Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH ZOOLOGI INVERTEBRATA

TENTANG

NEMATHELMINTHES

DISUSUN OLEH:

KELOMPOK 6:

NOOR HANANI 2130106037

NOVITA AMELIA 2130106038

DOSEN PENGAMPU:

LIZA MEINI FITRI, M.Si

JURUSAN TADRIS BIOLOGI

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) MAHMUD YUNUS


BATUSANGKAR

2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur terhadap Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya
sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “Klasifikasi Filum
Porifera Serta Hubungannya dengan Kehidupan Manusia”

Adapun tujuan penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas dari dosen
pada bidang studi Zoologi Invertebrata. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk
menambah wawasan tentang topik makalah bagi para pembaca dan juga bagi penulis.

Ucapan terima kasih penulis sampaikan Ibu Lza Meini Fitri, M. Si yang telah
dengan sabar memberikan materi dan pengajaran , ucapan terima kasih juga penulis
sampaikan kepada semua pihak yang telah membantu membuat dan menyelesaikan
makalah ini. Tanpa bantuan dari rekan-rekan sekalian maka penulis akan sulit untuk
menyelesaikannya.

Kami menyadari, makalah yang kami tulis ini masih jauh dari kata sempurna.
Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun akan kami nantikan demi
kesempurnaan makalah ini.

Batusangkar, 14 September 2022

Penulis
i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...............................................................................................................

DAFTAR ISI.............................................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN

A...Latar Belakang.............................................................................................1
B...Rumusan Masalah....................................................................................... 1
C...Tujuan...........................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN

A...Pengertian Nemathelminthes......................................................................3
B...Struktur Dan Fisiologi Nemathelminthes..................................................4
C...Perbedaan Struktur Tubuh Antara Masing-Masing Classis...................5
D...Karakteristik Yang Dimiliki Masing-Masing Classis
Nemathelminthes..........................................................................................7
E...Contoh Dari Masing-Masing Classis Nemathelminthes...........................7
F...Peranan Nemathelminthes Dalam Kehidupan Manusia..........................9

BAB III PENUTUP

A...Kesimpulan...................................................................................................10
B...Saran............................................................................................................. 11

DAFTAR PUSTAKA
II
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Hewan filum Nemathelminthes berasal dari kata nema=benang dan helmis=cacing.


Jadi, pengertian Nemathelminthes adalah cacing yang berbentuk benang atau gilig. Cacing
Nemathelminthes sering disebut cacing gilig karena cacing ini tidak terbagi menjadi segmen
segmen dan dengan bentuk tubuh yang silindris (Sonja, 2014). Tubuh cacing gelang dilapisi
oleh kutikula yang keras, seiring pertumbuhan cacing, kutikula lama dilepaskan secara
periodik dan kutikula baru disekresikan dengan ukuran yang lebih besar. Otot dinding
tubuhnya seluruhnya terdiri atas otot longitudinal dan kontraksinya menghasilkan gerakan
kesana sini.

Diantara semua hewan yang paling tersebar luas, cacing gilig ditemukan pada
sebagian besar habitat akuatik, di dalam tanah lembab, di dalam jaringan lembab tumbuhan
dan didalam cairan tubuh dan jaringan hewan. Sekitar 90.000 spesies kelas ini telah di
ketahui, dan yang sebenarnya ada mungkin 10 kali dari jumlah tersebut. Panjang cacing gilig
berkisar 1 mm hingga lebih dari 1 m. cacing yang hidup bebas yang jumlahnya sangat banyak
ini memainkan peranan penting dalam pembusukan dan daur ulang nutrient, tetapi hanya
sedikit saja yang diketahui mengenai sebagian besar spesies. Salah satu spesies
Nemathelminthes tanah Caenorhabitis elegans, telah luas dibudidayakan dan telah menjadi
model riset biologi pengembangan (Campbell, N.A., 2002).

