Anda di halaman 1dari 13

LAPORAN PRAKTIKUM SISTEMATIKA TUMBUHAN

PERCOBAAN IX
HERBARIUM

OLEH :

NAMA : IKHVA RISKIANI


STAMBUK : F1D1 20 057
KELOMPOK : VII (TUJUH)
ASISTEN PEMBIMBING : HERMIN ADA

PROGRAM STUDI BIOLOGI


JURUSAN BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS HALU OLEO
KENDARI
2021
Poin latar belakang
I. PENDAHULUAN
1. Herbarium
2. Pembagian
A. Latar Belakang herbarium
3. Fungsi herbarium

Herbarium dibuat dari spesimen yang telah dewasa, tidak terserang hama,

penyakit atau kerusakan fisik lain. Tumbuhan berhabitus pohon dan semak

disertakan ujung batang, daun, bunga dan buah, sedang tumbuhan berbentuk

herba disertakan seluruh habitus. Herbarium kering digunakan untuk spesimen

yang mudah dikeringkan, misalnya daun, batang, bunga dan akar, sedangkan

herbarium basah digunakan untuk spesimen yang berair dan lembek, misalnya

buah.

Herbarium dapat dimanfaatkan sebagai bahan rujukan untuk mentakrifkan

takson tumbuhan yang mempunyai holotype untuk tumbuhan. Herbarium dapat

digunakan sebagai bahan penelitian untuk para ahli bunga atau ahli taksonomi.

Herbarium dipakai untuk mendukung studi ilmiah lainnya seperti survey ekologi,

studi fitokimia, penghitungan kromosom, melakukan analisa perbandingan biologi

dan berperan dalam mengungkap kajian evolusi.

Koleksi objek perlu diperhatikan kelengkapan organ tubuhnya,

pengawetan dan penyimpanannya. Koleksi objek harus memperhatikan pula

kelestarian objek tersebut. Perlu ada pembatasan pengambilan objek. Salah

satunya dengan cara pembuatan awetan. Pengawetan dapat dilakukan terhadap

objek tumbuhan. Pengawetan dapat dengan cara basah ataupun kering. Cara dan

bahan pengawetnya bervariasi, tergantung sifat objeknya. Berdasarkan latar

belakang maka dilakukan Praktikum Herbarium.


B. Rumusan Masalah Ikuti waode riska

Rumusan masalah pada praktikum ini adalah sebagai berikut :

1. Bagaimana mengetahui cara mengidentifikasi tumbuhan dilapangan ?

2. Bagaimana membuat herbarium dari tumbuhan yang ditemukan ?

C. Tujuan Praktikum

Tujuan pada praktikum ini adalah sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui cara mengidentifikasi tumbuhan dilapangan.

2. Untuk membuat herbarium dari tumbuhan yang ditemukan.

D. Manfaat Praktikum

Manfaat pada praktikum ini adalah sebagai berikut ;

1. Dapat mengetahui cara mengidentifikasi tumbuhan dilapangan.

2. Dapat membuat herbarium dari tumbuhan yang ditemukan.


Ikuti waode risak poin
II. TINJAUAN PUSTAKA poinnya

Perhatikan lagi spasinya


A. Herbarium

Pengelompokkan tumbuhan berdasarkan ciri morfologi tumbuhan,

terutama batang, daun, bunga, akar dan buah. Studi morfologi dan taksonomi

didasarkan pada bahan yang riil harus ada lazimnya disebut spesimen. Spesimen

dapat berupa tubuh tumbuhan yang lengkap yang terdiri atas bagian vegetatif

(akar, batang dan cabang daun) dan bagian generatif (bunga, buah dan biji) untuk

tumbuhan golongan Mokotil, sedangkan dikotil adalah organ vegetatif dan organ

reproduksi (selain dari biji misalnya spora). Spesimen yang digunakan untuk studi

morfologi dan taksonomi dapat berupa tumbuhan segar dan dapat juga dengan

spesimen yang sudah diawetkan atau disebut dengan Herbarium (Fitriyana, 2016)

B. Jenis-jenis Herbarium

Herbarium dapat dibuat dengan dua macam cara, yaitu herbarium kering

dan herbarium basah. Sesuai dengan namanya herbarium kering disimpan dalam

keadaan kering, sedangkan herbarium basah disimpan dalam keadaan basah dalam

larutan yang berisi cairan tertentu. Herbarium basah yaitu pengawetan spesimen

tumbuhan, khususya pada bagian tumbuhan yang memiliki tekstur yang lebih

tebal. Herbarium basah sebagian besar hanya digunakan tumbuh-tumbuhan jenis

Bryophyte. Herbarium kering merupakan koleksi tumbuhan yang telah

dikeringkan dan disusun pada sebuah kertas serta diberi keterangan terkait dengan

spesimen (Sittah, 2019).


C. Fungsi Herbarium

Herbarium mempunyai peranan yang sangat penting dalam dunia ilmu

pengetahuan, khususnya dibidang ilmu tumbuh-tumbuhan/botani. Herbarium

dapat mengenal beraneka ragam tumbuhan yang terdapat di alam, herbarium

memiliki beberapa fungsi diantaranya yaitu sebagai bahan dasar untuk studi flora

dan vegetasi karena pada label herbarium memuat data yang dibutuhkan untuk

tujuan tersebut, sebagai bukti nyata bahwa tumbuhan tersebut pernah ada pada

lokasi atau tempat dilakukan koleksi tumbuhan dimaksud, sebagai sarana yang

penting dalam identifikasi tumbuhan, sebagai wasit nama yang benar dan sebagai

bank data (Dikrullah, 2017).

D. Pohon Tigaron (Crateva adansonii)

Tigaron adalah nama daerah untuk tumbuhan yang bernama ilmiah

Crataeva adansonii (Capparaceae). Tumbuhan ini berdaun majemuk, pada satu

tangkai terdapat tiga helai daun. Tigaron termasuk tumbuhan berkayu, mengeras,

menahun dan membentuk pohon. Potongan melintang batangnya membundar.

Batang tumbuh tegak lurus vertikal. Percabangan sukar ditentukan, tetapi

mengarah ke tegak sampai terkulai. Akarnya termasuk akar tunggang (Arief dkk.,

2014).

E. Manfaat pohon Tigaron (Crateva adansonii)

Tigaron merupakan tumbuhan asal India yang digunakan sebagai obat

tradisional untuk berbagai macam penyakit di Indonesia khususnya Kalimantan

Timur, daun tumbuhan tigaron dimanfaatkan sebagai obat kecantikan. Daun


tigaron memiliki kemampuan sebagai insektisida nabati (racun serangga), di

dalam daun tigaron terdapat senyawa penting atau metabolit yang bersifat sebagai

insektisida seperti tannin, flavonoid dan terpenoid. Tigaron diduga berpotensi

sebagai insektisida. Kandungan senyawa penting yang terdapat dalam daun

tigaron sangat berguna untuk mortalitas hama (Musyahadah dkk., 2015).


III. METODE PRAKTIKUM Minta sam wa Ode Riskaa

A. Waktu dan Tempat

Praktikum ini dilaksanakan pada hari Minggu tanggal 11 Desember 2021

pada pukul 07.30-Selesai WITA dan bertempat di Kebun Raya UHO dan

Laboratorium Unit Botani, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam,

Universitas Halu Oleo, Kendari.

B. Alat dan Bahan

1. Alat

Alat yang digunakan dalam praktikum ini dapat dilihat pada Tabel 1.

Tabel 1. Alat dan kegunaan

No Alat Kegunaan
1 Sasak Untuk menjepit dan mengepres specimen
2 Botol kispray Untuk menyimpan dan menyemprotkan alkohol
pada spesimen
3 Gunting Untuk memotong tanaman
4 Kamera Untuk mengambil gambar objek pengamatan
5 Kardus Untuk menjepit tanaman
6 Kantong plastik Untuk menyimpan tumbuhan
7 Oven Untuk untuk mengeringkan spesimen
8 Alat Tulis Untuk mencatat hasil pengamatan

2. Bahan

Bahan yang digunakan dalam praktikum ini dapat dilihat pada Tabel 2.

