Anda di halaman 1dari 14

KD 3.

6 MENERAPKAN PEMELIHARAAN
KESUBURAN TANAH

Pupuk merupakan bahan organik maupun anorganik yang ditambahkan pada media tanam
atau tanaman untuk mencukupi kebutuhan unsur hara atau nutrisi yang diperlukan tanaman untuk
memaksimalkan pertumbuhan dan produktivitas. Pemupukan adalah setiap usaha dalam
memberikan pupuk dengan tujuan untuk menambah unsur hara yang dibutuhkan oleh tanaman
agar produksi dan mutu hasil tanaman meningkat
Mengidentifikasi Jenis-Jenis Pupuk Organik Dan Anorganik
a. Pupuk organik
Pupuk organic adalah pupuk yang terbuat dari sisa-sisa mahkluk hidup yang diolah melalui
proses pembusukan (dekomposisi) oleh bakteri pengurai. Contohnya adalah pupuk hijau dan
pupuk kandang.
Pupuk Hijau
Pupuk hijau adalah tanaman atau bagian tanaman yang dibenamkan kedalam tanah dengan
tujuan menambah bahan organic dan unsure hara tanaman terutama Nitrogen.
Manfaat pupuk hijau adalah :
1. Memperkaya N dalam tanah
2. Mempunyai pengaruh yang baik terhadap kehidupan mikroorganisme
3. Memperkaya tanah dengan humus
4. Dapat mengembalikan unsure hara yang tercuci
5. Menekan pertumbuhan gulma
Kekurangan pupuk hijau adalah :
1. Tanaman hijau dapat sebagai kendala dalam waktu, tenaga, lahan, dan air
2. Pada pola tanam yang menggunakan rotasi dengan tanaman legume dapat
mengundang hama ataupun penyakit
3. Dapat menimbulkan persaingan dengan tanaman pokok dalam hal tempat, air dan hara
pada pola pertanaman tumpang sari.
Pupuk Kandang
Pupuk kandang adalah pupuk organic yang berasal dari kotoran ternak.
Kelebihan pupuk kandang adalah :
1. Menambah kandungan bahan organic tanah (humus)
2. Memperbaiki sifat-sifat fisika tanah terutama struktur daya mengikat air dan porositas
tanah
3. Meningkatkan kesuburan tanah dengan menambah unsure hara tanaman
4. Memperbaiki kehidupan mikroorganisme tanah
5. Melindungi tanah terhadap kerusakan karena erosi
Kekurangan pupuk kandang adalah :
1. Lambat bereaksi

Page | 1
KD 3.6 MENERAPKAN PEMELIHARAAN
KESUBURAN TANAH

2. Memiliki efek residu (menguntungkan setelah pemberian 3-4 tahun setelah perlakuan
3. Sulit menentukan jumlah kandungan unsure haranya
Berdasarkan proses penguraiannya, pupuk kandang dikelompokkan menjadi dua, yaitu :
1. Pupuk panas
Yaitu pupuk kandang yang penguraiannya oleh mikroorganisme berlangsung cepat sehingga
pada tumpukan pupuk yang disimpan/dimatangkan timbul panas.
2. Pupuk dingin
Yaitu pupuk kandang yang penguraiannya oleh mikroorganisme berlangsung secara perlahan-
lahan sehingga pada tumpukan pupuk tidak timbul panas.
b. Pupuk anorganik
Pupuk anorganik adalah pupuk yang dibuat oleh pabrik dengan cara meramu berbagai
bahan kimia sehingga memiliki persentase kandungan hara yang tinggi. Contohnya adalah urea,
TSP dan gandasil.
Kelebihan pupuk anorganik adalah :
1. Dapat diberikan ketanaman dengan jumlah sesuai dengan kebutuhan tanaman
2. Mudah larut dalam air sehingga unsure hara yang dikandungnya mudah tersedia bagi
tanaman
3. Unsur hara yang diperlukan dapat diberikan dalam komposisi yang sesuai dengan
kebutuahan tanaman
4. Senyawa unsure hara diberikan (setelah bereaksi dengan tanah) berada dalam bentuk
ion yang sudah tersedia bagi tanaman
5. Dapat diberikan pada saat yang tepat sesuai dengan tingkat pertumbuhan tanaman
6. Pemakaian lebih praktis dan mudah dalam pengangkutan.
Kekurangan pupuk anorganik adalah :
1. Tidak atau sedikit sekali mengandung unsure hara mikro
2. Senyawa unsure haranya dapt hilang tercuci ke lapisan tanah bawah sehingga tidak
terjangkau oleh akar tanaman
3. Beberapa jenis pupuk dapat menurunkan pH tanah sehingga diperlukan perbaikan pH
kembali
4. Dapat membahayakan kesehatan manusia dan lingkungan
Berdasarkan sifat kelarutannya, pupuk anorganik dapat dikelompokkan menjadi 3 yaitu :
1. Pupuk Masam adalah pupuk yang dapat memasamkan tanah bila digunakan terus menerus.
Contohnya ZA dan Urea.
2. Pupuk Netral adalah pupuk yang mempertahankan kemasaman tanah. Misalnya TSP.
3. Pupuk Basah adalah pupuk yang dapat mengurangi kemasaman tanah.

Page | 2
KD 3.6 MENERAPKAN PEMELIHARAAN
KESUBURAN TANAH

Berdasarkan unsur hara yang dikandungnya, pupuk anorganik dapat dikelompokkan


menjadi 2 yaitu :
1. Pupuk Tunggal yaitu pupuk yang mengandung satu jenis unsur hara. Contohnya Urea,
Amonium sulfat.
2. Pupuk Majemuk yaitu pupuk pupuk yang mengandung lebih dari satu jenis unsur hara.
Contohnya NPK, Diamonium phosphate.
Berdasarkan cara aplikasinya, pupuk anorganik dapat dikelompokkan menjadi 2 yaitu :
1. Pupuk Daun adalah pupuk yang diberikan lewat penyemprotan pada daun tanaman
2. Pupuk Akar adalah pupuk yang diberikan melalui akar dengan cara penebaran di tanah.

Jenis-jenis pupuk anorganik


a. Pupuk Sumber Nitrogen
 Amonium Nitrat
Kandungan nitratnya membuat pupuk ini cocok untuk daerah dingin dan daerah panas.
Pupuk ini dapat membakar tanaman jika diberikan terlalu dekat dengan akar atau langsung
kontak dengan daun. Amonium nitrat bersifat higroskopis sehingga tidak dapat disimpan
terlalu lama.
 Amonium Sulfat (NH4)2SO4
Pupuk ini dikenal dengan nama pupuk ZA. Mengandung 21% N dan 26% S, berbentuk
Kristal dan bersifat kurang higroskopis.
 Kalsium Nitrat
Pupuk ini berbentuk butiran, berwarna putih, sangat cepat larut di dalam air dan sebagai
sumber kalsium yang baik karena mengandung 19% Ca. Sifat lainnya adalah bereaksi basa
dan higroskopis.
 Urea (CO(NH2)2)
Pupuk urea mengandung 46% N. Karena kandungan N yang tinggi memnyebabkan pupuk
ini sangat higroskopis.
b. Pupuk Sumber Phosphor
 SP36
Mengandung 36% phosphor dalam bentuk P2O5. Pupuk ini terbuat dari phosphate alam dan
sulfat. Berbentuk butiran dan berwarna abu-abu. Reaksi kimianya tergolong netral, tidak
higroskopis dan tidak bersifat membakar.
 Amonium Phosphat
Pupuk ini umumnya digunakan untuk merangsang pertumbuhan awal tanaman (starter
fertilizer). Bentuknya berupa butiran berwarna cokelat kekuningan. Sifatnya tidak higroskopis
dan tidak bersifat membakar.

Page | 3
KD 3.6 MENERAPKAN PEMELIHARAAN
KESUBURAN TANAH

c. Pupuk Sumber Kalium


 Kalium Khlorida (KCL)
Mengandung 45% K2O dan khlor, bereaksi agak masam dan bersifat higroskopis.
 Kalium Sulfat (K2SO4)
Pupuk ini lebih dikenal dengan nama ZK. Kadar K2O-nya sekitar 48-52%. Bentuknya berupa
tepung putih yang larut di dalam air, sifatnya agak mengasamkan tanah.
 Kalium Nitrat (KNO3)
Mengandung 13% N dan 44% K2O. Berbentuk butiran berwarna putih yang tidak bersifat
higroskopis dengan reaksi yang netral.
d. Pupuk Sumber Unsur Hara Makro Sekunder
 Kapur Dolomit
Berbentuk bubuk berwarna putih kekuningan. Dikenal sebagai bahan untuk menaikkan pH
tanah. Dolomit adalah sumber Ca (30%) dan Mg (19%) yang cukup baik.
 Kapur Kalsit
Berfungsi untuk meningkatkan pH tanah. Dikenal sebagai kapur pertanian yang berbentuk
bubuk. Warnanya putih dan butirannya halus. Pupuk ini mengandung 90-99% Ca.
 Paten Kali (Kalium Magnesium Sulfat)
Berbentuk butiran berwarna kuning. Mengandung 30% K2O, 12% S dan 12% MgO.
 Kapur Gypsum
Berbentuk bubuk dan berwarna putih. Mengandung 39% Ca, 53% S dan sedikit Mg.
 Bubuk Belerang (Elemental Sulfur)
Bubuk belerang adalah sumber sulfur terbesar, kandungannya dapat mencapai 99%.
Namun bubuk ini tidak lazim digunakan untuk mengatasi masalah defisiensi sulfur, tetapi
lebih banyak digunakan untuk menurunkan pH tanah. Penggunaanya tidak boleh melebihi
25 gram/m2, karena bubuk sulfur dapat mengakibatkan gejala terbakarnya daun tanaman
(burning effect).
e. Pupuk Sumber Unsur Hara Mikro
 Borak Granular
 Tembaga Sulfat
 Besi Sulfat
 Manganous Sulfat
 Amonium Molibdat
 Seng Sulfat

A. Menghitung Kebutuhan Pupuk

Page | 4
KD 3.6 MENERAPKAN PEMELIHARAAN
KESUBURAN TANAH

Untuk mengetahui kebutuhan pupuk bagi tanaman, terlebih dahulu harus diketahui populasi
tanaman per hektar.

Rumus untuk menghitung populasi tanaman adalah :


Luas La h an
P opulasi Tanaman=
Jarak Tanam
Ket.

 Populasi (tanaman/pohon)
 Luas lahan ( ha/Cm / M2 )
 Jarak tanam (Cm/ M)

Contoh soal.
1. Berapa jumlah bibit tanaman yang harus disediakan bila kita memiliki lahan seluas ½ ha
dengan jarak tanam 2 x 2 m2?
Jawab.
Diketahui : luas lahan : ½ ha (5000 m2)
Jarak tanam : 2 x 2 m2 (4 m2)
Luas La h an
P opulasi Tanaman=
Jarak Tanam
5000 m
P opulasi Tanaman=
2 x2m
= 1250 tanaman
2. Diketahui luas lahan yang akan ditanami adalah 1.5 ha jarak tanam yang digunakan adala
9x9 m. Berapakah populasi dari luas lahan tersebut?
Jawab:
15000 m2 15000 m2
Populasi= = =¿185 tanaman/ha
9 x 9m 81m
3. Diketahui luas lahan yang akan ditanamai adalah 10 m 2 jarak yang digunakan adalah
40x20 cm. berapakah populasi dari luas lahan tersebut?
Jawab:
10 m
Populasi = =¿125 tanaman
0.08 m

Soal:

Page | 5
KD 3.6 MENERAPKAN PEMELIHARAAN
KESUBURAN TANAH

1. Pak karso akan melakukan melakukan pengolahan lahan dimana luas lahannya 2 ha, lahan
tersebut akan ditanami tanaman kelapa sawit. Jarak tanam yang digunakan adala 9x9 m.
Berapakah populasi tanaman dari luas lahan tersebut?
2. Berapakah populasi tanaman dari luas lahan 2000 m, dimana tanaman yang akan
dibudidayakan adalah jagung manis dengan jarak tanam 60x70 cm.

Menghitung kebutuhan pupuk

Jumla h kebutu h an pupuk


Jenis ppk yg dibutuhkan = x 100
kadar pupuk

Contoh soal:

1. Lahan yang akan ditanami membutuhkan unsure hara N, P dan K. Dosis percobaan terbukti
bahwa untuk mencapai hasil yang optimal direkomendasikan untuk diberikan pupuk dengan
dosis, 60 kg N + 30 kg P2 05 + 40 kg K2O/ha. Bila pupuk yang tersedia adalah ZA (21%), ES
(18%) dan KCL (60%). Maka banyaknya tiap jenis pupuk yang harus disediakan adalah
Jawab:
60 kg
ZA = x 100=286 kg
21
30 kg
ES = x 100=167 kg
18
40 kg
KCL = � x 100=67 kg
60
2. Jika pada kemasan pupuk urea tercantum 45 % N, maka ada berapakah jumlah N yang
sebenarnya yang terkandung dalam Urea 200 kg?
Jawab:
45
N= x 200 kg=90 kg N
100

Soal:

1. Suatu pertanaman membutuhkan pupuk ammonium nitrat 20 kg/ha (N= 35%), ES 30 kg/ha
(P2O5 = 20%), ZK = 10 kg/ha (k2O = 53%). Berapakah jumlah pupuk yang dibutuhkan tiap
masing-masingnya?
2. Jika pada kemasan pupuk urea tercantum 45 % N, maka ada berapakah jumlah N yang
sebenarnya yang terkandung dalam Urea 250 kg?

B. Menggunakan Berbagai Teknik Pemupukan


Page | 6
KD 3.6 MENERAPKAN PEMELIHARAAN
KESUBURAN TANAH

a. Metode aplikasi pupuk


1. Larikan (placement)
Caranya, buat parit kecil di samping barisan tanaman sedalam 6-10 cm. Tempatkan pupuk di
dalam larikan, kemudian tutup kembali. Cara ini dapat dilakukan pada satu atau kedua sisi baris
tanaman. Pada tanaman jenis pepohonan, larikan dapat dibuat melingkar di sekeliling pohon
dengan jari-jari 0,5-1 kali jari-jari tajuk. Cara ini dilakukan untuk memberikan pupuk susulan.
2. Disebar (broadcast) dan penebaran secara merata di atas permukaan tanah
Pada cara pemupukan dengan disebar, pupuk disebarkan secara merata pada :
a. Pemberian pupuk dasar (pada saat pengolahan tanah/saat penanaman)
b. Pemberian pupuk susulan
3. Di tempatkan pada lubang (Locall atau hill placement atau pop up)
Caranya, pupuk dimasukkan ke lubang tanam pada saat penanaman benih atau bibit. Pupuk
yang digunakan harus memiliki indeks garam yang rendah agar tidak merusak benih atau biji.
4. Penugalan
Caranya, tempatkan pupuk kedalam lubang di samping tanaman sedalam 10-15 cm. Lubang
tersebut dibuat dengan alat tugal. Setelah pupuk dimasukkan, lubang ditutup kembali dengan
tanah untuk menghindari penguapan.
5. Fertigasi/irigasi
Pupuk dilarutkan ke dalam air dan disiramkan pada tanaman melalui air irigasi. Cara ini
dilakukan untuk tanaman yang pengairannya menggunakan system sprinkle.
6. Penyemprotan melalui daun (Follar application)
Caranya, pupuk dilarutkan dalam air kemudian disemprotkan ke bagian bawah daun.
7. Pencelupan akar (Dipping)
Akar tanaman sebelum ditanam dicelupkan ke dalam larutan pupuk.

b. Waktu pemupukan
Waktu pemberian pupuk disesuaikan dengan sifat/mekanisme kerja pupuk, yaitu :
- Pupuk yang daya larutnya cepat, diberikan setelah tanam dan sebaiknya diberikan sedikit
demi sedikit dalam dua atau tiga kali pemupukan. Contohnya pupuk ZA dan urea.
- Pupuk yang daya larutnya lambat, diberikan sebelum tanam dan diberikan sekaligus.
Contohnya TSP dan SP-36
- Pupuk yang daya larutnya sedang, diberikan sebelum dan sesudah tanam asal tidak terlalu
jauh dengan saat dimulainya aktifitas tanam.

Faktor-faktor yang harus diperhatikan dalam memilih cara pemberian pupuk yaitu :
1. Nilai ekonomis tanaman dan luas areal tanam.

Page | 7
KD 3.6 MENERAPKAN PEMELIHARAAN
KESUBURAN TANAH

2. Umur tanaman
3. Tipe peerakaran
4. Jarak tanam dan karakteristik tajuk
5. Jenis pupuk yang digunakan
6. Dosis pupuk
7. Iklim dan jenis tanah
8. Ketersediaan air
Sedangkan factor-faktor yang mempengaruhi waktu pemupukan adalah :
1. Kebutuhan dan respon tanaman
2. Kelarutan dan macam pupuk
3. Keadaan iklim dan keadaan air tanah

