Anda di halaman 1dari 24

MAKALAH

JENIS RUMPUT PAKAN


Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Perkuliahan
Ilmu Budidaya Tanaman Makanan Ternak
yang di bina oleh Dosen Muh. Irwan, S.Pt., M.Si

Disusun :
Nama : Nim ;
Muh Yusran Sukri 0910580620016

PROGRAM STUDI PETERNAKAN


FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SIDENRENG RAPPANG
2021
KATA PENGANTAR

Bismillahirahmanirahim

Kata pertama yang patut kita ucapkan atas segala kemudahan, kelancaran
ialah “Syukur kepada Allah SWT.” Maka apalah daya bagi kami untuk melakukan
segala sesuatu tanpa bantuan-NYA. Serta tak lupa pula kita kirimkan salam dan
shalawat kepada junjungan Nabi Muhammad SAW, yang telah membawakan
ajaran terang untuk manusia dalam menjalani kehidupan di dunia ini.
Makalah ini sebagai pelengkap dari segala rangkaian proses mengajar
yang diberikan oleh dosen yang bersangkutan. Segala yang ditecantum dan
tertulis dalam makalah ini, diambil dari segala sumber yang ada. Dengan
dibuatnya makalah ini diharapkan bermanfaat baik dari segi pengetahuan maupun
wawasan kita mengenai “Rumput maupun Leguminosa” sebagai tanaman
makanan ternak.

Penulis

ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................................ii
DAFTAR ISI.........................................................................................................iii
BAB I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang......................................................................1
B. Rumusan masalah..................................................................1
C. Maksud dan tujuan................................................................1
BAB II. PEMBAHASAN
A. Rumput ( Graminae ).............................................................2
B. Leguminosa...........................................................................9
BAB III. PENUTUP
A. Kesimpulan...........................................................................20
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................21

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Hijauan yang merupakan sumber makanan ternak terutama ternak


ruminansia selain merupakan kebutuhan pokok untuk pertumbuhan dan sumber
tenaga, juga merupakan komponen yang sangat menunjang bagi produksi dan
reproduksi ternak. Jenis hijauan seperti rumput maupun kacang-kacangan
(leguminosa) dalam bentuk segar atau kering haruslah tersedia dalam jumlah
yang cukup sepanjang tahun karena jenis hijauan ini umum dikonsumsi oleh
ternak.
Pada prinsipnya hijauan yang disajikan pada ternak perlu memiliki sifat-
sifat yaitu disukai (palatable), mudah dicerna, nilai gizinya tinggi dan dalam
waktu yang pendek maupun tumbuh kembali.
Hijauan pakan ternak dibagi kedalam dua bagian yaitu bangsa rumput-rumputan
dan leguminosa.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan dari isi yang akan dibahas dalam makalah ini maka dapat ditu
Iis poin - poin masalah, yaitu sebagai berikut:
1. Apa itu rumput dan jenis-jenis rumput ?

2. Apa itu leguminosa dan jenis-jenis leguminosa ?


C. Maksud dan Tujuan
Adapun maksud dan tujuan dari pembutan makalah ini yaitu:
1. Untuk mengetahui rumput dan jenis-jenisnya.
2. Untuk mengetahui leguminosa dan jenis-jenisnya

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Rumput (Graminae)
Rumput merupakan tumbuhan monokotil dengan siklus hidup ˝annual˝ dan
˝perennial˝. Rumput mempunyai sifat tumbuh yaitu dengan membentuk rumpun;
tanaman dengan batang merayap pada permukaan; tanaman horisontal dengan
merayap tetapi batang tumbuh ke atas dan rumpum membelit. Rumput
mempunyai bentuk sederhana, perakaran silindris, menyatu dengan batang,
lembar daun berbentuk pelepah yang muncul pada buku-buku (nodus) dan
melingkari batang. Bagian atas daun yang melebar disebut helai daun dan bagian
bawah daun yang membungkus batang disebut pelepah daun dan kadang-kadang
melebar pada bagian pangkalnya semacam dataran atau pada kedua sisinya
membentuk benjolan-benjolan disebut telinga daun. Tempat bertemunya helai
daun dengan pelepah daun disebut lidah daun.
Akar utama rumput terbentuk sesudah perkecambahan dan selama
pertumbuhan tanaman muda ˝seedling˝, hanya ada dalam kurun waktu pendek,
kemudian diganti dengan akar sekunder. Akar sekunder adalah akar serabut
berbentuk padat di bawah permukaan tanah dekat dengan batang dasar.
Bangsa rumput dibedakan menjadi dua golongan yaitu : kelompok
rumput potongan dan kelompok rumput gembala. sistematika leguminasa dari
tanaman Rumput (Graminae) adalah sebagai berikut :

