Anda di halaman 1dari 18

MORFOLOGI BUAH PISANG

MAKALAH

DISUSUN OLEH :

DOSEN : ARMAN HARAHAP, S.Pd, M.Si

PENDIDIKAN BIOLOGI
SEMESTER 1

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI


STKIP LABUHAN BATU
UNIVERSITAS LABUHAN BATU
TAHUN AJARAN 2017/2018

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan nikmat dan
hidayah-Nya kepada saya sehingga mampu menyelesaikan tugas makalah mata kuliah
ini.
Pada kesempatan ini, saya ingin menyampaikan terima kasih kepada pihak-pihak
yang telah membantu dan selalu memberi dukungan.

Makalah ini berisi penjelasan tentang morfologi tanaman pisang. Saya sadar
bahwa kesempurnaan hanyalah milik Yang Maha Sempurna, tetapi usaha maksimal
telah saya lakukan dalam penulisan makalah ini. Kritik dan saran akan saya terima
dengan tangan terbuka. Saya berharap, semoga makalah ini memberikan informasi bagi
masyarakat dan bermanfaat untuk pengembangan wawasan dan peningkatan ilmu
pengetahuan bagi kita semua. Serta dapat memberikan wawasan yang lebih luas dan
menjadi sumbangan pemikiran kepada pembaca khususnya.

Penyusun

i
DAFTAR ISI

Kata Pengantar.................................................................................................i

Daftar Isi ....................................................................................................... ii

BAB I (PENDAHULUAN)

A. Latar Belakang ................................................................................... 1


B. Rumusan Masalah ............................................................................. 1
C. Tujuan Penulisan ............................................................................... 1

BAB II (PEMBAHASAN)

A. Deskripsi Tanaman Pepaya ............................................................... 2


B. Klasifikasi .......................................................................................... 2
C. Morfologi Tanaman Pepaya .............................................................. 3
D. Fisiologi dan Anatomi Tumbuhan Pepaya ........................................ 4

BAB III (PENUTUP)

A. Kesimpulan dan Saran .................................................................... 14

Daftar Pustaka ............................................................................................. 15

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Tumbuhan pepaya (Carica pepaya L) adalah salah satu tanaman yang
habitat aslinya hutan tropis, uniknya tanaman ini dapat tumbuh subur dengan baik
di daerah tropis ataupun sub-tropis, di daerah basah hingga kering, ataupun
dataran rendah maupun pegunungan. Untuk wilayah indonesia sendiri, tanaman
ini menyebar hampir di seluruh wilayah indonesia. Pepaya merupakan salah satu
buah introduksi yang telah lama dikenal berkembang luas di Indonesia. Dalam
kehidupan sehari-hari, pepaya sangat dikenal semua lapisan masyarakat. Buah
pepaya telah lama dimanfaatkan sebagai bahan makanan.
Tanaman pepaya dapat dimanfaatkan untuk berbagai keperluan mulai dari
bahan makanan, minuman, obat tradisional, pakan ternak, industri penyamakan
kulit, kosmetik, dan sebagainya. Substansi lain yang banyak dimanfaatkan dalam
dunia industri adalah getah pepaya yang mengandung papain yang dapat
dihasilkan dari buah, batang, ataupun daun papaya untuk mengurai dan memecah
protein. Dengan demikian, kita perlu mempelajari lebih banyak sejarah,
klasifikasi, morfologi dan anatomi, serta manfaat tumbuhan pepaya.

B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah dari makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Bagaimana sejarah dan klasifikasi tumbuhan pepaya?
2. Bagaimana morfologi dan anatomi dari akar, batang, daun, bunga, buah, dan
biji tumbuhan pepaya?

C. Tujuan
Tujuan dari makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui bagaimana sejarah dan klasifikasi tumbuhan pepaya?
2. Untuk mengetahui bagaimana morfologi dan anatomi dari akar, batang, daun,
bunga, buah, dan biji tumbuhan pepaya?

