BIOLOGI PERTANIAN
Oleh :
NAMA : MUHAMMAD LUTFHI FAWWAZ
NIM : 2210514110012
KELOMPOK : GINGER
ASISTEN : SITI MAISYAROH
Halaman
DAFTAR ISI............................................................................................. ii
I. PENDAHULUAN................................................................................ 1
Latar Belakang................................................................................. 1
Tujuan.............................................................................................. 2
III. METODOLOGI.................................................................................. 10
Kesimpulan...................................................................................... 18
Saran................................................................................................. 19
DAFTAR PUSTAKA................................................................................ 20
DAFTAR TABEL
Nomor Halaman
Latar Belakang
Batang biasanya terdiri atas sumbu, epikotil, yang beberapa ruas, yang
tidak memanjang, dan beberapa primordial daun. Pada saat perkecambahan biji
embrio melebar dan mulai tumbuh meristem apical pada pucuk daun muda
menambah lagi primordial daun dan memanjanglah ruas diantara primordial yang
lebih bawah, yang dalam pada itu menjauh dari ujung. Kuncup berkembang pada
ketiak daun yang berkembang dan menghasilkan pucuk yang bercabang. Pada
tumbuhan dewasa, perkembangan primordial daun pada ujung pucuk dan
pemanjangan ujung yang dibawahnya sama seperti pertumbuhan embrio biji yang
berkecambah, urutan munculnya dan susunan daun pada batang lebih kurang
karakteristik bagi setiap spesies (Saefuddin, 2017).
Penelitian tentang tata letak daun pada batang memiliki implikasi praktis
yang signifikan dalam bidang pertanian dan kehutanan. Pemahaman tentang tata
letak daun dapat membantu dalam pemilihan varietas tanaman yang lebih
produktif dan tahan terhadap stres lingkungan, seperti kekeringan atau serangan
hama dan penyakit. Pola tata letak daun juga dapat digunakan sebagai indikator
dalam pemantauan kualitas lingkungan dan perubahan iklim, karakteristik penting
dalam morfologi tumbuhan yang mempengaruhi kinerja fisiologis dan adaptasi
tumbuhan terhadap lingkungan. Pola tata letak daun pada batang tidak hanya
mencerminkan evolusi dan diversifikasi tumbuhan, tetapi juga memengaruhi
efisiensi fotosintesis, transpirasi, dan penyerapan cahaya pada tingkat individu.
Pemahaman tentang tata letak daun pada batang penting dalam mengungkapkan
strategi adaptasi tumbuhan terhadap tekanan lingkungan, seperti pencahayaan,
persaingan sumber daya, dan interaksi organisme lain (Purnomo, 2018).
Tujuan Praktikum
Tujuan dari praktikum tata letak daun pada batang adalah sebagai berikut :
1. Mengenal berbagai tata letak daun pada batang.
2. Menentukan rumus daun.
3. Menggambarkan bagan dan diagram daun.
4. Mengetahui fungsi daun bagi pertanian dalam tata letak daun.
II. TINJAUAN PUSTAKA
yang berhadapan. Apabila pada buku berikutnya kedua daun yang terbentuk
membentuk suatu silang dengan dua daun di bawahnya, sehingga dikatakan duduk
daun berhadapan - bersilang (follia opposita, folia decussata), misal pada tanaman
soka (Ixora javanica), mengkudu (Morinda citrifolia). Dikatakan sebagai duduk
daun berkarang (folia verticillata) bila setiap buku batang terdapat lebih dari dua
daun, misal oleander (Nerium oleander L) (Haryani, 2016).
Tata letak daun tersebar bila kita teliti benar akan memperlihatkan halhal
yang beraturan. Bila kita pilih satu daun sembarang (sebagai titik tolak) pada
batang maka akan terdapat satu daun yang letaknya terdapat pada garis vertikal di
atas daun tadi. Antara dua daun tersebut terdapat sepuluh daun yang bila diikuti
secara beruntun akan mengikuti garis spiral (Haryani, 2016).
Menurut Jurni (2020), tanaman singkong dapat diklasifikasikan sebagai
berikut:
Kingdom : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Sub-Divisi : Angiospermae
Kelas : Dicotyledonae
Ordo : Euphorbiales
Famili : Euphorbiaceae
Genus : Manihot
Spesies : Manihot Utilisima C.
Menurut Latief (2012), tanaman cocor bebek dapat diklasifikasikan
sebagai berikut:
Kingdom : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Rosales
Famili : Crassulaceae
Genus : Kalanchoe
Spesies : Kalanchoe pinnata
5
Bahan
Alat
Alat tulis. Alat tulis sebagai media untuk menulis laporan sementara dan
menggambar objek yang telah diamati.
Lembar laporan sementara. Lembar laporan sementara sebagai hasil
sementara yang didapat dalam suatu penelitian dan akan diperbaiki sesuai
kebutuhan penelitian.
8
Pelaksanaan Praktikum
Hasil dari praktikum yang dilakukan dapat dilihat pada tabel berikut :
Keterangan
2
Rumus daun : , karena daun ke-1 yang sejajar dengan daun ke-5
5
2
Sudut divergensi : ×360 °=144 °
5
Termasuk folia sparsa (tersebar)
Keterangan
1
Rumus daun : , karena daun ke-1 yang sejajar dengan daun ke-2
2
1
Sudut divergensi : ×360 °=180 °
2
Termasuk folia opposita (berhadapan-bersilang)
Keterangan
3
Rumus daun : , karena daun ke-1 yang sejajar dengan daun ke-8
8
3
Sudut divergensi : × 360°=135°
8
Termasuk folia sparsa (tersebar)
Keterangan
Rumus daun : Tidak dapat ditentukan
Sudut divergensi : Tidak ada
Termasuk folia verticillata (berkarang)
Keterangan
1
Rumus daun : , karena daun ke-1 yang sejajar dengan daun ke-3
3
1
Sudut divergensi : ×360 °=120 °
3
Termasuk folia sparsa (tersebar)
Berdasarkan tabel diatas tanaman mawar (Rossa sp.) memiliki rumus daun
1
dimana dalam 1 putaran terdapat 3 daun dengan sudut divergensi 120° .
3
Tanaman mawar (Rossa sp.) termasuk folia sparsa karena pada setiap buku-buku
batang hanya terdapat satu daun (tersebar). Duduk daun 1 sejajar dengan duduk
daun 4,7 dan 10. Duduk daun 2 sejajar dengan duduk daun 5,8 dan 11. Duduk
daun 3 sejajar dengan duduk daun 6, 9 dan 12.
16
V. KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Saran
Pratama, R, E & Mulyati, S. (2020). Pembelajaran Daring dan Luring pada Masa
Pandemi Covid-19. Jurnal Gagasan Pendidikan Indonesia, 1(2), 44-59.
Rahayu, A., S. Susanto, B.S. Purwoko & I.S. Dewi. (2012). Karakteristik
Morfologi dan Kimia Kultivar Pamelo (Citrus maxima (Burm.) Merr.) Berbiji
dan Tidak Berbiji. J.Agron. Indonesia, 40(1), 48 – 55.
Ziraluo & Duha. (2020). Diversity Study Of Fruit Producer Plant In Nias Island.
Jurnal Inovasi Penelitian, 1(4),683-694.