Anda di halaman 1dari 5

Asesmen non tes bimbingan dan konseling

A. Jenis Instrumen dan Contoh


a. Catatan Anekdot

Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam menggunakan catatan anekdot:

a) Hasil pengamatan harus secara jelas dideskripsikan sesuai konteks


kejadiannya secara objektif.
b) Saat mendeskripsikan kejadian, perhatian dipusatkan pada tingkah laku
atau ucapan individu yang diamati, reaksi orang lain yang ada
disekitarnya, dan konteks kejadiannya lebih dari sekedar mendiskripsikan
situasi kejadian tersebut. Selain itu perlu hindarkan diri dari prasangka
dan pendapat subjektif pribadi.
c) Batasi deskripsi tingkah laku pada kejadian tertentu saja, dengan tetap
memperhatikan detail penting.
d) Lakukan interpretasi dengan memfokuskan pada hal yang mengandung
arti psikologis.
e) Rekomendasi dibuat sesuai dengan hasil pengamatan dan pengetahuan
kita. Isi rekomendasi mengenai bentuk tindak lanjut yang perlu dilakukan
untuk melihat perkembangan tingkah laku peserta yang diamati.
f) Cantumkan identitas pengamat dan subjek pengamatan.
g) Pencatatan hasil pengamatan dengan menggunakan catatan anekdot,
perlu dilakukan beberapa kali atau dilakukan olh beberapa orang
pengamat pada berbagai situasi pada jangka waktu tertentu. Hal ini
diperlukan konselor untuk mendapat gambaran menyeluruh sebagai dasar
membuat interpretasi yang valid tentang tingkah laku yang diamati.
h) Pencatatan pengamatan dengan menggunakan catatan anekdot,
memerlukan kerja sama dengan beberapa konselor maupun dengan guru
mata pelajaran yang ada di sekolah agar diperoleh hasil yang
komprehensif. Untuk itu perlu ditentukan bersama prosedur yang akan
digunakan dalam pemanfaatan catatan anekdot (merumuskan tujuan,
penetapan individu yang akan diamati, penetapan konteks kejadian mana
yang akan digunakan, penetapan waktu pelaksanaan dan pelaporan).

Catatan anekdot yang baik memiliki syarat sebagai berikut :

1. Objektif, yaitu catatan yang dibuat secara rinci tentang perilaku murid.
Untuk melakukan objektivitas, dapat dilakukan hal-hal sebagai berikut:
a) Catatan dibuat sendiri oleh guru.
b) Pencatatan dilakukan segera setelah suatu peristiwa terjadi.
c) Deskripsi dari suatu peristiwa dipisahkan dari tafsiran pencatatan
sendiri.
2. Deskriptif, yaitu catatan yang menggambarkan diri murid secara lengkap
tentang suatu peristiwa mengenai murid hendaknya lengkap disertai
dengan latar belakang, percakapan dicatat secara langsung dan kejadian-
kejadian dicatat dengn tersusun sesuai dengan kejadiannya.
3. Selektif, yaitu dipilih suatu situasi yang dicatat adalah situasi yang relavan
dengn tujuan dan masalah yang sedang menjadi perhatian guru sesuai
dengan situasi dan keadaan murid.

Contoh catatan anekdot :

ROMBONGAN KELAS : III B

SEMESTER : I

TAHUN PELAJARAN : 2013/2014

Tangga Nama anak Peristiwa Tafsiran keterangan


l didik
1 1.       Rizki Menangis ketika Mungkin rizki takut Guru
oktober datang mamahnya menenangkan
2013 kesekolah tidak meninggalkannya dan dan membujuk
mau ditinggal tidak kembali agar risky mau
mamahnya kesekolah ditinggal
mamahnya
4 2.      Jamal Tidak mau Mungkin jamal merasa Guru
oktober berbagi temannya akan memberikan
2013 serodotan menguasai serodotan pengertian
dengan teman- bahwa dengan
temannya teman harus
mau berbagi
7 3.      Aska Tidak mau Aska asik ngobrol Guru mngajak
Oktober mendengarkan dengan teman aska untuk
2013 buguru sebangkunya maju dan
bercerita
didepan kelas
10 4.      Ikbal Menggunting Mungkin ikbal ingin Guru mendekati
Oktober tugas temannya diperhatikan oleh ikbaldan
2013 gurunya mengajaknya
meminta maaf
pada temannya
16 5.      Zauja Tidak mau Mungkin zaujah ingin Guru
Oktober h mendengarkan mendapatkan perhatian memberikan
2013 temannya dari gurunya pengertian
berbicara untuk
memberikan
kesempatan
pada temannya
untuk bercerita

Jakarta, .......................

(observer)

Contoh Catatan Anekdot :

Nama Siswa : Muhammad Ali


Kelas : VII
Alamat tinggal : Jakarta Timur
Situasi : Perkelahian
Tempat : Depan Jalan Lingkungan SMP Muhammadiyah Jakarta
Deskripsi :
Hari Senin, 4 Mei 2020
Dilaporkan oleh perwakilan dari SMP Muhammadiyah (koordinator BK),
bahwa pada hari Sabtu, 2 Mei 2020 “hampir” terjadi tawuran antar siswa
SMP Negeri 1 Jakarta dengan Siswa SMP Muhammadiyah.
Masalah :
Adik dari M. Ali sering di bully oleh siswa bernama Ahmad yakni Siswa
yang juga adalah siswa SMP Muhammadiyah. Oleh Ibunya, M. Ali diminta
untuk menyelesaikan masalah adiknya agar tidak terulang lagi. M. Ali
melalukan tindakan kurang baik yaitu, menghalangi Ahmad dengan kaki
dimana Ahmad sedang berjalan yang disaksikan oleh kakak dari Ahmad
yakni Arga. Dari pihak Keluarga Ahmad dan Arga tidak terima, maka
terjadilah perseteruan yang mengikutsertakan dua sekolah di daerah
Jakarta Timur.

Interpretasi :
1. Kejadian berulang
2. Keluarga M. Ali merasa kurang dihargai
3. Terjadi kesalahpahaman penyelesaian masalah

Rekomendasi :
1. Sumber informasi langsung dari pihak SMP Muhammadiyah
2. Penyelesaian secara kekeluargaan
3. Melakukan tindakan Mediasi

........................, ..............................

(observer)

Format Catatan Anekdot :


Catatan : Kejadian – kejadian penting yang bersifat pendagogi dan usaha-usaha untuk
menyelesaikannya.

Identitas

Nama Sekolah :

Nama Siswa :

Kelas / Semester :

No Hari / Tanggal Kejadian penting Upaya-upaya Hasilnya


. yang dialami anak pendidikan yang
dijalankan

(nama kota), (tanggal)

(observer)

Anda mungkin juga menyukai