ALAT BAHAN
1. Timbangan 1. Tanaman yang digunakan
2. Pisau atau alat mesin perajang khusus 2. Sumber air
3. Tempat penyimpanan simplisia 3. Minyak Imersi
4. Wadah
5. ATK
6. Mikroskop
7. Kaca objek
8. Kaca penutup
9. Cawan petri
10. Blender atau alat penghalus simplisia
PROSEDUR KERJA
Penyiapan simplisia
a) Pengumpulan bahan baku
Disiapkan bahan tanaman yang akan dijadikan simplisia, tentukan bagian
tanaman yang digunakan, umur tanaman, waktu panen dan lingkungan tempat
tumbuh.
b) Sortasi basah atau pencucian
1) dipisahkan kotoran-kotoran atau bahan asing lainnya dari bahan tanaman
seperti tanah, kerikil, rumput, batang, daun, akar yang telah rusak, serta
pengotoran lainnya harus dibuang.
2) Pencucian dilakukan dengan air yang mengalir yang bersih, seperti air dari
mata air, air sumur atau air PAM. Timbang berat basah bahan baku
simplisia.
PROSEDUR KERJA
c) Perajangan
1) Dengan dirajang secara vertikal beraturan.
2) Perajangan dilakukan dengan pisau atau dengan alat mesin perajang
khusus sehingga diperoleh irisan tipis atau potongan dengan ukuran yang
dikehendaki.
3) Semakin tipis bahan yang akan dikeringkan, semakin cepat penguapan air,
sehingga mempercepat waktu pengeringan. Akan tetapi irisan yang terlalu
tipis juga dapat menyebabkan berkurang atau hilangnya zat berkhasiat yang
mudah menguap.
d) Pengeringan
1) Dijemur dibawah sinar matahari tidak langsung
2) Lama pengeringan sekitar 7 hari
PROSEDUR KERJA
e) Sortasi kering
1) Pisahkan benda-benda asing seperti bagian-bagian tanaman yang tidak
diinginkan dan pengotoran-pengotoran lain yang masih ada dan tertinggal
pada simplisia kering.
2) Timbang berat kering simplisia.
3) Hitung kadar air simplisia dalam satuan persen.
f) Penyimpanan dan Pengepakan
1) Simplisia dapat rusak atau berkurang atau berubah mutunya karena
berbagai faktor luar, oleh karena itu perhatikan cara penyimpanan dan
pengepakan
2) Lihat literatur tentang faktor luar yang dimaksud
PROSEDUR KERJA
d) Uji Mikroskopik
Pemeriksaan mikroskopik dilakukan terhadap serbuk simplisia. Serbuk
simplisia diletakkan pada kaca objek, ditetesi dengan pelarut tertentu lalu
ditutup dengan kaca penutup selanjutnya diamati di bawah mikroskop (Fitrya,
2010). Pelarut yang digunakan adalah minyak imersi untuk melihat bentuk
stomata dan air untuk melihat fragmen lainnya.
PROSEDUR KERJA
Pengamatan Organoleptik
Bagian
Tanaman
Warna Bau Rasa Bentuk/ Tekstur
kuning khas
Herba meniran pahit serbuk hablur
kecoklatan aromatik
HASIL PERCOBAAN
Makroskopik Mikroskopik
Sedangkan uji mikroskopik merupakan uji yang dilakukan dengan melihat bentuk anatomi
jaringan yang khas dengan menggunakan mikroskop dengan pembesaran tertentu yang
disesuaikan dengan simplisia herba meniran yang diuji, yaitu berupa serbuk, sebelumnya
simplisia dibuat preparat pada kaca gelas objek. Pembuatan preparat menggunakan
minyak imersi untuk memperjelas pada saat pengamatan di bawah mikroskpop. Uji
mikroskop bertujuan untuk menentukan fragmen pengenal yang terdapat pada herba
meniran sehingga dapat mencegah pemalsuan simplisia. Hasil pemeriksaan mikroskopik
terhadap serbuk simplisia herba meniran menunjukkan adanya fragmen epidermis atas
dengan kristal kalsium oksalat bentuk roset; Epidermis atas dengan kristal kalsium oksalat
bentuk prisma di palisade; Epidermis bawah dengan stomata; Kulit buah dengan dinding
tangensial serupa serabut sklerenkim dan kulit biji tampak tangensial.
PEMBAHASAN
simplisia diletakkan dibawah hasil uji mikroskop epidermis atas dengan kristal
mikroskop kalsium oksalat bentuk roset
LAMPIRAN
Epidermis bawah dengan Epidermis atas dengan kristal Kulit buah dengan dinding
stomata kalsium oksalat bentuk prisma di tangensial serupa serabut
palisade sklerenkim
LAMPIRAN