Anda di halaman 1dari 14

ANALISIS JURNAL

KERAGAMAN JENIS TUMBUHAN PAKU (PTERIDOPHYTA) DI


CAGAR ALAM GUNUNG AMBANG SULAWESI UTARA
MATA KULIAH BOTANI TUMBUHAN RENDAH
DOSEN PEMANGKU :
Desti, S.Si, M.Si

KELOMPOK 2 : 1. Atika Purnama

2. Lestari

3. Tri Nurdiana

4. Wilga Afriyenti

5. Yusuf Romadhon

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS ISLAM RIAU

PEKANBARU

2015
KATA PENGANTAR

Syukur Alhamdulillah, merupakan satu kata yang pantas penulis ucapkan


kepada Allah SWT, yang telah memberikan penulis kesehatan sehingga penulis
dapat menyelesaikan tugas makalah Pterophyta Botani Tumbuhan Rendah. Dalam
tugas yang telah di berikan dosen kepada penulis. Alhamdulillah Allah SWT telah
memberikan kesehatan itu hingga saat ini.

Makalah ini di buat dengan tujuan untuk memenuhi tugas yang telah di
berikan dosen kepada penulis. Penulis juga mengucapkan terimakasih kepada
pihak-pihak tertentu yang telah memberikan penulis bantuan dan dukungan dalam
menyelesaikan makalah ini sampai makalah ini selesai di tulis. Dan juga tak lupa
kepada pembaca yang sudi untuk membaca makalah yang telah penulis selesaikan
ini.

Penulis menyadari masih banyak sekali kekurangan dalam penyusunan


makalah ini. Oleh karena itu penulis memohon maaf apabila kiranya para
pembaca menemui kesalahan. Untuk itu kami selaku penulis menerima kritik dan
saran dari para pembaca apa bila para pembaca.

Teimakasih dan semoga makalah ini bermanfaat untuk kita semua.

Pekanbaru, 25 April 2015

Penulis

2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR................................................................................... ii
DAFTAR ISI............................................................................................. iii
BAB I PENDAHULUAN.............................................................................. 1
1.1 LATAR BELAKANG...........................................................................1
1.2 RUMUSAN MASALAH.......................................................................2
1.3 TUJUAN........................................................................................... 2
BAB II ISI................................................................................................. 3
2.1 KLASIFIKASI PTEROPHYTA...............................................................4
2.2 CIRI-CIRI PTEROPHYTA....................................................................7
2.3 MANFAAT PTEROPHYTA...................................................................8
BAB III PENUTUP................................................................................... 10
3.1 KESIMPULAN................................................................................. 10
DAFTAR PUSTAKA................................................................................. 11

3
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Tumbuhan paku (Pteridophyta) merupakan salah satu golongan tumbuhan


yang hampir dapat dijumpai pada setiap wilayah di Indonesia. Tumbuhan paku
dikelompokkan dalam satu divisi yang jenis-jenisnya telah jelas mempunyai
kormus dan dapat dibedakan dalam tiga bagian pokok yaitu akar, batang, dan
daun. Bagi manusia, tumbuhan paku telah banyak dimanfaatkan antara lain
sebagai tanaman hias, sayuran dan bahan obat-obatan.

Namun secara tidak langsung, kehadiran tumbuhan paku turut


memberikan manfaat dalam memelihara ekosistem hutan antara lain dalam
pembentukan tanah, pengamanan tanah terhadap erosi, serta membantu proses
pelapukan serasah hutan. Loveless (1989) dalam Asbar (2004) menjelaskan bahwa
tumbuhan paku dapat tumbuh pada habitat yang berbeda. Berdasarkan tempat
hidupnya, tumbuhan paku ditemukan tersebar luas mulai daerah tropis hingga
dekat kutub utara dan selatan. Mulai dari hutan primer, hutan sekunder, alam
terbuka, dataran rendah hingga dataran tinggi, lingkungan yang lembab, basah,
rindang, kebun tanaman, pinggir jalan paku dapat dijumpai.

Tumbuhan paku dapat dibedakan menjadi dua bagian utama yaitu organ
vegetatif yang terdiri dari akar, batang, rimpang, dan daun.Sedangkan organ
generatif terdiri atas spora, sporangium, anteridium, dan arkegonium. Sporangium
tumbuhan paku umumnya berada di bagian bawah daun serta membentuk gugusan
berwarna hitam atau coklat. Gugusan sporangium ini dikenal sebagai sorus. Letak
sorus terhadap tulang daun merupakan sifat yang sangat penting dalam klasifikasi

1
tumbuhan paku. Menurut Tjitrosoepomo (1994) divisi Pteridophyta dapat
dikelompokkan ke dalam empat kelas yaitu Psilophytinae, Lycopodiinae,
Equisetinae dan Filiciane; dan menurut Steennis (1988), tumbuhan paku-pakuan
dapat dibagi ke dalam 11 famili yaitu Salviniceae, Marsileaceae, Equicetaceae,
Selagillaceae, Lycopodiaceae, Ophiglossaceae, Schizaeaceae, Gleicheniaceae,
Cyatheaceae, Ceratopteridaceae, dan Polypodiaceae.

1.2 RUMUSAN MASALAH

1. Apa karakteristik dari Pterophyta ?

2. Apa klasifikasi dari Pterophyta ?

1.3 TUJUAN

1. Mengetahui karakteristik Pterophyta

2. Mengetahui klasifikasi Pterophyta

2
BAB II
ISI

Pterophyta dianggap sebagai paku sejati. Terdapat lebih dari 12.000


spesies Pterophyta hingga saat ini. Anggotanya ada yang memiliki panjang 9
meter. Pterophyta memiliki ciri-ciri daun yang besar atau berbentuk lembaran dan
majemuk (terbagi menjadi beberapa lembaran), dengan tulang daun bercabang-
cabang, dan sorus di bagian bawah daun. Daun yang masih muda menggulung
(circinate). Sporofit Pterophyta mempunyai batang, akar serta daun. Ukuran
batangnya bervariasi ada yang kecil dan ada juga yang berukuran besar seperti
layaknya pohon. Batang Pterophyta berada di bawah permukaan tanah (rizom).

contoh tumbuhan paku sejati

3
2.1 KLASIFIKASI PTEROPHYTA

Divisi : Pterophyta
Kelas : Filicinae

Ordo : Polypodiales

Famili : Blechnaceae
Genus : Stenochlaena
Spesies : Stenochlaena palustris

Kelas Filicinae

Kelas Filicinae adalah tumbuhan paku hidup di tempat teduh dan tempat
lembab. Kelompok ini milik kehidupan di tanah, air, dan epifit. Filicinae memiliki
akar, batang, dan daun. Pakis ini memiliki daun besar (macrophyl), memiliki
petiolus, dan foliololum. Daun menggulung ketika muda dan di bagian bawah
daun sporangium apapun. Keuntungan adalah sebagai tanaman hias dan obat
tradisional. Untuk contoh adalah Adiantum cuneatum, Paku Tanduk Rusa, Azolla
pinnata, dan Marsilea crenata. Filicinae dibagi menjadi tiga subclass;
Eusporangiatae, Leptosporangiatae, dan Hydropterides. Kemudian Eusporangiatae
dibagi menjadi dua ordo; Ophioglossales dan Marattiales.

4
Ordo Polypodiaceae

Polypodiaceae merupakan salah satu suku anggota tumbuhan paku


(Pteridophyta) yang tergolong sebagai bangsa paku sejati yang
terbesar(Polypodiales). Suku yang monofiletik ini merupakan suku dengan
anggota jenis yang paling banyak dibandingkan dengan suku-suku tumbuhan paku
lainnya, dengan lebih dari 60 marga dan merangkum sekitar 1000 jenis. Sejumlah
suku yang biasanya dipisahkan sekarang digabungkan ke dalam suku ini, seperti
Drynariaceae, Grammitidaceae, Gymnogrammitidaceae, Loxogrammaceae,
Platyceriaceae, dan Pleurisoriopsidaceae.

Anggota-anggotanya kebanyakan epifit, rimpang yang menjalar di tanah


atau batang pohon, dengan daun yang lebar dan bentuknya beraneka ragam.
Banyak anggotanya yang merupakan tanaman hias taman atau ruangan,
seperti Drynaria dan paku tanduk rusa (Platycerium).

5
Platycerum bifurcatum

Famili Blechnaceae

Jenis yang dijumpai dari famili ini hanya satu jenis yaitu Blechnum
capense (L.) Schltdl. Paku ini dijumpai hidup pada habitat berpasir yang dekat
dengan kawah Gunung Ambang yaitu di atas ketinggian 1.200 mdpl. Keunikan
jenis paku ini adalah pada warna daunnya, pada saat kuncup daun tertutup oleh
sorus berwarna coklat, pada waktu muda, daun yang berwarna terbuka berwarna
merah dan lama kelamaan akan berubah berwarna hijau. Termasuk dalam jenis
paku terestrial yang hidup pada suhu yang sangat rendah. Bentuk pertumbuhan
tegak antara 50 hingga 80 cm. Batang berwarna coklat dan lunak dengan diameter
mencapai 1 cm. Bulu-bulu halus berwarna coklat ditemukan menempel di
sepanjang batang. Daun adalah daun majemuk dengan panjang dan lebar 75 cm
dan 40 cm. Anak daun berbentuk lanset. Sorus terletak di bawah permukaan daun

6
dengan bentuk memanjang. Daun yang masih kuncup, akan terbungkus penuh
dengan sorus yang berwarna coklat.

Blechnum capense (L.)

2.2 CIRI-CIRI PTEROPHYTA


1. Berupa paku dengan makrofil
2. Bertulang daun
3. Sudah memiliki mesofil (daging daun)
4. Spora terdapat di bawah daun
5. Sudah memiliki akar, batang dan daun sejati
6. Habitat di dataran rendah dan bersuhu lembab dan berair seperti di rawa-
rawa.
7. Memiliki daun yang ukurannya relatif lebar.
8. Tumbuhan paku muda daunnya selalu menggulung.
9. Bentuk batang dan daunnya unik.

Berdasarkan tempat hidupnya, paku sejati dikelompokkan menjadi:

7
1. Tumbuhan paku yang hidup di tanah seperti pada lereng pegunungan.
Contoh: paku tiang (Alsophilla glauca), suplir (Adiantum cuneatum) dan
pakis (Nephrolepis sp.)

2. Tumbuhan paku yang tumbuh di perairan. Contoh: semanggi (Marsilea


crenata) dan paku air (Azolla pinnata).

3. Tumbuhan paku yang menempel pada tumbuhan lain/epifit. Contoh: paku


tanduk rusa (Platycerium bifurcatum) dan paku sarang burung (Asplenium
nidus)

Marsilea crenata Asplenium nidus

Azolla pinnata Platycerium bifurcatum

8
2.3 MANFAAT PTEROPHYTA

1. Sebagai tanaman hias


Dari berbagai macam jenis tumbuhan paku yang dapat dimanfaatkan
sebagai tanaman hias seperti selaginela, platycerium, adiantum dan asplenium.

2. Sebagai pupuk hijau


Pupuk hijau sering digunakan oleh pecinta tanaman sebagai pupuk
tanaman dan juga dapat digunakan sebagai olahan dalam proses pemupukan
tanaman lainnya. Salah satu jenis yang dapat digunakan adalah Azolla finnata
yang di simbiosiskan dengan Anabaena axolla

3. Bahan pembuat obat


Manfaat tumbuhan paku juga bisa dijadikan bahan pembuat obat.
Tumbuhanpakumenjadi bahan dasar campuran dari berbagai macam racikan obat
obatan, seperti Lycopodium clavatum dan juga Aspidium filixmas.

4. Sebagai sayuran
Tumbuhan paku yang dapat dimanfaatkan sebagai sayuran adalah jenis
daun semanggi atau Marsilia Crenata dan daun pakis atau Preridium aquilinum.

5. Sebagai pelindung tanaman


Gleichenia linearis adalah jenis tumbuhan paku yang bisa difungsikan
sebagai pelindung tanaman lain.

6. Sebagai bahan pembersih dan penggosok


Salah satu contoh tumbuhan paku ekor kuda dengan kandungan
silikondioksida berfungsi sebagai bahan penggosok serta pembersih.

7. Bahan tambang bangunan


Adalah tumbuhan paku yang sudah terkubur cukup lama dan bisa juga
sisa-sisa tumbuhan paku ekor kuda. Semua itu akan berubah menjadi bahan
tambang seperti batu bara yang dapat dugunakan sebagai bahan bakar.

9
8. Hiasan dan semacamnya
Manfaat tumbuhan paku yang terakhir ini dapat digunakan sebagai hiasan
dekorasi, karangan bunga, pengepak sayuran dan buah-buahan bahkan sebagai
bahan pengisi bahan kasur.

BAB III
PENUTUP

3.1 KESIMPULAN

Pterophyta dianggap sebagai paku sejati. Terdapat lebih dari 12.000


spesies Pterophyta hingga saat ini. Anggotanya ada yang memiliki panjang 9
meter. Pterophyta memiliki ciri-ciri daun yang besar atau berbentuk lembaran dan
majemuk (terbagi menjadi beberapa lembaran), dengan tulang daun bercabang-
cabang, dan sorus di bagian bawah daun. Daun yang masih muda menggulung
(circinate). Sporofit Pterophyta mempunyai batang, akar serta daun. Ukuran
batangnya bervariasi ada yang kecil dan ada juga yang berukuran besar seperti
layaknya pohon. Batang Pterophyta berada di bawah permukaan tanah (rizom).

10
DAFTAR PUSTAKA

Arini, Diah Irawati Dwi dan Julianus Kinho. Juni 2012. KERAGAMAN
JENIS TUMBUHAN PAKU (PTERIDOPHYTA) DI CAGAR ALAM GUNUNG
AMBANG SULAWESI UTARA. Volume 2 No 1.
http://fordamof.org/files/KERAGAMAN_JENIS_TUMBUHAN_PAKU_
%28PTERIDOPHYTA%29.pdf, 26 April 2015

http://dpengertian.blogspot.com/2012/05/pterophyta-pengertian-
klasifikasi-sifat.html#ixzz3YZoX2TGl (Arif Hidayat, Mei 2012)
http://sainsclubdj.blogspot.com/2011/03/kingdom-plantae-tumbuhan.html
( Abid 2011)

http://www.informasi-pendidikan.com/2013/02/klasifikasi-tumbuhan-
paku.html (Minggu, 24 Februari 2013)

http://www.academia.edu/5122684/Paku (Irkhas Aliya)

http://bayupevensi.blogspot.com/2014/04/klasifikasi-tumbuhan-paku-dan-
peranan.html (Bayu, 2014)

11

Anda mungkin juga menyukai