Anda di halaman 1dari 8

Modul : 4

Dasar Pemberian Nama Ilmiah


Dalam pengajaran Biologi, khususnya mempelajari klasifikasi tumbuhan, banyak anggapan bahwa
pelajaran tersebut bersifat hafalan semata. Belajar mengenal nama ilmiah atau penggolongannya, selain
mengandung hafalan adalah yang utama belajar tentang fakta. Belajar fakta lebih mudah dari pada menghafal
nama-nama tumbuhan ataupun penggolongannya tanpa makna. Nama ilmiah tumbuhan ataupun
penggolongannya adalah mengandung makna tentang sifat-sifat yang menonjol dari tumbuhan itu, atau yang
menjadi ciri khasnya.
Nama tumbuhan adalah menyatakan karakteristik atau sifat tertentu yang menonjol dari jenis tumbuhan
itu. Karakteristik ini biasanya yang mudah dikenali dalam pengamatan, dan berhubungan dengan hal-hal berikut
:

1.Sifat fitografi bagian tumbuhan seperti :


 Sifat akarnya
Nama bengkoang adalah lebih dikenali dari sifat akarnya yang menggembung, mengandung zat
cadangan makanan berasa manis; akkar yang demikian disebut Pachyrrihizus (pachy = menggembung,
rhizus = rhizo = akar), maka nama ilmiahnya Pachyrrihizus erosus. (Erosus = eros = menggairahkan)
 Sifat Batangnya
Nama kayu manis adalah lebih dikenali dari wangi batang dan kulit kayunya yang berwarna coklat
(cinnameus) dan berasa manis; maka nama ilmiahnya Cinnamomum (kayu coklat/manis).
 Sifat Daunnya
Tanaman hias tapak toke dikenali oleh ciri daunnya yang menebal (crassus) berwarna bercak-bercak
maka memiliki nama ilmiahnya Crassula (tapak toke, berdaun menebal). Contoh lain : Eceng gondok
lebih dikenali dari tangkai daunnya yang menggembung seperti alat apung; maka nama ilmiahnya
Euchornia crassipes. Kastuba lebih dikenali dengan daun-daunnya yang indah berwarna-warni
(pulcher) dari genus Euphorbia; maka memiliki nama ilmiah : Euphorbia pulcherrima. Keji beling
memiliki daun dan batangnya berwarna (colour), warna ungu; maka disebut Hemmigraphis colorata.
 Sifat Bunganya.
Tumbuhan dadap lebih dikenali dari bunganya yang berwarna merah (erytrine); maka nama ilmiahnya
Erytrina. Kacang babi berbunga warna keabu-abuan (tephros);maka disebut Tephrosin. Bunga kancing
memiliki bentuk karangan bunga yang membulat (globe); maka disebut Gomprena globosa. Turi
merupakan jenis Sesbania yang tergolong besar bunganya (grandiflora); maka disebut Sesbania
grandiflora.
 Sifat Buahnya
Delima memiliki bunga berwarna merah-delima (puniceus) dan bentuk buah membulat yang isinya
berrbutir-butir (granum) maka disebut Punica granatum. Kacang panjang berbuah bentuk silinder;
maka disebut Vigna cylindrica. Srikaya dikenal buahnya tampak seperti bersisik (squama) disebut
Annona squamosa. Leunca dikenal buahnya berwarna hitam bila telah menua; disebut Solanum nigrum
(ingat bangsa Negro, berkulit hitam; hitam = niger, neggros). Kacang tanah dikenal dengan buahnya
yang tumbuh didalam tanah (Hypo = bawah, geo = tanah); maka disebut Arachis hypogaea.
 Sifat bijinya
Tumbuhan berbiji keping satu (Monocotyledoneae), tumbuhan berbiji keping dua (Dicotyledoneae).
Ketika anda memakan jengkol (Phitecellobioum lobatum Syn Archidendron jiringa), maka yang anda
makan tersebut adalah kotiledon atau nama lainnya endosperma, keping biji, daging buah.