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian Nemathelminthes?
2. Bagaimana struktur dan fisiologi Nemathelminthes?
3. Bagaimana perbedaan struktur tubuh antara masing-masing classis?
4. Bagaimana karakteristik yang dimiliki masing-masing classis Nemathelminthes?
5. Apa saja contoh dari masing-masing classis Nemathelminthes?
6. Apa peranan Nemathelminthes dalam kehidupan manusia?
C. Tujuan
1. Mampu menjelaskan pengertian Nemathelminthes
2. Mampu menjelaskan struktur dan fisiologi Nemathelminthes
3. Mampu menjelaskan perbedaan struktur tubuh antara masing-masing classis

1
4. Mampu menjelaskan karakteristyang dimiliki masing-masing
classis
Nemathelminthes
5. Mampu memberikan contoh dari masing-masing classis Nemathelminthes
6. Mampu menjelaskan peranan Nemathelminthes dalam kehidupan manusia.

2
BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian Nemathelminthes

Secara bahasa, Kata Nemathelminthes berasal dari bahasa yunani, yakni “Nema” yang
artinya benang, dan “helmintes” yang artinya cacing. Nemathelminthes sudah memiliki
rongga pada tubuhnya walaupun rongga tersebut bukan rongga tubuh sejati. Nemathelminthes
adalah kelompok hewan cacing yang mempunyai tubuh bulat panjang dengan ujung yang
runcing. Rongga tubuh pada Nemathelminthes disebut pseudoaselomata. Cacing ini
mempunyai tubuh meruncing pada kedua ujung sehingga disebut dengan cacing gilig. Ukuran
tubuh Nemathelminthes umumnya miksroskopis, tapi ada juga yang mencapai ukuran 1 m.
Cacing Nemathelminthes kebanyakan hidup parasit pada tubuh manusia, hewan, atau
tumbuhan, namun adapula yang hidup bebas. Ukuran dari cacing betina lebih besar dari
cacing jantan.

Tulisan.fadillaharsa.id

Cacing gilig atau Nemathelminthes adalah hewan yang berbentuk silinder yang
memanjang. Hewan ini mempunyai dua sifat yang berkembang lebih maju secara evolusi
disbanding dengan cacing pipih (yang mungkin merupakan nenek moyangnya). Hewan–
hewan ini mempunyai saluran pencernaan satu arah yang menjulur di bagian muka sampai
anus dibagian belakang. Tubuhnya terdiri atas 3 lapisan (triploblastik), yaitu lapisan luar
(ektoderm), lapisan tengah (mesoderm), dan lapisan dalam (endoderm). Nemathelminthes
juga mempunyai suatu rongga antara saluran pencernaan dan dinding tubuh yang disebut
pseudosol.

B. Struktur dan Fisiologi Nemathelminthes


1. Struktur Nemathelminthes

3
Tubuh cacing gelang dilapisi oleh kutikula yang keras; seiring pertumbuhan
cacing, kutikula lama dilepaskan secara periodik dan kutikula baru disekresikan
dengan ukuran yang lebih besar. Otot dinding tubuhnya seluruhnya terdiri atas otot
longitudinal dan kontraksinya menghasilkan gerakan kesana sini. Cacing gelang
merupakan hewan triploblastik pseudoselomata. Triploblastik artinya ialah tubuhnya
tersusun atas tiga lapisan yaitu ektoderm, mesoderm, dan endoderm. Sedangkan
pseudoselomata berarti susunan tubuhnya terdiri atas sebuah rongga semu. Hal ini
disebabkan perkembangan oleh lapisan mesodermnya yang telah berkembang
membentuk lapisan luar dan lapisan dalam sehingga terbentuk selom atau rongga
antara mesoderm dengan endoderm (Campbell, Neil A. 256).

Haloeduksi.com
Beberapa Nemathelminthes memiliki kait pada mulutnya. Nemathelminthes
tidak memiliki pembuluh darah. Makanan diedarkan ke seluruh tubuh melalui cairan
pada pseudoselom. Nemathelminthes tidak memiliki sistem respirasi, pernapasan
dilakukan secara difusi melalui permukaan tubuh. Organ reproduksi jantan dan betina
terpisah dalam individu berbeda. Nemathelminthes hidup bebas atau parasit pada
manusia, hewan, dan tumbuhan. Nemathelminthes yang hidup bebas berperan sebagai
pengurai sampah organik, sedangkan yang parasit memperoleh makanan berupa sari
makanan dan darah dari tubuh inangnya. Habitat cacing ini berada di tanah becek dan
di dasar perairan tawar atau laut. Nemathelminthes parasit hidup dalam inangnya
2. Fisiologi Nemathelminthes
a. Sistem Reproduksi
Alat reproduksi jantan terdiri dari testis dengan saluran berbentuk benang
kusut, kemudian saluran vas deferens yang menuju ke vesikula seminalis dan
berakhir pada saluran ejakulasi, alat reproduksi betina terkenal dengan bentuk Y.
tiap-tiap cabanya terdiri ats ovari dan saluran berbentuk benang kemudian
bersambung dengan uterus. selanjutnya kedua uterus bersambung menjadi satu

4
membentuk salurn dengan otot dan bermuara pada vagina. Pembuahan sel telur
terjadi di dalam uterus. Di dalam telur dapat mencapai 27 juta dan tiap-tiap hari
cacing ascaris menghasilkan 200.000 telur (Jasin, 1984).
Menurut Nugroho (2012), hewan ini melakukan reproduksi secara seksual.
Sistem reproduksi bersifat gonokoris yaitu organ kelamin jantan dan betina
terpisah pada individu yang berbeda. Fertillisasi terjadi secara internal. Telur hasil
fertillisasi dapat membentuk kista dan dapat bertahan hidup pada lingkungan yang
tidak memungkinkan.
b. Sistem Pernapasan
Cacing Ascaris tidak mempunyai alat respirasi. Respirasi dilakukan secara
anaerob. Energi didapat dengan cara mengubah glikogen menjadi CO2 dan asam
lemak yang dieksresikan melalui kutikula (Kastawi,2001).
c. Sistem Pencernaan
Faring atau esofagus merupakan saluran pencernaan depan. Faring berlanjut
dengan itnestin yang merupakan saluran pencernaan bagian tengah. Makanan
diserpa oleh taring. Sel-sel kelenjar dari taring menghasilkan enzim dan
intestinnya menyerap makanan serta melaksanakan pencernaan secara intraseluler.
Kelebihan makanan disimpan sebagai cadangan glikogen dan lemak di dalam
intestin, otot dan epidermis (Jasin, 1984
d. Sistem Saraf
Sistem saraf terdiri atas cincin saraf, tali saraf longitudinal baik ke arah
anterior maupun posterior. Beberapa tali saraf utama lainnya adalah: sepasang tali
saraf lateral dan ventral, tali saraf dorsal, sepasang tali saraf subdorsal, dan tali
saraf sublateral. Kesemuanya dihubungkan dengan tali-tali saraf transversal
(Sutarno, 2009).

C. Perbedaan Struktur Tubuh Antara Masing-Masing Classis Nemathelminthes

Filum ini terdiri dari 2 kelas yaitu nematoda dan acanthocephala . Lima tanda memiliki
usus tetapi belum memiliki proboscis, sedangkan Acanthocephala belum memiliki usus tetapi
mempunyai proboscis yang berduri.

1. Kelas Nematoda

5
Nematoda mempunyai kutikula tubuh yang transparan. memiliki mulut dan lubang
ekskresi, alat reproduks pada jantan dengan testis dan betina dengan ovarium. Umur cacing
pada umumnya mencapai 10 bulan. Contoh anggota Nematoda, antara lain yaitu Ascaris
lumbricoides (cacing pern pada manusia), Anguila
aceti (cacing cuka), Enterobim vermicularis atau
Oxyuris vermicularis (cacing kreim pada manusia),
Oxyuris equi (cacing kremi pada kuda. Necator
americanus atau Ancylostoma duodenale (cacing
tambang pada manusia),Wuchereria bancrofti (cacing
yang menyebabkan penyakit elefantiasis pada manusia,
Trichinella spiralis (cacing otot pada manusia), Loa
lee (cacing mata pada manusia), dan Heterodera radicicote (cacing yang
menyebabkan puru/bengkak pada akar tanaman).

Nematoda, mirip dengan sebagian besar filum hewan lainnya, ini adalah triploblastik,
memiliki sebuah embrio mesoderm yang terjepit di antara ektoderm dan endoderm. Nematoda
juga simetris bilateral: bagian memanjang akan membagi mereka menjadi kanan dan kiri sisi
yang simetris. Selanjutnya, nematoda atau cacing gelang, memiliki pseudocoelom dan
memiliki baik hidup bebas dan bentuk parasit.

Ada tiga lapisan dinding tubuh (dari luar ke dalam), yaitu :

a. Lapisan hyalin sebagai lapisan kutikula non-seluler


b. Lapisan subkutikuler atau epidermis atau sinsitium
c. Lapisan sel-sel otot (muskular)

2. Kelas Nematomorfa

6
Nematomorfa adalah cacing yang mempunyai dun di kepala. Hidup dalam usus Vertebrata

dan biasanvii melekat pada dinding usus


dengan belalai bengkok berkan
duri.Cacing ini memiliki sebuah alat
pencernaan makanan yang sempurna dan alat
reproduksinya terpisah. Nematomorfa memiliki
hospes intermedier, yakni bangsa Crustacea
(udang dan Insecta (serangga),
misalnya

Neoechinorhynchus emydis yang menyerang penyakit kura-kuradan


bulus.NemathoporaTubuhnya dilapisi kutikula yang polos dan tidak bercincin. Larvanya
hidup parasit pada tubuh manusia, dan setelah dewasa cacing tersebut hidup bebas di air tawar
dan laut. Nematomorpha adalah kelompok pseudocoelomata yang secara morfologis mirip
dengan nematoda. Bentuk tubuh cacing ini silindris panjang, berukuran makroskopis dengan
panjang mencapai 1 m dan lebar tubuhnya kurang dari 1 mm. Secara internal cacing ini pada
yang dewasa maupun dewasa muda tidak mempunyai system ekskretori, dan nutrisinya hanya
diperlukan pada saat berada di dalam tubuh hospes (arthropoda) yaitu dengan absorpsi
langsung melalui dinding tubuh, otot dinding tubuhnya hanya mempunyai otot longitudinal.
Individu anggota filum Nematomorpha bersifat diesis dan fertili sasinya internal.

D. Perbedaan Khas Yang Dimiliki Masing-Masing Classis Nemathelminthes

Nematoda juga simetris bilateral: bagian memanjang akan membagi mereka menjadi
kanan dan kiri sisi yang simetris. Selanjutnya, nematoda, atau cacing gelang, memiliki
pseudocoelom dan memiliki baik hidup bebas dan bentuk parasit. NemathoporaTubuhnya
dilapisi kutikula yang polos dan tidak bercincin. Larvanya hidup parasit pada tubuh manusia,
dan setelah dewasa cacing tersebut hidup bebas di air tawar dan laut.

7
E. Contoh Dari Masing-Masing Classis Nemathelminthes

1. Kelas Nematoda

a. Ascaris lumbricoides (cacing perut pada manusia)


Cacing dewasa hidup pada usus halus manusia dengan panjang 20-40 cm, dan
diameter 0,5 cm. Telur cacing yang keluar bersama feses akan masuk ke saluran
pencernaan. manusia melalui makanan yang tidak higienis. Selanjutnya, telur
berkembang menjadi larva yang menembus dindme usus dan mengikuti peredaran
darah manusia sampai e paru-paru, trakea (tenggorokan), faring (kerongkongaat, dan
kembali ke usus hingga dewasa, kemudian menetaskan telur 200.000/hari. Cacing
betina berukuran lebih besar dibandingkan cacing jantan. Dalam keadaan hidup,
tubuhnya berwarna putih seperti susu dengan kutikula transparan bergaris-garis. Pada
hewan jantan, dekat lubang anal terdapat tonjolan yang disebut penial setae untuk
melakukan perkawinan. Pada cacing betina lubang kelamin terletak di 1/3 panjang
tubuh dari ujung anteriornya. Cacing betina lebih lurus, sedangkan cacing jantan
melengkung.
b. Necator americanus = Ancylostoma duodenale (cacing tambang pada manusia)
Cacing tambang parasit dalam usus manusia. Panjang tubuhnya 1-1,5 cm.
Mulut di bagian anterior dengan gigi kait dari kitin. Saat menggigit dinding usus
penderita, cacing ini mengeluarkan zat antipembekuan darah (zat antikoagulasi) dan
darah terus-menerus diisapnya sehingga penderita dapat mengalami anemia. Telur
yang keluar bersama feses akan menetas di tempat becek membentuk larva rabditiform
(filariform). Larva dapat menembus kulit telapak kaki manusia dan mengikuti
peredaran darah sampai ke paru-paru, trakea (tenggorokan), faring (kerongkongan),
dan kembali ke usus sampai dewasa. Cacing ini menghasilkan telur 9.000/hari. Antara
cacing jantan dan cacing betina dapat dibe- dakan dengan mengamati morfologinya.
Cacing jantan mempunyai testis, vesika seminalis, kelenjar semen, spikula (atau
disebut gubernakulum yang merupakan alat kopulasi), kloaka, dan bursa. Adapun
cacing betina memiliki ovarium, uterus, vagina, dan anus. Cacing betina juga memiliki
duri ekor yang berguna untuk membantu saat proses perkawinan berlangsung.
c. Enterobius vermicularis Enterobius vermicularis atau Oxyuris vermicularis adalah
cacing kremi pada manu-sia. Cacing kremi hidup dalam usus besar manusia. Panjang
cacing betina 9-12 mm, cacing jantan 3-5 mm. Cacing betina akan bertelur pada

