Anda di halaman 1dari 22

AKAR, BATANG, DAN DAUN PADA TUMBUHAN

Makalah Ini Diajukan Untuk Tugas Mata Kuliah Konsep


Dasar IPA Biologi

Dosen pengampu : Drs. Budiman Rajagukguk, M.Pd

Oleh :

Andrian Fernando (1107617143)

Berna Deta A. D. U (1107617153)

Hamidah Nur Baitihi R. (1107617144)

Millenianadia Sari (1107617126)

Puput Mahdalena (1107617154)

Sarah Fauziyyah (1107617138)

Siska Dewi Pane (1107617162)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA

2018
KATA PENGANTAR

Puji syukur Kami panjatkan kepada Allah SWT atas limpahan


rahmat-Nya,sehingga Kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan
baik.

Kami mengucapkan terimakasih kepada Bapak Drs. Budiman


Rajagukguk selaku dosen pengampu dalam mata kuliah Konsep Dasar
IPA Biologi yang telah memberikan bimbingan kepada Kami sehingga
dapat menyusun dan menyelesaikan makalah ini dengan baik. Kami
juga mengucapkan terimakasih kepada pihak-pihak yang telah
membantu dan mendukung Kami dalam menyusun dan menyelesaian
makalah ini.

Kami menyadari bahwa masih terdapat banyak kesalahan dalam


penyusunan makalah ini. Oleh karena itu, Kami mengharapkan kritik
dan saran kepada semua pihak dalam rangka perbaikan pada
makalah berikutnya.

Jakarta, 25 Desember 2017

Tim Penyusun

i
DAFTAR ISI

Kata Pengantar .................................................................................................... i

Daftar Isi ............................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ................................................................................................ 1

B. Rumusan Masalah ........................................................................................... 1

C. Tujuan ............................................................................................................. 1

D. Manfaat ........................................................................................................... 1

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian Akar pada Tumbuhan . .................................................................. 2

B. Bagian-bagian Akar dan Fungsi Akar ............................................................. 2

C. Pengertian Batang pada Tumbuhan ................................................................ 5

D. Morfologi Batang dan Fungsi Batang pada Tumbuhan .................................. 5

E. Pengertian Daun.............................................................................................. 10

F. Bagian-bagian Daun dan Fungsinya pada Tumbuhan .................................... 10

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan ...................................................................................................... 17

B. Saran ................................................................................................................ 18

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................. 19

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Tumbuhan merupakan makhluk hidup yang bisa membuat
makanannya sendiri dengan proses yang sering kita ketahui yang proses
fotosintesis. Tumbuhan memiliki banyak bagian-bagian yang tersusun di
antaranya ada akar, batang, daun, dan sebagainya.

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan Akar?
2. Apa saja bagian-bagian akar?
3. Apa fungsi akar?
4. Bagaimana cara perkembangan akar?
5. Apa yang dimaksud dengan batang?
6. Apa saja morfologi batang pada tumbuhan?
7. Apa saja fungsi dari batang pada tumbuhan?
8. Apa yang dimaksud dengan daun?
9. Apa saja bagian-bagian dari daun?
10. Apa saja fungsi dari daun?
C. Tujuan
Menjelaskan apa itu akar, batang, dan daun pada tumbuhan dan
menjelaskan struktur jaringan, bagian-bagian dan fungsi dari akar,
batang, dan daun pada tumbuhan.

D. Manfaat
1. Agar kita dapat mengetahui dan memahami pengertian, bagian-
bagian, dan fungsi dari akar pada tumbuhan
2. Agar kita dapat mengetahui dan memahami pengertian, bagian-
bagian, dan fungsi batang pada tumbuhan
3. Agar kita dapat mengetahui dan memahami pengertian, bagian-
bagian, dan fungsi daun pada tumbuhan

1
BAB II
PEMBAHASAN
I. AKAR
A. Pengertian Akar
Organisasi bagian dalam akar bervariasi, tetapi pada umumnya
lebih sederhana daripada batang. Akar merupakan suatu struktur sumbu
tanpa daun dan tidak terdapat buku dan ruas.

