Anda di halaman 1dari 27

LAPORAN PRAKTIKUM LAPANGAN

MORFOLOGI TUMBUHAN

DISUSUN OLEH :
NAMA : JUMADI SAF. F
NPM : 103220036

DOSEN PENGAMPU : SEPRIYANINGSIH, M.Pd.Si

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI


FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS PGRI SILAMPARI
TAHUN AKADEMIK 2022/2023
BAB I
PENDAHULUAN

A. Tinjauan Pustaka
1. Tinjauan Umum Tumbuhan
Dalam ilmu biologi, tumbuhan adalah organisme eukariotik
multiselular yang tergolong ke dalam kingdom plantae. Kingdom plantae
terbagi menjadi 3 divisi yaitu Pterydophyta (tumbuhan paku), Bryophyta
(tumbuhan lumut), dan Spermatophyta (tumbuhan berbiji). Tumbuhan
memiliki dinding sel dan klorofil yang berfungsi dalam proses fotosintesis,
sehingga tumbuhan mampu membuat makanan sendiri yang dikenal dengan
istilah autotrof. Dalam antai makanan tumbuhan berada pada posisi paling
awal sebagai produsen.
Secara umum tumbuhan memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
a. Multiselular (banyak sel).
b. Autotrof (mampu membuat makanan sendiri).
c. Eukariotik, merupakan sel yang telah memiliki membran inti sel.
d. Terdapat dinding sel yang terbuat dari selulosa.
e. Dapat menyimpan cadangan makanan dalam bentuk amilum (pati).
f. Bereproduksi dengan cara seksual dan aseksual.
2. Struktur Umum Tumbuhan
Secara umum, struktur/organ tumbuhan terdiri atas akar, batang, daun,
dan bunga. Akar tumbuh kedalam tanah sehingga memperkuat berdirinya
tumbuhan. Akar juga berfungsi untuk mengambil air dan garam mineral dari
dalam tanah. Seperti halnya beberapa organ lain pada tumbuhan, akar juga
berfungsi untuk menyimpan makanan. Pada batang terdapat daun yang
berfungsi menghasilkan makanan melalui fotosintesis dan mengeluarkan air
melalui traranspirasi. Selain itu, batang juga berperan untuk lewatnya air dan
garam mineral dari akar ke daun dan lewatnya hasil fotosintesis dari daun
keseluruh bagian tumbuhan.
Pada ujung batang dan akar terdapat meristem pucuk. Sel meristem
pucuk terus-menerus membelah, kemudian tumbuh dan berdiferensiasi

1
sehingga tumbuhan membesar. Ujung batang bersama daun muda
membentuk kuncup. Ada juga yang mengalami modifikasi membentuk sisik,
yang berfungsi sebagai pelindung meristem pucuk.
Bunga merupakan alat perkembangbiakan tumbuhan. Ada tumbuhan
yang berbunga sempurna dan ada yang berbunga tidak sempurna. Bunga
sempurna memiliki benang sari sebagai alat kelamin betina. Bunga tidak
sempurna ada yang memiliki benang sari, tetapi tidak memiliki putik disebut
bunga jantan. Sementara, bunga yang tidak memiliki benang sari, tetapi tidak
memiliki putik. Bunga yang demikian disebut bunga jantan. Sementara,
bunga yang tidak memiliki benang sari, tetapi memiliki putik disebut bunga
betina. Ada tumbuhan berbunga tunggal, yaitu jika pada setiap tangkai hanya
terdapat satu bunga. Ada pula tumbuhan berbunga majemuk, yaitu jika pada
satu tangkai terdapat banyak bunga membentuk rangkaian/ karangan.
3. Pemanfaatan Tumbuhan Sebagai Obat
Tumbuhan obat merupakan tumbuhan yang digunakan sebagai obat,
baik yang ditanam langsung maupun secara liar. Tumbuhan tersebut di
manfaatkan oleh masyarakat untuk di ramu dan disajikan sebagai obat guna
penyembuhan penyakit (Kartasapoetra, 1992). Menurut Yuliarti (2010).
menyatakan, tumbuhan obat adalah tumbuhan atau bagian tumbuhan yang
digunakan sebagai bahan obat tradisional atau jamu, tumbuhan atau bagian
tumbuhan yang digunakan sebagai bahan baku obat.
Adapun pengertian lain tanaman obat tradisional menurut
Departemen Kesehatan RI mendefInisikan tanaman obat Indonesia seperti
yang tercantum dalam SK Menkes No. 149/SK/Menkes/IV/1978, yaitu 1)
Tanaman atau bagian tanaman yang digunakan sebagai bahan obat tradisional
atau jamu. 2) Tanaman atau bagian tanaman yang digunakan sebagai bahan
pemula bahan baku obat. 3) Tanaman atau bagian tanaman yang diekstraksi
dan ekstrak tanaman tersebut digunakan sebagai obat.
Tumbuhan obat merupakan spesies tumbuhan yang diketahui
mempunyai khasiat obat, yang dapat dikategorikan menjadi 3 bagian yaitu:

2
a. Tumbuhan obat tradisional, merupakan spesies tumbuhan yang memliki
khasiat obat yang telah digunakan sebagai bahan baku obat tradisional oleh
masyarakat.
b. Tumbuhan Obat Modern, merupakan tumbuhan yang secara ilmiah
mengandung bahan senyawa bioaktif dan penggunaannya mendapatkan
pertanggung jawaban pihak medis.
c. Tumbuhan Obat Potensial, yaitu tumbuhan yang mengandung senyawa
berkhasiat obat tetapi belum secara ilmiah atau penggunaannya sebagai
bahan obat tradisional sulit ditelusuri (Zuhud et al., 2013).
B. Tujuan
Adapun tujuan dari praktikum ini ialah sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui klasifikasi dari tumbuhan yang diteliti.
2. Untuk mengetahui struktur tumbuhan mulai dari akar, batang, dan daun.
3. Untuk mengetahui bagian apa yang pada tumbuhan yang dimanfaatkan
sebagai obat.
4. Untuk mengetahui kandungan tumbuhan tersebut sehingga mampu
digunakan untuk mengobati penyakit.
5. Untuk mengetahui cara meracik dan konsumsi tumbuhan tersebut sebagai
obat.
C. Manfaat
Adapun manfaat dari praktikum ini ialah sebagai berikut :
1. Bisa mengetahui klasifikasi dari tumbuhan yang ditemukan pada saat
penelitian.
2. Bisa mengetahui struktur/organ dari tumbuhan yang diteliti.
3. Bisa mengetahui bagian tumbuhan yang dimanfaatkan sebagai obat.
4. Bisa mengetahui kandungan yang terdapat dalam tumbuhan yang berkhasiat
mengobati penyakit.
5. Bisa mengetahui cara meracik dan konsumsi tumbuhan tersebut sebagai obat.

3
BAB II
METODE
A. Alat dan Bahan
1. Alat
Alat yang digunakan pada praktikum kali ini adalah :
a. Pena
b. Buku
c. Kamera
d. Tali Rafia
2. Bahan
Adapun bahan yang digunakan adalah semua jenis tumbuhan yang
diteliti pada saat melakukan praktikum.
B. Metode Penelitian
1. Jenis Penelitian
Pada penelitian ini penulis menggunakan jenis penelitian kualitatif.
Penelitian Kualitatif adalah penelitian yang digunakan untuk meneliti pada
kondisi objek alamiah, di mana peneliti merupakan instrumen kunci
(Sugiyono, 2005). Sedangkan menurut Moleong (2005: 6), penelitian
kualitatif adalah penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena
tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian melalui cara deskripsi dalam
bentuk kata-kata dan bahasa, pada suatu konteks khusus yang alamiah dan
dengan memanfaatkan metode ilmiah.
2. Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Bumi Perkemahan Silampari Kota
Lubuklinggau, selama 2 jam, pada hari Sabtu, 25 Februari 2023.
3. Populasi, Teknik Plot, dan Sampel
a. Populasi
Pada penelitian ini populasi yang penulis ambil adalah semua
populasi tanaman yang ditemukan pada saat penelitian. Di mana pada saat
penelitian penulis berhasil menemukan 15 populasi tumbuhan di daerah
tersebut.

