MORFOLOGI DAUN
DISUSUN :
NAMA : YULI IRAWAN
NIM : 1927017
DOSEN PENGAMPU:
LUFITA NUR ALFIAH M.Si
Puji syukur saya ucapkan kepada Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat-
Nya berupa kesempatan dan pengetahuan sehingga saya dapat menyelesaikan
makalah ini dengan baik dan tepat waktu.
Sholawat beserta salam semoga selalu tercurahkan kepada Nabi
Muhammad SAW beserta keluarga dan para sahabatnya yang telah membimbing
kita dari jalan kegelapan menuju jalan yang terang benderang seperti saat ini.
Rasa terimakasih saya ucapkan kepada Ibu Lufita Nur Alfiah M.Si selaku
Dosen Mata Kuliah Dasar Ilmu Tanaman yang telah memberikan banyak
masukan serta saran yang sangat bermanfaat dalam proses penyelesaian Makalah
Morfologi Daun ini. saya juga berterimakasih kepada semua pihak yang telah
membantu menyumbangkan pikirannya.
Saya berharap makalah ini dapat bermanfaat untuk menambah
pengetahuan pembaca., dan semoga makalah ini dapat dengan mudah dipahami
oleh para pembaca.
Saya menyadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangan dalam
penulisan maupun penyusunannya dan masih belum sempurna, oleh karena itu
saya mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi peningkatan
kemampuan dalam penyusunan makalah di masa yang akan datang.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 PENGERTIAN MORFOLOGI DAUN
Daun merupakan salah satu organ tumbuhan yang tumbuh dari batang,
umumnya berwarna hijau dan terutama berfungsi sebagai penangkap energi dari
cahaya matahari melalui fotosintesis. Daun merupakan organ terpenting bagi
tumbuhan dalam melangsungkan hidupnya karena tumbuhan adalah organisme
autotrof obligat, ia harus memasok kebutuhan energinya sendiri melalui konversi
energi cahaya menjadi energi kimia.
Bentuk daun sangat beragam, namun biasanya berupa helaian, bisa tipis atau
tebal. Gambaran dua dimensi daun digunakan sebagai pembeda bagi bentuk-
bentuk daun. Bentuk dasar daun membulat, dengan variasi cuping menjari atau
menjadi elips dan memanjang. Bentuk ekstremnya bisa meruncing panjang.
Daun juga bisa bermodifikasi menjadi duri (misalnya pada kaktus), dan berakibat
daun kehilangan fungsinya sebagai organ fotosintetik. Daun tumbuhan sukulen
atau xerofit juga dapat mengalami peralihan fungsi menjadi organ penyimpan air.
Warna hijau pada daun berasal dari kandungan klorofil pada daun. Klorofil adalah
senyawa pigmen yang berperan dalam menyeleksi panjang gelombang cahaya
yang energinya diambil dalam fotosintesis. Sebenarnya daun juga memiliki
pigmen lain, misalnya karoten (berwarna jingga), xantofil (berwarna kuning), dan
antosianin (berwarna merah, biru, atau ungu, tergantung derajat keasaman). Daun
2
tua kehilangan klorofil sehingga warnanya berubah menjadi kuning atau merah
(dapat dilihat dengan jelas pada daun yang gugur).
Daun adalah salah satu organ bagian dari tubuh tumbuhan. Secara umum,
pada tumbuhan harus mempunyaidaun, batang, dan akar. Daun sendiri merupakan
organ bagian tumbuhan yang sangat penting, karena daun adalah tempat
pengambilan zat — zat makanan terutama yang berupa zat gas (CO2), selain itu
sebagai pengolah zat — zat makanan, penguapan air dan pernafasan bagi
tumbuhan itu sendiri. Di lihat dari segi fungsi, daun sangat penting bagi tumbuhan,
karena jika tidak ada daun maka tumbuhan tersebut akan mati atau tidak akan
tumbuh karena pada daun inilah terjadi proses fotosintesis danlain sebagainya
(Tjitrosoepomo 2007).
