KEGIATAN BELAJAR 1:
KETERAMPILAN BERBICARA
PENDAHULUAN
DESKRIPSI SINGKAT
Bagaimana kabar Anda? Semoga semuanya baik-baik saja dan tetap semangat mempelajari
modul bahasa Indonesia ini. Pada Kegiatan Belajar satu ini, Anda akan mempelajari materi
inti hakikat berbicara, faktor penunjang kemampuan berbicara, persiapan & strategi
berbicara, ragam keterampilan berbicara.
Materi keterampilan berbicara dalam Kegiatan Belajar 1 ini bertujuan untuk membekali
peserta agar mampu mengajarkan keterampilan berbicara sesuai dalam Kurikulum 2013.
Mata Pelajaran Bahasa Indonesia secara umum bertujuan agar peserta didik mampu
menyimak, mewicara, membaca, dan menulis. Keempat keterampilan berbahasa tersebut di
dalam Kurikulum 2013 diimplementasikan dalam berbagai genre teks dalam rangka
mencapai kompentansi pengetahuan dan keterampilan berbahasa. Kompetensi dasar yang
dikembangkan berdasarkan keempat keterampilan tersebut saling berhubungan dan saling
mendukung dalam pengembangan tiga ranah utamanya, yakni pembelajaran berbahasa,
bersastra, dan pengembangan literasi.
1. Bacalah dengan cermat berbagai materi yang terdapat pada modul ini agar Anda dapat
memahami setiap konsep yang disajikan.
2. Berilah tanda-tanda tertentu dan catatan khusus bagian-bagian yang Anda anggap
penting.
3. Anda harus mengaitkan konsep-konsep baru dengan konsep-konsep lain yang telah
Anda pelajari sebelumnya.
4. Anda juga harus menghubungkan berbagai konsep tersebut dengan berbagai kegiatan
pembelajaran sehingga Anda dapat memahami dan menjelaskan manfaat konsep
tersebut dalam proses pembelajaran.
5. Buatlah rangkuman setelah selesai membaca modul ini. Tidak perlu melihat
rangkuman yang sudah ada dalam modul ini. Rangkuman yang terdapat dalam modul
ini digunakan sebagai pembanding.
6. Untuk mengetahui penguasaan materi yang telah Anda baca, kerjakan tugas atau
latihan yang terdapat pada modul ini. Kerjakan dengan sungguh-sungguh tanpa
melihat kunci jawaban terlebih dahulu. Setelah selesai mengerjakan, Anda boleh
mencocokkan dengan kunci jawaban.
Simulasi negosiasi
Faktor lain yang harus diperhatikan seseorang ketika akan meningkatkan keterampilan
berbicaranya ataupun ketika akan berbicara dengan orang lain adalah faktor yang terkait
dengan bahasa yang dikenal dengan faktor kebahasaan dan faktor yang terkait dengan teknis
pelaksanaan penyampaian materi pembicaraan yang sering disebut dengan istilah faktor
nonkebahasaan.
Faktor kebahasaan tersebut antara lain adalah: ketepatan ucapan (tata bunyi), penempatan
tekanan, nada, sendi, dan durasi yang sesuai, pilihan kata (diksi), dan kalimat efektif.
Sedangkan faktor nonkebahasaan tersebut adalah: (1) sikap yang wajar, tenang, dan tidak
kaku, (2) kontak mata atau pandangan harus diarahkan kepada audien atau khalayak
pendengar, (3) gerak-gerik dan mimik yang tepat, (4) kenyaringan suara, (5) kelancaran, (6)
relevansi atau penalaran.
Berbagai persiapan yang perlu dilakukan oleh seseorang sebelum berbicara antara lain
sebagai berikut: 1) menganalisis tujuan, 2) menemukan kata kunci, 3) memahami suasana
teks, 4) penggunaan bahasa tubuh, dan 5) pemilihan metode. Sementara itu, pemilihan
strategi yang perlu dilakukan oleh pembicara adalah: 1) impromptu (spontan), 2) hafalan, 3)
naskah, 4) ekstemporan (tanpa teks).
Ragam keterampilan berbicara terbagi menjadi dua jenis yaitu berbicara retorik dan dialektik.
Berbicara retorika terdiri dari pidato, ceramah, bercerita, dan deklamasi. Sementara itu,
berbicara dialektika meliputi diskusi, seminar, wawancara, debat.
Efektivitas berbicara retorika dan dialektika tergantung juga pada teknik bicara. Teknik
bicara merupakan syarat bagi retorika. Oleh karena itu, pembinaan teknik bicara merupakan
bagian yang penting dalam retorika. Dalam bagian ini perhatian lebih diarahkan pada
pembinaan teknik bernafas, teknik mengucap, bina suara, teknik membaca dan bercerita.
I.1. KEGIATAN BELAJAR 1:
KETERAMPILAN BERBICARA
DAFTAR PUSTAKA
1. Arief, Ermawati. 2001. “Retorika (Seni Berbahasa Lisan dan Tulisan)”. Buku Ajar.
Padang: FBSS UNP.
2. Hendrikus, Wuwur Dori P. 1991. Retorika (Terampil Berpidato, Berdiskusi,
Berargumentasi, dan Bernegosiasi). Yogyakarta: Kanisius.
3. Anitah, Sri. 2009. Strategi Pembelajaran. Jakarta: Universitas Terbuka.
4. Ahmadi, Abu dan Jaka Tri Prastya. 2005. Strategi Belajar Mengajar. Bandung: CV.
Pustaka Setia.
5. Dipodjojo, Asdi S. 1982. Komunikasi Lisan. Yogyakarta: lukman.
6. Ginting, Abdurrahman. 2008. Esensi Praktis Belajar dan Pembelajaran. Bandung:
Humaniora.
7. Hendrikus, Dori Wuwur. 1991. Retorika. Yogyakarta: Kanisius.
8. Huda, Miftahul. 2014. Cooperative Learning Metode, Teknik, Struktur & Model
Penerapan. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
9. King, larry. 2007. Seni Berbicara. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.
10. Mukti U.S. dan Maidar G. Arsjad. 1991. Pembinaan Kemampuan Berbicara Bahasa
Indonesia. Jakarta: Erlangga.
11. Nurgiyantoro, Burhan. 2009. Penilaian dalam Pengajaran Bahasa dan Sastra.
Yogkakarta: BPFE.
12. Nurgiyantoro, Burhan. 2015. Penilaian Otentik dalam Pembelajaran
Bahasa. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.
13. Pringgawidagda. 2003.
14. Rakhmat, Jalaludin. 1996. Retorika Modern: Pendekatan Praktis. Bandung: Remaja
Rosdakarya.
15. Ridha, Akrim. 2004. Seni Menghadapi Publik. Bandung: Syaamil Cipta Media.
16. Rogers, Natalie. 2004. Berani Bicara di Depan Publik. Bandung: Nuansa.
17. Soeparno. 2008. Media Pengajaran Bahasa. Yogyakarta: Intan Pariwara.