Oleh :
2018
KATA PENGANTAR
Tim Penyusun
i
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
C. Tujuan ............................................................................................................. 1
D. Manfaat ........................................................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN
E. Pengertian Daun.............................................................................................. 10
A. Kesimpulan ...................................................................................................... 17
B. Saran ................................................................................................................ 18
ii
BAB I
PENDAHULUAN
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan Akar?
2. Apa saja bagian-bagian akar?
3. Apa fungsi akar?
4. Bagaimana cara perkembangan akar?
5. Apa yang dimaksud dengan batang?
6. Apa saja morfologi batang pada tumbuhan?
7. Apa saja fungsi dari batang pada tumbuhan?
8. Apa yang dimaksud dengan daun?
9. Apa saja bagian-bagian dari daun?
10. Apa saja fungsi dari daun?
C. Tujuan
Menjelaskan apa itu akar, batang, dan daun pada tumbuhan dan
menjelaskan struktur jaringan, bagian-bagian dan fungsi dari akar,
batang, dan daun pada tumbuhan.
D. Manfaat
1. Agar kita dapat mengetahui dan memahami pengertian, bagian-
bagian, dan fungsi dari akar pada tumbuhan
2. Agar kita dapat mengetahui dan memahami pengertian, bagian-
bagian, dan fungsi batang pada tumbuhan
3. Agar kita dapat mengetahui dan memahami pengertian, bagian-
bagian, dan fungsi daun pada tumbuhan
1
BAB II
PEMBAHASAN
I. AKAR
A. Pengertian Akar
Organisasi bagian dalam akar bervariasi, tetapi pada umumnya
lebih sederhana daripada batang. Akar merupakan suatu struktur sumbu
tanpa daun dan tidak terdapat buku dan ruas.
1. Tudung Akar
Tudung akar biasanya dianggap sebagai struktur yang melindungi
meristem akar dan membantu akar dalam menembus tanah selama
pertumbuhannya. Fungsi tudung akar dalam membantu penembusan akar
ke dalam tanah dikaitkan dengan ciri dinding yang senantiasa berlendir
pada sel-sel terluar tudung akar yang sangat mungkin mengurangi
gesekan antara ujung akar yang tumbuh dengan tanah. Pada beberapa
tumbuhan sel-sel tudung akar kuat secara mekanik dan mungkin dapat
membantu mendorong untuk memisahkan partikel-partikel tanah.
Tudung akar tersusun dari sel-sel parenkimatis pada berbagai tingkat
diferensiasi, yang berasal dari meristem apeks. Bagian meristem apeks
tersebut sering tampak sebagai meristem yang berbeda dan disebut
dengan kaliptrogen. Kondisi lingkungan dapat memengaruhi
2
perkembangan tudung akar; sebagai contoh, tudung akar pada akar yang
biasanya di tanah mengalami pereduksian ukuran dan perenggangan
struktural apabila tumbuhan tersebut dipindah ke kultur air.
2. Epidermis
Epiderimis juga disebut epiblema atau lapisan piliferus. Pada
sebagian besar akar, rambut akar berkembang dari beberapa sel
epidermis di dekat meristem apikal. Rambut akar merupakan tonjolan sel-
sel tunggal, dengan fungsi baik dalam absorpsi maupun dalam
pencengkeraman/penjangkaran. Rambut akar akhirnya luruh, namun
kadang-kadang tetap bertahan. Fungsi penyerapan tidak terbatas pada
rambut-rambut akar, tetapi juga pada sel-sel epidermis lainnya. Melalui
mikroskop elektron dapat diperlihatkan bahwa dinding rambut akar yang
terbentuk merupakan kelanjutan hanya komponen dalam saja dari dinding
sel epidermis yang melahirkannya. Pada beberapa spesies, rambut akar
dibentuk dari sel-sel khusus yang mempunyai ukuran dan metabolisme
berbeda dengan sel-sel epidermis sekelilingnya; sel-sel ini disebut
trikoblas.
3. Korteks
Korteks adalah bagian terluar dari batang atau akartumbuhan yang
dibatasi di bagian luar oleh epidermis dan di bagian dalam oleh
endodermis. Korteks tersusun dari jaringan penyokong yang tidak
terdiferensiasi dan menyusun jaringan dasar.