Daun merupakan struktur pokok tumbuhan yang tidak kalah penting dengan akar.
Daun dikenal dengan nama ilmiah folium. Secara umum, daun memiliki struktur
berupa helaian, berbentuk bulat atau lonjong dan berwarna hijau. Daun berfungsi
mengolah makanan melalui fotosintesis. Selain itu, daun juga berfungsi sebagai
alat transportasi atau pengangkutan zat makanan hasil fotosintesis ke seluruh tubuh
tumbuhan. Dan yang tak kalah penting daun berfungsi sebagai alat transportasi
(penguapan air) dan respirasi (pernapasan dan pertukaran gas) (Rosanti 2011)
3
selalu diganti dengan daun yang baru yang biasanya berjumlah lebih
banyak daripada daun yang gugur. Oleh karena itulah tumbuhan yyang
semakin besar akan tampak semakin rindang.Namun ada juga tumbuhan yang
pada waktu-waktu tertentu menggugurkan semua daunnya seperti tumbuhan yang
sudah mati. Tumbuhan yang mempunyai sifat demukian disebut dengan tumbuhan
meranggas (tropophyta). Contoh tumbuhan yang meranggas pada saat kemarau
adalah pohon jati, kedongdong, kapuk randu, dan pohon para.Kita kembali ke
daun. Daun merupakan bagian utama tumbuhan yang mampu membuat makanan.
Daun tersebut membuat makanan melalui proses fotosintesis
4
2. Struktur Daun: Jaringan Mesofil
Jaringan mesofil ini dibagi lagi menjadi 2 macam yaitu:
5
5. Struktur Daun: Stomata
Stomata merupakan salah satu bagian dari struktur dalam daun yang berfungsi
sebagai organ respirasi. Stomata mengambil gas karbon dioksida dari udara untuk
dijadikan sebagai bahan fotosintesis.
1. Fotosintesis
Pada dasarnya fungsi utama daun pada tanaman ini adalah sama, yaitu memiliki
sebuah fungsi sebagai pabrik pengolahan makanan. Fotosintesis merupakan
sebuah proses pengolahan makanan di daun.
Fotosintesis membutuhkan air dan karbon dioksida. Sinar matahari membantu air
dioksida dan karbon yang di konversi oleh klorofil untuk senyawa organik, serta
karbon dioksida dan oksigen.
Karbon dioksida adalah nutrisi bagi tanaman. Karbon dioksida digunakan sebagai
material dan sumber energi untuk membuat senyawa lain yang dibutuhkan oleh
tanaman. Beberapa karbon dioksida disimpan sebagai cadangan makanan.
Jadi definisi fotosintesis adalah proses pembentukan karbohidrat dari H20 (air)
dan CO2 (karbon dioksida) dengan bantuan dalam sinar matahari. Tumbuhan
dapat berfotosintesis karena mempunyai sel yang mengandung bahan daun hijau
(klorofil).
Dalam fotosintesis, memiliki klorofil menyerap energi matahari dan mengubah
menjadi energi kimia, yang disimpan yang membentuk senyawa organik dab
karbohidrat lainnya. Karbohidrat pada tanaman dapat diubah menjadi vitamin,
protein, senyawa atau lemak lainnya.
Sejumlah senyawa yang sejenis organik ini tidak hanya digunakan oleh tanaman,
tetapi juga bermanfaat bagi manusia dan hewan herbivora.
2. Sebagai Organ Pernapasan
Stomata pada dua permukaan daun berfungsi sebagai tempat pertukaran gas (respirasi).
Stomata menyerap karbon dioksida dari udara ke dalam fotosintesis dan melepaskan
O2 ke dalam fotosintesis. Selain stomata, ada juga tanaman yang nafasnya mengalir
melalui lentisel pada batangnya.
6
Proses terhadap fotosintesis sistem pernapasan tanaman hanya dapat terjadi jika
tersedia cukup sinar matahari dan klorofil. Selain klorofil terhadap daun, ia juga
terjadi pada batang tanaman. Terutama daunnya, yang telah dimodifikasi fungsi
dan bentuknya, seperti kaktus dan pinus.
Fotosintesis melibatkan banyak reaksi sejenis kimia yang membentuk daun untuk
media. Mengingat sejumlah unsur yang terlibat dalam sebuah proses fotosintesis,
kita dapat mengetahui berbagai kondisi di mana proses fotosintesis berlangsung
dengan sempurna:
CO2 (karbon dioksida) dari tanaman berasal dari udara melalui stomata
(mulut daun).
Memiliki cukup sinar matahari.
Air dari tanah, yang di hisap terhadap akar dan kemudian dialirkan melalui
pembuluh kayu (xilem) ke daun.
Zat hijau daun (klorofil) adalah penerima energi yang berasal dari sinar
matahari untuk melakukan sebuah proses fotosintesis.
3. Tempat Proses Transpirasi
Jika tanaman memiliki terlalu banyak atau terlalu sedikit air, kutikula atau zat lain
yang ada pada permukaan daun dapat menyebabkan jaringan tanaman menguap
melalui stomata.
Transpirasi yang terjadi di setiap tanaman dan umumnya kehilangan jumlah air
terbesar yang mengalir melalui serangkaian daun.
4. Alat Perkembangbiakan Vegetatif
Mirip dengan tunas daun tanaman kelapa bebek dapat dibentuk pada daun, yang
disebut sebagai Adventivtriebe. Pada tumbuhan cocor bebek dapat menghasilkan
individu baru sehingga disebut sbg alat perkembangan vegetative.
7
Daun tunggal dapat kita temukan pada daun kuweni (Mangifera odorata),
durian (Durio zibethinus Murr), jambu dersono (Syzygium malaccense),
jambu biji (Psidium guajava L.), jambu mete (Anacardium
occidentale L.), nangka (Artocarpus heterophyllus Lam), mangga
(Mangifera indica), kepel (Stelechocarpus burahol), dan jambu air
(Eugenia aquea).
2. Daun majemuk adalah daun yang memiliki beberapa helai daun di setiap
tangkainya, yaitu jika pada tumbuhan tersebut, tangkainya terlihat
bercabang cabang , dan baru pada cabang tangkai ini terdapat helaian
daunnya. Suatu daun majemuk dapat dipandang berasal dari suatu daun
tunggal, yang torehnya sedemikian dalamnya, sehingga bagian daun
diantara toreh-toreh itu terpisah satu sama lain, dan masing-masing
merupakan suatu helaian kecil yang tersendiri. Bagian-bagian daun
majemuk dapat dibedakan sebagai berikut:
Ibu tangkai daun (petiolus communis),
Tangkai anak daun (petiololus),
Anak daun (foliolum).
Menurut susunan anak daun pada ibu tangkainya, daun majemuk yang dijumpai di
Kebun Buan Mangunan adalah daun majemuk menyirip. Daun majemuk menyirip
(pinnatus) ialah daun majemuk yang anak daunnya terdapat dikanan kiri ibu
tangkai daun. Jadi tersusun seperti sirip pada ikan. Daun majemuk menyirip dapat
dibedakan lagi menjadi beberapa macam:
8
Daun majemuk menyirip genap (abrupte pinnatus)
Averrhoa carambola L
Tanaman ini memiliki bentuk daun dengan satu tulang daun yang cukup
besar dan berbentuk seperti jari-jari tangan manusia.
Daun dengan struktur tulang daun menjari ini dapat kita jumpai pada daun
singkong, daun pepaya, daun ketela pohon, daun kapas dan yang lainnya.
2. Daun Menyirip
9
Daun menyirip yaitu daun yang mempunyai struktur tulang daun jenis menyirip
seperti pada sirip-sirip ikan.
Daunnya tersusun rapi mulai dari tangkai hingga ujung dari helai daun.
