Anda di halaman 1dari 8

MENGAMATI MORFOLOGI DAN

MENGGAMBARKAN DIAGRAM SERTA RUMUS


BUNGA KEMBANG SEPATU
Noor Hanani¹ , Rahma Sarita²
noorhanani62@gmail.com
Universitas Islam Negeri Mahmud Yunus, Batusangkar

Abstrak
Diagram bunga adalah suatu gambar yang melukiskan keadaan bunga dan
bagian-bagiannya, atau lebih jelasnya yaitu, Suatu gambar proyeksi pada
bidang datar dari semua bagian bunga yang dipotong melintang (yaitu daun
kelopak, tajuk, benang sari dan putik) yang bersifat skematis atau suatu peta
skematis dari bunga. Gambar dari suatu diagram bunga harus memperhatikan
berbagai hal seperti letak bunga (terminalis atau axilaris) dan lingkaran
bagian-bagian bunga yang disebut lingkaran Consentris.Bagaimana cara
membuat diagram dan rumus bunga kembang sepatu?.Dengan mengamati
morfologi kembang sepatudapat mengetahui bagian dari bunga tersebut,
sehingga dapat dilihat berupa, Kedudukan bunga pada batang, jenis kelamin
yang dimilikinya, jumlah/llembaranny, dan simetri dan aestiasi bunga.
Setalah itu, diagram dapat ditulis dengan urutan kerja yang benar.Dengan
mengamati setiap bagian bunga, hitung jumlah masing-masing bagiannya dan
buatlah rumus bunga sesuai dengan ketentuan yang ada.Setelah melakukan
langkah-langkah tersebut, hasil dari pengamatan diagram bunga kembang
sepatu ini yaitu mempunyai semetri radial/actinomorphus, memiliki alat
kelamin banci, memiliki 5 buah kelopak/caliyx, pada bunga sepatu benang
sarinya/Androecium tidak terbatas,dan terdapat 5 buah putik bunga/
Gynaecium, serta memiliki posisi ovarium yang superior.
Kata Kunci:Diagram Bunga, Rumus Bunga, Morfologi, Kembang
Sepatu

