Anda di halaman 1dari 23

FARMAKOGNOSI

Deskripsi Mata Kuliah :

Mata kuliah ini merupakan mata kuliah wajib bagi


mahasiswa program studi S1 Farmasi dengan bobot
2 SKS yang memberikan pengetahuan tentang simplisia,
metabolit yang dihasilkan oleh tumbuhan serta aktivitas
farmakologi dari metabolit tersebut.
Sumber rujukan dapat berupa buku dan jurnal penelitian
terkini.
Capaian Mata Kuliah :

Mahasiswa mampu:
• Mengetahui definisi, sejarah dan arah perkembangan farmakognosi dalam
upaya berkontribusi untuk peningkatan mutu kehidupan bermasyarakat.
• Memahami definisi, sumber dan mutu simplisia dalam mendukung
penguasaan konsep ilmu farmasi.
• Menerapkan penggolongan metabolit yang dihasilkan oleh tumbuhan
sebagai upaya menunjukkan kinerja mandiri, bermutu dan terukur.
• Menganalisis aktivitas farmakologi suatu metabolit sekunder sebagai
langkah kontribusi dalam peningkatan mutu kehidupan bermasyarakat.
Penilaian :

Aspek Penilaian Prosentase (%) Perubahan (%)


Kehadiran 10 10
Sikap/Tugas/Kuis 20 40
Praktikum 20 0
Hasil UTS 25 25
Hasil UAS 25 25
Total 100 100
Bahan Kajian :
Pendahuluan - Farmakognosi

Simplisia

Metabolit Primer (Karbohidrat & Lipid)

Metabolit Sekunder (Terpenoid, Alkaloid, Senyawa fenol, Po-


liketida)

Aktivitas Farmakologi metabolit sekunder


Daftar Pustaka :
 Anonim, Farmakope Herbal Indonesia Ed. 1 dan Suplemen ,
Departemen Kesehatan RI
 Anonim, Materia Medika, semua jilid, Departemen Kesehatan RI
 Dewick P.M., 2009, Medicinal Natural Product ; A Biosinthetic
Approach, Willey.
 Evans, W.C., 2002,Trease and Evans Pharmacognosy, 15th ed,
W.B. Saunders Publishing.
 Samuelsson, G., 1999, Drugs of Natural Origin, A Textbook of
Pharmacognosy, 4th revised edition, Apotekarsocieteten, Swedish
Pharmaceutical Press, Stockholm, Sweden
 Soediro I. dan Soetarno S., 1991, Farmakognosi, PAU ITB,
Bandung
 Tyler, V.E, Brady, L.R dan Robbers, J.E, 1988, Pharmacognosy, 9th
ed, Lea & Febiger, Philadelphia, US
 Kar, Ashutosh, 2007, Pharmacognosy and Pharmacobotechnol-
ogy (Revised-Expanded Second Edition), New Age International
(P)
Pendahuluan - Farmakognosi

Farmakognosi  Pharmacon + Gignosco


SEJARAH SINGKAT
 Pd th 1811, J.A. Schmidt menggunakan istilah Pharmacognosy
dlm naskahnya : Lehrbuch der Materia Medica
yg diterbitkan di Vienna

 Pd th 1815, C.A. Seydler menggunakan istilah tsb dlm disertasinya :


Analectica pharmacognostica di Halle, Jerman

 Seydler (1815), Pharmacognosy  pharmakon = obat, dan


gnosis = pengetahuan

 Ganzinger (1982), Pharmacognosy  pharmakon = obat, dan


gignosco = mendapat pengetahuan

 Akhir abad ke-19, para kimiawan mulai mensintesis senyawa organik


dgn struktur yg semakin kompleks
Pharmacology  efek & mekanisme kerja obat
Pharmacognosy  segala informasi yg berkaitan dgn obat yang
berasal dari bahan alam (tumbuhan, hewan, mineral, mikroorganisme)
Medicinal Chemistry  ilmu sintesis obat

 Pada awal perkembangan ilmu kedokteran & kefarmasian di dunia


Barat, segala sesuatu yg berkaitan dgn obat & penggunaannya
disebut sbg “Materia Medica” atau bahan obat
 Pedanius Dioscorides  de Materia Medica Libri Cinque (abad I) 
600 obat yg berasal dari tumbuhan, hewan & mineral

 Pd awal abad ke-19 Materia Medika terbagi menjadi farmakologi &


farmakognosi

 Akhir abad ke-20, beberapa even penting :


• Pemanfaatan seluruh bagian tumbuhan secara utuh (herbal) u/
obat oleh masyarakat awam  ketidakpuasan thd efektivitas &
harga obat modern, apresiasi thd segala sesuatu yg berbau
“natural” atau “organic”
• Sebagian besar Industri Farmasi  pencarian tumbuhan u/ di-
gunakan sbg obat baru/prototip obat
Pengelompokkan
Obat dari Bahan Alam

Surat keputusan kepala badan pengawas obat dan makanan


Republik Indonesia nomor: HK.00.05.4.2411 tanggal
17 mei 2004

FITOFARMAKA

OHT
(Obat Herbal Terstandar)

JAMU
JAMU

 Aman
 Klaim khasiat dibuktikan berdasarkan data empiris

(penggunaan dalam masyarakat) dan jenis klaim


penggunaan sesuai dengan jenis pembuktian
tradisional
 Memenuhi persyaratan mutu yang berlaku.
OBAT HERBAL TERSTANDAR

 Aman
 Klaim khasiat dibuktikan secara ilmiah/praklinik,

semisal pengujian dengan hewan percobaan dan


jenis klaim penggunaan sesuai
 Telah dilakukan standarisasi terhadap bahan

baku yang digunakan dalam produk jadi


 Memenuhi persyaratan mutu yang berlaku
FITOFARMAKA

 Aman
 Klaim khasiat harus dibuktikan berdasarkan uji
klinik (terhadap manusia)
 Telah dilakukan standarisasi terhadap bahan

baku yang digunakan dalam produk jadi


 Memenuhi persyaratan mutu yang berlaku
SIMPLISIA
DEFINISI :
Jenis – Jenis Simplisia

Simplisia nabati ialah simplisia yang berupa tanaman utuh,


bagian tanaman atau eksudat tanaman. Eksudat tanaman
ialah isi sel yang dengan cara tertentu dikeluarkan dari selnya,
atau zat-zat nabati lainnya dengan cara tertentu dipisahkan
dari tanamannya dan belum berupa zat murni (MMI)

Simplisia hewani ialah simplisia yang berupa hewan utuh,


bagian hewan atau zat-zat berguna yang dihasilkan
oleh hewan dan belum berupa zat kimia murni. (MMI)

Simplisia pelikan (mineral) ialah simplisia yang


berupa bahan bahan pelikan (mineral) yang belum
diolah atau telah diolah dengan cara sederhana
dan belum berupa zat kimia murni. (MMI)
Simplisia yang Aman & Berkhasiat ????

• Tidak boleh mengandung bahan kimia, mikrobiologis


dan fisika
• Mengandung zat aktif yang berkhasiat

Penjaminan Mutu Simplisia


Mutu Simplisia
Untuk menjamin keseragaman senyawa aktif, keamanan
maupun kegunaannya. Sehingga simplisia harus memenuhi
persyaratan minimal.

Untuk memenuhi persyaratan minimal, ada beberapa faktor


berpengaruh, antara lain:
A. Bahan baku simplisia
B. Proses pembuatan simplisia
C. Cara pengepakan dan penyimpanan simplisia
A. BAHAN BAKU
Tanaman obat yang menjadi sumber simplisia, merupakan
salah satu faktor yang dapat mempengaruhi mutu simplisia.
Tanaman obat dapat berupa tumbuhan liar atau tumbuhan
budidaya.

Kekurangan tumbuhan liar :


o Umur atau bagian tumbuhan yang dipanen
tidak tepat atau berbeda-beda, akan
berpengaruh pada kadar senyawa aktif.
o Jenis (spesies) tumbuhan yang dipanen
sering kurang diperhatikan
o Lingkungan tempat tumbuh yang berbeda,
sering mengakibatkan perbedaan kadar
senyawa aktif
B. PROSES PEMBUATAN
Proses pembuatan simplisia meliputi :
1) Pemanenan/pengumpulan bahan baku
2) Sortasi basah
3) Pencucian dan penirisan
4) Perajangan
5) Pengeringan : alami dan buatan
6) Sortasi kering
7) Pengepakan dan penyimpanan
C. CARA PENGEPAKAN &
PENYIMPANAN
Ciri Simplisia yang baik :
• Kering (kadar air kurang dari 10%)
• Tidak berjamur
• Berbau khas menyerupai bahan segarnya
• Berasa khas menyerupai bahan segarnya
TATA NAMA SIMPLISIA

Nama Latin simplisia ditetapkan dengan menyebutkan


nama marga (genus), atau nama jenis (spesies) tanaman asal,
diikuti dengan bagian tanaman yang dipergunakan

Daun  (folium)
Bunga  (flos)
Buah  (fructus)
Biji  (semen)
Batang  (caulis)
Kulit  (cortex)
Kayu  (lignum)
Akar  (radix)
Rimpang  (rhizoma)
TUGAS

Berikan masing-masing contoh Jamu, OHT dan


Fitofarmaka. Sebutkan kandungan simplisia dan aktivi-
tas/khasiatnya
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai