Anda di halaman 1dari 21

PRAKTIKUM KIMIA BAHAN ALAM

Identifikasi organoleptis, makroskopis dan


mikroskopis dari simplisia semen, frusctus dan herba
KELOMPOK 5

Aulia Febrianti (2111102415121)


Putri Salsabilla Aliyu (2111102415093)
Putri Dwi Rahayu (2111102415144)
Selmi Putri (2111102415142)
Virgiawan Yoga Pratama (2111102415089)
Yunita Dewi Yanti (2111102415085)
TINJAUAN PUSTAKA

• Herba adalah tanaman kecil yang berbatang lunak, tinggi hanya


beberapa centimeter sampai beberapa meter. Bagian tanaman yang
termasuk golongan herba ini adalah sebagian atau keseluruhan organ-
organ dari tanaman yang dapat dipakai sebagai bahan obat. Simplisia
terdiri dari daun dan batang kadang-kadang ada bunga, cabang,
ranting dan akar.
• Herba meniran (phyllanthi herba) berfungsi sebagai antibakteri atau
antibiotik, antihepatotoksik, antipiretik, antitusif, antiradang, antivirus,
diuretik, ekspektoran, hipoglikemik, dan sebagai immunostimulan.
• Kandungan utama meniran adalah flavonoid, saponin, dan polifenol
ALAT & BAHAN

ALAT BAHAN
1. Timbangan 1. Tanaman yang digunakan
2. Pisau atau alat mesin perajang khusus 2. Sumber air
3. Tempat penyimpanan simplisia 3. Minyak Imersi
4. Wadah
5. ATK
6. Mikroskop
7. Kaca objek
8. Kaca penutup
9. Cawan petri
10. Blender atau alat penghalus simplisia
PROSEDUR KERJA

Penyiapan simplisia
a) Pengumpulan bahan baku
Disiapkan bahan tanaman yang akan dijadikan simplisia, tentukan bagian
tanaman yang digunakan, umur tanaman, waktu panen dan lingkungan tempat
tumbuh.
b) Sortasi basah atau pencucian
1) dipisahkan kotoran-kotoran atau bahan asing lainnya dari bahan tanaman
seperti tanah, kerikil, rumput, batang, daun, akar yang telah rusak, serta
pengotoran lainnya harus dibuang.
2) Pencucian dilakukan dengan air yang mengalir yang bersih, seperti air dari
mata air, air sumur atau air PAM. Timbang berat basah bahan baku
simplisia.
PROSEDUR KERJA

c) Perajangan
1) Dengan dirajang secara vertikal beraturan.
2) Perajangan dilakukan dengan pisau atau dengan alat mesin perajang
khusus sehingga diperoleh irisan tipis atau potongan dengan ukuran yang
dikehendaki.
3) Semakin tipis bahan yang akan dikeringkan, semakin cepat penguapan air,
sehingga mempercepat waktu pengeringan. Akan tetapi irisan yang terlalu
tipis juga dapat menyebabkan berkurang atau hilangnya zat berkhasiat yang
mudah menguap.
d) Pengeringan
1) Dijemur dibawah sinar matahari tidak langsung
2) Lama pengeringan sekitar 7 hari
PROSEDUR KERJA

e) Sortasi kering
1) Pisahkan benda-benda asing seperti bagian-bagian tanaman yang tidak
diinginkan dan pengotoran-pengotoran lain yang masih ada dan tertinggal
pada simplisia kering.
2) Timbang berat kering simplisia.
3) Hitung kadar air simplisia dalam satuan persen.
f) Penyimpanan dan Pengepakan
1) Simplisia dapat rusak atau berkurang atau berubah mutunya karena
berbagai faktor luar, oleh karena itu perhatikan cara penyimpanan dan
pengepakan
2) Lihat literatur tentang faktor luar yang dimaksud
PROSEDUR KERJA

