Anda di halaman 1dari 6

LAPORAN PRAKTIKUM

PEMERIKSAAN HAKSEL SECARA MAKROSKOPIK

Nama : Nurjaenah
NIM : 33178K20062
Kelompok : 4 (Empat)
Prodi/Semester : D3 Farmasi / 3 B
Dosen : Apt. Rina Nurhayatina, S.Farm, MP

PROGRAM STUDI D-3 FARMASI

STIKES MUHAMMADIYAH KUNINGAN

TAHUN 2021
PRAKTIKUM II

PEMERIKSAAN HAKSEL SECARA MAKROSKOPIK

I. TUJUAN
Mahasiswa diharafkan dapat melakukan identifikasi beberapa haksel yang
biasa digunakandalam ramuan untuk pengobatan.
II. TEORI

Simplisia dapat diperoleh dari tanaman liar atau dari tanaman yang

sengaja dibudidayakan/dikultur. Tanaman liar disini diartikan sebagai

tanaman yang tumbuh dengan sendirinya di hutan-hutan atau di tempat lain di

luar hutan atau tanaman yang sengaja ditanam tetapi bukan untuk tujuan

memperoleh simplisia untuk obat (misalnya tanaman hias, tanaman pagar).

Haksel merupakan bagian-bagian tanaman seperti akar, batang, daun,

bunga, biji dan lain-lain yang dikeringkan tetapi belum dalam bentuk serbuk.

Sedangkan simplisia merupakan bahan alami yang digunakan sebagai obat

dan belum mengalami proses perubahan apapun, dan kecuali dinyatakan lain

umumnya berupa bahan yang dikeringkan. Simplisia terbagi atas simplisia

nabati, simplisia hewani dan simplisia mineral.


Proses pemanenan dan preparasi simplisia merupakan proses yang dapat
menentukan mutu simplisia dalam berbagai artian, yaitu komposisi senyawa
kandungan, kontaminasi dan stabilitas bahan. Standarisasi suatu simplisia
merupakan pemenuhan terhadap persyaratan sebagai bahan dan penetapan
nilai berbagai parameter dari produk. Standarisasi simplisia mempunyai
pengertian bahwa simplisia yang akan digunakan untuk obat sebagai bahan
baku harus memenuhi persyaratan yang tercantum dalam morfologi Materia
Medika Indonesia ( MMI ).
Kadar senyawa aktif dalam suatu simplisia berbeda-beda antara laintergantung
pada)
- Bagian tanaman yang digunakan
- Umur tanaman atau bagian tanaman pada saat panen
- Waktu panen
- Lingkungan tempat tumbuh
1. Sortasi basah
Sortasi basah dilakukan untuk memisahkan kotoran-kotoran atau bahan-
bahanasing lainnya dari bahan simplisia. #isalnya pada simplisia yang dibuat
dariakar suatu tanaman obat, bahan-bahan asing seperti tanah, kerikil, rumput,
batang, daun, akar yang telah rusak serta pengotor-pengotor lainnya
harusdibuang.
2. Pencucian
Pencucian dilakukan untuk menghilangkan tanah dan pengotor lainnya yang
melekat pada bahan simplisia.Pencucian dilakukan dengan air bersih yang
mengali
3. Perajangan
Beberapa jenis bahna simplisia tertentu ada yang memerlukan proses
perajangan. Perajangan bahan simplisia dilakukan untuk mempermudah
proses pengeringan, pengepakan dan penggilingan
4. .Pengeringan(ujuan pengeringan adalah untuk mendapatkan simplisia yang
tidak mudahrusak, sehingga dapat disimpan dalam waktu lama
5. Sortasi kering
Tujuan sortasi untuk memisahkan benda-benda asing dan pengotor-pengotor
lain yang masih ada dan tertinggal pada simplisia kering.
4.Pengepakan dan penyimpanan
Simplisia dapat rusak, mundur atau berubah mutunya karena faktor luar
dandalam, antara lain cahaya, oksigen, reaksi kimia intern, dehidrasi,
penyerapanair, pengotoran, serangga dan kapang.

ALAT DAN BAHAN


Alat :
Pensil
Penggaris
Kertas gambar dan kamera digital
Mikroskop
Kaca objek
Cover glass
Pipet tetes

Bahan :
Umbi bawang tiawi
Daun Sirsak
Minyak imersi
III. Prosedur kerja
 Siapkan alat dan bahan
 Sayat umbi bawang tawai sebagai sampel
 Letakan pada kaca objek lalu tetesi 1 tetes minyak imersi, tutup
menggunakan cover glass
 Amati menggunakan mikroskop
 Lalu gambar sesuai dengan yang diamati menggunakan mikroskop
 Perlakuan Daun sirsak sama dengan Umbi bawang tawai
IV. Hasil Praktikum
UMBI BAWANG TAWAI
Nama : Bawang Merah
Nama Latin : Alium Cepa L
Uji Organoleptik
Rasa : Pahit
Bau : Menyengat
Ukuran : Diameter : 1,00 – 2,27 cm
Tinggi : 1,5 – 2,25 cm
Warna : Ungu
Bentuk : Pipih agak bulat
Kandungan : Carbohidrat, Protein, Serat, Folat, Magnesium, dan Senyawa
Sulfur Organik
Manfaat :Menjag, Kesehatan jantung, Pengontrol gila darah, Reaksi alergi
Uji Mikroskopik

DAUN SIRSAK
Nama : Daun sirsak
Nama Latin : Annona Muncata Folium
Uji Organoleptis :
Rasa : Khas Aromatik
Bau : Agak kelat
Warna : Hijau kecoklatan
Bentuk : Jorong
Susunan tulang : Menyurip
Kandungan : Vitamin A,B,C, Kalium, Pruktosa dan Protein, dan Senyawa
asetogenin
Manfaat : Mengobati kanker, Diabetes , Asam urat, dan Rematik
Uji Mikroskopis :

V. Pembahasan
Pada praktikum kali ini yaitu Pemeriksaan Haksel Secara Makroskopis,
Sampel yang akan diamati adalah daun sirsak dan umbi bawang tawai. Daun
sirsak disayat diletakan pada objek glass lalu tetesi minyak imersi dan tutup
menggunakan cover glass, lalu amati menggunakan mikroskop dan hasil
pengamatan digambar pada kertas gambar. Begitupun dengan umbi bawang
tawai disayat sedikit lalu lrtakkan pada objek glass lalu tetesi minyak imersi
laku tutup dengan menggunakan cover glass, lalu amati menggunakan
mikroskop lalu hasil pengamatan digambar pada buku gambar.

VI. Kesimpulan

Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan maka dapat disimpulkan bahwa


identifikasi simplisia yang dilakukan dengan cara organoleptik
meliputi pengujian morfologi, yaitu berdasarkan warna, bau, dan rasa, dari
simplisia tersebut. Makroskopik merupakan pengujian yang dilakukan dengan
mata telanjang atau dengan bantuan kaca pembesar terhadap berbagai organ
tanaman yang digunakan untuk simplisia. Mikroskopik, pada umumnya
meliputi pemeriksaan irisan bahan atau serbuk dan pemeriksaan anatomi
jaringan itu sendiri.

DAFTAR PUSTAKA
Farmacy asman. 2016. Pemeriksaan Haksel.
Rizky Atika .2017. Permeriksaan Haksel. Stikes Muhammadiyah Kudus
Kusuma Dewi Shintia. Pemeriksaan Haksel Simplisia

LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai