( Piper Crocatum )
DISUSUN OLEH :
ERNA (22.018.AF)
KELAS : C22
KELOMPOK : KELOMPOK 1
LABORATORIUM FARMAKOGNOSI
TAHUN 2023/2024
BAB I
PENDAHULUAN
Alam memberikan kepada kita bahan alam darat dan laut berupa
tumbuhan, hewan dan mineral yang jika diadakan identifikasi dan
menentukan sistematikanya, maka diperoleh bahan alam berkhasiat obat. Jika
bahan alam yang berkhasiat obat ini dikoleksi, dikeringkan, diolah, diawetkan
dan disimpan, akan diperoleh bahan yang siap pakai atau yang disebut dengan
1
simplisia, disinilah keterkaitannya dengan farmakognosi
(Nur afni ridwan & Linda priarti, 2016)
.
1. Mengetahui bentuk, warna, rasa, dan bau dari simplisia tanaman Sirih
merah (Piper crocatum).
2. Mengetahui unsur-unsur anatomi yang khas dari simplisia tanaman Sirih
merah (Piper crocatum).
1. Mengetahui kekhasan bentuk, warna, rasa, dan bau dari simplisia tanaman
Sirih merah (Piper crocatum).
2. Mengenal fragmen spesifik simplisia tanaman Sirih merah (Piper
crocatum) melalui pengamatan mikroskopik.
2
1.4. Prinsip Praktikum
1. Melakukan identifikasi dengan mengamati bentuk, warna, bau, dan rasa
yang khas pada simplisia tanaman Sirih merah (Piper crocatum)
menggunakan alat pengindera.
2. Melakukan identifikasi dengan mengamati fragmen atau anatomi yang
khas pada simplisia tanaman Sirih merah (Piper crocatum) menggunakan
mikroskop.
3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
4
kandungan sel seperti amylum dan protein sehingga akan dapat terlihat jelas
di bawah mikroskop (Djauhari, 2012).
Uji mikroskopik digunakan untuk melanjutkan uji organoleptic yang telah
dilakukan sebelumnya. Pada uji mikroskopis dilakukan dengan pengujian
terhadap struktur khas mikro yang dimiliki tiap-tiap jenis simplisia ataupun
bagian-bagiannya. Hal ini juga berperan untuk mencegah terjadinya
kesalahan pemilihan simplisia yang memiliki kemiripan, di mana terkadang
kemiripan tersebut agak sulit untuk dibedakan jika hanya dilakukan dengan
pengamatan menggunakan indera. Uji mikroskopis dapat dilakukan dengan
alat bantu berupa mikroskop untuk memperhatikan struktur anatomi khas
yang terdapat pada simplisia, baik berupa sayatan melintang, radial maupun
terhadap simplisia berupa serbuk secara lebih mendetail (Emelda, 2019).
Kecuali dinyatakan lain, uraian mikroskopik mencakup pengamatan
terhadap penampang melintang simplisia atau bagian simplisia dan terhadap
fragmen pengenal serbuk simplisia (Depkes RI, 1989).
5
BAB III
METODE PRAKTIKUM
3.1. Alat
1. Kertas HVS putih
2. Penggaris
3. Pulpen
4. Cawan perselin
5. Sendok tanduk
6. Tissu
7. Mikroskop
8. Bunsen
9. Objek glass
10. Deck glass
11. Gegep
3.2. Bahan
a. Uji Makroskopik
6
3. Dilakukan pemeriksaan makroskopik dengan mengamati bentuk,
warna, bau, dan rasa menggunakan alat indera yang sesuai.
4. Dicatat hasil pengamatan pada lembar kerja yang telah disiapkan.
b. Uji Mikroskopik
7
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
Bau :
Khas aromatik
Rasa :
Agak pahit
8
Tabel 2. Hasil pengamatan uji mikroskopik simplisia sirih merah
Tanaman Asal :
Piper crocatum
Ruiz & Pav
Nama Simplisia :
Piperis crocati
folium
2 Bagian Pembesaran : 40x 1. Epidermis
Tanaman : atas
1
Daun 2. Stomata
2
Tanaman Asal :
Piper crocatum
Ruiz & Pav
Nama Simplisia :
Piperis crocati
folium
9
3 Bagian Pembesaran : 40x
Tanaman : 1. Idioblas
Daun berupa sel
1
minyak
Tanaman Asal :
Piper crocatum
Ruiz & Pav
Nama Simplisia :
Piperis crocati
folium
Nama Simplisia :
Piperis crocati
folium
10
5 Bagian Pembesaran : 40x
Tanaman : 1. Epidermis
Daun atas
1 2. Kristal
Tanaman Asal : kalsium
2
Piper crocatum oksalat
Ruiz & Pav
Nama Simplisia :
Piperis crocati
folium
Nama Simplisia :
Amylum manihot
11
4.2. Pembahasan
a. Uji Makroskopik
Pada praktikum uji makroskopik simplisia tanaman sirih merah (Piper
crocatum) secara organoleptik dengan panca indera meliputi pengamatan
bentuk, warna, bau, dan rasa pada lidah dan tangan. Dalam hal ini harus
diperhatikan bentuk, ukuran, warna, bau, dan rasa dengan teliti dan cermat.