 Sifat rhizoma (akar tinggal)


Kulit memiliki akar tinggal berrwarna kuning, karena mengandung zat penguning (curcumin) untuk
kebutuhan rumah tangga (domesticus); maka disebut Cuurcuma domestica. Temu lawak memiliki
rizhoma berwarna kuning pucat; maka disebut Curcuma xanthorhiza.
 Sifat tumbuhan berumbi (memiliki tuber)
Solanum tuberosum (kentang) Polianthes tuberosa (bunga sedap malam)

2. Sifat kandungan zatnya


 Mengandung zat alkaloid seperti:
Coffe sp. (kopi) mengandung kafein. Fapaver somniferum (penghasi; candu) mengandung fapaverin.
Erytroxilon coca (mengandung kokain sejenis narkoba). Cannabis sativa (Ganja mengandung
cannabinin).
 Mengandung zat rasa pedas (capsein)
Capsicum annuum (cabe merah, berumur setahun). Capsicum frutescens (cabe rawit, berbatang mirip
perdu/frutex, karea berumur lebih dari satu tahun).

 Mengandung zat penghangat (menthos)


Mentha arvensis, penghasil minyak menthoos untuk pembuatan permen hangat atau obat batuk.

3. Sifat kegunaannya
 Bahan kebutuhan rumah tangga (domesticus)
Lansium domesticum (duku), Curcuma domestica.
 Bahan kebutuhan kantor (office)
Saccarum officinarum (tebu), Zingiber officinale (jahe) dan sebagainya.
 Bahan kebutuhan sehari-hari (Vulgaris)
Foeniculum vulgare (adas, bahan kecap, obat-obatan). Phaseolus vulgaris (kacang buncis).
 Bahan kebutuhan pabrik (tertentu)
Musa textilis (pisang manila, untuk karung). Nicotianatobaccum (tembakau, untuk rokok). Papaver
somniferum (opium = candu untuk obat tidur). Phyllantus urinaria (rumput meniran, obat lancar
kencing/ginjal).
 Bahan untuk dimakan (edulis atau esculentum) dan kepuasan makan (sativus).
Oryza sativa (padi/beras, makanan pokok Indonesia). Allium sativum (bawang putih, bumbu
penyedap). Canna edulis (ganyong). Manihot esculenta (singkong,ubi kayu).

4. Sifat Habitatnya
Ipomoea aquaticq (kangkung – lingkungan air). Avicennia marina (kayu api-api hidup di pantai memiliki
akar nafas). Musa paradisiaca (pisang di kebun raja).

5. Sifat simbiontnya/ tumbuhan inangnya


Anabaena azzaollae (jenis alga biru hidup di Azolla). Anabaena cycadeae (jenis alga biru hijau yang hidup
di pakis haji Cycas rumphii). Rhizobiumleguminosarum (Bakteri yang hidup pada akar tumbuhan polong

6. Sifat habitus/ kebiasaan tumbuh batangnya


- Tumbuhan memanjat (scandens) : Paederia scandens (kahitutan), Entada scanders.
- Tumbuh mengapung di air (natans). Salvinia natans (kyambang, apu-apuan).
- Percabangan batang tegak (erectus). Tagetes erecta (bungan tahi ayam- tanaman hias).

7.Berhubungan dengan asal daerah/geografinya


Sering digunakan sebagai penunjuk spesies tumbuhan biasanya ditambah akhiran –nsis, -nus, -icus, atau –
atica. Contoh : Hevea brazilliensis (karet brasil), Coffea arabica, persea americana (alpukat), Centela
asiatica. Thea assamica, Dyospyros celebica, Salacca borneensis, Calamus karoensis, Clitoria ternatea.
Nama-nama ilmiah untuk menunjuk spesies tumbuhan sebagaimana dikemukakan di atas adalah
menganut sistem : “Binomial Nomenclatur”, yaitu menggunakan dua kata; kata petunjuk Genus dan diikuti
dengan kata petunjuk spesiesnya sesuai dengan kode Internasional. Selain hal-hal tersebut, nama ilmiah
tumbuhan berhubungan pula dengan nama aslinya (Nominative Ephitet), dan seringkali nama orang terkenal
dijadikan nama ilmiahnya. Hal ini sering menimbulkan kesulitan dalam mengingatkannya atau
menghafalkannya. Yang lebih mudah mempelajarinya adalah apabila nama ilmiah itu berhubungan dengan
kemiripan sesuatu (Miscellaneus Ephitet) atau berhubungan dengan sifatnya. Setiap jenis/spesies tumbuhan
hanya mempunyai satu nama ilmiah yang benar menurut sistem binomial, yang mengandung nama umum
/generik dan nama khusus. Untuk contoh: Solanum nigrum (Leunca) adalah binomial untuk tumbuhan herba
yangg berbuah hitam dari jenis yang mengandung zat solanin. Jadi solanum adalah nama umumnya, dan nigrum
adalah nama khususnya.
Nama khusus adalah untuk menunjukkan suatu keistimewaan jenis tumbuhan itu, yang tidak ditemukan
pada tumbuhan sejenis lainnya. Kata “nigrum” ialah kata Latin yang artinya “hitam”. Bila odikombinasikan
dengan : Solanum nigrum, maka untuk Solanum berbuah hitam; Piper nigrum, untuk penamaan jenis sirih-
sirihan berbuah hitam alias lada hitam; Juglans nigra, untuk penamaan kenari berbuah hitam, dan sebagainya.
Nama khusus dibentuk dari kata benda, kata sifat, kata bantu, kata jadian , dan sebagainya, serta mungkin
dengan imbuhan macam-macam awalan dan akhiran serta modifikasinya. Dalam bahasa Latin, kata yang
digunakan untuk penafsiran sifat atau kata sifat untuk jenis kelamin memiliki akhiran yang berbeda-beda, yaitu :

Jantan Betina Netral Contoh-contoh


-us -a -um Albus, alba, album (putih)
-er -ra -rum Niger, nigra, nigrum (hitam)
-is -is -e Brevis, brevis, breve (pendek)
-r -ris -re Acer, arcis, acre (tajam)
Modifikasi akhiran in: - ans (elegans), - ens (repens), - or (bicolor), -x (simplex)
Nama seorang penemu terkadang digunakan sebagai nama khususnya untuk penghargaan atau peringatan.
Pemberian nama khusus ini adalah didasarkan kepada kodeInternasionalNomenklaturBotani, edisi 1972,
Rekomendasi 73-C, yaitu:
1. Nama khusus diambil dari nama laki-laki penemunya, ketentuannya sebagai berikut:
 Jika nama itu berakhiran dengan huruf vokal, kecuali a dan diakhiri dengan huruf y maka dituliskan
imbuhan I pada akhir namanya. Contoh:
 Lillium grayi untuk Asa Gray penemu Lilium itu.
 Aster blakei untuk Joseph Blake penemu aster itu.
 Jika nama berkaitan dengan huruf a, maka ditulis e dibelakangnya: balansae untuk Mr. Balansa.
 Jika nama berakhir dengan huruf konsonan, maka ditulis imbuhan akhiran ii.contoh: Rubus grimesii
(Rosaceae) untuk mengenang Earl Jerome Grimes; Tetapi jika nama berakhir dengan er, maka ditulis
hanya satu i sebagai kekecualiannya. Contoh : Setoria faberi (Poaceae) untuk mengenang Ernst Faber
dan Cycas rumphii (Cycadaceae) untuk mengenang G.E. Rumphius.
 Jika satu nama menggunakan kata sifat mesti meninjau kasusnya dan jenis kelamin penemunya yang
dimodifikasi dengan genus tumbuhan itu. Contoh: Rubus cardianus, untuk mengenang Fred Wallace
Card; Chenopodium boscianum, untuk Louis Augustin Bosc; Ruellia purshiana, untuk mengenang
Frederick Traugott Pursh. Salacca dransfieldiana (Arecaceae) untuk mengenang Dr. John Dransfield.
Cymbidiumhartinahianum (untuk mengenang Ibu Tien Suharto)

2. Jika suatu nama perempuan digunakan untuk suatu nama khusus, maka akhirannya menjadi kasus
perempuan untuk kasus itu. Contoh: Cornus priceana, untuk mengenang Sarah Frances Price. Jika nama
itu sebagai kata keadaan, maka aturannya sama seperti untuk nama laki-laki (butir 1). Contoh: Apis
priceana, sebenarnya untuk Miss Price. Kebanyakan nama khusus atau nama ilmiah tumbuhan menyatakan
karakteristik atau sifat ciri tertentu jenis tumbuhan, seperti mencakup hal-hal berikut :

- Sifat bagian tumbuhan (Fitografinya):


Aronia melanocarpa warna buahnya hitam
Hemerocallis Flava, memiliki warna bunga kuning
Desmodium rotundifolium berdaun bentuk bulat dan tebal

- Kebiasaan tumbuh batangnya :


Oxalis repens, jenis rumput masam batang menjalar
Salvania natans, paku kayambang yang mengapung di air.
Paederia scandens rumput kahitutan berbatang memanjat

- Peringatan terhadap penemu atau untuk kehormatan:


Lilium grayi, untuk mengenang Asa Gray
Rubus cardianus untuk mengenang Fred Wallace Card
Aster blakei, untuk mmenghormati pada Joseph Blake.

