Anda di halaman 1dari 28

Perhitungan Kebutuhan Pupuk

Kesuburan Tanah
Kemampuan tanah untuk menyediakan
unsur hara essensial dalam jumlah &
proporsi yang seimbang untuk
mendukung pertumbuhan &
perkembangan tanaman, sehingga
mampu berproduksi secara optimal.
Pengapuran pada Tanah
Kapur Pertanian, termasuk kategori amelioran. Amelioran adalah bahan pembenah
tanah, cotohnya : pupuk, kapur, bahan mineral (tanah mineral) dan bahan organik.

1. Jenis-jenis Kapur Pertanian


a. Kapur Karbonat
 Dari penggilingan batu kapur
 Kalsit (CaCO3) dan Dolomit (Ca.Mg(CO3)2
b. Kapur Tohor (kapur Oksida)
 Dari pembakaran batu kapur
 Kalsium Oksida (CaO)

c. Kapur Hidroksida (Kapur Tembok)


 Dari pemberian air pada kapur oksida
 Kalsium Hidroksida (Ca(OH)2)
Kapur karbonat (CaCO3)
i li ng
G
Batu Kapur Bak Bakar
ar
Kapur oksida (CaO)

+Air
Kapur hidroksida (Ca(OH)2
SIFAT KIMIA TANAH

Pengapuran Tanah :
2. Peranan Kapur Pertanian
a. Perbaikan Sifat Fisik Tanah
 Granulasi : Kemantapan Struktur Tanah

b. Perbaikan Sifat Kimia Tanah


 Sumber hara Ca dan Mg
 Meingkatkan KTK, pH  ketersediaan hara lain
 Menghilangkan pengaruh buruk unsur mikro

c. Perbaikan Biologi Tanah


 Sumber hara Ca dan Mg
 Meingkatkan aktivitas biologi tanah
Pengapuran Tanah :

3. Pengaruh Buruk Kapur Pertanian


 Over liming : Unsur mikro dan P Tidak tersedia

4. Ukuran Kapur Pertanian


 50 % melalui saringan 20 mesh, 100 % melalui saringan
60 mesh

5. Kebutuhan Kapur Pertanian


 1 sampai 1,5 kali Al-dd
Perhitungan Kebutuhan Kapur (Lime Requirement) :

Misal Kandungan Al-dd tanah = 2 me/100 g.


 Kebutuhan Kapur = 1 kali Al-dd = 2 me Ca/100 g tanah
atau tiap 100 g tanah perlu 2 me Ca = 40 mg Ca atau tiap 1 kg tanah
memerlukan Ca 400 mg.
 Bobot tanah 1 ha, tebal 20 cm, bobot isi 1,2 g/cm3

= 2.400.000 kg = 2,4 x 109 g = 2,4 x 106 kg

 Kebutuhan Ca = 400 mg/1kg x 10-6 x 2,4 x 106 kg = 960 kg

 Kebutuhan Ca = 960 kg atau CaCO3 = 2400 kg atau 2,4 ton


Kebutuhan pupuk
Menghitung kebutuhan pupuk per tanaman

Hasil analisis jaringan tanaman merekomendasikan untuk melakukan pemupukan


pada tanaman perkebunan dengan dosis 150 gr N, 75 gr P 2O5 dan 150 gr K2O tiap

tanaman. Sementara pupuk yang tersedia adalah urea (45 %N), SP-36 (36% P2O5)

dan KCl (60% K2O). Berapa masing – masing pupuk yang harus diberikan untuk tiap
tanaman?
Kebutuhan pupuk =
faktor konversi
X rekomendasi dosis pupuk
Kandungan UH dalam pupuk
Menghitung kebutuhan pupuk per Ha

Suatu lahan yang akan ditanaman tanaman perkebunan membutuhkan unsur hara
N, P, dan K. Dari percobaan didapatkan bahwa untuk mencapai hasil yang optimal,
direkomendasikan untuk diberikan pupuk dengan dosis 60 kg N, 30 kg P2O5 dan 40

kg K2O. Jika pupuk yang tersedia adalah ZA (21%N), ES (18% P2O5) dan KCl (60%

K2O). Hitunglah kebutuhan pupuk per Ha.

faktor konversi
X rekomendasi dosis pupuk
Kandungan UH dalam pupuk

luas areal tanaman


Populasi =
jarak tanam
Meghitung kebutuhan pupuk untuk luasan tertentu
Sebidang pertanaman dengan luas 750 m2, akan dipupuk dengan dosis per ha
120 kg N, 45 kg P2O5 dan 50 kg K2O. Pupuk yang tersedia adalah Urea (45%N),

TSP (46% P2O5) dan ZK (50% K2O). Hitunglah kebutuhan pupuk untuk luasan
750 m2.
Menghitung kebutuhan pupuk bila yang tersedia pupuk majemuk &
pupuk urea

Di suatu daerah ditetapkan dosis pemupukan 90 kg N dan 20 kg P2O5.


Pupuk yang tersedia adalah complesal 20 – 20 – 0 dan urea (45% N).
Berapakah masing – masing pupuk yang harus disediakan?

Dosis per ha : 90 kg N + 20 kg P2O5


Penuhi dengan complesal 18 – 18 – 0 kebutuhan 20 kg N dan 20 kg P2O5
dan sisanya sebanyak 70 kg dengan urea.
Jadi, jumlah pupuk yang harus disediakan adalah 100 kg complesal 20 –
20 – 0 yang mengandung 20 kg N dan 20 kg P2O5.

NPK 20-20-0 = {100/18} X 20 kg = 111,1 kg

Pupuk urea sebanyak (100/45) x 70 kg = 155 kg.


Cara menghitung presentasi unsur hara yang diketahui jumlah pupuk

Akan dianalisa campuran pupuk yang terdiri dari 150 kg ZA (21%N), 600
kg ES (20% P2O5) dan 100 kg KCl (60 % K2O). hitunglah persentasi Unsur
hara.

Untuk menghitung jumlah N, P2O5, dan K2O yang tersedia dalam


campuran pupuk tersebut di atas adalah :
Kandungan UH :
Kadar UH dalam pupuk
x pupuk tersedia
Faktor konversi

Kandungan Nitrogen dalam 150 kg ZA = {21/100} X 150 kg = 31,5 kg


Pupuk Organik

Pupuk yang terbuat dari bahan – bahan alami yang terdapat dialam.
Bisa dengan bantuan manusia, bisa juga sudah terbentuk sendiri di
alam.
• Pupuk kandang
• Pupuk kompos
• Pupuk hijau
Pupuk hijau
Tanaman Leguminose (Kacang – kacangan), manfaatnya :

• Legumes fix nitrogen, rich in protein

• Mulsa Organik (menjaga kelengasan tanah, mencegah


erosi atau tercucinya lapisan top soil dan unsur
hara) dan menekan pertumbuhan gulma

• Biomasa tinggi, dapat menjadi sumber pupuk hijau dan


bermanfaat untuk pakan ternak,

• Memperbaiki struktur tanah & sumber makanan


organisme tanah

• Legumes easily stored and harvested


Manfaat EM-4 Pertanian 

• Memperbaiki sifat fisik, kimia dan biologi tanah.


• Meningkatkan produksi tanaman dan menjaga kestabilan
produksi.
• Memfermentasi dan mendekomposisi bahan organik tanah
dengan cepat (Bokashi)
• Menyediakan unsur hara yang dibutuhkan tanaman
• Meningkatkan keragaman mikroba yang menguntungkan di
dalam tanah.
JENIS MIKROBA YANG BERPERAN PADA EM4

• 1. Bakteri Asam Laktat


• 2. Ragi
• 3. Actinomycetes
• 4. Bakteri fotosintetik
Aplikasi Pupuk
5 kaedah pemberian pupuk:
 Tepat dosis,
 Tepat jenis,
 Tepat waktu,
 Tepat cara
 Tepat tempat

Ada tiga alasan prinsip melakukan pemupukan :


 Keseimbangan tanah
 Penggantian
 Meminimalkan Resiko
Metode Aplikasi Pupuk
Generally three methods of application of The method of application has to be
fertilizers are in practice. chosen to suit the particular nutrient, the
crop, as well as method of cultivation.
1. Broadcasting: Uniform distribution Nitrogen is generally applied as
over the whole cropped field. broadcast to irrigated crops. Phosphorus
2. Placement: Application in bands or in needs to be placed near the plant rows.
pockets near the plants or plant rows. Potassium is also applied as broadcast.
3. Foliar application: Using low or high As all the 3 nutrients are applied using a
volume sprayers, the fertilizers are complex fertilizer at the time of sowing
sprayed covering the plants. or planting, it is a good practice to apply
the fertilizer as placement.
Micronutrients are mostly applied as
foliar sprays.