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Deskripsi Tanaman Pepaya


Pepaya merupakan tanaman buah berupa herba dari famili Caricaceae
yang berasal dari Amerika Tengah dan Hindia Barat bahkan kawasan sekitar
Mexsiko dan Costa Rica. Tanaman ini disebarluaskan ke berbagai penjuru
dunia oleh para pedagang Spanyol. Di Indonesia sendiri, tanaman pepaya
(Carica pepaya) baru dikenal secara umum sekitar tahun 1930-an, khususnya di
kawasan pulau Jawa. Tanaman buah menahun ini tumbuh pada tanah lembab
yang subur dan tidak tergenang air, dapat ditemukan di dataran rendah sampai
ketinggian 1000 m di bawah permukaan laut.
Tanaman pepaya banyak ditanam orang, baik di daerah tropis maupun
subtropis. di daerah-daerah basah dan kering atau di daerah-daerah dataran dan
pegunungan (sampai 1000 m dpl). Buah pepaya merupakan buah meja bermutu
dan bergizi yang tinggi.
Nama papaya di berbagai daerah di Indonesia: Nama Daerah : Pente
(Aceh), Pertek (Gayo), Pastela (Batak), Embetik (Karo), Botik (Batak Toba),
Bala (Nias), Sikailo (Mentawai), Kates (Palembang), Kalikih (Minangkabau),
Gedang (Lampung), Gedang (Sunda), Kates (Jawa Tengah), Kates (Madura),
Gedang (Bali), Kustela (Banjar), Bua medung (Dayak Busang), Buah dong
(Dayak Kenya), Kates (Sasak), Kampaya (Bima), Kala jawa (Sumbawa), Padu
(Flores), Pepaya (Gurontalo), Pepaya (Buol), Kaliki (Baree), Pepaya (Manado),
Unti jawa (Makasar), Kaliki riaure (Bugis), Papai (Buru), Pepaya (Halmahera),
Papae (Ambon), Palaki (Seram), Kapaya (Tidore), Tapaya (Ternate),
Ihwarwerah (Sarmi), Siberiani (Windesi).

B. Klasifikasi
Klasifikasi tumbuhan pepaya (Carica pepaya L.)
Kingdom : Plantae (Tumbuhan)
Subkingdom : Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
Super Divisi : Spermatophyta (Menghasilkan biji)

2
Divisi : Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas : Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)
Sub Kelas : Dilleniidae
Ordo : Caricales
Famili : Caricaceae
Genus : Carica
Spesies : Carica papaya L.
(Rukmana,Rahmat,2009)

C. Morfologi Tumbuhan Pepaya


Morfologi dari tumbuhan papaya(carica papaya),yaitu:
1. Akar (radix)

Akar adalah bagian pokok yang nomor tiga (disamping batang dan daun)
bagi tumbuhan yang tubuhnya telah merupakan komus. Akar pepaya
merupakan akar tunggang (radix primaria), karena memiliki akar lembaga
tumbuh terus menerus yang menjadi akar pokok yang bercabang-cabang
menjadi akar lembaga. Suatu tumbuhan tak akan mempunyai akar tunggang
jika tidak ditanam dari biji. Akar tunggang pada pepaya berbentuk kerucut
panjang, tumbuh lurus kebawah, bercabang banyak, dan cabang-cabangnya
bercabang lagi sehingga dapat member kekuatan yang lebih besar kepada
batang dan juga daerah perakaran menjadi amat luas, hingga dapat diserap air
dan zat- zat makanan lebih banyak.

3
2. Batang (caulis)

Tumbuhan pepaya merupakan tumbuhan diatas kotiledon, Tumbuh pada


titik tumbuh, yakni pada meristem apeks (pucuk), berada di atas permukaan
tanah serta dapat termodifikasi dan tumbuh dibawah permukaan tanah.
Batang merupakan jembatan antara akar dan daun untuk mengantarkan
sari-sari makanan dalam proses fotosintesis. Batang pepaya termasuk dalam
batang tumbuhan dikotil karena memiliki kambium, batangnya terdapat bekas
tangkai daun yang telah kering dan gugur. Pohon pepaya umumnya tidak
bercabang, pepaya juga bisa tumbuh hingga setinggi 5-10 m. Batang pepaya
merupakan batang berkayu (lignosus) karena batangnya tumbuh tegak lurus dan
kuat (softwood) dan termasuk tipe model batang yang monopodial karena
batang pokok selalu tampak jelas dan memiliki satu sumbu batang. Bentuknya
panjang bulat seperti silinder. Batangnya memperlihatkan bekas-bekas daun.
Arah tumbuh batang tegak lurus ke atas.

3. Daun ( folium)
Susunan daunnya terdiri atas tangkai dan helaian saja, sehingga disebut
daun bertangkai.
Tangkai daun bulat silindris, berongga, panjang 25-100 cm,
Bentuk atau bangun daun bulat, karena jika ujung-ujung tepi daun
dihubungkan satu sama lain dengan suatu garis akan didapati bangun
yang berbentuk bulat atau setidaknya hampir bulat.
Ujung daun runcing (acutus), karena kedua tepi daun di kanan kiri ibu
tulang daun sedikit demi sedikit menuju keatas dan membentuk sudut
lancip.

4
Pangkal daun berbentuk jantung(cordatus)
Susunan daun bertulang menjari, karena dari ujung tangkai daun keluar
beberapa tulang yang memencar, memperlihatkan susunan seperti jari
tangan, yang ditengah paling besar sedang ke samping semakin pendek.
Tepi daun bercangap menjari (palmatifidus).
Daging daun seperti perkamen (perkamenteus),
Pepaya (Carica pepaya L.) adalah tumbuhan anggota Dicotyledoneae
dengan tipe daun dorsiventral, yakni jaringan tiang (palisade) hanya
terdapat pada sisi atas daun. Daun dorsiventral biasanya tumbuh secara
horizontal, sehingga terdapat perbedaan warna antara permukaan atas
dan bawah daun, karena intensitas cahaya matahari yang diterima
berbeda. Warna permukaan daun bagian atas hijau tua, sedangkan
bagian bawahnya hijau muda atau hijau keputih-putihan.
Permukaan daun licin (laevis) sedikit mengkilat (nitidus)
Letak helaian daun tersebar (folia sparsa), kadang-kadang terletak
berhadapan, pada tiap tiga lingkaran batang terdapat 8 daun.

4. Bunga ( flos)
Tanaman pepaya memiliki tiga macam bunga
a. Bunga betina (pistilate), Ciri-cirinya:
Daun bunga terdiri atas lima helai dan letaknya terlepas satu sama
lain
Tidak mempunyai benang sari
Bakal buah berbentuk bulat atau bulat telur dan tepinya rata
Bunga betina dapat menjadi buah bila diserbuki tepung sari bunga
jantan dari tanaman lain.
Buah yang dihasilkan dari bunga betina bentuknya bulat atau bulat
telur dengan tepi yang rata.
b. Bunga sempurna (hermaphrodite)
Ciri-ciri umum bunga pepaya sempurna adalah memiliki putik, bakal
buah, dan benang sari dalam satu kuntum bunga, kecuali pada bunga

5
sempurna rudimenter tidak terdapat bakal buah dan putik. Dikenal ada
empat macam bunga pepaya sempurna,yaitu:
Bunga sempurna elongate, cirri cirinya
Daun bunga lima helai, di bagian bawah saling melekat membentuk
tabung dan melekat sepanjang dari bakal buah, bagian ujungnya
terlepas.
Bentuk bunga sempurna elongate mirip dengan bunga jantan, tetapi
ukurannya relative lebih besar dan panjang.
Bakal buah berbentuk panjang lonjong, mempunyai lima sampai
sepuluh helai daun buah, namun ada pula yang kurang dari lima
helai.
Benang sari memiliki sepuluh helai yang terdapat pada ujung tabung
sebelah dalam. Letak benang sari ini 5 helai bertangkai panjang
melekat diantara dua bunga dan lima helai bertangkai pendek yang
melekat pada bagian tengah dari daun bunga.
Bunga sempurna elongate menghasilkan buah yang bentuknya
panjang lonjong.
Bunga sempurna petandria, ciri-cirinya:
Daun bunga berjumlah lima helai,yang letaknya sebagian besar di
bagian ujung, terlepas satu sama lain. Sedangkan dibagian bawahnya
bersatu dan melekat pada bakal buah.
Bentuk bakal buah bulat tepinya beralur lima dan mempunyai 5
helai daun buah.
Benang sarinya 5 helai, bertangkai pendek, letaknya diantara daun
bunga dan bakal buah,sedangkan tangkai sarinya melekat pada bakal
buah ataupun pada tempat daun bunga menjadi satu.
Bunga ini muncul pada musim kemarau atau bila ada waktu kering
lebih dari 10 hari di musim penghujan.
Bunga sempurna petandria menghasilkan buah yang bulat atau bulat
telur yang tepinya
Bunga sempurna antara, ciri-cirinya

6
Daun bunga berjumlah lima helai,letak daun bunga ada yang terlepai
sampai dasarnya dan ada pula yang melekat dari bakal buah.
Benang sarinya terdiri atas 2-10 helai yang tata letaknya bermacam-
macam
Bakal buah berbentuk mengkerut dan mempunyai 5-10 helai daun
bunga yang saling melekat satu sama lain.
Bunga sempurna antara menghasilkan buah yang bentuknya
mengkerut.
Bunga sempurna rudimenter, cirri-cirinya
Bentuknya mirip bunga elongate, namun tidak memiliki bakal buah.
Bunga ini muncul dimusim kemarau.
Bunga sempurna rudimenter tidak menghasilkan buah.
c. Bunga Jantan (Staminate)
Bunga jantan biasanya tersusun dalam rangkaian bunga bertangkai
panjang. Ciri-cirinya adalah :
Daun bunga berjumlah 5 helai, letaknya saling melekat pada bagian
bawah, sehingga membentuk tabung, sedangkan bagian atasnya
saling terlepas. Seolah-olah mirip bentuk corong.
Benang sarinya terdapat 10 helai
Tidak dapat menghasilkan buah, karena tidak mempunyai bakal
buah maupun putik.
Pada ujung rangkaian bunga biasanya terdapat beberapa bunga
sempurna yang bentuk bakal buahnya bulat telur. Bunga sempurna
ini dapat menjadi buah yang bentuknya bulat telur dan kecil-kecil
atau disebut buah pepaya gantung (gandul).
Berdasarkan struktur bunga dan buah pepaya yang beragam tadi, maka
dikenal tiga macam pohon pepaya, yaitu:
1. Pohon pepaya betina, yaitu pohon pepaya yang berbunga dan berbuah
betina.
2. Pohon pepaya sempurna, yaitu pohon pepaya yang memiliki empat macam
bunga sempurna (elongate, petandria, antara,dan rudimenter). Buah pepaya
elongata biasanya muncul di musim hujan, sedangkan buah pepaya

7
petandria umumnya pada musim kemarau. Buah pepaya antara yang
bentuknya mirip buah pisang biasanya muncul pada musim kemarau yang
panjang atau antara musim hujan ke musim kemarau, sedangkan bunga
rudimenter yang mirip bunga jantan tidak menghasikan buah.
3. Pohon pepaya jantan, yaitu pohon pepaya yang berbunga jantan dan
bertangkai panjang, namun diujung rangkaian bunga terdapat beberapa
bunga sempurna yang dapat menghasilkan buah pepaya gandul (gantung).

4. Buah (fructus)

Pepaya termasuk dalam golongan buah sungguh (buah sejati) tunggal.


Buah sejati tunggal yaitu buah sejati yang terdiri dari bunga dengan satu bakal
buah saja. Buah ini dapat berisi satu biji atau lebih, dapat pula tersusun darisatu
atau banyak daun buah dengan satu atau banyak naungan.
Dalam buah pepaya terjadi dari beberapa daun buah dengan satu ruang
dan banyak biji. Buah mentah berwarna hijau gelap dan bila matang berubah
warna menjadi kuning kemerahan. Bentuk buah bulat hingga lonjong, dengan
bagian ujung umumnya runcing. Rongga dalam pada buah pepaya berbentuk
bintang bila dipotong secara melintang
Pepaya juga termasuk buah buni (bacca). Yang disebut dengan buah buni
adalah buah yang dagingnya mempunyai dua lapisan, ialah lapisan luar yang
tipis agak menjangat atau kaku seperti kulit (belulang) dan lapisan dalamyang
tebal, lunak dan berair, sering kali dapat dimakan. Biji-biji terdapatbebas dalam
bagian yang lunak itu. Buah buni dapat terjadi dari satu atau beberapa ruang.
Pepaya termasuk buah buni yang berdiding tebal dan dapat dimakan. Buah
pepaya juga bentuknya bulat sampai lonjong. Bentuk buah bulat hingga
memanjang, ujung biasanya meruncing. Warna kulit buah ketika muda hijau