4
b. Teknik Plot
Pada penelitian ini menggunakan teknik plot. Teknik plot
merupakan salah satu metode analisis vegetasi dengan memanfaatkan
pengamatan petak objek dengan luas dalam satuan kuadrat (Ulfiza, 2018).
Pada penelitian ini petak objek menggunakan tali rafia dengan luas
5 x 5 m.
c. Sampel
Pada penelitian ini sampel yang penulis ambil adalah 15 jenis
tumbuhan dari masing-masing populasi yang ditemukan pada saat
praktikum.
4. Prosedur Praktikum
a. Bergabung sesuai dengan anggota kelompok masing-masing yang sudah
ditentukan sebelumnya.
b. Setiap anggota kelompok menyiapkan alat dan bahan yang diperlukan.
c. Kelompok penelitian menuju ke lokasi penelitian masing-masing sesuai
arahan dari mentor (kaka asuh).
d. Setelah sampai ke lokasi penelitian, setiap kelompok membentuk
petak/plot menggunakan tali.
e. Setiap anggota kelompok langsung melakukan penelitian sesuai dengan
tugas masing-masing.
f. Mencari tumbuhan untuk diidentifikasi.
g. Dokumentasikan setiap tumbuhan yang ditemukan.
h. Catat nama-nama tumbuhan yang ditemukan di buku tulis, mulai dari
klasifikasi, bagian tumbuhan yang dimanfaatkan, hingga kandungan yang
ada di dalam tumbuhan tersebut.
i. Setelah melakukan pengamatan, hasil pengamatan di tulis dalam Laporan
Hasil Penelitian sesuai dengan format yang ada
5. Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan metode
jelajah. Metode jelajah adalah peneliti menjelajahi langsung tempat
pengamatan berlangsung.

5
BAB III
ISI

A. Hasil
1. Penyajian Data
Nama Tumbuhan
No. Akar Batang Daun Manfaat
Lokal/Ilmiah
1 Nangka/Artocarpu Tunggang Berbentuk Tunggal, Buah nangka
s heterophyllus bulat, kasar , berseling, mengandung
berwarna lonjong, kalium yang
hijau kotor. tulang daun mampu
menyirip. mengobati darah
tinggi.
2 Senduduk Tunggang Berbentuk Tunggal, Daun
Bulu/Clidemia bulat berbulu, berbentuk mengandung
hirta kaku, bulat sedikit ekstrak etanol
berwarna lonjong, mampu
coklat. berbulu, mengobati diare,
tulang daun direbus dari 3
menyirip. gelas air menjadi
1 gelas air
3 Lengkuas/Alpinia Serabut Batang tegak, Tunggal, Meningkatkan
galanga tersusun oleh bentuk daun sistem kekebalan
pelepah- memanjang, tubuh, rimpang
pelepah daun ujung direbus dengan 3
yang bersatu runcing, dan gelas air hingga
membentuk tulang daun mendidih,
batang semu. menyirip. diminum 2x
sehari pagi dan
sore.
4 Pisang/Musa Serabut Batang semu, Daun Buah pisang
paradisiaca karena panjang, sangat kaya serat,
terbuat dari berpelepah, berfungsi sebagai
pelepah tulang daun pelancar
pisang yang menyirip. pencernaan.
mengeras.
5 Kelapa Sawit/Eleis Serabut Batang tidak Daun Buahnya
guineensis bercabang, majemuk, mengandung
tertutup tulang daun nutrisi seperti
pelepah daun. menyirip karotenoid, bagus
.untuk kesehatan
rambut
6 Paku Serabut Batang bulat Berukuran Meluruhkan
Rane/Selaginella kecil, kecil seperti lemak jahat, dan
sp. berwarna sisik, dan hipertensi.
majemuk.