Abstract
A flower diagram is a picture that depicts the state of a flower and its parts,
or more specifically, that is, a projected image on a flat plane of all parts of a
flower that are cut transversely (ie petals, crown, stamens and pistils) which
are schematic or a schematic map of flowers. The image of a flower diagram
must pay attention to various things such as the location of the flower
(terminal or axillary) and the circle of flower parts called concentric circles.
How to make a hibiscus flower diagram and formula?By observing the
morphology of the hibiscus flower, you can find out what part of the flower,
so that it can be seen in the form of, the position of the flower on the stem, its
gender, the number of sheets, and the symmetry and aesthetics of the flower.
After that, the diagram can be written in the correct working order. By
observing each part of the flower, count the number of each part and make a
formula for interest according to the existing provisions. After carrying out
these steps, the results of the observation of this hibiscus flower diagram are
that it has radial/actinomorphus symmetry, has effeminate genitals, has 5
petals/caliyx, the stamens/Androecium is unlimited, and there are 5 pistils. /
Gynaecium, and has a superior ovary position.
Keywords: Flower Diagram, Flower Formula, Morphology, Hibiscus
PENDAHULUAN
Ilmu tumbuhan pada waktu sekarang telah mengalami kemajuan yang sangat pesat, hingga
bidang-bidang pengetahuan yang semula hanya merupakan cabang-cabang ilmu tumbuhan saja,
sekarang ini telah menjadi ilmu yang berdiri sendiri-sendiri. Dari berbagai cabang ilmu tumbuhan yang
sekarang telah berdiri sendiri adalah Morfologi Tumbuhan. Morfologi Tumbuhan yang mempelajari
bentuk dan susunan tubuh tumbuhanpun sudah demikian besar perkembangannya.
Bunga (flos) merupakan salah satu organ tubuh tumbuhan yang berfungsi sebagai alat
perkembangbiakan secara generatif yang memiliki bentuk dan susunan yang berbeda-beda menurut
jenisnya, tetapi bagi tumbuhan yang berbiji, alat tersebut lazimnya merupakan bagian tumbuhan yang
kita kenal sebagai bunga. Jika kita memperhatikan suatu bunga, mudahlah diketahui bahwa bunga
adalah penjelmaan suatu tunas (batang dan daun-daun) yang bentuk, warna dan susunannya disesuaikan
dengan kepentingan tumbuhan, sehingga pada bunga ini dapat berlangsung penyerbukan dan
pembuahan, dan akhirnya dapat dihasilkan alat-alat perkembangbiakan. Bunga pada tumbuhan biasanya
memiliki berbagai bagian bagian tertentu yang memiliki ciri khas tersendiri. Dengan adanya bagian
bunga ini maka sevara umum bunga di bedakan menjadi bunga sempurna dan bunga tidak sempurna.
Selain itu dari bagian bunga itu juga akan di dapat rumus dan diagram bunga. Pembahasan pada artikel
ini adalah tentang Bunga Kembang Sepatu atau dalam bahasa ilmiah disebut dengan Hibiscuc rosa
sinensis.
Kembang sepatu (Hibiscuc rosa sinensis) adalah tanaman yang tumbuh subur di beberapa
negara seperti Indonesia yang salah satunya dapat digunakan sebagai obat herbal. Bunga pada tanaman
ini hanya bertahan segar dalam sehari mulai pagi sampai sore. Walaupun tidak bertahan lama, tanaman
ini rajin berbunga terutama dengan cahaya matahari yang cukup dan penyiraman memadai (Ariyanto
dan Osman, 1988). Kembang sepatu berkhasiat untuk bisul, radang selaput lender hidung, sariawan,
mimisan, dan gondongan (Dalimarta, 2005). Kembang Sepatu ini adalah sejenis tanaman semak yang
berbentuk pohon berserabut. Tingginya bisa mencapai 10 meter pada daerah subtropik (biassanya 1-2,5
meter). Kembang Sepatu ini termasuk tanaman perdu, tahunan. Batangnya bulat, berkayu, keras dan
berdiameter kurang lebih 9cm. Daun Kembang Sepatu merupakan daun tunggal, tepi daun berigi, ujung
meruncing, pangkal tumpul, panjang daunnya 10-16cm, lebar daun mencapai 5-10 cm dan berwana
hijau muda. Jenis bunga pada tanaman ini adalah bunga tunggal, yang berbentuk terompet, terletak di
ketiak daun. Bunga kembang sepatu tersusun atas 5 mahkota, 5 calix, 15 tangkai sari dan 1 buah bakal
buah yang memiliki banyak ruang (Dalimartha, 2005). kelopak bunga berbentuk lonceng. Mahkota
Bunga Kembang Sepatu ini terdiri dari 15-20 daun mahkota, yang biasanya berwarna merah muda dan
memiliki banyak benang sari. Pada benang sari terdiri dari tangkai sari yang berwarna merah, kepala
sari berwarna kuning, dan juga terdapat putik yang berbentuk tabung. Selain itu, Kembang Sepatu
memiliki akar tunggang dan berwarna cokelat muda. Memiliki buah yang kecil dan lonjong, dengan
diameter kurang lebih 4 mm (DepKes RI, 2000).
Kembang Sepatu memiliki kandungan atau unsur kimia di dalamnya, yaitu pada daun, bunga,
dan akar Kembang Sepatu terdapat kandungan flavonoida. Secara khusus, daunnya mengandung
trakseril asetat (Widjayakusuma, 1994). Disamping itu daunnya juga mengandung saponin dan
polifenol, bunganya mengandung polifenol, dan akarnya mengandung tannin dan saponin (DepKes RI,
2000). Ekstrak etanol bunga kembang sepatu diketahui mengandung tannin, saponin, alkaloid, steroid,
dan flavonoid.
Pada Bunga kembang sepatu dapat di amati berupa diagram dan menuliskan rumus bunganya.
Dalam diagram bunga, masing-masing bagian harus digambarkan sedemikian rupa, sehingga tidak
mungkin dua bagian bunga yang berlainan digambarkan dengan lambang yang sama. Mengingat, bahwa
yang digambar pada diagram pada diagram itu penampang- penampang melintang masing-msing bagian
bunga seperti telah diuraikan di atas,maka kemungkinan adanya persamaan gambar hanyalahn
mengenai daundaunkelopak dan daun tajuk bunga, sedangkan mengenai benang sari dan
putiknyarasanya tidak akan terjadi kekeliruab. Oleh sebab itu kelopak dan dau tajuk harus selalu
digambar dengan lambang-lambang yang jelas berbeda, walaupun bentuknya mirip satu sama lain
(Tjitrosoepomo, 1994: 52).
Diagram bunga adalah suatu gambar yang melukiskan keadaan bunga dan bagian-bagiannya,
atau lebih jelasnya yaitu, Suatu gambar proyeksi pada bidang datar dari semua bagian bunga yang
dipotong melintang (yaitu daun kelopak, tajuk, benang sari dan putik)yang bersifat skematis atau suatu
peta skematis dari bunga.Gambar dari suatu diagram bunga harus memperhatikan berbagai hal seperti
letak bunga (terminalis atau axilaris) dan lingkaran bagian-bagian bunga yang disebut lingkaran
Consentris.
Kemudian dalam menggambar bagian-bagian bunganya juga harus diperhatikan beberapa hal
yakni, jumlah masing-masing bagian bunga, susunan terhadap sesamanya, umpama susunan sesama
sepal, susunan terhadap bagian-bagian bunga yang satu dengan yang lain, seperti susunan antara sepal
terhadap petal atau stamen terhadap corola, etak bagian-bagian bunga terhadap bidang median, dan
dalam menggambarkan penampang melintang setiap bagian bunga harus saling berbeda, biasanya
dengan bentuk-bentuk tertentu seperti bractea dengan bentuk segitiga. Kaliks berbentuk bulan sabit
yang hampir sama dengan corola tapi bisa dibedakan dengan memberi warna gelap pada kaliks dan
punya sudut ditengahnya. Untuk stamen bentuk angka 8 dan putik bentuk bundar.
Mengenai diagram bunga ada 2 macam :
1. Diagram bunga empirik, dimana yang digambar adalah bagian-bagaian yang benar ada.
2. Diagram teoritik, selain bagian bunga yang benar ada juga dicantumkan bagian-bagian yang
sudah tereduksi dan simbulnya biasanya bentuk bintang atau tanda silang.

