PENDAHULUAN
Simplisia merupakan bahan alami yang digunakan sebagai bahan baku obat
yang mengalami pengoalahan atau baru dirajang saja, tetapi sudah dikeringkan.
Permintaan bahan baku simplisa sebagai bahan baku obat-obatan semakin
meningkat dengan bertambahnya industri jamu. Selain itu, efek samping
penggunaan tanaman obat untuk mengobati suatu penyakit lebih kecil
dibandingkan obat sintesis. Proses pembuatan simplisia diperlukan beberapa
tahapan yaitu pengumpulan bahan baku, sortasi basah, pencucian, perajangan,
pengeringan, sortasi kering, pengepakan dan penyimpanan (Widyaningrum,
2011).
Aplikasi dalam bidang farmasi adalah agar para farmasis dapat mengetahui
tanaman yang mengandung obat serta khasiat apa saja yang dimiliki oleh
tanaman itu dan juga cara membuat simplisia sendiri. Hal inilah yang
melatarbelakangi praktikum ini.
I.2 Maksud Percobaan
1. Memahami cara pembuatan simplisia yang baik
2. Memahami cara mengidentifikasi bahan baku simplisia
Manfaat dari percobaan ini seorang farmasis dapat mengetahui cara-cara dalam
pembuatan simplisia yang baik, serta mengetahui cara identifikasi bahan baku
simplisia untuk dijadikan obat
Prinsip percobaan dilakukan dengan cara pengambilan sampel bahan baku lalu
dilakukan sortasi basahm kemudian proses pencucian bahan baku. Selanjutnya,
dilakukan perubahan bentuk (perajangan). Setelah itu, bahan baku dijemur dan
atau diangin-anginkan. Kemudian bahan baku disortasi kering dan yang
terakhir dilakukan pengemasan dan penyimpanan
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Simplisia nabati sering berasal dan berupa seluruh bagian tumbuhan, tetapi
sering berupa bagian atau organ tumbuhan seperti akar, kulit akar, kulit batang,
kayu bagian bunga dan sebagainya. Disamping itu, terdapat eksudat seperti
gom, lateks, tragakanta, oleoresin dan sebagainya. Contoh – contoh simplisia
tanaman dan proses mutu simplisia dalam berbagai artian, yaitu komposisi
senyawa kandungan, kontaminasi, dan stabilitas bahan. Namun demikian,
simplisia sebagai produk olahan, variasi senyawa kandungan dapat diperkecil
dan diatur (Gultom, R, P, J., Hartika, S, S. 2019)
1. Simplisia herba ialah simplisia yang berasal dari seluruh bagian tanaman.
Contoh : meniran
2. Simplisia akar
3. Simplisia daun ialah simplisia yang berasal dari bagian daun
4. Simplisia bunga dibuat dengan memanfaatkan bagian bunga tanaman
5. Simplisia buah ialah simplisia yang dibuat dari bauh tanaman
6. Simplisia biji ialah simplisia yang berasal dari biji
7. Simplisia rimpang
8. Simplisia kulit kayu, biasanya berasal dari pohon.
Rumus struktur : H H
H C C O H
H H
Pemerian : Cairan tak berwarna, jernih, mudah menguap dan
mudah bergerak, bau khas, rasa panas. Mudah
terbakar dengan memberikan nyala biru yang tidak
berasap
Kelarutan : Sangat mudah larut dalam air, dalam kloroform p
dan eter p
Khasiat : Zat tambahan
Kegunaan : Sebagai pelarut
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat, terlindung dari
cahaya, ditempat sejuk, jauh dari nyala api
Persyaratan Kadar : -
II.3 Uraian Sampel
1. Aren (Arenga Pinnata Merr)
2. Daun Bandotan (Ageratum Conyzoides)
3. Akar Kuning (Arcangelisa Flava Merr)
4. Alang-alang (Imperata Cylindrica)
5. Cannadian (Conyza Canadensis ver. pusilla)
II.4 Klasifikasi Tanaman
1. Aren (www.plantamor.com)
Kingdom : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Liliopsida
Ordo : Arecales
Famili : Areaceae
Genus : Arenga
Spesies : Arenga Pinnata Merr
5. Cannadian (www.plantamor.com)
Kingdom : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Asterales
Famili : Asteraceae
Genus : Conyza
Spesies : Conyza Canadensis ver
II.5 Prosedur Percobaan
II.5.1 Pembuatan Simplisia
1. Siapkan alat dan bahan
2. Ambil tanaman yang akan dibuat simplisia
3. Lakukan sortasi basah dengan memisahkan bagian-bagian tanaman
4. Cuci tanaman menggunakan air mengalir
5. Rajang sampel / tanaman simplisia menggunakan gunting
6. Keringkan dengan cara di anging-anginkan diluar ruangan dan
terlindung dari cahaya matahari
7. Lakukan sortasi kering dengan cara memisahkan dari kotoran
8. Haluskan tanaman dengan lubang yang paling kecil
9. Masukkan kedalam pot salep ukuran 100 gram
10. Masukkan sampel yang sudah dirajang (tanpa diblender dan
diayak) kedalam pot salep 100 gram
11. Beri etiket pada kedua pot salep
II.5.2 Pembuatan herbarium
1. Siapkan alat dan bahan
2. Ambil sampel tanaman obat yang akan dibuat herbarium
3. Cuci sampel tanaman obat
4. Beri alcohol 70% dengan cara dioles ketiap bagian tumbuhan
menggunakan kapas
5. Keringkan hingga alkoholnya meresap
6. Letakkan diatas kertas koran lalu ditutup dengan kardus
7. Tindis dengan alat pemberat seperti buku ± 3 hari
8. Keluarkan dari pembungkusnya lalu ditempel pada kertas jilid
9. Beri etiket tanaman dan dilaminating
BAB III
METODOLOGI PERCOBAAN
III.2 Sampel
1. Aren (Arenga Pinnata Merr)
2. Daun Bandotan (Ageratum Conyzoides)
3. Akar Kuning (Arcangelisa Flava Merr)
4. Alang-alang (Imperata Cylindrica)
5. Cannadian (Conyza Canadensis ver. pusilla)
III.3 Cara Kerja
III.3.1. Pembuatan simplisia
1. Disiapkan alat dan bahan
2. Diambil tanaman yang akan dibuat simplisia
3. Dilakukan sortasi basah dengan memisahkan bagian-bagian
tanaman yang akan diambil
4. Dicuci tanaman menggunakan air mengalir
5. Dirajang sampel / tanaman simplisia menggunakan gunting
6. Dikeringkan dengan cara diangin-anginkan diluar ruangan dan
terlindung dari cahaya matahari
7. Dilakukan sortasi kering dengan cara memisahkan dari kotoran
8. Dihaluskan tanaman dengan blender dan diayak dengan saringan
dengan lubang yang paling kecil
9. Dimasukkan kedalam pot salep ukuran 100 gram
10. Dimasukkan sampel yang sudah dirajang (tanpa diblender dan
diayak) kedalam pot salep ukuran 100 gram
11. Diberi etiket pada kedua pot salep
III.3.2. Pembuatan herbarium
1. Disiapkan alat dan bahan
2. Diambil sampel tanaman obat yang akan dibuat herbarium
3. Dicuci sampel tanaman obat
4. Diberi alkohol 70% dengan cara dioles ketiap bagian tumbuhan
menggunakan kapas
5. Dikeringkan hingga alkoholnya meresap
6. Diletakkan diatas kertas koran lalu ditutup dengan kardus
7. Ditindis dengan alat pemberat seperti buku ± 3 hari
8. Dikeluarkan dari pembungkusnya lalu ditempel pada kertas jilid
9. Diberi etiket tanaman dan delaminating
III.4 Skema kerja
III.4.1. Pembuatan simplisia
Alat dan Bahan
Sortasi basah
Pencucian
Dirajang
Pengeringan
Sortasi kering
Penimbangan
Penimbangan
Penyimpanan
Pencucian
Alkohol
Kertas Koran
Pemberat ± 3 hari
Kertas HVS
Etiket
Laminating
BAB IV
2
Sortasi basah / pemilihan
tanaman
3
Pencucian menggunakan air
mengalir
4
Pengubahan bentuk /
perajangan
5
Pengeringan (diangin-
anginkan)
6
Sortasi kering / pemilihan
bahan setelah kering
7
Pengemasan dan
penyimpanan di pot salep
dan diberi etiket
Moluccan
a
IV.1.2. Herbarium
No. Gambar Keterangan
1
Pencarian bahan baku
2
Dicuci dengan air
3
Diberi alkohol dan diangin-
anginkan
4
Tempel dikertas HVS
5
Tutup dengan dos / kardus
6
Lakban
Simplisia adalah bentuk sajian tanaman obat yang belum tercampur dan belum
diolah. Namun, wujudnya sudah dalam keadaan bersih dan dikeringkan.
Namun seperti ini telah siap direbus sesuai kebutuhan. Bentuk simplisia lebih
banyak dipakai dalam pengelolaan pengobatan dari pada bentuk tanaman obat
yang kering atau segar. Hasil pengobatan dengan simplisia yang berkhasiat
obat ini tampak lambat (Prapti Utami, 2013)
Tujuan dari praktikum ini yaitu untuk mengetahui cara pembuatan simplisia
yang baik dan mengidentifikasi bahan baku simplisia.
Prinsip percobaan dilakukan dengan cara pengambilan sampel bahan baku lalu
dilakukan sortasi basahm kemudian proses pencucian bahan baku. Selanjutnya,
dilakukan perubahan bentuk (perajangan). Setelah itu, bahan baku dijemur
dan / atau diangin-anginkan. Kemudian bahan baku disortasi kering dan yang
terakhir dilakukan pengemasan dan penyimpanan
Adapun & rendaman pada bahan baku aleuntes moluccana diperoleh 1,28%
sedangkan residu 98,71%. Semakin tinggi nilai rendaman yang dihasilkan
maka semakin rendah mutu yang didapatkan memberikan kesimpulan mutunya
yang kurang baik. Untuk residu bertujuan sebagai jaminan tidak mengandung
bahan-bahan berbahaya
Morfologi akar aren yaitu merupakan pohon beranting kecil dengan tinggi 10-
40 cm. Daun berbentuk bundar telur, berbintik-bintik jernih dan tidak merata,
dan berkeping tiga sampai lima. Bunga majemuk, berukuran kecil, berwarna
putih, berkumpul membentuk malal, dan diselimuti bulu-bulu pendek berwarna
perak kram. Biji mengandung minyak kuning berlemak dan baunya harum
(Prapti Utami, 2013)
Alat yang digunakan pada percobaan ini yaitu selotip, gunting, kamera hp, dan
beban berat. Bahan yang digunakan yaitu alkohol 70%, aquadest, karton, koran
dan dos bekas. Kemudian sampel yang digunakan yaitu tanaman paku tanah
Pteris vittata L.
Praktikum ini dilakukan dengan cara mengambil tumbuhan dari tanah lengkap
dengan akar, batang dan daunnya lalu dibersihkan tumbuhan tersebut dengan
air yang mengalir lalu dikeringkan atau diangin-anginkan. Setelah kering,
disemprotkan alkohol 70% keseluruh tubuh tumbuhan, dikeringkan kembali,
lalu ditempek pada koran menggunakan selotip dan diukur kombinasi dengan
beban berat di dokumentasikan tiap prosesnya, terakhir dipasang etiket dan
delaminating.
PENUTUP
V.1. Kesimpulan
1. Simplisia adalah bahan alami yang digunakan sebagai obat, tetapi belum
mengalami pengolahan apapun dengan kata lain bahan yang telah
dikeringkan.
2. Tahapan dalam pembuatan simplisia yaitu pengambilan bahan baku,
sortasi basah, pencucian, perajangan, pengeringan, sortasi kering dan
penyimpanan.
3. Herbarium adalah specimen (koleksi tumbuhan) baik koleksi basah
maupun kering.
4. Tahapan dalam pembuatan herbarium, yaitu pengambilan bahan baku,
pencucian, diolesi alkohol, ditutupi kertas koran, serta diletakkan
pemberat ±3 hari dan diberikan etiket
V.2. Saran
Prapti Utami. (2013). Tanaman Obat untuk mengatasi diabetes melitus. Gramedia.
Jakarta
Tim Dosen. (2011). Obat-obat penting edisi keenam. PT. Elex media komputindo.
Jakarta.
Utami, T. (2011). Tanaman Obat untuk penyakit. Ilmu karya. Jakarta.