Standarisasi Simplisia Spesifik


a) Identitas
Pendiskripsian tata nama, yaitu nama ekstrak, nama latin tumbuhan, sinonim,
nama daerah, bagian tumbuhan yang digunakan, taksonomi, hingga deskripsi
tanaman.
b) Organoleptik
Menggunakan panca indra untuk mendeskripsikan pemerian, bentuk, warna,
bau dan rasa simplisia.
c) Uji Makroskopik
Pengamatan makroskopik dilakukan dengan cara pengamatan visual secara
langsung dengan mengamati karakteristik sampel.
PROSEDUR KERJA

d) Uji Mikroskopik
Pemeriksaan mikroskopik dilakukan terhadap serbuk simplisia. Serbuk
simplisia diletakkan pada kaca objek, ditetesi dengan pelarut tertentu lalu
ditutup dengan kaca penutup selanjutnya diamati di bawah mikroskop (Fitrya,
2010). Pelarut yang digunakan adalah minyak imersi untuk melihat bentuk
stomata dan air untuk melihat fragmen lainnya.
PROSEDUR KERJA

Standarisasi Simplisia Non Spesifik


a) Susut Pengeringan
1) Ditimbang cawan petri kosong
2) Ditimbang seksama 2 g simplisia dalam cawan petri yang sebelumnya telah
dipanaskan pada suhu 105ºC selama 30 menit dan telah ditara.
3) Jika zat berupa hablur besar, sebelum ditimbang digerus dengan cepat
sampai ukuran simplisia lebih kurang 2 mm.
4) Diratakan simplisia dalam cawan petri
5) Ditimbang beratnya
6) Dimasukkan ke dalam oven
7) Dibuka tutupnya, dikeringkan pada suhu 105ºC sampai bobot tetap
HASIL PERCOBAAN

Pengamatan Organoleptik
Bagian
Tanaman
Warna Bau Rasa Bentuk/ Tekstur

kuning khas
Herba meniran pahit serbuk hablur
kecoklatan aromatik
HASIL PERCOBAAN

Makroskopik Mikroskopik

• Epidermis atas dengan kristal kalsium oksalat bentuk roset


batang bentuk bulat, daun kecil, bentuk bundar telur sampai bundar • Epidermis atas dengan kristal kalsium oksalat bentuk prisma di
memanjang; panjang helai daun 11 cm, lebar 0,5 mm; bunga dan buah palisade
terdapat pada ketiak daun atau terlepas; buah bentuk bulat berwarna • Epidermis bawah dengan stomata
hijau kekuningan sampai kuning kecokelatan • Kulit buah dengan dinding tangensial serupa serabut sklerenkim
• Kulit biji tampak tangensial
HASIL PERCOBAAN

Berat sebelum % Kadar


Berat akhir
pemanasan penyusutan

Susut Pengeringan 2,019 1,808 10,45%


PEMBAHASAN

Karakterisasi organoleptik simplisia yang dilakukan meliputi pengujian makroskopik dan


mikroskopik serbuk simplisia dan dibandingkan dengan parameter standarnya.
Uji makroskopik merupakan bagian karakterisasi tumbuhan bertujuan untuk pemeriksaan
awal dengan mengamati bentuk organoleptik simplisia menggunakan panca indra dengan
mendiskripsikan bentuk, warna, bau dan rasa simplisia. Hasil pemeriksaan makroskopik
terhadap herba meniran menunjukkan herba meniran memiliki batang bentuk bulat, daun
kecil, bentuk bundar telur sampai bundar memanjang; panjang helai daun 11 cm, lebar 0,5
mm; bunga dan buah terdapat pada ketiak daun atau terlepas; buah bentuk bulat
berwarna hijau kekuningan sampai kuning kecokelatan. Sedangkan hasil pemeriksaan
makroskopik terhadap simplisia herba meniran menunjukkan herba meniran berwarna
kuning kecoklatan, bau khas aromatik, rasa pahit dan berbentuk serbuk hablur
PEMBAHASAN