8
gelap, dan setelah masak hijau muda hingga kuning.Bentuk buah membulat bila
berasal dari tanaman betina. Bentuk buah memanjang (oval) bila dihasilkan dari
tanaman hemafrodit. Berdasarkan struktur bunga dan buahnya, pepaya dapat
dikelompokkan menjadi 2 jenis :
a. Pepaya Jantan
Pepaya jantan memiliki bunga jantan yang bertangkai panjang dan
bercabang-cabang. Namun, pada ujung rangkaian bunga terdapat
beberapa bunga sempurna yang dapat menghasilkan buah pepaya gandul
atau gantung.
b. Pepaya Sempurna
Pepaya sempurna dapat berbunga dan berbuah sepanjang tahun.
Contohnya adalah pepaya jingga yang memiliki bentuk-bentuk buah
sebagai berikut:
o Pada musim hujan, buahnya berbentuk lonjong.
o Pada musim kemarau, buahnya berbentuk bulat.
o Diantara musim hujan dan kemarau, buahnya berbentuk buah
pisang.
o Pepaya sempurna yang berbuah musiman. Contohnya adalah pepaya
semangka yang berbuah pada musim hujan, tetapi pada musim
kemarau, bunganya tidak dapat berubah menjadi buah.

5. Biji (semen)

Biji yaitu penyerbukan yang diikuti dengan pembuahan, bakal buah


tumbuh menjadi buah, dan bakal biji tumbuh menjadi biji. Melihat asal jaringan
yang menjadi tempat penimbunan zat makanan cadangan biji pepaya termasuk
putih lembaga dalam

9
(endospermium). Maksud dari putih lembaga dalam yaitu jika jaringan
penimbun makanan itu terdiri atas sel-sel yang berasal dari onti
kandunglembaga sekunder yang kemudian setelah dibuahi oleh salah satu inti
sperma lalu membelah-belah menjadi jaringan penimbun makanan ini. Melihat
asalnya putih lembaga dalam ini, maka biji ini adalah biji tertutup
(angiospermae), dan termasuk ke dalam biji dikotil. Biji berwarna hitam atau
kehitaman.

D. Fisiologi dan Anatomi Tumbuhan Pepaya(Carica Pepaya)


1. Anatomi Akar Pepaya
Dari lapisan luar ke dalam, anatomi akar tumbuhan pepaya tersusun dari
jaringan-jaringan sebagai berikut:
a. Epidermis, terdiri dari sel selapis, tipis, rapat, dan mudah dilalui air.
Memiliki rambut-ranbut akar yang merupakan hasil aktifitas sel dari
belakang ttik tumbuh. rambut akar ini berfungsi memperluas bidang
penyerapan.
b. Korteks, terdiri dari banyak sel dan tersusun berlapis-lapis, dinding
selnya tipis dan mempunyai banyak ruang antarsel untuk pertukaran gas.
jaringan-jaringan yang terdapat pada korteks antara lain: parenkim
(terdiri dari sel selapis, tipis, rapat, dan mudah dilalui air), kolenkim,
dan sklerenkim.
c. Endodermis, terletak di sebelah dalam korteks. Endodermis berupa 1
lapis sel yang tersusun rapat tanpa ruang antar sel. dinding selnya
mengalami penebalan gabus. deretan sel-sel endodermis dengan
penebalan gabusnya dinamakan pita kaspari. penebalan gabus ini tidak
dapat ditembus air sehingga air harus masuk ke silinder pusat melalui
sel endodermis yang dindingnya tidak menebal, disebut sel penerus air.
Endodermis merupakan pemisah yang jelas antara korteks dan stele.
d. Pembuluh tapis (floem) : deretan sel yang dindingnya searah dengan
poros akar batang dan berlubang lubang halus sehingga membentuk
pembuluh. Fungsinya untuk mengangkut zat makanan dari akar
keseluruh tubuh tumbuhan.

