Disusun oleh:
Kelompok 3 (TEP-A) ;
Vincent (170308069),
2017/2018
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang, Kami panjatkan
puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-
Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ilmiah tentang limbah dan
manfaatnya untuk masyarakat.
Makalah ilmiah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari
berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami
menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam
pembuatan makalah ini.
Terlepas dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari
segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka kami
menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah ilmiah ini.
Akhir kata kami berharap semoga makalah Botani tentang Morfologi Tumbuhan Monokotil
dan Dikotil ini dapat memberikan manfaat maupun inpirasi terhadap pembaca.
Medan, 5
April 2018
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR………………………………………………………………………….i
DAFTAR ISI……………………………………………………………………………………ii
BAB I PENDAHULUAN………………………………………………………
BAB II PEMBAHASAN…………………………………………………..
A.LATAR BELAKANG
Tumbuhan yang ada di dunia ini banyak macam dan jenisnya. Secara kasat mata, tumbuhan
dapat dibagi menjadi tumbuhan yang menghasilkan biji dan tumbuhan yang tidak menghasilkan
biji. Tumbuhan biji disebut juga spermatophyta yang dapat dibedakan menjadi tumbuhan berbiji
tertutup (Angiospermae) dan tumbuhan berbiji terbuka (Gymnospermae). Angiospermae sendiri
dibedakan menjadi tumbuhan berkeping satu (monokotil) dan tumbuhan berkeping dua (dikotil).
Biji merupakan alat untuk melestarikan keturunan tumbuhan yang bersangkutan. Biji
biasanya dihasilkan oleh tumbuhan yang berbunga. Selain untuk perkembangbiakan, biji juga
merupakan tempat penyimpanan cadangan makanan yang digunakan oleh organisme lain untuk
memenuhi kebutuhan makanannya.
B.RUMUSAN MASALAH
1. Apa jenis tumbuhan monokotil dan ciri-cirinya?
2. Apa jenis tumbuhan dikotil dan Ciri-cirinya?
C. TUJUAN
1. Untuk mengetahui dan memahami tumbuhan monokotil dan dikotil
2. Untuk mengetahui dan memahami contoh, suku dan peranan tumbuhan monokotil dan dikotil.
I. Tumbuhan Monokotil
Pengertian tumbuhan monokotil adalah kelompok tumbuhan berkeping biji tunggal dan hanya
memiliki satu daun lembaga.
Berakar serabut.
Ttulang daun berbentuk sejajar atau melengkung.
Tidak memiliki kambium.
Kelopak bunga berjumlah tiga atau kelipatannya.
Batang beruas-ruas.
Memiliki tudung akar.
Akar dan batang tidak bisa tumbuh membesar.
Berkas pengangkut pada batang dalam bentuk tersebar.
Klasifikasi dan Morfologi Tanaman Tebu – Tebu ini memiliki nama latin atau ilmiah Saccharum
officinarum yang termasuk dalam famili Graminae ( suku rumpu – rumputan ) adalah salah satu
jenis tanaman semusim yang banyak di gunakan sebagai bahan utama penghasil gula. Tanaman
ini di perkiraan berasal dari India, namun ada beberapa pendapat tanaman ini juga berasal dari
Papua.
Tanaman tebu ini memiliki kandungan manis yang sangat tinggi, yang banyak di temukan pada
bagian batangnya. Tebu ini memiliki banyak jenis dan varietesnya mulai dari tebu kuning, tebuh
merah dan bahkan tebuh lainnya. Namun, berdasarkan pakar botani tanaman tebu ini dapat
diklasifikasi dan morfologi adalah sebagai berikut :
Ordo : Poales
Famili : Poaceae
Genus : Saccharum
Morfologi tanaman tebu ini dapat dilihat berdasarkan ciri – ciri tanaman diantara adalah :
1. Akar
Akar tanaman tebu berserabut, tunggang, dengan panjang 20-30 cm, berwarna keputihan kotor
hingga kecoklatan, dapat menembus permukaan tanah berkisar 20 cm bahkan lebih tergantung
dengan pertumbuhan.
2. Batang
Batang tanaman tebu bulat, berdiamater 4 – 10 cm, tumbuh tegak, berbuku – buku dengan jarak
3-5 cm, panjang batang tanaman ini mencapai 3-5 meter. Selain itu, batang tanaman tebu ini
memiliki perkulitan tebal, keras, dengan warna yang sangat beragam jenis mulai dari merah,
kuning dan juga keungguan.
3. Daun
Daun tanaman tebu termasuk daun tidak lengkap, karena terdiri dari pelepah dan beberapa
helaian daun. Selain itu, daun pada tanaman tebu tidak bertangkai panjang, namun langsung
daunnya memanjang dengan panjang 1-2 meter, daun ini juga memiliki garis – garis yang
memanjang, dan juga berbulu, biasanya daun ini tumbuh di bagian ketiak daun serta daun
tanaman tebu ini berwarna kehijauan muda hingga tua.
4. Bunga
Bunga tanaman tebu ini termasuk kedalam bunga majemuk, yang tersusun dari beberapa malai
yang terbatas. Bunga tanaman ini memiliki panjang sekitar 70-90 cm, dengan memiliki tiga daun
kelopak, satu daun mahkota, tiga benang sari, dan dua kepala putik. Pada umumnya, bunga pada
tanaman tebu ini jarang kelihatan atau tampak karena bunga tanaman sangat rentan berguguran
atau berjatuhan keketika masih muda atau proses pertumbuhan.
2. PINANG MERAH
Pinang merah adalah sebutan umum bagi jenis palem hias yang memiliki kelopak berwarna
merah atau kemerahan. Nama ini sebetulnya diberikan kepada Areca vestiaria Giseke, namun
ternyata digunakan juga untuk palem merah.Palem Merah atau Pinang Merah (Cyrtostachys
renda) yang kemudian ditetapkan menjadi flora maskot provinsi Jambi adalah tanaman hias.
Dinamakan Palem Merah lantaran pelepah pinang ini berwarna merah menyala. Dan lantaran
warna merah pada pelepah daunnya itu Pinang Merah (Cyrtostachys renda) acapkali disebut
Pinang Lipstik.
Sayangnya keberadaan Pinang Merah di habitat aslinya makin terancam lantaran eksploitasi
besar-besaran untuk diperdagangkan sebagai tanaman hias. Palem ini pun termasuk salah satu
dari 14 jenis palem yang dilindungi di Indonesia.
Selain disebut Palem Merah tanaman ini juga dikenal sebagai Pinang Merah dan Pinang Lipstik.
Sedang dalam bahasa Inggris, flora identitas provinsi Jambi ini dikenal sebagai Lipstick Palm,
Scarlet Palm, Sealing Wax Palm, Red Palm, dan Sumatra Wax Palm.
Pengertian tumbuhan dikotil adalah tumbuhan yang memiliki dua buah keping biji yang pada
tahap perkecambahan keping bijinya akan membelah menjadi dua daun lembaga.
Berakar tunggang.
Ttulang daunnya berbentuk atau berpola menjari atau menyirip.
Memiliki kambium yang dapat tumbuh dan membesar pada bagian akar dan batang.
Tidak mempunyai tudung akar yang akan melindungi akar.
Kelopak bunga berjumlah dua, empat, lima, atau kelipatannya.
Memiliki batang yang bercabang-cabang.
Berkas pengangkut pada batang tersusun dalam bentuk lingkaran, serta tipe berkas
pengangkutnya kolateral terbuka.
Sistematika Bahan
Kingdom : Plantae
Divisio : Spermatophyta
Subdivisio : Angiospermae
Kelas : Dicotyledoneae
Ordo : Violales
Family : Passifloraceae
Genus : Passiflora
a. Akar
Akar rambusa (Passiflora foetida L.)termasuk ke dalam sistem perakaran serabut, akar rambusa
berwarna kuning kecoklatan dan akarnya tumbuh menjalar. Akar rambusa biasanya tumbuh
menjalar pada tanaman lain. Pada akar rambusa memiliki banyak percabangan dan banyak
terdapat bulu – bulu halus.
b. Batang
Batang rambusa (Passiflora foetida L.)tumbuh menjalar atau tumbuh memanjat, batangnya agak
lunak, berpenampang bulat dan di tumbuhi rambut-rambut yang rapat, panjangnya 1,5 – 5 m.
Duduk daun tersebar secara spiral, pada buku-bukunya terdapat sulur cabang pembelit untuk
memanjat.
c. Daun
Daun rambusa (Passiflora foetida L.) helai daun berbentuk hati dengan tiga tonjolan membulat
yang ujungnya runcing, tonjolan di tengah lebih besar, permukaannya berambut halus dan rapat,
ukurannya 4,5-14,5 cm panjang dan 3,5-13 cm lebar, tangkai daun berambut halus dan rapat,
panjangnya 2-10 cm.
d. Bunga
Bunga rambusa (Passiflora foetida L.) merupakan bunga tunggal yang tumbuh dari ketiak daun,
merupakan bunga sempurna (hermaprodit), helaian ganda, kelopak lonjong, berlepasan, ujung
membulat,panjang 2-3 cm, hijau, benang sari jumlah banyak, ungu, mahkota berlepasan, bentuk
oval, ujung membulat.
e. Buah
Buah rambusa (Passiflora foetida L.) merupakan buah buni, seluruhnya diselubungi oleh daun
pembalut yang menyerupai lumut, berbentuk bulat, warnanya hijau bercorak hijau tua dan merah
kuning bila masak, panjangnya 1,5 – 2 cm diameter 5-8 cm, permukaan licin. Sewaktu buah
masak setelah daun pembalut lepas.
f. Biji
Biji rambusa (Passiflora foetida L.) memiliki bentuk bulat pipih. Biji rambusa memiliki selaput
yang keras. Biji rambusa memiliki warna hitam. Biji rambusa di kelilingi oleh daging nya. Biji
rambusa tidak memiliki rambut-rambut atau bulu-bulu halus di seluruh permukaan bijinya.
2. Sawo Kecik (Manilkara kauki)
2.2. Morfologi Akar, Batang, Daun, Bunga, Buah, dan Biji Tanaman Sawo Kecik (Manilkara
kauki Dub )
Menurut definisinya, morfologi tumbuhan tidak hanya menguraikan bentuk dan susunan
tubuh tumbuhan saja, tetapi juga bertugas untuk mentukan apakah fungsi darimasing-masing
bagian itu dalam kehidupan tumbuhan, dan selanjutnya juga berusaha mengetahui dari mana asal
bentuk dan susunan tubuh yang demikian tadi.salain itu morfologi juga harus dapat menjawab
pertanyaan mengapa bagian-bagian tubuh tumbuhan mempunyai bentuk dan susunan yang
beraneka ragam itu (Tjitrosoepomo,1985).
2.2.1 Akar (Radix)
Akar adalah bagian pokok yang nomer tiga (di samping batang dan daun ) bagi tumbuhan
yang tubuhnya telah merupakan kormus. Tanaman Sawo Kecik (Manilkara kauki Dub )
mempunyai jenis akar tunggang yang bercabang (ramosus). Menurut Tjitrosoepomo,(1985) akar
tunggang (Radix primaria),jika akar lembaga tumbuh terus-menerus menjadi akar pokok yang
bercabang-cabang menjadi akar-akar kecil.dan akar pokok itulah yang disebut akar tunggang.
Sedangkan akar tunggang yang bercabang (Ramosus) adalah akar tunggang yana berbentuk
kerucut panjang.Tumbuh lurus kebawah,bercabang-cabang banyak,dan cabang-cabangnya
bercabang lagi,sehingga dapat memberi kekuatan yang lebih besar kepada batang,dan juga daerah
perakaram menjadi amat luas,hingga dapat menyerap air dan zat-zat makanan yang lebih banyak.
2.2.2 Batang (Caulis)
Batang merupakan bagian tubuh tumbuhan yang amat penting dan mengingat tempat serta
kedudukan batang bagi tubuh tumbuhan.Batang dapat disamakan dengan sumbu tubuh
tumbuhan (Tjitrosoepomo,1985).
Tanaman Sawo Kecik (Manilkara kauki) merupakan tumbuhan yang jelas
berbatang, batang (caulis) tanaman Sawo Kecik (Manilkara kauki) berkayu(lignosus), keras dan
kuat,permukaan batang beralur (sulcatus) karena terdapat alur-alur yang jelas yang
memperlihatkan berkas-berkas daun penumpu dan lepasnya kerak (bagian kulut yang
mati),berbentuk bulat (teres),berwarna coklat kotor, arah tumbuh batang Tanaman Sawo Kecik
(Manilkara kauki) tegak lurus (arahnya lurus ke atas), tipe percabangannya adalah monopodial
karena batang pokok lebih besar dan lebih panjang sehingga tampak jelas dan dapat dibedakan
antara batang dan cabang-cabangnya.Menurut Tjitrosoepomo (1985), cara percabangan
monopodial, yaitu jika batang pokok selalu tampak jelas, karena lebih besar dan lebih panjang
(lebih cepat pertumbuhannya) dari pada cabang-cabangnya.
Cabang-cabang Tanaman Sawo Kecik (Manilkara kauki) merupakan sirung
pendek (Virgula atau Virgula sucrescens), yaitu cabang-cabang kecil dengan ruas-ruas yang
pendek yang selain daun biasanya merupakan pendukung bunga dan buah. Cabang yang dapat
menghasilkan alat perkembangbiakan bagi tumbuhan Sawo Kecik disebut pula cabang yang subur
(Fertill). Sedangkan arah tumbuh percabangannya tegak(fastigiatus),dimana sudut antara batang
dan cabang mat kecil,sehingga arah tumbuh cabang hanya pada pangkalnya saja sedikit serong ke
atas, tetapi selanjutnya hampir sejajar dengan batang pokok.
Menurut panjang atau pendeknya umur tumbuhan, tanaman Sawo Kecik (Manilkara
kauki) tergolong tumbuhan menahun atau tumbuhan keras, yaitu yang dapat mencapai umur
sampai bertahun-tahun belum juga mati.Bahkan ada yang dapat mencapai umur sampai ratusan
tahun.
Demikianlah yang dapat kami sampaikan mengenai materi yang menjadi bahasan dalam makalah
ini, tentunya banyak kekurangan dan kelemahan kerena terbatasnya pengetahuan kurangnya
rujukan atau referensi yang kami peroleh hubungannya dengan makalah ini Penulis banyak
berharap kepada para pembaca memberikan kritik saran yang membangun kepada kami demi
sempurnanya makalah ini. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis para pembaca
khusus pada penulis.
DAFTAR PUSTAKA
http://biologiundip2012.blogspot.co.id/2012/12/morfologi-tumbuhan-sawo-kecik.html?m=1
https://karyatulisilmiah.com/taksonomi-dan-morfologi-pinang-merah-areca-cathechu-l/
http://www.biodiversitywarriors.org/isi-katalog.php?idk=1767&judul=Rambusa
http://www.materipertanian.com/klasifikasi-dan-ciri-ciri-morfologi-tebu/