6
cokelat
kehijauan.
7 Kopi/Coffea Tunggang Batang bulat Daun Biji kopi bisa
robusta beruas, lonjong, ditumbuk dan
berwarna ujung ditempel pada
coklat. meruncing, wajah untuk obat
tulang daun jerawat
menyirip.
8 Jengkol/Archidend Tunggang Berbentuk Daun Jengkol
ron jiringa bulat, kasar majemuk, mengandung zat
berwarna tulang daun besi, yang
cokelat gelap. menyirip. mencegah
anemia.
9 Pohon Tunggang Batang kasar, Tulang Daun
Karet/Hevea bulat lurus, daun mengandung
brasiliensis dan menjari, antikanker, dan
mengandung daun antimikroba,
getah berwarna dapat
(lateks). merah/kuni menyembuhkan
ng jika kanker.
musim
kemarau.
10 Pulai/Alstonia Tunggang Batang bulat Bentuk Kulit batang
scholaris tegak lurus daun bulat mengandung
(erectus), telur, tulang senyawa saponin,
kulit batang daun flavonoid, dan
rapuh, menjari. polifenon berguna
rasanya pahit, untuk obat
memiliki malaria.
getah.
11 Serai/Cymbopogon Serabut Bergerombol, Daun Batang serai
citratus berumbi, panjang, mengandung
lunak, dan runcing, dan magnesium,
berongga. bertulang kalium, dan zat
daun besi, berguna
sejajar. untuk
menurunkan
tekanan darah &
melawan radikal
bebas.
12 Air Mata Tunggang Berkayu, Daun Mengatasi
Pengantin/Antigon dengan berseling, diabetes, dan
on leptopus banyak bulat telur, menjaga fungsi
cabang, tulang daun hati.
berambut menyirip.
halus.
13 Durian/Durio Tunggang Berbentuk Daun Mengandung
zibethinus bulat, tunggal, kalium, vitamin

7
berwarna bertangkai B1 dan B2
cokelat, dan pendek, berguna bagi
bercabang. tulang daun kesehatan tulang
menyirip. dan gigi.
14 Ubi Kayu/Manihot Tunggang Berbentuk Daun Umbi
utilissima bulat, beruas menjari, mengandung
benjolan ujung daun vitamin A,
tangkai daun meruncing. dipercaya untuk
yang telah meredakan tukak
gugur. lambung.
15 Bambu/Bambusoid Serabut Berbentuk Bertulang Daun mambu
eae bulat, daun dihaluskan
beruas/berbu sejajar, mampu
ku, berongga, panjang, mempercepat
dan ujung penyembuhan
berdinding runcing. luka karena
keras. mengandung zat
isoorientin.

B. Pembahasan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, ditemukan 15 jenis
tanaman seperti berikut ini :
1. Nangka (Artocarpus heterophyllus)
Berikut klasifikasi dari Nangka (Artocarpus heterophyllus) :
Kingdom : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Urticales
Famili : Moraceae
Genus : Artocarpus
Spesies : Artocarpus heterophyllus
Nangka memiliki beberapa bagian, yaitu :
a. Akar, pohon nangka memiliki tipe akar tunggal.
b. Batang, berbentuk bulat, kasar, berwarna hijau kotor dengan tinggi
mencapai 10-15 m.
c. Daun, daun Nangka unggal, berseling, lonjong, tulang daun menyirip.

8
d. Buah, berwarna hijau, bertekstur kasar berduri tumpul, jika matang bisa di
makan langsung, dan yang mentah bisa diolah menjadi sayur. Buah nangka
juga mengandung kalium yang mampu mengobati hipertensi.
2. Senduduk Bulu (Clidemia hirta)
Berikut adalah klasifikasi dari Senduduk Bulu :
Kingdom : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Myrtales
Famili : Melastomataceae
Genus : Clidemia
Spesies : Clidemia hirta
Morfologi tumbuhan Senduduk Bulu (Clidemia hirta) :
a. Akar, bertipe akar tunggang.
b. Batang, berbentuk bulat berbulu, kaku, berwarna coklat, dengan panjang
2-20 m.
c. Daun, tipe daun tunggal, berbentuk bulat sedikit lonjong, berbulu, tulang
daun menyirip. Daun mengandung ekstrak etanol mampu mengobati diare,
daun dapat diolah dengan direbus dari 3 gelas air menjadi 1 gelas air.
d. Buah, bergerombol, bulat dan sedikit berbulu, dan berwarna ungu.
3. Lengkuas (Alpinia galanga)
Lengkuas merupakan jenis tumbuhan umbi-umbian yang bisa hidup
di dataran tinggi maupun rendah. Lengkuas adalah salah satu jenis rempah-
rempah yang banyak ditanam di Asia, seperti Indonesia, India, dan Cina.
Berikut adalah klasifikasi dari Lengkuas :
Kingdom : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Liliopsida
Ordo : Zingiberales
Famili : Zingiberaceae
Genus : Alpinia
Spesies : Alpinia galanga