B. Bagian-Bagian pada Akar

1. Tudung Akar
Tudung akar biasanya dianggap sebagai struktur yang melindungi
meristem akar dan membantu akar dalam menembus tanah selama
pertumbuhannya. Fungsi tudung akar dalam membantu penembusan akar
ke dalam tanah dikaitkan dengan ciri dinding yang senantiasa berlendir
pada sel-sel terluar tudung akar yang sangat mungkin mengurangi
gesekan antara ujung akar yang tumbuh dengan tanah. Pada beberapa
tumbuhan sel-sel tudung akar kuat secara mekanik dan mungkin dapat
membantu mendorong untuk memisahkan partikel-partikel tanah.
Tudung akar tersusun dari sel-sel parenkimatis pada berbagai tingkat
diferensiasi, yang berasal dari meristem apeks. Bagian meristem apeks
tersebut sering tampak sebagai meristem yang berbeda dan disebut
dengan kaliptrogen. Kondisi lingkungan dapat memengaruhi

2
perkembangan tudung akar; sebagai contoh, tudung akar pada akar yang
biasanya di tanah mengalami pereduksian ukuran dan perenggangan
struktural apabila tumbuhan tersebut dipindah ke kultur air.

2. Epidermis
Epiderimis juga disebut epiblema atau lapisan piliferus. Pada
sebagian besar akar, rambut akar berkembang dari beberapa sel
epidermis di dekat meristem apikal. Rambut akar merupakan tonjolan sel-
sel tunggal, dengan fungsi baik dalam absorpsi maupun dalam
pencengkeraman/penjangkaran. Rambut akar akhirnya luruh, namun
kadang-kadang tetap bertahan. Fungsi penyerapan tidak terbatas pada
rambut-rambut akar, tetapi juga pada sel-sel epidermis lainnya. Melalui
mikroskop elektron dapat diperlihatkan bahwa dinding rambut akar yang
terbentuk merupakan kelanjutan hanya komponen dalam saja dari dinding
sel epidermis yang melahirkannya. Pada beberapa spesies, rambut akar
dibentuk dari sel-sel khusus yang mempunyai ukuran dan metabolisme
berbeda dengan sel-sel epidermis sekelilingnya; sel-sel ini disebut
trikoblas.
3. Korteks
Korteks adalah bagian terluar dari batang atau akartumbuhan yang
dibatasi di bagian luar oleh epidermis dan di bagian dalam oleh
endodermis. Korteks tersusun dari jaringan penyokong yang tidak
terdiferensiasi dan menyusun jaringan dasar.

4. Stele (pembuluh) yang di dalamnya terdapat xilem dan floem


5. Endodermis
Lapisan paling dalam pada korteks yang mementuk perbatasan antata
korteks dan stele. Di dalam endodermis terdapat lapisan paling luar stele
yang akan tumbuh menjadi akar lateral.
Penyerapan air dan mineral pada akar terletak di rambu ujung akar.
Penyerapan air dan mineral dipengaruhi peh deajat keasaman (pH), suhu,
san jenis tanah.

3
Proses :
Air dari tanah berpindah ke dalam sel secara difusi dan osmosis. Difusi
adalah perpindahan molekul dari daerah berkonsentrasi tinggi ke rendah.
Osmosis adalah berpindahnya molekul-molekul air dari daerah yang lebih
banyak airnya ke daerah yang sedikit airnya.

6. Perisikel
7. Sistem vaskular
8. Periderm akar
Pada batang, periderm pertama biasanya muncul di epidermis atau
lapisan korteks sebelah bawah epidermis, sedangkan pada akar,
meskipun terjadi suberisasi pada lapisan luar, periderm pertama
umumnya muncul di lapisan luar pada perisikel dan pada tumbuhan
berkayu tetap sebagai lapisan yang meluas terus-menerus selama
bertahun-tahun. Endodermis dan korteks rusak dan segera lapuk,
sehingga akar mempunyai penutup dari sel-sel gabus halus, kecoklatan,
yang terpecah hanya oleh lentisel.
Pada akar tidak terjadi akumulasi ritidom secara berlebihan karena
terjadi pelapukan jaringan-jaringan yang mati itu di dalam tanah secara
cepat.

C. Fungsi Akar dan Jenis Akar


Akar berfungsi untuk menambatkan tumbuhan di tanah, menyerap air
dan mineral, mengahantarkan air dan nutrien, serta menyimpan makanan.
Akar dibagi menjadi dua yaitu : sistem akar tunggang pada dikotil yang
terdiri dari satu akar besar yang menghasilkan akar literal yang lebih kecil,
dan sistem akar serabut pada monokotil yang akarnya menyerupai
anyaman mirip benang menyebar di bawah permukaan tanah.