Menurut Rosanti 2013, rumus bunga merupakan gambaran tentang keadaan suatu bunga.
Rumus bunga ini menunjukkan keadaan kelopak, mahkota, organ-organ reproduktif, dan simetrinya.
Bila bunga merupakan bunga majemuk, untuk menghitung rumus bunga dilakukan terhadap satu bunga
saja, yang mewakili keseluruhan bunga majemuk. Oleh suatu rumus bunga dapat ditunjukkan hal-hal
sebagai berikut:
Actinomorphous : *; zygomorphous : (berkelamin jantan :♂ ; berkelamin betina : ♀; banci : ) Huruf
dipakai untuk singkatan nama bagian-bagian bunga :
Kelopak : K ( singkatan dari Calyx)
Tajuk : C (singkatan dari Corolla)
Benang sari : A (singkatan dari Androecium)
Putik : G (singkatan dari Gynaecium)
Tenda bunga : P (singkatan dari Perigonium)
Angka-angka diletakkan dibelakang huruf menunjukkan jumlah masing-masing bagian,
umpama : kaliks mempunyai 3 sepal : K3.
Cara untuk menyatakan keadaan lain-lain seperti contoh :
Corola 6 dalam 2 lingkaran : C3+3.
Stamen berlekatan pada corola : [C5, A(.....)]
Duduk bakal buah menumpang : G (3)
Daun kelopak berbentuk tabung : K (5)
Selain lambang-lambang yang telah diuraikan di atas dalam menyusun suatu rumus bunga
masih ada lambang lain lagi, yaitu lambang untuk menyatakan duduknya bakal buah (jadi juga
putiknya). Untuk bakal buah yang menumpang di bawah angka yang menunjukkan bilangan daun buah,
dibuat suatu garis (bilangan yang menunjukkan jumlah daun buah terletak di atas garis), sedangkan
untuk bakal buah yang tenggelam garis ditaruh di ats angka tadi. Untuk bakal buah yang setengah
tenggelam tidak ada tanda khusus, atau dapat ditafsirkan sebagai setengah tenggelam, jika untuk bakal
buah tidak ada pernyataan menumpang (Setjo, 2004).