10
e. Pembuluh kayu (xylem) : deretan sel yang dindingnya searah dengan
poros akar batang dan menyatu. Fungsinya untuk menyalurkan air
yang mengandung mineral dari akar ke daun dan bagian lain tubuh.
Xylem dan Floem besama-sama berada di silinder pusat atau disebut
Stele, yang terletak di sebelah dalam endodermis
f. Kambium : lapisan sel hidup pada tumbuhan dikotil yang aktif
membelah, berfungsi untuk memperbesar batang, terletak di sebelah
dalam endodermis
2. Anatomi Batang Pepaya
Batang pepaya tersusun dari tiga sistem jaringan :
a. Dermal, yaitu jaringan kulit yang terdiri dari epidermis, korteks,
endodermis, dan silinder pusat (stele)
b. Jaringan pembuluh, yaitu berupa silinder yang membatasi parenkim
empulur di bagian tengah dan korteks dibagian luar. jaringan pembuluh
terbagi menjadi berkas ikatan pembuluh (fasikel) yang saling berdekatan
atau terpisah satu sama lain oleh parenkim (parenkim interfasikular).
c. Jaringan penyokong, yaitu jaringan yang berfungsi untuk menujang agar
tanaman dapat berdiri kokoh dan kuat.
3. Anatomi Daun Pepaya
Carica pepaya L. merupakan tumbuhan dikotil yang struktur daunnya
tersusun atas jaringan epidermis, jaringan parenkim, dan jaringan
pengangkut.
a. Jaringan pelindung (epidermis dan derivatnya)
Anatomi daun pepaya tersusun atas satu lapis sel epidermis yang tidak
mengandung kloroplas. Epidermis menutup secara kontinu kedua
permukaan daun dan karena itu dibedakan menjadi epidermis atas dan
epidermis bawah. Epidermis tertutup oleh kutikula, lapisan atau film
seperti pernis, yang mengahambat perpindahan air dan gas dari dan ke
dalam daun.
b. Jaringan dasar (mesofil daun)
Pada mesofil berdiferensiasi menjadi jaringan palisade dan jaringan
bunga karang. Pada bagian ini proses fontosintesis terjadi dalam sel-sel

11
mesofil. Jaringan mesofil, dengan perkecualian berkas pembuluh,
meliputi semua sel antara epidermis dan bawah. Mesofil terbagi dalam
dua bagian. Sel-sel yang ada di belahan atas daun memanjang tegak lurus
terhadap permukaan daun dan membentuk satu sampai tiga lapisan sel
yang rapat .sel-sel ini menyusun parenkima polisade, disebut demikian
karena mirip dengan palisade, atau sebaris tonggak (tiang yang
membentuk dinding).
c. Berkas pembuluh epidermis
Berkas pengangkut pada daun membentuk bangunan kompleks yang
disebut tulang daun. Daun pepaya memiliki satu ibu tulang daun dan
cabang-cabangnya membentuk jala. Fungsinya adalah menyalurkan hasil
fotosintesis dan metabolisme ke bagian tubuh daun lainnya. Dalam
berkas pengankut, posisi xylem selalu berada di atas floem (xylem di
sebelah dalam, dan floem di luar). Di sekeliling berkas pengangkut
terdapat sarung berkas pengengkut. Jaringan penguat pada daun pepaya
berupa kolenkim yang biasanya terletak dekat tulang daun yang besar, di
bawah epidermis. Jaringan sekretori berupa buluh-buluh getah atau
kelenjar getah, berupa masa sel-sel parenkim padat. Secara garis besar
struktur anatomi daun Dicotyledoneae adalah yaitu,kolenkim tersusun
atas sel-sel hidup yang bentuknya memanjang dengan penebalan dinding
sel yang tidak merata dan bersifat plastis, artinya mampu membentang,
tetapi tidak dapat kembali seperti semula bila organnya tumbuh.
Kolenkim terdapat pada batang, daun, bagian-bagian bunga, buah, dan
akar. Sel kolenkim dapat mengandung kloroplas yang menyerupai sel-sel
parenkim. Selsel kolenkim dindingnya mengalami penebalan dari
kolenkim bervariasi, ada yang pendek me.
4. Anatomi Buah Pepaya
Termasuk buah sejati tunggal yang berdaging (buah buni atau bacca).
Daging buah berasal dari karpela yang menebal, berwarna kuning hingga
merah, tergantung varietasnya. Bagian tengah buah berongga. Peduncle
(tangkai bunga) menjadi lebih besar, dan tebal. Buah pepaya tersusun atas
tiga bagian

