Centrosema pubescens
Stylosanthes
Leguminosa Styloshanthes guianensis (Stylo) merupakan salahsatu tanaman pakan yang telah
beradaptasi baik dan tersebar di berbagai agroklimat di Indonesia yang sangat disukai ternak, kaya akan protein
dan mineral. Kegunaannya cukup beragam, banyak ditanam dalam sistem tumpang sari baik untuk tanaman
pangan atau hijauan makanan ternak, dapat juga sebagai pelindung tanaman lain dan penutup tanah,
menyuburkan tanah dan mencegah terjadinya erosi. Sebagaimana telah diketahui, pada akar tanaman legum
terdapat bintil-bintil akar yang mengandung bakteri Rhizobium, yang menjalin interaksi simbiosis dengan
tanaman inang dalam proses fiksasi (N) secara biologis dari udara sehingga dapat berperan meningkatkan
kesuburan tanah.
Tabel 2. Kandungan dan komposisi kimia Stylosanthes guianensis
Kandungan
Komposisi
(*)
(**)
15
23
Air
85
77
BO
92
90
Abu
10
Protein kasar
16
17
Serat kasar
28
NDF
68
57
ADF 46 42
Energi kasar (ml/kg)
19,4
18,2
Indigofera
Indigofera Sp adalah hijauan pakan jenis leguminosa pohon yang memiliki kualitas nutrisi yang tinggi
dan tahan terhadap kekeringan,sehingga dapat menjadi sumber pakan pada musim kemarau. Jenis rumput ini
sangat cocok untuk dikembangkan di propinsi Nusa Tenggara Timur yang memiliki curah hujan yang sangat
rendah yaitu 3 (tiga) bulan basah, selebihnya adalah musim kering.
Ciri-ciri Indigofera Sp adalah daunnya berseling, biasanya bersirip ganjil, kadang-kadang beranak daun
tiga atau tunggal. Bunganya tersusun dalam suatu tandan di ketiak daun, daun kelopaknya berbentuk genta
bergerigi lima, daun mahkotanya berbentuk kupu-kupu. Secara umum tipe buahnya polong, berbentuk pita
(pada beberapa jenis hampir bulat), lurus atau bengkok, berisi 1-20 biji yang kebanyakan bulat sampai jorong.
Semainya dengan perkecambahan epigeal, keping bijinya tebal, cepat rontok, dan memiliki akar tunggang.
Bentuk daun
Lonjong memanjang
Warna daun
Hijau
Panjang Daun
6,93 cm
Lebar daun
2,49 cm
Tinggi Tanaman
388 cm
2,595 kg
697,75 gr (34,43%)
1627,25 gr (63,57%)
Produksi (segar)
52 ton/ha
Indigofera sp. sangat baik dimanfaatkan sebagai hijauan pakan ternak dan mengandung protein kasar
27,9%, serat kasar 15,25%, kalsium 0,22% dan fosfor 0,18%. Legum Indigofera Sp. memiliki kandungan
protein yang tinggi, toleran terhadap musim kering, genangan air dan tahan terhadap salinitas (Hassen et al.,
2007). Dengan kandungan protein yang tinggi (26% 31%) disertai kandungan serat yang relatif rendah dan
tingkat kecernaan yang tinggi (77%) tanaman ini sangat baik sebagai sumber hijauan baik sebagai pakan dasar
maupun sebagai pakan suplemen sumber protein dan energi, terlebih untuk ternak dalam status produksi tinggi
(laktasi).
Komposisi nutrisi Indigofera Sp :
Nutrisi
Komposisi
Bahan Kering
21,97 %
Abu
6,41 %
Protein Kasar
24,17 %
NDF
54,24 %
ADF
44,69 %
Energi Kasar
4,038 Kkal/kg
Kecernaan Indigofera Sp
Uraian
Capaian
Bahan Kering
59,98%
Bahan Organik
61,62%
Capaian
1,0 2,0
/ekor/hari
0,104 0,115
Pemanenan tanaman Indigofera tersebut dapat dilakukan dengan pemotongan optimum padan 0,75
sampai 1,5 meter dari permukaan tanah, tanaman yang sudah di panen/dipotong bisa dipotong kembali (Interval
Pemotongan). 60 sampai dengan 70 hari, tergantung kelebatan tanaman. Produksi yang dapat dihasilkan oleh
tanaman Indigofera adalah 7 sampai 10 ton /Ha .