3
Proses :
Air dari tanah berpindah ke dalam sel secara difusi dan osmosis. Difusi
adalah perpindahan molekul dari daerah berkonsentrasi tinggi ke rendah.
Osmosis adalah berpindahnya molekul-molekul air dari daerah yang lebih
banyak airnya ke daerah yang sedikit airnya.
6. Perisikel
7. Sistem vaskular
8. Periderm akar
Pada batang, periderm pertama biasanya muncul di epidermis atau
lapisan korteks sebelah bawah epidermis, sedangkan pada akar,
meskipun terjadi suberisasi pada lapisan luar, periderm pertama
umumnya muncul di lapisan luar pada perisikel dan pada tumbuhan
berkayu tetap sebagai lapisan yang meluas terus-menerus selama
bertahun-tahun. Endodermis dan korteks rusak dan segera lapuk,
sehingga akar mempunyai penutup dari sel-sel gabus halus, kecoklatan,
yang terpecah hanya oleh lentisel.
Pada akar tidak terjadi akumulasi ritidom secara berlebihan karena
terjadi pelapukan jaringan-jaringan yang mati itu di dalam tanah secara
cepat.
4
II. BATANG
A. Pengertian Batang
Batang merupakan bagian sumbu tumbuhan yang biasanya tegak ke
atas dan berhubungan dengan udara serta membawa daun-daun dan
struktur reproduktif. Batang merupakan tempat keluarnya daun, bunga
dan buah. Selain itu Organ batanglah yang menyebabkan tumbuhan bisa
berdiri tegak sekaligus sebagai penopang.
Struktur batang lebih kompleks dibandingkan dengan akar. Batang
ada yang tumbuh di bawah tanah. Batang yang tumbuh di dalam tanah
berfungsi untuk menyimpan cadangan makanan, misalnya pada tanaman
jahe.
B. Struktur Batang
1. Struktur Mortofologi Batang
Pada tumbuhan Angiospermae ada tiga tipe batang, yaitu tipe rumput
(kalmus), tipe lunak berair (herbaseus atau terna), dan tipe berkayu
(lignosus). pada permukaan batang berkayu terdapat lentisel, Lentisel
berfungsi sebagai tempat keluar masuknya gas pada tumbuhan.
Batang tumbuhan herba (terna) umumnya lunak, berwarna hijau
karena berklorofil, jaringan kayunya sedikit atau tidak ada, ukuran
batang kecil dan pendek. Bagian luar batang berupa lapisan
epidermis yang berdinding tipis, tidak terdapat gabus dan terdapat
stomata. Contoh tumbuhan herba adalah bayam, kacang, dan jagung.
5
meristem apikal, terbentuk jaringan primer seperti yang terdapat di
ujung akar terdiri atas jaringan berikut ini.
Protoderma, merupakan bagian luar yang akan membentuk
epidermis.
Prokambium, terletak di bagian tengah, akan membentuk xilem,
floem, dan kambium vaskular.
Meristem dasar, yaitu jaringan yang akan membentuk empulur dan
korteks.
6
b. Struktur Primer Batang Dikotil
Srtruktur batang dikotil dibangun oleh sistem jaringan primer
sebagai berikut.
a. Floem Sekunder
Floem sekunder merupakan jaringan floem yang letaknya lebih
dalam dari floem primer, yang terbentuk oleh kambium ke arah luar.
7
akibat terbentuknya jaringan floem sekunder, kulit batang dikotil
membesar atau mengalami pertumbuhan sekunder.
b. Xilem Sekunder
Xilem sekunder merupakan jaringan xilem yang dibentuk oleh
jaringan kambium kearah dalam. Letak xilem sekunder lebih kearah
luar dari pada letak xilem primer. Pertumbuhan jari-jari xilem tidak
sama setiap tahun, tergantung pada curah hujan, persediaan air,
makan dan pengaruh musim.
8
Perbedaan Struktur Batang
C. Fungsi Batang
Fungsi-fungsi batang pada tumbuhan adalah sebagai berikut:
- Penopang tubuh tumbuhan.