8
malam hari di anus sehingga menyebabkan rasa geli (gatal). Apabila digaruk, telur
akan menempel pada kuku. Telur yang tertelan melalui makanan dapat menyebabkan
autoinfeksi (infeksi yang disebabkan oleh penderita sendiri). Telur menetas di usus
halus sampai raenjadi cacing dewasa. Apabila akan kavyin, cacing raenuju ke usus
besar. kemudian yang betina akan meletakkan telur di anus penderita sehingga
penderita mengalami rasa gatal di anusnya.
d. Filaria bancrofti (Wuchereria bancrofti)
Cacing Filaria bancrofti mengakibatkan penyakit elefantiasis/kaki gajah. Larva
cacing pada siang hari akan berada di pembuluh darah besar (aorta) dan pada malam
hari akan keluar menuju pembuluh darah tepi (di bawah kulit). Larva Filaria yang
berada dalam kelenjar ludah nyamuk Culex sp. akan masuk ke tubuh orang sehat yang
digigitnya. Larva masuk dan mengikuti sebuah peredaran darah manusia menuju ke
kelenjar getah bening sampai dewasa. Cacing yang berkembang biak dengan cepat
akan menyumbat saluran getah bening. Bagian tubuh yang tidak mendapat aliran getah
bening akan mengalami pembengkakan. Jika pembengkakan terjadi pada kaki.
disebut penyakit kaki gajah.
e. Trichinella spiralis (cacing otot pada manusia)
Cacing ini mengakibatkan penyakit yang disebut : trikinosis. Manusia bisa
terserang karena makan daging babi yang mengandung larva cacing yang dimasak
tidak matang. Larva tinggal di dalam usus halus hingga dewasa dan bertelur. Telur
menetas menjadi larva dan masuk dalam otot lurik untuk membentuk sista.

2. Kelas Nematomorfa

Nematomorfa adalah cacing yang mempunyai dun di kepala. Hidup dalam usus
Vertebrata dan biasanvii melekat pada dinding usus dengan belalai bengkok berkan duri.
Cacing ini memiliki sebuah alat pencernaan makanan yang sempurna dan alat reproduksinya
terpisah. Nematomorfa memiliki hospes intermedier, yakni bangsa Crustacea (udang dan
Insecta (serangga), misalnya Neoechi norhynchus emydis yang menyerang penyakit kurakura,
dan bulus.

F. Peranan Nemathelminthes Dalam Kehidupan Manusia

Pada umumnya Nematoda merugikan karena hidup parasit dan mengakibatkan


penyakit pada manusia dan menjadi parasit pada tumbuhan, diantaranya sebagai berikut. 1.

9
Globodera rostochiensis, yang menjadi parasit pada tanaman kentang dan tomat, dan sebagai
vektor virus pada beberapa tanaman pertanian. 2. Ascaris lumbricoides (cacing usus) dan
Enterobius vermicularis (cacing kremi), menjadi parasit pada manusia dan menyebabkan
penyakit.

BAB III PENUTUP A. Kesimpulan

Adapun kesimpulan yang dapat diambil dari makalah tersebut, nemathelminthes adalah
kelompok cacing benang/gelang. Anggota kelompok cacing ini ialah berbentuk bulat panjang
serta tidak bersegmen, oleh karena itu cacing ini disebut juga cacing gillig. Aschel= gilig/bulat
dan helmin = cacing.

