Anda di halaman 1dari 11

TUGAS BIOLOGI

“ Nemathelminthes “

TP. 2021/2022

KATA PENGANTAR

Sembah sujud penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT karena anugerah


dan rahmat-Nya jualah sehingga makalah ini dapat terselesaikan. Dalam
penyusunan makalah ini, penulis telah berusaha semaksimal mungkin, yang mana
telah memakan waktu dan pengorbanan yang tak ternilai dari semua pihak yang
memberikan bantuannya, yang secara langsung merupakan suatu dorongan yang

i
positif bagi penulis ketika menghadapi hambatan-hambatan dalam menghimpun
bahan materi untuk menyusun makalah ini.
Namun penulis menyadari bahwa makalah ini masih sangat jauh dari
kesempurnaan, baik dari segi penyajian materinya maupun dari segi bahasanya.
Karena itu saran dan kritik yang bersifat konstruktif senantiasa penulis harapkan
demi untuk melengkapi dan menyempurnakan makalah ini.

Metro, 19 Mei 2022

Kelompok 6

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ..................................................................... ii


DAFTAR ISI .................................................................................... iii

BAB I. PENDAHULUAN ............................................................... 1


A. Latar Belakang .................................................................. 1
B. Rumusan masalah ............................................................. 1
C. Tujuan ............................................................................... 2

BAB II. PEMBAHASAN ................................................................ 3


A. Ciri-ciri Nemathelminthes ................................................ 3
B. Struktur Tubuh Nemathelminthes ..................................... 3
C. Klasifikasi Nemathelminthes ............................................ 4
D. Sistem Reproduksi Nemathelminthes ............................... 6
E. Habitat Nemathelminthes .................................................. 7
F. Peranan Nemathelminthes dalam Kehidupan Manusia ..... 7
G. Sistem Respirasi Nemathelminthes .................................. 7

BAB III.  PENUTUP ....................................................................... 8


A. Kesimpulan............................................................................. 8
B. Saran ................................................................................. 8

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Nemathelminthes umumnya cacing yg hidupnya parasit dan merugikan
manusia. Pada umumnya  merugikan, sebab parasit pada manusia maupun
hewan, kecuali Planaria. Planaria dapat dimanfaatkan untuk makanan ikan.
Nemathelminthes (cacing giling), contohnya Ascaris lumbricoides.
Sering disebut cacing perut atau cacing usus atau cacing gelang. Parasit
pada usus halus manusia, hewan yang memiliki tubuh simetris bilateral
dengan saluran pencernaan yang baik namun tidak ada sistem peredaran
darah. Contoh cacing gilik.
Tubuhnya terdiri atas 3 lapisan (triploblastik), yaitu lapisan luar
(ektoderm), lapisan tengah (mesoderm), dan lapisan dalam (endoderm). Pada
lapisan luar tubuhnya dilapisi oleh lapisan lilin atau kutikula. Rongga yang
terdapat pada tubuhnya merupakan rongga semu atau tidak sejati
(pseudoselomata). Cacing ini memiliki simetri tubuh bilateral. Cacing ini
bersifat dioesius, yaitu cacing jantan dan cacing betina. Nemathelminthes
memiliki sistem pencernaan yang sempurna, saluran pencernaan memanjang
dari mulut sampai ke anus dan cacing ini belum memiliki sistem peredaran
darah.

B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah yang akan kami angkat dalam penulisan
makalah adalah sebagai berikut :
1. Sebutkan ciri-ciri Nemathelminthes !
2. Jelaskan struktur tubuh Nemathelminthes !
3. Jelaskan klasifikasi Nemathelminthes !
4. Jelaskan sistem Reproduksi Nemathelminthes !
5. Sebutkan habitat Nemathelminthes !
6. Sebutkan peranan Nemathelminthes dalam kehidupan manusia !

1
7. Sebutkan sistem respirasi Nemathelminthes !

C. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan penulisan yang akan kami angkat dalam penulisan
makalah adalah sebagai berikut :
1. Dapat mengetahui ciri-ciri Nemathelminthes !
2. Dapat mengetahui struktur tubuh Nemathelminthes !
3. Dapat mengetahui klasifikasi Nemathelminthes !
4. Dapat mengetahui sistem Reproduksi Nemathelminthes !
5. Dapat mengetahui habitat Nemathelminthes !
6. Dapat mengetahui peranan Nemathelminthes dalam kehidupan
manusia !
7. Dapat mengetahui sistem respirasi Nemathelminthes !

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Ciri-ciri Nemathelminthes
Ciri-ciri cacing Nemathelminthes antara lain:
a. Berbentuk bulat panjang, berukuran kecil dan mengkilat.
b. Hidup di perairan tawar, parairan latu, di tanah, dan sebgai parasit di
tubuh.
c. manusia, hewan, dan tumbuha Termasuk hewan triploblastik.
d. Sistem pencernaan makanan berupa mulut , kerongkongan, usus, dan
anus.
e. Respirasi secara difusi di seluruh permukaan tubuh.
f. Ukuran tubuh wanita lebih besar daripada ukuran tubuh jantan.
g. Reproduksi secara seksual.

