Pharmakon = obat
Ghonis = pengetahuan
Sejarah
Hippocrates (1446 sebelum masehi), seorang tabib telah mengenal kayu manis,
hiosiamina, gentiana, kelembak, gom arab, bunga kantil dan lainnya.
Pada tahun 1737 Linnaeus, seorang ahli botani Swedia, menulis buku “Genera
Plantarum” yang kemudian merupakan buku pedoman utama dari sistematik
botani, sedangkan farmakognosi modern mulai dirintis oleh Martiuss. Seorang
apoteker Jerman dalam bukunya “Grundriss Der Pharmakognosie Des
Planzenreisches” telah menggolongkan simplisia menurut segi morfologi, cara-
cara untuk mengetahui kemurnian simplisia.
Tata nama latin tanaman
- Kata pertama = nama genus (huruf pertama genus,huruf besar)
- Kata kedua = nama spesies ( huruf pertama, huruf kecil)
Nama ilmiah suatu tanaman terdiri dari nama latin kemudian diikuti dengan
singkatan nama ahli botani yang telah memberikan nama latin tersebut
- Nama latin tanaman tidak boleh lebih dari 2 kata
- Jika lebih 2 kata harus digabung tanda (-)
Kadang- kadang terjadi penggunaan 1 nama latin terhadap 2 tanaman yang
berbeda, hal ini disebut homonim dan keadaan seperti ini terjadi sehingga ahli
botani lain keliru menggunakan nama latin yang bersangkutan terhadap
tanaman lain yang juga cocok dengan uraian morfologis tersebut.
Sabdariffae Flos
Nama Lain : Bunga Rosella
Tanaman Asal : HibiscussabdaniffaLinn
Keluarga : Malvaceae
Penggunaan : anti oksidan, menghambat penuaan dini ,memperlambat
menopause dan mengurangi dampak negatif nikotin.
Zat Berkhasiat : Bunga Rosella banyak mengandung Kalsium,Vitamin
C,D,B-1,B-2 ,Magnesium,omega-3,beta-carotene dan 18 asam amino
essensial untuk tubuh diantaranyalysinedanagrinine.
Caryophylli Flos
Nama Lain : Cengkeh
Nama Tanaman Asal : Eugenia caryophyllus( Spreng )
Keluarga : Myrtaceae
Zat Berkhasiat Utama / Isi : Minyak atsiri yang mengandung Egenol. Zat
serupa damar, tidakberasa, hablurnya berupa jarum yang disebut
kariofilin, zat penyamak dan Gom
Penggunaan : Stimulansia, obat mulas, menghilangkan rasa mual dan
muntah
Bagian Yang Digunakan : Anak daun
Waktu Panen : Tanaman yang sudah berumur 6 Tahun dapat mulai
dipetik kuncup bunganya. kuncup-kuncup ini mula-mula berwarna putih,
kemudian hijau dan akhirnyamerah. Kuncup bunganya harus dipetik
sewaktu warnanya berubah dari hijau menjadi merah.
Semen
Arecae semen
Nama Lain : Biji Pinang, Jambe
Nama Tanaman Asal : Arecha catechu
Keluarga : arecaceae
Zat berkhasiat utama : Alkaloid berupa arecolin, Tannin, Lemak.
Khasiat : Memperkecil pupil mata, obat cacing (antelmintika) terutama
cacing pita, luka,kudis
Cucurbitae semen
Nama Lain : biji labu merah
Nama tanaman asal : Cucubita moschata
Keluarga : Cucurbitaceae
Zat berkhasiat utama : minyak lemak zat yang aktif, pada pengobatan
cacing pita belum diisolir, tetapi mungkin terdapat dalam embrio dan
selaput hijaunya
Khasiat : Obat cacing pita, diberikan sebagi emulsa segar
Foenigraeci semen
Nama Lain : biji klabet
Nama tanaman asal : Trigonella foenumgraecum
Keluarga : papilionacea
Zat berkhasiat utama : minyak atsiri, alkaloida
trigonelin,lender,minyak lemak.
Khasiat : karminativa,tonikum, bahan pewangi, pelancar ASI, obat
kanker, mencegahrambut rontok.
Waktu Panen :Setelah berumur 3-4 bulan, tanaman dapat dipanen.
Parkiae semen
Nama Lain : Biji kedawung, Biglobosae Semen
Nama Tanaman Asal : Parkia roxburghii (G.Don) atau Parkia Biglobosa
(Betha)
keluarga : Mimosaceae
Zat Utama/Isi : Glukosa dan dammar,hidrat arang,tannin,garam,alkali
Penggunaan : Antidiare,Adstigen
Amylum
AMYLUM MANIHOT
AMYLUM SOLANI
Nama Lain : Pati kentang
Nama Tanaman Asal : Solanum tuberosum (L.)
