PENDAHULUAN
37
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1.Pengertian Pupuk
Pupuk adalah zat yang ditambahkan pada tumbuhan agar berkembang
dengan baik. Pupukdapat dibuat dari bahan organik ataupun non-organik. Dalam
pemberian pupuk perludiperhatikan kebutuhan tumbuhan tersebut, agar tumbuhan
tidak mendapat terlalu banyak zatmakanan. Terlalu sedikit atau terlalu banyak zat
makanan dapat berbahaya bagi tumbuhan.Pupuk dapat diberikan lewat tanah
ataupun disemprotkan ke daun.
2.2.1.Pupuk Kimia
Seperti namanya pupuk kimia adalah pupuk yang dibuat secara kimia atau
juga seringdisebut dengan pupuk buatan. Pupuk kimia bisa dibedakan menjadi
pupuk kimia tunggal dan pupuk kimia majemuk. Pupuk kimia tunggal hanya
memiliki satu macam hara, sedangkan pupukkimia majemuk memiliki kandungan
hara lengkap. Pupuk kimia yang sering digunakan antaralain Urea dan ZA untuk
hara N; pupuk TSP, DSP, dan SP-26 untuk hara P, Kcl atau MOP untukhara K.
Sedangkan pupuk majemuk biasanya dibuat dengan mencampurkan pupuk-
pupuktunggal. Komposisi haranya bermacam-macam, tergantung produsen dan
komoditasnya.
38
ditambang seperti dolomit, fosfat alam, kiserit, dan juga abu (yang kaya K)
ke dalamgolongan pupuk organik. Beberapa pupuk organik yang diolah dipabrik
misalnya adalah tepungdarah, tepung tulang, dan tepung ikan. Pupuk organik cair
antara lain adalah compost tea, ekstrak
Nama lain pupuk hayati adalah biofertilizer. Ada yang juga menyebutnya
pupuk bio. Apapunnamanya pupuk hayati bisa diartikan sebagai pupuk yang
hidup. Sebenarnya nama pupuk kurangcocok, karena pupuk hayati tidak
mengandung hara. Pupuk hayati tidak mengandung N, P, danK. Kandungan
pupuk hayati adalah mikrooganisme yang memiliki peranan positif bagi
tanaman.Kelompok mikroba yang sering digunakan adalah mikroba-mikroba yang
menambat N dariudara, mikroba yang malarutkan hara (terutama P dan K),
mikroba-mikroba yang merangsang pertumbuhan tanaman. Kelompok mikroba
penambat N sudah dikenal dan digunakan sejak lama. Mikroba penambat N ada
yang bersimbiosis dengan tanaman dan ada juga yang bebas (tidak bersimbiosis).
Contoh mikroba yang bersimbiosis dengan tanaman antara lain adalahRhizobium
sp Sedangkan contoh mikroba penambat N yang tidak bersimbiosis
adalahAzosprillium sp dan Azotobacter sp.
39
BAB III
Metodologi Praktikum
40
BAB IV
A. Hasil
1,33%
P2O5= 1,56% Mg =
0,22%
Cu = 2,25% Zn =
111,71 ppm
Bo = 615,63% Mo =
8,44 ppm
Bakteri asam
laktat, bakteri
EM 4 Coklat Cair +++ +++ 5
fotosintetik,ragi,
jamur fermentasi
Merah 6% N, 30% K, 2%
Gandasil B Serbuk +++ +++ 7
Muda P, 1%Mg.
Urea Putih Serbuk 20% K2O +++ +++ 5
SP-36 Abu-Abu Granul 36% Phospat + + 3
41
B. Pembahasan
Pupuk adalah suatu bahan yang bersifat organik ataupun anorganik (buatan), bila
ditambahkan ke dalam tanah ataupun tanaman dapat menambah unsur hara. Pemupukan
adalah cara-cara atau metode pemberian pupuk atau bahan-bahan lain seperti bahan
kapur, bahan organik, pasir ataupun tanah liat ke dalam tanah. Jadi pupuk adalah
bahannya sedangkan pemupukan adalah cara pemberiannya. Pupuk banyak macam dan
jenis-jenisnya serta berbeda pula sifat- sifatnya dan berbeda pula reaksi dan peranannya
di dalam tanah dan tanaman.