Dan dari hasil pengamatan kami, ditemukan hasil yaitu :
1. Bentuk
Bentuk simplisia tanaman sirih merah (Piper crocatum) berupa helaian
daun, mengkerut, terpecah-pecah, tidak beraturan, ini disebabkan dari
hasil perajangan saat pembuatan simplisia.
2. Warna
Pada permukaan atas berwarna hijau kecoklatan dan terdapat corak-
corak berwarna coklat kekuningan. Pada permukaan bawah berwarna
merah kecoklatan.
3. Bau
Simplisia tanaman sirih merah (Piper crocatum) memiliki bau yang
khas aromatik. Bau ini merupakan ciri khas dari daun sirih merah dan
dapat mempengaruhi penggunaan dan pengolahan simplisia sirih merah
(Piper crocatum).
4. Rasa
Memiliki rasa yang agak pahit, ini mungkin disebabkan karena
kandungan minyak atsiri pada tanaman sirih merah (Piper crocatum)
yang menyebabkan rasa yang agak pahit. Serta mungkin juga
disebabkan dari efek setelah pengeringan simplisia.
12
Dan setelah pengamatan organoleptik dilakukan, kami mengukur tinggi
dan lebar simplisia sirih merah (Piper crocatum), dan didapatkan hasil
rata-rata tingginya mencapai 5,5 cm dan lebar mencapai 4 cm.
b. Uji Mikroskopik
Pada praktikum kali ini, kami melakukan uji mikroskopik terhadap
simplisia sirih merah (Piper crocatum), dan dari hasil pengamatan,
didapatkan hasil fragmen spesifik pada simplisia sirih merah (Piper
crocatum) menggunakan mikroskop dengan pembesaran 40x. :
1. Unsur-unsur xilem
Unsur-unsur xilem adalah bagian penting dari jaringan pengangkut
tumbuhan yang berfungsi untuk mengangkut air dan zat hara mineral
dari tanah ke daun.
13
4. Berkas pengangkut dengan penebalan tipe tangga
Jaringan pengangkut atau berkas pengangkut pada simplisia sirih merah
(Piper crocatum) terdiri dari beberapa jenis jaringan yang berfungsi
untuk mengangkut air, nutrisi, dan zat-zat lainnya dalam tumbuhan.
14
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
a. Uji Makroskopik
Dari hasil pengamatan uji makroskopik kami pada simplisia tanaman
sirih merah (Piper crocatum) dapat disimpulkan bahwa simplisia sirih
merah memiliki bentuk berupa helaian daun oval, warna hijau kecoklatan,
bau yang khas, dan rasa agak pahit.
Dan dari hasil pengamatan kami dapat disimpulkan bahwa simplisia
sirih merah (Piper crocatum) secara organoleptik telah sesuai dengan
Farmakope Herbal Indonesia.
b. Uji Mikroskopik
Dari hasil pengamatan uji mikroskopik kami yang dilakukan pada
simplisia sirih merah (Piper crocatum) menggunakan mikroskop dengan
pembesaran 40x, dapat disimpulkan bahwa Fragmen spesifik yang kami
temukan dalam pengamatan kami telah sesuai dengan Fragmen spesifik
yang tertera pada Farmakope herbal Indonesia.
5.2. Saran
1. Diharapkan mahasiswa mampu menguasai materi dari praktikum yang
akan dipraktikkan didalam laboratorium.
2. Mahasiswa harus lebih memperhatikan dengan baik sampel yang akan
digunakan.
15
DAFTAR PUSTAKA
Depkes RI. (1989). Materia Medika Indonesia Jilid 5. Departemen Kesehatan Republik
Indonesia.
Nur afni ridwan, & Linda priarti. (2016). Identifikasi simplisia secara mikroskopik.
Scribd.
16
LAMPIRAN
PRAKTIKUM
FARMAKOGNOSI
Pengamatan
Sampel diserbukkan
Bentuk, Warna,
Bau, dan Rasa
Simplisia
Pengamatan dibawah
mikroskop
Hasil pengamatan
Dicatat pada lembar
Hasil pengamatan
kerja
Dicatat pada lembar
kerja
17
Lampiran 2. Gambar Hasil Praktikum
18
19