Sedangkan uji mikroskopik merupakan uji yang dilakukan dengan melihat bentuk anatomi
jaringan yang khas dengan menggunakan mikroskop dengan pembesaran tertentu yang
disesuaikan dengan simplisia herba meniran yang diuji, yaitu berupa serbuk, sebelumnya
simplisia dibuat preparat pada kaca gelas objek. Pembuatan preparat menggunakan
minyak imersi untuk memperjelas pada saat pengamatan di bawah mikroskpop. Uji
mikroskop bertujuan untuk menentukan fragmen pengenal yang terdapat pada herba
meniran sehingga dapat mencegah pemalsuan simplisia. Hasil pemeriksaan mikroskopik
terhadap serbuk simplisia herba meniran menunjukkan adanya fragmen epidermis atas
dengan kristal kalsium oksalat bentuk roset; Epidermis atas dengan kristal kalsium oksalat
bentuk prisma di palisade; Epidermis bawah dengan stomata; Kulit buah dengan dinding
tangensial serupa serabut sklerenkim dan kulit biji tampak tangensial.
PEMBAHASAN

Susut pengeringan adalah persentase senyawa yang menghilang selama proses


pemanasan (tidak hanya menggambarkan air yang hilang, tetapi juga senyawa menguap
lain yang hilang). Pengukuran sisa zat dilakukan dengan pengeringan pada temperatur
105°C selama 30 menit atau sampai berat konstan dan dinyatakan dalam persen. Susut
pengeringan dapat memberikan informasi tentang rentang batas maksimum jumlah
senyawa yang hilang selama proses pengeringan. Pada pengujian sampel simplisia herba
meniran didapat hasil susut pengeringan sebesar 10,45%. Menurut Farmakope Herbal
Indonesia (2017) batas susut pengeringan pada simplisia yaitu tidak lebih dari 10%,
sehingga dapat dinyatakan bahwa sampel simplisia herba meniran tidak memenuhi syarat,
kemungkinan diakibatkan oleh kurang lamanya pengeringan atau penjemuran simplisia
sehingga mengakibatkan hasil susut pengeringan masih tinggi.
KESIMPULAN

Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan maka dapat disimpulkan bahwa :


1) Pada uji organoleptik terhadap simplisia herba meniran didapatkan hasil berwarna kuning
kecoklatan, bau khas aromatik, rasa pahit dan berbentuk serbuk hablur.
2) Pada uji makroskopik terhadap herba meniran didapatkan hasil herba meniran memiliki batang
bentuk bulat, daun kecil, bentuk bundar telur sampai bundar memanjang; panjang helai daun 11
cm, lebar 0,5 mm; bunga dan buah terdapat pada ketiak daun atau terlepas; buah bentuk bulat
berwarna hijau kekuningan sampai kuning kecokelatan.
3) Pada uji mikroskopik terhadap herba meniran didapatkan hasil adanya fragmen epidermis atas
dengan kristal kalsium oksalat bentuk roset; Epidermis atas dengan kristal kalsium oksalat bentuk
prisma di palisade; Epidermis bawah dengan stomata; Kulit buah dengan dinding tangensial
serupa serabut sklerenkim dan kulit biji tampak tangensial.
4) Pada penilaian susut pengeringan didapatkan hasil 10,45%, yaitu sampel simplisia herba meniran
tidak memenuhi syarat
LAMPIRAN

simplisia diletakkan dibawah hasil uji mikroskop epidermis atas dengan kristal
mikroskop kalsium oksalat bentuk roset
LAMPIRAN

Epidermis bawah dengan Epidermis atas dengan kristal Kulit buah dengan dinding
stomata kalsium oksalat bentuk prisma di tangensial serupa serabut
palisade sklerenkim
LAMPIRAN

berat sebelum pemanasan berat akhir % kadar susut pengeringan


TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai