Anda di halaman 1dari 33

VII.

PUPUK DAN PEMUPUKAN


PENGERTIAN

PUPUK : Setiap bahan yang diberikan ke dalam tanah atau


disemprotkan pada tanaman dengan maksud
menambah unsur hara yang diperlukan tanaman.

PEMUPUKAN: Setiap usaha pemberian pupuk yang bertujuan


menambah persediaan unsur hara yang
dibutuhkan oleh tanaman untuk peningkatan
produksi dan mutu hasil tanaman.

Efek Pemupukan Secara Umum :


1. Menambah unsur hara yang dibutuhkan tanaman.
2. Menambah kesuburan tanah.
3. Merubah / memperbaiki sifat fisik tanah.
MENGAPA HARUS MEMUPUK ?
Di alam / Kawasan Hutan

Terjadi Keseimbangan Unsur Hara Unsur Hara


Hilang Masuk

M
a
Campur Tangan Manusia
s
u
k
Hilang
Ketidakseimbangan
Pelapukan batuan

Unsur Hara Berkurang Kebocoran Dalam Sistem

Panen, erosi,
pencucian, etc Tindakan Pemupukan
PENGGOLONGAN / KLASIFIKASI PUPUK

1. Berdasarkan Terjadinya
a. Pupuk Alam
b. Pupuk Buatan

2. Menurut Jenis Hara Yang Terkandung a.: Pupuk N


b. Pupuk P
c. Pupuk K

3. Menurut Jumlah Hara a. Pupuk Tunggal


: (Straight Fertilizer)
b. Pupuk Majemuk (Compund Fertilizer)
c. Pupuk Lengkap (Complete Fertilizer)
PENGGOLONGAN / KLASIFIKASI PUPUK

4. Menurut Pengaruh Fisiologis a. Pupuk Asam ZA

Terhadap Reaksi Tanah b. Pupuk Netral


: KCl
c. Pupuk Basa

Sendawa Chili (NaNO3)

5. Menurut Susunan Senyawa Kimia a. Pupuk


: Organik
b. Pupuk Anorganik

6. Menurut Bentuk Zat :


a. Pupuk Padat
b. Pupuk Cair Bayfolan,
Microplus
SIFAT-SIFAT PUPUK BUATAN

KADAR UNSUR HARA KEMASAMAN

HIGROSKOPISITAS KECEPATAN BEKERJA

KELARUTAN INDEKS GARAM


Kadar Unsur Hara

Misal: Urea 45% N, artinya tiap 100 kg


Urea mengandung 45 kg N.

Jika dosis pemupukan ditetapkan 90 kg N


per ha, berapa Urea yang diperlukan.

Kebutuhan Urea = 100/45 x 90 kg


= 200 kg Urea per ha.
Higroskopisitas

Mudah tidaknya pupuk menyerap uap air yang ada di


udara. Pupuk yang higroskopis misalnya Urea,
kurang baik karena mudah menjadi basah atau
mencair bila tidak ditutup rapat.

Kelarutan

Menunjukkan mudah tidaknya pupuk larut dalam air.


Pupuk N dan K mudah larut dalam air, sedangkan
pupuk P umumnya kurang larut.
Kemasaman

Dinyatakan dalam ekivalen kemasaman, yaitu


jumlah CaCO3 dalam kg yang diperlukan untuk
meniadakan kemasaman yang disebabkan oleh
penggunaan 100 kg suatu jenis pupuk.

Contoh: pupuk ZA mempunyai ekivalen


kemasaman 110, artinya untuk menghilangkan
kemasaman yang disebabkan oleh penggunaan 100
kg ZA diperlukan 110 kg CaCO3
Bekerjanya

Waktu yang diperlukan hingga pupuk tersebut


dapat diserap tanaman dan memperlihatkan
pengaruhnya.
Contoh pupuk yang bekerja cepat: Urea
Pupuk yang bekerja lambat: batuan fosfat

Indeks Garam

Indeks Garam = kenaikan tekanan osmotik karena


penambahan 100 kg pupuk dibagi kenaikan
tekanan osmotik karena penambahan 100 kg
NaNO3 dikalikan 100%
HAL-HAL YG HARUS DIPERHATIAKN DLM PEMUPUKAN

1. Tanaman yang akan dipupuk

a. Penggunaan unsur hara oleh tanaman

Tanaman yang diambil daunnya (sayuran, teh)


perlu pupuk N.