1. Pupuk Urea
Pupuk Urea memiliki kandungan nitrogen sangat diperlukan oleh setiap
tanaman, khususnya pada masa pertumbuhan. Zat nitrogen juga membantu
metabolisme tanaman. Umumnya, pupuk urea memiliki tekstur yang cukup kasar.
Pupuk urea berbentuk butiran-butiran seperti kristal dengan warna putih. Rumus
kimia pupuk urea adalah NH2 CONH2.
Pupuk urea mudah larut dalam air. Hal ini mempermudah para petani untuk
menggunakan pupuk urea bersamaan dengan penyiraman tanaman. Meski
demikian, pupuk urea termasuk jenis pupuk yang bisa dengan mudah berikatan
dengan air (higroskopis). Sebaiknya, pupuk urea disimpan di tempat kering dan
juga tertutup dengan rapat.Tingkat kelarutan Pupuk Urea sangat mudah larut
dalam air dan bereaksi cepat, juga mudak menguap dalam bentuk ammonia.
Nitrogen yang ada dalam tanah dapat hilang karena terjadinya penguapan,
pencucian oleh air, atau terbawa bersama tanaman, tanah yang basa atau sangat
padat bias menyebabkan kondisi anaerob (tidak terdapat cukup oksigen di dalam
tanah).
2. Pupuk SP-36
Tingkat kelarutan Pupuk SP36 agak sulit larut di dalam air dan
bereaksi lambat karena reaksi kimianya tergolong netral, tidak higroskopis,
dan tidak bersifat membakar. Hal ini sesuai dengan pendapat (Novisa, 2003)
bahwa ketersedian phosphor di dalam tanah ditentukan oleh banyak factor
tetapi yang paling penting adalah pH tanah. Pada tanah ber-pH rendah (asam),
phosphor akan bereaksi dengan ion besi dan aluminium. Reaksi ini
42
membentuk besi fosfat atau aluminium fosfat yang sukar larut di dalam air
sehingga tidak dapat digunakan oleh tanaman.
3. Pupuk NPK
Tingkat kelarutan Pupuk NPK ini mudah larut dalam air karena N
dalam bentuk ammonium dan nitrat yang tidak dilapisi bahan penolakan air.ini
disebabkan rena peningkatan kebutuhan tanaman pada seluruh unsur hara
esensial. Tidak hanya unsure makro primer, tetapi juga unsure makro sekunder
dan unsure mikro.
4. Gandasil B
Pupuk Gandasil B merupakan salah satu pupuk NPK majemuk yang mampu
membantu dalam merangsang proses munculnya bunga tanaman pada tanaman
yang telah dewasa dengan lebih cepat. Gandasil B merupakan pupuk daun foliar
yang lengkap dan sempurna dan berbentuk kristal yang mudah larut dalam air.
pupuk ini bekerja dengan cara merangsang keluarnya bunga, pembentukan buah
pada tanaman buah, sehingga pupuk ini dapat membantu memaksimalkan hasil
produksi baik itu bunga maupun buah. Selain itu pupuk gandasil B juga mampu
mempertahankan kesehatan tanaman dan mampu menambah daya tahan tanaman
terhadap serangan berbagai penyakit, serangga dan hama.
Pupuk Gandasil B memiliki kandungan Fosfat ( P205) sebanyak 20% yang
berfungsi untuk menunjang pembentukan tunas bunga dan memiliki
kandungan kalium (K20) yang 2 kali lipat lebih tinggi daripada Gandasil D
berguna untuk membentuk karbohidrat pada buah, Kandungan kalium inilaha
yang membuat rasa buahnya menjadi manis. Kandungan lainnya berupa
Magnesium ( MgSO4) untuk tambahan energi membentuk bunga dan buah 3 kali
lipat lebih tinggi daripada yang terkandung di Gandasil D. kandungan Nitrogen
(N) Gandasil B Hanya 6 %, karena fungsi utamanya bukan membentuk daun.
