Anda di halaman 1dari 20

MAKALAH ILMU TANAMAN PAKAN

KATA PENGANTAR

Bismillahirahmanirahim
Kata pertama yang patut kita ucapkan atas segala kemudahan, kelancaran
ialah Syukur kepada Allah SWT. 2aka da daya bagi kami untuk melakukan segala
sesuatu tanpa bantuan-NYA. Serta tak lupa pula kita kirimkan salam dan shalawat
kepada junjungan Nabi Muhammad SAW, yang telah membawakan ajaran terang
untuk manusia dalam menjalani kehidupan di dunia ini.
Makalah ini sebagai pelengkap dari segala rangkaian proses mengajar yang
diberikan oleh dosen yang bersangkutan. Segala yang ditecantum dan tertulis dalam
makalah ini, diambil dari segala sumber yang ada. Dengan dibuatnya makalah ini
diharapkan bermanfaat baik dari segi pengetahuan maupun wawasan kita mengenai
Rumput maupun Leguminosa sebagai tanaman makanan ternak.

Salam penulis

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A.

Latar belakang.

B.

Rumusan masalah..

C.

Maksud dan tujuan

BAB II PEMBAHASAN
A.

Rumput ( Graminae)

B.

Leguminosa..

BAB III PENUTUP


Kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Hijauan yang merupakan sumber makanan ternak terutama ternak ruminansia
selain merupakan kebutuhan pokok untuk pertumbuhan dan sumber tenaga, juga
merupakan komponen yang sangat menunjang bagi produksi dan reproduksi ternak.
Jenis hijauan seperti rumput maupun kacang-kacangan (leguminosa) dalam bentuk
segar atau kering haruslah tersedia dalam jumlah yang cukup sepanjang tahun karena
jenis hijauan ini umum dikonsumsi oleh ternak.
Pada prinsipnya hijauan yang disajikan pada ternak perlu memiliki sifat-sifat
yaitu disukai (palatable), mudah dicerna, nilai gizinya tinggi dan dalam waktu yang
pendek maupun tumbuh kembali.
Hijauan pakan ternak dibagi kedalam dua bagian yaitu bangsa rumput-rumputan dan
leguminosa.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan dari isi yang akan dibahas dalam makalah ini maka dapat ditu
Iis poin - poin masalah, yaitu sebagai berikut:
1. Apa itu rumput dan jenis-jenis rumput ?
2. Apa itu leguminosa dan jenis-jenis leguminosa ?
C. Maksud dan Tujuan
Adapun maksud dan tujuan dari pembutan makalah ini yaitu:
1. Untuk mengetahui rumput dan jenis-jenisnya.
2. Untuk mengetahui leguminosa dan jenis-jenisnya

BAB II
PEMBAHASAN

A. Rumput (Graminae)
Rumput merupakan tumbuhan monokotil dengan siklus hidup annual dan
perennial. Rumput mempunyai sifat tumbuh yaitu dengan membentuk rumpun;
tanaman dengan batang merayap pada permukaan; tanaman horisontal dengan
merayap tetapi batang tumbuh ke atas dan rumpum membelit. Rumput mempunyai
bentuk sederhana, perakaran silindris, menyatu dengan batang, lembar daun
berbentuk pelepah yang muncul pada buku-buku (nodus) dan melingkari batang.
Bagian atas daun yang melebar disebut helai daun dan bagian bawah daun yang
membungkus batang disebut pelepah daun dan kadang-kadang melebar pada bagian
pangkalnya semacam dataran atau pada kedua sisinya membentuk benjolan-benjolan
disebut telinga daun. Tempat bertemunya helai daun dengan pelepah daun disebut
lidah daun
Akar utama rumput terbentuk sesudah perkecambahan dan selama
pertumbuhan tanaman muda seedling, hanya ada dalam kurun waktu pendek,
kemudian diganti dengan akar sekunder. Akar sekunder adalah akar serabut
berbentuk padat di bawah permukaan tanah dekat dengan batang dasar.
Bangsa rumput dibedakan menjadi dua golongan yaitu : kelompok rumput
potongan dan kelompok rumput gembala. sistematika leguminasa dari tanaman
Rumput (Graminae) adalah sebagai berikut :
Kingdom

