Anda di halaman 1dari 19

Ujian Laboratorium

Daun Cengkeh
(Syzygium
aromaticum)
Dosen pengampu: Ibu Anugrah Umar, S.Farm M.Si
Introduction
Kegiatan PKL dilaksanakan pada tanggal 24 september 2023 di desa Battang, kecamatan Wara Barat,
kota Palopo, provinsi Sulawesi Selatan

Cengkeh (Syzygium aromaticum) Kingdom : Plantae


merupakan tanaman yang biasa digunakan Divisi : Spermatophyta
sebagai bumbu kuliner dan terkenal telah Kelas : Dicotyledoneae
banyak digunakan selama berabad-abad
Ordo : Myrtales
dalam pengobatan tradisional untuk
Famili : Myrtaceae
banyak penyakit seperti sakit gigi, rasa
mulas sewaktu haid, rematik, pegal linu, Genus : Syzygium

masuk angin, sebagai ramuan penghangat Spesies : Syzygium aromaticum L.


badan dan penghilang rasa mual.
Morfologi Cengkeh
Cengkeh termasuk jenis tumbuhan yang memiliki
batang pohon besar dan berkayu keras, tingginya
dapat mencapai 20-30 m dan cabang-cabangnya
cukup lebat. Daun cengkeh berwarna hijau
berbentuk bulat telur memanjang dengan
mempunyai lebar sekitar 2-3cm dan panjang daun
tanpa tangkai berkisar 7,5-12,5 cm. Adapun bunga
atau buah cengkeh akan muncul pada ujung ranting
daun dengan tangkai pendek biasanya berwarna
keungu-unguan, kemudian berubah menjadi
kuning kehijau-hijauan dan berubah lagi menjadi
merah muda apabila sudah tua.
Pengambilan Sampel Bahan Baku Simplisia, Herbarium Basah, Dan
Herbarium Kering
Simplisia adalah bahan alam yang digunakan sebagai obat yang belum mengalami pengolahan apapun
juga, kecuali dinyatakan lain berupa bahan yang telah dikeringkan.

Panen bahan Sortasi basah Penimbangan Pencucian


baku bahan

Penyerbukkan Sortasi kering Pengeringan Perajangan


simplisia bahan
Pengambilan Sampel Bahan Baku Simplisia, Herbarium Basah, Dan
Herbarium Kering
Herbarium adalah material tumbuhan yang telah diawetkan (disebut juga spesimen herbarium).
Herbarium terbagi dua yaitu herbarium basah dan herbraium kering.

Herbarium Basah Prosedur Kerja


Herbarium basah adalah adalah spesimen tumbuhan 1. Ambillah sampel yang utuh dari
yang telah diawetkan dan disimpan dalam suatu akar hingga buah (jika ada)
larutan seperti alkohol atau formalin 2. Lalu bersihkan sampel dengan
menggunakan air mengalir
3. Setelah itu, masukkan ke dalam
toples yang telah diisi dengan
alkohol
4. Tutup toples dengan rapat dengan
menggunakan isolasi
Herbarium Kering Prosedur Kerja
Herbarium kering adalah material tumbuhan yang 1. Ambillah sampel dengan anatomi yang
telah diawetkan dengan cara dikeringkan atau masih utuh dari akar hingga buah (jika
disebut juga spesimen herbarium kering. ada)
2. Lalu bersihkan dari benda asing atau
kotoran yang menempel
3. Setelah itu, letakkan sampel diatas
karton yang telah dibungkus koran lalu
semprotkan alkohol secukupnya
4. Tutup sampel dengan karton kembali
dan rekatkan tiap ujung sisi celah
dengan isolasi hingga kedap udara
5. Sampel haris disemprotkan alkohol tiap
pagi hari hingga mengering agar mudah
dibingkai
Pemeriksaan Anatomi Sampel Tanaman Daun Cengkeh
(Syzygium aromaticum) Secara Mikroskopik
Pemeriksaan anatomi tumbuhan merupakan ilmu yang mempelajari tentang jaringan dan struktur sel organ
pada tumbuhan secara mikroskopis yang bertujuan untuk mengetahui struktur anatomi tanaman cengkeh
dengan mengamati bentuk fisik dari akar, batang, dan daun serta bentuk sel dan jaringan tumbuhan.

Prosedur Kerja Hasil


1. Ambillah sampel lalu bersihkan dengan air 1. Epidermis berfungsi mengatur keluarnya air pada
mengalir permukaan daun
2. Lalu buatlah preparat dari masing-masing 2. Empulur berfungsi untuk menyimpan cadangan
bagian sampel makanan
3. Setelah itu, letakkan pada objek glass lalu 3. Korteks berfungsi dalam transportasi hara dari
basahkan dengan reagen kloralhidrat dan epidermis kedalam akar dan juga menjadibagian
panaskan diatas bunsen penyimpanan cadangan dalam bentuk pati
4. Tutup objek glass dengan deck glass 4. Stomata berfungsi sebagai tempat pertukaran gas
kemudian letakkan pada meja preparat seperti CO2 dalam proses fotosintesis
mikroskop untuk diamati struktur 5. Berkas pembuluh berfungsi mengangkut air, garam
anatominya tanah, serta zat-zat hasil fotosintesos.
Dari pemeriksaan yang telah dilakukan diperoleh :

Gambar Mikroskop Gambar Mikroskop Gambar Mikroskop


Akar Batang Daun

1
1 2 1
3
2 2
4
Perbesaran 4x Perbesaran 10x Perbesaran 10x

Keterangan Keterangan Keterangan


1. Epidermis 1. Epidermis 1. Epidermis
2. Berkas pembuluh 2. Korteks 2. Stomata
3. Empulur
4. Berkas pembuluh
Pengujian Organoleptik
Pengujian ini bertujuan untuk mendeskripsikan tekstur, bau, rasa, dan warna dari
simplisia dengan menggunakan panca indera sehingga didapatkan hasil yang objektif.

Prosedur Kerja Hasil


1. Ambillah sedikit serbuk simplisia daun cengkeh No Uji Hasil
2. Lalu lakukan uji tekstur dengan cara diraba 1. Tekstur Serbuk agak kasar
menggunakan indra peraba yaitu kulit atau jari
3. Pada uji aroma dilakukan dengan cara menghirup
2. Bau Menyerupai bau
serbuk simplisia menggunakan indra pembau yaitu khas daun cengkeh
hidung
3. Rasa Rasa pahit dan
4. Kemudian pada uji rasa dilakukan dengan cara
sedikit pedas
mencicipi serbuk simplisia menggunakan indra
pengecap yaitu lidah 4. Warna Berwarna cokelat
5. Terakhir pada uji warna dilakukan dengan cara kekuningan
mengamati serbuk simplisia menggunakan indra
penglihatan yaitu mata
Penetapan Susut Pengeringan
Susut pengeringan adalah pengukuran zat setelah pengeringan yang bertujuan untuk memberikan batas
maksimal (rentang) besarnya zat yang hilang selama proses pengeringan.

Prosedur Kerja Hasil


1. Timbang capor kosong lalu catat beratnya yaitu 55,7 gr Dari pengujian ini diperoleh bahwa
2. Capor tersebut dipanaskan di oven pada suhu 105°C simplisia daun cengkeh memiliki susut
selama 30 menit
pengeringan sebesar 5%, yang dimana
3. Keluarkan capor dari oven lalu dinginkan pada
deksikator kemudian timbang dan catat hasilnya memenuhi persyaratan mutu simplisia
4. Masukkan 2 gr sampel simplisia ke dalam capor lalu yang baik yaitu ≤ 10% sesuai dengan
timbang dan catat bobotnya literatur Handayani (2017).
5. Setelah itu, masukkan ke dalam iven pada suhu 105°C
selama 30 menit
6. Lalu keluarkan dari oven dan dinginkan di dalam
deksikator
7. Timbang kembali hingga di dapat bobot konstan
Penetapan Kadar Air
Penetapan kadar air adalah pengukuran kadar air pada simplisia yang telah dikeringkan dan
diserbukkan. Pengujian ini bertujuan untuk memberikan batasan minimal rentang besarnya kandungan
air di dalam serbuk simplisia tersebut.

Prosedur Kerja Hasil


1. Timbang capor kosong kemudian panaskan di oven Dari pengujian ini diperoleh bahwa
pada suhu 105°C selama 30 menit simplisia daun cengkeh memiliki kadar
2. Setelah 30 menit, keluarkan capor dan dinginkan air sebesar 10%, yang dimana
3. Setelah dingin, capor ditimbang dan catat bobotnya
4. Masukkan serbuk simplisia sebanyak 10 gram ke dalam
memenuhi persyaratan mutu simplisia
capor tersebut lalu panaskan di dalam oven pada suhu yang baik yaitu ≤ 10% sesuai dengan
105°C selama 5 jam literatur Kemenkes RI (2011).
5. Lalu keluarkan dari oven, dinginkan di dalam
deksikator dan timbang bobtnya
6. Panaskan kembali capor tersebut ke dalam oven pada
suhu 105°C selama 10 menit
7. Keluarkan dan timbang kembali beratnya, lakukan
hingga diperoleh bobot konstan.
Penetapan Kadar Abu
Kadar abu merupakan parameter yang menunjukkan nilai kandungan anorganik (mineral) yang ada di
dalam bahan. Pengujian ini bertujuan untuk mengetahui baik atau tidaknya pegelolaan, jenis bahan
dan nilai keaslian bahan yang digunakan.

