Lewat kekuatan imajinatif anak dibawa masuk ke sebuah pengalaman yang juga imajinatif, pengalaman batin yang tidak harus dialami secara faktual, yang sekaligus juga berfungsi meningkatkan daya imajinatif. Berhadapan dengan cerita, anak dapat dibiasakan mengkritisinya, misalnya ikut menebak sesuatu seperti dalam cerita detektif dan misterius, menemukan bukti – bukti, alasan bertindak, menemukan jalan keluar kesulitan yang dihadapi tokoh, dan lain – lain termasuk memprediksikan bagian penyelesaian kisahnya. Berpikir secara logis dan kritis yang demikian dapat dibiasakan dan atau dilatihkan lewat eksplorasi dan penemuan – penemuan dalam bacaan cerita sastra. Pada novel “Adventure of The Cake” sangat meningkatkan daya imajinatif anak karena anak dituntut untuk menggunakan imajinasinya agar bisa memahami maksud novel tersebut. Pada novel tersebut, tokoh dalam cerita tersebut adalah kue dari berbagai jenis, jadi anak harus bisa membayangkan bahwa kue tersebut bisa berbicara dan bergerak. Pada novel tersebut juga terdapat peristiwa penculikan sehingga pembaca bisa ikut berpikir bagaimana cara agar bisa menyelamatkannya. 2. Perkembangan Bahasa Sastra adalah sebuah karya seni yang bermediakan bahasa, maka aspek bahasa memegang peran penting di dalamnya. Sastra tidak lain adalah suatu bentuk permainan bahasa, dan bahkan dalam genre puisi unsur permainan tersebut cukup menonjol, misalnya yang berwujud permainan rima dan irama. Prasyarat untuk dapat membaca atau mendengarkan dan memahami sastra adalah penguasaan bahasa yang bersangkutan. Bahasa dipergunakan untuk memahami dunia yang ditawarkan, tetapi sekaligus sastra juga berfungsi meningkatkan kemampuan berbahasa anak, baik menyimak, membaca, berbicara, maupun menulis. Bacaan sastra untuk anak yang baik antara lain adalah yang ditingkat kesulitan berbahasanya masih dalam jangkauan anak, tetapi bahasa yang terlalu sederhana untuk usia tertentu, baik kosakata maupun struktur kalimat, justru kurang meningkatkan kekayaan bahasa anak. Pengenalan kesastraan kepada anak terutama di sekolah sebaiknya melibatkan keempat saluran berbahasa tersebut dengan strategi yang dikreasikan sendiri oleh guru secara kontekstual. Pada novel “Adventure of The Cake” memang menggunakan bahasa yang mudah dimengerti untuk anak-anak sehingga setiap anak yang membaca novel tersebut akan mudah memahami maksud dari cerita tersebut. 3. Pengembangan Nilai Keindahan Sebagai salah satu bentuk karya seni, sastra memiliki aspek keindahan. Keindahan dalam genre fiksi antara lain dicapai lewat penyajian yang menarik, bersuspense tinggi, dan diungkap lewat bahasa yang tepat. Artinya, aspek bahasa itu maupun mendukung hidupnya cerita, mendukung ekspresi sikap dan perilaku tokoh, mendukung gagasan tentang dunia yang disampaikan, dan dari aspek bahasa itu juga dipilih kata, struktur, dan ungkapan yang tepat. Bahasa yang digunakan dalam novel “Adventure of The Cake” menggunakan bahasa yang mudah dimengerti namun pembaca tetap bisa membedakan berbagai karakter dan ekspresi dari para tokoh yang ada dalam cerita.