Anda di halaman 1dari 22

Materi :

1. Simplisia
2. Ekstrak
3. Faktor yang
mempengaruhi
mutu ekstrak

STANDARISASI
EKSTRAK ( 1 DAN 2)
Rini Prastiwi
Simplisia
Simplisia adalah bahan alamiah yang belum mengalami
pengolahan apapun juga kecuali dinyatakan lain berupa
bahan yang telah dikeringkan
Simplisia dibagi menjadi :
1. Simplisia nabati
2. Simplisia hewani
3. Simplisia pelikan (mineral)
Simplisia nabati
Simplisia nabati adalah simplisia yang berupa tumbuhan
utuh, bagian tumbuhanatau eksudat tumbuhan

Eksudat tumbuhan ialah isi sel yang secara spontan keluar


dari tumbuhan atau isi sel yang dengan cara tertentu
dikeluarkan dari selnya, atau senyawa nabati yang dengan
cara tertentu dipisahkan dari tumbuhannya dan belum
berupa senyawa kimia murni
Variasi senyawa kandungan
dalam produk tumbuhan obat
karena
1. Genetik (bibit)
2. Lingkungan (tempat tumbuh, perlakuan selama masa
tumbuh)
3. Rekayasa agronomi (fertolizer, perlakuan selama masa
tumbuh)
4. Panen ( waktu dan pasca panen)
Parameter yang dipertimbangkan dalam hal simplisia
sebagai bahan baku awal dan produk siap dikonsumsi
langsung

1. Simplisia sebagai bahan kefarmasian harus memenuhi


3 parameter mutu umum suatu bahan (material), yaitu :
kebenaran jenis (identifikasi), kemurnian (bebas dari
kontaminasi kimia dan biologis), aturan penstabilan
(wadah, penyimpanan dan transportasi.
2. Simplisia sebagai bahan dan produk konsumsi manusia
sebagai obat tetap diupayakan memenuhi 3 paradigma
seperti produk farmasi lainnya ; quality, safety, efficacy (
mutu-aman-manfaat)
Cont....

3. Simplisia dengan bahan dengan kandungan kimia yang


bertanggungjawab terhadap respon biologis harus
mempunyai spesifikasi kimia, yaitu informasi komposisi
(jenis dan kadar)senyawa kandungan
Standarisasi simplisia
Standarisasi simplisia mempunyai pengertian bahwa
simplisia yang akan digunakan untuk obat sebagai bahan
baku harus memenuhi persyaratan yang tercantum dalam
monografi terbitan resmi Departemen kesehatan (MAteria
Medika).
sedangkan sebagai produk yang langsung dikonsumsi
(serbuk jamu dsb) masih harus memenuhi persyaratan
produk kefarmasian seseuai dengan persyaratan yang
berlaku
EKSTRAK
Teknologi ekstraksi meliputi metode pembuatan ekstrak dan
randeman yang diperoleh. Pelarut yang digunakan adalah
air, etanol, campran air dan etanol dan pelarut lain yang
diperbolehkan
EKSTRAK :
Sediaan kental yang diperoleh dengan mengekstraksi
senyawa aktif dari simplisia nabati atau simplisisa hewani
menggunakan pelarut yang sesuai, kemudian semua atau
hampir semua pelarut diuapkan dan massa atau serbuk
yang tersisa diperlakukan sedemikian hingga memenuhi
baku yang ditetapkan
TEKNOLOGI EKSTRAKSI

Sebagian besar ekstrak dibuat dengan cara perkolasi

Seluruh perkolat biasanya dipekatkan secara destilasi


dengan pengurangan tekanan, agar bahan sesedikit sekali
terkena panas.
EKSTRAK CAIR:
Sediaan dari simplisia nabati yang mengandung etanol
sebagai pelarut atau sebagai pngawet.
Jika tidak dinyatakan lain tiap masing-masing monografi
mengandung senyawa aktif dari 1 gram simplisia yang
memenuhi syarat.
Ekstrak tumbuhan obat yang dibuat dari simplisia nabati,
dapat dipandang sebagai :

1. Bahan awal : bahan baku obat yang dengan teknologi


fitofarmasi diproses menjadi produk jadi
2. Bahan antara : bahan yang dapat diproses lagi menjadi
fraksi-fraksi, isolat senyawa tunggal ataupun sebagai
campuran dengan ekstrak lain
3. Bahan produk jadi : ekstrak yang berada dalam sediaan
obat jadi siap digunakan oleh penderita
FAKTOR YANG
MEMPENGARUHI MUTU
EKSTRAK
A. Faktor Biologi :
1. Identitas jenis (spesies)
2. Lokasi tumbuhan asal : tanah, cuaca, temperatur,
cahaya, air, senyawa organik, dan anorganik.
3. Periode pemanenan hasil tumbuhan
4. Penyimpanan bahan tumbuhan
5. Umur tumbuhan dan bagian yang digunakan
B. Faktor kimia
1. Faktor internal
2. Faktor eksternal
FAKTOR INTERNAL