Tabel 2.Bahan dan kegunaan

No Bahan Kegunaan
1 Tumbuhan Sebagai objek pembuatan herbarium
2 Alkohol Sebagai bahan pengawet spesimen
3 Kertas Koran Sebagai pembungkus spesimen
4 Isolasi bening Sebagai bahan penempelan spesimen pada kertas
manila

Tabel 2. Lanjutan
5 Kertas karton Sebagai wadah herbarium
6 Air Sebagai bahan pembersih spesimen
7 Etiket gantung Sebagai bahan penulisan idntitas herbarium
8 Etiket tempel Sebagai bahan penulisan deskripsi herbarium

B. Prosedur Kerja

Prosedur kerja pada praktikum ini adalah sebagai berikut:

1. Lokasi Kebun Raya UHO

a. Mencari tumbuhan yang akan dijadikan herbarium.

b. Mendokumentasikan tumbuhan yang akan dijadikan herbarium.

c. Membersihkan spesimen tumbuhan dengan air.

d. Mengawetkan spesimen dengan menyemprotkan alkohol.

e. Menempelkan spesimen pada Koran dengan hati-hati sambil memposisikan

daun untuk memperlihatkan sisi adaksial dan abaksian daun.

f. Menyimpan Koran yang berisi spesimen pada sasak.

g. Membawa spesimen ada laboratorium.

2. Lokasi Laboratorium Unit Botani

a. Mengeringkan spesimen dalam oen selama kurang lebih 24 jam pada suhu

65 derajat celcius.

b. Menempelkan spesimen pada kertas manila.

c. Mendeskripsikan dan mengklasifikasikan spesimen.


IV. HASIL DAN PEMBAHASAN Datpengnya kasi tabel
terbuka

A. Hasil Pengamatan

Hasil pengamatan yang diperoleh pada praktikum ini dapat dilihat pada

Tabel 3.

Tabel 3. Pengamatan spesimen di Kebun Raya UHO


No Nama Gambar Klasifikasi
Spesimen

1. Pohon
Regnum     : Plantae
Tigaron
(Crateva Divisi              : Spermatophyta
adansonii)
Kelas               : Dicotyledonae
Ordo                : Papaverales
Famili              : Capparidaceae
Kenapa hanya satu ????????
Genus              : Crateva
Spesies             : Crateva
adansonii

(Sutrisna, 2019) (Sutrisna, 2019)

B. Pembahasan

Pohon Tigaron (Crateva adansonii) termasuk famili Capparidaceae yang

hidup di ekosistem lahan basah. Spesies ini memiliki habitus berkayu atau pohon

(lignosus), batang yang keras dan kuat serta tumbuhannya tinggi besar. Tumbuhan

ini berperiodisitas menahun (pirenial). Sistem perakaran pada tumbuhan tigarun

(Crateva adansonii) adalah akar tunggang. Dikatakan akar tunggang karena akar
lembaga terus menjadi akar pokok yang becabang-cabang menjadi akar-akar yang

lebih kecil. Akar pokok yang berasal dari akar lembaga disebut akar tunggang

(radix primaria).

Berdasarkan pengamatan , akar tigarun memiliki bagian yang terdiri atas

pangkal akar (collum ), cabang akar (radix lateralis), batang akar (corpus radicis)

dan ujung akar (apex radicis). Pangkal akar bersambung dengan berfungsi untuk

menopang organ tumbuhan. pangkal batang yang Cabang akar keluar dari akar

pokok yang masing-masing dapat mengadakan percabangan. Daunnya bertangkai

dan susunannya tidak lengkap. Stipula berlekatan menjadi satu dan terdapat di

ketiak daun. Helaian daun melebar di bagian tengah dengan perbandingan panjang

dan lebar (2.5 – 3 : 1). Helaian memanjang dengan pangkal dan ujung daun

meruncing. Urat daun berbentuk jala. Tulang-tulang cabang dekat tepi daun

membengkok ke atas dan bertemu dengan dengan tulang cabang yang ada

diatasnya. Tepi daun rata. Daging daun tipis lunak. Daunnya termasuk daun

majemuk menjari dengan tiga anak daun. Tangkai daun bundar berongga dengan

warna hijau bernoktah putih menyerupai lentisel. Pada setiap buku ranting hanya

terdapat satu tangkai daun dan letaknya tersebar.

Menurut arief (2014) Tigaron termasuk tumbuhan berbunga banyak.

Bunga berada pada ujung ranting dan termasuk bunga majemuk tak berbatas.

Tangkai bunga tidak bercabang-cabang, sehingga bunga (bertangkai atau tidak)

langsung terdapat pada ibu tangkainya dan termasuk dalam tipe tandan (bunga

bertangkai nyata duduk pada ibu tangkainya). Bunganya lengkap dan sempurna
dengan 1 lingkaran daun-daun kelopak, 1 lingkaran daun-daun mahkota, 1 atau 2

lingkaran benang-benang sari dan 1 lingkaran daun-daun buah.


V. PENUTUP

Sesuaikan dengan tujuan


A. Simpulan

Simpulan pada praktikum ini sebagai berikut :

1. Identifikasi tumbuhan dapat dilakukan dalam 4 metode, diantaranya kunci

taksonomi, menulis deskripsi tumbuhan, membandingkan specimen

membandingkan gambar dan pendapat lembaga atau ahli.

2. Koleksi objek perlu diperhatikan kelengkapan organ tubuhnya, pengawetan dan

penyimpanannya. Koleksi objek harus memperhatikan pula kelestarian objek

tersebut. Perlu ada pembatasan pengambilan objek. Salah satunya dengan cara

pembuatan awetan. Pengawetan dapat dilakukan terhadap objek tumbuhan.

Pengawetan dapat dengan cara basah ataupun kering. Cara dan bahan

pengawetnya bervariasi, tergantung sifat objeknya. Organ tumbuhan yang

berdaging seperti buah, biasanya dilakukan dengan awetan basah. Sedang

untuk daun, batang dan akarnya, umumnya dengan awetan kering berupa

herbarium

B. Saran

Saran yang dapat diajukan pada praktikum ini adalah sebagai berikut:

1. Untuk laboratorium sebaiknya mikroskop ditambahkan alat dan bahan

praktikum yang lengkap.

2. Untuk asisten terimakasih telah membimbing praktikkan agar bisa memahami

materi praktikum.

3. Untuk praktikkan agar jangan terlalu banyak bercanda.


DAFTAR PUSTAKA

Arief, M.S., Maulana K.R. dan Ahmad R., 2014, Tigaron (Crateva adansonii)
Tumbuhan Lahan Basah Bahan Jaruk Tigaron, Jurnal Wetlands
Internasional, 22(2): 1.
Dikrullah, 2017, Pengembangan Herbarium Book Sebagai Media Pembelajaran
Biologi pada Mata Kuliah Struktur Tumbuhan Tinggi Mahasiswa Jurusan
Pendidikan Biologi UIN Aluddin Makassar, Skripsi, Fakultas Tarbiyah
dan Keguruan Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar.
Fitriyana, E., 2016, Pengembangan Herbarium Sheet Tumbuhan Paku
(Pteridophyta) Sebagai Media Pembelajaran pada Materi Tumbuhan Paku
di SMA, Skripsi, Jurusan Biologi Fakultas Matematika dan Ilmu
Pengetahuan Alam Universitas Negeri Semarang.
Musyahadah, N., Nova H. dan Medi H., 2015, Uji Efektifitas Ekstrak Daun
Tigaron (Crateva religiosa) Terhadap Moralitas Ulat Grayak di
Laboratorium, Prosiding Seminar Sains dan Teknologi Fmipa Unmul,
1(1): 1-2.
Sittah, R.F.A., 2019, Pengembangan Herbarium Book Dengan Pemanfaatan
Lingkungan Sekolah untuk Menambah Keterampilan Belajar Materi
Plantae Siswa Kelas X SMA Muhammadiyah Boarding School Kendal,
Skripsi, Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri
Walisongo, Semarang.

Anda mungkin juga menyukai