Tanaman yang menghasilkan pati/gula (ubi kayu,


ubi jalar, wortel, tebu) selain N perlu unsur K.

Tanaman yang diambil bunga, buah atau bijinya


selain N (untuk pertumbuhan vegetartif), juga
perlu unsur P (pertumbuhan generatif)
Tanaman yang menghasilkan buah dan biji yang
bertepung diperlukan unsur N, P dan K (misal:padi,
jagung, kedelai, tomat dan buah-buahan)

b. Sifat-sifat Akar
- Akar tunggang: pupuk diletakkan di bawah akar
Akar serabut: pupuk diletakkan di sekitar biji
- Akar tanaman dikotil (misal leguminosa) menyerap
kation bervalensi dua (Ca2+ dan Mg2+) lebih banyak
daripada kation bervalensi satu (K+)
- Rumput sebaliknya.
2. Tanah yang dipupuk
- Kandungan unsur hara
- Reaksi tanah
- Fiksasi unsur hara

3. Jenis pupuk yang digunakan


Tiap jenis pupuk mempunyai jumlah
kandungan hara, reaksi fisiologis, kelarutan
dan kecepatan bekerja yang berbeda
4. Jumlah pupuk yang diberikan
Tergantung kebutuhan tanaman akan unsur
hara, kandungan unsur hara dalam tanah,
serta kadar unsur hara dalam pupuk

5. Waktu pemupukan
Pupuk yang bekerja cepat diberikan setelah
tanam sedikit demi sedikit 2 atau 3 kali
pemupukan
Pupuk yang bekerja lambat, diberikan sebelum
tanam dan sekaligus

Pupuk yang bekerja sedang, diberikan sebelum atau


sesudah tanam

6. Cara penempatan pupuk


a. Broadcast (disebar)
b. Sideband (di samping tanaman)
c. In the row (dalam larikan)
d. Top dressed atau side dressed
Top dressed : disebar pada tanaman
Side dressed : disebar di samping larikan

e. Pop up
Pupuk dimasukkan bersamaan dengan biji yang
ditanam, biasanya untuk pupuk dengan indeks
garam yang rendah

f. Foliar application (lewat daun)


Biasanya untuk unsur mikro

g. Fertigation (lewat air irigasi)


Terutama untuk pemupukan N atau pupuk lain
yang mudah larut
Pupuk Tunggal

1. Pupuk N:
ZA, Urea, NH4Cl

2. Pupuk P:
DSP, TSP, FMP, Agrophos, Fosfat alam

3. Pupuk K:
ZK (Kalium Sulfat), KCl (Muriate of Potash = MoP),
Patent Kali (Kalium Magnesium Sulfat)
PUPUK MAJEMUK

1. Pupuk NP Ammo Phos, Superstikfos (SS atau SSF)

2. Pupuk NK Kalium Nitrat

3. Pupuk PK Kalium Metafosfat

4. Pupuk NPK Rustica Yellow


PERATURAN MENTAN NO.28 / PERMENTAN / OT.140 / 2 / 2009

PUPUKORGANIK
Pupuk yang berasal dari sisa tanaman dan atau
kotoran hewan yang telah melalui proses rekayasa,
berbentuk padat atau cair dan dapat diperkaya
dengan bahan mineral alami dan atau mikroba yang
bermanfaat memperkaya hara, bahan organik tanah
dan memperbaiki sifat fisik, kimia, dan biologi tanah
.
PUPUK HAYATI :
Suatu bahan yang mengandung mikroorganisme hidup yang ketika
diaplikasikan ke benih, permukaan tanaman, tanah akan
berkolonisasi pada rhizosfer atau dalam tanaman dan dapat
meningkatkan pertumbuhan tanaman dengan menyediakan faktor
tumbuh dan atau unsur hara tertentu .
Pupuk Hayati :
Produk biologi aktif terdiri dari mikroba yang dapat
meningkatkan efek pemupukan, kesuburan dan kesehatan tanah
.
Mikroorganisme : Golongan Bakteri
Aktinomicetes
Fungi

Hubungan dengan tanaman :


Simbiotik
Assosiatif
Bebas (Free Living)
PUPUK Berasal dari sisa sisa tanaman, hewan atau manusia,
ORGANIK seperti : Pupuk Kandang, Kompos, Pupuk Hijau.
Bahan Dasar Aneka : Sisa panen ( jerami, brangkasan tongkol jagung, bagas tebu,
sabut kelapa, dll.
Serbuk gerjaji
Kotoran hewan
Limbah jamur, pasar, rumah tangga, pabrik
Pupuk hijau (azola, crotalaria, dll)

Kualitas pupuk yang dihasilkan beragam sesuai dengan kualitas


bahannya.