: Plantae

Phylum

: Spermatophyta

Sub Phylum : Angiospermae


Class

: Monicotyledoeae

Ordo

: Glumiflora

Family

: Graminae

Sub familia

: Panecoideae

1. Rumpu potongan
Rumput potongan adalah golongan rumput yang memenuhi persyaratan
sebagai berikut :
-

Produksi persatuan yang cukup tinggi

Tumbuh tinggi secara vertical

Banyak anakan dan responsive terhadap pemupukan


Termasuk kelompok ini antara lain Pennisetum purpureum, Pannicum

maximum, dll.
2. Rumput gembala
Rumput gembala adalah golongan rumput yang memenuhi persyaratan
sebagai berikut :
-

Tumbuh pendek atau menjalar dengan stolon

Tahan renggut dan injak, maka rumput tersebut harus memiliki perakaran
yang kuat

Tahan kekeringan
Termasuk kelompok rumput gembala adalah Brachiria brizantha, Brachiria

mutica, Chloris gayana dan Digitaria decumbens.


Rumput dapat dibagi menjadi beberapa bagian yaitu sebagai berikut :
- Culm (batang) yaitu bagian tempat tumbuhnya daun dan rangkum bunga
( inflaresenxe ), bentuknya silinders.
- Nodes (buku) yaitu bagian dari batang.
- Internodes (pelapah daun ) yaitu bagian daun yang terletak antara dua buah nodes.
- Legula (lidah daun ) yaitu perbatasan antara pelapah daun an helai daun yang
berbentuk selaput tipis dan berwarna keputih putihan atau tediri dari susuan bulu
bulu pendek.

Rhizona yaitu modifikasi batang d bawah tanah yang berwana putih pucat
berbentuk silindris yang dibungkus sisik sisik sebagai modifikasi daun yang
menyebar ditanah untuk pertumbuhan baru.

Stolon yaitu suatu modifikasi batang yang terbaring di atas dari tiap tiap buku
yang menyentuh tanah, dapat keluar tanaman baru lengkap dengan akarnya.

Tiller yaitu tunas mudah yang membentuk pertumbuhan baru, ada yang bersifat
extravaginal, intravaginal, dengan stolon dan rhizoma.

Jenis-Jenis Rumput:
1. Cynodon dactylon (Rumput Bermuda)

Daerah asal

: diseluruh dunia didaerah tropic

Fungsi tanaman

: tanaman pandangan permanent

Gambaran umum

: - berdaun halus, membentuk kumpulan hiajau yang


lebat
-

Persyaratan tumbuh

batang yang berbunga dapat mencapai 10-70 cm

: - Paling baik ditanah basa berdrainase baik


-

hidup didaerah tropic dan sub tropic berhawa


dingin

dapat tumbuh ditanah berpasir

didaerah dingi hanya dipinggiran sungai

Pembiakan tanaman : Potongan stolon, biji, potongan bungkul tunas dan


akar

2. Setaria sphacelata (Setaria)

Daerah asal

: Afrika tropic

Fungsi tanaman

: penutup tanah dan pakan ternak

Gambaran umum

: - Daun lunak
-

Membentuk rumpun, tumbuh tegak, tinggi dapat


mencapai 2m

Daun lebar agak berbulu pada permukaan atasnya


terutama pada batang

Pangkal batang warnanya kemerah-merahan

Bunga tersusun dalam tandan berwarna coklat


keemasan

Persyaratan tumbuh

Sangat disukai ternak

: - tinggi tempat 200-300m dpl


-

struktur tanah sedang sampai berat

tahan kering

Pembiakan tanaman : Biji dan sobekan rumpun.