- Organ perlintasan air dan makanan, karena adanya berkas
pengangkut berupa xylem dan floem.
- Tempat menyimpan cadangan makanan.
- Merupakan alat perkembangbiakan vegetatif, contohnya batang
mangga yang dicangkok.
- Tempat melekatnya daun untuk mendapatkan cahaya matahari.
- Tempat melekatnya bunga agar mudah melakukan penyerbukan.
- Tempat melekatnya buah.
9
III. DAUN
A. Pengertian Daun
Daun adalah salah satu bagian organ tumbuhan yang tumbuh di ranting.
Pada umumnya daun berwarna hijau karena memiliki zat hijau daun atau
klorofil, warna hijau daun tersebut memiliki fungsi utama yaitu sebagai
penangkap energi dari cahaya matahari untuk fotosintesis. Daun
merupakan salah satu organ terpenting tumbuhan dalam melangsungkan
hidup. Hal tersebut karena tumbuhan merupakan organisme autotrrof
obligat yang harus memasok kebutuhan energi sendiri melalui konversi
cahaya matahari menjadi energi kimia.
B. Bagian-bagian Daun
a. Berdasarkan Struktur Luarnya
10
dikatakan sebagai bagian yang paling penting dari sebuah daun karena di
helai daun inilah proses fotosintesis pada tumbuhan berlangsung.
Sebuah daun dapat dikatakan sebagai daun sempurna jika daun tersebut
memiliki 3 komponen yang telah disebutkan diatas secara lengkap.
1. Epidermis
11
letak stomata-nya berada di lapisan ata, ada yang stomata-nya terletak di
bagian bawah saja, atau bisa juga terletak di lapisan atas dan bawah.
2. Jaringan Mesofil
Berkas pembuluh angkut ini terdapat pada tulang daun dan fungsinya
secara umum adalah alat transpor dan juga sebagai penguat daun.
Berkas pembuluh angkut ini terbagi menjadi 2 macam bagian, yaitu.
Floem – Floem atau yang biasa juga disebut pembuluh tapis ini
memiliki fungsi untuk menyalurkan hasil fotosintesis tumbuhan dari
bagian daun ke bagian tumbuhan yang lain.
12
Jaringan Tambahan Daun ini biasanya meliputi sel-sel kristal maupun
kelenjar yang terdapat pada jaringan mesofil daun.
C. Fungsi Daun
1. Fotosintesis
Fungsi daun yang utama pada setiap tumbuhan pada dasarnya sama,
yaitu berfungsi sebagai tempat pengolahan zat makanan. Proses
pengolahan zat makanan pada daun ini disebut fotosintesis. Dalam
fotosintesis di perlukan air dan karbon dioksida. Dengan bantuan cahaya
matahari, air dan karbon dioksida diubah oleh klorofil menjadi senyawa
organik atau karbohidrat dan oksigen. Karbohidrat inilah yang menjadi
nutrisi bagi tumbuhan. Karbohidrat digunakan sebagai sumber energi dan
bahan untuk membuat senyawa lain yang dibutuhkan tumbuhan.
Sebagaian dari karbohidrat ini di simpan sebagai cadangan makanan.
13
fotosintesis. Selain stomata, ada juga tumbuhan yang bernafas melalui
lentisel yang terletak di batang.
Ketika tumbuhan kekurangan atau kelebihan air, maka zat lalin atau
kutikula yang terdapat di permukaan daun dapat melakukan proses
penguapan dari jaringan tumbuhan melalui stomata.
14
2. Transpirasi stomata yaitu kehilangan air yang berlangsung melalui
stomata dan hampir 97% air yang ada ditanaman hilang melalui
transpirasi stomata.
Seperti yang terjadi pada tumbuhan cocor bebek yang dapat membentuk
tunas daun, yakni tunas adventif yang tumbuh pada daun.
Fotosintesis dipengaruhi oleh faktor internal maupun eksternal. Adapun
faktor-faktor yang mempengaruhi fotosintesis adalah sebagai berikut.
