Anda di halaman 1dari 72

BAB I

PENDAHULUAN
Tata Nama Latin Tanaman

1. Nama Latin tanaman terdiri dari 2 kata,


2. Kata pertama disebut nama genus dan kata kedua
disebut petunjuk species ,
3. Misalnya Oryza sativa,
4. Jadi Oryza adalah genusnya sedangkan sativa
adalah petunjuk speciesnya.
5. Huruf pertama dari genus ditulis dengan huruf
besar dan huruf pertama dari petunjuk species
ditulis dengan huruf kecil
2
6. Nama ilmiah lengkap dari suatu tanaman terdiri
dari nama latin diikuti dengan singkatan nama ahli
botani yang memberikan nama latin tersebut.

3
Contoh :
Nama ahli botani Disingkat sbg Nama
tanaman lengkap
Linnaeus L. Oryza sativa L.
De Candolle DC. Strophanthus
hispidus DC.

Miller Mill. Foeniculum


vulgare Mill.
Houttuyn Houtt Myristica
fragrans Houtt. 4
7.Nama latin tanaman tidak boleh lebih dari 2
perkataan, jika lebih dari 2 kata (3 kata), 2 dari 3
kata tersebut harus digabungkan dengan tanda (-) .
Contoh : Dryopteris filix – mas
Strychnos nux - vomica
Hibiscus rosa - sinensis

5
Tata Nama Simplisia

Dalam ketentuan umum Farmakope Indonesia


disebutkan bahwa nama simplisia nabati ditulis
dengan menyebutkan nama genus atau species
nama tanaman, diikuti nama bagian tanaman
yang digunakan.
Ketentuan ini tidak berlaku untuk simplisia nabati
yang diperoleh dari beberapa macam tanaman
dan untuk eksudat nabati.

6
Contoh :
1.Genus + nama bagian tanaman :
Cinchonae Cortex, Digitalis Folium,
Thymi Herba, Zingiberis Rhizoma
 2. Petunjuk species + nama bagian tanaman :
Belladonnae Herba, Serpylli Herba,
Ipecacuanhae Radix, Stramonii Herba

7
3. Genus + petunjuk species + nama bagian
tanaman : 
Curcuma aeruginosae Rhizoma,
Capsici frutescentis Fructus

8
ZINGIBERIS RHIZOMA (MMI)

Nama lain : Jahe


Nama tanaman asal: Zingiber officinale
(Roscoe)
Keluarga : Zingiberaceae
Zat berkhasiat utama/isi: Pati, damar, oleo resin,
gingerin, minyak atsiri yang mengandung
zingeron,zingiberol, zingiberin,borneol, kamfer,
sineol dan felandren

9
Penggunaan: Karminativa, stimulansia,
diaforetika
Pemerian: Bau aromatik, rasa pedas
Bagian yang digunakan :
Akar tinggal yang sebagian kulitnya telah
dikupas

10
Waktu panen:
Panen dapat dilakukan pada umur 9 – 12 bulan
setelah tanam .
Panen pada umur 6 bulan dapat dilakukan untuk
mendapatkan rimpang muda,
kurang berserat, yang umumnya dipakai membuat
manisan dan keperluan bumbu dapur.

11
Panen pada umur 9 – 12 bulan dilakukan bila
tanaman mulai mengering seluruhnya sampai sudah
rebah rumpun - rumpunnya
Jenis – jenis jahe berdasarkan bentuk :
Jahe putih besar, rimpangnya lebih besar dan ruas
rimpangnya lebih menggembung.
Jahe putih kecil, ruasnya kecil agak rata sampai
sedikit menggembung.
Jahe merah, rimpangnya berwarna merah dan lebih
kecil dari jahe putih kecil

13
Jenis – jenis jahe berdasarkan pengolahan : 
Jahe segar yang direndam dalam air mendidih,
kemudian dikeringkan cepat- cepat disebut Jahe hitam
(Black ginger)
Jahe segar yang dicuci secara hati – hati dikupas lapisan
gabus dan dicuci berulang - ulang dan dikelantang,. Jika
dimaserasi dengan air kapur akan nampak putih karena
lapisan kapurnya dan disebut Jahe putih (White ginger).
Jahe segar atau yang dikeringkan tanpa pengolahan
khusus dan dipakai untuk bumbu masak disebut Jahe
hijau (Green ginger)
14
Penyimpanan :
Dalam wadah tertutup baik

15
TUGAS

CATHARANTHI RADIX .
 IPECACUANHAE RADIX
RHEI RADIX
VALERIANA RADIX
CURCUMAE AERUGINOSAE RHIZOMA
IMPERATAE RHIZOMA
CURCUMAE HEYNEANAE RHIZOMA
ZINGIBERIS AROMATICAE RHIZOMA

16
ZINGIBERIS ZERUMBETI RHIZOMA
ALII SATIVI BULBUS
SANTALI LIGNUM
EQUISETI HERBA
HYOSCYAMI HERBA
THYMI HERBA
TINOSPORAE CAULIS
 PHYLLANTHI HERBA

17
Istilah Yang Ada
Hubungannya Dengan
Kegunaan Simplisia
Amara : Menambah nafsu makan / pahitan
Antidotum: Penawar racun
Antitusif: Pereda batuk
Cholagoga : Membantu fungsi dari empedu
Dismenorrhoe : Untuk mengobati nyeri haid
Digestiva : Merangsang pencernaan makanan
Diuretika : Melancarkan keluarnya air seni /
18
peluruh air seni
TUGAS

Stomakika
Anti emetika
Ekspetoransia
Kardiaka
Cholagoga
Diaforetika / Sudorifika
Hemostatika
Emenagoga

19
Karminativa
Laktagoga
Laktifuga
Litotriptika
Purgativa
Roboransia
Sedativa
Sialagoga

20
POTENSI TUMBUHAN OBAT

Tumbuhan pada hakekatnya adalah bioindustri.


Butir-butir hijau daun dapat diibaratkan pabrik-
pabrik mini yang mengolah bahan baku CO2, air dan
dengan bantuan sinar matahari dan enzim, melalui
serangkaian proses menghasilkan timbunan kolektif
berbagai jenis senyawa organik.

21
Bahan organik ini sering juga disebut bahan alam
atau bahan kimia alami, berupa metabolit primer
dan metabolit sekunder

22
Metabolisme

Adalah proses yang mencakup sintesis (anabolisme) dan


degradasi (katabolisme) senyawa-senyawa kimia dalam
organisme hidup yang terjadi melalui rangkaian reaksi
kimia dengan perantara enzim (reaksi enzimatik)
Senyawa yang Dihasilkan Oleh
Tumbuhan
Metabolit primer mutlak diperlukan oleh tanaman
untuk tumbuh, contohnya : karbohidrat, protein,
lipida, asam nukleat.
Metabolit sekunder : zat yang secara tidak langsung
diperlukan untuk kehidupan organisme atau
senyawa/bahan “buangan” yang secara langsung
tidak terlihat manfaatnya bagi organisme yang
bersangkutan
Disebut juga bahan alam (Natural products)
contoh : alkaloid, terpenoid, saponin
24
Metabolit Sekunder
Senyawa yang dalam kadar kecil dapat
mempengaruhi fungsi sel hidup dan dapat
bermanfaat bagi kesejahteraan manusia, baik
sebagai obat, kosmetik, pengharum, penyegar,
pewarna, insektisida dsb

25
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KUALITAS TANAMAN OBAT

A. Pemilihan Lahan Budi Daya Tanaman Obat


B. Budi Daya Dan Pengelolaan Pascapanen
C. Pentingnya Kontrol Pada Pascapanen
D. Faktor Genetik Tanaman
E. Faktor Lingkungan Tempat Tumbuh Tanaman
F. Faktor Kematangan Bahan Baku Tanaman
G. Pengemasan
H. Penyimpanan

26
Pemilihan Lahan Budi Daya Tanaman Obat

Lahan yang digunakan harus memenuhi kriteria:


1. Harus bebas dari pencemaran limbah bahan kimia
aktif
2. Terletak jauh dari industri kimia dengan radius
lebih dari 1 km

27
3. Daerahnya mendapatkan sinar matahari penuh
sepanjang hari
Sinar matahari akan memicu peningkatan
proses fotosintesis →metabolit sekunder terbentuk
secara sempurna.
Beberapa tanaman dapat tumbuh di tempat
terbuka, tetapi pertumbuhannya tidak optimal jika
dibandingkan yang tumbuh di bawah naungan

28
contoh : pegagan, jenis temu-temuan
4. Harus terhindar dari resiko banjir

29
TELAAH ANATOMI TUMBUHAN
UNTUK PEMERIKSAAN
MIKROSKOPIK SIMPLISIA
Pengamatan Mikroskopik Simplisia Nabati
Memerlukan Pengenalan Bentuk

 Sel
merupakan jaringan yang spesifik
dari organ untuk menentukan jenis
simplisia.
Bentuk Dan Anatomi Sel Dan Jaringan

Sel merupakan unsur terkecil yang membentuk


individu

Terjadi pembentukan jaringan dan organ setelah ada


diferensiasi bentuk dan fungsi sel

Pengenalan bentuk anatomi sel dan jaringan


tumbuhan menjadi dasar untuk mengenal bentuk
dan anatomi organ dan individu.
Bagian-bagian Sel

1.Dinding sel terdiri dari


Lamela tengah yang terdiri dari bahan pektin yang
memberi sifat plastis antar sel sehingga dapat terjadi
pertumbuhan dan diferensiasi sel dalam jaringan.
Dinding primer mengandung selulosa dan pektin.
Dinding sekunder melapisi dinding primer terdiri
dari selulosa.
2. Nukleus (inti sel)
 Nukleus merupakan bagian utama dari
sel hidup dengan suatu lapisan dinding.
Lapisan terluar berhubungan langsung
dengan retikulum endoplasma melalui
pori-pori yang menembus kadua lapisan
dinding.
 Nukleus mengandung satu atau lebih
nukleoli yang tidak mempunyai dinding
dan kaya akan ribonukleo-protein yang
tersusun dalam bentuk jaringan.
 Kromosom ada di dalam nukleus, tampak
dengan pewarnaan ketika terjadi
pembelahan sel. Dengan mikroskop
elektron terlihat seperti benang-benang
pada interfase nukleus DNA.
 Nukleus mengatur aktivitas seluruh sel.
3. Retikulum endoplasma
 Berhubungan langsung dengan membran luar
nukleus.
 Strukturnya hanya dapat dilihat dengan mikroskop
elektron,
 Fungsinya berhubungan dengan sintesis protein
bersama-sama dengan ribosom.
4. Badan golgi
 hanya dapat dilihat dengan mikroskop elektron,
 berbentuk seperti kiste berdinding,
 berfungsi dalam pembentukan dinding sel
bersama-sama dengan golgi vesicles.
5. Mitokondria
 merupakan organel yang tersuspensi dalam
sitoplasma,
 berbentuk batang dengan dinding ganda.
 Mitokondria bersama-sama dengan kloroplast
memberikan energi untuk tumbuhan.
6 Lisosom
 Merupakan organel berdinding dan mengandung
enzim hidrolitik.
7. Kloroplast
 merupakan butir-butir hijau,
 terutama ada dalam sel-sel parenkim hijau,
 berperan dalam fotosintesis untuk membentuk
karbohidrat.
8. Vakuola
 merupakan wadah dalam sel yang berisi larutan air
dan endapan dari banyak metabolit sekunder.
Jenis Dinding Sel

1.Selulosa
Dinding sel juga mengandung pektin dan
hemiselulosa.
Reaksi warna memberikan hasil bervariasi,
tergantung pada komposisi selulosa-pektin-
hemiselulosa pada dinding sel.
Klor-zink-iod : Selulosa  biru
Pektin  kuning
Campuran  biru, violet,
coklat-violet, coklat
Iod : Selulosa  tidak berwarna
 Hemiselulosa (+ selulosa)  biru
2. Lignin
Sel keras, membentuk jaringan trakheid, pembuluh,
serat dan sklereid.
Lignin merupakan polimer kompleks dari
fenilpropanoid.
3. Suberin dan khitin
 Suberin mengandung polimer asam lemak seperti
asam suberat [COO(CH2)6COOH] sehingga sel
bersifat tahan air.
 Suberin banyak terdapat pada sel jaringan gabus
 Khitin banyak terdapat pada sel epidermis daun.
Lilin (ester alkohol tinggi dengan asam lemak)
sering ada disamping suberin dan khitin.
Lilin banyak terdapat pada epidermis daun
Myristica dan epidermis buah.
 Pereaksi Sudan III  merah
 Larutan alkana dalam etanol 96% 
merah
 Klor-zink-iod  kuning sampai coklat
Isi Sel