Prosedur Kerja Hasil


1. Timbang capor kosong kemudian panaskan didalam Dari pengujian ini diperoleh bahwa
tanur pada suhu 100-105°C selama 30 menit simplisia daun cengkeh memiliki kadar
2. Setelah 30 menit, keluarkan capor dan dinginkan air sebesar 15%, yang dimana
3. Setelah dingin, capor ditimbang dan catat bobotnya
4. Panaskan kembali capor tersebut pada suhu yang sama
memenuhi persyaratan mutu simplisia
selama 10 menit, lalu keluarkan, dinginkan dan yang baik yaitu ≤ 16% sesuai dengan
timbang kembali literatur Rahmaniati dkk (2018).
5. Masukkan serbuk simplisia sebanyak 5 gram ke dalam
capor tersebut lalu panaskan di dalam tanur pada suhu
550°C selama 5 jam
6. Setelah pemanasan, cawan didinginkan lalu timbang
hingga diperoleh bobot tetap atau konstan
Ekstraksi
Ekstraksi adalah suatu proses penyarian zat aktif dari bagian tanaman obat yang bertujuan untuk menarik
komponen kimia yang terdapat dalam bagian tumbuhan obat tersebut.

Kadar Sari Larut Etanol Prosedur Kerja


Penetapan ini digunakan untuk mengetahui atau 1. Timbang serbuk simplisia sebanyak 5 gr
menentukan presentase bahan baku tersebut dapat 2. Lalu masukkan ke dalam toples kaca dan
tambahkan etanol sebanyak 100 ml untuk di
larut dalam pelarut organik seperti etanol
maserasi
3. Campuran tersebut didiamkan dan kemudian di
Hasil saring
Dari pengujian ini diperoleh bahwa 4. Sebanyak 20 ml filtrat diuapkan didalam
cawan porselen yang telah ditimbang
simplisia daun cengkeh memiliki kadar air 5. Filtrat diuapkan hingga benar-benar kering
sebesar 30%, yang dimana memenuhi 6. Timbang bobot cawan berisi filtrat yang telah
persyaratan mutu simplisia yang baik yaitu kering lalu hitung kadarnya
≥6,7% sesuai dengan literatur Maryam dkk
(2020).
Kadar Sari Larut Air Prosedur Kerja
1. Timbang serbuk simplisia sebanyak 5 gr
Penetapan ini digunakan untuk 2. Lalu masukkan ke dalam toples kaca dan
menentukan presentase dari bahan baku tambahkan air jenuh kloroform sebanyak 100
tersebut dapat tersari larut dalam pelarut ml untuk dimaserasi
air. 3. Campuran tersebut didiamkan dan kemudian di
saring
4. Sebanyak 20 ml filtrat diuapkan didalam
cawan porselen yang telah ditimbang
Hasil 5.
6.
Filtrat diuapkan hingga benar-benar kering
Timbang bobot cawan berisi filtrat yang telah
Dari pengujian ini diperoleh bahwa kering lalu hitung kadarnya
simplisia daun cengkeh memiliki kadar air
sebesar 30%, yang dimana memenuhi
persyaratan mutu simplisia yang baik yaitu
≥12% sesuai dengan literatur Maryam dkk
(2020).
Identifikasi Golongan Senyawa
Pengujian ini bertujuan untuk menentukan kandungan senyawa aktif metabolit yang terkandung dalam
tanaman sehingga dapat digunakan sebagai pengobatan penyakit

Prosedur Kerja
1. Saponin
a). Timbang simplisia sebanyak 0,5 gr lalu masukkan ke dalam tabung reaksi, kemudian ambillah ekstrak air dan etanol
secukupnya lalu masukkan dalam tabung reaksi maasing-masing 1 tabung
b). Tambahkan 10 ml air panas pada masing-masing tabung, lalu didinginkan kemudian dikocok kuat-kuat selama 10
detik hingga terbentuk buih
c). Diamkan selama 10 menit setelah itu, tambahkan 1 tetes asam kloorida 2N
d). Jika buih tidak hilang maka sampel positif mengandung saponin, namun jika sebaliknya berarti sampel negatif
mengandung saponin
2. Flavonoid
a). Masukkan simplisia dan ekstrak air etanol secukupnya ke dalam tabung reaksi
b). Tambahkan dengan 2 ml aquadest panas lalu tambahkan etanol 3 tetes, serbuk magnesium secukupnya dan HCl
pekat 3 tetes
c). Amati perubahan yang terjadi, jika terbentuk larutan warna merah, kuning atau jingga menunjukkan sampel
mengandung flavonoid
3. Alkoloid
a). Pada uji simplisia, masukkan 1 gr simplisia sedangkan pada uji ekstrak, masukkan secukupnya ekstrak air dan etanol
ke dalam gelas beaker berbeda
b). Lalu tambahkan 1 ml asam klorida 2N dan 9 ml air panas ke dalam masing-masing gelas beaker kemudian
homogenkan
c). Setelah itu, dinginkan dan saring lalu masukkan larutan uji tersebut secukupnya ke dalam 3 tabung reaksi berbeda
d). Pada tabung pertama, larutan uji ditambahkan pereaksi bauchardat LP 3 tetes, jika terbentuk endapan coklat sampai
hitam maka positif mengandung alkaloid
e). Pada tabung kedua, larutan uji ditambahkan pereaksi mayer LP 3 tetes, jika terbentuk endapan putih sampai kuning
maka positif mengandung alkaloid
f). Pada tabung ketiga, larutan uji ditambahkan pereaksi dragendorff LP 3 tetes, jika terbentuk endapan jingga coklat
maka positif mengandung alkaloid.
4. Tanin
a). Masukkan simplisia dan ekstrak air etanol secukupnya ke dalam tabung reaksi berbeda
b). Lalu tambahkan 1 ml larutan Fe(III) klorida 10% kemudian kocok hingga homogen
c). Amati perubahan yang terjadi, jika terbentuk larutan warna biru tua, biru kehitaman, hitam kehijauan maka
menunjukkan sampel positif mengandung tanin.
Tabel identifikasi senyawa sampel simplisia

No Senyawa Keterangan Hasil

1. Saponin Terbentuknya busa + +


2. Flavonoid Terbentuk warna merah ─ ─
3. Alkaloid Tidak terbentuk endapan coklat ─ ─
Tidak terbentuk endapan putih ─ ─

Tidak terbentuk endapan jingga ─ ─


4. Tanin Terbentuk warna hijau kehitaman + +
Tabel identifikasi senyawa sampel ekstrak

Hasil
No Senyawa Keterangan
Sari larut Sari larut
air etanol
1. Saponin Terbentuknya busa + +
2. Flavonoid Terbentuk warna merah + +
3. Alkaloid Tidak terbentuk endapan coklat ─ ─
Tidak terbentuk endapan putih ─ ─

Tidak terbentuk endapan jingga ─ ─


4. Tanin Terbentuk warna hijau kehitaman + +
Kesimpulan
Dari hasil pengujian yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa, pada uji
mikroskopik akar tanaman cengkeh terdapat epidermis dan berkas pembuluh, pada batang
terdapat epidermis, korteks, berkas pembuluh dan empulur dan pada daun terdapat
epidermis dan stomata. Pada uji organoleptik hasilnya yaitu serbuk simplisia bertekstur
agak kasar, aroma menyerupai bau khas daun cengkeh, rasa pahit sedikit pedas, dan
terlihat berwarna coklat kekuningan. Pada uji susut pengeringan hasilnya memenuhi syarat
yaitu 5%. Pada uji penetapan kadar air hasilnya memenuhi syarat yaitu 10%. Pada
penetapan kadar abu hasilnya memenuhi syarat yaitu 15%. Pada uji ekstrak sari larut air
dan etanol hasilnya memenuhi syarat yaitu nilai keduanya 30%. Terakhir pada uji
identifikasi golongan senyawa hasilnya yaitu pada simplisia mengandung senyawa saponin
dan tanin sedangkan pada ekstrak sari air dan etanol mengandung senyawa saponin,
CREDITS:
flavonoid danThis presentation template was created by
tanin.
Slidesgo, including icons by Flaticon, infographics
and images by Freepik

Anda mungkin juga menyukai