Anda di halaman 1dari 9

Petunjuk Praktikum Dra. Meida Nugrahalia, M.Sc.

Perkembangan Hewan

A. Tujuan :
1. Mengamati perbedaan morfologi Mabouya multifasciata, Kuhl.
2. Mengidentifikasi organ genital Mabouya multifasciata, Kuhl
3. Mengidentifikasi organ genital internal Mabouya multifasciata, Kuhl.
4. Mengamati sel telur dan sperma Mabouya sp atau Calotes sp
5. Mempelajari mekanisme reproduksi hewan ovovivipar

B. Bahan dan Alat :


1. Sepasang Mabouya sp (atau Calotes sp ) dewasa dalam keadaan hidup
2. Baki bedah (bak paraffin atau baki styrofoam)
3. Satu set alat bedah (gunting, pinset, jarum pentul), obyek glass, mikroskop
4. Botol bius, kapas, chloroform atau Diethyl-ether
5. Alat kebersihan (sabun, tissue/serbet, air bersih)

C. Cara pengamatan dan pembedahan :


1. Amati morfologi Mabouya sp. Perhatikan dan identifikasi bagian organ genitalia
eksterna, terutama letak muara keluar cloaca (anus) yang melintang. Labium
anterior anus (lamina precordalis) ditutupi oleh sisik-sisik yang tersusun rapi.

Gambar 1 : Anus yang ditutupi sisik (Mabouya sp (kiri) dan Calotes sp (kanan)
2. Bedakan Mabouya sp jantan dan betinanya. Beberapa ciri yang sedikit dapat
membantu identifikasi jenis kelamin adalah bagian abdomen betina tampak
melebar, sedangkan abdomen jantan cenderung ramping. Warna tubuh jantan lebih
cerah (terkadang tampak adanya warna kuning atau kemerahan di sisi samping kiri
kanan tubuh), sedangkan betina cenderung agak gelap. Untuk Calotes sp jantan

1
Petunjuk Praktikum Dra. Meida Nugrahalia, M.Sc.
Perkembangan Hewan

biasanya memiliki spina (“duri”) pada bagian dorsum (punggung) yang lebih
tajam dan tegas, sedangkan betina lebih pendek. Kepala jantan dewasa memiliki
ukuran lebih besar.

Gambar 2.
Mabouya sp jantan (dengan warna kuning di sisi samping sepanjang truncus) dan betina
yang cenderung polos. Sedangkan Calotes sp, lebih dicirikan pada karakter spinanya.

3. Selanjutnya, lakukan persiapan pembedahan. Untuk itu siapkan botol bius,


masukkan beberapa lembar kapas kedalamnya dan teteskan sedikit ether atau
chloroform. Ether/Chloroform ini merupakan bahan bius yang bersifat
karsinogenik, sehingga penggunaannya harus sangat hati-hati (teteskan
secukupnya saja pada kapas), dan hindari agar tidak terhirup ke dalam sistem
pernafasan kita. Masukkan Mabouya sp dan Calotes sp kedalam botol bius, tutup
rapat dan tunggu beberapa menit hingga Mabouya sp dan Calotes sp pingsan atau
mati suri (dicirikan dengan tidak ada lagi gerakan aktif dari spesimen tersebut).
Angkat dengan pinset, dan letakkan di atas baki bedah.

Gambar 3 : Pembiusan Mabouya sp


4. Letakkan spesimen terlentang di atas bak paraffin. Fiksasi keempat ekstremitasnya
dengan jarum pentul. Lakukan pembedahan awal dimulai dari appertura cloaca,
gunting atau iris ke arah caudal sepanjang kurang lebih 2-3 cm.

2
Petunjuk Praktikum Dra. Meida Nugrahalia, M.Sc.
Perkembangan Hewan

Gambar 4 : Sepasang hemipenis yang terletak di kiri-kana pangkal ekor pada Mabouya sp
(kiri) dan Calotes sp (kanan)

Dengan hati-hati, muskuler di kiri kanan pangkal ekor dibersihkan untuk mencari
ada dan tidaknya hemipenis. Jika diantara muskuler tadi muncul organ kompak
padat berwarna putih, berjumlah sepasang, berujung runcing, maka dapat
dipastikan bahwa spesimen tersebut berjenis kelamin jantan. Namun jika tidak
ditemukan organ tersebut, maka jenis kelamin spesimen ini adalah betina.
5. Lanjutkan pembedahan untuk mengamati organ reproduksi internalnya.
Guntinglah mulai dari appertura ke arah cranial tubuh. Singkirkan bagian
muskuler abdominalnya sehingga seluruh bagian situs viscerum abdominisnya
terbuka. Organ yang tidak berkaitan dengan sistem reproduksi disingkirkan
dengan hati-hati.

Gambat 5 : Organa genitalia masculina interna pada Mabouya sp (kiri) dan Calotes sp
(kanan).
Amati sepasang testis (jika jantan), organnya berbentuk bulat lonjong, berwarna
putih kekuningan, terletak asimetris. Dikiri-kanannya terdapat saluran halus

3
Petunjuk Praktikum Dra. Meida Nugrahalia, M.Sc.
Perkembangan Hewan

setipis benang, berkelok-kelok, berwarna putih yang merupakan epidydimis.


Lanjutan organ tersebut adalah vas deferens, cenderung lebih tebal dan lurus
menuju ke arah cloaca. Letak cloaca tersembunyi dibalik cingulum pelvicum,
oleh karena itu bagian cingulum ini harus dibuka terlebih dahulu. Corpus
adiposum terdapat di sekitar cingulum, berbentuk lembaran, tebal, berwarna
kuning pucat atau kecoklatan, cenderung mendominasi bagian bawah abdomen.
6. Jika spesimennya betina, carilah sepasang ovarium, berwarna putih cenderung
transparan (ovarium muda) atau berbutir besar kekuningan (ovarium masak),
berbutir-butir (mengandung sel telur), letaknya asimetris. Saluran telur (oviduct)
sedikit berkelok-kelok warna putih, dilanjutkan dengan bagian uterus yang cukup
tebal berwarna putih lurus, bermuara pada cloaca. Jika semakin sering reproduksi,
maka uterus dan oviduct tampak lebih tebal dan panjang.

Gambar 6 : Organa genitalia feminina interna Mabouya sp

4
Petunjuk Praktikum Dra. Meida Nugrahalia, M.Sc.
Perkembangan Hewan

Gambar 7 : Calotes sp dengan ovarium muda (kiri) dan ovarium masak (kanan)

7. Angkatlah testis, gunting bagian tengahnya. Oleskan cairan yang keluar dari
bagian tengah testis tersebut di atas obyek glass. Letakkan obyek glass pada
mikroskop kemudian amati dan gambarlah bentuk sperma dari Mabouya sp atau
Calotes sp. Lakukan hal yang sama terhadap ovarium, tekan sedikit hingga
butiran sel telur keluar, kemudian amati dan gambarlah penampang telur tersebut.

Gambar 8 : Sperma Mabouya ap dan Calotes sp dilihat dibawah mikroskop dengan


perbesaran 400x

I. Sistematika dan Morfologi

1. Phylum : Chordata Chordata


2. Subphylum : Vertebrata Vertebrata
3. Classis : Reptilia Reptilia
4. Ordo : Squamata Squamata
5. Subordo : Lacertilia Lacertilia
6. Familia : Scincidae Agamidae
7. Genus : Mabouya Calotes
8. Spesies : Mabouya multifasciata Calotes sp

5
Petunjuk Praktikum Dra. Meida Nugrahalia, M.Sc.
Perkembangan Hewan

Gambar 9: Morfologi Mabouya sp dan Calotes sp.

Keterangan :
I. Caput
1. Rima oris 2. Nares anteriores 3. Organon visus
4. Palpebra superior 5. Palpebra inferior 6. Porus acusticus externus

6
Petunjuk Praktikum Dra. Meida Nugrahalia,
M.Sc.
Perkembangan Hewan
II. Truncus
7. Squama 8. Dorsum 9. Spina
10. Abdomen
11. Extremitas anterior (a. Brachium; b.Antebrachium; c.Manus;
d.Digiti )
12. Extremitas posterior (a. Femur; b.Crus; c. Pes; d.
Digiti; e. Falcula)
III. Cauda

II. Skema Struktur Anatomi Organ Reproduksi :

Gambar 10: Struktur organ genitalia interna feminina (kiri) dan masculina (tengah,
kanan)
Keterangan :

Jantan : 1. testis 2. Corpus adiposum 3. Epidydimis 4. Vas deferens


5. Cloaca 6. Appertura 7. Hemipenis
Betina : 1. Ovarium 2. Mesovarium 3. Oviduct
4. uterus
5. Cloaca 6. Appertura

III. Mekanisme reproduksi

Tipe perkembangbiakan pada Mabouya sp maupun Calotes sp adalah


ovovivipar (bertelur dan beranak). Sel-sel telur yang telah masak didalam ovarium
akan mengalami ovulasi (pelepasan sel telur masak dari ovarium), kemudian bergerak
menuju ke ostium abdominale (mulut oviduct), dan kemudian menempati daerah tuba
falopii (cranial oviduct). Di tempat ini sel telur akan dibuahi oleh sperma. Bila
fertilisasi berhasil maka akan terbentuk zygot. Zygot kemudian mengalami
pembelahan dan membentuk morula-blastula-gastrula sambil bergerak turun
menuju uterus. Di dalam uterus, calon embrio ini tidak dibungkus dengan cangkang
serta tidak juga membentuk plasenta, melainkan hanya membentuk bungkus embrio
saja (chorion). Embrio tumbuh menggunakan cadangan yolknya sendiri, tanpa
mengambil nutrisi dari dinding rahim induk. Dalam hal ini, uterus hanya sebagai

7
Petunjuk Praktikum Dra. Meida Nugrahalia,
M.Sc.
Perkembangan Hewan

tempat tumbuh embrio saja. Setelah fase organogenesis lengkap, akan dilahirkan oleh
induk dalam bentuk kadal atau bunglon kecil. Pada kelompok cicak tipenya ovipar.
Tidak semua reptilia tipe reproduksinya ovovivipar.

Gambar 11: Gambaran sperma mabouya (kiri) dan uterus Mabouya sp yang berisi
embrio (tengah dan kanan).

Uterus spesimen ini mampu menumbuhkan 6 embrio sekaligus, 3 di uterus kiri dan 3
lagi di uterus kanan.

Gambar 12 : Ovovivipar pada kelas Reptilia (Mabouya dan Calotes)

8
Petunjuk Praktikum Dra. Meida Nugrahalia,
M.Sc.
Perkembangan Hewan

Gambar 13 : Perkembangan embrio Mabouya sp.

Gambar 14 : Perkembangan embrio cicak

Gambar 15 : Perilaku kawin pada kelompok reptilia (cicak)

'

Courtesy of Meida Nugrahalia

Anda mungkin juga menyukai