Keluarga : Solanaceae
Zat Berkhasiat Utama / Isi : Amilosa dan amilopektin
AMYLUM TRITICI
Simplisia hewani
Keseluruhan = lumbricus rubellus
Produk = cetaceum, cera flava & alba, mel depuratum
Sebagian = adeps lanae, gelatinum, thyroidum
Cera alba
Nama lain : Malam putih, white bees wax
Nama hewan : Apis mallifera
Keluarga : Apidae
Zat khasiat : Mirisin (Mirisilpalmitat), asam serotinat, serassin (campuran
parafin), asam melisinat, seril-alkohol
penggunaan : Bahan salep
Bagian yang digunakan : Malam dari sarang yang telah di putihkan
Cera flava
Nama lain : Malam kuning, yellow bees wax
Nama hewan : Apis mallifera
Keluarga : Apidae
Zat khasiat : Mirisin (Mirisilpalmitat), asam serotinat, serassin (campuran
parafin), asam melisinat, seril-alkohol, hidrokarbon heptakosan dan
hentrakontan
penggunaan : Bahan salep
Bagian yang digunakan : Malam dari sarang yang telah dibersihkan
Lumbricus rubellus
Nama lain : Red Earthworm , ekstrak cacing tanah
Nama hewan : Lumbricus rubellus
Keluarga : Lumbricidae
Zat khasiat : protein sampai 76%, Vit B12, dan Vit E
penggunaan : Suplemen untuk infeksi saluran pernafasan, pencernaan,
dan menurunkan kolesterol serta hipertensi
Bagian yang digunakan : Ekstrak kering bagian tubuh cacing merah/ungu
dengan panjang 4-10cm
Mel depuratum
Nama lain : Madu murni
Nama hewan : Apis mallifera
Keluarga : Apidae
Zat khasiat : Guka invert, saccharosa, dekstrin, abu, air, zat atsiri
aromatik, asam semut (sedikit).
penggunaan : Sumber hidrat arang yang mudah dicerna
Bagian yang digunakan : Madu murni yang dihasilkan dari sarang
lebah/apis
- Dimesir ( apis fasciata) , senegel ( apis adamsonii), afrika ( apis caffra dan
apis scutella )
- Medu terhalus = madu yang diperoleh tampa pemerasan tetapi
dibiarkan mengalir dari sarang lebah ( madu paling jernih)
- Virgin honey = madu yang diperoleh dari sarang yang belum perbah
dibuka
Gelatinum
Nama lain : Gelatina
Zat khasiat : Glutina (tersusun atas glikokol, leusin, asam glutamat, lisin,
leusin, prolin)
penggunaan : Bahan kapsul, salep, cairan transfuse
Bagian yang digunakan : tulang-tulang yang sudah bersih, kulit babi yang
dibekukan, kulit sapi muda
2 tipe gelatin
- Tipe a dengan titik iso electric ph 7-9
- Tipe b dengan titik iso electric ph 4,7-5,0
Galenos / Claudius /galen adalah seorang dokter/ tabib dari yunani kuno
Pada tahun 1300 raymundulus lullius menarik quinta essential dengan anggur
yang dimasukan ke dalam botol dan dibiarkan diluar rumah
Proses penyarian
1. Pembuatan serbuk
Simplisia yang terlalu halus akan memberikan kesulitan ( ruang antar sel
berkurang) pada proses penyarian ( tampak pada proses perkolasi)
2. Pembasahan
Tujuan = agar memberi kesempatan kepada cairan penyari memasuki
seluruh pori-pori simplisia sehingga mempermudah penyarian
selanjutnya
3. Penyarian
Cairan penarik ( menstruum), ampas (marc)
4. Penguapan
5. Pengeringan
Cairan penarik
1. Air
- Murah dan mudah diperoleh
- Stabil , tidak mudah menguap / terbakar
- Tidak beracun dan alamiah
- Tidak selektif
- Sari dapat ditumbuhi kapang dan kuman ( cepat rusak)
- Untuk pengeringan diperlukan wkt lama
2. Etanol
- Lebih selektif
- Kapang dan kuman sulit tumbuh ( > etanol 20%)
- Tidak beracun, netral, absorpsi nya baik
- Dapat bercampur dengan air
- Panas yang diperlukan untuk pemekatan lebih sedikit
- Mahal
3. Hidroalkohol
Luas pemakaian nya / sering dipakai
4. Gliserin
Baik untuk banyak tumbuhan , pelarut pendamping dengan air/etanol
Tidak mudah menguap ( tidak cocok untuk ekstrak kering)
5. Eter
Mudah menguap ( tidak cocok untuk penyimpanan lama)
6. Solvent hexane
Hasil penyulingan minyak tanah kasar
Baik untuk lemak dan minyak
7. Aseton
Tidak digunakan untuk obat dalam
Baik untuk lemak, minyak atsiri, damar
Baunya kurang enak dan sukar hilang dari sediaan
8. Kloroform
Tidak digunakan untuk obat dalam
Baik untuk alkaloida, damar, minyak lemak, minyak atsiri
Cara-cara penyarian
1. Infundasi
Tidak tahan lama
Proses penyarian yang umumnya digunakan untuk menyari kandungan
zat aktif yang larut dalam air dari bhan nabati
2. Maserasi
Cara paling sederhana ( dengan merendam)
15-25 derajat celcius
Cara pengerjaan dan peralatan yang digunakan sederhana dan mudah
ditemukan
Pengerjaannya lama dan penyarian kurang sempurna
3. Perkolasi
Menggunakan alat = percolator
Infusa = sediaan cair yang dibuat dengan menyari simplisia nabati dengan air
pada suhu 90 selama 15 menit
Hal yang harus diperhatikan
1. Jumlah simplisia
Simplisia yang mengandung bukan bahan berkhasiat keras dibuat denga
menggunakan 10% simplisia
2. Derajat halus simplisia
3. Banyaknya air ekstra
2x berat simplisia
4. Cara menyerkai
- Umumnya diserkai selagi panas kecuali mengandung minyak atsiri
( condurango cortex)
- Infus daun sena,asam jawa, infus yang mengandung lender tidak boleh
diperas
- Infus daun sena harus diserkai setelah dingin karena mengandung zat
yang membuat sakit perut
- Asam jawa , biijinya harus dibuang dlu dan diremas dengan air hingga
menjadi massa bubur
- Buah adas manis dan adas harus dipecah terlebih dahulu
5. Penambahan bahan lain
Pembuatan infus kulit kina = penambahan asam sitrat 10%
Glikosida antrakinon = natrium karbonat 10%
Aqua aromatika = larutan jenuh minyak atsiri atau zat yang beraroma dalam
air
Sifat :
- Harus mempunyai bau dan rasa yang menyerupai bahan asal
- Bebas bau empirematik
- Tidak bewarna dan berlendir
Etanol = menambah kelarutan minyak atsiri dalam air
Talcum = membantu terdistribusinya minyak dalam air dan menyempurnakan
Sirup = sediaan cair berupa larutan yang mengandung sakarosa (C12 H22 O11)
Kadar tidak kurang dari 64% dan tidak lebih dari 66%
- Ditambahkan metil paraben 0,25% / pengawet yang cocok
- Bila kadar gula lebih tinggi = kristal , lebih rendah = busuk
- Bj sirup = 1,3
- Pemanasan menyebabkan gula invert . gula invert = gula yang terjadi
karena penguraian sakarosa yang memutar bidang polarisasi ke kiri.
Tidak dikendaki karena dpt berjamur dan terbentuk caramel, tetapi
mencegah terjadinya oksidasi pada bahan obat . dikendaki (sirupus
iodeti ferrosi)
Cara menjernihkan sirup
- Menambahkan kocokan putih telur
- Menambah bubur kertas saring
Cara pembuatan sirup = buat cairan untuk sirup – panaskan – tambahkan gula
– jika perlu didihkan sampai larut – tambahkan air secukupnya hingga bobot
dikendaki – buang busa – serkai
a. Obat = chlorfeniramini maleatis sirupus
b. Corigen saporis = sirupus simplex
c. Corigen odoris = sirupus aurantii
d. Corigen coloris = sirupus rhoedus, sirupus rubi idaei
Oleum pinguia/ minyak lemak
= senyawa asam lemak bersuhu tinggi dengan gliserin, diperoleh dengan jalan
pemerasan
1. Diperas pada suhu biasa ( oelum arachidis, oleum olivae, oleum ricini)
2. Diperas pada suhu panas ( oleum cacao, cocos)
Syarat
- Harus jernih
- Tidak berbau tengik
- Harus larut dalam segala perbandingan CHCl3
- Minyak harsa dan minyak asing , senyawa belerang dan logam berat
harus memenuhi syarat
Penggolongan
1. Yang dapat mengering : oleum lini , ricini
2. Yang tidak dapat mengering : oleum arachidis, olivarum, amygdalarum,
sesame