METODE PENELITIAN
Metode penelitian ini menggunaakan alat yaitu: mikroskop stereo lup, pisau, pinset, jarum osse.
Sedangkan Bahan yang digunakan adalah: Bunga Kembang merak (Caesalpinia Pulcherina).
Langkah kerja dalam penelitian ini yaitu lakukan untuk objek (bunga) yang tersedia dengan
mengamati morfologi bunga dan catat hal yang penting serta buatlah deskripsi bunga tersebut yaitu
mengenai; (1)Kedudukan bunga pada batang, (2)Jenis kelamin yang dimilikinya, (3)Bagian-bagian
bunga yang ada serta jumlah/lembarannya, (4)Simetri dan aestiasi bunga. Buatlah diagram bunga
dengan urutan kerja sebagai berikut dengan langkah-langkah sebagai berikut; (1)Buatlah lingkaran
consentris dari dalam keluar, (2)Melalui titik pusat lingkaran dibuat garis tegak (vertikal), sehingga
tampak bidang median, (3)Letakkan gambar penampang lintang batang pada bagian sebelah atas bidang
median bila bunganya diketiak daun (axilaris) dan untuk bractea pada sebelah bawah bidang median,
(4)Pada lingkaran : mulai lingkaran luar berturut-turut diletakkan gambar daun kelopak, tajuk, benang
sari dan bakal buah. Jangan lupa bagaimana aestifasi bunga dalam mengambarkan tiap bagian bunga
tersebut. (5)Buatlah rumus bunga. (6)susunlah simbolnya mulai dari simetri bunga, jenis kelamin,
kaliks, corola, stamen dan putik. (7)Lengkapi dengan angka dan tanda-tanda yang menunjukkan jumlah
dan keadaan bagian-bagian bunga tersebut.Jangan lupa membuat tanda koma diantara setiap simbol
Catatan : dalam membuat diagram bunga harus diperhatikan juga mengenai : susunan terhadap sesama
helaian (aestifatio); keadaan bagian yang satu dengan yang lain (adnasi) dan letak bagian-bagian bunga
dengan bidang median (simetri). Untuk mengamati putik, diperlukan pisau, lup atau mikroskop stereo.

HASIL PENELITIAN
A. Hasil
Dari pengamatan bunga kembang sepatu (Hibiscus rosa sinensis) yang telah dilakukan pada
Sabtu,21 Mei 2022. di Laboratorium Biologi Dasar, L1.1 Kami mendapatkan hasil sebagai berikut:
Morfologi bunga kembang sepatu (Hibiscus rosa sinensi) dapat diamati dari mahkota bunga, benang
sari, putik, kelopak, dan bakal buah dari bunga tersebut.

Tabel bagian-bagian bunga.


No Nama Bagian Bunga Gambar
1. Mahkota Bunga

2. Benang Sari

3. Putik

4. Bakal Biji dan Kelopak

Diagram dan rumus bunga pada bunga ini adalah:


Rumus Bunga:
*, , K(5), C5, A(~), G5
Dimana bunga kembang sepatu ini memiliki:(1) radial (actinomorphus), (2)Memiliki dua alat kelamin,
yaitu jantan dan betina. (3)Kelopak (calyx/sepal) 5 buah. (4)berlekatan. (5)Tajuk (Corolla) 5 buah
(6)Benang sarinya (androecium) tak terbatas dan (7)Putik (gynaecium) 5 buah
Diagram Bunga:

