PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
tumbuhan tersebut. Lingkungan menjadi tempat hidup lebih dari jutaan spesies
beragam spesies tumbuhan di sekeliling kita, ada beberapa tumbuhan yang kita
ketahui nama daerah maupun nama ilmiahnya namun tidak sedikit pula
tumbuhan yang tidak kita ketahui namanya. Tumbuhan memiliki nama yang
berbeda-beda walaupun dalam satu genus, memiliki bentuk dan warna yang
sama. Hal ini dikarenakan oleh perbedaan spesies pada suatu tumbuhan
pengklasifikasian.
suatu takson dalam satu jenis sehingga dapat dilihat persamaan dan
perbedaannya.
agar tidak terjadi kesalahan dalam menetukan jenis spesies, sehingga perlu
B. Rumusan Masalah
mengetahui kegunaannya.
determinasi.
C. Tujuan Praktikum
Tujuan yang ingin dicapai pada praktikum ini adalah sebagai berikut :
mengetahui kegunaannya.
5. Untuk mengetahui kerugian dan keuntungan masing-masing tipe kunci
determinasi.
D. Manfaat Praktikum
Manfaat yang dapat diperoleh pada praktikum ini adalah sebagai berikut :
mengetahui kegunaannya.
determinasi.
II. TIJAUAN PUSTAKA
A. Kunci Determinasi
yang beraneka ragam yang tidak mungkin untuk didatangkan langsung di kelas
maka diperlukan suatu sumber yang dapat memberikan informasi yang lengkap
pemberian nama. Nama lokal untuk satu spesies tumbuhan relatif banyak,
ilmiah spesies yang diprakarsai oleh Carolus Linnaeus pada tahun 1.500-an.
Nama spesies dibuat dalam Bahasa Latin atau bahasa yang dilatinkan, dengan
bahasa latin dengan istilah nama ilmiah. Nama ilmiah tumbuhan pada
(Silalahi, 2016).
B. Proses Determinasi
yang digunakan dalam klasifikasi ialah bagian vegetatif atau bagian yang ada
kaitannya dengan reproduksi. Contoh bagian vegetatif antara lain yaitu ada
2016).
C. Tahapan Determinasi
spesimen berupa semua tulisan yang terdapat pada label spesimen dan
spesimen yang diamati seperti persebaran, habitat dan ekologi, nama daerah
dengan jenis spesimen lainnya dipilih. Selanjutnya karakter state dari karakter
morfologi tersebut disusun dalam bentuk skor (0,1,2, dst.). Data tersebut
disusun dalam tabel matriks untuk selanjutnya dibuat pohon fenetik jenis
karakter state berbeda pada tabel matriks dipilih. Karakter morfologi yang
terutama Biologi. Kemampuan tersebut akan membantu para siswa dalam hal
Praktikum ini dilaksanakan pada hari Selasa, 7 Oktober 2019 pada pukul
B. Alat Praktikum
Alat yang digunakan pada praktikum ini dapat dilihat pada Table 1.
C. Bahan Praktikum
Bahan yang digunakan pada praktikum ini dapat dilihat pada Table 2.
1. Mengamati sifat dari ciri bahan tumbuhan yang disediakan dan ditentukan
yang tersedia. Apabila sifat dan ciri yang tersedia masih dirasakan kurang,
diuraikan di atas
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Pengamatan
No Nama Gambar
Bahan Pengamatan Literature
1 2 3 4
1. Kembang sepatu
(Hibiscus rosa-
sinensis)
B. Pembahasan
dunia ini tidak ada dua benda yang identic atau persis sama, maka istilah
tersebut (seperti posisi, bentuk, ukuran dan jumlah bagian-bagian daun, bunga,
(menjarak pada jarak tertentu dari pinggir), tapi letaknya berjauhan, dimana
antara kedua penuntun itu ditempatkan bait-bait takson tumbuhan, dengan
ditakikkan lebih ketengah lagi dari pada takik awal atau pinggir yang
mempunyai ciri yang sama jadi bersatu dan bisa terlihat sekaligus.
parallel yang sebait ditempatkan secara berurutan dan semua baitnya disusun
seperti gurindam atau sajak. Akhir setiap penuntun diberikan nomor bait yang
harus diikuti dan demikian seterusnya sehingga akhirnya diproleh nama takson
dengan kunci brtakik. Kunci ini lebih efidien untuk bahan takson yang banyak,
4b-6b-7b-9b-10b-11b-12b-13b-14a-15a-109b-119b-120b-128b-129b-135b-
bunga sejati, daunnya tergolong daun tunggal (folium simplex) yang tidak
Batang (caulis) berbentuk bulat (teres), tidak memiliki duri (spina), bunganya
tumbuh pada ujung batang (flos terminalis), bunga tak bertaj tangkai sarinya
saling berlekatan.
9b-10b-11b-12b-13b-14a-15a-109b-119b-120b-128b-129b-135b-136b-139b-
(folium simplex) yang tidak lengkap karena tidak memiliki upih (vagina),
bunga tunggal (flos uniflora) dengan buah yang tergolong buah buni. Tangkai
daunnya gembung.
12b-13b-14a-15a-109b-119b-120b-128b-129b-135b-136b-139b-140b-142b-143b-
146b-154b-155b-156b-162b-163b-169b-171b-177b-179b-180b-182b-183b-184b-
simpodial. Daun (folium) tergolong daun tunggal (folium simplex) yang tidak lengkap
karena tidak memiliki upih (vagina). Bentuk daun (circumscrioptio) adalah jorong
(ovalis) dan letaknya berseling. Bunganya tunggal (planta uniflora) dengan buahnya
Munawaroh, R.P., Agung, B.P., Dwi, I.F., Muhammad, K.M. dan Mahmud, B.,
2016, Determinasi dan Pencandraan Tumbuhan, Skripsi, Politeknik
Negeri Jember, Jawa Timur.
Putri, R.T., Rugayah dan Agung, S., 2015, Keanekaragaman, Deskripsi dan Kunci
Determinasi Artabotrys r. br. (Annonaceae) Pulau Jawa dan Kepulauan
Sunda Kecil, Jurnal Bioma, 11(1): 78
Putri, L.O.L, 2016, Kartu Indentifikasi Filum sebagai Media Pembelajaran yang
Inovatif untuk Mempelajari Materi Klasifikasi Hewan, Jurnal
Pendidikan Biologi Indonesia, 2(1): 33