Exp : Kotoran hewan: Mengandung mikroorganisme patogen salmonela ; E. Coli


Limbah industri / limbah kota : Logam berat berbahaya, seperti: arsen,
timbal, chromium
Kompos Yang dibuat tidak baik Penyebar Gulma / Penyakit
Tanaman
Oleh karena itu
Diperlukan regulasi / peraturan tentang pupuk
Persyaratan teknis minimal
Keuntungan & Kerugian Pupuk Organik

Keuntungan:
1. menambah unsur hara
2. memperbaiki struktur tanah,
3. meningkatkan kapasitas tukar kation,
4. meningkatkan kemampuan tanah menahan air,
5. meningkatkan kegiatan biologi tanah,
6. Menetralkan pH tanah masam,
7. Meningkatkan ketersediaan unsur mikro
Kerugian:
1. Kandungan unsur hara rendah,sehingga jumlah
pupuk yang diberikan harus banyak
2. Kesulitan dalam pengangkutan dan pemberian
3. Perhitungan dosis tidak bisa tepat
4. Respon tanaman lebih lambat dibandingkan pupuk
anorganik
5. Dapat menjadi inang bagi hama dan penyakit akar
tanaman
Macam Macam Pupuk Organik

1. Pupuk Kandang
Pupuk yang berasal dari campuran kotoran padat dan cair (urine) hewan,
yang tercampur dengan sisa makanan dan kadang-kadang tercampur dengan
alas kandangnya.

Kandungan hara pukan lengkap (makro & mikro) jumlahnya sedikit


Komposisi Kandungan
Asal Pupuk
Padat Cair N P K
Sapi perah 80 20 22,0 2,6 13,7
Sapi potong 80 20 26,2 4,5 13,0
Unggas 100 0 65,8 13,7 12,8
Babi 60 40 28,4 6,8 19,9
Domba 67 33 50,6 6,7 39,7
Kuda 80 20 4,3 4,3 24,2

Sumber : Guswono Supardi angka rata-rata dari berbagai sumber.


2. Pupuk Kompos
Pupuk yang terjadi karena proses penghancuran oleh alam atas bahan

organik terutama sampah / daun2an ; jerami .

1. Diproses oleh alam Pembuatannya

berjalan secara alami (tanpa / sedikit


Kompos campur tangan manusia. Waktu 3 - 4

bulan bisa 6 bulan

2. Diproses dengan campur tangan

manusia (mulai penyiapan bahan,

perlakuan & pencampuran bahan,

pemberian aktifator, pengaturan aerasi

& kelembaban dsb. Waktu sekitar 1

bulan
Dengan campur tangan manusia proses dekomposisi menjadi lebih cepat.

Prinsip : 1. Ada pemilihan & perlakuan terhadap bahan dasar

2. Karena dekomposisi dilakukan oleh mikroorganime


maka : Perlu penambahan aktifator (Mikroorganisme)

Dari luar EM 4
Orga Dec
Star Dec
Harmoni
Fix - Up
Living Organism Basic Organic (LOBO)
Atau : Membuat sendiri
Minimal + Pupuk Kandang
3. Membuat suasana lingkungan dalam tumpukan bahan dasar sesuai dengan yang

dikehendaki oleh mikroorganisme

4. Dibuat naungan

3. PUPUK HIJAU

Daun daun segar yang dibenamkan ke dalam tanah (terutama dari Family

Leguminose)
Tugas

1. Berapa pupuk Urea, SP-36 dan KCl yg dibutuhkan


apabila tanaman membutuhkan 100 kg N, 50 kg
P2O5 dan 50 kg K2O.
2. Berapa10 meq/100g Ca dalam ppm Ca
3. Berapa kandungan kalsium (Ca) per hektar apabila
tanah mengandung 10 meq/100g Ca
BJI tanah = 1.3 g/cm3 dan tebal tanah 20 cm

Anda mungkin juga menyukai