B. Pembahasan
Sebelum membahas tentang bagian-bagian dari bunga kembang sepatu. Bunga terdiri atas
bunga sempurna dan bunga tidak sempurna. Bunga sempurna adalah bunga yang memiliki 2 alat
reproduksi dalam satu bunga. Artinya, bunga ini mempunyai putik dan benang sari. Bunga kembang
sepatu ini adalah salah satu contoh dari bunga sempurna. Sedangkan bunga tidak sempurna adalah
bunga yang hanya memiliki satu alat reproduksi dalam satu bunga. Ini merupakan jenis bunga yang
paling umum. Contoh dari bunga tidak sempurna adalah bunga papaya.
Pada bunga kembang sepatu memiliki bagian-bagian bunga berupa mahkota bunga, benang sari
dan putik, bakal buah dan kelopak bunga.
1. Mahkota Bunga
Mahkota bunga dikenal sebagai corolla, mahkota bunga merupakan salah satu bagian-bagian
bunga yang mencolok karena berada di area luar. Ukuran mahkota bunga ini jauh lebih besar dari
komponen bunga lainnya. Mahkota bunga diciptakan berwarna-warni agar dapat menarik perhatian
serangga penyerbuk di sekitarnya. Selain itu, mahkota bunga juga memiliki fungsi penting lainnya.
ukuran-ukurannya yang besar dan mengelilingi komponen tengah bunga yang akan melindungi organ
reproduksi ketika sedang bekerja. Biasanya bagian ini yang paling dicari saat memilih tanaman hias
karena paling mencolok dan menawan.
2. Benang Sari
Kembang sepatu mempunyai benang sari dan putik dalam satu bunga sehingga sering disebut
dengan bunga banci. Serbuk sari merupakan struktur reproduksi jantan yang dihasilkan oleh tumbuhan
berbunga yang terbentuk di ruang sari (theca) yang telah dewasa. Serbuk sari sangat bervariasi pada
satu species, baik itu dari segi ukuran, bentuk dan jumlah pori dari eksinnya (Hidayat, 1995). Jumlah
serbuk sari dalam ruang sari sangat banyak dan ukurannya kecil-kecil. Serbuk sari kadang kala terlihat
seperti butir-butir tepung yang sangat halus, kering, dan ringan, sehingga mudah sekali terbang terbawa
oleh angin. Akan tetapi, ada pula serbuk sari yang berlemak, lengket, dan menggumpal sehingga mudah
melekat pada tubuh serangga yang mencari nectar bunga (Darjanto dan Satifah, 1990).
Fungsi benang sari adalah sebagai alat kelamin bunga jantan dalam proses reproduksi. Bagian
ini disebut dengan andoecium. Benang sari terdiri dari empat bagian dengan fungsi yang lebih
menjurus. Berikut adalah bagian dari benang sari secara morfologi: (1) Anter (kepala Sari), merupakan
bagian benang sari yang berada di ujung tangkai. Fungsi kepala sari adalah untuk menyimpan serbuk
sari, (2) Polen (Serbuk Sari), merupakan bagian dari benang sari di mana alat kelamin bunga berada.
Berbeda dengan fungsi kepala sari, serbuk sari bertugas saat proses penyerbukan, (3) Filament (Tangkai
Sari) berupakan bagian yang memposisikan kepala sari di atas pucuk. Fungsi benang sari adalah untuk
membantu proses reproduksi.
3. Putik
Putik merupakan salah satu segmen bunga yang memiliki peran sangat penting. Bagian ini
merupakan alat reproduksi bunga betina yang dikenal sebagai gynoecium. Putik berada di tengah-
tengah bunga dan mengandung sel telur unruk masa reproduksi putik terbagi menjadi 3 yaitu: (1)
Stigma (Kepala Putik), merupakam bagian pucuk yang berada di ujung putik, (2) Stilus (Tangkai Putik)
merupakan bagian yang membantu proses penyerbukan dan reproduksi bunga, (3) Ovarium (Bakal
Buah) bagian putik yang menyimpan sel telur. Letaknya ada di dasar buah.
4. Bakal Buah
Ovarium atau bakal buah merupakan salah satu komponen bunga yang unik. Bakal buah
sebenarnya merupakan bagian dari putik. Akan tetapi, perannya sangat penting dalam reproduksi
sehingga akhirnya diklasifikasikan sebagai komponen bunga yang berdiri sendiri. Bakal buah
mempunyai sel telur di sana proses pembuahan dan peleburan antara gamet jantan dan gamet betina
terjadi. Dari proses ini, terbentuklah bakal buah baru.
Suatu bunga dinyatakan bunga sempurna jika mempunyai semua bagian utamu bunga yaitu
tangkai bunga, mahkota bunga, kelopak bunga, benang sari dan putik. Sedangkan bunga yang tidak
memiliki salah satu dari ke lima bagian utama tersebut dinamakan bunga tidak sempurna atau bunga
tak lengkap. Bagian bagian pada bunga dapat di buat rumus bunga sekaligus dari rumus bunga tersebut
dapat di buat diagram bunga ynga nantinya bisa digunakan untuk memudahkan dalam pemahaman
tentang struktur bagian-bagian bunga.
Dari hasil pengamatan di atas, dapat disimpulkan bahwapada bunga sepatu mempunyai semetri
radial/actinomorphus (*),bunga sepatu memiliki alat kelamin banci(), memiliki 5 buah kelopak/caliyx
(K),pada bunga sepatu benang sarinya/Androecium(A) tidak terbatas,dan terdapat 5 buah putik bunga/
Gynaecium (G) serta memiliki posisi ovarium yang superior.

