YA N G M E M P E N G A R U H I PA D A N G
RUMPUT
I L M U TA N A M A N PA K A N T E R N A K
4 FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP SUATU
PADANG RUMPUT
A. FAKTOR IKLIM
B. FAKTOR TANAH
C. SPESIES YANG TERDAPAT PADA PADANG RUMPUT
D. TATALAKSANA PADANG RUMPUT
FAKTOR IKLIM
1. RADIASI
2. PANJANG HARI
3. SUHU
4. CURAH HUJAN TOTAL DAN DISTRIBUSINYA
RADIASI
• Distribusi radiasi yang cukup turut menyebabkan pertumbuhan dan memberikah hasil tanaman.
• Jumlah radiasi yang diterima akan mempengaruhi tanaman secara langsung terhadap proses
fotosintesisnya.
• Sedangkan pengaruh tidak langsung akan menyebabkan keseimbangan radiasi yang mengatur
panjang hari dan tinggi rendahnya suhu.
RADIASI
4. Tanaman Intermediate
tanaman yang hanya akan berbunga dalam batasan panjang hari tertentu.
SUHU
• Suhu tertinggi dimana tanaman akan berhenti tumbuh dinamakan suhu maximum.
• Pada suhu tertinggi kerusakan biokimia yang irriversible akan mengawali kematian tanaman
• Kisaran suhu tersebut dinamakan “Lethal limit”
• Beberapa tanaman tetap bisa melakukan fotosintesis meskipun pada suhu 0oC dan beberapa
spesies bertahan pada suhu beku.
SUHU
• Suhu secara langsung akan mempengaruhi pertumbuhan tanaman, namun juga berpengaruh
terhadap kandungan serat kasar serta daya cernanya.
• Daya cerna dari rumput-rumput tropis umumnya lebih rendah daripada rumput-rumput daerah
temperate.
CURAH HUJAN TOTAL
• Terdapat korelasi antara curah hujan total dengan produksi bahan kering hijauan padang
rumput.
• Curah hujan efektif adalah kelebihan curah hujan diatas penguapan untuk tiap minggu atau tiap
bulan.
• Daerah dengan curah hujan tinggi maka produksi bahan kering pun tinggi (Dirven, 1977)
FAKTOR TANAH
• Produktivitas padang rumput tergantung pada tersedianya unsur hara dalam tanah dan melalui
supply air.
• Unsur hara dibagi menjadi dua : makro element (N, P, K, S, Ca) dan Trace element (Co, Cu, Mo
dan Zn).
• Leguminosa adalah sumber protein tinggi untuk tanaman dan umumya mengandung mineral
lebih tinggi dari rumput-rumputan.
NITROGEN
• Sumber Nitrogen timbul melalui dua jalan :
1. Pada tanah yang rendah kadar N, nodulasi leguminosa dapat mensupply
kebutuhan N dari proses pengikatan N dari udara.
2. N tersedia melalui pelapukan bahan-bahan tanaman dan kotoran
hewan/ternak.
PHOSPOR
• Leguminosa membutuhkan Phospor yang relatif besar untuk pembentukan bintil-bintil akar dan
pengikatan nitrogen.
• Defisiensi P mengakibatkan terbatasnya pengikatan nitrogen sebelum menyebabkan pengaruh
terhadap pertumbuhan.
SULPHUR
• Defisiensi S akan mengakibatkan gejala serupa dengan defisiensi nitrogen dan hal ini terlihat dari
kandungan protein yang rendah dan menurunnya proses nodulasi.
POTASIUM / KALIUM
• Kalium dibutuhkan tanaman baik dalam level rendah maupun tinggi untuk pertumbuhan
maksimal.
• Kebutuhan K akan meningkat pada jenis-jenis tanah tertentu seperti tanah pasir dan sebagainya.
CALSIUM
• Pengapuran seringkali berhubungan dengan kebutuhan yang esensial untuk pertumbuhan dari
leguminosa temperate.
• Rhizobium mempunyai kekuatan Ca yang sangat rendah bagi pertumbuhannya, meskipun inang
membutuhkan lebih banyak untuk proses nodulasi dan penarikan ion
MICRO ELEMENT
• Molybdenum (Mo)
Legum memiliki kebutuhan spesifik terhadap Mo untuk proses nitrifikasi dengan menggunakan
nitrogen dari atmosfer.
• Copper (Cu)
Defisiensi Cu ditemukan pada beberapa negara terutama pada tanah-tanah yang level BO tinggi.
Walaupun bagi tanaman cukup, namun defisiensi terjadi pada ternak yang mengkonsumsi
tanaman tsb.
MICRO ELEMENT
• Boron (Bo)
secara umum unsur ini ditemukan dalam konsentrasi yang lebih besar pada
leguminosa daripada rumput-rumputan.
• Manganese (Mn)
Defisiensi Mn hanya terlihat pada tanah dengan pH tinggi.
• Zinc (Zn)
defisiensi unsur Zn berkaitan dengan defisiensi unsur yang lain seperti Cu
dan Mo.
MICRO ELEMENT
• Cobalt (Co)
unsur Co akan mempengaruhi pertumbuhan suatu padang rumput campuran, sebab unsur Co
dibutuhkan dalam nodulasi tanaman leguminosa.
• Besi (Fe) dan Chloor (Cl)
defisiensi Fe terjadi pada tanah-tanah yang mengandung Mn tinggi. Untuk unsur Cl masih belum
banyak diketahui apakah beberapa padang rumput mengalami defisiensi ini.
KEADAAN FISIK TANAH
• Kondisi fisik tanah akan mempengaruhi produksi tanaman makanan ternak.
• Kesuburan sangat erat dengan tekstur dan struktur tanah.
• Tanah yang dikehendaiki adalah tanah yang gembur, cukup mengandung
udara dan air.
• Kesuburan dapat dipertahankan dengan menjaga agar tanah tetap gembur
dan apabila perlu maka bisa ditambah bahan-bahan organik untuk
mempertinggi kandungan air dalam tanah tersebut.
KEADAAN FISIK TANAH
• Tekstur tanah adalah perbandingan antara fraksi pasir, debu dan liat dalam suatu massa tanah.
• Macam-macam tekstur tanah :
Tanah pasir, pasir berlempung, lempung, lempung berpasir, liat, liat berpasir, debu, lempung liat
berdebu.
AERASI TANAH
• Aerasi tanah yang baik harus dalam keadaan dimana oksigen dalam keadaan
yang cukup dan selalu diperbaharui.
• Udara tanah menempati ruang pori-pori makro antara agregat-agregat tanah.
• Akar tanaman memerlukan oksigen untuk pernafasan, pengambilan hara dan
air.
• Jasad hidup memerlukan oksigen untuk penguraian BO dalam tanah.
• Bakteri rhizobium pun membutuhkan udara yang cukup bagi aktifitasnya.
AIR TANAH
• Air di dalam tanah mempengaruhi semua proses-proses biokimia dalam tanah baik
fisika, kimia dan biologi.
• Air berperan sebagai pelarut yang mempercepat reksi pelapukan batuan.
• Pada keadaan kering, air akan diikat secara kuat oleh tanah maka akar tanaman akan
sulit untuk menjangkau.
FAKTO-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
KADAR AIR DALAM TANAH
• Tegangan air dan tanah
Faktor seperti tekstur, struktur dan bahan organik tanah mempengaruhi jumlah air yang
tersedia
• Kadar garam
kadar garam yang tinggi dalam tanah akan mempengaruhi tekanan osmotik dalam tanah dan
menaikan titik layu serta mengurangi jumlah air yang tersedia.
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
KADAR AIR DALAM TANAH
• Kedalaman tanah
apabila semua faktor sama, maka tanah yang lebih dalam akan mempunyai kapasitas menahan air
lebih besar daripada tanah-tanah yang dangkal.
KEMASAMAN TANAH
• Tergantung keadaan kimia dalam tanah, suatu tanah dapat bereaksi asam, netral, maupun basa.
Reaksi tanah dinyatakan dalam pH.
• Makin besar pH maka makin basa kondisi tanah dan sebaliknya.
• pH yang optimum tanah untuk pertumbuhan tanaman dalam kisaran 6-7.
PEMUPUKAN
• Pemanenan berarti pengurangan unsur hara tanaman terutama yang menggunakan metode (Cut
and Carry)
• Sedangkan pemanenan dengan cara penggembalaan akan mengembalikan unsur hara dalam
bentuk kotoran hewan dan urin.
• Dalam pengolahan lahan, pemupukan memiliki tujuan untuk mempertahankan Legume Grass
Balance yang optimum.