9
Bagian morfologi Lengkuas ialah sebagai berikut :
a. Akar, lengkuas berakar serabut.
b. Batang, batang bulat, tersusun oleh pelepah-pelepah daun yang bersatu
membentuk batang semu.
c. Daun, tipe daun tunggal, bentuk daun memanjang, ujung runcing, dan
tulang daun menyirip.
d. Rimpang Lengkuas, selain sebagai rempah-rempah, rimpang lengkuas
juga bermanfaatn dalam meningkatkan sistem kekebalan tubuh, rimpang
direbus dengan 3 gelas air hingga mendidih, diminum 2x sehari pagi dan
sore.
4. Pisang (Musa paradisiaca)
Pisang merupakan tumbuhan monokotil berdaun besar panjang dari
suku Musaceae, buahnya dapat dikonsumsi dan biasanya tersusun dalam
tandan dengan kelompok-kelompok menjari yang disebut sisir. Pisang juga
terdiri dari beberapa jenis seperti Musa acuminata, dan Musa balbisiana.
Berikut adalah klasifikasi dari Pisang (Musa paradisiaca) :
Kingdom : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Liliopsida
Ordo : Zingiberalles
Famili : Musaceae
Genus : Musa
Spesies : Musa paradisiaca
Pisang terdiri dari beberapa bagian sebagai berikut :
a. Akar, dengan dikategorikan ke dalam kelas monokotil, pisang mempunyai
akar yang serabut dengan berpusat pada bonggol pisang.
b. Batang, tanaman pisang memiliki tinggi 2-3 meter tergantung jenis pisang.
Pisang memiliki batang semu, karena terbuat dari pelepah pisang yang
mengeras, namun tidak terlalu keras, berbentuk bulat, dan memiliki kadar
air yang cukup banyak.
c. Daun, pisang memiliki daun yang panjang dan lebar, pelepah membelah
daun, dan tulang daun menyirip.

10
d. Buah, buah pisang mempunyai warna hijau ketika mentah, dan kuning
ketika matang, buah terletak pada sisir tanaman yang menempel pada
tandan pisang. Buah pisang sangat kaya serat, yang berfungsi sebagai
pelancar pencernaan.
5. Kelapa Sawit (Eleis guineensis)
Klasifikasi tumbuhan Kelapa Sawit :
Kingdom : Plantae
Divisi : Tracheophyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Arecales
Famili : Arecaceae
Genus : Eleis
Spesies : Eleis guineensis
Bagian-bagian dari tumbuhan Kelapa Sawit (Eleis guineensis) ialah
sebagai berikut :
a. Akar, berbakar serabut.
b. Batang, tidak bercabang, tertutup pelepah daun.
c. Daun, tipe daun majemuk, dan tulang daun menyirip.
d. Buah, bergerombol, berwarna hitam dan kuning jika matang. Buahnya
mengandung nutrisi seperti karotenoid, bagus .untuk kesehatan rambut
6. Paku Rane (Selaginella sp.)
Klasifikasi Paku Rane :
Kingdom : Plantae
Divisi : Lycopodiophyta
Kelas : Isoetopsida
Ordo : Selaginellales
Famili : Selaginellaceae
Genus : Selaginella
Spesies : Selaginella sp.
Bagian-bagian Paku Rane (Selaginella sp.) :
a. Akar, berakar serabut.
b. Batang, berbentuk bulat kecil, berwarna cokelat kechijauan.

