Anda di halaman 1dari 26

BY : NOFITA, M.SI., APT.

BAB III
SIMPLISIA
PENDAHULUAN
2

Simplisia

bahan yang digunakan sebagai obat yang


belum mengalami pengolahan apapun juga,
kecuali dinyatakan lain berupa tanaman
yang dikeringkan.
Simplisia dibagi menjadi 3 :
3

1. Simplisia nabati : berupa tanaman utuh atau


eksudat tanaman.
2. Simplisia hewani : berupa hewan utuh atau
bagian hewan atau berupa simplisia zat–zat
yang berguna yang dihasilkan oleh hewan dan
belum berupa zat kimia murni.
3. Simplisia mineral : berupa bahan mineral yang
belum diolah atau telah diolah dengan cara
sederhana dan belum berupa zat kimia murni.
Penggolongan Simplisia
4

1. Morfologi : berdasarkan bagian tanaman yang


berkhasiat sebagai obat.
2. Toksonomi : berdasarkan susunan pada
tumbuhan ataupun hewan.
3. Farmakologi : berdasarkan fungsi atau cara
kerjanya sebagai obat.
4. Konstituen : berdasarkan zat aktif dan khasiatnya
sebagai obat.
TATANAMA SIMPLISIA
5

1. Nama Latin
Ditulis nama marga, nama jenis, atau petunjuk jenis dr
tanaman asal diikuti bagian tanaman asal.
2. Nama Indonesia
Ditulis nama bagian tanaman diikuti nama daerah.
Misal : daun teh.
6

1. Terdiri dari nama genus + spesies


Ex : Oryza sativa, Curcuma domestica
2. Terdiri dari : genus + spesies + bagian tanaman
yang diambil.
Ex : Capsici frustecentis fructus
3. Nama simplisia diikuti nama penemunya.
Ex : Myristica fragraus Houtt, Tinospora crispa
Linneaus
7

4. Nama Latin tidak boleh >3 kata, kecuali diberi


tanda (-)
Ex : Strychnus nux - vomica
5. Bila ada sinonimnya, maka yang diakui adalah
nama yang pertama.
Ex : Centella asiatica = Hydrocotyle asiatica
6. Untuk beberapa eksudat tanaman tertentu ada
aturan tersendiri.
Ex : Chrysanthemum cinerariae
8

7. Nama-nama khusus, seperti : amylum (untuk


pati), oleum (minyak), serum (antibisa ular),
vaccinum (vaksin antibakteri)
Ex : Amylum manihot (pati singkong), Oleum
olivae / olive oil.
8. Nama Latin untuk simplisia hewan, nama genus
bisa langsung dipakai sebagai nama spesies.
Ex : Naja naja (ular kobra)
Bagian2 tumbuhan : 9

Radix : akar (root), sering tidak sama dengan konsep botani. Namanya
radix ternyata merupakan rhizomes (akar tinggal).

Rhizoma : akar tinggal (rhizome), batang di dalam tanah, biasanya


mempunyai akar lateral.

Tuber: bagian di dalam tanah yang mengandung nutrisi, yang secara


botani merupakan akar/rhizoma. Tuber adalah bagian tumbuhan yang
menebal, utamanya terdiri dari parenkim tempat menyimpan makanan
(biasanya pati/amilum) dan dengan sedikit bagian yang berkayu.

Bulbus: onion, umbi lapis. Secara botani umbi lapis adalah batang, yang
diselimuti dengan daun bernutrisi yang biasanya hanya sedikit
mengandung klorofil.
10

Lignum: wood, kayu. Secara botani adalah bagian xilem


yang berkayu.

Cortex: bark, kulit kayu. Berupa seluruh jaringan di luar


kambium. Dapat berasal dari akar, batang, dan cabang.

Folium: leaf, daun terdiri dari daun tengah pada


tumbuhan.

Flos: flower, bunga yang terdiri dari bunga tunggal atau


seluruh karangan bunga.
11

Fructus: fruit, buah yang berupa buah yang belum


masak, sudah tua belum masak, sudah masak.

Pericarpium: fruit peel, kulit buah.

Semen: seed , biji terdiri dari seluruh biji atau biji


tanpa kulit.

Herba: herb. Bagian tumbuhan di atas tanah (aerial


parts) terdiri dari batang, daun, bunga, dan buah.
12

Aetheroleum: essential oil, volatile oil. Minyak atsiri (minyak menguap, minyak
terbang) adalah produk yang berasal dari tumbuhan atau bagiannya yang berbau
khas yang terdiri banyak komponen yang komplek dan bersifat menguap.

Oleum: oil, minyak lemak (fixed oil) yang berasal dari tumbuhan yang dipisahkan
dengan pengepresan.

Pyroleum: tar, dibuat dengan destilasi kering bahan tumbuhan.

Resina: resin, yaitu produk dari sekret tumbuhan tertentu atau hasil destilasi
balsam, yaitu residu penyulingan balsam.

Balsamum: balsam , larutan resin dalam minyak atsiri yang dihasilkan oleh
tumbuhan tertentu.
BAHAN BAKU SIMPLISIA
13

Berasal dari :
1. Tanaman liar : - tanaman hutan
− tanaman liar
− tanaman pagar
Kelemahan :
 Tanpa bibit unggul
 Umurnya tidak diketahui
 Tanpa pengolahan
 Bagian yang dipanen tidak diketahui
14

2. Tumbuhan budidaya (untuk simplisia), meliputi :


− Tanaman perkebunan
− Tumpang sari
− TOGA
PEMBUATAN SIMPLISIA
15

 Kecuali dinyatakan lain seluruh simplisia


mempunyai derajat kehalusan 4/18, artinya : seluruh
simplisia dapat melewati ayakan no. 4 dan tidak
>40% yang melewati no. 18.
 Semakin besar nomor ayakan semakin kecil lubang
sehingga makin halus serbuk yang diperoleh.
Tahap2 pembuatan simplisia
16

1. Sortasi basah
Tahap ini pelu dilakukan karena bahan baku simplisia
harus benar dan murni, artinya berasal dari tanaman
yang merupakan bahan baku simplisia yang dimaksud
bukan dari tanaman lain.
2. Pencucian, dengan air sumur atau PAM.
3. Perajangan, dengan syarat 2-3 mm.
Jika terlalu tebal lama kering, tetapi jika terlalu tipis
terjadi penguapan.
17

4. Pengeringan
 Simplisia sudah kering, dengan ciri mudah meremah bila
diremas atau mudah patah. Kadar air tidak boleh lebih
dari 10%.
 Pengeringan di bawah sinar matahari dengan ditutup
kain hitam atau dalam almari pengering (40-60o C) yang
dilengkapi dengan kipas penyedot/penghembus udara,
sehingga terjadi sirkulasi yang baik.
5. Pengepakan dan penyimpanan
Pengeluaran simplisia dengan cara mendahulu-kan bahan
yang disimpan lebih awal (“First in – First out” =
FIFO).
18

 Wadah :
− Botol
− Porselen
− Petak kayu lapis timah
− Plastik
 Syarat wadah/bungkus :
− Inert
− Tidak beracun
− Mampu melindungi terhadap cemaran mikroba,
kotoran dan serangga, penguapan zat aktif, cahaya dan
uap air.
19

 Cara penyimpanan :
 Etiket tercantum : nama Latin simplisia
nama Indonesia simplisia
 Pengawetan :
− CHCl3
− Etilen oksida
− Pengawet lain yang cocok yang mudah menguap
dan tidak meninggalkan sisa.
Catharantus roseus (L.) G. Don.
(Tapak dara)
20
21

 Familia : Apocynaceae
 Nama lokal : perwinkle (Inggris), chang chun hua
(China), rumput jalang (Malaysia), kembang sari
china (Jawa).
 Penyakit yang dapat diobati : diabetes, hipertensi,
leukimia, asma, demam, disentri, bisul.
 Komposisi : dari akar, batang, daun, hingga bunga
mengandung unsur-unsur zat kimiawi yang
bermanfaat untuk pengobatan, antara lain
vinkristin, vinrosidin, vinblastin dan vinleurosin.
Phyllanthus niruri Linn.
(Meniran)
22
23

 Familia : Euphorbiaceae
 Nama lokal : Child pick a back (Inggris), kilanelli
(India), meniran (Jawa), gasau madungi (Ternate).
 Penyakit yang dapat diobati : sakit kuning, malaris,
demam, epilepsi, batuk, disentri.
 Senyawa kimia yang terkandung : filantin, kalium,
mineral, damar, zat penyamak.
Centella asiatica (L.) Urban.
(Pegagan)
24
25

 Familia : Umbellifere
 Nama lokal : daun kaki kuda (Indonesia), antanan
gede (Sunda), pegagan, rendeng (Jawa).
 Penyakit yang dapat diobati : hepatitis, campak,
demam, amandel, sakit tenggorokan,mimisan,
cacingan.
 Kandungan kimia : asiaticoside, thankuniside,
madecassoside, brahmoside, dll.
Cassia fistula
(Trengguli)
Leguminosae
26

Anda mungkin juga menyukai