting bagi tanaman terutama pada masa
2. Fosfor (P)
Fosfor diserap oleh akar dalam bentuk H2PO4- dan HPO4-. Fungsi utama fosfor adalah
membantu pembentukan bunga dan buah serta pertumbuhan akar. Di samping itu
3. Kalium (K)
Kalium memiliki fungsi yang sangat penting dalam asimilasi zat arang. Sehingga
banyak mengasilkan daun seperti sayuran hijau. Selain itu, ion-ion kalium juga
4. Kalsium (Ca)
Kalsium yang diserap tanaman dalam bentuk Ca ini berperan dalam pembentukan sel-
sel dan pengaturan pergerakan air. Ion kalsium akan mengatur daya serap dinding sel,
sedangkan garam kalsium akan mencegah peningkatan derajat keasaman air sel yang
bekerja sebagai penyangga. Peranan lain dari kalsium adalah ikut membantu
5. Magnesium (Mg)
Magnesium yang diserap oleh tanaman dalam bentuk Mg terdapat pada bagian hijau
daun dan di dalam air sel. Magnesium berfungsi menyebarkan fosfor ke seluruh
tanaman dan sebagai aktivator beberapa enzim transportasi energi. Tanaman yang
perkembangannya.
6. Sulfur (S)
Sulfur atau belerang diserap tanaman dalam bentuk SO4. Bersama fosfor, sulfur
membantu meningkatkan daya kerja unsur-unsur lain dan memproduksi energi bagi
tanaman.
7. Besi (Fe)
Besi sangat berperan dalam pembentukan hijau daun. Besi juga merupakan salah satu
mengoksidasi hidrat arang menjadi gas asam arang. Tanaman menyerap besi dalam
bentuk Fe.
8. Mangan (Mn)
Tanpa mangan tanaman tidak akan dapat hidup karena mineral ini sangat berperan
pernapasan serta penyerapan nitrogen. Tanaman menyerap mangan dalam bentuk Mn.
9. Boron (B)
Apabila tanaman mengalami kekurangan boron, kuncup dan pucuk yang tumbuh akan
kelainan dalam pembentukan berkas pembuluh. Oleh karena itu, penyaluran makanan
dari akar akan terganggu pula. Mangan diserap tanaman dalam bentuk BO3.
Selain itu, seng juga ikut terlibat dalam proses transfer energi ke seluruh tanaman.
tanaman. Namun jika takarannya sedikit berlebih, akan menjadi racun bagi tanaman.
Molibdin (Mo) diserap akar dalam bentuk ion molibdat (MoO4). Berperan penting
Larutan nutrisi pada hidroponik NFT dapat dibuat dengan menggunakan berbagai
jumlah nutrisi yang diserap oleh tanaman. Jumlah nutrisi dan air yang diserap diukur
sehingga didapatkan perbandingan antara nutrisi dan air yang terserap tersebut untuk
masing-masing mineral. Nilai perbandingan inilah yang kemudian dijadikan dasar dalam
pembuatan komposisi nutrisi. Nilai perbandingan ini akan berubah sesuai dengan masa
perkembangan tanaman.
Pencarian komposisi nutrisi yang paling baik untuk tiap jenis tanaman khususnya tomat
berbeda sesuai umurnya. Dalam Tabel 2.1 dapat dilihat komposisi nutrisi yang umumnya
1. Nitrogen 3 - 4.5 %
9. Seng 20 – 50 ppm
Komposisi nutrisi tersebut berbeda pada masa pembibitan, pertumbuhan, dan pembuahan.
Untuk masa pembibitan, nutrisi diberikan setelah tumbuh daun asli dengan frekuensi 3
hari sekali, yaitu TSP 10g/20 l air dan NPK 20 g/20 l air. Sedangkan komposisi nutrisi
untuk masa perkembangan yaitu pertumbuhan dan pembuahan dapat dilihat pada Tabel
2.2.
perkembangan
Tahapan Perkembangan
1 2 3 4 5
Transplant – 1st cluster – 2nd cluster 3rd cluster - 4th cluster -
1st cluster 2nd cluster – 3rd 4th cluster termination
cluster
KCl
6 lb 6 lb 6 lb 6 lb 6 lb
MgSO4
10 lb 10 lb 10 lb 12 lb 12 lb
CuSO4
10 gr 10 gr 10 gr 10 gr 10 gr
MnSO4
35 gr 35 gr 35 gr 35 gr 35 gr
ZnSO4
10 gr 10 gr 10 gr 10 gr 10 gr
Ca(NO3)2
2.1 gal 2.4 gal 2.7 gal 3.3 gal 3.3 gal
Fe 330
0.7 lb 0.7 lb 0.7 lb 0.7 lb 0.7 lb
BAB II HIDROPONIK 14
Data pada tabel 2.1 dan 2.2 didapatkan dari jurnal Department of
dipublikasikan pada bulan oktober tahun 1990 pada SSVEC44 dan telah