Kingdom : Plantae

Phylum : Spermatophyta

Sub Phylum : Angiospermae

Class : Monicotyledoeae

Ordo : Glumiflora

Family : Graminae

2
Sub familia : Panecoideae

1. Rumput potongan

Rumput potongan adalah golongan rumput yang memenuhi


persyaratan sebagai berikut :

• Produksi persatuan yang cukup tinggi.


• Tumbuh tinggi secara vertical.
• Banyak anakan dan responsive terhadap pemupukan.

Termasuk kelompok ini antara lain Pennisetum purpureum,


Pannicum maximum, dll.
2. Rumput gembala

Rumput gembala adalah golongan rumput yang memenuhi


persyaratan sebagai berikut :
• Tumbuh pendek atau menjalar dengan stolon.
• Tahan renggut dan injak, maka rumput tersebut harus memiliki
perakaran yang kuat.
• Tahan kekeringan.

Termasuk kelompok rumput gembala adalah Brachiria brizantha,


Brachiria mutica, Chloris gayana dan Digitaria decumbens.

• Rumput dapat dibagi menjadi beberapa bagian yaitu sebagai berikut :

• Culm (batang) yaitu bagian tempat tumbuhnya daun dan rangkum


bunga ( inflaresenxe ), bentuknya silinders.
• Nodes (buku) yaitu bagian dari batang.
• Internodes (pelapah daun ) yaitu bagian daun yang terletak antara
dua buah nodes.
• Legula (lidah daun ) yaitu perbatasan antara pelapah daun an helai
daun yang berbentuk selaput tipis dan berwarna keputih – putihan
atau tediri dari susuan bulu – bulu pendek.
• Rhizona yaitu modifikasi batang d bawah tanah yang berwana putih

3
pucat berbentuk silindris yang dibungkus sisik – sisik sebagai
modifikasi daun yang menyebar ditanah untuk pertumbuhan baru.
• Stolon yaitu suatu modifikasi batang yang terbaring di atas dari tiap
tiap buku yang menyentuh tanah, dapat keluar tanaman baru lengkap
dengan akarnya.
• Tiller yaitu tunas mudah yang membentuk pertumbuhan baru, ada
yang bersifat extravaginal, intravaginal, dengan stolon dan rhizoma.
Jenis-Jenis Rumput:

1. Cynodon dactylon (Rumput Bermuda)

Daerah asal : di seluruh dunia didaerah tropic

Divisi : Tracheophyta

Upadivisi : Spermatophytina

Ordo : Poales

Famili : Poaceae

Upafamili : Chloridoideae

Genus : Cynodon

Spesies : Cynodon dactylon

Fungsi tanaman : tanaman pandangan permanent


Gambaran umum :

4
• berdaun halus, membentuk kumpulan hijau yang
lebat.
• batang yang berbunga dapat mencapai 10-70 cm.
Persyaratan tumbuh :
 Paling baik ditanah basa berdrainase baik.
• hidup didaerah tropic dan sub tropic berhawa
dingin.
• dapat tumbuh ditanah berpasir.

• didaerah dingi hanya dipinggiran sungai.

Pembiakan tanaman : Potongan stolon, biji, potongan bungkul tunas dan


akar.
2. Setaria sphacelata (Setaria)

Daerah asal : Afrika tropic

Kindom : Plantae

Order : Poales

Family : Poaceae

Subfamily : Panicoideae

Genus : Setaria

Spesies : S. sphacelata

Fungsi tanaman : penutup tanah dan pakan ternak

5
Gambaran umum :

• Daun lunak.
• Membentuk rumpun, tumbuh tegak, tinggi
dapat mencapai 2m.
• Daun lebar agak berbulu pada permukaan
atasnya terutama pada batang.
• Pangkal batang warnanya kemerah-
merahan.

• Bunga tersusun dalam tandan berwarna


coklat keemasan.
• Sangat disukai ternak Persyaratan.
Tumbuh :
• tinggi tempat 200-300m dpl.
• struktur tanah sedang sampai berat.

• tahan kering.

Pembiakan tanaman : Biji dan sobekan rumpun.


