Anda di halaman 1dari 20

LAPORAN PRAKTIKUM

UJI MAKROSKOPIK DAN MIKROSKOPIK SIMPLISIA

TANAMAN SIRIH MERAH

( Piper Crocatum )

DISUSUN OLEH :

NAMA ANGGOTA : ANDI IDRUS ANDRIAWAN (22.004.AF)

ERNA (22.018.AF)

KELAS : C22

KELOMPOK : KELOMPOK 1

INSTRUKTUR : apt. NURUL HIDAYAH BASE, S.Si.,M.Si.

LABORATORIUM FARMAKOGNOSI

AKADEMI FARMASI YAMASI MAKASSAR

TAHUN 2023/2024
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Pengujian organoleptik disebut penilaian indera atau penilaian sensorik


merupakan suatu cara penilaian dengan memanfaatkan panca indera manusia
untuk mengamati tekstur, warna, bentuk, aroma, rasa suatu produk makanan,
minuman ataupun obat. Pengujian organoleptik berperan penting dalam
pengembangan produk. Evaluasi sensorik dapat digunakan untuk menilai
adanya perubahan yang dikehendaki atau tidak dalam produk atau bahan-
bahan formulasi, mengidentifikasi area untuk pengembangan, mengevaluasi
produk pesaing, mengamati perubahan yang terjadi selama proses atau
penyimpanan, dan memberikan data yang diperlukan untuk promosi produk
(Resky Amelia, 2016).

Pengujian organoleptik adalah pengujian yang didasarkan pada proses


pengindraan. Pengindraan diartikan sebagai suatu proses fisio-psikologis,
yaitu kesadaran atau pengenalan alat indra akan sifat-sifat benda karena
adanya rangsangan yang diterima alat indra yang berasal dari benda tersebut.
Pengindraan dapat juga berarti reaksi mental (sensation) jika alat indra
mendapat rangsangan (stimulus). Reaksi atau kesan yang ditimbulkan karena
adanya rangsangan dapat berupa sikap untuk mendekati atau menjauhi,
menyukai atau tidak menyukai akan benda penyebab rangsangan
(Anonim, 2013)
.

Alam memberikan kepada kita bahan alam darat dan laut berupa
tumbuhan, hewan dan mineral yang jika diadakan identifikasi dan
menentukan sistematikanya, maka diperoleh bahan alam berkhasiat obat. Jika
bahan alam yang berkhasiat obat ini dikoleksi, dikeringkan, diolah, diawetkan
dan disimpan, akan diperoleh bahan yang siap pakai atau yang disebut dengan

1
simplisia, disinilah keterkaitannya dengan farmakognosi
(Nur afni ridwan & Linda priarti, 2016)
.

Simplisia adalah bahan alamiah yang dipergunakan sebagai obat yang


belum mengalami pengolahan apapun juga dan kecuali dinyatakan lain
simplisia merupakan bahan yang dikeringkan. Pemanfaatan tumbuhan
sebagai bahan berkhasiat obat merupakan warisan nenek moyang sejak
dahulu kala. Tumbuhan obat digunakan dalam kurun waktu yang cukup lama
hampir di seluruh dunia. Di Indonesia obat tradisional yang berasal dari
tumbuhan berupa simplisia dan jamu yang dimanfaatkan sebagai obat untuk
menjaga kesehatan dan kecantikan. Praktikum ini dilakukan untuk mengamati
struktur dari tumbuhan berkhasiat obat secara mikroskopik sebagai salah satu
parameter pengujian mutu simplisia yang harus dipenuhi. Dalam rangka
pengawasan mutu tersebut pemeriksaan mikroskopik berguna sebagai alat
identifikasi untuk memastikan kebenaran keberadaan simplisia yang terdapat
dalam suatu sediaan obat (Nur afni ridwan & Linda priarti, 2016).

1.2. Maksud Praktikum

1. Mengetahui bentuk, warna, rasa, dan bau dari simplisia tanaman Sirih
merah (Piper crocatum).
2. Mengetahui unsur-unsur anatomi yang khas dari simplisia tanaman Sirih
merah (Piper crocatum).

1.3. Tujuan Praktikum

1. Mengetahui kekhasan bentuk, warna, rasa, dan bau dari simplisia tanaman
Sirih merah (Piper crocatum).
2. Mengenal fragmen spesifik simplisia tanaman Sirih merah (Piper
crocatum) melalui pengamatan mikroskopik.

2
1.4. Prinsip Praktikum
1. Melakukan identifikasi dengan mengamati bentuk, warna, bau, dan rasa
yang khas pada simplisia tanaman Sirih merah (Piper crocatum)
menggunakan alat pengindera.
2. Melakukan identifikasi dengan mengamati fragmen atau anatomi yang
khas pada simplisia tanaman Sirih merah (Piper crocatum) menggunakan
mikroskop.

3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Pengertian Uji Makroskopik


Makroskopik merupakan pengujian yang dilakukan dengan mata telanjang
atau dengan bantuan kaca pembesar terhadap berbagai organ tanaman yang
digunakan (Depkes, 1995).
Sebagai uji pendahuluan, uji organoleptik dilakukan dengan analisis
menggunakan panca indera yang diarahkan untuk mendeteksi bentuk, warna,
bau dan rasa dari bahan baku simplisia tanaman Sirih merah (Piper
crocatum). Tujuannya adalah untuk mengetahui kebenaran simplisia memiliki
bau, warna, maupun struktur khas tertentu. Bau aromatik maupun rasa yang
khas dari tiap-tiap jenis simplisia dapat digunakan sebagai acuan dalam
penyeleksiannya (Emelda, 2019).
Pemeriksaan organoleptik dan makroskopik dilakukan untuk memeriksa
kemurnian mutu simplisia, dengan menggunakan indera manusia. Caranya
adalah dengan mengamati ciri-ciri luar seperti bentuk, warna, rasa dan bau
simplisia. Bagi mereka yang sudah ahli, dengan hanya memegang dan
melihat saja sudah dapat menentukan derajat atau kelas mutu simplisia yang
diperiksa. Namun demikian, setelah pemeriksaan secara organoleptik
sebaiknya dilanjutkan dengan pemeriksaan secara mikroskopik untuk melihat
ciri-ciri histologi terutama untuk menegaskan keasliannya. Pemeriksaan
selanjutnya adalah untuk menetapkan mutu berdasarkan senyawa aktifnya
(Emelda, 2019).

2.2. Pengertian Uji Mikroskopik


Mikroskopik, pada umumnya meliputi pemeriksaan irisan bahan atau
serbuk dan pemeriksaan anatomi jaringan itu sendiri. Kandungan sel dapat
langsung dilihat di bawah mikroskop atau dilakukan pewarnaan. Sedangkan
untuk pemeriksaan anatomi jaringan dapat dilakukan setelah penetesan
pelarut tertentu, seperti kloralhidrat yang berfungsi untuk menghilangkan

4
kandungan sel seperti amylum dan protein sehingga akan dapat terlihat jelas
di bawah mikroskop (Djauhari, 2012).
Uji mikroskopik digunakan untuk melanjutkan uji organoleptic yang telah
dilakukan sebelumnya. Pada uji mikroskopis dilakukan dengan pengujian
terhadap struktur khas mikro yang dimiliki tiap-tiap jenis simplisia ataupun
bagian-bagiannya. Hal ini juga berperan untuk mencegah terjadinya
kesalahan pemilihan simplisia yang memiliki kemiripan, di mana terkadang
kemiripan tersebut agak sulit untuk dibedakan jika hanya dilakukan dengan
pengamatan menggunakan indera. Uji mikroskopis dapat dilakukan dengan
alat bantu berupa mikroskop untuk memperhatikan struktur anatomi khas
yang terdapat pada simplisia, baik berupa sayatan melintang, radial maupun
terhadap simplisia berupa serbuk secara lebih mendetail (Emelda, 2019).
Kecuali dinyatakan lain, uraian mikroskopik mencakup pengamatan
terhadap penampang melintang simplisia atau bagian simplisia dan terhadap
fragmen pengenal serbuk simplisia (Depkes RI, 1989).

5
BAB III
METODE PRAKTIKUM

3.1. Alat
1. Kertas HVS putih
2. Penggaris
3. Pulpen
4. Cawan perselin
5. Sendok tanduk
6. Tissu
7. Mikroskop
8. Bunsen
9. Objek glass
10. Deck glass
11. Gegep

3.2. Bahan

1. Sampel simplisia Sirih merah (Piper crocatum)


2. Amylum manihot
3. Aquadest
4. Kloralhidrat

3.3. Prosedur Kerja

a. Uji Makroskopik

1. Disiapkan alat dan bahan


2. Diambil kurang lebih 25 gram sampel simplisia sirih merah (Piper
crocatum) dan dimasukkan kedalam cawan porselin.

6
3. Dilakukan pemeriksaan makroskopik dengan mengamati bentuk,
warna, bau, dan rasa menggunakan alat indera yang sesuai.
4. Dicatat hasil pengamatan pada lembar kerja yang telah disiapkan.

b. Uji Mikroskopik

1. Disiapkan alat dan bahan.


2. Diserbukkan simplisia sirih merah (Piper crocatum) dengan kategori
serbuk halus.
3. Diambil serbuk simplisia sirih merah (Piper crocatum) dan diletakkan
diatas objek glass, lalu ditetesi kloralhidrat sebanyak 1 tetes, kemudian
ditutup dengan deck glass.
4. Dilakukan pengamatan dibawah mikroskop dengan menggunakan
pembesaran yang sesuai.
5. Dicatat dan gambar hasil pengamatan pada lembar kerja.

7
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Hasil Praktikum


Tabel 1. Hasil pengamatan uji makroskopik simplisia sirih merah.

Bagian Tanaman, Gambar Hasil Pengamatan Keterangan


Nama Simplisia,
Tanaman Asal
Bagian Tanaman : Bentuk :
Daun Berupa helaian
daun, mengkerut,
Tanaman Asal : terpecah-pecah,
Piper crocatum tidak beraturan.
Ruiz & Pav
Warna :
Nama Simplisia : Permukaan atas
Piperis crocati berwarna hijau
folium kecoklatan,
permukaan bawah
berwarna merah
kecoklatan,
terdapat bercak

Bau :
Khas aromatik

Rasa :
Agak pahit

8
Tabel 2. Hasil pengamatan uji mikroskopik simplisia sirih merah

No. Bagian Tanaman, Gambar Hasil Pengamatan Keterangan


Nama Simplisia,
Tanaman Asal
1 Bagian Pembesaran : 40x 1. Unsur-unsur
Tanaman : 1 xilem
Daun

Tanaman Asal :
Piper crocatum
Ruiz & Pav

Nama Simplisia :
Piperis crocati
folium
2 Bagian Pembesaran : 40x 1. Epidermis
Tanaman : atas
1
Daun 2. Stomata
2
Tanaman Asal :
Piper crocatum
Ruiz & Pav

Nama Simplisia :
Piperis crocati
folium

9
3 Bagian Pembesaran : 40x
Tanaman : 1. Idioblas
Daun berupa sel
1
minyak
Tanaman Asal :
Piper crocatum
Ruiz & Pav

Nama Simplisia :
Piperis crocati
folium

4 Bagian Pembesaran : 40x 1. Berkas


Tanaman : pengangkut
1
Daun dengan
penebalan
Tanaman Asal : tipe tangga
Piper crocatum
Ruiz & Pav

Nama Simplisia :
Piperis crocati
folium

10
5 Bagian Pembesaran : 40x
Tanaman : 1. Epidermis
Daun atas
1 2. Kristal
Tanaman Asal : kalsium
2
Piper crocatum oksalat
Ruiz & Pav

Nama Simplisia :
Piperis crocati
folium

6 Bagian Pembesaran : 40x


Tanaman : 1. Struktur
Pati Singkong fragmen
1 Amylum
Tanaman Asal : manihot
Manihot
utilissima

Nama Simplisia :
Amylum manihot

11
4.2. Pembahasan
a. Uji Makroskopik
Pada praktikum uji makroskopik simplisia tanaman sirih merah (Piper
crocatum) secara organoleptik dengan panca indera meliputi pengamatan
bentuk, warna, bau, dan rasa pada lidah dan tangan. Dalam hal ini harus
diperhatikan bentuk, ukuran, warna, bau, dan rasa dengan teliti dan cermat.
Dan dari hasil pengamatan kami, ditemukan hasil yaitu :

1. Bentuk
Bentuk simplisia tanaman sirih merah (Piper crocatum) berupa helaian
daun, mengkerut, terpecah-pecah, tidak beraturan, ini disebabkan dari
hasil perajangan saat pembuatan simplisia.

2. Warna
Pada permukaan atas berwarna hijau kecoklatan dan terdapat corak-
corak berwarna coklat kekuningan. Pada permukaan bawah berwarna
merah kecoklatan.

3. Bau
Simplisia tanaman sirih merah (Piper crocatum) memiliki bau yang
khas aromatik. Bau ini merupakan ciri khas dari daun sirih merah dan
dapat mempengaruhi penggunaan dan pengolahan simplisia sirih merah
(Piper crocatum).

4. Rasa
Memiliki rasa yang agak pahit, ini mungkin disebabkan karena
kandungan minyak atsiri pada tanaman sirih merah (Piper crocatum)
yang menyebabkan rasa yang agak pahit. Serta mungkin juga
disebabkan dari efek setelah pengeringan simplisia.