11
c. Daun, berukuran kecil seperti sisik, dan majemuk. Daun memiliki khasiat
seperti untuk meluruhkan lemak jahat, dan hipertensi.
7. Kopi (Coffea robusta)
Berikut klasifikasi dari Kopi (Coffea robusta) :
Kingdom : Plantae
Divisi : Tracheophyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Gentianales
Famili : Rubiaceae
Genus : Coffea
Spesies : Coffea robusta
Tumbuhan kopi terdiri dari bagian-bagian berikut :
a. Akar, Kopi berakar tunggang. Pada akar tunggang akan tumbuh cabang
akar-akar kecil.
b. Batang, berbentuk bulat beruas, berwarna coklat.
c. Daun, berbentuk lonjong, ujung meruncing, tulang daun menyirip.
d. Buah, bulat berwarna hijau, dan merah ketika matang. Buah/biji kopi bisa
ditumbuk dan ditempel pada wajah untuk obat jerawat
8. Jengkol (Archidendron jiringa)
Berikut klasifikasi dari Jengkol (Archidendron jiringa)
Kingdom : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Fabales
Famili : Fabaceae
Genus : Archidendron
Spesies : Archidendron jiringa
Morfologi tumbuhan Jengkol ialah sebagai berikut :
a. Akar, berakar tunggang.
b. Batang, berbentuk bulat, kasar berwarna cokelat gelap, dengan tinggi
mencapai 20 m.
c. Daun, bertipe majemuk, tulang daun menyirip.

12
d. Buah, berwarna cokelat kehitaman, berbentuk pipih. Buah jengkol
mengandung zat besi, yang mencegah anemia.
9. Pohon Karet (Hevea brasiliensis)
Pohon karet berasal dari hutan Amazon Brazil, dan muncul di
Indonesia pada tahun 1890 ketika dibuat perkebunan pohon karet di
Nusantara, hingga ada saat ini.
Klasifikasi Pohon Karet (Hevea brasiliensis) sebagai berikut :
Kingdom : Plantae
Divisi : Tracheophyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Malpighiales
Famili : Euphorbiaceae
Genus : Hevea
Spesies : Hevea brasiliensis
Berikut adalah morfologi pohon Karet (Hevea brasiliensis)
a. Akar, pohon karet berakar tunggang.
b. Batang, bertekstur kasar, bulat lurus, dan mengandung getah (lateks).
c. Daun, tulang daun menjari, daun berwarna merah/kuning jika musim
kemarau. Daun mengandung antikanker, dan antimikroba, dapat
menyembuhkan kanker.
10. Pulai (Alstonia scholaris)
Berikut klasifikasi dari tumbuhan Pulai (Alstonia scholaris) :
Kingdom : Plantae
Divisi : Tracheophyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Gentianales
Famili : Apocynaceae
Genus : Alstonia
Spesies : Alstonia scholaris
Morfologi tumbuhan Pulai ialah sebagai berikut :
a. Akar, berakar tunggang, dengan adanya lentisel berpori pada bagian
permukaan akarnya.

13
b. Batang, berbentuk bulat tegak lurus (erectus), kulit batang rapuh, rasanya
pahit, memiliki getah. Kulit batang mengandung senyawa saponin,
flavonoid, dan polifenon berguna untuk obat malaria.
c. Daun, bertipe duduk daun berkarang, bentuk daun bulat telur, tulang
daun menjari.
11. Serai (Cymbopogon citratus)
Klasifikasi tanaman Serai sebagai berikut :
Kingdom : Plantae
Divisi : Embryophyta
Kelas : Angiosperms
Ordo : Poales
Famili : Poaceae
Genus : Cymbopogon
Spesies : Cymbopogon citratus
Morfologi tanaman Serai (Cymbopogon citratus) sebagai berikut :
a. Akar, berakar serabut.
b. Batang, bergerombol, berumbi, lunak, dan berongga. Batang serai
mengandung magnesium, kalium, dan zat besi, berguna untuk
menurunkan tekanan darah & melawan radikal bebas.
c. Daun, panjang, runcing, dan bertulang daun sejajar.
12. Air Mata Pengantin (Antigonon leptopus)
Berikut ini adalah klasifikasi dari tumbuhan Air Mata Pengantin
(Antigonon leptopus) :
Kingdom : Plantae
Divisi : Tracheophyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Polygonales
Famili : Polygonaceae
Genus : Antigonon
Spesies : Antigonon leptopus

14
Morfologi tumbuhan ini ialah sebagai berikut :
a. Akar, tunggang.
b. Batang, berkayu, dengan banyak cabang, dan berambut halus. Batang
merambat ke benda-benda disekitarnya karena Antigonon leptopus
adalah tumbuhan merambat.
c. Daun, berseling, bulat telur, tulang daun menyirip. Daun bermanfaat
untuk mengatasi diabetes, dan menjaga fungsi hati.
13. Durian (Durio zibethinus)
Pohon durian adalah tanaman asli Indonesia, tersebar banyak di pulau
Sumatera, dan Kalimantan. Buah durian Mengandung kalium, vitamin B1
dan B2 berguna bagi kesehatan tulang dan gigi.
Klasifikasi Durian (Durio zibethinus) adalah sebagai berikut :
Kingdom : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Kelas : Dicotyledone
Ordo : Bombacales
Famili : Apocynaceae
Genus : Durio
Spesies : Durio zibethinus
Bagian-bagian Durian (Durio zibethinus) sebagai berikut :
a. Akar, durian berakar tunggang.
b. Batang, berbentuk bulat, berwarna cokelat, dan bercabang.
c. Daun, tunggal, bertangkai pendek, tulang daun menyirip.
14. Ubi Kayu (Manihot utilissima)
Klasifikasi dari tumbuhan Bambu ialah sebagai berikut :
Kingdom : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Kelas : Dycotyledonae
Ordo : Euphorbiales
Famili : Euphorbiaceae
Genus : Manihot
Spesies : Manihot utilissima

15
Morfologi dari tanaman Durian (Durio zibethinus) sebagai berikut :
a. Akar, ubi kayu berakar tunggang.
b. Batang, berbentuk bulat dengan diameter 2-6 cm, dan tinggi mencapai 5
m, batang beruas, ada benjolan tangkai daun yang telah gugur.
c. Daun, tulang daun menjari, ujung daun meruncing.
d. Umbi, berbeda dengan tanaman lain, umbi ubi kayu secara otomatis sama
dengan akar, tidak mempunyai mata tunas sehingga tidak dapat
digunakan sebagai alat perkembangbiakan vegetatif. Umbi mengandung
vitamin A, dipercaya untuk meredakan tukak lambung.
15. Bambu (Bambusoideae)
Berikut adalah Klasifikasi dari Bambu :
Kingdom : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Liliopsida
Ordo : Poales
Famili : Poaceae
Genus : Bambusa
Spesies : Bambusoideae
Berikut adalah agian-bagian Durian (Durio zibethinus) sebagai
berikut :
a. Akar, bambu berakar serabut.
b. Batang, berbentuk bulat, beruas/berbuku, berongga, dan berdinding
keras.
c. Daun, tulang daun sejajar, panjang, ujung runcing. Daun mambu
dihaluskan mampu mempercepat penyembuhan luka karena
mengandung zat Isoorientin.