Menerapkan Pemupukan Tanaman Perkebunan

1) Tanaman perkebunan semusim


a. Tanaman Tebu

Saat proses pemupukan biasanya dosis yang digunakan harus sesuai dengan keadaan
lahan untuk meningkatkan produksi tanaman, oleh karena itu biasanya dilakukan analisis keadaan
tanah dan daun secara rutin. Penggunaan dosis pupuk untuk tanaman baru berdasarkan tipe tanah
dapat dilihat pada Tabel berikut.
Tabel Dosis pupuk tanaman tebu berdasarkan jenis tanah dan kategori tanaman

Pemupukan dilakukan dengan dua kali aplikasi. Pada tanaman baru, pemupukan pertama
dilakukan saat tanam dengan 1/3 dosis urea, satu dosis SP-36 dan 1/3 dosis KCl. Pemupukan
kedua diberikan 1-1,5 bulan setelah pemupukan pertama dengan sisa dosis yang ada. Pada
tanaman keprasan, pemupukan pertama dilakukan 2 minggu setelah kepras dengan1/3 dosis urea,
satu dosis SP-36 dan 1/3 dosis KCl. Pemupukan kedua diberikan 6 minggu setelah keprasan

Page | 8
KD 3.6 MENERAPKAN PEMELIHARAAN
KESUBURAN TANAH

dengan sisa dosis yang ada.


b. Tanaman kapas
Waktu pemupukan
1. Pemupukan I: dilaksanakan pada saat tanaman berusia 3-4 minggu setelah tanam. Pupuk
yang diaplikasikan yaitu pupuk N: 50 Kg/Ha, pupuk P: 75 Kg/Ha, dan pupuk K: 50 Kg/Ha.
2. Pemupukan II: dilaksanakan pada saat tanaman berusia 6-8 minggu setelah tanam.
Pupuk yang diaplikasikan yaitu pupuk N sebanyak 100 Kg/Ha.

Dosis Pemupukan
1. Urea: 150 Kg/Ha
2. SP-36: 100 Kg/Ha
3. 3. KCl: 100 Kg/Ha
Cara Pemupukan
1. Ditugal, yaitu dengan cara membuat lubang yang berjarak 5-10cm dari tanaman, dengan
kedalaman kurang lebih 5-7cm. Kemudian masukkan pupuk kedalam lubang dan urug
dengan tanah.
2. Kocoran, yaitu dengan cara mencampur pupuk dengan air dan kemudian disiramkan pada
tanah dengan jarak 5-10cm dari tanaman. Cara kocoran ini direkomendasikan apabila lahan
kesulitan air.
c. Tanaman tembakau
Perlakuan pemupukan pada tanaman tembakau
Proses pemupukan tanaman perkebunan dilakukan pada:
1. Analisa fisik tanah (tekstur tanah).
2. Analisa kandungan kimia.
3. Kandungan bahan organik, pH tanah.
4. Iklim/cuaca selama pertumbuhan tanaman.
5. Pengamatan pertumbuhan tanaman tembakau
Jadwal pemupukan
1. Pupuk dasar dilakukan sebelum tanam atau paling lambat 3 hari setelah tanam.
2. Pupuk starter dilakukan pada umur sekitar 7 hari setelah lan- bulan.
3. Pupuk susulan I dilakukan pada umur sekitar 15 hari setelah gulud I.
4. Pupuk Susulan II dilakukan pada umur sekitar 21 hari - 24 hari setelah pekerjaan gulud II.
5. Pupuk side dressing dilakukan pada umur sekitar 35 hari setelah pekerjaan hygiene pluk atau
cuci kaki.
6. Pupuk top dressing dilakukan setelah panen daun KOS atau tergantung pertumbuhan tanaman
Page | 9
KD 3.6 MENERAPKAN PEMELIHARAAN
KESUBURAN TANAH

untuk meningkatkan produksi daun TNG dan PUT.