3. Brachiaria Decumbens (Rumput Bede)

Daerah asal

: Afrika tropic

Fungsi tanman

: Senabagai penutup tanah, dan tanaman makanan


ternak

Gambaran umum

: - menjalar dengan stolon


-

membentuk hamparan lebat setinggi 80-150 cm

daun berbulu agak halus dan kasar warna hijau


gelap

bunga tersusu dala malai yang mempunyai


bendera.

Persyaratan tumbuh

: -

tumbuh baik didaratan rendah sampai 1200 m dpl

curah hujan tahunan 1500 mm atau labih

mampu tumbuh baik dilereng-lereng yang terjal

struktur tanah ringan, sedang sampai berat

Lebih tahan kering.

Pembiakan tanaman : sobekan rumput dan biji


4. Rumput jarum (Chrisopogon ariculatus)
Rumput ini berasal dari Amerika selatan. Berfungsi sebagai penutup tanah dan
padang penggembalaan. Cirri-ciri dari rumput ini adalah memiliki tinggi 0,2 0,8 m
dengan batang bundar, silinder beralur pada satu sisi sedangkan daun dikatakan
gundul dan helaian berbentuk bulat telur, lanset dengan tepi berambut panjang mulai
tegak karangan bunga keunguan. Tanaman ini biasa tumbuh ditempat matahari cerah

terutama lapangan rumput yang banyak diinjak orang sepanjang jalan dengan tinggi
tempat 1 1650 m di atas permukaan laut.

5. Rumput Raja (Pennisetum purpupoides)

Rumput raja pertama kali dihasilkan di Afrika Selatan, termasuk dalam famili
Graminae, sub famili Poanicoidea dan tribus Paniceae. Rumput raja termasuk
tanaman perennial, beradaptasi dengan baik di daerah tropis, tanah tidak terlalu
lembab dengan drainase yang baik (Widjajanto, 1992). Rumput raja tumbuh tegak
membentuk rumpun, tumbuh dengan baik di dataran rendah sampai tinggi dengan
curah hujan sekitar 1000 1500 mm/th, tidak tahan naungan dan genangan air, hidup
pada tanah dengan pH sekitar 5. Tanaman ini tidak dapat diperbanyak dengan
menggunakan stek dengan panjang sekitar 25 30 cm atau 2 ruas.
Rumput Raja mempunyai ciri-ciri antara lain: tumbuh berumpun rumpun,
batang tebal, keras, helaian daun panjang dan ada bulu serta permukaan daunnya luas.
Produksi rumput Raja segar dapat mencapai 40 ton /hektar sekali panen atau antara
200 250 ton/hektar/tahun (Rukmana, 2005). Tanaman rumput raja dapat
dikombinasikan dengan tanaman legum agar karakternya lebih meningkat. Rumput
raja berfungsi mencegah kerusakan tanah akibat erosi yang melanda permukaan tanah
akibat sapuan air pada musim penghujan (Syarief, 1986). Bahan tanaman rumput raja
ada dua macam yaitu dengan stek dan robekan rumpun yang dapat tumbuh pada
tempat sampai ketinggian 1500 meter dari permukaan air laut.

B. Leguminosa
Legum merupakan tanaman makanan ternak yang memiliki kandungan
protein yang tinggi karena memiliki bintil akar yang berfungsi sebagai tempat
cadangan air.
Klasifikasi legum:
-

Kingdom

: Plantae

Phylum

: Spermatophyta

Sub phylum

: Angiospermae

Class

: Monocotyledonae

Ordo

: Posales

Family

: Leguminoseae

Sub famili

: Leucaena

Sedangkan familia leguminosa dibagi menjadi tiga familia :


-

Subfamilia Papilionaceae

( Faboideae )

Subfamilia Mimosaceae

( Mimosoideae )

Subfamilia Caesalpiniaceae ( Caesalpinioideae )

Ciri-ciri Umum Legum:


1. Berakar tunggang
2. memiliki bintil akar
3. Buah yang telah masak biasanya merekah sepanjang dua sisinya
4. Mahkota bunga pada dasarnya tersusun dari 5 daun mahkota (kadang-kadang
tidak terlihat atau tidak tereduksi kadalam satu daun mahkota tunggal.
Fungsi dari tanaman legum adalah sebagai makanan ternak sumber protein,
sebagai penutup tanah, sebagai tanaman sela, mencengah erosi, sebagai pelindung,
dan sebagai padang pengembalaan. Legum dapat dibagi menjadi beberapa bagian
yaitu sebagai berikut
-

Kepala merupakan bagian paling atas dari tanaman legum yang terdiri dari
bunga.

Stimula merupakan perbatasan antara pelepah daun dan helai daun yang
berbentuk selaput tipis.

Batang merupakan tempat tumbuh daun dan rangkum bunga.

Daun merupakan bagian utama dari tanaman sebagai tempat terjadinya proses
fotosintesis.

Stolon merupakan suatu modifikasi batang yang terbaring di atas tanah dari
tiap tiap buku yang menyentuh tanah dapat keluar tanaman baru lengkap
dengan akarnya.

Akar tanaman merupakan bagian utama yang terletak di bagian bawah tanah
yang berfungsi untuk menyerap makana yang ada di bawah tanah.

Jenis-jenis Legum:

1. GAMAL (Gliricidia sepium)

Ciri Ciri :

Batang berwarna coklat muda atau coklat keputih-putihan

Sering cabang keluar di bagian bawah batang

Panjang tangkai daun 15-40 cm mengandung 7-17 helai daun yang berukuran
1x3 cm sampai 3x6 cm

Bunga berwarna merah muda pucat

Berbunga hanya pada musim kemarau pada saat daunnya rontok

Asal dan Penyebaran

Pantai Pasifik Amerika Tengah, Meksiko dan masuk Indonesia tahun 1960-an

Dibudidayakan di tempat-tempat dengan ketinggian 1200-1500 m dpl, dari


mulai Meksiko sampai bagian utara Amerika Selatan

Hingga sekarang tanaman telah menyebar sampai ke Indonesia, Malaysia,


Thailand dan India

Penamanan

Perbanyakan tanaman dengan biji atau batang

Pertumbuhan

Biji berkecambah dalam waktu 7-10 hari

Perkecambahan pada awalnya lambat, namun bila sudah tumbuh maka


pertumbuhanya sangat cepat

Tinggi tanaman bisa mencapai 12 m apabila dibiarkan

Persyaratan Tumbuh

Ditempat asalnya tumbuh baik pada daerah denagn curah hujan 900-1500 mm
per tahun dengan lima bulan kering setahun. Namun terbukit tumbuh baik
juga di daerah dengan curah hujan 3500 mm per tahun tanpa musim kemarau
panjang

Toleran terhadap tanah masam dan alkalin

Kesuburan tanah sedang

Tidak tahan genangan dalam waktu yang lama

Bila tanaman terbakar, maka masih bisa tumbuh kembali

Produksi dan Kegunaannya

Tanaman berumur 1 tahun menghasilkan bahan kering 3-4 kg sekali panen

Jarak tanam 0,5 m x 0,5 m menghasilkan hijauan segar sampai 43 ton per
tahun

Kandungan N pada daun 3-4%, serat kasar 13-30%

Kualitas pakan bervariasi tergantung pada umur tanaman, bagian tanaman,


musim dan genotipnya

Daun gamal mempunyai nilai gizi yang tinggi sebagai pakan ternak, disukai
kambing, domba, sapai dan kerbau

Agar disukai ternak maka pemberian daun gamal harus dicampur dengan
rumput

2. LAMTORO (Leucaena leucocephala)

Ciri-ciri

Lamtoro lokal tingginya 2-10 m sedangkan jenis lamtoro gung tingginya bisa
mencapai 15-20 m (tipe salvador)