Daun menyirip dapat kita temui pada pohon kuweni (Mangifera odorata),
belimbing manis (Averrhoa carambola L), daun pohon durian (Durio zibethinus
Murr), jambu dersono (Syzygium malaccense), jambu mete (Anacardium
occidentale L.), jambu biji (Psidium guajava L.), tulang daun mangga dan tulang
daun rambutan.
3. Daun Sejajar atau Rectinervis
Daun sejajar merupakan daun yang memiliki tulang daun berbentuk seperti garis-
garis yang sejajar.
Tiap-tiap dari ujung tulang daun ini menyatu. Umumnya terdapat pada daun-daun
bangun garis pita dan bangun garis, yang memiliki satu tulang daun besar
membujur ditengah.
Sedangkan tulang-tulang lainnya lebih kecil dan semuanya terlihat mempunyai
arah sejajar dengan tulang utama.
Contoh tumbuhan dengan jenis daun sejajar ini ialah tumbuhan zea mays yang
merupakan tumbuhan berbiji di Kebun Buah Mangunan.
Sedangkan contoh lainnya yang sering kita temui yaitu daun pada pohon tebu,
padi, rumput ilalang, daun pohon jagung, daun kelapa. dan yang lainnya.
10
4. Daun Melengkung
Daun melengkung ialah daun dengan tulang daun berbentuk seperti garis-garis
melengkung. Daun dengan jenis tulang daun sperti ini dapat kita jumpai di
berbagai tumbuhan lingkungan sekitar tempat tinggal kita. Seperti misalnya daun
gadung, sirih, dan genjer.
11
1. Bulat, jika panjang : lebar = 1 : 1. Bentuk daun yang demikian dapat
dijumpai pada teratai (Nelumbrum nelumbo)
2. Perisai, pada bentuk perisai tangkai daun terdapat terdapat pada bagian
tengah helaian daun, misalnya lompong dan daun jarak (Ricinus communis
L.).
3. Jorong (elips), jika panjang : lebar = 1 1/2 -2 : 1. Ini terdapat pada daun
nangka (Artocarpus integra).
4. Memanjang, jika panjang : lebar = 2 1/2 – 3 : 1, terdapat pada daun
sirsak (Annona muricata).
5. Lanset, jika panjang : lebar = 3-5 : 1, misalnya pada kamboja (Plumiera
acuminata)
b) Bagian terlebar terletak di bawah tengah-tengah helaian daun.
Daun-daun yang mempunyai bagian terlebarnya terletak di bawah tengah-tengah
helaian daun dibedakan dalam dua golongan, yaitu sebagai berikut;
1. Pangkal daun tidak bertoreh.
12
Anak panah, daun tidak lebar, ujungnya tajam, dan pangkal dengan
lekukan yang lancip. Contohnya eceng gondok (Sagittaria sagittifolia).
Tombak, seperti bangun anak panah, tetapi bagian pangkal daun di kanan
kiri tangkai mendatar. Contohnya daun wewehan (Monochoria hastata)
Bertelinga, seperti bangun tombak, tetapi pangkal daun di kanan kiri
tangkai membulat. Contohnya pada daun tempuyung (Sonchus asper).
c) Bagian terlebar terdapat di atas tengah-tengah helaian daun.
Kemungkinan bentuk daun yang dijumpai adalah sebagai berikut;
13
Runcing, terdapat pertemuan ibu tulang pada puncak daun. Contohnya
ujung daun oleander (Nerium oleander).
Meruncing, ujung daun tampak sempit dan meruncing. Contohnya ujung
daun sirsak (Annoma muricata).
Tumpul, tepi daun menuju ke suatu titik pertemuan sehingga terbentuk
sudut yang tumpul. Contohnya ujung daun sawo kecik (Manilkora kauki).
Membulat, ujung daun tumpul tetapi ujungnya tidak membentuk sudut.
Contohnya ujung daun teratai besar (Nelumbrum nelumbo).