Teknik aplikasi pupuk
1. Tenik aplikasi pupuk dilaksanakan dengan tertib agar tidak melakukan pemborosan dalam
pemakaian pupuk dan jumlah yang merata untuk setiap tanaman.
2. Pupuk dasar diberikan dengan cara digejik.
3. Pupuk starter diberikan dengan cara digejik kemudian dilakukan penyiraman air.
4. Pupuk susulan I dan II dilakukan dengan cara digejik.
5. Pupuk side dressing diberikan dengan cara menaburkan pada perengan guludan yang telah
digarit sebelumnya.
Pemupukan berkaitan dengan cuaca
1. Pada cuaca basah mengurangi perlakuan pupuk N dan meningkatkan pupuk P2O5.
2. Pada cuaca kering perlu tambahan unsur N.
3. Pada tanah berat dan cuaca sangat kering perlu tambahan pupuk KNO3 untuk memperbaiki
daya bakar dan warna daun tembakau.
Catatan lain-lain
1. Warna daun menguning belum tentu disebabkan oleh kuranganya N.
2. Salah satu sebab yang lain karena terjadi defisiensi oksigen yang terjadi pada tanah PAT tinggi
atau bagian yang terlewati mata bajak.
3. Sebelum melakukan tambahan pupuk perlu perbaikan pengolahan tanah susulan.

2) Tanaman perkebunan tahunan


a. Tanaman kelapa sawit
Secara umum pupuk yang digunakan pada tanaman kelapa sawit biasanya pupuk N, P, K,
Mg dan B (Urea, TSP, KCl, Kiserit dan Borax). Adapun pupuk tambahan yaitu berupa borax yang
digunakan pada tanaman muda, karena dapat menyebabkan kematian jika tanaman muda kelapa
sawit mengalami kekurangan borax. Kemudian dosis pupuk yang dapat digunakan harus
berdasarkan umur tanaman atau sesuai dengan anjuran dari balai penelitian kelapa sawit.

Tabel. Dosis pemupukan pada tanaman kelapa sawit yang sudah


menghasilkan

Proses pemupukan dengan menggunakan pupuk Nitrogen biasanya dilakukan dengan cara
Page | 10
KD 3.6 MENERAPKAN PEMELIHARAAN
KESUBURAN TANAH

penaburan pada jarak 50 cm dari batang utama sampai dengan pinggir luar dari piringan. Adapun
pupuk yang harus ditaburkan merata pada jarak 1-3 meter dari batang utama yaitu pupuk jenis P, K
dan Mg. Pemberian pupuk awal yang baik dapat dilakukan pada waktu awal musim hujan dan
pemberian pupuk kedua pada akhir musim hujan. Untuk tanaman yang belum berbuah dengan
umur 0-3 tahun, pemberian dosis pemupukan dapat dilakukan sesuai dengan Tabel di bawah.
Tabel. Dosis pemupukan pada tanaman kelapa sawit belum menghasilkan

Pemupukan dengan pupuk N, P, K, Mg, B biasanya dilakukan dengan cara ditaburkan


secara merata dengan jarak 20 cm dari dalam pringan tanaman sampai ujuk tajuk daun. Waktu
pemupukan biasanya dilakukan pada awal musim penghujan sedangkan akhir pemupukan
dilakukan dilakukan pada akhir musim hujan.
b. Tanaman kakao
Proses pemupukan pada tanaman kakao biasanya dilakukan setekah tanaman kakao
berumur 2 bulan dilapangan. Untuk tanaman yang belum berbuah proses pemupukan dilakukan
dengan cara penaburan secara merata, tanaman kakao umur 2-10 bulan dilakukan dengan jarak
15-20 cm, dan umur 14-20 bulan dengan jarak 50-70 cm dari batang utama. Sedangkan tanaman
yang sudah memiliki buah proses pemupukan dilakukan dengan cara penaburan pada jarak 50-
75 cm dari batang utama. Banyaknya pupuk yang dibutuhkan setiap tahun untuk lahan seluas 1
ha, tersaji pada Tabel berikut.
Tabel. Kebutuhan pupuk Urea, SP-36, KCl, dan pupuk organik untuk tanaman kakao menurut umur
tanaman per hektar.