Tumbuh tegak, bercabang sangat banyak tetapi ada jugayang tidak bercabang
banyak, dan ada juga yang cabangnya sangat banyak

Daunnya lebat, biasanya hijau sepanjang tahun

Bunganya berwarna putih

Asal dan Penyebarannya

Lamtoro biasa diperkirakan berasal dari Tanjung Yucatan. Tipe lain yang
tingginya mencapai 16 m berasal dari Salvador, Guatemala dan Honduras

Pada tahun 1500-an dibawa ke Amerika Selatan kemudian tahun 1600-an di


bawa ke Philipina dan pada abad ke 19 sudah menyebar ke seluruh dunia

Tipe Salvador yang dikenal dengan nama Lamtoro gung masuk ke Indonesia
pada tahun 1977

Penanaman

Daya kecambah biji lamtoro sangat baik sehingga penanaman dapat dilakukan
dengan bijinya, namun tipe Salvador dan Peru bijinya lambat matang

Kecambah lamtoro lambat tumbuh dan untuk mengatasinya lahan perlu biberi
fosfat

Pertumbuhan

Tinggi pohon bisa mencapai 16 m. Bila sering dipangkas atau digembalai bisa
menjadi perdu

Bisa hidup bertahun-tahun dengan pemotongan secara teratur

Persyaratan Tumbuh

Tumbuh di daerah dataran rendah sampai 1000 m dpl. Namun ada cultivar
yang bisa tumbuh pada ketinggian lebih dari 1500 m dpl

Curah hujan yang ideal 650-1500 mm per tahun tetapi ada juga yang tumbuh
di tempat yng lebih kerinbg atau lebih basah

pH tanah yang cocok adalah > 5 dan kurang toleran terhadap Al

Masih bisa tumbuh pada salinitas tinggi tetapi tidak menyukai tanah yang
tergenang

Kurang cocok ditanam pada daerah dingin

Beberapa jenis tidak tahan terhadap hama kutu loncat. Namun ada beberpa
jenis lamtoro yang tahan terhadap kutu loncat seperti Leucaena diversifolia,
L.pallida, L.leuco-cephala KX2 hybrid

Produksi dan Kegunaannya

Hasil bahan kering hijauan berkisar antara 1 15 ton/ha tergantung pada


kesuburan tanah, curah, dan cara pemangkasan. Semakin sering dipangkas
hasilnya semakin berkurang

Produksi hijauan tinggi dan daunnya merupakan pakan yang berkualitas tinggi
terutama pada musim kemarau

Baik digunakan sebagai tanaman penghijauan atau untuk reklamasi tanah


kritis

Batangnya untuk kayu bakar yang berkualitas baik

Biji yang belum masak apabila dimakan memiliki khasiat mengeluarkan


cacing

3. TURI (Sesbania grandiflora)

Ciri Ciri

Berupa pohon kecil, tinggi mencapai 3 4 m dan tumbuh tegak dengan


cabang sedikit

Bunganya berwarna putih, kekuning-kuningan atau merah muda

Asal dan Penyebarannya ebarannya

Diduga merupakan tumbuhan asli Indonesia atau India. Sekarang tersebar di


wilayah beriklim tropis, termasuk Meksiko sampai Amerika Selatan, Hawaii,
Afrika Barat dan Afrika Timur

Pertumbuhan

Pertumbuhan pada saat muda sangat cepat dan dalam 12 minggu tingginya
bisa mencapai 2 m serta untuk mencapai 8 m diperlukan waktu 3 tahun

Berumur pendek yaitu 2 3 tahun

Produksi dan Kegunaannya

Sumber hijauan pakan yang berkualitas terutama untuk musim kering tetapi
produksi hijauannya rendah

Tidak tahan potong, sehingga pengambilan hijauan yang tepat adalah dengan
memetik cabang/ranting secara bergiliran

Daun dan bunga bermanfaat untuk pakan ternak

Kayunya untuk bahan bakar dan dapat digunakan untuk pulp (pembuatan
kertas)

Tanaman peneduh dan penunjang tanaman lada serta vanili

Ekstrak dari daun, bunga, kulit dan akar dapat untuk obat tradisional penyakit
malaria, obat sariawan, disentri, sakit tenggorokan dan juga scabies.

4. Puero (Pueraria phaseoloides)

Puero (Pueraria phaseoloides) memiliki kultur teknis dikembangbiakkan


dengan biji . Puero termasuk tanaman jenis legum berumur panjang, yang berasal dari
daerah subtropis, tetapi bisa hidup di daerah tropik dengan kelembaban yang tinggi.
Tanaman ini tumbuh menjalar dan memanjat (membelit), bisa membentuk hamparan
setinggi 6075 cm. Puero berasal dari India Timur, siklus hidupnya perenial. Ciricirinya tumbuh merambat, membelit dan memanjat. Sifat perakarannya dalam, daun
muda tertutup bulu berwarna coklat, daunnya berwarna hijau tua dan bunganya
berwarna ungu kebiruan.

5. Orok-orok (Crotalaria juncea)

Crotalaria juncea L, meruapakan species yang tinggi nilainya, karena


bermanfaat sebagai pupuk hijau, pakan ternak, dan produksi serat yang mempunyai
peranan penting untuk dipakai sebagai bahan untuk industri kertas (Bang, 1990). Ciriciri tanaman ini adalah batangnya tumbuh tegak lurus, berbentuk bulat dan sedikit di
atas permukaan tanah melebar. Warna kulit batang hijau muda atau hijau kekuningkuningan. Cabangnya tumbuh memancar dan terdapat sepanjang batang dari pangkal
sampai ujung. Tinggi batang, dari tanah sampai ujung, berdaun tunggal dan letaknya
tersebar. Tangkai daun pendek, sedangkan daunnya berbentuk taji dengan tepi yang
rata dengan ukuran panjang 3,5 sampai 5 cm dan lebar 0,75 sampai 1,95cm. Daun
berwarna hijau muda berbulu halus seperti beludru, baik pada helaian atas maupun
bawah dan berakhir pada ujung helaian daun

BAB IV
PENUTUP
Kesimpulan
Rumput merupakan tumbuhan monokotil dengan siklus hidup annual dan
perennial.
Bangsa rumput dibedakan menjadi dua golongan yaitu : kelompok rumput
potongan dan kelompok rumput gembala.
Ada beberapa jenis-jenis rumput (Graminae) yaitu Cynodon dactylon
(Rumput Bermuda), Setaria sphacelata (Setaria), Brachiaria Decumbens (Rumput
Bede), Rumput jarum (Chrisopogon ariculatus), Rumput Raja (Pennisetum
purpupoides),
Ada beberapa jenis- jenis leguminosa yaitu GAMAL (Gliricidia sepium),
LAMTORO (Leucaena leucocephala), TURI (Sesbania grandiflora), Puero (Pueraria

phaseoloides), Orok-orok (Crotalaria juncea)

DAFTAR PUSTAKA
Anggrodi, 1994. Ilmu makanan Ternak Umum. Gramedia Pustaka. Jakarta.
Anonim,

2009. Botani. http://priyonoscience.blogspot.com/2009/30/botani.html.


Diakses 1 Oktober 2013.

Anonim, 2009. Ilmu Makanan Ternak. Buku dasar prodi peternakan. UIN alauddin.
Makassar.
Anonim, 2009. Kebun Raya Cibodas Untuk Tugas Botani. Http://Lizahbiologi.Wordp
ress.Com/2009/07/18/Kebun-Raya-Cibodas-Untuk-Tugas-Botani-Cryp
toga- mae/. Diakses 1 Oktober 2013.
Mulyadi, R., 2008. Botani. Universitas Hasanuddin. Makassar.

Anda mungkin juga menyukai