Anda di halaman 1dari 12

MORFEM

Kelompok 2
1. Cica Purwanti
2. Chairunnisa
3. Sakinatul Ulya
4. Silvia Rica Yulianti
5. Siska Dewi Pane
Morfologi
◦ Berasal dari bahasa
inggris morphology yang Jadi morfologi
terdiri dari kata
Morpheme + logos.
adalah ilmu yang
Morph artinya bentuk, mempelajari
logos artinya ilmu. tentang bentuk-
◦ Dalam morfologi meliputi bentuk kata dan
unsur morfem (termasuk
morfem terikat dan
pembentukan
morfem bebas) dan kata.
morfo-fonemik.
Morfem
• Morfem berasal dari
kata “morphe” yang • Morfem adalah
kesatuan yang ikut
berarti bentuk kata serta dalam
dan “ema” yang pembentukan kata dan
berarti yang dapat dibedakan
membedakan arti. artinya (Keraf, 1984: 52)
• Jadi, morfem itu
• Jenis morfem ditinjau
satuan gramatikal dari segi bentuknya
terkecil yang dapat dibedakan
memiliki makna menjadi morfem bebas
• Contoh: berpakaian dan morfem terikat
Morfem Bebas
Morfem bebas adalah morfem yang dapat berdiri sendiri dan
mempunyai arti tanpa harus dihubungkan dengan morfem
lain. Semua kata dasar tergolong sebagai morfem bebas.
Misalnya buku, pensil, meja, rumah dan sebagainya. Berarti
konsep kata, atau tegasnya kata berdasarkan bentuknya
dapat kita bagi atas:

1. Kata dasar
2. Kata berimbuhan, yang dapat dibagi lagi atas:
a. Kata yang berawalan (ber-prefiks)
b. Kata yang bersisipan (ber-infiks)
c. Kata yang berakhiran (ber-sufiks)
3. Kata ulang
4. Kata majemuk
Morfem Terikat

Morfem yang tidak mempunyai potensi untuk berdiri sendiri


dan yang selalu terikat dengan morfem lain untuk
membentuk ujaran. Morfem terikat apabila ditinjau dari segi
tempat melekatnya dapat dibedakan menjadi:
• Prefiks (awalan) : me-, ber-, ter-, di-, ke-, pe-, per-, se-
• Infiks (sisipan) : -em, -el, er-
• Sufiks (akhiran) : -an, -i, -kan, -nya, -man, -wan, -
nda
• Konfiks (gabungan) : ke+an, pe+an, per+an, me+kan,
di+kan,
me+per+kan, di+per+kan,
me+per+i,
di+per+i, ber+kan, ber+an.
Alomorf

◦ Alomorf adalah variasi bentuk dari suatu morfem


disebabkan oleh pengaruh lingkungan yang
dimasukinya. Atau biasa dikatakan bahwa
anggota satu morfem yang wujudnya berbeda,
tetapi yang mempunyai fungsi dan makna yang
sama. Dengan kata lain alomorf adalah
perwujudan konkret (di dalam penuturan) dari
sebuah morfem. Jadi setiap morfem tentu
mempunyai alomorf, entah satu, dua, atau
enam buah.
◦ Dalam merealisasikan morfem-morfem itu, pada
suatu ketika kita mengalami kenyataan bahwa
morfem-morfem itu dapat juga mengalami
variasi atau perubahan bentuk. Misalnya morfem
ber- dalam Bahasa Indonesia dalam realisasinya
dapat mengambil bermacam-macam bentuk:

ber- be- bel-

berlayar bekerja belajar

bersatu berambut

bergirang beruang

berdiri berakit dan lain-lain


Analisa kata
◦ Kata adalah satuan bebas yang paling kecil,
atau dengan kata lain, setiap satu satuan
bebas merupakan kata. Kata dapat pula
diuraikan menurut urutan peristiwa
terjadinya.Unsur-unsur yang tergabung menjadi
satu kata, tidak dapat bergabung begitu saja
tetapi selalu mengikuti suatu tata-tingkat yang
tertentu dan teratur.
◦ Misalnya:
◦ - petani. Kata itu dibentuk dari dua unsur yaitu:
pe dan tani.
Kata Dasar dan Akar Kata
• Umumnya kata dasar dalam Bahasa Indonesia,
terjadi dari dua suku kata. Misalnya: rumah, lari, nasi,
padi, pikul, jalan, tidur
• Kata-kata dasar dalam Bahasa Indonesia dalam
sejarah pertumbuhannya, pernah terbentuk dari
suatu unsur yang lebih kecil yang disebut: akar kata.
Kata-kata seperti: bukit, rakit, bangkit, ungkit, dan
lain-lain dapat dipulangkan kepada suatu unsur
dasar yaitukit.
• Dalam Bahasa Indonesia kita mendapat
bermacam-macam akar kata seperti:
- tun : tuntun, santun, pantun.
- tas : batas, atas, pentas, petas, retas, dan lain-lain.
Arti Akar Kata
◦ Pada umumnya kita masih bisa mencari dan
menemukan arti kata dari akar kata-kata dalam
Bahasa Indonesia. Tetapi sering juga kita akan
terbentur karena ada kata-kata yang mengandung
akar kata yang sama tetapi tidak terdapat
kemiripan arti, misalnya:
◦ bisa = dapat, sanggup
◦ bisa = racun.
◦ bunga = kembang, tumbuhan
◦ bunga = uang yang asalnya dari bank
Pembentukan kata dasar
Dari bermacam-macam akar kata itu dapat dibentuk kata-kata dasar.
Pembentukan kata dasar itu dilakukan dengan berbagai cara:
1. Reduplikasi akar-akar kata: gak + gak > gagak
2. Mendapat formatif (pembentukan) awalan: a-, I,- u-, ka-, sa,- ta,-.
ka + bur > kabur
3. Mendapat formatif sisipan: er, el, um, dan in, misalnya:
king + er > kering
4. Mendapat formatif akhiran: -an, -en, -n, dan -i, misalnya :
gah + an > gahan (Jawa Kuno = termashur)
5. Penggabungan antar kata : ru + sak > rusak (ruk = merusak, sak =
membinasakan)

Anda mungkin juga menyukai