Marini, M.Farm
DEFINISI :
Simplisia adalah bahan alamiah yang
digunakan sebagai obat yang belum
mengalami pengolahan apapun juga dan
kecuali dinyatakan lain, berupa bahan yang
telah dikeringkan.
SIMPLISIA
Tata Nama Simplisia
Nama latin Simplisia ditetapkan dengan menyebut nama
Marga (Genus), atau nama Species (Jenis) atau petunjuk
lain dari Tanaman Asal, diikuti bagian tanaman yang
dipergunakan. Ketentuan ini tidak berlaku untuk simpisia
nabati yang diperoleh dari beberapa macam tanaman
yang berbeda marganya maupun untuk eksudat tanaman
Nama latin simplisia hewani dan pelikan ditetapkan
dengan menyebut nama latin yang paling umum bagi
simplisia
Nama Indonesia: untuk semua jenis simplisia di tulis
dengan menyebutkan nama daerah yang paling lazim.
Bagian yang digunakan disebut sebelum nama simplisia
tersebut (di depan)
TATA NAMA SIMPLISIA
N NAMA INDONESIA NAMA SIMPLISIA
O
1 Akar Radix
2 Umbi lapis Bulbus
3 Rimpang Rhizoma
4 Kulit Kayu Cortex
5 Kayu Lignum
6 Batang Caulis
7 Bunga Flos
8 Buah Fructus
9 Biji Semen
10 Daun Folium
11 Seluruh bagian tumbuhan Herba
TATA NAMA SIMPLISIA
Nama Latin :
Curcuma xanthorrhiza
Nama Indonesia :
Rimpang temulawak
Nama simplisia : Curcuma
rhizoma
TATA NAMA SIMPLISIA
Nama Latin :
Chinchona succirubra
Bagian yang digunakan :
Kulit kayu
Nama Indonesia :
Kulit kayu kina
Nama simplisia :
Chinae cortex
TATA NAMA SIMPLISIA
Nama Latin :
Caesalpinia sappan
Bagian yang digunakan :
Kayu
Nama Indonesia :
Kayu Secang
Nama simplisia :
Sappan lignum
TATA NAMA SIMPLISIA
Nama Latin :
Areca catecu
Nama Indonesia :
Biji Pinang
Nama simplisia :
Arecae semen
TATA NAMA SIMPLISIA
Nama Latin :
Orthosiphon stamineus
Bagian yang digunakan :
Daun
Nama Indonesia :
Daun Kumis Kucing
Nama simplisia :
Orthophonis folium
CARA PEMBUATAN SIMPLISIA
1. Pengumpulan Simplisia
Daun : dipanen waktu proses fotosintesis masih aktif, yaitu pada waktu
hampir berbunga.
Bunga : diambil dan dikumpulkan sesaat setelah terjadi
penyerbukan/pembuahan. Kadang-kadang diambil pada waktu bunga
belum mekar. Untuk yang mengandung minyak atsiri sebaiknya di panen
sebelum mekar.
Herba : diambil ketika tumbuhan sedang mencapai tumbuh optimum.
Lebih baik lagi kalau tumbuhan sedang berbunga.
Buah : sebaiknya dilakukan sebelum buah masak benar. Umumnya yang
diambil dari buah ini adalah biji.
Contoh yang diambil sebelum masak yaitu lateks, daging buah. Yang di
ambil dari buah yang sudah masak benar contohnya Formiculi Fructus,
kopi coklat dll.
Cara Pengumpulan Bagian-Bagian Tanaman yang
digunakan :
Biji : di ambil kalau buah masak benar.
Rhizoma-Radix : diambil setelah selesai proses vegetatif. Pada tumbuhan
terdapat zat penumbuh yaitu auksin. Jika pertumbuhan telah selesai
berarti tumbuhan sudah cukup tua. Pada zingiberaceae umumnya di
anggap cukup tua bila umurnya kurang lebih setahun / 8 bulan. Rhizoma
sangat penting karena kalau di ambil sudah tua/kering : kadar amylumnya
tinggi, kadar minyak atsiri tinggi, kadar air rendah. Sebagai tanda dimana
rhizome dapat diambil baik: daun-daun sudah layu dan kering.
Cortex : diambil bila tumbuhan sudah cukup besar umumnya zat
berkhasiat terdapat dalam serat terutama alkaloid.
