Anda di halaman 1dari 22

LAPORAN PRAKTIKUM FARMAKOGNOSI

PERCOBAAN 1A

PENGENALAN SIMPLISIA

KELOMPOK : 2A

KELAS : 2C

1. Fathul Abdil Khobir (219793) 5. Herlyana (219805) 2. Ferry Herliwisandi


(219796) 6. Iqklima Syah Ada (219808) 3. Fitroh Rezky Akbar Maulana
(219799) 7. Jihan Khairunnisa (219811) 4. Gideon Zean Agasi (219802)

Dosen Pengampu : Weni Puspita, M.Farm., Apt

PROGRAM STUDI DIII FARMASI

AKADEMI FARMASI YARSI PONTIANAK

TAHUN 2022
PERCOBAAN 1A

PENGENALAN SIMPLISIA

A. Tujuan
1. Pada akhir pratikum diharapkan mahasiswa dapat mengetahui berbagai macam contoh
simplisia yang digunakan dalam pratikum farmakognosi
2. Mahasiswa dapat mengenal dan mengidentifikasi simplisia secara mikroskopik yang
berasal dari bagian tanaman

B. Dasar Teori
Simplisia berasal dari bahasa latin dan merupakan jamak dari kata ‘’simplex” yang
artinya “satu atau tidak bercampur ‘’, atau sederhana. Simplisia menurut farmakope
indonesia adalah bahan alamiah yang dipergunakan sebagai obat yang belum mengalami
pengelolahan apapun juga dan kecuali dinyatakan lain. Berupa bahan yang telah
dikeringkan ( depkes RI.2000).
Sistem pengolahan simplisia ada 5 :
1. Alfabetis
2. Taksonomi
3. Marfologi
4. Farmakologi atau nilai terapetik
5. Kimia atau biogenetik
Simplisia yang digunakan sebagian obat herbal dalam bentuk rajangan,fragmen atau
simplisia utuh.simplisia dalam bentuk rajangan,irisan,fragmen atau utuh yang biasanya
terdapat dalam ramuan atau persedian disebut haksel.pertelaan atau pemerian yang
diperlukan dideskripsi meliputi tanaman atau tumbuhan asal, suku,familia, bentuk sediaan
dan pertelaan secara organoleptis,ciri khas, ukuran, morfologi tumbuhan dan gambar
haksel tersebut. Simplisia dibedakan simplisia nabati, simplisia hewani dan simplisia
pelican ( mineral ).
Simplisia nabati adalah simplisia berupa bahan utuh bagian tumbuhan atau eksudat
tumbuhan.eksudat tumbuhan murni iala isi sel yang secara sepontan keluar dari tumbuhan
ataubisi sel yang dengan cara tertentu dikeluarkan dari selnya atau secara nabati lainya
yang dengan cara tertentu dipisahkan dari tumbuhan dan belum berupa senyawa kimia
murni.(gunawan dan mulyadi,2004).
Simplisia hewani adalah simplisia yang dapat berupa hewan utuh atau zat-zat berguna
yang dihasilkan oleh hewan dan belum berupa bahan kimia murni.simplisia pelikan atau
mineral adalah simplisia berupa bahan pelikan atau mineral yang belum diolah atau telah
diolah dengan cara sederhana dan bau berupa bahan kimia murni (agoes,2007).

C. Alat dan Bahan


a. Pengenalan Simplisia
-Alat
Peralatan tulis,pensil warna
-Bahan
Simplisia dalam bentuk folium,flos,fructus,radix,rhizoma,cortex,lignum,semen,herba
dari:
1.Folium :Daun Sirih
2.Flos :Bunga cengkeh
3.Fructus :Ketumbar
4.Radix :Akar alang-alang
5.Rhizoma :Kunyit
6.Cortex :Kulit kayu manis
7.Lignum :Kayu secang
8.Semen :biji pala
9.Herba :Seledri
D. Prosedur Kerja
1. Cara Kerja Makroskopis

Bahan

Diambil Sampel yang mewakili (representative),tulis tanaman asal dan


familinya
Kemudian deskripsi wujudnya secara umum dengan ciri khasnya gambar
contoh tersebut
Dilakukan uji secara organoleptis (warna,bau,dan rasa) jika perlu di
robek,dipatahkan atau di tumbuk

Hasil

E. Hasil dan Pembahasan


No. Nama Simplisia Gambar
Makroskopis

1. Daun Sirih (Piperis Folium)


2. Bunga Cengkeh
(Caryophilli Flos)

3. Buah Ketumbar (Coriandri


Fructus)

4. Kayu Secang (Sappan


Lignum)

5. Biji Pala (Myristicae


Semen)

6. Rimpang Kunyit (curcumae


Longae Rhizoma)

7. Akar Alang - Alang


(Imperatae Rhizoma)

8. Seledri (Apii Graveolentis


Herba)

9. Kulit Kayu Manis


(Cinnamomi Burinannii
Cortex)
Pembahasan

Farmakognosi merupakan cara pengenalan ciri-ciri atau karakteristik obat yang berasaldari bahan
alam. Farmakognosi mencakup seni dan pengetahuan pengobatan dari alam yang meliputi
tanaman,hewan, mikroorganisme, dan mineral. Perkembangan farmakognosi saat ini sudah
melibatkan hasil penyarian atau ekstrak yang tentu akan sulit dilakukan identifikasi zat aktif jika
hanya mengandalkan mata. Dengan demikian,cara identifikasi juga semakin berkembang dengan
menggunakan alat-alat cara kimia dan fisika. Adapun beberapa parameter yang dilakukan
sebagai standar mutu tanaman, meliputi pemeriksaan organoleptis, pengamatan terhadap
morfologi dan anatomi, serta identifikasi kandungan kimia. Berdasarkan hal tersebut,untuk
Pengamatan morfologi dilakukan dengan mengamati bentuk fisik dari simplisia yakni
ukuran,warna dan bentuk simplisia dan merupakan salah satu cara dalam memperkenalkan
tanaman karena mengingat tanaman yang sama belum tentu mempunyai bentuk morfologi yang
sama pula. Pengamatan anatomi dilakukan untuk mengamati bentuk sel dan jaringan yang diuji
berupa sayatan melintang, membujur,dan serbuk dari simplisia. Dari pemeriksaan diperoleh pada
anatomi daunnya terdiri dari epidermis,hypodermis, sklerenkim, trikoma, xilem, floem. Pada
batang terdiri dari epidermis, hypodermis, sklerenkim, xylem, floem, berkas pengangkut tipe
kolateral.Pada akar terdapat epidermis, eksodermis, parenkim korteks, floem, dan xilem.
Percobaan kali ini dilakukan identifikasi simplisia secara makroskopik dan miskroskopik pada 9
maca simplisia. Diantaranya daun sirih, bunga cengkeh,buah ketumbar kayu secang,biji pala,
rimbang kunyit, akar alan-alang,seledri,dan kulit kayu manis. Identifikasi simplisia yang
dilakukan secara makroskopik merupakan pengujian yang dilakukan dengan mata telanjang atau
bantuan dengan kaca pembesar terhadap berbagai organ tanaman yang digunakan untuk
simplisia. Pengujian miskroskopik pada umumnya meliputi pemeriksaan irisan bahan atau serbuk
dan pemeriksaan anatomi jaringan itu sendiri.

F. Kesimpulan

Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan :

1. Simplisia adalah bahan alamiah yang dipergunakan sebagai obat yang belum mengalami
pengelolahan apapun juga dan kecuali dinyatakan lain. Berupa bahan yang telah
dikeringkan
2. Identifikasi secara makroskopis dapat dilakukan dengan mata telanjang, yaitu bentuk dan
warna dari simplisia yang sudah dikeringkan
DAFTAR PUSTAKA

∙ Departemen kesehatan RI. 2000. parameter standar umum ekstrim tumbuhan obat.cetakan
pertama,3-11.17-19.dikjen pom,direktorat pengawasan obat tradisional. ∙ Gunawa, D dan
mulyadi s.2004. ilmu obat alam.penebar suwadaya.jakarta ∙ Agoes,lioeswin. 2007.teknologin
bahan alam penerbit itb.bandung
∙ Tim dosen 2022.penuntun pratikum farmakognosi.akademi farmasi yarsi Pontianak
LAMPIRAN LAPORAN DAN LEMBAR KERJA
Mengetahui,
Dosen Pembimbing Praktikum

Weni Puspita M.Farm,Apt


NIK.41983022010112025

Anda mungkin juga menyukai