1.Pati
Pati berbentuk butiran dengan berbagai ukuran,
berupa lapisan tunggal atau majemuk.
Pati banyak terdapat pada akar, rimpang, buah, biji
dan sel berklorofil.
Dengan larutan iod, pati memberi warna biru tua.
2. Protein
Protein disimpan dalam bentuk cadangan, di dalam
butiran aleuron terutama pada endosperma biji yang
mengandung lemak dan bagian lemak yang
menyalut bagian protein.
Dengan larutan iod, protein-aleuron memberi warna
kuning kecoklatan
3. Kristal
a. Kalsium oksalat
Berbentuk tunggal seperti kubus, kotak, butiran
pasir, piramida, jarum, dll atau dalam bentuk
kumpulan seperti drus dan rafida.
 Drus merupakan kumpulan berbentuk bintang,
 Rafida merupakan kumpulan kristal jarum
membentuk sapu lidi.
Drus dan rafida berada dalam sel idioblast.
b. Kalsium karbonat
 Kumpulan kristal yang menumpuk pada suatu
gagang mirip anggur yang disebut sistolit.
 Sel dengan sistolit disebut litosit.
 Gagang berupa silika.
Kalsium oksalat dan kalsium karbonat dibedakan
dari bentuknya dan dari pengamatan secara
mikroskopik dengan asam asetat atau asam
hidroklorida.
 Kalsium karbonat larut dalam asam asetat dan
membentuk gelembung udara (CO2) di sekitarnya,
sedangkan kalsium oksalat tidak larut.
Kalsium oksalat larut dalam asam hidroklorida.
c. Silika berbentuk jarum, tongkat atau pasir.
d. Hesperidin terlihat seperti kipas tangan berada
pada bagian sudut sel.
 Kristal ini tidak larut dengan pelarut organik
tetapi larut dengan larutan natrium hidroksida dan
hilang selama pengamatan.
4. Minyak lemak dan lemak
Minyak lemak dalam bentuk
timbunan terlihat sebagai butiran
bulat di dalam sel idioblast atau
berada bersama-sama dengan protein
di dalam aleuron dalam sel
endosperma biji.
Lemak banyak terdapat sebagai
komponen utama dinding sel, juga
sebagai kristal kecil dalam
endosperma pada beberapa buah.
5. Tanin
Tanin dalam bentuk terlarut banyak terdapat dalam
vakuola sel.
Pada kadar relatif tinggi, memberi warna biru hitam
dengan larutan besi klorida.
6. Metabolit sekunder lain
Umumnya metabolit sekunder dalam bentuk
terlarut berada dalam vakuola sel.
 Pereaksi spesifik untuk banyak golongan
metabolit sekunder kurang peka untuk
mengidentifikasi metabolit sekunder dalam sel
secara langsung sehingga metode analisa fitokimia
melalui ekstraksi dan pemisahan diperlukan untuk
mengidentifikasi adanya golongan metabolit
sekunder.
Jenis Jaringan Tumbuhan Dan Modifikasi Sel Tumbuhan