Pupuk Gandasil B baik untuk digunakan pada fase generatif.
5. Green Tonik
Pupuk green tonik adalah Pupuk Pelengkap Cair (PPC) untuk pertanian dan
perkebunan. Pupuk green tonik adalah pupuk daun, pupuk bunga dan pupuk buah
untuk meransang pertumbuhan dan kesuburan semu jenis tanaman terutama untuk
melebatkan bunga, memperbanyak dan memperbesar buah.
Kegunaan :
1. Untuk mengurangi dan mempercepat tumbuhnya tanaman apabila digunakan sejak
tanaman mulai berumur 7 hari dan dan diulangi sesuai dengan kebutuhan tanaman.
2. Untuk mempercepat dan meransang tumbuhnya tanaman dan cabang yang baru
muncul.
43
3. Dapat menambah jumlah anakan dan bahkan dapat melebarkan daun, bunga dan
buah.
4. Untuk menyuburkan pertumbuhan tanaman terutama pada keseluruhan daun
sehingga dapat membuat tanaman menjadi lebih sehat dan segar hijau.
5. Membuat tanaman cepat berbunga dan berbuah.
6. Dapat mencegah daun, bunga dan buah dari kelayuan dan kerontokan.
7. Semprotkan tanaman dengan dosis 2 – 3 cc dengan 1 liter air bersih pada daun,
batang dan bagi keseluruhan tanaman secara merata. Lakukan penyemprotan 1 x
seminggu demi terciptanya hasil yang melimpah ruah dan bertambah banyak.
8. Pupuk GREEN TONIK banyak digunakan untuk pemupukan untuk berbagai jenis
tanaman sayuran kubis, petsai, selada, tomat, lombok merah, kentang, bawang merah,
bawang putih, bawang daun, kedelai, kacang hijau, kacang panjang, tembakau,
anggrek dan tanaman hias lainnya serta tanaman keras atau tanaman tahunan (
cengkeh, kopi, teh, jeruk dan lain-lain).
6. EM4
7. Pupuk KCL
Pupuk yang satu ini merupakan salah satu jenis pupuk anorganik yang mempunyai
kandungan hara kalium yang di butuhkan oleh tanaman.
Bahkan secara kimiawi pupuk tersebut lebih di kenal dnegan namanya Kalium
Klorida. Pupuk KCL mempunyai warna yang merah bahkan juga putih sehingga pupuk
tersebut begitu mudah sekali terlarut dalam air.
Bahkan pupuk ini juga di kenal oleh para petani mampu memperkuat tanaman
supaya bisa tumbuh dengan tegak nantinya. Wajar saja sekarang ini banyak petani yang
sedang mencari pupuk yang satu ini. Ternyata jenis pupuk tersebut membawa banyak
44
manfaat yang bagus untuk tanaman mereka. Di negara kita Indonesia, pupuk KCL telah
terbagi dalam dua jenisnya, yakni:
Pupuk KCL 90 yang mempunyai kandungan kaliaum(K20) sebesar 90% sehingga
mempunyai warna yang putih. Hanya saja jenis pupuk yang satu ini begitu sulit untuk kita
temukan.
Pupuk KCL 80 mempunyai kandungan kalium(K20) yang berkisar antara 52
hingga 60 % dengan warna merah pada umumnya.
45
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Tanaman berbeda kebutuhan unsur haranya, baik jenis unsur hara maupun
jumlahnya. Selain itu faktor lingkungan juga mempengaruhi jumlah unsur hara yang
diperlukan tanaman. Unsur hara yang bisa berkurang dengan cepat mempengaruhi
penggunaan pupuk buatan pada tanaman. Pupuk buatan mampu memperbaiki
pertumbuhan tanaman dan dapat memberikan hasil yang sangat memadai.