16
BAB IV
PENUTUP

A. Kesimpulan
Dari uraian di atas dapat penulis simpulkan bahwa tumbuhan adalah
organisme eukariotik multiselular yang tergolong ke dalam kingdom plantae.
Kingdom plantae terbagi menjadi 3 divisi yaitu Pterydophyta (tumbuhan paku),
Bryophyta (tumbuhan lumut), dan Spermatophyta (tumbuhan berbiji).
Tumbuhan memiliki dinding sel dan klorofil yang berfungsi dalam proses
fotosintesis, sehingga tumbuhan mampu membuat makanan sendiri yang dikenal
dengan istilah autotrof. Dalam antai makanan tumbuhan berada pada posisi
paling awal sebagai produsen.
Beberapa tumbuhan dimanfaatkan sebagai tumbuhan obat. Tumbuhan
obat merupakan tumbuhan yang digunakan sebagai obat, baik yang ditanam
langsung maupun secara liar. Tumbuhan tersebut di manfaatkan oleh masyarakat
untuk di ramu dan disajikan sebagai obat guna penyembuhan penyakit
(Kartasapoetra, 1992). Menurut Yuliarti (2010). menyatakan, tumbuhan obat
adalah tumbuhan atau bagian tumbuhan yang digunakan sebagai bahan obat
tradisional atau jamu, tumbuhan atau bagian tumbuhan yang digunakan sebagai
bahan baku obat.
Secara morfologi tumbuhan terdiri dari bagian-bagian tumbuhan yaitu
akar, batang, daun, serta bunga, dan buah. Bagian-bagian tersebut memiliki
kegunaan tersendiri. Dari penelitian ini ditemukan 15 jenis tumbuhan, yaitu
Nangka (Artocarpus heterophyllus), Senduduk Bulu (Clidemia hirta), Lengkuas
(Alpinia galanga), Pisang (Musa paradisiaca), Kelapa Sawit (Eleis guineensis),
Paku Rane (Selaginella sp.), Kopi (Coffea robusta), Jengkol (Archidendron
jiringa), Pohon Karet (Hevea brasiliensis), Pulai (Alstonia scholaris), Serai
(Cymbopogon citratus), Air Mata Pengantin (Antigonon leptopus), Durian
(Durio zibethinus), Ubi Kayu (Manihot utilissima), dan Bambu (Bambusoideae).

17
B. Saran
Negara kita sangat kaya akan flora yang beragam, yang memiliki manfaat
sangat penting terutama dalam dunia medis untuk penyembuhan penyakit, selain
itu juga penting untuk keberlangsungan hidup manusia, karena jika tidak ada
tumbuhan maka semua makhluk hidup tidak akan mampu bertahan hidup, oleh
karena itu penulis menyarankan kepada kita semua untuk selalu menjaga
kelestarian akan flora yang ada. Jangan melakukan hal-hal yang dapat
membahayakan kelestarian tumbuhan seperti menebang pohon sembarangan,
dan lain-lain. Jika tumbuhan terjaga dengan baik maka kelestarian hidup
makhluk hidup lainnya juga akan terjaga.

18
DAFTAR PUSTAKA

Murdiyah, Yusmini, Aprina Murwanti, dkk. 2022. Serat Limbah Serai Dapur
(Cymbopogon citratus) sebagai Kertas Seni untuk Produk Pelengkap
Interior. 6 (1), 40-50.
Lestari, Fitria, Ria Dwi Jayati, Agus Andriansah, dkk. 2023. Identifikasi Tumbuhan
Obat Masyarakat Pedalaman Dusun III Sri Pengantin Kecamatan STL Ulu
Terawas Kabupaten Musi Rawas. 2 (1), 4-8.
Poerba, Yuyu Suryasari, Witjaksono, dkk. 2016. Katalog Pisang : Koleksi Kebun
Plasma Nutfa Pisang Pusat Penelitian Biologi Lembaga Ilmu Pengetahuan
Indoneisa. Jakarta: LIPI Press.
Widnyana. 2012. Bambu dengan Berbagai Manfaatnya. 8 (1), 1-10.
Sujiprihati, Sriani, dan Ketty Suketi. 2009. Budidaya Pepaya Unggul. Jakarta:
Penebar Swadaya.
Liunokas, Angreni Beaktris. 2021. Karakteristik Morfologi Tumbuhan.
Yogyakarta: Deepublish.
Fauzi, Yan, Yustina Widyastuti, dkk. 2012. Kelapa Sawir : Budi Daya,
Pemanfaatan Hasil dan Limbah. Jakarta: Penerbar Swadaya.
Jhon, Wiley, and Sons. 2020. The Durian : Botany, Horticulture, and Utilization.
47 (1), 125-211.

19
LAMPIRAN

Lampiran 1. Laporan Sementara

20
21
22
23
24
25
Lampiran 2. Foto Pada Saat Melakukan Penelitian

26

Anda mungkin juga menyukai