1.Parenkim
Jaringan meristemik dengan sel-sel isodiametrik
(kecuali sel parenkim ikatan pembuluh, berbentuk
silindris), ada pada seluruh organ tumbuhan.
Pada organ muda, ada sel parenkim yang tumbuh
dan berdiferensiasi dalam bentuk dan fungsi,
 ada yang tidak berdiferensiasi dan tetap berupa
jaringan parenkim dengan perubahan ukuran dan
penebalan dinding sel setelah dewasa (sel-sel
parenkim, empelur, korteks, ikatan pembuluh,
mesofil daun, dll).
2. Epidermis
Epidermis merupakan selapis sel yang menjadi
selaput pada seluruh tubuh tumbuhan bagian luar.
Bentuk dan sifat sel epidermis tergantung pada
fungsi organ dan jenis serta lingkungan tempat
tumbuhnya.
Isi sel epidermis tergantung pada fungsi organ
yang dilindungi.
Sel epidermis mempunyai berbagai bentuk dan
memberi bentuk yang khas pada permukaan organ
yang bersangkutan.
Umumnya berbentuk pipih ke arah permukaan
dengan irisan melintang maka sel berbentuk segi
empat atau banyak.
3. Duri (epidermal) dan rambut
Duri (keras) dan rambut (lemas) merupakan
perubahan bentuk dari epidermis.
 Duri merupakan pertumbuhan meruncing ke arah
luar sel epidermis.
Duri dan rambut berfungsi sebagai pelindung atau
pemberi daya tarik atau sarana yang menunjang
perbanyakan, dll tergantung pada fungsi organ yang
bersangkutan.
Berdasarkan sel-sel yang membentuknya dan
fungsinya maka rambut dapat bersel tunggal
(uniselular) atau ganda (multiselular) serta dapat
berupa rambut biasa atau rambut kelenjar
4. Endodermis
Endodermis umumnya berada pada bagian terdalam
dari kulit batang dan akar,
berbatasan dengan kulit, membentuk sel bersudut
empat, oval atau elips.
5. Gabus
Umumnya gabus berada pada batang dan akar
tumbuhan berkayu,
merupakan jaringan lapisan terluar,
terdiri dari :

a.Floem merupakan lapisan terluar


dengan dinding sel mengandung suberin.
Sel-sel floem dari samping umumnya
membentuk segi empat dan dari atas
umumnya berbentuk segi enam. Dinding
selnya juga mengandung selulosa dan
kadang-kadang lignin.
b. Felogen merupakan lapisan tengah
dengan sel-sel parenkim yang dapat
membekali diri secara tangensial
membentuk felem ke arah luar dan
feloderm ke arah dalam.
c. Feloderm merupakan lapisan terdalam
dengan sel-sel poligonal dan dinding sel
tanpa suberin, disebut juga korteks
sekunder.
6. Kolenkim
Kolenkim merupakan jaringan hidup yang langsung
terbentuk dari sel-sel parenkim, berbentuk segi
empat sampai segi enam, umumnya ada pada batang
tumbuhan basah, tangkai dan tulang daun.
 Dibandingkan dengan sel parenkim maka sel
kolenkim mempunyai dinding sel yang lebih tebal
dan lebih kuat.
 Penebalan selulosa lebih banyak pada daerah sudut
sel.
7.Sklerenkim (sel batu)
Sel berbentuk bulat, oval, elips, memanjang,
bersudut banyak atau tidak beraturan.
 Dinding sel tebal berlignin dan mempunyai saluran
seperti kanal-kanal sempit.
 Lumen sel kecil atau sempit.
8. Serat
Serat merupakan jaringan yang terdiri dari sel
yang memanjang dengan ujung-ujung meruncing
dan berdinding tebal, untuk sel dengan dinding sel
yang lebih tipis disebut prosenkim.
Serat sklerenkimatik mempunyai dinding sel yang
hanya mengandung selulosa atau lignin dengan
kadar bervariasi.
Serat berada pada jaringan korteks, floem atau
xylem (serat korteks, serat floem atau serat xylem)
terutama untuk memperkuat floem di antara
parenkim floem.
9. Xilem
Xilem bersama-sama dengan floem merupakan
jaringan pembuluh.
Xilem terdiri dari
 Trakeid yaitu bentuk dasar tipe sel xilem,
berbentuk sel memanjang dengan dinding
berpenebalan lignin dan bernoktah.
 Trakhea terutama pada angiospermae,
merupakan pembuluh utama pada xilem
yang tersusun secara vertikal.
Bentuk trakea tergantung pada bentuk dan penebalan
lignin, yaitu
 Noktah : dinding bernoktah dengan
penebalan di sekitar noktah.
 Cincin : penebalan dinding berbentuk cincin.

 Spiral : penebalan dinding seperti spiral.

 Tangga : penebalan dinding terlihat seperti


tangga.
 Garis : penebalan dinding berupa garis-garis
melintang.
10. Kelenjar
Kelenjar berupa :
 Sel tunggal (sel idioblast).
 Kantung dengan jenis skizogen, lisigen,
vittae, skizolisigen.
 Saluran dan jaringan korteks.

 Rambut dengan jenis komposit dan


labiat.

Anda mungkin juga menyukai