1. Cepat tumbuh
2. Bagian atas yang banyak dan bersifat
sukulen
3. sanggup tumbuh pada kondisi tanah yang
kurang subur
4. Sebaiknya berasal dari jenis leguminosa
5. Tahan pangkas
• Tanaman yang cepat pertumbuhannya akan cepat
rotasinya sehingga dapat cepat digunakan untuk
memperbaiki kesuburan tanah.
• Proporsi bagian atas tanaman yang banyak dan sukulen
(banyak mengandung air), karena makin banyak
kandungan airnya makin mudah melapuk sehingga
dapat lebih cepat memperbaiki kesuburan tanah
• Bila semua keadaan sama, lebih baik menggunakan
tanaman leguminosa sebagai pupuk hijau dibandingkan
dengan tanaman bukan legum, karna nitrogen yang
diperoleh tanah lebih banyak.
Beberapa jenis Tanaman Pupuk Hijau, al :
1. Crotalaria juncea
2. Crotalaria anagyroides
3. Crotalaria usaramuensis
4. Tephrosia vogelli, tephrosia candida
5. Sesbania sesban
6. Sesbania aculatta
7. Phaseolus tunatus
8. Glycine soya
9. Vigna sinesis
10. Minosa invisa
11. Centrosema pubescens
12. Colopoginium mucunoides
13. Puerania thumbergiana
• Tanaman-tanaman tersebut di atas termasuk tanaman
pupuk hijau dari jenis famili leguminosa.
• Sifat dari famili ini adalah terdapatnya nodua akar, yang
terdiri dari noduls efektif dan nodula tidak efektif.
• Perbedaan dari kedua macam nodula tersebut adalah
dalam ukuran atau bentuk, warna dan letaknya nodula
pada akar.
• Nodula efektif letaknya tersebar pada akar tunggang dan
berwarna lebih cerah,
• sedangkan nodula tidak efektif tersebar pada akar lateral
atau akar cabang dan warnanya agak pucat.
• Di dalam nodula akar hidup bakteri Rhizobium, yang bersimbiose
dengan tanaman inang.
• Bakteri ini berfungsi dapat mengikat unsur nitrogen (N) dari udara.
Hal ini sangat menguntungkan, baik dalam akumulasi nitrogen
dalam tanah maupun dalam peningkatan kandungan nitrogen bagi
pertumbuhan tanaman.
• Kadar nitrogen dalam tanah dapat mempengaruhi pengikatan N
oleh bintil akar.
• Menurut Buckman dan Brandy (1968), terdapatnya nitrogen yang
tersedia dalam tanah dalam jumlah banyak dapat mengurangi
pembentukan nodula, sehingga fiksasi nitrogen berkurang.
• Pengikatan nitrogen dari udara bebas akan lebih banyak apabila
tanaman legum ditanam pada tanah-tanah kurang atai bahkan tidak
mengendung nitrogen.
• Tanaman legum menyerap nitrogen bebas dengan
bantuan fiksasi nitrogen oleh bakteri rhizobium,
• Sedangkan nitrogen yang difiksasi oleh tanaman legum
mempunyai tiga kemungkinan, yaitu :
1. Nitrogen tersebut digunakan tanaman inangnya sendiri
2. Nitrogen dilepaskan dari nodula ke dalam tanah dan
digunakan oleh tanaman lain yang tumbuh di
sekitarnya.
3. Apabila tanaman legum dibenamkan atau sudah mati,
maka nitrogen dapat dilepaskan ke dalam tanah.
• Menurut Tisadale dan Nelson (1965), apabila
bahan organik segar yang mengandung nitrogen
dalam bentuk protein dibenamkan ke dalam
tanah, maka bahan organik tersebut akan
mengalami proses dekomposisi.
• Proses dekomposisi adalah suatu perubahan
secara fisik maupun kimia dari bahan organik
menjadi senyawa kimia lain batuan
mikroorganisme.
• Salah satu aktivitas penting dari mikroorganisme
tanah melakukan proses mineralisasi bahan
organik.
• Pengubahan nitrogen organik menjadi nitrogen
anorganik oleh mikrooeganisme tanah tersebut meluputi
tahapan aminisasi, amonifikasi dan nitrofikasi.
• Proses aminisasi dan amonifikasi berlangsung
dipengaruhi oleh aktivitas mikroorganisme heterotrop,
sedangkan proses nitrofikasi dipengaruhi oleh bakteri
autrotrop.
• Mikroorganisme heterotrop membutuhkan senyawa C-
organik sebagai sumber energi.
• sedangkan mikroorganisme autotrop memperoleh energi
dari oksidasi garam-garam anorganik dan memperoleh
karbon dari CO2 udara di sekitarnya.
Aminisasi