Rompang, ujung daun tampak sebagai garis yang rata. Contohnya ujung
daun semanggi (Marsilea crenata) dan ujung daun jambu
monyet (Macardium occidentale)
Terbelah, pada ujung daun terdapat suatu lekukan. Contohnya ujung daun
sidaguri (Sida retusa).
Berduri, ujung daun ditutupi oleh bagian yang runcing dan keras (duri).
Contohnya ujung daun nenas sebrang (Agave sp.).
IV. Variasi Bentuk Daun Berdasarkan Pangkal Daun
Selain ujung daun yang telah diuraikan diatas, pangkal daun juga ternyata dapat
memperlihatkan adanya variasi. Variasi pangkal daun dapat dibedakan sebagai
berikut;
a. Tepi daunnya tidak pernah bertemu, tetapi terpisah oleh pangkal ibu tulang
atau ujung tangkai daun.
14
1. Pertemuan tepi daun pada pangkal terjadi pada sisi yang sama terhadap
batang sesuai dengan letak daun pada batang, seperti tampak pada daun
bangun perisai.
2. Pertemuan tepi daun terjadi pada sisi sebrang batang yang berlawanan atau
berhadapan dengan letak daunnya, seperti pangkal daun yang tertembus
oleh batangnya. Jika dilihat lebih cermat bentuknya biasanya membulat.
V. Variasi Daun Berdasarkan Tulang Daunnya
Tulang-tulang daun mempunyai fungsi sebagai berikut;
1. Ibu tulang daun, merupakan terusan tangkai daun. Ibu tulang daun
berukuran besar dan terdapat di tengah-tengah daun.
2. Tulang-tulang cabang, adalah tulang-tulang yang berukuran lebih kecil
daripada ibu tulang dan berpangkal pada ibu tulang atau cabang tulang
lain. Tulang cabang yang berasal langsung dari ibu tulang disebut tulang
cabang tingkat 1. Sementara itu, cabang tulang tingkat 1 disebut
tulang tingkat cabang tingkat 2, dan seterusnya.
3. Urat-urat daun ialah tulang-tulang cabang pula, tetapi kecil atau lembut.
Berdasarkan arah tulang-tulang cabang yang besar pada helaian daun dan susunan
tulangnya, daun dapat dibedakan menjadi empat golongan yaitu sebagai berikut;
1. Bertulang menyirip, daun ini mempunyai satu ibu tulang yang berjalan
dari pangkal ke ujung dan merupakan terusan tangkai daun. Dari ibu
tulang ke arah samping keluar tulang-tulang cabang. Susunan seperti ini
mirip dengan susunan sirip pada ikan. Oleh karena itu, daun dengan
pertulangan seperti ini disebut daun bertulang menyirip. Contohnya
tumbuhan biji belah (Dicotyledoneae) seperti daun mangga (Mangifera
indica).
15
2. Bertulang menjari, dari ujung tangkai daun keluar beberapa tulang yang
memencar sehingga tampak seperti jari-jari tangan. Contohnya adalah
daun pepaya (Carica papaya), daun jarak (Ricinus communis), dan daun
kapas (Gossypium sp.).
3. Bertulang melengkung, daun ini mempunyai beberapa tulang daun yang
besar. Adapun tulang daun lainnya mengikuti jalannya tepi daun sehingga
daun yang semula memencar kemudian kembali menuju ke satu arah yaitu
ke ujung daun. Contohnya adalah pada tumbuhan berbiji tunggal
(Monocotyled0neae) yaitu daun gadung (Dioscorea hispida).
4. Bertulang sejajar (lurus), arah tulang daun sejajar dengan ibu tulang daun.
Contohnya teki-tekian (Cyperaceae).
Berdasarkan uraian mengenai susunan tulang daun, dapat disimpulkan bahwa
susunan tulang daun dapat digunakan sebagai petunjuk untuk membedakan antara
Dicotyledoneae dan Monocotyledoneae. Dimana untuk tumbuhan biji belah
(Dicotyledoneae) mempunyai daun-daun bertulang menyirip atau
menjari. Sedangkan untuk tumbuhan biji tunggal (Monocotyledoneae)
mempunyai daun-daun bertulang melengkung atau sejajar.