B. Struktur Tubuh Nemathelminthes


Nemathelminthes umumnya berukuran mikroskopis, meskipun ada
yang panjang nya sampai 1 meter. Individu betina berukuran lebih besar
daripada individu jantan. Tubuh berbentuk bulat panjang atau seperti benang
dengan ujung-ujung yang meruncing.                                                 
Permukaan tubuh Nemathelminthes dilapisi kutikula untuk melindungi
diri. Kutikula ini lebih kuat pada cacing parasit yang hidup di inang daripada
yang hidup bebas. Kutikula berfungsi untuk melindungi dari dari enzim
pencernaan inang.
Nemathelminthes memiliki sistem percenaan yang lengkap terdiri dari
mulut, faring, usus, dan anus. Mulut terdapat pada ujung anterior, sedangkan
anus terdapat pada ujung posterior. Beberapa Nemathelminthes memiliki kait
pada mulutnya.Nemathelminthes tidak memiliki pembuluh darah. Makanan
diedarkan ke seluruh tubuh melalui cairan pada
pseudoselom.Nemathelminthes tidak memiliki sistem respirasi,
pernapasan dilakukan secara difusi melalui permukaan tubuh. Organ
reproduksi jantan dan betina terpisah dalam individu berbeda.

3
Nemathelminthes hidup bebas atau parasit pada manusia, hewan, dan
tumbuhan. Nemathelminthes yang hidup bebas berperan sebagai pengurai
sampah organik, sedangkan yang parasit memperoleh makanan berupa sari
makanan dan darah dari tubuh inangnya. Habitat cacing ini berada di tanah
becek dan di dasar perairan tawar atau laut. Nemathelminthes parasit hidup
dalam inangnya.

C. Klasifikasi Nemathelminthes
Nemathelminthes terbagi menjadi kelas, yaitu Kelas Nematoda berikut
pembagiannya :
Ø   Kelas Nematoda
Nematoda memiliki kutikula tubuh yang transparan, mempunyai
mulut dan lubang ekskresi, alat reproduksi pada jantan dengan testis dan
betina dengan ovarium. Umur cacing pada umumnya mencapai 10 bulan.
Nematoda dapat dijumpai di darat, air tawar, dan air laut, dari daerah kutub
hingga daerah tropis. Hidupnya ada yang bebas, namun ada pula yang parasit
pada manusia, hewan, dan tumbuhan. Cacing ini tidak memiliki sistem
peeredaran darahy dan jantung, tetapi tubuhnya mengandung cairan semacam
darah yang dapat merembes ke bagian tubuh aakibat kontraksi tubuh. Bentuk
tubuhnya gilik panjang dengan simetri bilateral. Tubuhnya tidak dilapisi silia
dan tidak bersegmen
Contoh anggota Nematoda antara lain adalah:
a. Ascaris lumbricoides (cacing perut)
Ascaris adalah salah satu contoh cacing gilig parasit, tidak punya
segmentasi tubuh dan memiliki dinding luar yang halus, bergerak
dengan gerakan seperti cambuk. Cacing ini hidup di dalam usus halus
manusia sehingga sering kali disebut cacing perut.

Ascaris lumbricoides merupakan hewan dioseus, yaitu hewan


dengan jenis kelamin berbeda, bukan hemafrodit. Ascaris
lumbricoides hanya berkembang biak secara seksual. Ascaris
lumbricoides jantan memiliki sepasang alat berbentuk kait yang
menyembul dari anus disebut spikula. Spikula berfungsi untuk

4
membuka pori kelamin cacing bretina dan memindahkan sperma saat
kawin.
Infeksi cacing ini menyebabkan penyakit askariasis atau cacingan,
umumnya pada anak-anak. Infeksi ini terjadi pada saat mengkonsumsi
makanan atau minuman yang tercemar telur ascaris.
Cacing dewasa menghasilkan telur-telur yang akan matang di
tanah, saat telur in tertelan orang, larvanya akan melubangi dinding
usus, bergerak ke hati, jantung dan/atau paru-paru.
Sesaat di dalam paru-paru, larva berganti kulit, setelah sepuluh
hari bermigrasi lewat saluran udara ke kerongkongan tempat dimana
mereka akan tertelan. Dalam usus kecil cacing dewasa kawin dan
betinanya menimbun telur-telur yang akan dilepaskan keluar bersama
feses. Telur dalam feses ini harus mencapai mulut orang lagi untuk
memulai siklus baru.
b. Ancylostoma duodenale (cacing tambang)
Cacing ini dinamakan cacing tambang karena ditemukan di
pertambangan daerah tropis.Cacing tambang dapat hidup sebagai
parasit dengan menyerap darah dan cairan tubuh pada usus halus
manusia.Cacing ini memiliki ukuran tubuh yang lebih kecil dari
cacing perut.Cacing tambang Ancylostoma memiliki ujung anterior
melengkung membentuk kapsul mulut dengan 1 -4 pasang kait kitin
atau gigi pada sisi ventralnya.Kait kitin berfungsi untuk menempel
pada usus inangnnya. Pada ujung posterior cacing tambang jantan
terdapat bursa kopulasi.Alat ini digunakan untuk menangkap dan
memegang cacing betina saat kawin. Cacing betina memiliki vulva
(organ kelamin luar) yang terdapat didekat bagian tengah tubuhnya.

c. Oxyuris vermicularis (cacing kremi)


Cacing ini disebut cacing kremi karena ukurannya yang sangat
kecil. sekitar 10 -15 mm. Cacing kremi hidup di dalam usus besar
manusia. Cacing kremi tidak menyebabkan penyakit yang berbahaya
namun cukup mengganggu. Infeksi cacing kremi tidak me

5
Memerlukan perantara. Telur cacing dapat tertelan bila kita
memakan makanan yang terkontaminasi telur cacing ini. Pengulangan
daur infeksi cacing kremi secara autoinfeksi, yaitu dilakukan ole
penderita sendiri. Cacing ini bertelur pada anus penderita dan
menyebabkan rasa gatal.Jika penderita sering menggaruk pada bagian
anus dan tidak menjaga kebersihan tangan, maka infeksi cacing kremi
akan terjadi kembali.

d. Wuchereria bancrofti (cacing rambut)


Cacing rambut dinamakan pula cacing filaria.Tempat hidupnya di
dalam pembuluh limfa.Cacing ini menyebabkan penyakit kaki gajah
(elefantiasis), yaitu pembengkakan tubuh.Pembengkakan terjadi
karena akumulasi cairan dalam pembuluh limfa yang tersumbat oleh
cacing filaria dalam jumlah banyak.Cacing filaria masuk ke dalam
tubuh melalui gigitan nyamuk Culex yang banyak terdapat di daerah
tropis.

e. Trichinella spiralis
Cacing ini hidup pada otot manusia dan menyebabkan penyakit
trikhinosis atau kerusakan otot. Manusia yang terinfeksi cacing ini
karena memakan daging yang tidak dimasak dengan baik.
Cacing betina dewasa melubangi dinding usus halus, keturunan
yang hidup terbawa oleh aliran darah menuju otot rangka kemudian
menjadi kista.

D. Sistem Reproduksi Nemathelminthes


Alat kelamin terpisah, cacing betina lebih besar dari cacing jantan dan
yang jantan mempunyai ujung berkait. Gonad berhubungan dengan saluran alat
kelamin, dan telur dilapisi oleh kulit yang terbuat dari kitin. Hewan ini tidak
berkembangbiak secara aseksual.
Nemathelminthes umumnya melakukan reproduksi secara seksual. Sistem
reproduksi bersifat gonokoris, yaitu organ kelamin jantan dan betina terpisah

6
pada individu yang berbeda. Fertilisasi terjadi secara internal. Telur hasil
fertilisasi dapat membentuk kista dan kista dapat bertahan hidup pada
lingkungan yang tidak menguntungkan.

E. Habitat Nemathelminthes
Sebagian besar hewan ini hidup bebas dalam air dan tanah, tetapi ada juga
sebagai parasit dalam tanah, yakni merusak tanaman atau dalam saluran
pencernaan Vertebrata.

F. Peranan Nemathelminthes dalam Kehidupan Manusia


Peranan nemathelminthes bagi kehidupan manusia secara ekonomi tidak
ada yang menguntungkan bahkan merugikan. Nemathelminthes kebanyakan
adalah parasit pada manusia, tanaman, dan hewan.

G. Sistem Respirasi Nemathelminthes


Sistem respirasi nemathelminthes tdk  ada melainkan bernafas secara
difusi.

7
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Adapun kesimpulan yang dapat kami angkat dalam penulisan makalah ini
adalah :
1. Nemathelminthes umumnya cacing yg hidupnya parasit dan merugikan
manusia.
2. Tubuhnya terdiri atas 3 lapisan (triploblastik), yaitu lapisan luar
(ektoderm), lapisan tengah (mesoderm), dan lapisan dalam (endoderm).
3. Nemathelminthes terbagi menjadi kelas, yaitu
- Nematoda terbagi menjadi :
 Ascaris lumbricoides (cacing perut)
 Ancylostoma duodenale (cacing tambang)
 Oxyuris vermicularis (cacing kremi)
 Wuchereria bancrofti (cacing rambut)
 Trichinella spiralis

B. Saran
Dengan terselesainya makalah ini, maka kami menyarankan, agar kita
semua lebih memperdalam lagi mempelajari tentang zoologi invertebrata
dalam hal ini Nemathelminthes (cacing giling) dan mudah-mudahan makalah
yang singkat ini dapat menambah khasanah ilmu bagi siapa saja yang
membaca makalah ini.

Anda mungkin juga menyukai