4
II. BATANG
A. Pengertian Batang
Batang merupakan bagian sumbu tumbuhan yang biasanya tegak ke
atas dan berhubungan dengan udara serta membawa daun-daun dan
struktur reproduktif. Batang merupakan tempat keluarnya daun, bunga
dan buah. Selain itu Organ batanglah yang menyebabkan tumbuhan bisa
berdiri tegak sekaligus sebagai penopang.
Struktur batang lebih kompleks dibandingkan dengan akar. Batang
ada yang tumbuh di bawah tanah. Batang yang tumbuh di dalam tanah
berfungsi untuk menyimpan cadangan makanan, misalnya pada tanaman
jahe.
B. Struktur Batang
1. Struktur Mortofologi Batang
Pada tumbuhan Angiospermae ada tiga tipe batang, yaitu tipe rumput
(kalmus), tipe lunak berair (herbaseus atau terna), dan tipe berkayu
(lignosus). pada permukaan batang berkayu terdapat lentisel, Lentisel
berfungsi sebagai tempat keluar masuknya gas pada tumbuhan.
Batang tumbuhan herba (terna) umumnya lunak, berwarna hijau
karena berklorofil, jaringan kayunya sedikit atau tidak ada, ukuran
batang kecil dan pendek. Bagian luar batang berupa lapisan
epidermis yang berdinding tipis, tidak terdapat gabus dan terdapat
stomata. Contoh tumbuhan herba adalah bayam, kacang, dan jagung.

2. Struktur Anatomi Batang


Pada ujung batang yang sedang tumbuh, tepatnya dibelakang

5
meristem apikal, terbentuk jaringan primer seperti yang terdapat di
ujung akar terdiri atas jaringan berikut ini.
 Protoderma, merupakan bagian luar yang akan membentuk
epidermis.
 Prokambium, terletak di bagian tengah, akan membentuk xilem,
floem, dan kambium vaskular.
 Meristem dasar, yaitu jaringan yang akan membentuk empulur dan
korteks.

Hanya tumbuhan dikotil yang memiliki kambium sehingga dapat terjadi


pertumbuhan sekunder. Hal tersebut menyebabkan tumbuhan sikotil
memiliki struktur sekunder.

3. Struktur Primer Batang


Semua tumbuhan memiliki struktur primer, yaitu struktur jaringan yang
terbentuk pada awal pertumbuhan batang pada ujung batang. Berikut
ini akan dibahas struktur primer batang monokotil dan dikotil.
a. Struktur Primer Batang Monokotil
Struktur primer batang monokotil tediri dari epidermis pada bagian
luar, dan pada bagian dalam terdiri atas sklerenkimia, parenkimia
korteks, ikatan pembuluh, dan parenkima empulur. Ikatan pembuluh
pada struktur primer batang monokotil tersebar acak hingga empulur,
sehingga batas korteks dan empulur tidak tampal.

6
b. Struktur Primer Batang Dikotil
Srtruktur batang dikotil dibangun oleh sistem jaringan primer
sebagai berikut.

 Epidermis, jaringan ini terbentuk dari sel-sel pipih yang


berfungsi melindungi jaringan didalamnya; umumnya berdiri
satu lapis, dinding sel epidermis tebal dan dilapisi oleh kitin atau
kutikula.
 Korteks, jaringan ini ada dibawah epidermis yang tersusun dari
sel-sel parenkimia, fungsinya untuk menyimpan cadangan
makanan. pada beberapa jenis tumbuhan, dinding sel-sel
parenkimianya menebal membentuk kolenkimia dan
sklerenkimia, yang berfungsi memperkuat batang.
 stele atau silinder pusat, daerah ini merupakan bagian terdalam
batang. Stele tersusun oleh xilem, floem, kambium vaskular,
dan empulur.

3. Struktur Sekunder Batang


Hanya tumbuhan fikotil yang memiliki kambium sehingga hanya dikotil
yang mengalami pertumbuhan sekunder. jaringan sekunder terbentuk
akibat aktivitas kambium. Macam-macam jaringan sekunder pada
tumbuhan dikotil akan di jelaskan sebagai berikut.

a. Floem Sekunder
Floem sekunder merupakan jaringan floem yang letaknya lebih
dalam dari floem primer, yang terbentuk oleh kambium ke arah luar.

7
akibat terbentuknya jaringan floem sekunder, kulit batang dikotil
membesar atau mengalami pertumbuhan sekunder.

b. Xilem Sekunder
Xilem sekunder merupakan jaringan xilem yang dibentuk oleh
jaringan kambium kearah dalam. Letak xilem sekunder lebih kearah
luar dari pada letak xilem primer. Pertumbuhan jari-jari xilem tidak
sama setiap tahun, tergantung pada curah hujan, persediaan air,
makan dan pengaruh musim.

c. Gabus dan Kambium Gabus


Gabus (felem) merupakan jaringan yang dibentuk oleh kambium
gabus (felogen) kearah luar. sebaliknya, kearah dalam felogen akan
membentuk feloderm atau parenkima gabus. Gabus terdiri dari sel-sel
yang dinding selnya mengalami penebalan oleh suberin atau bersifat
impermeabel. Pada jaringan gabus dikulit batang, terdapat lentisel.
Bentuknya menyerupai "bisul" yang mempunyai lubang sebagai jalan
keluar masuknya udara.

8
Perbedaan Struktur Batang

Tumbuhan Monokotil Tumbuhan Dikotil

- Batang tidak bercabang- - Batang bercabang-cabang


cabang - Hipodermis berupa kolenkim
- Hipodermis berupa - Jari-jari empulur berupa deretan
sklerenkim parenkim diantara berkas
- Pembuluh angkut tersebar pengangkut
- Tidak mempunyai jari-jari - Mempunyai kambium faskular,
empulur sehingga dapat tumbuh
- Tidak mempunyai membesar
kambium vascular, - Dapat dibedakan daerah korteks
sehingga tidak dapat dan empulur
tumbuh membesar - Ada kambium diantara xilem
- Empulur tidak dapat dan floem
dibedakan dengan daerah - Pembuluh angkut letaknya
korteks teratur dalam bentuk lingkaran
- Tidak ada kambium
diantara xilem dan floem

C. Fungsi Batang
Fungsi-fungsi batang pada tumbuhan adalah sebagai berikut:
- Penopang tubuh tumbuhan.
- Organ perlintasan air dan makanan, karena adanya berkas
pengangkut berupa xylem dan floem.
- Tempat menyimpan cadangan makanan.
- Merupakan alat perkembangbiakan vegetatif, contohnya batang
mangga yang dicangkok.
- Tempat melekatnya daun untuk mendapatkan cahaya matahari.
- Tempat melekatnya bunga agar mudah melakukan penyerbukan.
- Tempat melekatnya buah.

9
III. DAUN
A. Pengertian Daun

Daun adalah salah satu bagian organ tumbuhan yang tumbuh di ranting.
Pada umumnya daun berwarna hijau karena memiliki zat hijau daun atau
klorofil, warna hijau daun tersebut memiliki fungsi utama yaitu sebagai
penangkap energi dari cahaya matahari untuk fotosintesis. Daun
merupakan salah satu organ terpenting tumbuhan dalam melangsungkan
hidup. Hal tersebut karena tumbuhan merupakan organisme autotrrof
obligat yang harus memasok kebutuhan energi sendiri melalui konversi
cahaya matahari menjadi energi kimia.

B. Bagian-bagian Daun
a. Berdasarkan Struktur Luarnya

Nah, setelah mengetahui berbagai fungsi sebuah daun beserta bagian


daun berdasarkan struktur dalamnya, maka selanjutnya adalah melihat
struktur-struktur daun berdasarkan struktur luarnya atau struktur
morfologinya. Berikut ini bagian-bagian daun berdasarkan struktur
luarnya.

1. Helai Daun (lamina)

Helai daun pada berbagai macam tumbuhan dapat berbeda-beda, ada


yang berbentuk tipis atau yang berbentuk tebal. Helai daun juga bisa

10
dikatakan sebagai bagian yang paling penting dari sebuah daun karena di
helai daun inilah proses fotosintesis pada tumbuhan berlangsung.

2. Tangkai Daun (petiolus)

Tangkai daun merupakan bagian yang menempel pada bagian batang


dan sebagai penopang helaian daun. Namun, tentu tidak semua
tumbuhan memiliki tangkai daun, seperti contohnya rumput.

3. Pelepah Daun (folius)

Pelepah daun memiliki fungsi untuk mendudukan daun pada batang.