5.2. Saran
46
LAMPIRAN
Jawab :
Diketahui:
Urea (45% N), artinya setiap 100 kg Urea terdapat 45 kg N
SP-36 (36% P2O5), artinya setiap 100 kg SP-36 terdapat 36 kg P2O5
KCl (60%K2O), artinya setiap 100 kg KCl terdapat 60 kg K2O
Jawaban (1):
Jawaban (2):
47
Jawaban (3):
75
SP-36 = 36 X 100 = 208.3 kg SP-36/ha; untuk petak berukuran 7.5 m x
10 m
7,5 X 10
dibutuhkan SP-36 == X 208.3 = 1.56 kg
10.000
Jawaban (4):
60
KCL = 60 X 100 = 100 kg KCl/ha; untuk petak berukuran 7.5 m x 10
m
7,5 X 10
dibutuhkan KCl = X 100 = 0.75 kg
10.000
2. Jika diketahui luas lahan yang akan dibudidayakan seluas 2.000 m2, dan dosis
yang didapat dari rekomendasi pemupukan pupuk dasar (pupuk kandang) 30
ton/ha dan jumlah populasi tanaman 6.000 tanaman.
Hitung
a. Kebutuhan pupuk kandang tersebut untuk pada luas lahan penanaman
2.000 m2!
b. Berapa gram atau kg per tanaman (P) yang harus diberikan?
Jawab :
2000
a. X 30.000 = 6000 kg = 6 ton
10000
30000
b. = 5 kg/tanaman
6000
3.
a. Rekomendasi pupuk N,P, dan K pada sawah bukaan baru masing-
masing adalah :
112 kg N/ha, 36 kg P2O5/ha dan 60 kg K2O/ha. Bila anda menangani
sawah bukaan baru seluas 125 ha
Hitunglah :
Jumlah pupuk Urea, SP36 dan KCl yang perlu anda siapkan, agar
kebutuhan tanaman dapat dicukupi
Jawab :
Urea (N) = 125 X 112 kg/Ha = 14.000 kg/ Ha
SP36 (P2O5) = 125 X 36 kg/Ha = 4.500 kg/Ha
KCl (K2O) = 125 X 60 kg/Ha = 7.500 kg/Ha
48
b. Bila pupuk N dan K (soal 3a) di atas diberikan 50% saat tanamn,
25% umur 21 HST, dan 25% umur 35 HST (Hari Setelah Tanam),
sedangkan pupuk P semuanya diberikan saat tanam
Hitunglah :
Jumlah pupuk N,P, dan K yang harus diberikan per ha untuk setiap waktu
pemberian ?
Jawab :
a. Pupuk N
50
50% saat tanam = 100 X 14000 kg = 7000 kg
25
25% 21 HST = 100 X 14000 kg = 3.500 kg/125 ha
25
25% 35 HST = 100 X 14000 kg = 3.500 kg/125 ha
b. Pupuk P
100% saat tanam = 4.500 kg/125 ha
c. Pupuk K
50
50% saat tanam = 100 X 7.500 kg = 3750 kg
25
25% 21 HST = 100 X 7.500 kg = 1.875 kg/125 ha
25
25% 35 HST = 100 X 7.500 kg = 1.875 kg/125 ha
Jawab :
1.
100
N= X 50 kg = 333 kg
15
100
P = 100 X 100 kg = 100kg
49
100
K= X 50 kg = 333 kg
15
Pupuk SP36
100
= X 100 kg = 278 kg
36
Jumlah pupuk SP36 dalam 250 ha
=278 X 250 = 69.500
2.
Harga pupuk NPK dalam 250 ha
= 179.000 X 2.250 = Rp 402.750.000
Harga pupuk SP36 dalam 250 ha
= 69.500 X 1.250 = Rp 86.875.000
Total biaya pupuk dalam 250 ha
= Rp 402.750.000 + Rp 86.875.000
= Rp 489.625.000
Jawab :
45
a. N pada Urea = X 75 kg = 33,75 kg
100
36
b. P2O5 pada SP36 = 100 X 135 kg = 48,6 kg
60
c. K2O pada KCl = 100 X 110 kg = 66 kg
50
51
52