Catatan: Pada golongan dikotil/berbiji belah, ada pula yang mempunyai daun
bertulang melengkung. Contohnya sirih (Piper betle). Demikian juga pada
golongan monokotil atau berbiji tunggal, ada pula
yang memiliki daun bertulang menyirip, contohnya pisang (Musa pradisiaca), dan
tanaman bunga tasbih (Canna hybrida). Ada pula golongan monokotil yang
mempunyai daun bertulang menjari, contohnya siwalan (Borassus flabellifer).
VI. Variasi Daun Berdasarkan Daging Daun
Daging daun adalah bagian daun yang terdapat diantara tulang-tulang daun dan
urat-urat daun. Perlu untuk kita ketahui juga bahwa tebal tipisnya helaian daun
tergantung pada tebal tipisnya daging daun. Berkaitan dengan tebal tipisnya
helaian daun, maka daun diklasifikasikan sebagai berikut;
16
3. Tipis lunak misalnya daun selada air.
4. Seperti perkamen , yaitu berdaun tipis tetapi cukup kaku. Misalnya daun
kelapa (Cocus nucifera).
5. Seperti kulit, yaitu helaian daunnya lebal dan kaku. Misalnya daun
nyamplung (Calophyllum inophyllum).
6. Berdaging, yaitu daun tebal dan berair. Misalnya daun lidah buaya (Aloe
sp.).
VII. Variasi Daun berdasarkan Permukaan Daun
Berdasarkan kondisi permukaannya, daun dapat dibedakan sebagai berikut;
a. Licin
Daun yang permukaannya licin terlihat kenampakan sebagai berikut;
17
1. Daun tunggal, yaitu hanya ada satu helaian daun saja pada setiap
tangkainya. Contohnya pada daun dewa.
2. Daun majemuk, yaitu helaian daun tumbuh pada cabang tangkai, sehingga
pada satu tangkai terdapat lebih dari satu helaian daun. Contoh daun asam.
Bagian-bagian daun majemuk adalah sebagai berikut;
18
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Daun memiliki bagian — bagian daun yang meliputi ujung daun, pangkal
daun, tepi daun, helaian tulang daun, tangkai daun, dan pelepah daun. Selain itu,
daun juga memiliki bangun daun yang bermacam — macam seperti, bulat, perisai,
jorong, memanjang, lanset, dan lain sebagainya.
Daun di bedakan menjadi daun tunggal dan daun majemuk. Daun yang termasuk
daun tunggal meliputi jagung, padi, cabe, terong, mangga, dan sawi. Sedangkan
daun yang termasuk daun majemuk meliputi daun singkong, kecipir, kelapa sawit,
kacang tanah, sengon, jeruk, karet, dan seledri.
3.2 Saran
Penulis berharap kepada pembaca untuk menyimak, mempelajari dan
menggunakan makalah ” Morfologi Daun“ sebagai motivasi dan menjadi referensi
kepada pembaca dalam menambah pengetahuan terhadap bagian tumbuhan
terutama daun Akhirnya penyusun sadari sepenuhnya bahwa makalah yang kami
susun jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, kritik dan saran yang sifatnya
membangun sangat penulis harapkan. Terima kasih kepada berbagai pihak yang
telah membantu dalam menyelesaikan makalah ini.
19
DAFTAR PUSTAKA
https://www.jatikom.com/pengertian-dan-penjelasan-morfologi-
daun/#ixzz6Fs1EKbsoGet
https://medium.com/@rikaserliana25/morfologi-daun-2366d7fe7317
http://musbir.blogspot.com/2011/01/struktur-morfologi-daun.html?m=1
https://ruangguru.co/fungsi-daun-pada-tumbuhan/
http://novi-biologi.blogspot.com/2011/06/jumlah-anak-daun-dalam-satu-
tangkai.html?m=1masbidin.net
20