KATA DAN
PROSES PEMBENTUKANNYA
PENDAHULUAN
DESKRIPSI SINGKAT
Setelah mengetahui peran kata dalam kegiatan berbahasa, perlu dibahas tentang
bagaimana kata dan proses pembentukannya. Materi ini meliputi pengertian kata,
pembentukan kata, kategorisasi kata, dan kebakuan kata.
Untuk dapat memahami, melaksanakan dan mampu menginternalisasi seluruh isi dalam
modul ini, saudara diharapkan membaca modul ini secara seksama dan menelaah informasi
tambahan yang diberikan oleh fasilitator. Selain itu melalui eksplorasi sumber-sumber lain,
melakukan diskusi, serta upaya lain yang relevan, saudara juga diharapkan dapat menggali
lebih dalam informasi yang diberikan dalam modul ini. Untuk lebih memahami pengetahuan
dan penguasaan keterampilan, saudara dianjurkan untuk membaca dengan cermat dan
berlatih mencoba berbagai keterampilan yang disajikan secara bertahap sesuai dengan
langkah, tahapan dan prosedur yang dirancang dalam modul ini. Artinya, saudara diharapkan
untuk mencoba berkali-kali dan kemudian membandingkan keterampilan yang dikuasai
dengan kriteria yang ada dalam setiap pembahasan.
Pada bagian lain dari modul saudara juga harus mengerjakan berbagai tugas/ latihan/ studi
kasus yang disajikan sebaik-baiknya. Pengerjaan tugas/ latihan/ studi kasus didasarkan pada
informasi yang ada pada modul ini, dan kemudian diperkaya dengan informasi dari sumber-
sumber belajar lainnya.
Pada setiap akhir kegiatan pembelajaran, saudara harus mengerjakan evaluasi (tes formatif)
dan melakukan evaluasi akhir (tes akhir / sumatif) di akhir modul. Dengan demikian saudara
akan dapat mengetahui tingkat penguasaan materi yang disajikan secara mandiri. Pada setiap
akhir kegiatan pembelajaran disajikan kunci jawaban dari evaluasi tersebut, akan tetapi
saudara tidak diperkenankan melihat dan membacanya sebelum menyelesaikan soal evaluasi
yang disediakan.
3. modul-116---156---bahasa-indonesia-modul-i-1
5. E.2. Kegiatan Belajar 2. Kata dan Proses Pembentukannya
Back
Next
Ejaan ini diresmikan pada tanggal 16 Agustus 1972 oleh Presiden Republik Indonesia
berdasarkan Putusan Presiden No. 57, Tahun 1972. Ejaan ini mengubah ejaan yang
sebelumnya. Perubahan itu antara lain sebagai berikut:
1. huruf tj menjadi j,
2. huruf dj menjadi j,
3. huruf ch menjadi kh,
4. huruf nj menjadi ny,
5. huruf sj menjadi sy,
6. huruf j menjadi y, dan
7. penulisan di- sebagai awalan dan di sebagai kata depan dibedakan.
Hingga saat ini EYD masih digunakan untuk kegiatan tulis-menulis. Peraturan terbaru
mengenai EYD tertuang dalam Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 50
Tahun 2015. Dalam peraturan tersebut dinyatakan bahwa Pedoman Umum Ejaan Bahasa
Indonesia yang Disempurnakan, dipergunakan bagi instansi pemerintah, swasta, dan
masyarakat dalam penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar.
Penggunaan ejaan yang harus diperhatikan ketika menulis karya ilmiah adalah pemakaian
huruf, seperti: huruf kapital, huruf miring, huruf cetak tebal. Penggunaan ejaan yang
berhubungan dengan penulisan gabungan kata, partikel, singkatan, akronim, dan penulisan
istilah. Berikut ini kaidah penggunaan ejaan dalam karya ilmiah yang didasarkan pada
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 50 Tahun 2015.
Kridalaksana. Harimurti. 2007. Kelas Kata dalam Bahasa Indonesia. PT. Gramedia Pustaka
Utama. Jakarta.
Back
Next