12
Dan setelah pengamatan organoleptik dilakukan, kami mengukur tinggi
dan lebar simplisia sirih merah (Piper crocatum), dan didapatkan hasil
rata-rata tingginya mencapai 5,5 cm dan lebar mencapai 4 cm.

b. Uji Mikroskopik
Pada praktikum kali ini, kami melakukan uji mikroskopik terhadap
simplisia sirih merah (Piper crocatum), dan dari hasil pengamatan,
didapatkan hasil fragmen spesifik pada simplisia sirih merah (Piper
crocatum) menggunakan mikroskop dengan pembesaran 40x. :

1. Unsur-unsur xilem
Unsur-unsur xilem adalah bagian penting dari jaringan pengangkut
tumbuhan yang berfungsi untuk mengangkut air dan zat hara mineral
dari tanah ke daun.

2. Epidermis atas dengan stomata


Stomata pada simplisia sirih merah (Piper crocatum) terjadi pada
lapisan epidermis atas dan epidermis bawah. Stomata ini memiliki tipe
anomositik, yaitu dengan dengan 4 – 5 sel tetangga. Stomata adalah
organ tumbuhan yang sangat penting bagi kelangsungan hidup
tumbuhan, karena mereka menjadi tempat terjadinya pertukaran antara
CO2 dan O2 di lingkungan.

3. Idioblas berupa sel minyak


Idioblas berupa sel minyak pada simplisia sirih merah (Piper crocatum)
merupakan salah satu komponen penting yang terdapat dalam daun sirih
merah. Idioblas adalah sel-sel tumbuhan yang mengandung minyak atau
zat warna, dan keberadaannya dapat bervariasi tergantung pada jenis
tumbuhan dan bagian tanaman yang diamati.

13
4. Berkas pengangkut dengan penebalan tipe tangga
Jaringan pengangkut atau berkas pengangkut pada simplisia sirih merah
(Piper crocatum) terdiri dari beberapa jenis jaringan yang berfungsi
untuk mengangkut air, nutrisi, dan zat-zat lainnya dalam tumbuhan.

5. Epidermis atas dan kristal kalsium oksalat


Kristal kalsium oksalat merupakan salah satu jenis kristal yang umum
ditemukan pada bagian simplisia tumbuhan, termasuk simplisia sirih
merah (Piper crocatum). Kristal ini memiliki peran dalam identifikasi
simplisia secara mikroskopik dan dapat memberikan informasi
tambahan terkait sifat-sifat obat dari tumbuhan tersebut.

14
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan
a. Uji Makroskopik
Dari hasil pengamatan uji makroskopik kami pada simplisia tanaman
sirih merah (Piper crocatum) dapat disimpulkan bahwa simplisia sirih
merah memiliki bentuk berupa helaian daun oval, warna hijau kecoklatan,
bau yang khas, dan rasa agak pahit.
Dan dari hasil pengamatan kami dapat disimpulkan bahwa simplisia
sirih merah (Piper crocatum) secara organoleptik telah sesuai dengan
Farmakope Herbal Indonesia.

b. Uji Mikroskopik
Dari hasil pengamatan uji mikroskopik kami yang dilakukan pada
simplisia sirih merah (Piper crocatum) menggunakan mikroskop dengan
pembesaran 40x, dapat disimpulkan bahwa Fragmen spesifik yang kami
temukan dalam pengamatan kami telah sesuai dengan Fragmen spesifik
yang tertera pada Farmakope herbal Indonesia.

5.2. Saran
1. Diharapkan mahasiswa mampu menguasai materi dari praktikum yang
akan dipraktikkan didalam laboratorium.
2. Mahasiswa harus lebih memperhatikan dengan baik sampel yang akan
digunakan.

15
DAFTAR PUSTAKA

Anonim. (2013). Pengujian Organoleptik. Universitas Muhammadiyah Semarang.

Depkes RI. (1995). Farmakope Indonesia (Edisi Keempat). Departemen Kesehatan


Republik Indonesia.

Depkes RI. (1989). Materia Medika Indonesia Jilid 5. Departemen Kesehatan Republik
Indonesia.

Djauhari. (2012). Daftar Obat Esensial Nasional. Departemen Kesehatan Republik


Indonesia.

Emelda. (2019). Farmakognosi. Pustaka baru press.

Nur afni ridwan, & Linda priarti. (2016). Identifikasi simplisia secara mikroskopik.
Scribd.

Resky Amelia. (2016). Uji organoleptik haksel. Scribd.

16
LAMPIRAN

Lampiran 1. Skema kerja Praktikum

PRAKTIKUM
FARMAKOGNOSI

Uji Makroskopik Uji Mikroskopik

Pengamatan
Sampel diserbukkan
Bentuk, Warna,
Bau, dan Rasa
Simplisia
Pengamatan dibawah
mikroskop

Hasil pengamatan
Dicatat pada lembar
Hasil pengamatan
kerja
Dicatat pada lembar
kerja

17
Lampiran 2. Gambar Hasil Praktikum

18
19

Anda mungkin juga menyukai