Anda di halaman 1dari 53

MINI RISET

ANATOMI TUMBUHAN

Dosen Pengampu :

Dra.Cicik Suriani, M.Si

Wina Dyah Puspita Sari, S.Si.,


M.Si

Disusun Oleh:

Kelompok 1
ANGGI NATASYA 4193341023
FITRI AMINATUL JANAH 4193341025
IKA NURHALIFAH 4191141015
P. MAY VANDAYANI BANJARNAHOR 4193341030

PENDIDIKAN BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2020/2021
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena telah
melimpahkan rahmat,hidayah,dan inayah-Nya,sehingga kami dapat menyelesaikan tugas Mini
Riset ini dengan baik untuk memenuhi tugas dari mata kuliah Anatomi Tumbuhan.Terima
kasih juga kami ucapkan kepada Ibu Dra. Cicik Suriani, M.Si dan Ibu Wina Dyah Puspita Sari,
S.Si., M.Si.selaku dosen mata kuliah Anatomi Tumbuhan yang telah memberikan tugas Mini
Riset ini kepada kami sehingga dapat memicu motivasi kami untuk senantiasa belajar lebih
giat dan menggali ilmu lebih dalam dan pihak-pihak yang telah membantu kami menyelesaikan
tugas mini riset ini.

Terlepas dari itu semua, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan dan
kesalahan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu, dengan
tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar saya dapat
memperbaiki tulisan ini di waktu yang akan datang.

Akhir kata kami berharap Mini Riset ini dapat memberikan manfaat kepada semua
pembaca. Terima Kasih.

Medan, 16 Desember 2020

Kelompok 1

i
DAFTAR ISI

Kata Pengantar ........................................................................................................................ i

Daftar Isi ................................................................................................................................. i

Bab I Pendahuluan ................................................................................................................. 1

1.1 Latar Belakang ................................................................................................................. 1


1.2 Tujuan Penelitian ............................................................................................................. 1
1.3 Manfaat Penelitian............................................................................................................ 2

Bab II Tinjauan Pustaka ......................................................................................................... 3

2.1 Hipotesis .......................................................................................................................... 8

2.2 Metode Penelitian ............................................................................................................. 8

2.3 Jenis Penelitian ................................................................................................................. 8

2.4 Alat dan Bahan ................................................................................................................. 9

2.5 Prosedur Kerja.................................................................................................................. 9

2.6 Teknik Pengumpulan Data ............................................................................................. 10

Bab III Hasil dan Pembahasan ............................................................ 11

3.1 Hasil Penelitian .............................................................................................................. 11

3.2 Pembahasan ................................................................................................................... 32

Bab IV Penutup.................................................................................................................... 48

4.1 Kesimpulan .................................................................................................................... 48

4.2 Saran .............................................................................................................................. 48

Daftar Pustaka ...................................................................................................................... 49

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Daun merupakan bagian tumbuhan yang penting dan pada umumnya tiap tumbuhan
mempunyai sejumlah besar daun. Alat ini hanya terdapat pada batang saja dan tidak pernah
terdapat pada bagian yang lain pada tubuh tumbuhan. Bagian batang tempat duduknya atau
melekkatnya daun dinamakan buku-buku (nodus) batang, dan tempat diatas daun yang
merupakan sudut antara batang dan daun dinamakan ketiak daun (axilla). Daun biasanya tipis
melebar, kaya akan suatu zat warna hijau yang dinamakan klorofil, oleh karena itu, daun
biasanya berwarna hijau dan menyebabkan tumbuhan atau daerah-daerah yang ditempati
tumbuh-tumbuhan nampak hijau pula. Bagian tumbuh-tumbuhan ini mempunyai umur yang
terbatas, akhirnya akan runtuh dan meninggalkan bekas pada batang. Pada waktu akan runtuh
warna daun berubah menjadi kekuning-kuningan dan akhirnya menjadi perang.

Daun merupakan salah satu organ tumbuhan yang tumbuh dari batang, umumnya
berwarna hijau (mengandung klorofil) dan terutama berfungsi sebagai penangkap energi dari
cahaya matahari melalui fotosintesis. Daun merupakan organ terpenting bagi tumbuhan dalam
melangsungkan hidupnya karena tumbuhan adalah organisme autotrof obligat, ia harus memasok
kebutuhan energinya sendiri melalui konversi energi cahaya menjadi energi kimia.

Bentuk daun sangat beragam, namun biasanya berupa helaian, bisa tipis atau tebal.
Gambaran dua dimensi daun digunakan sebagai pembeda bagi bentuk-bentuk daun. Bentuk dasar
daun membulat, dengan variasi cuping menjari atau menjadi elips dan memanjang. Bentuk
ekstremnya bisa meruncing panjang. Daun juga bisa bermodifikasi menjadi duri (misalnya pada
kaktus), dan berakibat daun kehilangan fungsinya sebagai organ fotosintetik. Daun tumbuhan
sukulen atau xerofit juga dapat mengalami peralihan fungsi menjadi organ penyimpan air

1.2 Tujuan Penelitian

a. Menginventarisasi daun-daun tumbuhan yang mempunyai tipe dorsivental,isobilateral,


dan sentris

1
b. Untuk mengertahui ciri anatomi daun berdasarkan susunan jaringan pada mesofil tipe
dorsiventral,isobilateral dan sentris
1.4 Manfaat Penelitian

Manfaat utama dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui lebih dalam tentang daun
dorsiventral,isobilateral dan sentris. Apa saja tumbuhan yang termasuk ke dalam tipe masing-
masing tersebut dan irisan penampang melintang pada setiap dan yang menggambarkan
epidermis,trikoma,mesofil, trikoma dan lain lain.

2
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengertian Daun

Daun adalah salah satu bagian pokok tumbuhan yang berfungsi antara lain untuk melakukan
fotosintesis, disamping tugas traspirasi, pertukaran gas antara tubuh tumbuhan dengan
lingkungannya. Daun memiliki fungsi melakukan fotosintesis hal ini dikarenakan dalam jaringan
penyusun daun terdapat jaringan fotosintesis. Daun terdiri dari tiga bagian yakni kosta, vena dan
lamina. Berkas pengangkut dalam kosta memiliki struktur sama dengan batang tetapi letak xylem
dan floemnya terbalik, dan berkas pengangkut dalam kosta lebih besar dibanding berkas
pengangkut yang terdapat di vena dan lamina.

B. Tipe Daun

Berdasarkan dari strutur anatomi mesofilnya, tipe daun ada tiga yaitu:

1. Dorsiventral

Daun dikatakan mempunyai tipe dorsiventral apabila jaringan tiang (palisade) hanya terdapat
pada sisi atas dari daun. Daun dorsiventral biasanya tumbuh horizontal, permukaan atas tampak
lebih cerah dibandingkan permukaan bawah karena terdapat perbedaan struktur antara daun
bagian atas dan daun bagian bawah. Tipe daun ini hampir dimiliki oleh semua tumbuhan anggota
dikotiledoneae.

2. Isobilateral

Daun dikatakan mempunyai tipe isobilateral apabila jaringan tiang terdapat pada sisi atas dan
sisi bawah. Daun isobilateral biasanya tumbuh vertikal sehingga kedua permukaan daun
menerima sinar matahari dengan intensitas yang sama. Daun isobilateral mempunyai struktur
yang sama antara permukaan atas dan permukaan bawah. Tipe daun ini dapat dijumpai pada
beberapa jenis tumbuhan dikotiledoneae dan hamper semua tumbuhan monokotiledoneae.

3. Sentris

3
Daun dikatakan mempunyai tipe sentris jika jaringan tiang berbentuk silindris atau simetri
radial. Daun tipe sentris ini biasanya dijumpai pada tumbuhan xerofit.

Berdasarkan banyaknya stomata pada bagian abaksial dan adaksial, tipe daun ada tiga yaitu:

1. Amfistomatik

Daun dikatakan amfistomatik jika stoma berada pada permukaan adaksial dan adaksial dalam
jumlah yang hampir sama.

2. Hipostomatik

Daun dikatakan hipostomatik jika stomata hanya pada sisi abaksial atau jumlah stoma pada sisi
tersebut lebih banyak jika dibandingkan dengan yang terdapat pada sisi adaksial.

3. Epistomatik

Daun dikatakan epastomatik jika stomata ditemukan pada sisi adaksial saja atau lebih banyak
ditemukan pada sisi adaksial dibanding sisi abaksial.

C. Penyusun Daun

Daun biasanya tersusun oleh berbagai macam jaringan, tetapi secara garis besar daun
tersusun atas jaringan pelindung (epidermis dan derivatnya), jaringan dasar (mrsofil), jaringan
pengangkut, jaringan penguat, dan jaringan sekretori.

1. Jaringan pelindung (epidermis)

Epidermis daun terdapat pada bagian atas maupun bawah, umumnya terdiri dari selapis sel,
tetapi ada pula yang terdiri atas beberapa lapis sel. Jumlah lapisan sel epidermis antara 2-16,
tergantung pada jenisnya. Jumlah lapisan epidermis bagian atas biasanya lebih banyak daripada
permukaan bawah. Bila epidermis bawah berlapis banyak maka akan terdapat ruang substomata
yang besar atara sel penutup dengan jaringan mesofil. Dinding sel epidermis mengalami
penebalan yang tidak merata. Dinding sel yang menghadap ke lur umumnya berdinding lebih
tebal, dapat terdiri dari lignin, tetapi penebalan itu umumnya terdiri dari kutin. Penebalan kutin
ini membentuk lapisan kutikula yang dapat tipis ataupun tebal tergantung pada jenis dan tempat
hidupnya. Tumbuhan xerofit pada umumnya berkutikula tebal. Pada beberapa tumbuhan, selain

4
kutin masih terdapat lapisan lilin diatasnya. Stomata sebagai derifat epidermis dapat berada di
kedua permukaan daun (disebut daun amfistomatik) atau salah satu permukaan saja, pada
umumnya dibagian bawah (hipostomatik). Namun, pada daun terapung hanya terdapat pada
bagian atas (daun epistomatik). Letak stomata dapat sejajar dengan epidermis lainya (stomata
peneropor), tenggelam dibandingkan deretan epidermis (stomata kriptopor), atau kadang-kadang
berada diatas permukaan sel-sel epidermis seperti pada daun terapung.

Posisi stomata sering dianalisis sehubungan dengan adaptasi tumbuhan terhadap lingkungan.
Stomata menonjol dikaitkan dengan habitat yang ketersediaan airnya melimpah (hidrofitik),
stomata tenggelam dikaitkan dengan habitat yang ketersediaan airnya rendah (serofitik).
Epidermis daun tersusun dari berbagai tipe sel, yaitu: sel epidermis yang menyusun massa pokok
jaringan epidermis; sel penutup stomata, biasanya didampingi sel pengiring; berbagai tricoma;
sel silica dan sel gabus pada gramineae; sel kipas pada berbagai tumbuhan monokotil (sel kipas
disebut juga sebagai sel motor atau sel buliform); dan sel seperti serabut. Epidermis berlapis
dapat pula ditemukan pada berbagai tumbuhan; sel-sel bawah permukaan pada epidermis
berlapis sering besaar, berdinding tipis, tidak berwarna dan dianggap sel penyimpan air.