Pelepah daun ini ada kalanya memiliki tambahan organ di bagian kanan
maupun kirinya. Nah, biasanya pelepah daun memiliki suatu bagian yang
dinamakan ketiak daun, dimana dibagian ini terletak sebuah kuncuk yang
akan berkembang menjadi tunas cabang.

Sebuah daun dapat dikatakan sebagai daun sempurna jika daun tersebut
memiliki 3 komponen yang telah disebutkan diatas secara lengkap.

b. Berdasarkan Struktur Dalamnya

Berikut adalah beberapa bagian bagian daun berdasarkan struktur


dalamnya :

1. Epidermis

Jaringan epidermis merupakan jaringan dengan sel berlapis satu yang


dindingnya mengalami penebalan lignin. Nah di epidermis ini biasanya
terdapat stomata yang diapit oleh dua sel penutup. Letak dari stomata
pada daun ini dapat berbeda-beda menurut jenis tumbuhannya. Ada yang

11
letak stomata-nya berada di lapisan ata, ada yang stomata-nya terletak di
bagian bawah saja, atau bisa juga terletak di lapisan atas dan bawah.

2. Jaringan Mesofil

Jaringan mesofil tersusun dari sel-sel parenkim yang tersusun cukup


longgar sehingga memiliki ruang antarsel atau rongga antarsel. Nah,
jaringan mesofil ini terbagi menjadi 2 bagian, yaitu:

 Jaringan Palisade – Jaringan palisade atau yang biasa disebut


sebagai jaringan tiang ini memiliki sel yang berbentuk silinder dan
tersusun sangat rapat. Di dalam jaringan palisade ini, terdapat
banyak kloroplas dan jaringan ini juga berfungsi dalam proses
pembuatan makanan.

 Jaringan Spons – Jaringan spons atau yang biasa disebut juga


dengan jaringan bunga karang ini memiliki sel yang susunannya
lebih longgar jika dibandingkan dengan jaringan palisade. Jaringan
spons ini memiliki fungsi untuk menyimpan cadangan makanan.

3. Berkas Pembuluh Angkut

Berkas pembuluh angkut ini terdapat pada tulang daun dan fungsinya
secara umum adalah alat transpor dan juga sebagai penguat daun.
Berkas pembuluh angkut ini terbagi menjadi 2 macam bagian, yaitu.

 Xylem – Xylem atau yang biasa juga disebut dengan pembuluh


kayu ini memiliki fungsi untuk mengalirkan air beserta zat haranya
menuju ke daun.

 Floem – Floem atau yang biasa juga disebut pembuluh tapis ini
memiliki fungsi untuk menyalurkan hasil fotosintesis tumbuhan dari
bagian daun ke bagian tumbuhan yang lain.

4. Jaringan Tambahan Daun

12
Jaringan Tambahan Daun ini biasanya meliputi sel-sel kristal maupun
kelenjar yang terdapat pada jaringan mesofil daun.

C. Fungsi Daun

Berikut adalah penjelasan dari fungsi daun pada tumbuhan :

1. Fotosintesis

Fungsi daun yang utama pada setiap tumbuhan pada dasarnya sama,
yaitu berfungsi sebagai tempat pengolahan zat makanan. Proses
pengolahan zat makanan pada daun ini disebut fotosintesis. Dalam
fotosintesis di perlukan air dan karbon dioksida. Dengan bantuan cahaya
matahari, air dan karbon dioksida diubah oleh klorofil menjadi senyawa
organik atau karbohidrat dan oksigen. Karbohidrat inilah yang menjadi
nutrisi bagi tumbuhan. Karbohidrat digunakan sebagai sumber energi dan
bahan untuk membuat senyawa lain yang dibutuhkan tumbuhan.
Sebagaian dari karbohidrat ini di simpan sebagai cadangan makanan.

Maka pengertian fotosintesis adalah proses pembentukan karbohidrat dari


karbon dioksida (CO2) dan air (H2O) dengan bantuan sinar matahari.
Tunbuhan mampu melakukan fotosintesis karena mempunyai sel-sel yang
mengandung klorofil (zat hijau daun). Dalam fotosintesis, energi cahaya
matahari diserap oleh klorofil dan diubah menjadi energy kimia yang
disimpan dalam bentuk karbohidrat atau senyawa organic lainnya. Di
dalam tumbuhan karbohidrat diubah menjadi protein, lemak, vitamin atau
senyawa lainnya. Senyawa-senyawa organik ini, selain di manfaatkan
tumbuhan, juga berguna untuk manusia dan hewan herbivore sebagai
bahan makanan.

2. Sebagai Organ pernapasan

Stomata yang terdapat pada dua permukaan daun berfungsi sebagai


tempat pertukaran gas (pernapasan). Stomata mengambil CO2 dari
udara, sebagai bahan fotosintesis dan mengeluarkan O2 sebagai hasil

13
fotosintesis. Selain stomata, ada juga tumbuhan yang bernafas melalui
lentisel yang terletak di batang.

Proses fotosintesis pada pernapasan tumbuhan ini hanya bisa


berlangsung bila tersedianya sinar matahari yang cukup dan adanya
klorofil. Selain pada daun, klorofil juga bisa terdapat pada batang
tumbuhan, khusunya pada tumbuhan yang daunnya mengalami modifikasi
bentuk dan fungsi, seperti kaktus dan pinus.
Fotosintesis melibatkan banyak reaksi kimia yang kompleks, yang
menjadikan daun sebagai medianya. Dilihat dari unsur-unsur yang
berperan dalam proses fotosintesis, maka dapat diketahui syarat-syarat
agar terjadi proses fotosintesis yang sempurna yaitu sebagai berikut :

 Karbon dioksida (CO2) di ambil tumbuhan dari udara melalui


stomata (mulut daun)

 Akar yang menghisap air dari tanah, kemudian dialirkan ke daun


melalui pembuluh kayu (xilem)

 Adanya cahaya matahari yang cukup

 Klorofil (zat hijau daun) sebagai penerima energi dari cahaya


matahari untuk melakukan proses fotosintesis.

3.Tempat Proses Transpirasi

Ketika tumbuhan kekurangan atau kelebihan air, maka zat lalin atau
kutikula yang terdapat di permukaan daun dapat melakukan proses
penguapan dari jaringan tumbuhan melalui stomata.

Transpirasi terjadi dalam setiap tumbuhan dan pada umumnya kehilangan


air terbesar berlangsung melalui daun-daun. Ada 2 tipe transpirasi pada
tumbuhan yaitu :

1. Transpirasi kutikula yaitu evaporasi yang terjadi secara langsung


yang melalui kutikula epidermis

14
2. Transpirasi stomata yaitu kehilangan air yang berlangsung melalui
stomata dan hampir 97% air yang ada ditanaman hilang melalui
transpirasi stomata.

4. Alat Perkembangbiakan Vegetatif

Seperti yang terjadi pada tumbuhan cocor bebek yang dapat membentuk
tunas daun, yakni tunas adventif yang tumbuh pada daun.
Fotosintesis dipengaruhi oleh faktor internal maupun eksternal. Adapun
faktor-faktor yang mempengaruhi fotosintesis adalah sebagai berikut.

1. Konsentrasi – karbon dioksida (CO2) di udara, semakin tinggi


konsentrasi CO2 di udara, maka proses terjadinya fotosintesis
semakin meningkat.

2. Cahaya – intensitas cahaya yang cukup diperlukan, supaya proses


fotosintesis berlangsung efisien.

3. Air – ketersediaan air mempengaruhi laju fotosintesis, karena air


merupakan bahan baku dalam proses fotosintesis ini.

4. Suhu – umumnya semakin tinggi suhunya, laju fotosintesis semakin


meningkat, demikian juga sebaliknya. Akan tetapi, apabila suhu
terlalu tinggi, fotosintesis akan terhenti, karena enzim-enzim yang
berperan dalam fotosintesis rusak. Maka dari itulah, tumbuhan
menghendaki suhu optimum (tidak terlalu rendah atau terlalu tinggi)
agar proses fotosintesis berjalan secara efisien.

5. Klorofil

semakin banyak jumlah klorofil yang berada di dalam daun, maka proses
fotosintesis berlangsung semakin cepat. Pembentukan klorofil
memerlukan cahaya matahari, karena itulah kecambah yang ditumbuhkan
di tempat gelap, tidak dapat membuat klorofil dengan sempurna.

15
Kecambah mengalami etiolasi, yaitu tumbuh sangat cepat, lebih tinggi
atau panjang dari yang seharusnya dan batang serta daunnya tampak
berwarna pucat karena tidak mengandung klorofil.

6.Usia daun

Umur daun juga berpengaruh pada proses fotosintesis. Semakin tua umur
daun, semakin berkurang kemampuannya berfotosintesis, karena adanya
perombakan klorofil dan berkurangnya fungsi kloroplas.

Daun yang berumur muda akan berubah warna menjadi lebih hijau, hal ini
disebabkan karena jumlah distribusi ke daun. Daun yang sedang
mengalami penuaan cenderung menerima nutrisi yang lebih banyak,
sehingga daun tua akan lebih memiki banyak klorofil. Pertambahan umur
tanaman akan mengarah pada penurunan kondisi bahkan kematian pada
organ atau organisme.

Nah, berikut adalah penjelasan mengenai fungsi daun pada tumbuhan


yang memiliki peran penting dalam proses terbentuknya tumbuhan secara
sempurna. Peristiwa fotosintesis merupakan fenomena alam yang sangat
menakjubkan, karena karbon dioksida yang ada di udara dapat diikat
sehingga menjadi bahan makanan. Selain itu, oksigen yang dihasilkan
dari pemecahan air merupakan sesuatu yang sangat dibutuhkan oleh
makhluk hidup.

16
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
1. Akar adalah organ tumbuhan yang masuk ke dalam tanah.Fungsi
akar pada tumbuhan antara lain sebagai tempat melekatnya tumbuhan
pada media (tanah), menyerap air dan garam mineral dari tanah,
memperkuat berdirinya tumbuhan, tempat penyimpanan cadangan
makanan, dan sebagai alat pernapasan. Jaringan yang menyusun akar
antara lain epidermis, korteks, endodermis, stele (silinder pusat), perisikel,
xilem, floem, dan empulur.
2. Batang merupakan organ tumbuhan yang tumbuh di permukaan
tanah. Fungsi batang antara lain menyalurkan air dan garam mineral dari
akar ke daun, menyalurkan zat makanan dari daun ke seluruh tubuh,
tempat menyimpan cadangan makanan, serta tempat menempelnya
daun, bunga dan buah. Jaringan yang menyusun batang antara lain
epidermis, korteks, stele, endodermis, perisikel, empulur, xilem, floem,
dan kambium.
3. Daun merupakan modifikasi dari batang, merupakan bagian
tumbuhan yang paling banyak mengandung klorofil sehingga kegiatan
fotosintesis paling banyak berlangsung di daun. Fungsi daun antara lain
sebagai tempat berlangsungnya fotosintesis, menyerap CO2 dari udara,
sebagai tempat pengeluaran air melalui transpirasi dan gutasi, serta ubtuk
respirasi. Daun tersusun atas beberapa jaringan antara lain epidermis,
mesofil, berkas pengangkut, xilem, floem, palisade (jaringan tiang), spons
(jaringan bunga karang), serta stomata. Berdasarkan letak jaringan
palisade, daun terbagi atas dua tipe, yaitu daun isobilateral (jaringan
palisade berada dikedua sisi,di lapisan atas dan bawah ) dan daun
dorsiventral (jaringan palisade berada pada satu sisi lapisan saja ).Pada
tumbuhan Dicotyledoneae, dapat dibedakan antara jaringan palisade
dengan jaringan bunga karang. Sedangkan, pada tumbuhan

17
Monocotyledoneae, tidak dapat dibedakan antara jaringan palisade
dengan jaringan bunga pagar, yang terlihat hanya jaringan parenkim.

B. Saran
Untuk mengatahui lebih jelas mengenai bentuk jaringan pada akar batang
dan daun ini sebaiknya di amati dengan menggunakan mikroskop. Dan
Semoga makalah ini bermanfaat bagi para pembaca.

18
DAFTAR PUSTAKA
Issirep Sumardi, dan Agus Pudjorinto. 1993. Struktur dan
Perkembangbiakan Tumbuhan. Yogyakarta: UGM.

http://pagarpengetahuan.blogspot.co.id/2016/06/fungsi-dan-struktur-
batang.html (diakses pada tanggal 27 Maret 2018, pukul 15.00 WIB)

https://dosenbiologi.com/tumbuhan/bagian-bagian-daun (diakses pada


tanggal 27 Maret 2018, pukul 16.00 WIB)

https://dosenbiologi.com/tumbuhan/struktur-dan-fungsi-jaringan-daun
(diakses pada tanggal 27 Maret 2018, pukul 16.15 WIB)

19

Anda mungkin juga menyukai