PENUTUP
Kesimpulan
Setelah menyusun materi diagram bunga dan rumus bunga kembang sepatu dapat beberapa kesimpulan
yaitu: (1)Diagram bunga merupakan suatu gambar proyeksi pada bidang datar dari semua bagian bunga
yang dipotong melintang, jadi pada diagram itu digambarkan penampang-penampang melintang daun-
daun kelopak tajuk bunga, benang sari, dan putik. (2)Rumus bunga merupakan gambaran tentang
keadaan suatu bunga. Rumus bunga menunjukkan keadaan kelopak bunga, mahkota, organ-organ
reproduktifnya, dan simetrinya (3)Jika kita hendak membuat diagram bunga, kita harus
memperhatiakan letak bunga pada tumbuhan dan bagian-bagian bunga akan kita buat diagram tadi
tersusun dalam berapa lingkaran. Dari hasil pengamatan, diagram bunga kembang sepatu adalah *, ,
K(5), C5, A(~), G5.
Saran
Pada saat praktikum hendaknya praktikan lebih teliti dan lebihmemperhatikan penjelasan tentang
rumus dan diagram bunga karena pada praktikum kali ini diperlukan keterampilan dan ketelitian agar
rumus dan diagram bunga yang dibuat tepat dan mendapatkan hasil yang baik.

DAFTAR PUSTAKA
Andika. 2015. Analisis Kinerja Portofolio Saham Dengan Menggunakan Metode Sharpe, Treynor,
dan Jensen (Saham LQ 45 Di Bursa Efek Indonesia Periode Agustus 2013 Januari 2014).
Jurnal Ilmiah Kinerja Portofolio Saham Dengan Metode Sharpe, Jensen Dan Treynor.
Ariyanto B, Osman F. 1988. Hibiscus. Jakarta: Penebar Swadaya.
Dalimartha. 2005. Atlas Tumbuhan Obat Indonesia, Jilid. Jakarta: Puspa Swara.
Darjanto, Satifah S. 1990. Pengetahuan Dasar Biologi Bunga dan Teknik Penyerbukan Silang
Buatan. Jakarta: Gramedia.
DepKes RI. 2000. Parameter Standar umum Ekstrak Tumbuhan Obat. Direktorat Jendral Pengawasan
Obat dan Makanan. Jakarta.
Hidayat EB. 1995. Anatomi Tumbuhan Berbiji. Bandung: ITB Press.
Rosanti, Dewi. 2013. Morfologi Tumbuhan. Jakarta: Erlangga.
Setjo, susetyoadi, dkk.2004. Anatomi Tumbuhan. Malang: JICA.
Tjitrosoepomo, G. 2009 . Morfologi Tumbuhan.Yogyakarta: UGM Press.
Widjayakusuma, H. M, et al. 1994. Tanaman Berkhasiat Obat di Indonesia Jilid 1. Jakarta: Pustaka
Kartini.

Anda mungkin juga menyukai