Stomata dapat tersebar diseluruh permukaan daun, tersusun menurut alur-alur tertentu atau
terdapat pada bangunan khusus yang menonjol dari permukaan daun. Sel-sel epidermis daun
tidak mengandung kloroplas, kecuali pada sel penutup. Namun, daun tumbuhan yang tenggelam
dalam air, epidermisnya mengandung kloroplas. Stomata berfungsi sebagai jalan bagi pertukaran
gas pada tumbuhan dan sebagai pengatur besarnya transpirasi. Tricoma, baik yang berfungsi
sebagai rambut pelindung maupun sebagai rambut kelenjar, banyak terdapat pada permukaan
daun dan bentuknya bermacam-macam. Sel litokis yang merupakan modifikasi epidermis,
mengandung sistolit yang terdiri dari Kristal kalsium karbonat, bentuk sistolit tidak teratur, dapat
mengisi seluruh ruang sel litokis. Modifikasi epidermis yang lain adalah sel kipas, terdiri dari
sederet sel yang lebih besar dari epidermis normal dengan dinding tipis dan vakuola besar,
terdapat dipermukaan atas daun tumbuhan suku rumput-rumputan dan berfungsi untuk
mengurangi penguapan pada peristiwa menggulungnya daun.

2. Jaringan Dasar (mesofil)

5
Mesofil sebagai jaringan dasar terletak antara epidermis atas dan epidermis bawah. Pada
kebanyakan tumbuhan dikotiledoneae, mesofil berdiferensiasi menjadi jaringan tiang (jaringan
palisade) dan jaringan bunga karang (jaringan spons). Sel-sel jaringan tiang berbentuk silindris,
tegak pada permukaan daun, selapis stau lebih, rapat satu sama lain, dan mengandung banyak
kloroplas. Jaringan bunga karang tersusun oleh sel-sel yang tak teratur, berdinding tipis,
lepas,dan mengandung kloroplas meskipun kloroplasnya lebih sedikit jika dibandingkan jumlah
kloroplas yang terdapat pada jaringan tiang. Selain banyak mengandung kloroplas, jaringan
tiang juga lebih efisien dalam fotosintesis dibanding jaringan bunga karang karena permukaan
bebas antar selnya lebih besar. Pada daun tumbuhan angggota rumput-rumputan, mesofil tidak
berdiferensiasi menjadi jaringan tiang dan jaringan bunga karang, tetapi tersusun atas sel
parenkim yang struktur dan ukurannya seragam.

3. Jaringan Pengangkut

Berkas pengangkut pada daun membentuk bengunan komplek yang disebut tulang daun.
Fungsi tulang daun sangat penting karena mengangkut air serta zat hara dari tanah dan
menyebarkan hasil fotosintesis ke bagian tubuh yang lain sehingga struktur jaringan pengankut
ini harus dapat mencapai sel mesofil yang terlibat dalam fotosintesis. Hasil fotosintesis dari sel
mesofil masuk ke floem tulang daun yang kecil. Sel khusus yang berfungsi sebagai pengantar
senyawa-senyawa organik dari sel mesofil ke floem disebut sel transfer. Di dalam berkas
pengangkut, xylem selalu berada di sebelah atas floem karena tulang daun merupakan kelanjutan
dari tangkai daun yang berasal dari batang. Dalam hal ini, xilemxilem disebelah dalam dan floem
disebelah luar.

4. Jaringan Penguat

Jaringan penguat pada daun dapat berupa kolenkim dan sklerenkim. Kolenkim biasanya
terdapat dekat tulang daun yang besar tepat di bawah epidermis, dan pada tepi aun
dikotiledoneae. Pada tumbuhan monokotiledoneae serat banyak dijumpai pada berkas
pengangkut. Epidermis dengan susunan sel yang kompak tanpa adanya ruang antar sel dan
terdapat kutikula pada permukaan luarnya akan berfungsi pula sebagai jaringan penguat pada
daun.

5. Jaringan Sekretori

6
Jaringan sekretori berupa kelenjar dapat dijumpai pada daun-daun lebar dengan struktur
berupa masa sel-sel parenkim padat dan terdapat di ujung berkas-berkas pembuluh. Selain
kelenjar, pada mesofil daun, dapat di jumpai rongga minyak essensial. Pada daun, substansi
sekretori ini diklasifikasikan menurut substansi yang dikeluarkan, walaupun pada kenyataanya
isi sel dapat berupa campuran beberapa substansi.

D. Perbedaan Daun Dikotil Dan Daun Monokotil


BAGIAN DAUN DIKOTIL MONOKOTIL
Epidermis a. Selapis epidermis a. Epidermis atas terdapat sel kipas
b. Dinding luar epidermis b. Stomata bertipe amfistomatik
biasanya tebal dan sering
dilapisi kutikula tipis atau
tebal
Mesofil a. Tipe daun dorsiventral a. Tipe daun isobilateral
b. Berdiferensiasi menjadi b. Tidak berdiferensiasi menjadi
parenkima palisade dan parenkima palisade dan sponsa,
sponsa. tetapi tersusun atas sel
parenkima yang struktur dan
ukurannya seragam.

.Jariangan a. Berupa kolenkim dan a. Berupa kolenkim dan


penguat sklerenkim sklerenkim
Jaringan a. Xylem tersusun dari a. Xylem tersusun dari trakea
Pengangkut trakea, trakeida, b. Floem tersusun dari sel
parenkim xylem pengiring dan buluh tapis
b. Floem tersusun dari
buluh tapis, sel
pengiring, parenkima

E. Adaptasi Struktur Daun Terhadap Lingkungan

7
Struktur daun dapat beradaptasi terhadap lingkungan. Adaptasi terhadap lingkungan kurang
air dilakukan dengan membentuk derivate epidermis tertentu atau mempertebal kutikula dan
menambah jumlah lapisan palisade. Tumbuhan yang termasuk Cyperaceae dan Poaceae memiliki
sel kipas untuk menggulung daun meskipun stomatanya faneropor dan lebih banyak terdapat
dibagian adaksial. Daun Ficus elastica memiliki epidermis yang lebih dari dua lapis, letak
stomata didalam (kritopor). Adapatasi dengan sinar ditunjukkan pada jumlah palisade yang lebih
dari satu lapis. Trikomata juga dibentuk untuk mengurangi penguapan. Tumbuhan yang
termasuk kelompok mesofit memiliki struktur daun dengan parenkima palisade dipermukaan
adaksial dan sponsa diabaksial dan stomata terletak sama tinggi dengan lapisan sel epidermis.
Daun tumbuhan hidrofit memiliki stomata yang menonjol dan banyak mengandung ruang udara
yang luas. Struktur daun ada yang mirip dengan tulang daun disebut filodia dan mirip dengan
batang disebut kladodia. Filodia berasal dari pemipihan tangkai daun sedangkan kladodia berasal
dari pemipihan batang sehingga masing-masing memiliki struktur yang mirip dengan tangkai
daun dan batang.

2.1 Hipotesis

Pada penelitian ini di peroleh tipe daun dosiventral sebanyak 18 tumbuhan, dan isobilateral
sebanyak 10 tumbuhan dan tipe daun sentris sebanyak 2 tumbuhan.

2.2 Metode Penelitian

Metode penelitian ini menggunakan studi literatur. Penelitian dengan studi literatur
adalah penelitian yang persiapannya sama dengan penelitian lainnya akan tetapi sumber dan
metode pengumpulan data dengan mengambil data di pustaka, membaca, mencatat, dan
mengolah bahan penelitian.

2.3 Jenis Penelitian

Jenis peneitian menggunakan penetilian daskriptif. Jenis penelitian deskriptif adalah


menginpretasikan dan menggambarkan objek dari berbagai sumber terkaid pada tipe daun
isobilateral,dorsoventral dan sentris.

8
2.4 Alat dan Bahan

Dokumentasi anatomi daun tumbuhan yang terdapat di berbagai literature, seperti


buku,ebook,artikel/jurnal dan sumber lainnya.

2.5 Prosedur Kerja

1. Melalui studi literatur carilah daun-daun tumbuhan yang bertipe dorsiventral (sebanyak-
banyaknya). Deskripsikan lah ciri anatomi masing-masing daun tersebut. Bagaimana ciri
epidermis atas, ada berapa lapis? Amati adalkah lapisan kutikulanya. Apakah mesofilnya
terdiferensiasi menjadi dua macam jaringan parenkim, jaringan apakah itu? Perhatikan
epidermis bawahnya! Perhatikan trikoma dan stomatanya, terletak di mana? Amatilah
susunan berkas pengangkutnya! Perhatikan sel khusus atau jaringan lain yang menyusun
daun tersebut, deskripsikan jika ada. Gambarlah bagan/skema/anatomi penampang daun
secara keseluruhan, lengkapi dengan keterangan sesuai instruksi pada prosedur ini.
2. Melalui studi literatur carilah daun-daun tumbuhan yang bertipe isobilateral (sebanyak-
banyaknya). Deskripsikan lah ciri anatomi masing-masing daun tersebut. Bagaimana ciri
epidermis atas, ada berapa lapis? Amati adalkah lapisan kutikulanya. Apakah mesofilnya
terdiferensiasi menjadi dua macam jaringan parenkim, jaringan apakah itu? Perhatikan
epidermis bawahnya! Perhatikan trikoma dan stomatanya, terletak di mana? Amatilah
susunan berkas pengangkutnya! Perhatikan sel khusus atau jaringan lain yang menyusun
daun tersebut, deskripsikan jika ada. Gambarlah bagan/skema/anatomi penampang daun
secara keseluruhan, lengkapi dengan keterangan sesuai instruksi pada prosedur ini.
3. Melalui studi literatur carilah daun-daun tumbuhan yang bertipe sentris (sebanyak-
banyaknya). Deskripsikan lah ciri anatomi masing-masing daun tersebut. Bagaimana ciri
epidermis , ada berapa lapis? Amati adalkah lapisan kutikulanya. Apakah mesofilnya
terdiferensiasi menjadi dua macam jaringan parenkim, jaringan apakah itu? Perhatikan
adakah trikoma dan stomatanya, terletak di mana? Amatilah susunan berkas pengangkutnya!
Perhatikan sel khusus atau jaringan lain yang menyusun daun tersebut, deskripsikan jika
ada. Gambarlah bagan/skema/anatomi penampang daun secara keseluruhan, lengkapi dengan
keterangan sesuai instruksi pada prosedur ini.
4. Kumpulkanlah data-data hasil pengamatan di atas ke dalam tabel pengumpulan data yang
didisain sendiri.