Sumber: http://vasat.icrisat.org/crops/MN/OrganicFAQs/appli_fertilizer.htm
Alur = Garit = Banding
• Placing a band of
fertilizer about 2
inches to the sides &
about 2 inches below
seed depth.
• Do NOT place below
seeds because
fertilizer will burn
roots.
Sidedressing = penempatan di sisi tanaman

• Penempatan bahan pupuk di


dekat permukaan tanah
(dibenamkan dangkal) dan di
dekat tanaman muda yang
baru tumbuh atau
berkecambah muncuk ke
permukaan tanah.
Topdressing
Pupuk When is broadcasting of fertilizers practiced?
dicampur rata
dengan tanah 1. On all crops with a dense stand and not sown in rows.
2. In the case of plants whose roots spread widely in the soil.
lapisan atas (1- 3. On very fertile soils
2 inchi) di 4. When high rate of fertilizers are used
sekitar 5. When readily soluble nitrogenous fertilizers are applied
6. When potassic fertilizers are applied in light soils.
tanaman.
Tugal = Perforating
• Pupuk ditempatkan dalam
lubang-lubang yang
dibuat di sekitar batang di
bawah bayangan tajuk
pohon, misalnya pohon
buah.
• Lubang pupuk kemudian
ditutup tanah, dan pupuk
secara bertahap akan
melarut
Pupuk dan irigasi = Fertigasi
• Memasukkan bahan pupuk yang larut air ke
dalam sistem irigasi di rumah kaca atau di
pembibitan.
• Larutan hara yang pekat (konsentrasi tinggi)
biasanya dialirkan melalui alat “proportioners
atau injector” untuk diencerkan sesuai dnegan
rasio hara yang dibutuhkan.
Semprot daun = Foliar Spraying
• Penyemprotan larutan hara
mikro secara langsung ke
daun-daun tanaman.
• Dilakukan untuk mengoreksi
secara cepat defisiensi hara,
tetapi ….
– If fertilizer concentration
is too high, leaf
burning
will occur.
Prinsip Dasar Aplikasi Pupuk Organik
Aplikasi Pupuk Organik:
a) Penyebaran di lahan dengan tangki
b) Pencampuran menggunakan garu/chissel
c) Pemerataan
LAHAN BASAH
Lahan yang mengalami genangan karena pengaruh pasang – surut air
asin / payau. Bagian terdepan terdapat dataran lumpur “mud-flats”
terbentuk dari endapan marin dan dicirikan oleh kandungan
mineral FeS (pirit) sangat halus (o,oo1 mm).

Lahan gambut merupakan tanah yang tersusun dari BO (C-org >18%)


dengan ketebalan > 45 cm, atau terdapat secara berlapis bersama
tanah mineral pada ketebalan ± 80 cm, serta mempunyai tebal
lapisan BO > 50 cm
Tahapan Pembentukan Pirit (Dent, 1986)

1. Reduksi sulfat (SO4)  sulfida (S) oleh


bakteri pereduksi sulfat dlm suasana
anaerobik.
2. Oksidasi parsial sulfida  polisulfida:
Greigite (Fe3S4); Pyrhotite (Fe4S5) ,
diikuti pembentukan FeS dari sulfida
terlarut berasal dari FeOOH, Fe2O3,
atau mineral silikat mengandung unsur
Fe.
3. Pembentukan FeS2 dari FeS + S; atau
presipitasi Fe++ terlarut dg ion-ion
polisulfida
Fe2O3 + 4SO4 = + 8CH2O + 1/2O2  2FeS2 + 8HCO3- + 4H2O
Sulfat Bahan organik PIRIT kabonat
PENGELOLAAN LAHAN RAWA
PASANG SURUT

“Pengelolaan tanah dan air merupakan kunci


utama untuk keberhasilan pengembangan
pertanian di lahan pasang surut, termasuk
tanah sulfat masam”
Tahapan Pengelolaan:
1. Pembuatan jaringan tata air makro maupun
mikro.
2. Penataan lahan
3. Ameliorasi
4. Pemupukan
5. Penggunaan varietas yang ‘adatif’

Anda mungkin juga menyukai