Created by:
Difla Rahmah Mahmudati
Lila Annisa Zahrani
Nida Olga
Nur Fauziah
Mata Kuliah Stereokimia Yuni Ratnasari
2019
Apa itu ALKALOID ?
Alkaloid adalah senyawa
metabolid sekunder yang
bersifat basa, yang meng
andung satu atau lebih a
tom nitrogen, biasanya d
alam cincin heterosiklik, da
n bersifat aktif biologis me
nonjol.
Phenylalanine Tyrosine
Pseudoalkaloid
Ciri-ciri:
atom nitrogen terletak pada cincin karbonnya
Ciri-ciri: N N
Mempunyai satu cincin karbon mengand H
ung 1 atom nitrogen Piridin Piperidin
Alkaloid Tropan
Ciri-ciri:
Mengandung satu atom nitrogen dengan
gugus metilnya (N-CH3)
Alkaloid Isoquinolin
Ciri-ciri:
Mempunyai 2 cincin karbon mengandung
1 atom nitrogen
N
Alkaloid Indol
Ciri-ciri:
Mempunyai 2 cincin karbon dengan 1 cin
cin indol
N
H
N Alkaloid Imidazol
Ciri-ciri:
Berupa cincin karbon mengandung 2 ato
m nitrogen
N
H
Alkaloid Lupinan
Ciri-ciri:
Mempunyai 2 cincin karbon dengan 1 ato
mN
N
CH3
Ciri-ciri:
atom nitrogen tidak terletak pada cincin karbon tetapi pada
salah satu atom karbon pada rantai samping
Berdasarkan asal-usul
biogenetik
Berdasarkan jenis cinci
n heterosiklik nitrogen y
ang merupakan bagian
dari struktur molekul
N
N N
H H
• Alkaloid indol
Berdasarkan jenis Digunakan untuk menyata Alkaloid dapat dibedakan
kan jenis alkaloid yang pert atas beberapa jenis yaitu
tumbuhan dari m
ama-tama ditemukan pada
ana alkaloid dite suatu jenis tumbuhan.
alkaloid tembakau, alkaloi
mukan d amaryllidaceae
Berdasarkan a Dari biosintesa alkal Alkaloid dibedakan atas tiga jenis uta
sal-usul biogen oid, menunjukkan ba ma yaitu:
etik hwa alkaloid berasal • Alkaloid alisiklik yang berasal dari a
dari beberapa asam sam-asam amino omitin dan lisin.
amino tertentu saja • Alkaloid aromatik jenis fenilalanin y
ang berasal dari fenilalanin, tirosin
dan 3,4-dihidrofenilalanin.
• Alkaloid aromatik jenis indol yang b
erasal dari triptofan
Atom nitrogen alkaloid hampir selalu berada dalam bentuk gugus amin (-NR2)
atau gugus amida (-CO-NR2) dan tidak pernah dalam bentuk gugus nitro (NO2
) atau gugus diazo. Sedangkan substituen oksigen biasanya ditemukan sebag
ai gugus fenol (-OH), metoksi (-OCH3) atau gugus metilendioksi (-O-CH2-O). S
ubstituen-substituen oksigen ini dan gugus N-metil merupakan ciri sebagian b
esar alkaloid.c
Biosintesis ALKALOID
Cara biosintesis alkaloid terlalu Sintesis basa Schiff Reaksi dasar
banyak dan tidak dapat dengan dalam biosint
mudah diklasifikasikan Sintesis basa Mannich esis alkaloid
Reaksi utama yang mendasari biosintesis senyawa alkaloid adalah reaksi das
ar (reaksi basa Schiff dan Mannich) kemudian dilanjut dengan reaksi sekunder
melalui mekanisme radikal bebas dengan cara mereaksikan rangkap oksidatif
fenol yang mengarahkan OH pada posisi orto/para dan reaksi lain berupa meti
lasi dari atom O menghasilkan gugus metoksil dan metilasi nitrogen menghasil
kan gugus N-metil ataupun oksidasi dari gugus amina dengan bantuan enzim.
Sintesis basa Mannich
Sintesis basa Schiff
β-aminokarbonil
Biosintesis
Contoh Biosintesis Alkaloid oleh Tirosin
Skema lebih lanjut pembentukan alkaloid
dengan prekursor tirosin
Kesimpulan Biosentesis Alkaloid
Dari 20 jenis Asam Amino yang diketahui seperti ala, gly, his, dst, maka al
kaloid diketahui berasal dari sejumlah kecil asam amino yaitu ornitin dan l
isin yang menurunkan alkaloid alisklik; fenilalanin dan tirosin yang menurun
kan alkaloid jenis isokuinolin; dan triptopan yang menurunkan alkaloid indo
l.
Bagaimana cara menentukan
struktur senyawa ALKALOID?
Metode yang paling banyak digunakan untuk menyeleksi tan
aman yang mengandung alkaloid, yaitu :
Prosedur Wall
Kromatografi
Prosedur Wall
Soxhletasi Refluks
Soxhletasi
Soxhlet merupakan ekstraksi dengan pelarut yang selal
u baru, umumnya dilakukan menggunakan alat khusus
sehingga terjadi ekstraksi konstan dengan adanya pen
dingin balik (kondensor).
Sampel disimpan dalam alat soxhlet dan tidak dicampu
r langsung dengan pelarut dalam wadah yang di panas
kan, yang dipanaskan hanyalah pelarutnya, pelarut terd
inginkan dalam kondensor dan pelarut dingin inilah yan
g selanjutnya mengekstraksi sampel.
Keuntungan:
• Dapat digunakan pada sampel dengan tekstur yang lunak da
n tidak tahan terhadap pemanasan secara langsung
• Digunakan pelarut yang lebih sedikit
• Pemanasannya dapat diatur
Kerugian :
• Bila dilakukan dalam skala besar, mungkin tidak cocok untuk
menggunakan pelarut dengan titik didih yang terlalu tinggi
Refluks
Kerugian :
Membutuhkan volume total pelarut yang besar dan sejumlah m
anipulasi dari operator.
Kegunaan ALKALOID
Sebagai analgetik
(menghilangkan rasa sakit)
dan narkotika Mempengaruhi peredaran Sebagai kemoterapi dan
(menghilangkan rasa sakit dan pernapasan anti parasit
sekaligus menidurkan dan
membius)