3. Brachiaria Decumbens (Rumput Bede)

Daerah asal : Afrika tropic

Kingdom : Plantae

Divisi : Angiospermae

Class : Monocotyledonae

6
Ordo : Graminales

Family : Graminae

Genus : Brachiaria

Spesies : Brachiaria Decumbens

Fungsi tanman : Sebagai penutup tanah, dan tanaman


makanan ternak

Gambaran umum :

• menjalar dengan stolon.


• membentuk hamparan lebat setinggi 80-150
cm.
• daun berbulu agak halus dan kasar warna
hijau gelap.
• bunga tersusun dalam mulai yang
mempunyai bendera.
Persyaratan tumbuh :
• tumbuh baik didaratan rendah sampai 1200
m dpl.

• curah hujan tahunan 1500 mm atau lebih.

• mampu tumbuh baik dilereng-lereng yang


terjal.

• struktur tanah ringan, sedang sampai berat.

• Lebih tahan kering.

Pembiakan tanaman : sobekan rumput dan biji.


4. Rumput jarum (Chrisopogon ariculatus)

Kingdom : Plantae

Order : Poales

7
Family : Poaceae

Subfamily : Paniccoideae

Genus : Chrysopogon

Spesies : C. aciculatus

Rumput ini berasal dari Amerika selatan. Berfungsi sebagai penutup


tanah dan padang penggembalaan. Ciri-ciri dari rumput ini adalah memiliki
tinggi 0,2 – 0,8 m dengan batang bundar, silinder beralur pada satu sisi
sedangkan daun dikatakan gundul dan helaian berbentuk bulat telur, lanset
dengan tepi berambut panjang mulai tegak karangan bunga keunguan.
Tanaman ini biasa tumbuh ditempat matahari cerah terutama lapangan
rumput yang banyak diinjak orang sepanjang jalan dengan tinggi tempat 1 –
1650 m di atas permukaan laut.
5. Rumput Raja (Pennisetum purpupoides)

Divisi : Spermatophyta

Subdivisi : Angiospermae

Class : Monocotyledonae

Ordo : Poales

Family : Graminae

Genus : Pennisetum

Spesies : Pennisetum purpupoides

8
Rumput raja pertama kali dihasilkan di Afrika Selatan, termasuk
dalam famili Graminae, sub famili Poanicoidea dan tribus Paniceae. Rumput
raja termasuk tanaman perennial, beradaptasi dengan baik di daerah tropis,
tanah tidak terlalu lembab dengan drainase yang baik (Widjajanto, 1992).
Rumput raja tumbuh tegak membentuk rumpun, tumbuh dengan baik di
dataran rendah sampai tinggi dengan curah hujan sekitar 1000 – 1500
mm/th, tidak tahan naungan dan genangan air, hidup pada tanah dengan pH
sekitar 5. Tanaman ini tidak dapat diperbanyak dengan menggunakan stek
dengan panjang sekitar 25 – 30 cm atau 2 ruas.
Rumput Raja mempunyai ciri-ciri antara lain: tumbuh berumpun –
rumpun, batang tebal, keras, helaian daun panjang dan ada bulu serta
permukaan daunnya luas. Produksi rumput Raja segar dapat mencapai 40
ton /hektar sekali panen atau antara 200 – 250 ton/hektar/tahun (Rukmana,
2005). Tanaman rumput raja dapat dikombinasikan dengan tanaman legum
agar karakternya lebih meningkat. Rumput raja berfungsi mencegah
kerusakan tanah akibat erosi yang melanda permukaan tanah akibat sapuan
air pada musim penghujan (Syarief, 1986). Bahan tanaman rumput raja ada
dua macam yaitu dengan stek dan robekan rumpun yang dapat tumbuh pada
tempat sampai ketinggian 1500 meter dari permukaan air laut.

B. Leguminosa

Legum merupakan tanaman makanan ternak yang memiliki kandungan


protein yang tinggi karena memiliki bintil akar yang berfungsi sebagai tempat
cadangan air.
Klasifikasi legum :

- Kingdom : Plantae

- Phylum : Spermatophyta

- Sub phylum : Angiospermae

- Class : Monocotyledonae

9
- Ordo : Posales

- Family : Leguminoseae

- Sub family : Leucaena

Sedangkan familia leguminosa dibagi menjadi tiga familia :

- Subfamilia Papilionaceae ( Faboideae )

- Subfamilia Mimosaceae ( Mimosoideae )

- Subfamilia Caesalpiniaceae ( Caesalpinioideae )

Ciri-ciri Umum Legum :

1. Berakar tunggang

2. memiliki bintil akar

3. Buah yang telah masak biasanya merekah sepanjang dua sisinya

4. Mahkota bunga pada dasarnya tersusun dari 5 daun mahkota


(kadang-kadang tidak terlihat atau tidak tereduksi kadalam satu daun
mahkota tunggal.
Fungsi dari tanaman legum adalah sebagai makanan ternak sumber
protein, sebagai penutup tanah, sebagai tanaman sela, mencengah erosi,
sebagai pelindung, dan sebagai padang pengembalaan. Legum dapat dibagi
menjadi beberapa bagian yaitu sebagai berikut :
• Kepala merupakan bagian paling atas dari tanaman legum yang
terdiri dari bunga.

• Stimula merupakan perbatasan antara pelepah daun dan helai daun


yang berbentuk selaput tipis.
• Batang merupakan tempat tumbuh daun dan rangkum bunga.

• Daun merupakan bagian utama dari tanaman sebagai tempat


terjadinya proses fotosintesis.
• Stolon merupakan suatu modifikasi batang yang terbaring di atas
tanah dari tiap – tiap buku yang menyentuh tanah dapat keluar

10
tanaman baru lengkap dengan akarnya.
• Akar tanaman merupakan bagian utama yang terletak di bagian
bawah tanah yang berfungsi untuk menyerap makana yang ada di
bawah tanah.

Jenis-jenis Legum:

1. GAMAL (Gliricidia sepium)

Divisi : Tracheophyta

Upadivisi : Spermatophytina

Ordo : Fabales

Family : Fabaceae

Genus : Gliricidia

Spesies : Gliricidia sepium

Ciri –Ciri :

 Batang berwarna coklat muda atau coklat keputih-putihan.


 Sering cabang keluar di bagian bawah batang.
 Panjang tangkai daun 15-40 cm mengandung 7-17 helai daun yang
berukuran 1x3 cm sampai 3x6 cm.

11
 Bunga berwarna merah muda pucat.
 Berbunga hanya pada musim kemarau pada saat daunnya rontok.

Asal dan Penyebaran

 Pantai Pasifik Amerika Tengah, Meksiko dan masuk Indonesia tahun


1960-an.
 Dibudidayakan di tempat-tempat dengan ketinggian 1200-1500 m
dpl, dari mulai Meksiko sampai bagian utara Amerika Selatan.
 Hingga sekarang tanaman telah menyebar sampai ke Indonesia,
Malaysia, Thailand dan India.

Penamanan

 Perbanyakan tanaman dengan biji atau batang.

Pertumbuhan

 Biji berkecambah dalam waktu 7-10 hari.


 Perkecambahan pada awalnya lambat, namun bila sudah tumbuh
maka pertumbuhanya sangat cepat.
 Tinggi tanaman bisa mencapai 12 m apabila dibiarkan.

Persyaratan Tumbuh

 Ditempat asalnya tumbuh baik pada daerah denagn curah hujan 900-
1500 mm per tahun dengan lima bulan kering setahun. Namun
terbukit tumbuh baik juga di daerah dengan curah hujan 3500 mm
per tahun tanpa musim kemarau panjang.
 Toleran terhadap tanah masam dan alkalin.
 Kesuburan tanah sedang.
 Tidak tahan genangan dalam waktu yang lama.
 Bila tanaman terbakar, maka masih bisa tumbuh kembali.

Produksi dan Kegunaannya

 Tanaman berumur 1 tahun menghasilkan bahan kering 3-4 kg sekali

12
panen.
 Jarak tanam 0,5 m x 0,5 m menghasilkan hijauan segar sampai 43
ton per tahun.
 Kandungan N pada daun 3-4%, serat kasar 13-30%.
 Kualitas pakan bervariasi tergantung pada umur tanaman, bagian
tanaman, musim dan genotipnya.
 Daun gamal mempunyai nilai gizi yang tinggi sebagai pakan ternak,
disukai kambing, domba, sapai dan kerbau.
 Agar disukai ternak maka pemberian daun gamal harus dicampur
dengan rumput.