Page | 11
KD 3.6 MENERAPKAN PEMELIHARAAN
KESUBURAN TANAH

c. Tanaman karet
Pemberian pupuk pada tanaman karet biasanya dilakukan untuk mempercepat matang
sadap, memacu pertumbuhan tanaman muda, sehingga dapat mempercepat panen lateks. Adapun
proses pemupukan dapat dilakukan dengan cara chemical strip dan manual circle.
Pemberian pupuk dengan menggunakan manual circle dengan cara membuat lubang pada
tanaman secara melingkar dengan jarak sesuai dengan umur tanaman. Lubang dibuat dengan
kedalaman 5 - 10 cm, kemudian pupuk ditaburkan ke dalamnya dan ditutup dengan tanah. Untuk
tanaman dengan umur 2-5 bulan lubang yang dibuat dengan jarak 20-30 cm, umur 6-10 bulan
jarak yang digunakan 20-45 cm, 11- 20 bulan dengan jarak 40-60 cm, dan lebih dari 48 bulan
dengan jarak 50 - 120 cm.
Metode pemupukan dengan cara chemical strip wending pemupukan dilakukan dari baris
tanaman dengan jarak 1-1,5 meter. Atau dengan menggali sedalam 5-10 cm kemudian pupuk
dimasukkan dan ditutup dengan tanah.
Proses pemupukan pada tanaman perkebunan karet sebaiknya dilakukan pada masa
pertengahan musim hujan agar pupuk yang digunakan dapat tercuci dengan baik oleh air hujan.
Sementara itu adapun beberapa jenis pupuk yang digunakan saat pemupukan tanaman karet yaitu
urea, KCl, dan DS ketiga jenis pupuk ini mudah diperoleh dipasaran. Adapun penggunaan dosis
pupuk tergantung dari jenis tanah yang digunakan untuk penanaman. Untuk perbandingan jenis
tanah dan dosis yang digunakan dapat dilihat pada Tabel berikut.

Tabel. Dosis pemupukan karet sebelum berproduksi berdasarkan jenis tanahnya

Tabel. Dosis pemupukan karet berdasarkan fase pertumbuhannya

Page | 12
KD 3.6 MENERAPKAN PEMELIHARAAN
KESUBURAN TANAH

Keterangan:
TB: tanaman fase bibit
TBM: tanaman belum menghasilkan

UJI KOMPETENSI

A. Pilihlah salah satu jawaban yang tepat


1. Pemupukan pada tanaman pembibitan agar dosisnya tepat dan efektif, maka
pemupukannya dilakukan dengan cara, kecuali…
a. Diberikan pada pokok tanaman
b. Disebarkan/ditaburkan disekitar tanaman
c. Diberikan pada alur diantara tanaman
d. Diberikan dalam lubang untuk setiap bibit
e. Disiramkan kemedia tumbuh bibit tanaman

2. Bahan yang diberikan pada tanah dengan maksud untuk memperbaiki sifat-sifat fisika, kimia
dan biologi tanah, adalah pengertian dari….
a. Pestisida
b. Pupuk
c. Unsur hara
d. Herbisida
e. Fungisida

3. Unsur hara yang dibutuhkan oleh tanaman dalam jumlah besar sering disebut sebagai….
a. Unsur hara esenssial
b. Unsur hara mikro
c. Unsur hara non esenssial
d. Unsur hara sekunder
e. Unsur hara makro

4. Yang termasuk unsure hara makro adalah….


a. N, Zn, K
b. Zn, P, K
c. N, P, K
d. Ca, Mg, Zn
e. N, Ca, Zn

5. Kemampuan tanah untuk menyediakan unsure hara bagi pertumbuhan tanaman merupakan
pengertian dari….

Page | 13
KD 3.6 MENERAPKAN PEMELIHARAAN
KESUBURAN TANAH

a. Pemupukan
b. Kapasitas tanah
c. Kesuburan tanah
d. Kelestarian tanah
e. Kesesuian lahan

6. Ciri-ciri pupuk organik yang bermutu baik adalah.....


a. Kandungan bahan organik tinggi
b. Kandungan bahan organik rendah
c. Kadar unsur hara rendah
d. Kandungan bahan anorganik tinggi
e. Kandungan bahan kimia tinggi

7. Tanaman yang banyak digunakan untuk pupuk hijau adalah dari famili.....
a. Graminaea
b. Leguminoceae
c. Convolvulaceae
d. Euphorbiaceae
e. Cucurbitaceae

8. Yang termasuk ke dalam penggolongan pupuk organik terdiri dari, kecuali....


a. Pupuk kandang
b. Pupuk hijau
c. Pupuk fosfat
d. Pupuk kompos
e. Solid

B. Jawablah pertanyaan berikut dengan benar


1. Apakah yang dimaksud dengan pupuk dan pemupukan
2. Tuliskan kembali contoh pupuk organic dan anorganik (min. 2)
3. Tuliskan kembali metode pemupukan
4. Tuliskan jenis pupuk anorganik berdasarkan sifat kelarutannya
5. Tuliskan factor yang mempengaruhi cara pemberian pupuk

Page | 14

Anda mungkin juga menyukai