- Tempat ditemukan atau asal geografinya :


Crinum asiaticum bakung dari daerah Asia
Cuscuta australis, tali putri /mih-mihan dari Australia
Magifera indica, mangga dari India.

- Habitat atau lingkungan tumbuhnya :


Eupatorium riparium, banyak tumbuh di aliran air
Hymenocallis littoralis, sering tumbuh di pantai
Avecennia marina,kayu api-api tumbuh di tepi laut.

- Berkaitan dengan nama bagian tumbuhan dan sering dikombinasikan dengan awalan
atau Akhiran dalam membentuk nama khusus tersebut:
- Brunfelsia uniflora, melati Jepang berbunga tunggal
- Jatropa multifida, jarak China berdaun rompang bagi.
- Berkaitan dengan kandungan zat kimia yang mengandung zat balsem :
- Quercus tinctoria, jenitri yang mengandung zat pewarna.
- Cinnamoum camphora, kayu manis yang mengandung kamfer
- Berkaitan dengan baunya:
- Eugnia aromatica, cengkeh yang memiliki bau aroma.
- Canangium adoratum,kenanga yang berbau wangi.

- Berkaitan dengan organisme simbiontnya :


- Anabaena azollae, alga biru-hijau bentuk rantai yang bersimbiosis dengan Azolla pinnata.
- Rhizobium leguminosorum, bakteri Rhizobium pengikat N yang bersimbiosis dengan tumbuhan polong-
polongan (leguminosae).

- Tumbuhan itu merupakan jenis yang paling indah dari golongan marganya/genusnya :
Euphorbia pulcherrima, kastuba yang memiliki daun paling indah berwarna.
Delonix regia, flamboyan yang memiliki bunga elok
Strohanthus gratus, mengandung zat perangsang jantung (Strophantin) berbunga indah.
- Berkaitan dengan kegunaan tumbuhan itu :
- Curcuma domestica, kunyit yang sering untuk kebutuhan rumah tangga sebagai bumbu maupun obat.
- Oryza sativa, padi yang digunakan untuk kepuasan makan sehari-hari.
- Canna edulis, ganyong yang memiliki rhizoma berasa manis atau enak dimakan.
- Papaver somniverum, jenis opium yangg berguna sebagai penenang atau obat tidur.
- Manihot utilissima, singkong yang banyak mengandung zat asam sianida (HCN) digunakan untuk obat
kanker.

Dalam hal-hal tersebut, bahwa untuk sejumlah besar nama-nama ilmiah tumbuhan adalah memiliki
makna atau ditentukan berdasarkan kepada sifat bagian tumbuhan, pemberian awal, akhiran, dan sifat-sifat
morfologi lainnya yang berkaitan dengan warna, arah tumbuh, asal daerah/ geografi, habitat, musim tumbuh,
ukuran maupun nama nominatifnya atau aslinya, yang akan diuraikan selanjutnya.

Kategori Takson
Takson merupakan satu kriteria atau jenjang yang digunakan dalam menempatkan satu jenis atau
kelompok tumbuhan. Takson merupakan satu bentuk hierarki atau jenjang dari yang terendah ke tertinggi.
Kategori takson dalam taksonomi tumbuhan dapat dianalogikan dengan jenjang kesatuan dalam militer atau
jenjang dalam pemerintahan (Gubernur, Bupati/Walikotamadya, Walikota/Camat, Kepala Desa/Lurah).
Berdasarkan aturan dalam KITT (ICBN) ada 7 (tujuh) kategori utama yang diajukan yaitu :

Regnum (Dunia)
Devisio (Divisi)
Clasis (Kelas)
Ordo (Bangsa)
Familia (Suku)
Genus (Marga)
Spesies (Jenis)

Akan tetapi juga dimungkinkan sejumlah kategori takson lagi sehingga menjadi 24 kategori yaitu:

1. Regnum 13. Genus


2. Sub regnum 14. Sub Genus
3. Divisio 15. Sectio
4. Sub Duvisio 16. Sub Sectio
5. Clasis 17. Series
6. Sub Clasis 18. Sub Series
7. Ordo 19. Species
8. Sub Ordo 20. Sub Species
9. Familia 21. Varietas
10. Sub Familia 22. Sub Varietas
11. Tribus 23. Forma
12. Sub Tribus 24. Sub Forma.

Penggunaan kategori atau takson ini seecara umum hanya 7 takson akan tetapi bagi peneliti taksonomi
penggunaan yang 24 takson tersebut juga bukan merupakan sesuatu yang mutlak.

ICBN DAN ICNCP


Untuk dapat menyeragamkan penggunaan aturan-aturan dalam penerapan Taksonomi Tumbuhan,
maka ditetapkanlah aturan-aturan pemberian nama serta hal-hal yang berkaitan dengannya dengan nama
Internasional Code of Botanical Nomenclatur (ICBN). Aturan ini dikenal dengan Kode Internasional
Tatanama Tumbuhan (KITT) yang mengatur penerapan tata nama tumbuhan yang sifatnya liar (wild). ICBN
pertama kali disepakati berdasarkan kongres Botani Internasional pada tahun 1930 di Cambridge (Inggris).
Kongres ini berhasil menyatukan dua kode internasional yang berlaku saat itu yaitu Kode Paris (Eropa) dan
Kode Rochester (Amerika) deengan menghasilkan 6 asas taksonomi tumbuhan. ICBN ditinjau kembali setiap
tahun dengan diadakannya Kongres Botani Internasional.
Selain ICBN juga dikenal aturan tata nama untuk tanaman budidaya yang disebut dengan ICPN
(Internasional Code Nomenclatur of Cultivated Plant = Kode Internasional Tatanama Tumbuhan Budidaya).
Kode ini mengatur pemberian nama untuk nama-nama tanaman yang sudah dibudidayakan atau sudah
disilang-silangkan. ICBN pertama kali disepakati di Cambridge (London) pada tahun 1930 stelah melalui
perjalanan yang cukup panjang. Setiap lima tahun sekali diadakan pertemuan para ahli botani se dunia untuk
mengadakan pembicaraan tentang aplikasi peraturan-peraturan yang berkaitan dengan nama ilmiah tersebut
sekaligus mengadakan revisi-revisi yang diperlukan.

Literatur Penting Taksonomi Tumbuhan


Literatur-literatur dalam taksonomi tumbuhan mengacu kepada tahun-tahun penerbitan yang lebih yang
berbeda sekali dengan literatur disiplin ilmu lainnya. Beberapa literatur penting yang digunakan dalam
taksonomi tumbuhan antara lain:
1. ”Taksonomi of Vascular Plant” karya GHM Lawrence. Buku ini membahas tentang tumbuhan tingkat
tinggi atau tumbuhan berpembuluh. Umumnya membahas tentang tumbuh-tumbuhan yang tersebar
dikawasan Amerika.
2. “Flora of Java” (3 jilid) karangan C.A. Backer dan Bakhuizen v.d. Brink. Buku ini membahas dan memuat
semua tumbuhan yang ada di Jawa. Juga disusun menurut kunci identifikasi dan beberapa data ekologi
tumbuhan tersebut.
3. “De Nuttige Pflanten van Indonesie” Karya Karel Heyne. Buku ini memuat tentang semua tumbuhan
yang bermanfaat yang ada di Indonesia. Buku ini sudah diterjemahkan kedalam bahasa Indonesia dengan
judul : ”Tanaman berguna Indonesia” oleh Karel Heyne diterjemahkan Departemen Kehutanan Republik
Indonesia
4. ”Die Naturlichen Pflanzen Familien” (22 jilid), karya Adolf Engler dan Karl Frantl. Buku ini memuat
tentang pertelaan tumbuhan yang ada di muka bumi yang sudah dikenal pada saat itu.
5. “Herbarium Amboinense“ karya G.E. Rumphius. Merupakan buku kuno yang memuat tentang pertelaan
tumbuhan serta manfaatnya yang umum tersebar di kawasan Ambon. Dalam ICBN karya-karya G.E.
Rumphius ini tidak diikutsretakan karena terkena asas ke 6 dari asas-asas tata-nama yaitu asasberlakusurut
ke 1 Mei 1753. Sedangkan karya G.E. Rumphius muncul pada tahun 1741. Jadi jauh sebelum karya Linneus
“Species Plantarum“ diterbitkan pada tanggal 1 Mei 1753.
6. ”Species Plantarum“ karya Carollus Linnaeus (Karl Von Linne) terbit pada tanggal 1 Mei 1753. Buku ini
merupakan buku penting dalam Taksonomi Tumbuhan karena merupakan peletak dasar Tata nama dan
memuat sistem nama ganda (Binomial system).
7. ”Genera Palmarum“ karya Natalie Uhl dan Jhon Dransfield. Buku ini memuat semua keterangan tentang
tumbuhan yang termasuk kedalam Ordo Principes/Palmales. Keterangan dimaksud antara lain dalam botani,
ekologi, anatomi dan persebaran tumbuhan di permukaan bumi serta data-data lain mencakup etnobotani.

Spesies Sebagai Batu Dasar Taksonomi


Ketika kita berbicara tentang satu tumbuhan, biasanya konsep yang kita maksud berbeda dengan apa
yang seringkali menjadi perkiraan orang lain. Sewaktu seseorang minta dibelikan pisang, maka orang yang
disuruh pasti akan kembali bertanya pisang apa?. Konsep pisang dalam Bahasa Indonesia masih memiliki
sejumlah variabel lain yang lebih kecil. Ada pisang Raja, Ambon, Batu, Gedang, Banten, Tanduk, Kepok dll.
Konsep pisang yang dimaksud disini dinamakan dengan konsep yang masih jamak yang lebih dikenal dengan
marga (Musa spp.). Padahal dalam benak orang itu yang dimintanya adalah Pisang Raja misalnya. Konsep
pisang Raja mengacu kepada konsep yang lebih spesial dan kategorinya lebih kecil. Dalam Taksonomi
Tumbuhan lebih dikenal dengan istilah spesies. Spesies sebagai satuan terkecil dalam kategori takson
merupakan satuan atau batu dasar dalam membahas dunia botani. Jadi spesies merupakan dasar bergerak setiap
penelitian yang berkaitan dengan Botani Sistematika.
Dalam Taksonomi Tanaman Budidaya (ICNCP), maka kategori spesies ke bawah merupakan landasan
bergerak yang sering digunakan. Biasanya berkaitan dengan kultivar (varietas yang dibudidayakan = cultivar =
cultivated variaetis), kion, galur, type, biotype, nomor, dll. Kategori di bawah jenis/ spesies ini sering digunakan
ddalam dunia pertanian (agriculture) dan nursery serta pemuliaan tanaman (Breeding) oleh para breeder di
negara yang mengakui breederright(hak para pemulia) dan farmerright(hak para petani sebagai konserver).
Breeder right adalah semacam hak kepemilikan karya cipta intelektual dalam bentuk hybrid-hybrid
yang dihasilkan. Seorang pemulia tanaman yang berhasil membuat satu silangan baru dapat mengajukan hak
kepemilikan karya tersebut kepada lembaga paten dengan tujuan agar kepada siapa saja yang menggunakan hak
ciptanya tersebut dikenakan semacam fee atau bayaran. Namun jika breeder rightdiakui, maka pemulia tadi juga
harus menghormati petani sebagai pemilik hak yang telah melakukan konservasi dan domestikasi terhadap
tumbuhan tersebut. Hak inilah yang disebut sebagai farmer right (hak para petani). Di Indonesia lembaga yang
mengurus masalah ini dikenal dengan nama lembaga HAKI (Hak Atas Kekayaan Intelektual).

Bahasa Latin Dan Bahasa Yunani


Bahasa latin merupakan bahasa penting dalam Taksonomi Tumbuhan, bahkan merupakan satu bagian
dari asas-asas tata nama tumbuhan. Bahasa Latin adalah bahasa dari suku Latin yang kini sudah punah. Suku
Latin mendiami kawasan Italia. Ketika Kaisar Romawi tidak menghedaki kehadiran mereka yang telah memiliki
kebudayaan yang tinggi, maka mereka diusir dari Italia dan pindah ke kawasan Yunani (Greek). Maka dapat
dinyatakan bahwa bahasa Latin tidak sama dengan bahasa Yunani. Dalam penulisan biasanya diberi semacam
penjelasan dalam tanda kurung (Lt) untuk bahasa latin atau (Gr.) untuk bahasa Yunani.

Anda mungkin juga menyukai