1. Jenis senyawa aktif dalam bahan


2. Komposisi kualitatif senyawa aktif
3. Komposisi kuantitatif senyawa aktif
4. Kadar total rata-rata senyawa aktif
FAKTOR EKSTERNAL

1. Metode ekstraksi
2. Perbandingan ukuran alat ekstraksi (diameter dan tingi
alat)
3. Ukuran, kekerasan dan kekeringan bahan
4. Pelarut yang digunakan dalam ekstraksi
5. Kandungan logam berat
6. Kandungan pestisida
Senyawa kimia dari ekstrak
ditinjau dari asalnya dapat
dibedakan menjadi
1. Senyawa kandungan asli dari tumbuhan awal
2. Senyawa hasil perubahan dari senyawa asli
3. Senyawa kontaminasi (baik sebagai polutan maupun
aditif proses)
4. Senyawa hasil interaksi kontaminasi dengan senyawa
asli atau senyawa perubahan
Sub-Head Text Here

Cara Pengeringan Simplisia


1. Cara alamiah
2. Pengeringan secara
buatan
Pengeringan secara alamiah

1. Pengeringan panas dengan sinar matahari langsung


Cocok untuk mengeringkan bagian tanaman yang keras
: kayu, kulit kayu, biji. Dan unutk senyawa yang stabil.
2. Dengan di angin-anginkan
Untuk bagian tanaman yang lunak seperti bunga, daun
atau yang mengandung senyawa aktif yang mudah
menguap
Pengeringan secara buatan

Pengeringan menggunakan alat atau mesin pengering suhu


kelembaban, tekanan dan aliran udaranya dapat di atur
Prinsip pengeringan buatan adalah udara dipanaskan oleh
suatu sumber panas seperti lampu, kompor mesin diesel
atau listrik, udara panas dialirkan dengan kipas kedalam
ruangan atau almari yang berisi bahan yang akan
dikeringkan
Pengering buatan dapat diperoleh simplisia dengan mutu
yang lebih baikkarena pengeringan akan lebih merata
dan waktu pengeringan akan lebih cepat, tanpa
dipengaruhi oleh keadaan cuaca
Sub-Head Text Here

Parameter Standar Ekstrak


1. Parameter non spesifik
2. Parameter spesifik
Parameter non spesifik

Parameter yang mempunyai batasan yang berbeda untuk


tiap simplisia
1. Kadar air
2. Kadar abu total
3. Kadar abu tidak larut asam : ataupun sama dengan sisa
pelarut organik
4. Residu pestisida (unutk fosfor dan klor organik)
5. Cemaran logam berat
6. Cemaran mikroba
Batasan pada Parameter non
spesifik

1. Sisa pelarut organik : tidak lebih dari 1,0%


2. Residu pestisida untuk fosfor dan klor organik : tidak lebih dari 5μg
/kg
3. Cemaran logam berat
a. Pb : tidak lebih dari 10 mg/kg
b. Cd : tidak lebih dari 0,3 mg/kg
c. As : tidak lebih dari 5μg /kg
4. Cemaran mikroba
a. ALT : tidak lebih dari 104 kol/g
b. Angka kapang /kamir : tidak lebih dari 103 kol/g
c. MPN coliform : negatif
d. Mikroba patogen : negatif
Parameter spesifik
Parameter yang mempunyai batasan yang berbeda untuk tiap simplisia

1. Identitas
a. Deskripsi tata nama (nama ekstrak , nama latin, bagian
tumbuhan yang digunakan, nama indonesia tumbuhan)
b. Ekstrak dapat mempunyai senyawa identitas, artinya senyawa
tertentu menjadi petunjuk yang spesifik dengan metode tertentu
2. Organoletik : bentuk, warna, bau, rasa
3. Senyawa terlarut dalam pelarut tertentu :
a. Kadar senyawa yang larut dalam air
b. Kadar senyawa yang larut dalam etanol
4. Uji kandungan kimia ekstrak
a. Pola kromatogram
b. Kadar total golongan kandungan kimia
c. Kadar kandungan kimia tertentu
MATUR NUWUN....

Anda mungkin juga menyukai