BAB III
SIMPLISIA
PENDAHULUAN
2
Simplisia
1. Nama Latin
Ditulis nama marga, nama jenis, atau petunjuk jenis dr
tanaman asal diikuti bagian tanaman asal.
2. Nama Indonesia
Ditulis nama bagian tanaman diikuti nama daerah.
Misal : daun teh.
6
Radix : akar (root), sering tidak sama dengan konsep botani. Namanya
radix ternyata merupakan rhizomes (akar tinggal).
Bulbus: onion, umbi lapis. Secara botani umbi lapis adalah batang, yang
diselimuti dengan daun bernutrisi yang biasanya hanya sedikit
mengandung klorofil.
10
Aetheroleum: essential oil, volatile oil. Minyak atsiri (minyak menguap, minyak
terbang) adalah produk yang berasal dari tumbuhan atau bagiannya yang berbau
khas yang terdiri banyak komponen yang komplek dan bersifat menguap.
Oleum: oil, minyak lemak (fixed oil) yang berasal dari tumbuhan yang dipisahkan
dengan pengepresan.
Resina: resin, yaitu produk dari sekret tumbuhan tertentu atau hasil destilasi
balsam, yaitu residu penyulingan balsam.
Balsamum: balsam , larutan resin dalam minyak atsiri yang dihasilkan oleh
tumbuhan tertentu.
BAHAN BAKU SIMPLISIA
13
Berasal dari :
1. Tanaman liar : - tanaman hutan
− tanaman liar
− tanaman pagar
Kelemahan :
Tanpa bibit unggul
Umurnya tidak diketahui
Tanpa pengolahan
Bagian yang dipanen tidak diketahui
14
1. Sortasi basah
Tahap ini pelu dilakukan karena bahan baku simplisia
harus benar dan murni, artinya berasal dari tanaman
yang merupakan bahan baku simplisia yang dimaksud
bukan dari tanaman lain.
2. Pencucian, dengan air sumur atau PAM.
3. Perajangan, dengan syarat 2-3 mm.
Jika terlalu tebal lama kering, tetapi jika terlalu tipis
terjadi penguapan.
17
4. Pengeringan
Simplisia sudah kering, dengan ciri mudah meremah bila
diremas atau mudah patah. Kadar air tidak boleh lebih
dari 10%.
Pengeringan di bawah sinar matahari dengan ditutup
kain hitam atau dalam almari pengering (40-60o C) yang
dilengkapi dengan kipas penyedot/penghembus udara,
sehingga terjadi sirkulasi yang baik.
5. Pengepakan dan penyimpanan
Pengeluaran simplisia dengan cara mendahulu-kan bahan
yang disimpan lebih awal (“First in – First out” =
FIFO).
18
Wadah :
− Botol
− Porselen
− Petak kayu lapis timah
− Plastik
Syarat wadah/bungkus :
− Inert
− Tidak beracun
− Mampu melindungi terhadap cemaran mikroba,
kotoran dan serangga, penguapan zat aktif, cahaya dan
uap air.
19
Cara penyimpanan :
Etiket tercantum : nama Latin simplisia
nama Indonesia simplisia
Pengawetan :
− CHCl3
− Etilen oksida
− Pengawet lain yang cocok yang mudah menguap
dan tidak meninggalkan sisa.
Catharantus roseus (L.) G. Don.
(Tapak dara)
20
21
Familia : Apocynaceae
Nama lokal : perwinkle (Inggris), chang chun hua
(China), rumput jalang (Malaysia), kembang sari
china (Jawa).
Penyakit yang dapat diobati : diabetes, hipertensi,
leukimia, asma, demam, disentri, bisul.
Komposisi : dari akar, batang, daun, hingga bunga
mengandung unsur-unsur zat kimiawi yang
bermanfaat untuk pengobatan, antara lain
vinkristin, vinrosidin, vinblastin dan vinleurosin.
Phyllanthus niruri Linn.
(Meniran)
22
23
Familia : Euphorbiaceae
Nama lokal : Child pick a back (Inggris), kilanelli
(India), meniran (Jawa), gasau madungi (Ternate).
Penyakit yang dapat diobati : sakit kuning, malaris,
demam, epilepsi, batuk, disentri.
Senyawa kimia yang terkandung : filantin, kalium,
mineral, damar, zat penyamak.
Centella asiatica (L.) Urban.
(Pegagan)
24
25
Familia : Umbellifere
Nama lokal : daun kaki kuda (Indonesia), antanan
gede (Sunda), pegagan, rendeng (Jawa).
Penyakit yang dapat diobati : hepatitis, campak,
demam, amandel, sakit tenggorokan,mimisan,
cacingan.
Kandungan kimia : asiaticoside, thankuniside,
madecassoside, brahmoside, dll.
Cassia fistula
(Trengguli)
Leguminosae
26