Lignum : diambil dari batang pohon yang sudah tua. Zat-zat yang di ambil
dari lignum antara lain : Zat warna misalnya : Santali Lignum, Santalini
Lignum, Sasafras Lignum, Quassiae Lignum, glikosida → makin tua makin
tinggi.
2. Sortasi Basah dan
3. Pencucian
Kotoran perlu dibersihkan, pada pengumpulan kotoran organ-organ lain
harus dihilangkan sesuai dengan syarat-syarat pengotoran suatu simplek
yang di cantumkan dalam monografi farmakope/MMI.
Contohnya :
Daun tidak boleh lebih dari sekian persen pengotoran gagang/tangkai
atau zat organik asing.
Untuk Rhizoma dan Radix syarat pengotoran yang di perbolehkan
sampai sekian % adalah pengotoran dari bagian tanaman sebelah atas
tanah.Organ dibawah tanah harus bebas tanah, misalnya dengan cara
waktu panen tanaman digoyangkan sebelum di keringkan. Rhizoma yang
bercacing harus di buang. Akar-akar yang kecil harus di potong. Sebelum
di keringkan harus di iris-iris,
Biji yang berasal dari buah berlendir harus di cuci dulu.
4. Perajangan
Evaluasi dapat di lakukan menurut beberapa
metode/cara sbb:
Organoleptik
Makroskopik, mikroskopik
Biologi
Kimia
Fisika
Organoleptik
Pengamatan dilakukan dengan mempergunakan
organ-organ termasuk perasa, bau, peraba.
Pemeriksaan meliputi :
Bentuk dan ukuran
Warna luar dan bentuk permukaan
Warna dalam
Bau dan rasa.
Cara ini terutama di lakukan terhadap organ tumbuh-
tumbuhan misal : Folia, Cortex, Lignum, dsb.
Makroskopik, mikroskopik
Cara ini di lakukan terhadap bahan obat di mulai 1847:
C.A.Seydler memeriksa Sarsaparilla.
Pemeriksaan meliputi mikroskopik
Untuk mengetahui adanya jenis
pengotoran/pemalsuan, misal : Orthosiphonis Folia
biasanya di campur Eupatorini Folia.
Untuk mengetahui kemurnian serbuk bahan obat
Untuk mengetahui mikrophologi/histologi dari suatu
bagian tumbuhan.
Prinsip pemeriksaan : bahwa untuk bagian tertentu dari
suatu species atau varietas mempunyai ciri khas.
Ragam pereaksi yang digunakan:
Hydras Chlorali / Kloral Hidrat70% untuk clearing
agent yang fungsinya melarutkan amylum dan
chlorophyl sehingga bentuk sel jelas
Gliserin murni
Anilin sulfat : mewarnai lignum → kuning
Floroglucin HCl :mewarnai lignum → merah
Sudan III : untuk minyak → merah
H2SO4 pekat, FeCl3, HCl, Hac
Gabus dengan suberin → merah
Biologi
Pemeriksaan dimana diperlukan organisme hidup sebagai bahan
pemeriksaan di sebut pemeriksaan biologi.
Beberapa bahan obat kadang-kadang di perlukan standarnya,
terutama ditujukan terhadap konstituen yang aktif.
Contoh :
Bakteri-bakteri hidup dari ragi serta jamur di gunakan sebagai
bahan pemeriksaan vitamin.
Lactobacillus casei untuk Riboflavin,
Lactobacillus arabinosus untuk asam nicotinat,
Kimia Kromatografi
Yaitu suatu metoda analisa di mana dengan
mengalirkan suatu pelarut atau aliran terhadap suatu
bahan obat, dapat memisahkan bagian yang penting
(zat aktif) dari bahan obat tersebut.
Metoda ini di gunakan untuk menentukan kemurnian
dan identifikasi suatu zat yang biasa terdapat dalam
suatu bahan alam, juga untuk mengetahui jumlah zat
aktif, memisahkan dan mengidentifikasinya.
Menurut cara pengerjaan ada 4 macam Chromatografi :
Column Chromatography (k. kolom)
Paper Chromatography (k. kertas)
Thin Layer Chromatography (k. Lapis tipis)
Gas Chromatography (k. gas)
Fisika
Cara ini meliputi penetuan-penentuan dari zat aktif
yang telah di isolasi.
Penentuan meliputi :
Kelarutan
B. J (pada penentuan minyak lemak dan minyak
atsiri)
Indeks bias (kosentrasi larutan,komposisi penyusun
larutan)
Kadar air (susut pengeringan)
Terima kasih