9
2.6 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data di gunakan dengan dua macam yaitu, studi kepustakaan dan studi
dokumentasi.

1. Studi Kepustakaan yaitu pengumpulan data yang diperoleh dari buku- buku, karya ilmiah,
pendapat para ahli yang memiliki relevansi dengan masalah yang diteliti.

2. Studi Dokumentasi yaitu pengumpulan data yang diperoleh dengan menggunakan catatan-
catatan tertulis yang ada dilokasi penelitian serta sumber- sumber lain yang menyangkut masalah
yang diteliti dengan instansi terkait

10
BAB III

HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1 Hasil Penelitian

Tabel 1. Pengamatan Tipe Daun Dorsoventral

No GAMBAR PENGAMATAN DESKRIPSI


GAMBAR SKEMA PENAMPANG
LITERATUR MELINTANG
1.  Epidermis atas.
Epidermis atas terdiri
dari satu lapis sel ,
dinding tipis,
berkutikula tipis.
 Epidermis bawah
terdiri satu lapis sel ,
lebih kecil dari
epidermis atas
 Pada sayatan
Nama latin : paradermal tampak
Putri malu (Mimosa {Siti ,2016) epidermis terbentuk
pudica) Samiyarsih, siti., Brata,Tata., poligonal, dinding
( Anja,2017) Juwarno.(2016). Karakter bergelombang dan
http://images.app.goo.gl Anatomi Daun Tumbuhan terdapat stomata
/fg9Ebzr53m9fhs9T9 Mangrove. dengan tipe parastik
 Mesofil meliputi
jaringan tiang satu
lapis, silindris

11
2.  Terlihat adanya
epidermis atas dan
epidermis bawah, dan
jaringan mesofil
 Jaringan epidermis
terletak dibagian terluar
daun
 Jaringan mesofil
berdeferensiasi

Nama latin : membentuk jaringan

Daun singkong (Dasuki, 1994) tiang atau perlisade dan

(Manihot utilisima ) http://cahyanirusdiana08.wor jaringan spons atau

(Sri, 2000) dpress.com/praktikum-x- jaringan bunga karang

Sumber : Shutterstock anatomi-tumbuhan/amp/  Jaringan penyusun


https://m.dream.co.id/fre berbentuk memanjang,
sh/21-manfaat-daun- tersusun rapi dan rapat

singkong-bagi- serta terletak dibawah

kesehatan-tubuh-dan- epidermis bagian atas


cara-pakainnya- daun sehingga daunnya
190830e.html disebut daun tipe
Dorsiventral.
3  Jaringan penyusun
antara lain epidermis
jaringan mesofil
(jaringan tiang dan
jaringan bunga karang)
 Jaringan pengangkut
dan adanya sistolit
 Pada didnding
epidermis terdapat
(Dasuki, 1994)
Nama latin

12
Daun beringin (Ficus http://cahyanirusdiana08.wor kutin, lapisan kutin
dpress.com/praktikum-x-
Benjamina) dinding sel epidermis
anatomi-tumbuhan/amp/
(Amat,2014) yang menghadap keluar
https://catatanringan.co disebut kutikula
m/mengenal-beringin/  Dibagian bawah
terlihat adanya mesofil
yang berdiferensiasi
menjadi jaringan tiang
dan jaringan bunga
karang. Jaringan tiang
disebut juga dengan
jaringan palisade
 Jaringan penyusun
daun ini berbentuk
memanjang tersusun
rapi dan rapat serta
terletak di bawah
epidermis bagian atas
daun sehingga daunnya
disebut daun
Dorsiventral

4.  Terlihat adanya
epidermis atas dan
bawah. Bagian terluar
daun jeruk adalah
epidermis.
 Epidermis terletak
di bagian atas dan
bawah daun.
 Mesofil

13
berdifferensi
Nama latin
membentuk jaringan
Daun jeruk (Citrus (Dasuki, 1994)
hystrix) palisade (tiang) dan
http://cahyanirusdiana08.wor
(Ninna. L, 2017)
dpress.com/praktikum-x- jaringan bunga karang
https://images.app.goo.g
anatomi-tumbuhan/amp/
l/UyxruvxxX8bDYf2d6  Daun jeruk bersifar
Dorsivebtral karena,
jaringan tiang tersusun
di bagian epidermis
atas dan jaringan bunga
karang terdapat di
epidermis bawah
5  Pada Nepenthes,
jaringan
palisade/jaringan
tiang terdapat pada
permukaan atas
dengan susunan
yang tidak teratur
Daun Nephenthes spp.
dengan bentuk sel
http://repository.usu.ac.i (Abizar, 2015) yang tidak
d/bitstream/handle/1234
56789/22513/Chapter% beraturan tidak
http://repo.stkip-pgri-
20II.pdf;jsessionid=6D4 sumbar.ac.id/id/eprint/3922/1 seperti tiang namun
DBD21737F866420BF7 /208-
F61EEFE6DFC?sequen tersusun lebih rapat
218%20Lince%20Meriko%2
ce=4 0dan%20Abizar.pdf dari jaringan spons
yang memiliki
ruang antar sel
yang luas.
 Nepenthes
memiliki jaringan
palisade 1-2 lapis
di sebelah atas dan

14
jaringan spons di
sebelah bawah.
 Tipe mesofil
seperti ini adalah
tipe daun
dorsiventral atau
bifasial.
6  Epidermis
mempunyai derivat
antara lain:
trikoma, stomata,
sel kipas
 Daun lengkeng
pada semua
Daun Dimocarpus
longan (Sinica, 2013) kultivar
mempunyai dua
https://steemit.com/natur file:///C:/Users/user/Downloa
al/@jalbayu/types-of- ds/Nurul%20Aini%20- tipe trikoma yaitu
tree-species-in- %20071810401077%20(2).pd trikoma tanpa
indonesia-28- f
kelengkeng-dimocarpus- kelenjar dan
longan trikoma berkelenjar
yang terletak pada
bagian epidermis
bawah, tetapi
trikoma yang
diamati mayoritas
mempunyai tipe
trikoma tanpa
kelenjar
 Stomata terdiri
dari sel penutup,
bagian celah, dan

15
sel tetangga

7  Stomata pada
bagian permukaan
bawah daun
ditemukan
menyebar tidak
teratur.
 Kerapatan trikoma
yang tinggi
(Hafiz et al., 2013) umumnya
 terdapat pada
Daun Hoya bilobata http://oaji.net/articles/2015/21
09-1439194473.pdf tanaman yang
https://en.wikipedia.org/
hidup pada kondisi
wiki/Hoya_bilobata
kering dan terpapar
sinar matahari
 epidermis juga
berfungsi untuk
mengurangi
transpirasi, oleh
karena itu sering
kali dilapisi oleh
kutikula dan lilin
yang bersifat kedap

16
air

8  Daun Murraya spp.


bertipe
dorsiventral.
Dinding antiklinal
sel epidermis lurus
-bergelombang dan
bentuk sel
(Tihurua et al., 2012) epidermis bersegi
empat-tidak teratur.
https://media.neliti.com/medi
Daun Murraya Spp a/publications/59064-ID-  Stomata, bertipe
https://en.wikipedia.org/ none.pdf
anomositik,
wiki/Murraya tersebar hanya di
permukaan bawah
daun saja,
sedangkan trikoma
yang bertipe
sederhana terletak
di kedua
permukaan daun
 Mesofil terdiri dari
2 lapis atau lebih
jaringan tiang di

17
sisi atas daun dan
jaringan bunga
karang di
bawahnya, yang
memiliki jaringan
tiang di kedua
bagian daun.
Kelenjar minyak
terletak di mesofil.
Kristal bertipe
prisma dan drus
9.  Pada sayatan daun
Ficus elastica
terdapat stomata
kriptophor yaitu
stomata dengan sel
penutupnya lebih

Daun Karet (Ficus tinggi dari sel

elastica) epidermis.
https://koranpagionline.com/2
http://arnipurwaningtyas 018/08/08/segudang-manfaat-  Pada sayatan Ficus
daun-karet-kebo-untuk-
.blogspot.com/2014/06/a kesehatan/ elastica ditemukan

natomi-tumbuhan.html adanya epidermis


ganda yang lebih
tebal dari pada
epidermis
bawahnya.
Epidermis ganda
merupakan hasil
pembelahan dari
periklinal
protoderm.

18
 Dibawah kutikula
ditemukan adanya
jaringan epidermis.
 Pada epidermis
bawahnya
ditemukan stomata.
Dibawah jaringan
epidermis, terletak
jaringan mesofil,
jaringan mesofil
pada Ficus elastica
mengalami
diferensiasi
menjadi jaringan
palisade dan
jaringan spons.
10  Pada epidermis
bawah hanya
terdiri satu lapisan
dan
dilengkapidengan
stomata kriptofor

http://belajar-di- yang dijaga oleh


rumah.blogspot.com/2015/02/ sel penjaga
bentuk-ujung-daun-apex-
folii.html berbentuk ginjal.
Daun (Nerium oleander) Sel penjaga
http://arnipurwaningtyas mendukung
.blogspot.com/2014/06/a kloroplas.
natomi-tumbuhan.html  Stomata pori- pori
terbuka ke dalam
rongga sub stomata

19
dalam mesofil
untuk
memfasilitasi
pertukaran gas..
 Mesofil pada
Nerium oleander
sel parenkim
palisade yang
bentuknya
memanjang dengan
ukuran yang sama
tampak seperti
batang yang
terssusun dalam
deretan sehingga
tidak terdapat
rongga antar sel.
11  Terdapat dua
macam trikoma
pada daun
tumbuhan yaitu
trikoma kelenjar
dan trikoma non-
kelenjar.
 jaringan mesofil
(Dewanto & Ermayanti,
Daun Artemisia annua L yang terdiferensiasi
2007)
https://hellosehat.com/hi menjadi jaringan
file:///C:/Users/user/Downloa
dup-sehat/fakta- palisade dan bunga
ds/1336-Article%20Text-
unik/manfaat-artemisia- karang, serta
1547-1-10-20100617.pdf
annua/#gref jaringan epidermis
bawah.

20
 jaringan yang sama
yaitu terdiri atas
lapisan epidermis
atas dan bawah,
jaringan mesofil
yang terdiferensiasi
menjadi jaringan
palisade dan bunga
karang

12  Hasil pengamatan
struktur anatomi
daun kersen muda
dan tua terdiri atas
epidermis atas
dan epidermis
bawah,
(Kuntorini et al., 2013)
 trikoma tidak
Daun Muntingia file:///C:/Users/user/Downloa bercabang/
ds/685-1510-1-SM.pdf
calabura uniseluler (non
http://novi- glanduler) dan
biologi.blogspot.com/20 bercabang/multisel
11/06/kersen-muntingia- uler (glanduler)),
calabura.html  mesofil, kolenkim,
kristal tipe drus
dan berkas
pengangkut tipe
kolateral. Jumlah
rerata
 trikoma pada daun
tua lebih banyak

21
dibandingkan pada
daun muda

13  memiliki tipe
stomata
anomositik.

(Ningrum et al., 2016)  Tipe Trikoma


non-glandular pada
Daun Sida glutinosa https://media.neliti.com/medi
a/publications/174375-ID- pungpulutan yaitu
https://docplayer.info/75
studi-anatomi-daun-dari-tiga- tipe uniseriat
120717-Bab-i- anggota-suk.pdf
 Tumbuhan sidaguri
pendahuluan-latar-
memiliki lapisan
belakang.html
epidermis lebih
besar dari dua
spesies lainnya.
 jaringan mesofil
pada spesies
tumbuhan yang
diteliti
terdiferensiasi
menjadi parenkim
palisade dan
parenkim bunga
karang.

22
14  memiliki tipe
stomata
anomositik.
 Pada tipe trikoma
(Ningrum et al., 2016)
pulutan dijumpai
https://media.neliti.com/medi
tipe uniseriat
Daun Urena lobata a/publications/174375-ID-
studi-anatomi-daun-dari-tiga-  Tumbuhan sidaguri
https://biologinunik.wor anggota-suk.pdf
memiliki lapisan
dpress.com/2013/05/23/
epidermis lebih
urena-lobata-toga-liar-
besar dari dua
berbunga-cantik/
spesies lainnya.
 jaringan mesofil
pada spesies
tumbuhan yang
diteliti
terdiferensiasi
menjadi parenkim
palisade dan
parenkim bunga
karang.
15  Secara umum daun
Rhizopora
apiculata terdiri
atas jaringan
epidermis atas,

Daun Rhizophora jaringan palisade,

mucronata (Hadi & Irawati, 2016) jaringan spons,

file:///C:/Users/user/Do file:///C:/Users/user/Downloa jaringan epidermis

wnloads/288-833-1- ds/288-833-1-PB.pdf bawah.

PB.pdf  Diantara jaringan

23
mesofil (jaringan
palisade dan
jaringan spon)
terdapat berkas
pengangkut xylem
dan floem.
 Stomata terutama
terdapat diantara
sel-sel epidermis
bawah. Tipe
stomata pada
spesies ini adalah
parasitic.
Merupakan tipe
stomata yang
memiliki sel
tetangga dua,
bidang persekutuan
segaris dengan
celah stomata
16  Epidermis
terdapat pada bagian
adaksial dan abaksial
daun
 Jaringan vaskuler
tersusun di bagian
tengah sebuah struktur
semi-silinder, berkas
vaskuler

Nama latin: (Solanum Sumber :  Floem

lycopersicum). (Person, 2008) di bagian luar dan dalam

24
Sumber : vaskuler semi silinder.
(Laddin,2011) Peterson, Larry. 2008.  Jaringan Mesofil yang
Teaching Plant Anatomy. terdiri dari jaringan
https://images.app.goo.g Ottawa : NRC Press palisade (adaksial) dan
l/23bF2mZ6Z1y1Qjjs9 jaringan spons (abaksial)

17  Pada epidermis daun


celah-celah yang diapit
oleh sel penjaga. Celah-
celah tersebut yaitu
stomata.
 Terdapat jaringan tiang
(palisade) yang terletak
Nama latin : dibawah epidermis dan
(Mangifera indica) Sumber: pada jaringan tiang ini
Sumber : (Dewi, 2014)
Dewi,dkk, 1ewi, Octaviana terjadi fotosintesis
(Sinta, 2019) Raisa., Pitoyo, Ari. (2014). Jaringan tiang tersusun
Pertumbuhan dan Struktur
Anatomi Daun Dua Varietas dari satu atau beberapa
Ganyong (Canna edulis) Pada lapis yang memanjang
https://image.app.goo.gl. Ketersediaan Air Berbeda.
/Zi8KQoEFsgRLGSkU9 Bioteknologi. 11(1) : 5-10. dalam posisi tegak dan
berisi banyak kloroplas.
Terdapat jaringan
pengangkut yaitu xylem
dan floem.

25
18  Epidermis atas
Terdiri dari satu lapis
yang pipih
 Epidermis bawah
sel epidermis bawah lebih
kecil, pipih, terentang
tangensial, bentuk
poligonal, dinding
Nama latin : Psidium Sumber :
guajava antiklinal lurus. Dan
( Rahayu, 2019)
terdiri atas selapis sel
Sumber :
(syamsu khoiru, 2018)  Mesofil
Terdiri atas jaringan
palisade
 Stomata
Stomata banyak terdapat
di epidermis bawah yang
bertipe anomositik

Tabel 2. Pengamatan Tipe Daun Isobilateral

NO GAMBAR HASIL PENGAMATAN


DESKRIPSI
GAMBAR LITERATUR SKEMA PENAMPANG
MELINTANG

1.  lapisan kutikula
Terdapat lapisan lilin
yang menutupi sel daun.
 Epidermis bawah
Terdiri dari satu sel lapis.
 Mosofil
Terdiri 2 bentuk jaringan
parenkim palisade dan
Nama latin : Sumber : parenkim spons.
Bawang merah (Sales,2018)
(Alium cepa)

26
https://www.google.com/is https://preparatmikroskop.wo
tanasayur.com rdpress.com

2.  Terdapat kutikula
yang dilapisi lilin
 Terdapat jaringan
epidermis
 Terdapat jaringan
mesofil atau palisade
yang berisi kloroplas
 Terdapat stpmata yang
berfungsi sebagai
Nama latin : lubang pertukaran
(Aloe vera) https://www.google.com/img udara
res?imgurl=https%3A%2F%
Sumber : 2Fabisjatuhbangunlagi.files.
(krisnaindra,2016) wordpress.com

https://www.google.com/u
rl?sa=i&url=https%3A%2
F%2Fwww.teorieno.comF
klasifikasi-dan-morfologi-
tanaman-lidah.

3.  Terdapat kutikula atas


dan bawah yang
letaknya berada
dipaling luar dari
lapisan epidermis.
 Terdapat epidermis
atas dan bawah yang
Nama latin: Sumber : (whika,2010) terdiri atas satu lapis
(Sansevieria trifasciata) sel
https://docplayer.info/445338
https://en.wikipedia.org/wi 69-Uji-anatomi-dan-  Terdapat jaringan
ki/Dracaena_trifasciata molekuler-sansevieria- mesofil yang terdiri
trifasciata.html

27
atas jaringan parenkim
dan jaringan palisade
 Terdapat mesofil yang
jika semakin tebal
daun maka semakin
besar juga mesofil

4  Terdapat kutikula
pada lapisan luar
epidermis
 Epidermis bawah
dilapisi oleh kutikula
 Mesofil terdiri atas 2
jaringan yaitu
parenkim palisade dan
parenkim spons
 Trikoma pada daun
bertipe stellate
pubescence
Nama latin : http://monocotiledoneae.blog
(Ipoema batatas) spot.com

Sumber :
( ristyk,2019)

https://www.google.com/
manfaat-daun-ubi-jalar-
untuk-kesehatan-yang-  Terdapat epidermis
jarang-diketahui tipis yang meliputi
5. adaksial dan abaksial
 Terdapat stomata
dengan tipe parasitik
 Mesofil yang terdiri
atas parenkim
palisade dan parenkim
spons.

Nama latin : Sumber :


(Canna edulis) (oktaviana,dkk,2014)

28
Jurnal bioteknologi
https://id.wikipedia.org/wi https://www.researchgate.net/
ki/Ganyong publication/307655654_Pertu
mbuhan_dan_struktur_anato
mi_daun_dua_varietas_gany
ong_Canna_edulis_pada_ket
ersediaan_air_berbeda

6
 Terdapat sel parenkim
yang berdinding tipis
 Terlihat bagian
stomata yakni dicelah
sel penjaga dan sel
tetangga
 Berkas pengangkut
pada daun oryza
sativa terdiri atas satu
lapis
 Sel sel mengandung
Nama latin : http://bio.fst.uin- kloroplas
(Oryza sativa) alauddin.ac.id/assets/file/PE  Mesofil daun hanya
NUNTUN_PRAKTIKUM_B terdiri dari parenkim
Sumber : OTANI_DASAR_2019.docx spons
(Mirza,dkk,2018)

Jurnal Karakterisasi
Morfologi dan
Fotoperiodisme Padi
Lokal (Oryza sativa L.)  Terdapat satu lapis sel
Indonesia epidermis bagian atas
7. dan bagian bawah
 Terdapat korteks
 Terdapat jaringan
palisade dan jaringan
spons
 Terdapat kolenkim
pada batang daun
utama
 Daun Ipomea aquatic
memiliki kutikula
yang tipis

29
Nama latin :
(Ipomea aquatic) https://Laporan-praktikum-
biologi-dasar-1-struktur-
https://www.google.com/ht fungsi-jaringan-dan-
tp.wikipedia.wiki- organ.html
Kangkung&psig

8.  Terdapat epidermis
atas dan bawah
 Terdiri atas berkas
pengangkut xilem dan
floem
 Memiliki 1 lapis
hipodermis pada sisi
adaxial
 Jaringan mesofil pada
daun

Nama latin :
(Musa paradisiaca)

http://novi-
biologi.blogspot.com/2011
/08/blog-post.html

30
9.  Epidermis
Terletak paling luar
dilapisi oleh selapis
kutikula.
 Mesofil
Terdiri dari sel-sel
parenkim

Nama latin: Zea mays  Stomata


Sumber : Sumber : Memiliki stomata dengan
(Kandar, 2019) (Ketut, 2011)
tipe sel penutup yang
Bilbiografy : Bibliografy panjang seperti halte,
https://seputargk.id/cara- https://supeksa.wordpress.co
mengatasi-penyakit-bulai- m/2011/06/28/anatomi-daun- kedua ujungnya
pada-tanaman-jagung/ jagung/ membulat, masing-
masing sel penutup
memiliki sel tetangga
yang letaknya sejajar
dengan sel penutup.
 Susunan berkas
pengangkut
Xilem dan floem yang
terdapat pada tulang daun.

10.  Epidermis atas


Terdiri atas selapis sel
 Epidermis bawah
Terdiri atas selapis sel
 Mesofil
Terdiri atas 2 jaringan
yaitu Parenkim palisade
dan parenkim spons,
Sumber :
Nama latin: Curcuma (Anita rahayu, 2019) berbentuk Isodiametris

31
longa (sel-sel meristem yang
Sumber : Bilbiografy :
cenderung bulat, yang
(Nadia, 2018) https://kelompok5usmindone
sia.blogspot.com/2019/03/lap memiliki ukuran
Bilbiografy : oran-praktikum-botani-
bervariasi yaitu kecil,
https://rebanas.com/gamba farmasi-ii.html
r/images/manna-mania- sedang, dan besar).
kampung-life-jual-daun-
 Stomata
kunyit-gambar
Stomata terdapat pada
dipermukaan atas dan
bawah daun
 Susunan berkas
pengangkut
Xilem dan floem

Tabel 3. Pengamatan Tipe Daun Sentris

N Gambar Hasil Pengamatan Deskripsi


o
Gambar literatur Gambar /skema
1  Saluran resin
merupakanstrukturmema
njang yang dibentuk di
sepanjangsel-sel yang
mengelilingirongga.
Pada genus Pinus,
ronggadikelilingiolehsua
tulapisansel yang
berdinding tipis danada
yang tidakmengandung
lignin yang disebutsel-
selepitelium.
Sumber : Disisiluarnyaterdapatsel
Nama latin : (suryani,2011) apisataulebihsel-
(Pinus merkusii) http://ratihkuspriyadani.blogs selyagbedindingrelatifte
Sumber pot. baltanpa lignin, yang
(hanifiyyah,2012) com/2010/07/daun.html disebutsel-selseludang.
Dinding- sel-selinisangat
kaya
http://3.bp.blogspot.com/- dengansubtansipektin.
QbIV0PTaTc/T7hAT6O  Diantara
mCRI/AAAAAAAAAQo seludangmungkinterdapa
/u3HCTmMdzIc/s1600/Pi

32
nus-merkusii.jpg tbeberapasel yang
telahmati yang
dapatmembentuksuatusil
inder di sekelilingsel-
selepitelium. Lamella
bagiandalamdindingsel-
seliniterdiriatassuberinse
l-
seliniakanhancurakibate
kspansisaluranlebihjauhs
elamapertumbuhan.
Terdapat proses
pemanjangansel-
selsalurantahap demi
tahapdariarahronggasalu
rankearahluar.
 ParenkimpalisadepadaPi
nusmerskusiiberbentukb
atang, letaknyaberderet-
derettanparuangantar sel.
Sel-selparenkim
palisadenyabanyakmeng
andungkloroplas,
danberfungsisebagaijarin
ganfotosintetik.
 Epidermis
padadaunPinus yang
sepertijarumitu,
masing-
masingterjadidarisel-
sel yang
berdindingteballuarbia
sadantertutupidengank
utikulatebal. Stomata
berserakan di
semuasisidaunnya;
terbenamdanmelengku
ng di atasnyasel-
seltetangga. Ada
hypodermis darisel-
selparenkim yang
bersklereidsepertiserat,
kecualidaerah di
bawah stomata.
 Mesofilnyabersifatpar
enkimatik. Dindingsel-
selmesofildilengkapid
enganinvagianasiberbe

33
ntuktabung yang
khaskedalam sel. Sel-
selinimengandungklor
oplas. Duktus resin
jugaadadalammesofil.
Ditengah-
tengahdaunadasatuber
kaspembuluhataudua,
yang
sangatberdekatan.
Penataan proto
danmetaxylemsepertip
adaangiospermae,
yakniprotoxilemada di
sisiadaksialdanmetakx
ilem di abaksial. Yang
dekatdenganfloem.
Berkasitudikelilingijar
ingan transfuse yang
terdiriatastrakeiddanse
l-selparenkimahidup.
Selparenkimaberisikan
tannin, resin ,danjuga
pektindalammusimtert
entu. Trakeid yang
paling
dekatdenganberkasitup
anjang,sedangkan
yang berjauhan
lebihberbentukparenki
mdanberdindingrelatif
tipis, sedikit
berlignindan memiliki
noktah terlindung.
Karenadindingnya
yang lebih tipis.

34
2  Daun Cedrusdeodara,
selberdindingtebal,
ditutupikutikula.
 Stomata
terdapatdisemuasisida
un.
 DaunCedrusdeodara
memiliki hypodermis
yang terdiriatas sel
Nama Latin : parenkimberlignin.
Cedrusdeodora  Mesofilberasaldariselp
arenkimdanberisikloro
Sumber : (Anna.2012) plas, terdapatsaluran
Nama latin : http://cahyanirusdiana08.wor resin.
Daun Himalayan cedar  Berkaspengangkutberd
(Cedrusdeodora) dpress.com/praktikum-x-
ekatandandikelilingiol
Sumber anatomi-tumbuhan/amp/. ehtrakeida,
(ikbal,2010) selparenkim.
https://images.app.goo.gl/ Diakses 24 oktober.
 Protoxilemterdapatpad
Ri81EWtaTSwfhHVQ6 asisiadaksialdanmetax
ylempadasisiabaksiald
ekatdenganfloem

3.2 Pembahasan

Hasil Pembahasan Tipe Daun Dorsoventral

1. Putri malu (Mimosa pudica)


Pada penampang melintang melalui tuang daun tampak Epidermis atas. Epidermis atas
terdiri dari satu lapis sel , dinding tipis, berkutikula tipis Epidermis bawah terdiri satu lapis
sel , lebih kecil dari epidermis atas Pada sayatan paradermal tampak epidermis terbentuk
poligonal, dinding bergelombang dan terdapat stomata dengan tipe parastik Mesofil meliputi
jaringan tiang satu lapis, silindris. Jaringan bunga karang terdiri dari beberapa lapis sel
berkas pembuluh tipe kolateral dikelilingi serbuk skelerenkim berdinding tebal dan berlignin.
Terdapat kalsium oksolat berbentuk prisma
2. Daun singkong (Manihot utilisima )
Terlihat adanya eppidermis atas adan epidermis bawah, dan jaringan mesofil. Jaringan
epidermis terletak dibagian terluar daun. Jaringan mesofil berdeferensi membentuk jaringan
tiang atau perlisade dan jaringan spons atau jaringan bunga karang. Jaringan penyusun daun

35
ini berbentuk memanjang, tersusun rapi dan rapat serta terletak dibawah epidermis bagian
atas daun sehingga daunnya disebut daun Dorsiventral.
3. Daun beringin (Ficus Benjamina)
Jaringan penyusun antara lain epidermis jaringan mesofil (jaringan tiang dan
jaringan bunga karang) Jaringan pengangkut dan adanya sistolit Pada didnding epidermis
terdapat kutin, lapisan kutin dinding sel epidermis yang menghadap keluar disebut kutikula
Dibagian bawah terlihat adanya mesofil yang berdiferensiasi menjadi jaringan tiang dan
jaringan bunga karang. Jaringan tiang disebut juga dengan jaringan palisadeJaringan
penyusun daun ini berbentuk memanjang tersusun rapi dan rapat serta terletak di bawah
epidermis bagian atas daun sehingga daunnya disebut daun Dorsiventral
4. Daun jeruk (Citrus hystrix)
Terdapat adanya epidermis bawah dan epidermis atas. Epidermis ini terletak di bagian
atas adan bawah daun. Pada daun jeruk juga terdapat berbagai sistem jaringan yaitu derivat
epidermis, mesofil, dan kelenjar mesofil kemudia berdifferensiasi membentuk jaringan
palisade (tiang) dan jaringan bunga karang. Mesofil merupakan jaringan dasar yang bersifat
parenkim dan terletak disebelah dalam epidermis. Daun jeruk bersifat Dorsivebtral karena
jaringan tiang terusun di bagian epidermis atas dan jaringan bunga karang terdapat pada
bagian epidermis bawah. Pada jeruk terdapat kelenjar yang mempunyai bau yang khas
Struktur kelenjar berfungsi sebagai pengeluaran air serta senyawa-senyawa lainnya
5. Nepenthes spp
Nepenthes merupakan salah satu tanaman dalam kategori langka dengan tingkat erosi genetik
yang tinggi termasuk dalam CITES (Convention on International Trade of Endangered
Spesies of Wild Flora and Fauna) terdapat dalam apendiks I dan II yang tergolong hampir
punah dan langka. Pada Nepenthes, jaringan palisade/jaringan tiang terdapat pada permukaan
atas dengan susunan yang tidak teratur dengan bentuk sel yang tidak beraturan tidak seperti
tiang namun tersusun lebih rapat dari jaringan spons yang memiliki ruang antar sel yang luas.
Nepenthes memiliki jaringan palisade 1-2 lapis di sebelah atas dan jaringan spons di sebelah
bawah. Tipe mesofil seperti ini adalah tipe daun dorsiventral atau bifasial.
6. Lengkeng (Dimocarpus longan)
Lengkeng merupakan salah satu tanaman asli dari Asia Tenggara yang termasuk dalam famili
Sapindaceae. Lengkeng sudah dibudidayakan di beberapa daerah di Indonesia. Dimocarpus

36
longanmemiliki selapis sel epidermis pada permukaan atas dan bawah dengan trikoma pada
epidermis bagian bawah. Jaringan palisade hanya terdapat pada bagian atas saja (adaxial),
jaringan spons di bagian bawah (abaxsial) dengan tipe daun dorsiventral atau bifasial.
7. Hoya bilobata
Hoya adalah tumbuhan epifit atau litofit yang merambat atau semak. Hoya memiliki bentuk
bunga yang unik dan indah. Hoya adalah tumbuhan asli Asia Tenggara dan sekitarnya. Hoya
adalah salah satu dari 499 genus yang terdapat dalam famili Apocynaceae, subfamili
Asclepidoideae. Dari sekitar 400-500 nama spesies Hoya yang telah dipublikasi, diperkirakan
hanya 150- 200 nama yang valid. Hoya bilobata memiliki susunan lapisan mesofil berbeda di
bandingkan dengan spesies lain yang diamati. Jaringan mesofil Hoya bilobata terdiferensiasi
menjadi jaringan palisade 1 lapis pada bagian atas daun. Tebal jaringan palisade berukuran
30,4 µm. Daun yang seperti ini disebut daun dorsiventral atau bifasial (bermuka dua).
Keberadaan jaringan palisade dapat meningkatkan penyerapan CO2 pada mesofil.
8. Muraya crenulata
Daun bertipe dorsiventral, dengan selapis epidermis di permukaan atas dan bawah daun.
Dinding antiklinal sel epidermis atas dan bawah lurus hingga bergelombang; bentuk sel
epidermis bersegi empat atau tidak teratur. Stomata hanya ada di permukaan bawah daun;
bertipe anomositik yaitu stoma yang dikelilingi selsel yang tidak dapat dibedakan dengan sel-
sel epidermis, biasanya berjumlah lebih dari 2 sel. Trikoma bertipe sederhana hanya terdapat
di permukaan bawah. Mesofil terdiri dari 2 lapis jaringan tiang di bagian atas daun dan 7
hingga 11 lapis jaringan bunga karang terletak di bawah jaringan tiang. Kelenjar minyak
terdapat di mesofil. Kristal yang berbentuk prisma tersebar di mesofil.
9. Daun Karet (Ficus elastica)
Daun Pohon karet India atau Ficus elastica tunggal, bertangkai, dan tersusun secara selang
seling. Bentuk daun tanaman ini lonjong, dengan bagian ujung dan pangkal daun meruncing.
Bagian tepi daunnya merata dan mengkilat pada bagian permukaan daunnya. Pada sayatan
daun Ficus elastica terdapat stomata kriptophor yaitu stomata dengan sel penutupnya lebih
tinggi dari sel epidermis. Pada sayatan Ficus elastica ditemukan adanya epidermis ganda
yang lebih tebal dari pada epidermis bawahnya. Epidermis ganda merupakan hasil
pembelahan dari periklinal protoderm. Lapisan epidermis atas atau ganda ini disebut juga
hidrodermis sebab berguna untuk penyimpanan air.

37
Dari sayatan melintang daun Ficus elastica memperlihatkan adanya kutikula yang terlalu
pada bagian terluar daun. Kutikula biasanya ditutupi oleh bahan bersifat lilin sehingga dapat
mengurangi penguapan (evaporasi). Dibawah kutikula ditemukan adanya jaringan epidermis.
Pada epidermis bawahnya ditemukan stomata. Dibawah jaringan epidermis, terletak jaringan
mesofil, jaringan mesofil pada Ficus elastica mengalami diferensiasi menjadi jaringan
palisade dan jaringan spons. Jaringan palisade terletak diatas jaringan spons, melalui sayatan
melintang Ficus elastica terlihat jelas adanya jaringan pengangkut. Jaringan pengangkut
terdiri dari xylem dan floem. Daun yang seperti ini disebut daun dorsiventral atau bifasial
(bermuka dua).
10. Daun (Nerium oleander)
Permukaan daun tertutup oleh epidermis yang terdiri dari epidermis atas dan epidermis
bawah. Pada bagian atas epidermis terdapat kutikula yang merupakan diferensiasi dari
epidermis, kutikula tebal berfunsi mencegah transpirasi berlebihan dan melindungi dari luka.
Epidermis atas tediri dari lapisan dan tidak terdapat stoma. Pada epidermis bawah hanya
terdiri satu lapisan dan dilengkapidengan stomata kriptofor yang dijaga oleh sel penjaga
berbentuk ginjal. Sel penjaga mendukung kloroplas. Stomata pori- pori terbuka ke dalam
rongga sub stomata dalam mesofil untuk memfasilitasi pertukaran gas.
Pada Nerium oleander mempunyai pertulangan daun menyirip dengan tulang daun yang
ukurannya berbeda, tergantung pada tingkat percabangannya. Pertulangan sejajar ini saling
berhubungan dengan ikatan yang sangat tipis dan tersebar melewati bagian tengah daun dan
membentuk ibutulang, dan disini bercabang menjadi tulang daun yang lebih kecil yang
tersebar diseluruh helaian daun. Tulang daun yang lebih ingan parenkim yang kecil dibentuk
oleh jaringan parenkim yang miskin kloroplas dan jaringan penyokongnya berupa kolenkim.
Oleh karena itu tulang dsaun yang besar tidak mempunyai kontak langsung dengan mesofil.
Mesofil pada Nerium oleander sel parenkim palisade yang bentuknya memanjang dengan
ukuran yang sama tampak seperti batang yang terssusun dalam deretan sehingga tidak
terdapat rongga antar sel. Sel parenkim palisade tersusun atas satu lapisan yang terletak di
bawah epidermis multilateral. Sedangkan parenkim spons bentuk dan ukurannya berbeda,
letaknya tidak beraturan sehingga terdapat ronggan anatarsel satu dengan yang lainnya. Sel-
sel dari jarinagn yang kompak diatur untuk memberikan kekuatan mekanik. Sel-sel ini juga
menyimpan makanan dalam bentuk pati dan protein.

38
11. Daun Artemisia annua L
Pada daun Artemisia annua memiliki tipe daun dorsiventral yang pada lapisan epidermis atas
memiliki tebal relatif sama dengan epidermis bawah. Jaringan palisade pada daun Artemisia
annua hanya terdapat pada salah satu sisi yaitu pada bagian atas atau adaksial daun. Daun
Artemisia annua memiliki jaringan bunga karang. Trikoma merupakan penjuluran dari
epidermis.
Daun Artemisia annua memiliki dua macam trikoma yaitu trikoma kelenjar dan trikoma non-
kelenjar. Trikoma kelenjarnya terdiri atas sepuluh sel (multiseriat) meliputi dua sel basal, dua
sel tangkai dan enam sel sekretori yang tersebar merata pada helai daun. Daun Artemisia
annua merupakan daun bifasial yang tersusun dari jaringan epidermis atas, jaringan mesofil
yang terdiferensiasi menjadi jaringan palisade dan bunga karang, serta jaringan epidermis
bawah.
12. Daun Muntingia calabura
Tumbuhan kersen merupakan tumbuhan dikotil. Daun Mutingia calabura bertipe
dorsiventral. Secara mikroskopis struktur anatomi daun kersen muda dan tua yaitu terdiri dari
epidermis atas dan epidermis bawah, trikoma yang tidak bercabang (non glanduler), mesofil
(parenkim palisade atau tiang dan parenkim spons atau bunga karang), jaringan penguat
(kolenkim), kristal tipe drus, jaringan pembuluh (xilem dan floem). Daun kersen (Mutingia
calabura) memiliki stomata, yang berfungsi sebagai pengeluaran uap air dan mekanisme
pengeluaran gas oksigen O2 dan karbondioksida CO2.
13. Daun Sida glutinosa
Struktur sayatan Transversal Daun: Hasil pengamatan pada sayatan transversal daun
tumbuhan memiliki tipe daun dengan jaringan mesofil yang terdiferensiasi menjadi jaringan
palisade dan jaringan bunga karang. Susunan daun dari ketiga spesies yaitu, kutikula atas,
epidermis atas, jaringan palisade, jaringan bunga karang, epidermis bawah, dan kutikula
bawah.
Jaringan Mesofil : Mesofil daun merupakan jaringan yang terletak di bawah lapisan
epidermis yang biasanya berdiferensiasi menjadi jaringan fotosintetik dan mengandung
klorofil. Berdasarkan pengamatan struktur anatomi pada sayatan transversal menunjukan
bahwa jaringan mesofil pada tumbuhan yang diteliti terdiferensiasi menjadi parenkim
palisade dan parenkim bunga karang. Jaringan palisade merupakan jaringan yang tersusun

39
dengan rapat antar selnya, sedangkan jaringan bunga karang memiliki banyak ruang antar sel
dan tersusun tidak serapat jaringan palisade. Lapisan palisade yang dimiliki oleh ketiga
spesies tumbuhan memiliki sifat bifasial yaitu hanya terdapat pada satu sisi adaksial (Gambar
7, 8 dan 9). Jaringan palisade pada tiap spesies memiliki jumlah lapis sel yang
berbeda.Jaringan palisade pada daun pulutuan tersusun atas 3-5 lapis sel dan 4-6 lapis sel.
14. Daun Urena lobata
Pada Daun pungpulutan (Urena lobata) daun nya bertipe Dorsiventral atau bifasial. Karakter
epidermis pada pungpulutan tersusun oleh sel-sel dengan dinding berbentuk berombak. Daun
pungpulutan(Urena lobata) memiliki tipe stomata yang sama yaitu anomositik, ukuran
stomata terbesar dijumpai pada pungpulutan, yaitu 9 µm x 5 µm. Stomata dijumpai di kedua
sisi daun baik pada sisi adaksial maupun sisi abaksial, ditemukan menyebar acak, dijumpai
dua pola distribusi stomata pada Angiospermae yaitu pola yang sangat teratur dan acak,
dengan pola acak yang paling umum ditemukan. Pada tumbuhan pungpulutan kerapatan
stomata baik pada sisi adaksial maupun sisi abaksial dijumpai paling rendah. Pungpulutan
memiliki trikoma tipe non-glandular, Tipe Trikoma non-glandular pada pungpulutan yaitu
tipe uniseriat. Sayatan transversal Daun pungpulutan (Urena lobata) memiliki tipe daun
dengan jaringan mesofil yang terdiferensiasi menjadi jaringan palisade dan jaringan bunga
karang. Susunan daun dari ketiga spesies yaitu, kutikula atas, epidermis atas, jaringan
palisade, jaringan bunga karang, epidermis bawah, dan kutikula bawah. Lapisan palisade
yang dimiliki Pungpulutan memiliki sifat bifasial yaitu hanya terdapat pada satu sisi adaksial,
Jaringan palisade pada pungpulutan terdiri dari selapis sel, tumbuhan pungpulutan tumbuh di
habitat ternaung sehingga memiliki helaian daun yang paling tipis.
15. Daun Rhizophora mucronata
Rhizophora mucronata merupakan tumbuhan mangrove yang memiliki tajuk paling tinggi.
Kisaran tinggi pohon mangrove ini antara 18 – 27 m. Secara umum daun Rhizophora
mucronata paling tebal dengan tebal rata-rata 689,2 µm. Menurut Salisbury dan Ross (1995),
sukulensi atau tebal daun merupakan upaya untuk menolak kekeringan dengan cara
menyimpan air dalam jaringan sukulensinya. Pada jenis tumbuhan yang hidup di daerah yang
berkadar garam tinggi, maka kelebihan garam akan di encerkan dan ditimbun dalam vakuola
untuk mengurangi laju kehilangan air saat terjadi peningkatan suhu.

40
Struktur anatomi daun tersebut terdiri dari epidermis sebagai jaringan dermal, mesofil
sebagai jaringan dasar dan jaringan pengangkut. Pada lapisan dinding sel epidermis sebelah
luar dilapisi oleh lapisan kutikula, dan diantara sel-sel epidermis ini terdapat derivat-derivat
sel epidermis, yaitu stomata dan trikomata. Berdasarkan hasil analisis menunjukkan adanya
perbedaan yang nyata pada tebal mesofil daun, tebal kutikula, ukuran panjang stomata,
jumlah stomata dan jumlah trikomata per 1 mm 2 luas daun.
16. (Solanum lycopersicum)
Epidermis pada daun tomat (Solanum lycopersicum) terdapat pada bagian adaksial dan
abaksial daun. Anatomi rusuk tengah daun mirip dengan anatomi petiole, yaitu jaringan
vaskuler tersusun di bagian tengah sebuah struktur semi-silinder, berkas vaskuler bertipe
bikolateral (Hayward, 1938) dengan floem di bagian luar dan dalam vaskuler semi
silinder. Pada helai daun, tepat di bawah epidermis terdapat jaringan mesofil yang terdiri
dari jaringan palisade (adaksial) dan jaringan spons (abaksial) (Thomas, dkk., 1996)
17. Mangifera indica
Daun mangga ini memiliki permukaan daun yang berombak serta memiliki tangkai daun
berkisar antara 4,5cm. Jaringan epidermis pada daun Mangifera indica dilapisi oleh
kutikula, berfungsi untuk menghambat penguapan air. Pada epidermis daun celah-celah
yang diapit oleh sel penjaga. Celah-celah tersebut yaitu stomata. Terdapat jaringan tiang
(palisade) yang terletak dibawah epidermis dan pada jaringan tiang ini terjadi
fotosintesis. Jaringan tiang tersusun dari satu atau beberapa lapis yang memanjang dalam
posisi tegak dan berisi banyak kloroplas. Terdapat jaringan pengangkut yaitu xylem dan
floem.
18. Psidium guajava
Pada daun Psidium guajava memiliki tipe daun dorsiventral yang terdiri dari satu lapis sel
epidermis atas yang pipih, terentang tangensial, bentuk poligonal, dinding antiklinal
lurus, dan tidak terdapat stomata. Pada sel epidermis bawah lebih kecil, pipih, terentang
tangensial, bentuk poligonal, dinding antiklinal lurus. Stomata banyak terdapat di
epidermis bawah yang bertipe anomositik. Terdapat rambut penutup pada kedua
permukaan, lebih banyak pada permukaan bawah, bentuk kerucut ramping yang
umumnya agak bengkok, terdiri dari 1 sel, berdinding tebal, jernih, pangkal rambut
kadang-kadang agak membengkok, lumen kadang-kadang mengandung zat berwarna

41
kuning kecoklatan. Pada jaringan air terdapat di bawah epidermis atas, terdiri dari 2
sampai 3 lapis sel yang besar, jernih dan tersusun rapat tanpa ruang antar sel. Idioblas
terdapat di beberapa tempat, berisi hablur kalsium oksalat berbentuk roset yang besar dan
bentuk prisma. Kelenjar minyak memiliki bentuk lisigen besar, terdapat lebih banyak di
bagian bawah dari pada di bagian atas. Dan pada jaringan palisade terdiri dari 5 sampai 6
lapis sel, terletak di bawah jaringan air, 2 lapis sel yang pertama lebih besar dan
mengandung lebih banyak zat hijau daun, lapisan-lapisan berikutnya berongga lebih
banyak.

Hasil Pembahasan Tipe Daun Isobilateral

1. Alium cepa

Pada daun daun bawang merah (Alium cepa) ,epidermis atas terdiri dari selapis sel dan
pada epidermis atas berfungsi untuk melindungi terhadap hilang nya air dan mengatur pertukaran
gas,dan bagian permukaan nya terdapat stomata.epidermis bawah pada daun bawang merah
berfungsi untuk melindungi jaringan daun yang berada diatas nyadan epidermis bawah biasanya
bermodifikasi membentuk stomata .lapisan kutikulanya terdapat lapisan lilin yang menutupi
permukaan sel daun.adapun mesofil yang terlihat pada daun bawang merah merupakan jaringan
yang ditemukan dibagian dalam daun, terdiri atas 2 jaringan yaitu parenkim palisade dan
parenkim spons

2. Aloe vera

Aloe vera dapat tumbuh di daerah dataran rendah sampai daerah pegunungan. Daya
adaptasinya tinggi sehingga tempat tumbuhnya menyebar keseluruh dunia mulai daerah tropika
sampai ke daerah sub tropika. Tanaman lidah buaya tahan terhadap kekeringan karena didalam
daun banyak tersimpan cadangan air yang dapat dimanfaatkan pada saat kekurangan Air. Aloe
vera merupakan daun ekuifasial atau isobilateral. Bentuk daunnya menyerupai pedang dan ujung
meruncing, permukaan daun dilapisi lilin, dengan duri lemas dipinggirnya. Daun Aloe vera
dilindungi oleh jaringan epidermis. Terdapat kutikula yang berfungsi untuk melindungi dari
penguapan yang berlebihan. Pada jaringan mesofil atau palisade berisi kroloplas yang berfungsi
sebagai tempat terjadinya fotosintesis. Memiliki jaringan pengangkut yaitu xylem dan floem

42
berfungsi sebagai alat transportasi air serta hasil fotosintesis. Dan pada daun terdapat stomata
yang berfungsi sebagai lubang pertukaran udara.

3. Sansevieria trifasciata

Sansevieria merupakan salah satu genus dari famili Agavaceae. Agavaceae merupakan
salah satu famili dari kelas Lilliopsida yang meliputi lebih dari 200-300 jenis. Daun Sansevieria
trifasciata merupakan daun ekuifasial atau isobilateral. Daun Sansevieria trifasciata tersusun atas
beberapa lapisan yakni kutikula (atas dan bawah), epidermis (atas dan bawah) serta jaringan
mesofil. Sansevieria trifasciata memiliki jaringan mesofil yang terdiri atas jaringan parenkim
dengan struktur yang sama dan tidak berupa Jaringan palisade atau jaringan bunga karang.
Kutikula merupakan pertahanan pertama daun terhadap bahan-bahan pencemar yang masuk
melalui daun karena letaknya yang berada paling luar dari lapisan epidermis. Modifikasi pada
tebal kutikula merupakan respon untuk mengurangi transpirasi dan reaksi tanaman terhadap
masuknya bahan pencemar. Diantara kelima kultivar tersebut, Moonsine memiliki lapisan
kutikula sisi adaksial dan abaksial yang paling tebal dibandingkan dengan kultivar lainnya.
Epidermis berfungsi untuk melindungi jaringan dalam tumbuhan.

Epidermis pada kelima kultivar Sansevieria trifasciata tersusun atas satu lapis sel. Kelima
kultivar Sansevieria trifasciata memiliki epidermis bagian adaksial yang lebih tebal dibandingkan
bagian abaksial. Ditinjau dari segi kultivar, Moonsine memiliki lapisan epidermis yang lebih
tebal dibandingkan kultivar lainnya. Mesofil merupakan tempat terjadinya proses fotosintesis
karena sel-sel di jaringan ini banyak mengandung klorofil. Tebal mesofil kelima kultivar
Sansevieria trifasciata berkorelasi dengan tebalnya daun, semakin tebal daun maka semakin tebal
mesofil.

4. Ipoema batatas

Pada (Ipoema batatas) lapian kutikula terdapat pada lapisan luar epidermis ,epidermis
bawah nya dilapisi oleh kutikula yang mengandung zat lilin.fungsi dari kutikula adalah lapisan
pelindung pada seluruh sistem yang menghambat air dari daun,batang,bunga,buah dan
biji.adapun mesofil yang terdapat pada Ipomea batatas merupakan jaringan yang ditemukan
dibagian dalam daun ,terdiri atas 2 bentuk jaringan yaitu parenkim palisade dan spons.pada
tanaman ini trikomanya adalah tipe stelle pubescence .

43
5. Canna edulis

Ganyong (Canna edulis) merupakan tanaman berbentuk herba berumpun dan


termasuk kelompok umbi - umbian. Umbi ganyong dimanfaatkan sebagai sumber pangan
dan bahan baku industri. Ganyong merupakan tanaman yang memiliki banyak manfaat.
Umbi tua dimanfaatkan sebagai sumber pati, umbi muda dibuat sayur atau dikukus, dan
bagian tajuknya untuk pakan ternak. Kandungan karbohidrat umbi ganyong cukup
tinggi, setara dengan umbi - umbi yang lain sehingga cocok dijadikan sebgai sumber
energi. Tanaman ganyong memiliki stomata dengan tipe parasitik dengan sel penutupnya
berbentuk halter. Stomata pada tanaman ganyong banyak ditemukan pada bagian abaksial
daun. Tanaman yang tumbuh pada kondisi cekaman air memiliki struktur anatomi
dengan daunnya yang kecil dan lapisan epidermis tipis.

6. Oryza sativa

Daun Oryza sativa merupakan daun ekuifasial atau isobilateral. Pada daun padi terdapat
sel-sel yang mengelilingi berkas pengangkut, terdiri dari sel parenkim yang berdinding tipis.
Daun Oryza sativa merupakan tanaman monokotil, terlihat bagian stomata yakni celah, sel
penjaga dan sel tetangga. yang memiliki sel penutup yang berbentuk halter, yaitu pada bagian
ujung sel penutup membesar, dinding sel pada ujung ujung juga membesar, relatif tipis dari pada
dinding sel bagian bawah dan sel penutup membuka ke arah sejajar dengan permukaan
epidermis. berkas pengangkut pada daun padi berlapis satu. Sel-sel seludang ini mengandung
kloroplas, yang lebih kecil dari kloroplas dalam sel-sel mesofil. Karena selsel seludang bersifat
parenkim sehingga dapat menyimpan pati dan membentuk seludang pati. Sel-sel seludang
sebelah dalam yaitu seludang mestom, dinding menebal dan mengandung lamela hergabus.
Lamela ini dilubangi oleh plasmodesmata. Jadi seludang mestom analog dengan endodermis.

7. Ipomoea acuatica

Tumbuhan Kangkung (Ipomoea acuatica) termasuk sayur yang sangat dikenal, karena
banyak peminatnya. Ipomoea disebut juga “Swamp cabbage”, “Water convovulus” atau “Water
spinach”. Di Indonesia terdapat dua tipe kangkung, yaitu kangkung darat dan kangkung air,
perbedaan dari kedua jenis kangkung ini adalah kangkung darat tumbuh di lahan tegalan dan

44
lahan sawah, sedangkan kangkung air (Ipomea aquatica) tumbuh di air. Ipomoea aquatica
memiliki daun panjang, ujung agak tumpul, berwarna hijau tua, bunga putih kekuningan atau
kemerah-merahan. Ipomoea memiliki daun panjang, ujung agak runcing, warna hijau keputih-
putihan dan bunga putih.Daun Ipomea aquatica pada sayatan melintang memperlihatkan
epidermis yang terdiri dari 1 lapis sel epidermis bagian atas daun dan 1 lapis bagian bawah daun.
Korteks, ikatan pembuluh, jaringan palisade, jaringan spons, kolenkim pada tulang daun utama,
epidermis bawah dan stomata. Daun Ipomea aquatica memiliki kutikula yang tipis.

8. Musa paradisiaca

Stomata adaksial ,jumlahnya 56 dengan kategori cukup banyak. Bertipe sel penutup
dikelilingi 4 sampai 6 sel tetangga dan distribusi stomatanya tersebar. Abaksial : Jumlahnya 103
dengan kategori banyak. Bertipe penutup dikelilingi 4 sampai 6 sel tetangga dan distribusi
stomatanya Tersebar.Berkas pengangkut terletak di sepanjang berkas pembuluh daunnya.Daun
Tumbuhan Monokotil terdapat kutikula mesofilnya terbagi atas 2 bagian : jaringan palisade dan
jaringan spons.

9. Zea mays

Pada daun zea mays (jagung) Sel epidermis daun yang terletak paling luar dilapisi oleh
selapis kutikula. Mesofil daun yang terdiri dari sel-sel parenkim, pada tumbuhan monokotil tidak
dijumpai adanya differensiasi spons parenkim dan parenkim palisade seperti halnya pada daun
tumbuhan dikotil. Pada parenkim mesofil banyak ditemukan variasi sel parenkim seperti
misalnya: sel minyak dan sel lendir, demikian pula banyak ditemukan ergastik sel. Pada
kebanyakan ibu tulang daun, berkas pengangkut masih mengikuti tipe berkas
pengangkut batangnya. Xilem dan floem terdapat pada tulang daun. daun jagung (Zea mays)
memiliki stomata dengan tipe sel penutup yang panjang seperti halte, kedua ujungnya membulat,
masing-masing sel penutup memiliki sel tetangga yang letaknya sejajar dengan sel penutup.
Sayatan melintang helaian daun jagung kontrol menunjukan tiga sistem jaringan yang jelas,
yaitu jaringan dermal (epidermis), jaringan dasar (mesofil) dan jaringan pembuluh (xilem dan
floem).

10.Curcuma longa

45
Pada daun Kunyit (Curcuma longa L.), Epidermis atas dan bawah terdiri dari selapis sel,
dan pada epidermis atas berfungsi untuk melindungi terhadap hilangnya air dan mengatur
pertukaran gas, dan dibagian permukaannya terdapat stomata. Epidermis bawah pada daun
kunyit berfungsi untuk melindungi jaringan daun yang berada diatasnya, misalnya jaringan spons
atau bunga karang, dan epidermis bawah biasanya bermodifikasi membentuk stomata. Adapun
mesofi pada daun kunyit terdiri atas 2 jaringan yaitu Parenkim palisade dan parenkim spons,
berbentuk Isodiametris (sel-sel meristem yang cenderung bulat, yang memiliki ukuran bervariasi
yaitu kecil, sedang, dan besar). Letak stomata pada daun Kunyit (Curcuma longa L.) Stomata ada
dipermukaan atas dan bawah daun, dan Susunan berkas pengangkutnya terdiri atas Xylem yang
berfungsi untuk mengangkut zat hara yang terdapat di dalam tanah dan Floem yang mengangkut
hasil fotosintesis dan menyebarkannya keseluruh organ tumbuhan.

Hasil Pembahasan Tipe Daun Sentris

1. (Pinus Merkusii)

Dilihat dari struktur anatomisnya daun pynus merkusii sangat cocok untuk tumbuh di
tempat yang kering. Beberapa cirinya adalah: epidermisnya tertutup oleh kutikula tebal,
epidermisnya tebal dan rapat, hipodermisnya tersusun oleh sel-sel yang berdinding tebal,
selain itu stomatanya tenggelam. Pynus merkusii memiliki lapisan parenkim palisade pada
kedua permukaan daunnya baik pada sisi adaksialnya maupun pada sisi abaksial. Sehingga
daun pynus merkusii disebut daun equifasial atau iolteral
Parenkim palisade pada pynus merkusii berbentuk batang, letaknya berderet-deret tanpa
ruang antar sel. Sel –sel parenkim palisadenya banyak mengandung kloroflas, dan berfungsi
sebagai jaringan fotosintetik. Epidermis pada daun pynus seperti jarum. Masing-masing
terjadi dari sel-sel yang berdinding tebal dan tertutupi dengan kutikula tebal. Stomata
berserakan di semua sisi daunnya; terbenam dan melengkung di atas sel-sel tetangga. Ada
hydpodermis dari sel-sel parenkim yang bersklereid seperti serat, kecuali di daerah bawah
stomat. Mesofilnya bersifat parenkimatik. Dinding sel-sel mesofil dilengkapi dengan
invaginiasi berbentuk tabung yang khas ke dalam sel. Sel-sel ini mengandung kloroflas
duktus resin juga ada dalam mesofil.di tengah-tengah daun ada satu berkas pembuluh atau
dua, yang sangat berdekatan. Penataan protodan metaxylem seperti pada angiospermae,
yakni protoxylem dan disisi adaksial dan metaxylem di abaksial. Yang dekat dengan floem.
Berkas itu di kelilingi oleh jaringan transfuse yang terdiri atas trakeid dan sel-sel parenkim
hidup. Sel parenkim berisikan tannin, resin, dan juga pektin dalam musim tertentu. Trakeid
yang paling dekat dengan berkas itu panjang, sedangkan yang berjauhan lebih berbentuk

46
parenkim dan berdinding relatif tipis, sedikit berlignin dan memiliki noktah terlindung
karena dindingnya yang lebih tipis.
2. Cedrusdeodora

Penampang melintang dan Cedrus deodora pada daun cedrus deodora, sel berdinding
tebal, ditutupi kutikula. Stomata terdapat disemua sisi daun. Daun cedrus dodora memiliki
Hypodermis yang terdiri atas sel parenkim berlignin. Mesofil berasal dari sel parenkim dan
berisi kloroflas, terdapat saluran resin. Berkas pengangkut berdekatan dan dikelilingi oleh
trakeida, sel parenkim. Protoxilylem pada sisi abaksial dekat dengan floem.

47
BAB IV

PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Secara anatomi jaringan penyusun daun terdiri atas jaringan epidermis, jaringan dasar, jaringan
pengangkut, dan jaringan penyokong.

Berdasarkan letak jaringan palisade, daun terbagi atas dua tipe, yaitu daun isobilateral
(jaringan palisade berada dikedua sisi,di lapisan atas dan bawah ) dan daun dorsiventral (jaringan
palisade berada pada satu sisi lapisan saja ).

Pada tumbuhan Dicotyledoneae, dapat dibedakan antara jaringan palisade dengan


jaringan bunga pagar. Sedangkan, pada tumbuhan Monocotyledoneae, tidak dapat dibedakan
antara jaringan palisade dengan jaringan bunga pagar, yang terlihat hanya jaringan parenkim.

Adaptasi daun tumbuhan xerofit adalah dengan tipe stomata tersembunyi (kriptopor), tipe
daun isobilateral, sel epidermis yang tebal, dan adanya trikoma.Adapatasi daun tumbuhan
hidrofit adalah dengan tipe stomata fanerofor ( stomata menonjol keluar) , memiliki ruang udara
yang besar, dan epidermis tanpa penebalan kutikukula.

4.2 Saran

Dalam mempelajari anatomi tumbuhan, diperlukannya pengetahuan yang cukup baik


mengenai berbagai jenis tumbuhan dan morfologinya, untuk mempermudah mempelajari struktur
anatominya.

48
DAFTAR PUSTAKA

Samiyarsih, siti., Brata,Tata., Juwarno.(2016). Karakter Anatomi Daun Tumbuhan Mangrove.

Amintarti, S., sMuchyar, &Arsyad,M. (2018). Anatomi Tumbuhan. Banjarmasin : Batang.

Abizar, L. M. dan. (2015). STUDI STRUKTUR EPIDERMIS DAUN BEBERAPA


TUMBUHAN KANTUNG SEMAR (Nephenthes spp.). Prosiding Seminar Nasional
Pendidikan Dan Sains Biologi, 179–196.

Dewanto, H. A., & Ermayanti, M. (2007). Karakter Anatomi Daun dari Kultur Tunas Artemisia
annua L . Leaf Anatomical Characters from Shoot Culture of Artemisia annua L . Bul.
Agron, 232(35), 225–232.

Hadi, A. M., & Irawati, M. H. (2016). KARAKTERISTIK MORFO-ANATOMI STRUKTUR.


Jurnal Pendidikan: Teori, Penelitian, Dan Pengembangan, 1, 1688–1692.

Hafiz, P., Dorly, & Rahayu, S. (2013). The Anatomical Characteristics of Ten Succulent Hoya
Leaves. Jurnal Buletin Kebun Raya, 16(1), 58–73.

Kuntorini, E. M., Fitriana, S., & Astuti, D. (2013). ANTIOKSIDAN EKSTRAK METANOL
DAUN KERSEN ( Muntingia calabura ). 291–296.

Ningrum, R. K., Suryantari, N. K., La, F., & Anindita, R. (2016). Studi Anatomi Daun dari Tiga
Anggota Suku Malvaceae di Kawasan Waduk Jatiluhur Leaf Anatomical Study of Three
Members of Malvaceae Family in Jatiluhur Reservoir Area Waktu dan Tempat Penelitian.
Proceeding Biology Education Conference, 13(1), 611–618.

Sinica, A. P. (2013). STRUKTUR ANATOMI DAUN LENGKENG (Dimocarpus longan Lour.)


KULTIVAR LOKAL, PINGPONG, ITOH, DAN DIAMOND RIVER. UNIVERSITAS
JEMBER, 50(5).

Tihurua, E. F., Astuti, I. P., & Rugayah. (2012). Anatomi Helaian Daun Murraya Spp.
(Rutaceae) Di Jawa. Berita Biologi, 11(3), 411–419.

49
Peterson, Larry. 2008. Teaching Plant Anatomy. Ottawa : NRC Press

Dewi,dkk, 1ewi, Octaviana Raisa., Pitoyo, Ari. (2014). Pertumbuhan dan Struktur Anatomi Daun
Dua Varietas Ganyong (Canna edulis) Pada Ketersediaan Air Berbeda. Bioteknologi. 11(1) : 5-
10.

https://www.kompasiana.com/syams93/5bf7af8412ae94234b329444/perawatan-kecantikan-
murah-meriah-dengan-khasiat-daun-jambu-biji?page=all

http://ratihkuspriyadani.blogspot.com/2010/07/daun.html

http://cahyanirusdiana08.wordpress.com/praktikum-x-anatomi-tumbuhan/amp/. Diakses 24

oktober.

https://seputargk.id/cara-mengatasi-penyakit-bulai-pada-tanaman-jagung/

https://supeksa.wordpress.com/2011/06/28/anatomi-daun-jagung/

https://rebanas.com/gambar/images/manna-mania-kampung-life-jual-daun-kunyit-gambar

https://kelompok5usmindonesia.blogspot.com/2019/03/laporan-praktikum-botani-farmasi-ii.html

https://preparatmikroskop.wordpress.com

https://www.google.com/imgres?imgurl=https%3A%2F%2Fabisjatuhbangunlagi.files.wordpress.
com

https://www.researchgate.net/publication/307655654_Pertumbuhan_dan_struktur_anatomi_daun
_dua_varietas_ganyong_Canna_edulis_pada_ketersediaan_air_berbeda

https://id.wikipedia.org/wiki/Ganyong

http://monocotiledoneae.blogspot.com

http://novi-biologi.blogspot.com/2011/08/blog-post.html

http://ratihkuspriyadani.blogspot.com/2010/07/daun.html

http://cahyanirusdiana08.wordpress.com/praktikum-x-anatomi-tumbuhan/amp/. Diakses 24

oktober.

50

Anda mungkin juga menyukai