5. Klorofil
semakin banyak jumlah klorofil yang berada di dalam daun, maka proses
fotosintesis berlangsung semakin cepat. Pembentukan klorofil
memerlukan cahaya matahari, karena itulah kecambah yang ditumbuhkan
di tempat gelap, tidak dapat membuat klorofil dengan sempurna.
15
Kecambah mengalami etiolasi, yaitu tumbuh sangat cepat, lebih tinggi
atau panjang dari yang seharusnya dan batang serta daunnya tampak
berwarna pucat karena tidak mengandung klorofil.
6.Usia daun
Umur daun juga berpengaruh pada proses fotosintesis. Semakin tua umur
daun, semakin berkurang kemampuannya berfotosintesis, karena adanya
perombakan klorofil dan berkurangnya fungsi kloroplas.
Daun yang berumur muda akan berubah warna menjadi lebih hijau, hal ini
disebabkan karena jumlah distribusi ke daun. Daun yang sedang
mengalami penuaan cenderung menerima nutrisi yang lebih banyak,
sehingga daun tua akan lebih memiki banyak klorofil. Pertambahan umur
tanaman akan mengarah pada penurunan kondisi bahkan kematian pada
organ atau organisme.
16
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Akar adalah organ tumbuhan yang masuk ke dalam tanah.Fungsi
akar pada tumbuhan antara lain sebagai tempat melekatnya tumbuhan
pada media (tanah), menyerap air dan garam mineral dari tanah,
memperkuat berdirinya tumbuhan, tempat penyimpanan cadangan
makanan, dan sebagai alat pernapasan. Jaringan yang menyusun akar
antara lain epidermis, korteks, endodermis, stele (silinder pusat), perisikel,
xilem, floem, dan empulur.
2. Batang merupakan organ tumbuhan yang tumbuh di permukaan
tanah. Fungsi batang antara lain menyalurkan air dan garam mineral dari
akar ke daun, menyalurkan zat makanan dari daun ke seluruh tubuh,
tempat menyimpan cadangan makanan, serta tempat menempelnya
daun, bunga dan buah. Jaringan yang menyusun batang antara lain
epidermis, korteks, stele, endodermis, perisikel, empulur, xilem, floem,
dan kambium.
3. Daun merupakan modifikasi dari batang, merupakan bagian
tumbuhan yang paling banyak mengandung klorofil sehingga kegiatan
fotosintesis paling banyak berlangsung di daun. Fungsi daun antara lain
sebagai tempat berlangsungnya fotosintesis, menyerap CO2 dari udara,
sebagai tempat pengeluaran air melalui transpirasi dan gutasi, serta ubtuk
respirasi. Daun tersusun atas beberapa jaringan antara lain epidermis,
mesofil, berkas pengangkut, xilem, floem, palisade (jaringan tiang), spons
(jaringan bunga karang), serta stomata. Berdasarkan letak jaringan
palisade, daun terbagi atas dua tipe, yaitu daun isobilateral (jaringan
palisade berada dikedua sisi,di lapisan atas dan bawah ) dan daun
dorsiventral (jaringan palisade berada pada satu sisi lapisan saja ).Pada
tumbuhan Dicotyledoneae, dapat dibedakan antara jaringan palisade
dengan jaringan bunga karang. Sedangkan, pada tumbuhan
17
Monocotyledoneae, tidak dapat dibedakan antara jaringan palisade
dengan jaringan bunga pagar, yang terlihat hanya jaringan parenkim.
B. Saran
Untuk mengatahui lebih jelas mengenai bentuk jaringan pada akar batang
dan daun ini sebaiknya di amati dengan menggunakan mikroskop. Dan
Semoga makalah ini bermanfaat bagi para pembaca.
18
DAFTAR PUSTAKA
Issirep Sumardi, dan Agus Pudjorinto. 1993. Struktur dan
Perkembangbiakan Tumbuhan. Yogyakarta: UGM.
http://pagarpengetahuan.blogspot.co.id/2016/06/fungsi-dan-struktur-
batang.html (diakses pada tanggal 27 Maret 2018, pukul 15.00 WIB)
https://dosenbiologi.com/tumbuhan/struktur-dan-fungsi-jaringan-daun
(diakses pada tanggal 27 Maret 2018, pukul 16.15 WIB)
19