Struktur Dan Fisiologi Nemathelminthes Struktur Nemathelminthes. Tubuh cacing gelang


dilapisi oleh kutikula yang keras; seiring pertumbuhan cacing, kutikula lama dilepaskan
secara periodik dan kutikula baru disekresikan dengan ukuran yang lebih besar. Otot dinding
tubuhnya seluruhnya terdiri atas otot longitudinal dan kontraksinya menghasilkan gerakan
kesana sini. Fisiologi Nemathelminthes terdiri atas sistem reproduksi, sistem pernafasan,
sistem pencernaan, sistem saraf. Perbedaan struktur tubuhnya ,yaitu :

a. Kelas Nematoda

Ada tiga lapisan dinding tubuh (dari luar ke dalam), yaitu :

1) Lapisan hyalin sebagai lapisan kutikula non-seluler

2) Lapisan subkutikuler atau epidermis atau sinsitium

3) Lapisan sel-sel otot (muskular)

b. Nematomorfa

Cacing ini memiliki sebuah alat pencernaan makanan yang sempurna dan alat
reproduksinya terpisah. Nematomorfa memiliki hospes intermedier, yakni bangsa Crustacea
(udang dan Insecta (serangga), misalnya Neoechi norhynchus emydis yang menyerang
penyakit kura-kura, dan bulus. Perbedaan Khas Yang Dimiliki Masing-Masing Classis
Nemathelminthes Nematoda juga simetris bilateral: bagian memanjang akan membagi mereka
menjadi kanan dan kiri sisi yang simetris. Selanjutnya, nematoda, atau cacing gelang,

10
memiliki pseudocoelom dan memiliki baik hidup bebas dan bentuk parasit.
NemathoporaTubuhnya dilapisi kutikula yang polos dan tidak bercincin. Larvanya hidup
parasit pada tubuh manusia, dan setelah dewasa cacing tersebut hidup bebas di air tawar dan

laut.

Contoh Dari Masing-Masing Classis Nemathelminthes a. Kelas Nematoda : Ascaris


lumbricoides (cacing perut pada manusia), Necator americanus, Enterobius vermicularis,
Filaria bancrofti (Wuchereria bancrofti), dan Trichinella spiralis (cacing otot pada manusia) b.
Kelas Nematomorfa : Neoechi norhynchus emydis yang menyerang penyakit kura-kura, dan
bulus.

Peranan Nemathelminthes Dalam Kehidupan Manusia a. Globodera rostochiensis, yang


menjadi parasit pada tanaman kentang dan tomat, dan sebagai vektor virus pada beberapa
tanaman pertanian. b. Ascaris lumbricoides (cacing usus) dan Enterobius vermicularis (cacing
kremi), menjadi parasit pada manusia dan menyebabkan penyakit.

B. Saran

Dengan terselesainya makalah ini, maka kami menyarankan, agar kita semua lebih
memperdalam lagi mempelajari tentang zoologi invertebrata dalam hal ini Nemathelminthes
(cacing giling) dan mudah-mudahan makalah yang singkat ini dapat menambah khasanah
ilmu bagi siapa saja yang membaca makalah ini.

11
DAFTAR PUSTAKA

Campbell, N.A., Reece, J.B., Mitchell, L.G. 2002. Biologi. Alih bahasa lestari, R. et al.
safitri, A., Simarmata, L., Hardani, H.W. (eds). Erlangga, Jakarta.

Campbell, Neil A & Reece, Jane B.2012.BOLOGI.Jakarta:Erlangga, hlm.256.

Kastawi, Yusuf. 2001. Common Textbook: Zoologi Avertebrata. Malang: FMIPA UNM

Nurhadi dan Yanti, febri.2018.Taksonmi Invertebrata.Yogyakarta:Deepublish, hlm. 91.

Sonja V.T Lumowa, Zoologi Invertebrata, cetakan kedua, Kepel Press, Yogyakarta, 2014,
hal.73

Suhardi. (2007). Pengembangan Sumber Belajar Biologi. Yogyakarta : Jurdik FMIPA UNY.

Anda mungkin juga menyukai