( RSA )
Di Susun oleh :
1
BAB I
HERBARIUM
A. Pendahuluan
1. Pengertian Herbarium Kering Berdasarkan Morfologi
Herbarium adalah suatu koleksi spesimen tumbuhan yang diawetkan dan data terkait
yang digunakan untuk penelitian ilmiah.Istilah ini dapat juga merujuk pada bangunan atau
ruangan di mana spesimen-spesimen tersebut disimpan, atau pada lembaga ilmiah yang
tidak hanya menyimpan namun menggunakannya untuk penelitian..
Istilah yang sama sering digunakan dalam mikologi untuk menjelaskan koleksi serupa
dari fungi yang diawetkan, atau jika tidak, dikenal sebagai fungarium. Xylarium adalah
sebuah herbarium yang mengkhususkan diri pada spesimen kayu. Istilah hortorium (seperti
pada Hortorium Liberty Hyde Bailey) kadang-kadang telah dipergunakan sebagai sebuah
herbarium yang mengkhususkan diri dalam mengawetkan bahan sumber hortikultura.
2
persamaan cirri-ciri morfologinya, herbarium yang baik tumbuhan yang diawetkan utuh
maksudnya lengkap organ vegetatif dan generatif. Organ vegetatif terdiri dari akar, batang,
daun sedangkan organ generatif terdiri dari bunga, buah dan biji. Biasanya herbarium dibuat
untuk tumbuhan yang berukuran kecil hingga sedang.
3
D. Cara Kerja Praktek
1. Siapkan alat dan bahan yang diperlukan
2. Potong tanaman sesuai bagian-bagiannya agar nantinya mudah untuk dibersihkan
3. Lalu bersihkan tanaman dengan menggunakan kapas yang sudah diberikan alkohol
70% hingga bersih dan merata.
4. Kemudian keringkan tanaman tersebut dengan dengan cara di angin-anginkan
selama 2 menit atau 5 menit.
5. Setelah kering masukan tanaman tersebut kedalam koran, kertas bc atau sejenisnya
dan dilipat sisi kanan, kiri, dan atasnya hingga menutup.
6. Ketika sudah rapat, jangan membuka korannya, agar tidak ada udara yang masuk
kedalam lipatan kertas koran tadi.
7. Setelah itu, masukan lipatan kertas koran yang ada tanaman bendotan, dan masukan
kedalam lipatan tengan buku, agar tanaman dipress secara manual oleh tumpukan
buku.
8. Lalu tunggu hingga seminggu, kemudian buka kertasnya, dilihat apakah warna
tanaman sudah berubah menjadi warna coklat atau hijau kekuningan yang
menandakan tanaman tersebut kering dengan sempurna.
9. Kemudian tempelkan tanaman pada kertas BC berwarna kuning yang telah diberi
judul nama tanaman, khasiat, cara penggunaan tanaman dsb.
10. Beri nama, nim, kelas, kelompok dan di liminating.
5
BAB II
IDENTIFIKASI TANAMAN OBAT
SECARA ORGANOLEPTIK
A. Pendahuluan
Identifikasi tumbuhan adalah menentukan namanya yang benar dan tempatnya yang
tepat dalam sistem klasifikasi. Tumbuhan yang akan diidentifikasikan mungkin belum
dikenal oleh dunia ilmu pengetahuan (belum ada nama ilmiahnya), atau mungkin sudah
dikenal oleh dunia ilmu pengetahuan.
Organoleptik merupakan suatu metode yang digunakan untuk menguji mutu suatu
bahan atau produk menggunakan panca indra manusia, dimana digunakan terhadap
pengujian bahan makanan berdasarkan kesukaan dan kemauan terhadap suatu produk. Uji
Organoleptik merupakan cara pengujian tradisional dengan menggunakan indera manusia
sebagai alat utama untuk pengukuran daya penerimaan terhadap produk.
Pengujian organoleptik adalah pengujian yang didasarkan pada proses pengindraan.
Pengindraan diartikan sebagai suatu proses fisio-psikologis, yaitu kesadaran atau
pengenalan Alat Indra akan sifat-sifat benda, karena adanya rangsangan yang diterima alat
indra yang berasal dari benda tersebut. Pengujian Organoleptik mempunyai peranan
penting dalam penerapan mutu. Karena dapat memberikan indikasi kemunduran mutu,
kebusukan dan kerusakan lainnya dari suatu produk, menggunakan ilmu pengetahuan
indra manusia seperti untuk mengukur tekstur, penampakan, aroma dsb.
6
C. Hasil Uji Organoleptik
7
D. Khasiat Masing-Masing Tanaman
8
5. Cengkeh 1. Untuk mengurangi peardangan
2. Membunuh bakteri
3. Menghabat radikal bebas
4. Mencegah bisul dan jerawat
5. Menjaga kesehatan tulang, dsb.
6. Daun Sambiloto 1. Dapat untuk mengatasi flu
2. Membantu mengobati gangguan saluran pernapasan
3. Menurunkan kolesterol
4. Menjaga kesehatan jantung
5. Mencegah diabetes
6. Menyembuhkan infeksi, dsb.
7. Daun Sirih 1. Sebagai penyembuhan luka
2. Menyehatkan saluran pencernaan
3. Menjaga kesehatan mulut dan gigi
4. Dapat mencegah infeksi dan bakteri, dsb.
8. Kayu dan Daun Secang 1. Untuk mengatasi peradangan dan nyeri
2. Melawan bakteri
3. Mengatasi jerawat
4. Menghambat bakteri
5. Menghentikan diare
6. Mencegah kerusakan sel
7. Menurunkan dan mengontrol gula darah, dsb.
10. Daun Jati Belanda 1. Untuk menurrunkan kolestrol
2. Melangsingkan tubuh
3. Mengatasi gangguan pernafasan
4. Mengatasi rambut rontok
5. Mengatasi gejala maag, dsb.
11. Tanaman Kumis Kucing 1. Mencegah tekanan darah tinggi
2. Mengatasi masalah pada ginjal
3. Mengatasi diabetes
4. Mengatasi jamur
5. Mengobati anyang-ayangan, dsb.
9
E. Dokumentasi
10
BAB III
PEMBUATAN MASKER WAJAH
A. Pendahuluan
Menurut Achroni (2012) mengatakan bahwa masker wajah merupakan sedian kosmetik
yang dipergunakan pada tingkat terakhir dalam perawatan kulit wajah. Masker tersebut
ada yang berbentuk alami (tradisional), semi tradisional dan modern. Masker wajah adalah
produk perawatan kulit yang digunakan pada wajah. Masker wajah adalah bagian dari
perawatan wajah biasa yang dibuat dengan berbagai bahan yang memiliki kelebihan
masing-masing. Masker bervariasi sesuai dengan jenis kulit dan masalahnya.
Masker wajah diciptakan di Inggris pada abad ke-18 oleh Madame Rowley. Masker
wajah sering kali mengandung mineral, vitamin dan sari buah, seperti kaktus dan
mentimun. Terdapat jenis masker berbeda untuk keperluan berbeda. Manfaat maskeran
wajah tak hanya merawat dan menutrisi kulit, tapi juga untuk relaksasi dan melepas stres
setelah seharian beraktivitas. Karena itulah, maskeran biasanya dilakukan sebagai bagian
dari rutinitas perawatan kulit pada malam hari sebelum tidur. Macam –macam dan manfaat
masker wajah yaitu :
1. Sheet Mask
Sheet mask adalah salah satu macam masker wajah yang paling digemari. Jenis
masker ini sangat mudah digunakan dan mampu menawarkan hasil yang instan.
2. Wash Off Mask
Wash off mask adalah tipe masker wajah yang perlu dibilas dengan air untuk
membersihkannya. Wash off mask sendiri bisa berupa gel, krim atau bubuk yang
kemudian dilarutkan bersama air.
3. Peel Off Mask
Fungsi masker wajah jenis peel off mask ini umumnya untuk mengangkat kotoran dan
komedo di wajah serta membuat kulit menjadi halus.
4. Sleeping Mask
Sleeping mask yang umumnya memiliki tekstur berupa gel yang berguna untuk
menghidrasi kulit wajah.
5. Exfoliating Mask
Umumnya, pada jenis masker ini menggunakan ingredient active yang berguna
untuk exfoliating baik secara kimia atau alami. Selain itu, pada masker ini biasanya
juga mengandung bahan ‘kasar’ yang berguna sebagai scrub.
11
6. Clay Mask
Clay mask merupakan masker berbahan tanah liat yang sangat baik digunakan
untuk membersihkan pori pori tersumbat. Sehingga jenis masker satu ini cenderung
cocok digunakan pada kulit berminyak dan berjerawat, yang acap kali mengalami
masalah pada pori pori tersumbat. Selain itu, clay mask juga umumnya
mengandung bentonite atau kaolin yang berguna untuk mencegah jerawat dan
menyerap minyak berlebih.
7. Mud Mask
Jenis masker satu ini terbuat dari lumpur dengan kandungan mineral di dalamnya.
8. Charcoal Mask
Charcoal mask merupakan masker wajah yang terbuat dari bubuk arang aktif dan
dikenal cukup efektif membunuh bakteri penyebab jerawat. Biasanya jenis masker
ini cocok digunakan untuk semua jenis kulit, baik itu tipe kulit berminyak maupun
kulit kering. Saat ini, charcoal mask dijual dalam jenis masker peel off dan wash
off.
9. Masker Vitamin C
Masker vitamin C menjadi sebuah solusi bagi kamu yang ingin tetap terlihat muda.
Sebab kandungan vitamin C dipercaya mampu membantu menyamarkan tanda
penuaan, seperti garis halus maupun kerutan. Biasanya, masker vitamin C dibarengi
dengan kandungan seperti AHA dan asam L-askorbat untuk membentengi kulit dari
tanda tanda penuaan dini.
10. DIY Mask
Jenis masker wajah satu ini adalah yang bisa anda buat sendiri di rumah dengan
mengandalkan berbagai bahan alami. DIY (Do It Yourself) mask bisa
memanfaatkan bahan bahan seperti teh hijau, telur putih, tomat, lemon, susu, madu,
yogurt, dan masih banyak lagi. Meski cenderung murah meriah, namun pastikan
kamu tidak memiliki alergi pada bahan terkait sebelum mengaplikasikannya.
12
B. Jenis Tanaman / Uraian Tumbuhan
1. Temu giring ( Curcuma heynean )
a. Sifatnya : Sejuk
b. Karakteristik : Pahit
c. Bagian yang digunakan : Rimpangnya
d. Manfaat Temu Giring : Sebagai Obat Cacingan, Sebagai anti diare, Mengobati
kudis dan kulit gatal
2. Kunyit ( Curcuma longa Linn )
a. Sifatnya : Hangat
b. Karakteristik : Manis Pati
c. Bagian yang digunakan : Rimpang
d. Manfaat kunyit : Penawar Racun, Mengobati Metastasis Kanker dan
Mengurangi Nyeri saat Haid
3. Kemuning ( Murraya paniculate )
a. Sifatnya : Hangat
b. Karakteristik : Pedas, dan pahit
c. Bagian yang digunakan : Daun
d. Manfaat kemuning : Mengatasi Luka Terbuka , Merawat Kulit Wajah,
Sebagai Lulur alami dan Menurunkan Berat Badan
13
2. Bahan
a. Minyak Zaitun / Olive Oil : 6 ml (Menyesuaikan / 7 ml)
b. Air : 6 ml
c. Tepung Beras : Menyesuaikan / 7 sendok
d. Temu Giring : 50 Gram
e. Kunyit : 20 Gram
f. Kemuning : 3 Ruas Batang
D. Cara Kerja
1. Kerik tanaman temu giring dan kunyit setelah di cuci bahan-bahannya menggunakan
air , dan untuk kemuning dibuang batangnya dan dipretelkan daunnya.
2. Kemudian dipotong kecil-kecil dan dipasukan kedalam mangkok.
3. Setelah itu tumbuk atau blender bahan-bahan tersebut hingga halus .
4. Setelah halus kemudian diperes menggunakan saringan.
5. Kemudian masukan tepung beras kedalam mangkok dengan takeran 7 sendok, aduk
hingga rata menjadi pekat atau padat.
6. Setelah itu tuangkan minyak zaintun dengan takeran 7 ml kedalam tepung beras
tersebut yang telah tercampur bahan-bahan nya.
7. Kemudian membuat bentuk pola masker seperti bulat,kotak dan yang lainnya.
8. Setelah membentuk pola masker tersebut kemudian di letakan didalam nampan yang
sudah diberi nama kelompoknya,
9. Dan terakhir masker yang sudah dibentuk ,dimasukan kedalam oven atau lemari
pemanas selama 1 hari.
10. Tunggu hasilnya jadinya .
14
2. Cara Pakai
Masker yang sudah kering cukup dilarutkan dengan air biasa atau dengan toner
mawar hingga masker tersebut encer kemudian oleskan kebagian kulit wajah.
F. Pengamatan Hasil
Ada kesalahan saat praktikum pembuatan masker yaitu terlalu banyak saat menuangkan
tepung berasnya kedalam bahan-bahannya, Hingga saat pembentukan masker, tepung
tersebut tidak pekat dan menyebabkan hancur dalam pembentukan pola masker dan saat
dipanaskan kedalam lemari pemanas.
15
G. Dokumentasi Hasil
16