12
a. Kulit buah (eksokarp) Kulit buah pada pada tumbuhan papaya bersifat
keras.
b. Daging buah (mesokarp) Daging buah merupakan lapisan tengah di
bawah eksokarp dan berdaging tebal.
c. Lapisan dalam buah (endokarp) Endocarp merupakan lapisan paling
dalam yang mengelilingi biji.
d. Plasenta (tempat dudukan biji)
e. Stigma scar (bekas kepala putik)
f. Peduncle (tangkai bunga)
g. Berkas pembuluh dorsal)
5. Anatomi Biji Pepaya
Biji merupakan perkembangbiakan utama, terdiri atas beberapa bagian
a. Kulit biji merupakan bagian terluar biji. Terdiri atas kulit luar
(sarkotesta), kulit tengah (sklerotesta), dan kulit dalam (endotesta). Biji
terbungkus semacam lapisan berlendir (pulp) yang berfungsi agar biji
tidak kering.
b. Tali pusar atau tangkai biji.
c. Inti biji atau isi biji

13
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Tumbuhan pepaya berasal dari Amerika Tengah dan Hindia Barat.
Tanaman ini disebarluaskan ke berbagai penjuru dunia oleh para pedagang
Spanyol. Di Indonesia tepatnya di pulau Jawa tanaman papaya dikenal secara
umum sekitar tahun 1930-an. Disetiap daerah pepaya memiliki nama yang
berbeda. Pepaya merupakan tanaman buah berupa herba dari famili Caricaceae.
Akar pepaya merupakan akar tunggang (radix primaria). Anatomi akar
tumbuhan pepaya tersusun dari jaringan-jaringan epidermis, korteks,
endodermis, pembuluh xilem dan floem serta kambium. Batang pepaya
merupakan batang berkayu (lignosus), bentuknya panjang bulat seperti silinder,
batangnya memperlihatkan bekas-bekas daun dan arah tumbuh batang tegak
lurus ke atas. Batang tersusun atas tiga jaringan dermal, jaringan pembuluh, dan
jaringan penyokong. Susunan daunnya terdiri atas tangkai dan helaian saja yang
memiliki bentuk dan struktur. Daunnya tersusun atas jaringan epidermis,
jaringan parenkim, dan jaringan pengangkut. Tanaman pepaya memiliki tiga
macam bunga yaitu bungan betinta, bunga sempurna dan bunga jantan yang
memiliki ciri-cirinya masing-masing. Buahnya termasuk dalam golongan buah
sungguh (buah sejati) tunggal dan termasuk buah buni. Buah pepaya terdiri atas
tiga bagian yaitu eksokarp, mesokarp, dan endokarp. Bijinya meruakan biji
tertutup (Angiospermae) dan termasuk biji dikotil. Tumbuhan pepaya memiliki
berbagai senyawa-senyawa pada setiap bagian-bagiannya yang berrmanfaat bagi
kesehatan dan berbagai kegiatan industri.

14
DAFTAR PUSTAKA.

A,Y,Suroso.1992.Mengerti Morfologi Tumbuhan. Taristo:Bandung

Lakitan,Benyamin.2007.Dasar-dasar Fisiologi Tumbuhan. Rajawali Pers:Jakarta

Tjitrosoepomo, Gembong. 2011. Morfologi Tumbuhan. Gadjah Mada University Press:


Jakarta.

http://agusper.blogspot.co.id/2014/03/morfologi-tanaman-pepaya.html, diakses pada


tanggal 12 Nopember 2017

http://aplimugiwara23.blogspot.co.id/2015/01/makalah-pepaya.html, diakses pada


tanggal 12 Nopember 2017

15

Anda mungkin juga menyukai