2. LAMTORO (Leucaena leucocephala)

Divisi : Tracheophyta

Upadivisi : Spermatophytina

Ordo : Fabales

Family : Fabaceae

Upafamily : Mimosoideae

Tribus : Mimoseae

Genus : Leucaena

Spesies : Leucaena leucocephala

13
Ciri-ciri

 Lamtoro lokal tingginya 2-10 m sedangkan jenis lamtoro gung


tingginya bisa mencapai 15-20 m (tipe salvador).
 Tumbuh tegak, bercabang sangat banyak tetapi ada jugayang tidak
bercabang banyak, dan ada juga yang cabangnya sangat banyak.
 Daunnya lebat, biasanya hijau sepanjang tahun.
 Bunganya berwarna putih.

Asal dan Penyebarannya

 Lamtoro ”biasa” diperkirakan berasal dari Tanjung Yucatan. Tipe


lain yang tingginya mencapai 16 m berasal dari Salvador, Guatemala
dan Honduras.
 Pada tahun 1500-an dibawa ke Amerika Selatan kemudian tahun
1600-an di bawa ke Philipina dan pada abad ke 19 sudah menyebar
ke seluruh dunia.
 Tipe Salvador yang dikenal dengan nama Lamtoro gung masuk ke
Indonesia pada tahun 1977.

Penanaman

 Daya kecambah biji lamtoro sangat baik sehingga penanaman dapat


dilakukan dengan bijinya, namun tipe Salvador dan Peru bijinya
lambat matang.
 Kecambah lamtoro lambat tumbuh dan untuk mengatasinya lahan
perlu biberi fosfat.

Pertumbuhan

 Tinggi pohon bisa mencapai 16 m. Bila sering dipangkas atau


digembalai bisa menjadi perdu.
 Bisa hidup bertahun-tahun dengan pemotongan secara teratur.

Persyaratan Tumbuh

 Tumbuh di daerah dataran rendah sampai 1000 m dpl. Namun ada


cultivar yang bisa tumbuh pada ketinggian lebih dari 1500 m dpl.

14
 Curah hujan yang ideal 650-1500 mm per tahun tetapi ada juga yang
tumbuh di tempat yng lebih kerinbg atau lebih basah.
 pH tanah yang cocok adalah > 5 dan kurang toleran terhadap Al.
 Masih bisa tumbuh pada salinitas tinggi tetapi tidak menyukai tanah
yang tergenang.
 Kurang cocok ditanam pada daerah dingin.
 Beberapa jenis tidak tahan terhadap hama kutu loncat. Namun
ada beberapa jenis lamtoro yang tahan terhadap kutu loncat seperti
Leucaena diversifolia, L.pallida, L.leuco-cephala KX2 hybrid.

Produksi dan Kegunaannya

 Hasil bahan kering hijauan berkisar antara 1 – 15 ton/ha


tergantung pada kesuburan tanah, curah, dan cara pemangkasan.
Semakin sering dipangkas hasilnya semakin berkurang.
 Produksi hijauan tinggi dan daunnya merupakan pakan yang
berkualitas tinggi terutama pada musim kemarau.
 Baik digunakan sebagai tanaman penghijauan atau untuk reklamasi
tanah kritis.
 Batangnya untuk kayu bakar yang berkualitas baik.
 Biji yang belum masak apabila dimakan memiliki khasiat
mengeluarkan cacing.

3. TURI (Sesbania grandiflora)

15
Kingdom : Plantae

Divisi : Magnoliophytina

Class : Magnoliopsida

Ordo : Fabales

Family : Fabaceae

Subfamily : Faboideae

Bangsa : Robinieae

Genus : Sesbania

Spesies : S. grandiflora

Ciri – Ciri

 Berupa pohon kecil, tinggi mencapai 3 – 4 m dan tumbuh tegak


dengan cabang sedikit.
 Bunganya berwarna putih, kekuning-kuningan atau merah muda.

Asal dan Penyebarannya


 Diduga merupakan tumbuhan asli Indonesia atau India. Sekarang
tersebar di wilayah beriklim tropis, termasuk Meksiko sampai
Amerika Selatan, Hawaii, Afrika Barat dan Afrika Timur.

Pertumbuhan

 Pertumbuhan pada saat muda sangat cepat dan dalam 12 minggu


tingginya bisa mencapai 2 m serta untuk mencapai 8 m diperlukan
waktu 3 tahun.
 Berumur pendek yaitu 2 – 3 tahun.

Produksi dan Kegunaannya

 Sumber hijauan pakan yang berkualitas terutama untuk musim

16
kering tetapi produksi hijauannya rendah.
 Tidak tahan potong, sehingga pengambilan hijauan yang tepat adalah
dengan memetik cabang/ranting secara bergiliran.
 Daun dan bunga bermanfaat untuk pakan ternak.
 Kayunya untuk bahan bakar dan dapat digunakan untuk pulp
(pembuatan kertas).
 Tanaman peneduh dan penunjang tanaman lada serta vanili.
 Ekstrak dari daun, bunga, kulit dan akar dapat untuk obat tradisional
penyakit malaria, obat sariawan, disentri, sakit tenggorokan dan juga
scabies.

4. Puero (Pueraria phaseoloides)

Kingdom : Plantae

Ordo : Fabales

Family : Fabaceae

Subfamily : Papilionoideae

Tribe : Phaseoleae

Subtribe : Glycininae

Genus : Pueraria

Spesies : P. pubescens

Puero (Pueraria phaseoloides) memiliki kultur teknis

17
dikembangbiakkan dengan biji . Puero termasuk tanaman jenis legum
berumur panjang, yang berasal dari daerah subtropis, tetapi bisa hidup di
daerah tropik dengan kelembaban yang tinggi. Tanaman ini tumbuh
menjalar dan memanjat (membelit), bisa membentuk hamparan setinggi 60–
75 cm. Puero berasal dari India Timur, siklus hidupnya perenial. Ciri-
cirinya tumbuh merambat, membelit dan memanjat. Sifat perakarannya
dalam, daun muda tertutup bulu berwarna coklat, daunnya berwarna hijau
tua dan bunganya berwarna ungu kebiruan.

5. Orok-orok (Crotalaria juncea)

Kingdom : Plantae

Ordo : Fabales

Family : Fabaceae

Bangsa : Crotalarieae

Genus : Crotalaria

Spesies : C. juncea

Crotalaria juncea L, meruapakan species yang tinggi nilainya, karena


bermanfaat sebagai pupuk hijau, pakan ternak, dan produksi serat yang
mempunyai peranan penting untuk dipakai sebagai bahan untuk industri

18
kertas (Bang, 1990). Ciri- ciri tanaman ini adalah batangnya tumbuh tegak
lurus, berbentuk bulat dan sedikit di atas permukaan tanah melebar. Warna
kulit batang hijau muda atau hijau kekuning- kuningan. Cabangnya tumbuh
memancar dan terdapat sepanjang batang dari pangkal sampai ujung. Tinggi
batang, dari tanah sampai ujung, berdaun tunggal dan letaknya tersebar.
Tangkai daun pendek, sedangkan daunnya berbentuk taji dengan tepi yang
rata dengan ukuran panjang 3,5 sampai 5 cm dan lebar 0,75 sampai 1,95cm.
Daun berwarna hijau muda berbulu halus seperti beludru, baik pada helaian
atas maupun bawah dan berakhir pada ujung helaian daun.

19
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Rumput merupakan tumbuhan monokotil dengan siklus hidup ˝annual˝ dan
˝perennial˝. Bangsa rumput dibedakan menjadi dua golongan yaitu : kelompok
rumput potongan dan kelompok rumput gembala. Ada beberapa jenis-jenis
rumput (Graminae) yaitu Cynodon dactylon (Rumput Bermuda), Setaria
sphacelata (Setaria), Brachiaria Decumbens (Rumput Bede), Rumput jarum
(Chrisopogon ariculatus), Rumput Raja (Pennisetum purpupoides), Ada beberapa
jenis- jenis leguminosa yaitu GAMAL (Gliricidia sepium), LAMTORO
(Leucaena leucocephala), TURI (Sesbania grandiflora), Puero (Pueraria
phaseoloides), Orok-orok (Crotalaria juncea).

20
DAFTAR PUSTAKA

Anggrodi, 2014. Ilmu makanan Ternak Umum. Gramedia Pustaka. Jakarta.

Anonim, 2009. Botani.


http://priyonoscience.blogspot.com/2009/30/botani.html. Diakses 1 Oktober
2013.
Anonim, 2009. Ilmu Makanan Ternak. Buku dasar prodi peternakan. UIN
alauddin. Makassar.

Anonim, 2009. Kebun Raya Cibodas Untuk Tugas Botani.


Http://Lizahbiologi.Wordp ress.Com/2009/07/18/Kebun-Raya-Cibodas-
Untuk-Tugas-Botani-Cryp toga- mae/. Diakses 1 Oktober 2013.

Mulyadi, R., 2012. Botani. Universitas Hasanuddin. Makassar.

21

Anda mungkin juga menyukai