TENTANG
NEMATHELMINTHES
DISUSUN OLEH:
KELOMPOK 6:
DOSEN PENGAMPU:
2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur terhadap Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya
sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “Klasifikasi Filum
Porifera Serta Hubungannya dengan Kehidupan Manusia”
Adapun tujuan penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas dari dosen
pada bidang studi Zoologi Invertebrata. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk
menambah wawasan tentang topik makalah bagi para pembaca dan juga bagi penulis.
Ucapan terima kasih penulis sampaikan Ibu Lza Meini Fitri, M. Si yang telah
dengan sabar memberikan materi dan pengajaran , ucapan terima kasih juga penulis
sampaikan kepada semua pihak yang telah membantu membuat dan menyelesaikan
makalah ini. Tanpa bantuan dari rekan-rekan sekalian maka penulis akan sulit untuk
menyelesaikannya.
Kami menyadari, makalah yang kami tulis ini masih jauh dari kata sempurna.
Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun akan kami nantikan demi
kesempurnaan makalah ini.
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...............................................................................................................
DAFTAR ISI.............................................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN
A...Latar Belakang.............................................................................................1
B...Rumusan Masalah....................................................................................... 1
C...Tujuan...........................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN
A...Pengertian Nemathelminthes......................................................................3
B...Struktur Dan Fisiologi Nemathelminthes..................................................4
C...Perbedaan Struktur Tubuh Antara Masing-Masing Classis...................5
D...Karakteristik Yang Dimiliki Masing-Masing Classis
Nemathelminthes..........................................................................................7
E...Contoh Dari Masing-Masing Classis Nemathelminthes...........................7
F...Peranan Nemathelminthes Dalam Kehidupan Manusia..........................9
A...Kesimpulan...................................................................................................10
B...Saran............................................................................................................. 11
DAFTAR PUSTAKA
II
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
Diantara semua hewan yang paling tersebar luas, cacing gilig ditemukan pada
sebagian besar habitat akuatik, di dalam tanah lembab, di dalam jaringan lembab tumbuhan
dan didalam cairan tubuh dan jaringan hewan. Sekitar 90.000 spesies kelas ini telah di
ketahui, dan yang sebenarnya ada mungkin 10 kali dari jumlah tersebut. Panjang cacing gilig
berkisar 1 mm hingga lebih dari 1 m. cacing yang hidup bebas yang jumlahnya sangat banyak
ini memainkan peranan penting dalam pembusukan dan daur ulang nutrient, tetapi hanya
sedikit saja yang diketahui mengenai sebagian besar spesies. Salah satu spesies
Nemathelminthes tanah Caenorhabitis elegans, telah luas dibudidayakan dan telah menjadi
model riset biologi pengembangan (Campbell, N.A., 2002).
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian Nemathelminthes?
2. Bagaimana struktur dan fisiologi Nemathelminthes?
3. Bagaimana perbedaan struktur tubuh antara masing-masing classis?
4. Bagaimana karakteristik yang dimiliki masing-masing classis Nemathelminthes?
5. Apa saja contoh dari masing-masing classis Nemathelminthes?
6. Apa peranan Nemathelminthes dalam kehidupan manusia?
C. Tujuan
1. Mampu menjelaskan pengertian Nemathelminthes
2. Mampu menjelaskan struktur dan fisiologi Nemathelminthes
3. Mampu menjelaskan perbedaan struktur tubuh antara masing-masing classis
1
4. Mampu menjelaskan karakteristyang dimiliki masing-masing
classis
Nemathelminthes
5. Mampu memberikan contoh dari masing-masing classis Nemathelminthes
6. Mampu menjelaskan peranan Nemathelminthes dalam kehidupan manusia.
2
BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian Nemathelminthes
Secara bahasa, Kata Nemathelminthes berasal dari bahasa yunani, yakni “Nema” yang
artinya benang, dan “helmintes” yang artinya cacing. Nemathelminthes sudah memiliki
rongga pada tubuhnya walaupun rongga tersebut bukan rongga tubuh sejati. Nemathelminthes
adalah kelompok hewan cacing yang mempunyai tubuh bulat panjang dengan ujung yang
runcing. Rongga tubuh pada Nemathelminthes disebut pseudoaselomata. Cacing ini
mempunyai tubuh meruncing pada kedua ujung sehingga disebut dengan cacing gilig. Ukuran
tubuh Nemathelminthes umumnya miksroskopis, tapi ada juga yang mencapai ukuran 1 m.
Cacing Nemathelminthes kebanyakan hidup parasit pada tubuh manusia, hewan, atau
tumbuhan, namun adapula yang hidup bebas. Ukuran dari cacing betina lebih besar dari
cacing jantan.
Tulisan.fadillaharsa.id
Cacing gilig atau Nemathelminthes adalah hewan yang berbentuk silinder yang
memanjang. Hewan ini mempunyai dua sifat yang berkembang lebih maju secara evolusi
disbanding dengan cacing pipih (yang mungkin merupakan nenek moyangnya). Hewan–
hewan ini mempunyai saluran pencernaan satu arah yang menjulur di bagian muka sampai
anus dibagian belakang. Tubuhnya terdiri atas 3 lapisan (triploblastik), yaitu lapisan luar
(ektoderm), lapisan tengah (mesoderm), dan lapisan dalam (endoderm). Nemathelminthes
juga mempunyai suatu rongga antara saluran pencernaan dan dinding tubuh yang disebut
pseudosol.
3
Tubuh cacing gelang dilapisi oleh kutikula yang keras; seiring pertumbuhan
cacing, kutikula lama dilepaskan secara periodik dan kutikula baru disekresikan
dengan ukuran yang lebih besar. Otot dinding tubuhnya seluruhnya terdiri atas otot
longitudinal dan kontraksinya menghasilkan gerakan kesana sini. Cacing gelang
merupakan hewan triploblastik pseudoselomata. Triploblastik artinya ialah tubuhnya
tersusun atas tiga lapisan yaitu ektoderm, mesoderm, dan endoderm. Sedangkan
pseudoselomata berarti susunan tubuhnya terdiri atas sebuah rongga semu. Hal ini
disebabkan perkembangan oleh lapisan mesodermnya yang telah berkembang
membentuk lapisan luar dan lapisan dalam sehingga terbentuk selom atau rongga
antara mesoderm dengan endoderm (Campbell, Neil A. 256).
Haloeduksi.com
Beberapa Nemathelminthes memiliki kait pada mulutnya. Nemathelminthes
tidak memiliki pembuluh darah. Makanan diedarkan ke seluruh tubuh melalui cairan
pada pseudoselom. Nemathelminthes tidak memiliki sistem respirasi, pernapasan
dilakukan secara difusi melalui permukaan tubuh. Organ reproduksi jantan dan betina
terpisah dalam individu berbeda. Nemathelminthes hidup bebas atau parasit pada
manusia, hewan, dan tumbuhan. Nemathelminthes yang hidup bebas berperan sebagai
pengurai sampah organik, sedangkan yang parasit memperoleh makanan berupa sari
makanan dan darah dari tubuh inangnya. Habitat cacing ini berada di tanah becek dan
di dasar perairan tawar atau laut. Nemathelminthes parasit hidup dalam inangnya
2. Fisiologi Nemathelminthes
a. Sistem Reproduksi
Alat reproduksi jantan terdiri dari testis dengan saluran berbentuk benang
kusut, kemudian saluran vas deferens yang menuju ke vesikula seminalis dan
berakhir pada saluran ejakulasi, alat reproduksi betina terkenal dengan bentuk Y.
tiap-tiap cabanya terdiri ats ovari dan saluran berbentuk benang kemudian
bersambung dengan uterus. selanjutnya kedua uterus bersambung menjadi satu
4
membentuk salurn dengan otot dan bermuara pada vagina. Pembuahan sel telur
terjadi di dalam uterus. Di dalam telur dapat mencapai 27 juta dan tiap-tiap hari
cacing ascaris menghasilkan 200.000 telur (Jasin, 1984).
Menurut Nugroho (2012), hewan ini melakukan reproduksi secara seksual.
Sistem reproduksi bersifat gonokoris yaitu organ kelamin jantan dan betina
terpisah pada individu yang berbeda. Fertillisasi terjadi secara internal. Telur hasil
fertillisasi dapat membentuk kista dan dapat bertahan hidup pada lingkungan yang
tidak memungkinkan.
b. Sistem Pernapasan
Cacing Ascaris tidak mempunyai alat respirasi. Respirasi dilakukan secara
anaerob. Energi didapat dengan cara mengubah glikogen menjadi CO2 dan asam
lemak yang dieksresikan melalui kutikula (Kastawi,2001).
c. Sistem Pencernaan
Faring atau esofagus merupakan saluran pencernaan depan. Faring berlanjut
dengan itnestin yang merupakan saluran pencernaan bagian tengah. Makanan
diserpa oleh taring. Sel-sel kelenjar dari taring menghasilkan enzim dan
intestinnya menyerap makanan serta melaksanakan pencernaan secara intraseluler.
Kelebihan makanan disimpan sebagai cadangan glikogen dan lemak di dalam
intestin, otot dan epidermis (Jasin, 1984
d. Sistem Saraf
Sistem saraf terdiri atas cincin saraf, tali saraf longitudinal baik ke arah
anterior maupun posterior. Beberapa tali saraf utama lainnya adalah: sepasang tali
saraf lateral dan ventral, tali saraf dorsal, sepasang tali saraf subdorsal, dan tali
saraf sublateral. Kesemuanya dihubungkan dengan tali-tali saraf transversal
(Sutarno, 2009).
Filum ini terdiri dari 2 kelas yaitu nematoda dan acanthocephala . Lima tanda memiliki
usus tetapi belum memiliki proboscis, sedangkan Acanthocephala belum memiliki usus tetapi
mempunyai proboscis yang berduri.
1. Kelas Nematoda
5
Nematoda mempunyai kutikula tubuh yang transparan. memiliki mulut dan lubang
ekskresi, alat reproduks pada jantan dengan testis dan betina dengan ovarium. Umur cacing
pada umumnya mencapai 10 bulan. Contoh anggota Nematoda, antara lain yaitu Ascaris
lumbricoides (cacing pern pada manusia), Anguila
aceti (cacing cuka), Enterobim vermicularis atau
Oxyuris vermicularis (cacing kreim pada manusia),
Oxyuris equi (cacing kremi pada kuda. Necator
americanus atau Ancylostoma duodenale (cacing
tambang pada manusia),Wuchereria bancrofti (cacing
yang menyebabkan penyakit elefantiasis pada manusia,
Trichinella spiralis (cacing otot pada manusia), Loa
lee (cacing mata pada manusia), dan Heterodera radicicote (cacing yang
menyebabkan puru/bengkak pada akar tanaman).
Nematoda, mirip dengan sebagian besar filum hewan lainnya, ini adalah triploblastik,
memiliki sebuah embrio mesoderm yang terjepit di antara ektoderm dan endoderm. Nematoda
juga simetris bilateral: bagian memanjang akan membagi mereka menjadi kanan dan kiri sisi
yang simetris. Selanjutnya, nematoda atau cacing gelang, memiliki pseudocoelom dan
memiliki baik hidup bebas dan bentuk parasit.
2. Kelas Nematomorfa
6
Nematomorfa adalah cacing yang mempunyai dun di kepala. Hidup dalam usus Vertebrata
Nematoda juga simetris bilateral: bagian memanjang akan membagi mereka menjadi
kanan dan kiri sisi yang simetris. Selanjutnya, nematoda, atau cacing gelang, memiliki
pseudocoelom dan memiliki baik hidup bebas dan bentuk parasit. NemathoporaTubuhnya
dilapisi kutikula yang polos dan tidak bercincin. Larvanya hidup parasit pada tubuh manusia,
dan setelah dewasa cacing tersebut hidup bebas di air tawar dan laut.
7
E. Contoh Dari Masing-Masing Classis Nemathelminthes
1. Kelas Nematoda
8
malam hari di anus sehingga menyebabkan rasa geli (gatal). Apabila digaruk, telur
akan menempel pada kuku. Telur yang tertelan melalui makanan dapat menyebabkan
autoinfeksi (infeksi yang disebabkan oleh penderita sendiri). Telur menetas di usus
halus sampai raenjadi cacing dewasa. Apabila akan kavyin, cacing raenuju ke usus
besar. kemudian yang betina akan meletakkan telur di anus penderita sehingga
penderita mengalami rasa gatal di anusnya.
d. Filaria bancrofti (Wuchereria bancrofti)
Cacing Filaria bancrofti mengakibatkan penyakit elefantiasis/kaki gajah. Larva
cacing pada siang hari akan berada di pembuluh darah besar (aorta) dan pada malam
hari akan keluar menuju pembuluh darah tepi (di bawah kulit). Larva Filaria yang
berada dalam kelenjar ludah nyamuk Culex sp. akan masuk ke tubuh orang sehat yang
digigitnya. Larva masuk dan mengikuti sebuah peredaran darah manusia menuju ke
kelenjar getah bening sampai dewasa. Cacing yang berkembang biak dengan cepat
akan menyumbat saluran getah bening. Bagian tubuh yang tidak mendapat aliran getah
bening akan mengalami pembengkakan. Jika pembengkakan terjadi pada kaki.
disebut penyakit kaki gajah.
e. Trichinella spiralis (cacing otot pada manusia)
Cacing ini mengakibatkan penyakit yang disebut : trikinosis. Manusia bisa
terserang karena makan daging babi yang mengandung larva cacing yang dimasak
tidak matang. Larva tinggal di dalam usus halus hingga dewasa dan bertelur. Telur
menetas menjadi larva dan masuk dalam otot lurik untuk membentuk sista.
2. Kelas Nematomorfa
Nematomorfa adalah cacing yang mempunyai dun di kepala. Hidup dalam usus
Vertebrata dan biasanvii melekat pada dinding usus dengan belalai bengkok berkan duri.
Cacing ini memiliki sebuah alat pencernaan makanan yang sempurna dan alat reproduksinya
terpisah. Nematomorfa memiliki hospes intermedier, yakni bangsa Crustacea (udang dan
Insecta (serangga), misalnya Neoechi norhynchus emydis yang menyerang penyakit kurakura,
dan bulus.
9
Globodera rostochiensis, yang menjadi parasit pada tanaman kentang dan tomat, dan sebagai
vektor virus pada beberapa tanaman pertanian. 2. Ascaris lumbricoides (cacing usus) dan
Enterobius vermicularis (cacing kremi), menjadi parasit pada manusia dan menyebabkan
penyakit.
Adapun kesimpulan yang dapat diambil dari makalah tersebut, nemathelminthes adalah
kelompok cacing benang/gelang. Anggota kelompok cacing ini ialah berbentuk bulat panjang
serta tidak bersegmen, oleh karena itu cacing ini disebut juga cacing gillig. Aschel= gilig/bulat
dan helmin = cacing.
a. Kelas Nematoda
b. Nematomorfa
Cacing ini memiliki sebuah alat pencernaan makanan yang sempurna dan alat
reproduksinya terpisah. Nematomorfa memiliki hospes intermedier, yakni bangsa Crustacea
(udang dan Insecta (serangga), misalnya Neoechi norhynchus emydis yang menyerang
penyakit kura-kura, dan bulus. Perbedaan Khas Yang Dimiliki Masing-Masing Classis
Nemathelminthes Nematoda juga simetris bilateral: bagian memanjang akan membagi mereka
menjadi kanan dan kiri sisi yang simetris. Selanjutnya, nematoda, atau cacing gelang,
10
memiliki pseudocoelom dan memiliki baik hidup bebas dan bentuk parasit.
NemathoporaTubuhnya dilapisi kutikula yang polos dan tidak bercincin. Larvanya hidup
parasit pada tubuh manusia, dan setelah dewasa cacing tersebut hidup bebas di air tawar dan
laut.
B. Saran
Dengan terselesainya makalah ini, maka kami menyarankan, agar kita semua lebih
memperdalam lagi mempelajari tentang zoologi invertebrata dalam hal ini Nemathelminthes
(cacing giling) dan mudah-mudahan makalah yang singkat ini dapat menambah khasanah
ilmu bagi siapa saja yang membaca makalah ini.
11
DAFTAR PUSTAKA
Campbell, N.A., Reece, J.B., Mitchell, L.G. 2002. Biologi. Alih bahasa lestari, R. et al.
safitri, A., Simarmata, L., Hardani, H.W. (eds). Erlangga, Jakarta.
Kastawi, Yusuf. 2001. Common Textbook: Zoologi Avertebrata. Malang: FMIPA UNM
Sonja V.T Lumowa, Zoologi Invertebrata, cetakan kedua, Kepel Press, Yogyakarta, 2014,
hal.73
Suhardi. (2007). Pengembangan Sumber Belajar Biologi. Yogyakarta : Jurdik FMIPA UNY.