MORFOLOGI TUMBUHAN
DISUSUN OLEH:
NURDIANA.SP.,MP
1
KATA PENGANTAR
Bismillahirrohmanirrohim
Alhamdulilah rasa syukur penyusun panjatkan kepada Allah SWT
atas kesempatan yang diberikan sehingga buku panduan
Praktikum Mata Kuliah Morfologi Tumbuhan Prodi Tadris IPA
Biologi dapat selesai pada waktunya. Shalawat salam penyusun
haturkan kepada nabi junjungan alam semesta Nabi Muhammad
SAW melaluinyalah cahaya islam rahmatallilalamin.
Petunjuk praktikum mata kuliah Morfologi Tumbuhan terdiri
dari 7 acara praktikum, yaitu Cormophyta, Dycotyledoneae dan
Monocotyledoneae, Folia, Phylotaxis, Organ Modifikasi
Tumbuhan, Flos, Fructus dan Semen. Terkait kegiatan Acara
praktikum tersebut diharapkan dapat mewakili bidang keilmuan
terutama dalam bidang Morfologi Tumbuhan.
Penyusun mengucapkan banyak terimakasih kepada semua
pihak yang sudah mendukung dalam penyusunan petunjuk
praktikum Morfologi Tumbuhan. Selain itu Penyusun berharap
adanya saran yang membangun untuk perbaikan penyusunan
petunjuk praktikum di kemudian hari.
2
TATA TERTIB PRAKTIKUM
3
11. Praktikan yang menyebabkan rusaknya barang,
diwajibkan untuk menganti barang yang rusak
12. Hal-hal yang belum diatur dalam tata tertib akan
disesuaikan kemudian.
Tertanda
Dosen Pengampu
4
DAFTAR ISI
Cover
Kata Pengantar
Peraturan Praktikum
Daftar Isi
Acara I. Cormophyta Dicotyledoneae & Monocotyledoneae .... 6
Acara II. Folia (Daun) ............................................................................... 18
Acara III. Philothaxis Disposition Foliorum..................................... 26
Acara IV. Modifikasi Organ Pokok Bersifat Vegetatif ................... 38
Acara V. Flos (Bunga)................................................................................ 51
Acara VI. Fructus (Buah) ......................................................................... 61
Acara VII. Semen (Biji) ............................................................................. 70
5
ACARA I
CORMOPHYTA, DYCOTYLEDONEAE & MONOCOTYLEDONEAE
A. Pendahuluan
Al-Quran surat Yasin ayat 33 yang berbunyi:
yang artinya:
“Dan suatu tanda (kebesaran Allah) bagi mereka adalah
bumi yang mati (tandus). Kami hidupkan bumi itu dan Kami
keluarkan darinya biji-bijian, maka dari (biji-bijian) itu mereka
makan” (QS. Yasin Ayat 33).
Cormophyta merupakan golongan tumbuhan yang
tubuhnya telah mengalami diferensiasi sehingga dapat
dibedakan dengan jelas antara radiks, caulis, dan folium. Yang
termasuk ke dalam golongan tumbuhan cormophyta ini
adalah pteridophyta dan spermatophyte.
Tumbuhan spermatophyte terbagi menjadi tumbuhan
biji telanjang (Gymnospermae) dan biji tertutup
(Angiospermae). Tanaman monokotil membawahi sejumlah
bangsa dan suku tumbuhan yang warganya dianggap
mempunyai tingkat perkembangan filogenetik yang tertinggi.
6
Tumbuhan dikotil dapat berkembang biak dengan
dua cara, yaitu cara vegetatif atau tanpa kawin dan generatif
atau dengan kawin. Kebanyakan perkembangbiakan
tumbuhan dikotil dengan cara vegetatif adalah vegetative
buatan yang dilakukan oleh manusia bukan merupakan
prose salami yang dilakukan tumbuhan itu sendiri.
Perkembangbiakan generatif diawali dengan proses
penyerbukan yaitu menempelnya sebruk sari di kepala putik.
Proses ini terjadi di bunga, sehingga bunga disebut juga alat
kelamin tumbuhan karena disinilah terdapat alat
perkembangbiakan jantan dan betina.
Tumbuhan monokotil kebanyakan berkembang biak
dengan satu cara, yaitu vegetatif alami. Banyak jenis dari
vegetative alami ini, semua tergantung dari masing-masing
jenis tumbuhan yang ada.
7
B. Tujuan
Tujuan Praktikum antara lain:
1. Untuk mengamati organ penyusun tubuh anggota
Dycotyledoneae dan Monocotyledoneae
2. Untuk mencermati organ penyusun tubuh anggota
Dycotyledoneae dan Monocotyledoneae
3. Untuk membedakan organ penyusun tubuh anggota
Dycotyledoneae dan Monocotyledoneae
C. Landasan Teori
Tumbuhan tersusun dari berbagai organ seperti
akar, batang, daun dan organ reproduksi. Organorgan
tersebut juga tersusun dari berbagai jaringan, seperti
jaringan meristem, parenkim, sklerenkim, kolenkim,
epidermis dan jaringan pengangkut Epidermis merupakan
lapisan sel-sel paling luar dan menutupi permukaan daun,
bunga, buah, biji, batang dan akar.
Berdasarkan ontogeninya, epidermis berasal dari
jaringan meristematik yaitu protoderm . Epidermis berfungsi
sebagai pelindung bagian dalam organ tumbuhan.
Berdasarkan fungsinya, epidermis dapat berkembang dan
6
mengalami modifikasi seperti stomata dan trikomata.
Bagian dari aksis tumbuhan yang menopang daun dan
organ reproduktif, dan biasanya terletak di atas permukaan
tanah dan berdiri tegak disebut batang. Secara umum, batang
dan akar mempunyai struktur yang relatif sama, keduanya
memiliki stele dengan xilem dan floem, perisikel, endodermis,
korteks dan epidermis.
8
yang memiliki ukuran hampir sama sehingga membentuk
akar serabut.
9
E. Cara Kerja
Cara kerja pada kegiatan Pengamatan sebagai berikut:
1. Menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan dalam
kegiatan pengamatan
2. Bibit muda kacang tanah
2.1 Siapkan spesimen kacang tanah kemudian amati
secara seksama bagianbagian organ penyusunnya
mulai dari akar,batang, dan daun
2.2 Gambarkanlah dengan menggunakan pensil dan
tunjukkan semua bagian yang ditulis pada
keterangan.
2.3 Akar merupakan hasil perkembangan dan
pertumbuhan
2.4 dari radikula yang akan menyusun akar primer
(radix primaria) secara permanen. Tunjukkan
bagian akar yang terdiri dari : apex radicis, badan
akar, collum, akar skunder (radix lateralis), fibrilla
radicalis dan bulu akar (jika tampak).
2.5 Batang tersusun atas calon batang yang
terdiri: hypocotyle, mesocotyle, dan epicotyle. Pada
stadium kuncup, maka calon batang dan bersama
daun sering disebut plumulla.
2.6 Daun tersusun majemuk menyirip genap tak
terbatas terdiri atas empat anak daun (foliolum)
10
yang membentuk bangun obovatus. Alat tambahan
berupa stipula (perhatikan apakah tipe adnatae
atau liberae ?).
2.7 Adanya hypocotyle, maka mengakibatkan
cadangan makanan (sepasang daun
lembaga/keping biji/cotyledon) terangkat di atas
permukaan tanah. Hal demikian merupakan ciri
dari tipe kecambah epigeal
2.8 Sebagai ciri morfologi, bahwa kacang tanah
merupakan anggota Dicotyledoneae yaitu : sistem
perakaran tunggang (radix primaria), terdapat
sepasang daun lembaga, sistem venasi penninervis,
ruas dan buku batang tidak nyata, percabangan
batang tampak nyata.
2.9 Susunlah suatu deskripsi yang dapat
memberikan gambaran singkat mengenai morfologi
bibit muda kacang tanah.
12
3.9 Tipe kecambah hypogeal, cadangan makanan pada
kecambah ini tetap tinggal/berada di bawah
permukaan tanah.
13
F. Analisis Data
1. Sebutkan struktur morfologi pada preparat 1 Arachis
hypogea
14
Gambar 1.2. Jagung
G. Diskusi
1. Apakah yang disebut dengan : radicula, plumulla,
mesocotyle, stipula ?
2. Sebutkan fungsi : cotyledone dan stipulla !
3. Mengapa kecambah kacang tanah bertipe epigeal ?
4. Sebutkan bagian penyusun daun majemuk !
5. Apakah perbedaan antara daun majemuk lengkap
dengan daun tunggal tidak lengkap ?
6. Apakah yang disebut : ligula, coleoptyle, scutellum,
hypogeal, dan ligulatus ?
7. Sebutkan fungsi scutellum dan ligula !
8. Sebutkan sifat ciri anggota monocotyledoneae seperti
yang terlihat pada bibit muda jagung !
9. Apa perbedaan antara sistem perakaran tunggang
dan serabu
10. Mengapa tipe kecambah jagung epygeal ?
15
H. Daftar Pustaka
1. Al-qur’an dan Terjemahan, 2008
2. Bell, A.D. 1991. Plant Form. Oxford University Press.
Oxford
3. Campbell, N. A., Reece, JB and Mitchell, L. G. 2003. Biologi
Jilid 2. Jakarta: Erlangga
4. Gembong Tjitrosoepomo. 2004. Morfologi Tumbuhan.
Yogyakarta:UGM
5. Gembong Tjitrosoepomo. 2009. Morfologi Tumbuhan.
Gajah Mada nifersity Press
6. Hartman, H.T. and D.E. Kester. 1983. Plant Propagation :
Principle and Practices. 4th edition. Prantice-Hall Inc.,
Englewood Cliffs, New Jersey.
7. Hidayat, E.B. 1994. Morfologi Tumbuhan. Institut
Teknologi Bandung.
8. Nurdiana, 2012. Ilmu Alamiah Dasar Jili I, II, III. IAIN
Mataram: Mataram
9. Nugroho hartanto. 2002. Morfologi and Taxonomi of
vascular plants, wisma hijau jl.Raya Bogor: Penebar
swadaya
10. Nurdiana, 2020, Morfologi Tumbuhan, Sanabil press
11. Rosanti,dewi. 2013. Morfolgi Tumbuhan. Erlangga. Jakarta.
12. Tjitrosoepomo Gembong. 2007. Morfologi Tumbuhan.
Gadjah Mada University Press. Yogyakarta.
16
ACARA II
FOLIA (DAUN)
A. Pendahuluan
Allah berfirman dalam Al-Quran surat Taha ayat 121
yang berbunyi:
yang artinya:
B. Tujuan
Tujuan Praktikum antara lain:
1. Mahasiswa dapat menjelaskan dan menggambarkan
bagian- bagian dari daun lengkap dan tidak lngkap
2. Mahasiswa dapat menjelaskan dan menggambarkan
bagian-bagian dari daun lengkap dan tidak lengkap.
3. Mahasiswa dapat menjelaskan dan menggambarkan
daun majemuk dan daun tunggal
4. Mahasiswa dapat menjelaskan dan menggambarkan
bentuk-bentuk daun pada tumbuhan
5. Mahasiswa dapat menjelaskan dan
menggambarkan modifikasi dari daun
18
C. Landasan Teori
Daun merupakan organ tumbuhan yang sangat
penting dan pada umumnya merupakan bagian yang
terbanyak pada tumbuhan. Daun terdapat pada batang.
Bagian batang tempat duduknya daun atau tempat
melekatnya daun disebut dengan buku-buku (nodus) batang,
dan tempat diatasnya daun merupakan sudut antara batang
dengan tangkai daun disebut dengan ketiak daun (axilla).
Daun biasanya pipih, lebar, bewarna hijau dan
memiliki bentuk paling berdgam dibandingkan dengan organ
tumbuhan yang lain. Daun pada umumnya memiliki umur
yang terbatas sehingga pada saat tertentu akan gugur dan
pada beberapa jenis tanaman meninggal bekas yang mat
jelas seperti pada nangka (Artocarpus heterophylla) dan
singkong (Manihot uttilisima).
Sepanjang perjalannan daun mengalami perubahan
warna yang pada saat mudah bewarna hijau muda, saat
dewasa bewarna hijau tua, namun menjelang gugur akan
berubah warna menjadi pucat atau kekuningan.
Pada tumbuhan tertentu daun dewasa tidak bewarna
hijau tetapi merah atu kuning seperti pada tanaman puring
(Puring variegatum). Daun yang gugur akan digantikan
dengan munculnya daun baru pada tunas terminal (tunas
utama) atau tunas ketiak.
Pada umumnya daun yang baru muncul jauh lebih
19
banyak jumlahnya dibandingkan dengan daun yang
gugur. Pada tanaman tertentu pada musim kemarau sering
menggugurkan daun seperti pada tanaman ketapang
(Terminalia catappa), namun pada tumbuhan yang hidup
didaerah temperata hampir setiap tanaman menggugurkan
daunnya menjelang musim gugur.
Hal tersebut dilakukan sebagi efisiensi terhadap
pengurangan penguapan atau adaptasi terhadap kekurangan
air. Pada tanaman ketapang, sebelum daun gugur didahului
dengan perubahan warna daun menjadi kuning kemerahan.
Daun lengkap umumnya banyak ditemukan pada
tumbuhan monokotil (Liliopsida) seperti pada pisang (Musa
paradisiaca), pinang (Areca catechu), tebu (Saccharum
officinarum).
Walaupun demikian bila dilihat dari jumlah spesies
tumbuhan yang memiliki daun lengkap jumlahnya 22 jauh
lebih kecil dibadingkan dengan jenis lainnya. Sebagain besar
tumbuhan kehilangan salah satu bagian daunnya seperti
upih atau tangkai, namun paling banyak yang mengelami
kehilangan upih.
Daun tersebut disebut dengan daun tidak lengkap.
Daun tidak lengkap ditemukan pada terong (Solanum
melogena), singkong (manihot utilissima), dan durian (Durio
zibethinus).
20
D. Alat dan Bahan
Alat yang digunakan antara lain:
1. Kamera
2. Alat Tulis
E. Cara Kerja
Cara kerja pada kegiatan Pengamatan sebagai berikut:
1. Menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan dalam
kegiatan pengamatan
2. Gambarlah masing-masing daun dan tuliskan keterangan
secara lengkap.
3. Jika terdapat alat tambahan, maka sebutkan nama
alat tambahan tersebut.
4. Buatlah deskripsi untuk masing-masing daun tersebut
terutama mengenai : susunan (tunggal atau majemuk),
kelengkapan (vagina, peteolus, lamina), bentuk bangun
24
daun, sistem venasi, jika bukan daun sejati maka sebutkan
istilahnya dan apabila terdapat spora sebutkan sifat daun
tersebut
F. Analisis Data
1. Gambarkan hasil pengamatan dan berikan keterangan
pada setiap bagian morfologi daun serta memberikan
deskripsi pada objek yang diamati pada seluruh bahan
yang digunakan dalam praktikum
25
G. Diskusi
1. Analisis terkait daun lengkap dan daun tidak lengkap
2. Analisis daun Acacia sp disebut daun filodia
3. Analisis daun Moringa oleifera dikatakan daun majemuk
tingkat/ganda 3
4. Jelaskan macam-macam tipe sistem venasi daun
5. Diskusikan tentang sircumscriptio pada bahan acara daun
6. Analisis bahan daun yang termasuk daun majemuk genap
dan majemuk ganjil
H. Daftar Pustaka
1. Al-qur’an dan Terjemahan, 2008
2. Bell, A.D. 1991. Plant Form. Oxford University Press.
Oxford
3. Campbell, N. A., Reece, JB and Mitchell, L. G. 2003. Biologi
Jilid 2. Jakarta: Erlangga
4. Gembong Tjitrosoepomo. 2004. Morfologi Tumbuhan.
Yogyakarta:UGM
5. Gembong Tjitrosoepomo. 2009. Morfologi Tumbuhan.
Gajah Mada nifersity Press
6. Hartman, H.T. and D.E. Kester. 1983. Plant Propagation :
Principle and Practices. 4th edition. Prantice-Hall Inc.,
Englewood Cliffs, New Jersey.
7. Hidayat, E.B. 1994. Morfologi Tumbuhan. Institut
Teknologi Bandung.
26
8. Nurdiana, 2012. Ilmu Alamiah Dasar Jili I, II, III. IAIN
Mataram: Mataram
9. Nugroho hartanto. 2002. Morfologi and Taxonomi of
vascular plants, wisma hijau jl.Raya Bogor: Penebar
swadaya
10. Nurdiana, 2020, Morfologi Tumbuhan, Sanabil press
11. Rosanti,dewi. 2013. Morfolgi Tumbuhan. Erlangga. Jakarta.
12. Tjitrosoepomo Gembong. 2007. Morfologi Tumbuhan.
Gadjah Mada University Press. Yogyakarta.
27
ACARA III
PHYLOTAXIS DIPOSITION FOLIURUM
A. Pendahuluan
Al-quran surat Yasin ayat 82 yang berbunyi:
yang artinya:
Sesungguhnya perintah-Nya apabila Dia menghendaki
sesuatu hanyalah berkata kepadanya, ‘jadilah!’ maka
terjadilah,” (QS Yaasiin: 82)
Daun melekat pada bagian batang yang dinamakan
buku- buku (node), Sedangkan di antara dua buku-buku
batang terdapat ruas (internode). Pada tanaman bambu,
kita dengan mudah membedakan bagian ruas dan buku-
buku batang karena bagian ruas bambu berongga
sedangkan bagian buku-bukunya rapat.
28
Dalam satu daun terdapat sejumlah serat
memanjang yang amat mengagumkan bagi yang melihat.
Ada yang besar- besar, panjang, dan lebar. Ada yang
kecil-kecil, terselempit di antara yang besar-besar
tersebut, tersusun dengan rapi dan menakjubkan.
29
dedaun sudah berfotosintesis dan memancarkan manfaat
untuk dirinya, pohon dan lingkungan. Energi dari hasil
fotosintesis dialirkan ke seluruh bagian tumbuhan. Oleh
sebab itu, dedaun hijau menginspirasi kita untuk
menjalani kehidupan yang bahagia dan penuh makna
sebagai berikut :
1. Melambangkan keteduhan
2. Daun mengajarkan tentang adaptasi
3. Daun mengajarkan kemandirian
4. Daun hidup bekerjasama
5. Daun itu tidak egois
6. Daun tiada henti memancarkan kebaikan
7. Daun itu indah tetapi pemurah
B. Tujuan
Tujuan Praktikum antara lain:
1. Untuk mengetahui letak duduk daun pada batang
2. Untuk menganalisis perbedaan letak duduk daun pada
batang pada spesies tumbuhan
C. Landasan Teori
Daun melekat pada bagian batang yang dinamakan
dengan batang/node, sedangkan diantara dua buku-buku
batang terdapat ruas/internode. Pada tanaman bambu, kita
30
dengan mudah membedakan bagian ruas dan buku-buku
batang karena bagian ruas bambu berongga sedangkan bagian
buku-bukunya rapat.
Pada tanaman lain, misalnya singkong (Manihot
utilissima) kita dapat mengenali bagian buku-buku batang
karena bagian ini agak membengkak dibanding dengan bagian
ruasnya. Jika Anda memperhatikan bagian buku-buku pada
batang, terlihat adanya keragaman dalam jumlah daun yang
melekat pada bagian buku tersebut.
Pada tanaman padi (Oryza sativa L.), dan jagung (Zea
mays), maupun pepaya (Carica pepaya), tampak bahwa pada
setiap buku-buku batang terdapat satu daun. Tata letak daun
pada padi dan jagung disebut berseling/bergantian
(alternate), sedangkan tata letak daun pada pepaya disebut
tersebar (sparsa).
Pada tanaman manggis (Garsinia mangostana) dan
tanaman bunga soka (Ixora sp.) terdapat dua daun yang
berpasangan dalam setiap buku-bukunya. Tata letak daun
pada manggis disebut berhadapan (opposite), sedangkan tata
letak daun pada tanaman bunga soka (Ixora sp) disebut
berhadapan bersilang (decusate).
31
Gambar 3.1. Diagram Daun
32
pada batang, tetapi dikarenakan urutan daun tersebut
tampak jelas setelah daun maupun batang yang
ditempatinya mengalami pendewasaan, maka istilah tersebut
digunakan secara umum untuk menyatakan susunan daun
pada batang.
E. Cara Kerja
Cara kerja pada kegiatan Pengamatan sebagai berikut:
1. Menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan dalam
kegiatan pengamatan
2. Membuat bagan atau skema letaknya daun
Untuk keperluan ini batang tumbuhan digambarkan
sebagai silender dan padanya digambar membujur
ortostik- ortostiknya, demikian pula buku-buku
batangnya. Untuk menghindarkan kekeliruan seyogyanya
garis-garis yang menggambarkan masing-masing bagian
tadi dibuat berbeda- beda. Daun-daunnya digambar
sebagai penampang lintang helaian daun yang diperkecil,
jadi sebagai suatu segitiga dengan dasar lebar yang
terlentang (dengan dasarnya yang lebar tadi menghadap
ke atas). Jika yang digambarkan tata letak daun menurut
2/5 misalnya, kita harus menggambar terlebih dahulu 5
ortostiknya, dan seterusnya daun-daun pada setiap
buku-bukunya yang jaraknya satu sama lain sejauh 2/5
lingkaran, maka kita akan melihat bahwa dimulai dengan
daun yang mana saja, setelah garis spiral genetik
melingkari batang sampai dua kali akan melewati 5 daun
selama melingkar dua kali tadi. Dan pada bagan itu akan
35
terlihat, bahwa daun-daun no. 1, 6, 11, dst. tiap kali
ditambah 5, demikian pula daun-daun no. 2, 7, 12, dst.
akan terletak pada ortostik yang sama. Untuk
memperlihatkan itu perlu semua daun diberi nomor urut
sepanjang spiral genetiknya.
3. Membuat Diagram
Untuk membuat diagramnya batang tumbuhan harus
dipandang sebagai kerucut yang memanjang, dengan
buku- buku batangnya sebagai lingkaran-lingkaran yang
sempurna. Jika diproyeksikan pada suatu bidang datar,
maka buku-buku batang akan menjadi lingkaran-lingkaran
yang konsentris dan puncak batang akan merupakan titik
pusat semua lingkaran tadi. Ortostiknya akan merupakan
jari-jari lingkaran itu. Kalau sebagai contoh diambil lagi
tata letak daun menurut rumus 2/5, maka untuk
memperlihatkan daun yang duduk pada satu ortostik
sekurang-kurangnya harus dibuat 6 lingkaran yang
konsentris (lebih banyak lebih baik), dan kelima
ortostiknya membagi akan membagi lingkaran-lingkaran
tadi dalam 5 sektor yang sama besarnya.
Pada setiap lingkaran berturut- turut dari luar ke dalam
digambarkan daunnya, seperti pada pembuatan bagan tadi
akan diberi nomor urut. Dalam hal ini perlu diperlihatkan,
bahwa jarak antara dua daun adalah 2/5
36
lingkaran, jadi setiap kali, harus meloncati satu ortostik.
Spiral genetiknya dalam diagram daun akan merupakan
suatu garis spiral yang putarannya semakin ke atas
digambarkan semakin sempit. Juga pada diagram akan kita
lihat hal-halyang sama seperti telah diuraikan mengenai
bagan tata letak daun.
F. Analisis Data
1. Jelaskan preparat gambar 3.2 batang Manihot utilissima
2. Jelaskan preparat pada gambar 3.3 Carica papaya
37
Gambar 3.3 Batang Manihot utilissima
G. Diskusi
1. Menurut kalian apa yang dipahami dari duduk daun
pada batang?
2. Sebutkan bagian mana saja tempat duduknya suatu
daun(buku-buku batang)?
3. Jelaskan berapa jumlah daun yang terdapat pada satu
buku batang?
4. Berdasarkan jumlah daun pada buku-buku batang,
berikan iktisar mengenai duduk daun!
38
H. Daftar Pustaka
1. Al-qur’an dan Terjemahan, 2008
2. Bell, A.D. 1991. Plant Form. Oxford University Press.
Oxford
3. Campbell, N. A., Reece, JB and Mitchell, L. G. 2003. Biologi
Jilid 2. Jakarta: Erlangga
4. Gembong Tjitrosoepomo. 2004. Morfologi Tumbuhan.
Yogyakarta:UGM
5. Gembong Tjitrosoepomo. 2009. Morfologi Tumbuhan.
Gajah Mada nifersity Press
6. Hartman, H.T. and D.E. Kester. 1983. Plant Propagation :
Principle and Practices. 4th edition. Prantice-Hall Inc.,
Englewood Cliffs, New Jersey.
7. Hidayat, E.B. 1994. Morfologi Tumbuhan. Institut
Teknologi Bandung.
8. Nurdiana, 2012. Ilmu Alamiah Dasar Jili I, II, III. IAIN
Mataram: Mataram
9. Nugroho hartanto. 2002. Morfologi and Taxonomi of
vascular plants, wisma hijau jl.Raya Bogor: Penebar
swadaya
10. Nurdiana, 2020, Morfologi Tumbuhan, Sanabil press
11. Rosanti,dewi. 2013. Morfolgi Tumbuhan. Erlangga. Jakarta.
12. Tjitrosoepomo Gembong. 2007. Morfologi Tumbuhan.
Gadjah Mada University Press. Yogyakarta.
39
ACARA IV
MODIFIKASI ORGAN POKOK BERSIFAT VEGETATIF
A. Pendahuluan
Modifikasi organ pokok (daun, akar dan batang) yaitu
perubahan bentuk dari satu atau lebih dari organ karena
adanya perubahan fungsi. Sedangkan yang dimaksud organa
assecoria yakni organ tanaman yang berasal dari suatu
jaringan yang selanjutnya mengalami perubahan bentuk dan
fungsi.
41
B. Tujuan
Tujuan Praktikum antara lain:
1 Untuk mengetahui berbagai macam organ pokok tumbuhan
yang merupakan hasil modifikasi yang bersifat vegetatif
2 Untuk mengamati bentuk modifikasi organ pokok tumbuhan
C. Landasan Teori
Modifikasi organ pokok (daun, akar dan batang) yaitu
perubahan bentuk dari satu atau lebih dari organ karena
adanya perubahan fungsi. Sedangkan yang dimaksud organa
assecoria yakni organ tanaman yang berasal dari suatu
jaringan yang selanjutnya mengalami perubahan bentuk dan
fungsi.
42
Di dalam jaringan ini akan dibentuk bangunan
khusus yang disebut dengan archegonium (penghasil sel
telur) dan mungkin juga antheridium (penghasil sperma).
Sporangium pada paku air (Marsillea crenata) telah
menunjukkan tipe lebih maju yakni membentuk badan buah
atau sporacarpium.
E. Cara Kerja
Cara kerja pada kegiatan Pengamatan sebagai berikut:
1. Menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan dalam
kegiatan pengamatan
2. Perhatikan secara seksama setiap spesimen yang
tersedia, kemudian gambar sesuai dengan organ yang
diamati lalu tunjukkan bagian-bagian penyusunnya dan
tuliskan keterangan lengkap.
3. Apabila harus diperlukan pengamatan anatomi, maka
potonglah arah melintang sehingga antara daerah stele
dan korteks dapat dilihat perbedaannya.
4. Tuliskan uraian deskripsi secara ringkas, jelas dan
mudah dimengerti : bentuk, sifat, aroma, warna, mamfaat
bagi tumbuhannya maupun bagi manusia
F. Analisis Data
1. Sebutkan struktur morfologi gambar 4.1 preparat
stolon (garagih) Imperata cylindricai (ilalang)!
46
2. Sebutkan struktur morfologi gambar 4.2 preparat
bulbus (umbi lapis) Allium cepa (bawang merah)!
3. Sebutkan struktur morfologi gambar 4.3 preparat
tuber Manihot uttilisima (singkong)!
4. Sebutkan struktur morfologi gambar 4.4 preparat
rhizome Zingiber officinale (rimpang jahe)!
5. Sebutkan struktur morfologi gambar 4.5 preparat
tuber Daucus carota (umbi wortel)!
6. Sebutkan struktur morfologi gambar 4.6 preparat
tuber Solanum tuberosum (umbi kentang)!
7. Sebutkan struktur morfologi gambar 4.7 preparat spina
Citrus sp (batang jeruk)!
47
Gambar 4.2 Bawang Merah
48
Gambar 4.4 Jahe
49
Gambar 4.6 Kentang
50
G. Diskusi
1. Sebutkan bagian yang menyusun bulbus tunicatus !
2. Apa perbedaan antara tuber caulogenum dari radix
primaria dan dari radix adventitia ?
3. Bandingkan antara stolon dan rhizoma ! d. Apakah
fungsi tuber caulogenum bagi tumbuhannya sendiri ?
4. Sebutkan spesies tanaman yang mampu membentuk
bulbus !
5. Tunjukkan bukti bahwa rhizoma merupakan penjelmaan
dari batang bersama daun !
6. Bagaimanakah struktur anatomi tuber singkong ?
7. Apa perbedaan antara duri mawar dengan duri
Bougenvillea spectabillis ?
8. Adakah fungsi duri bagi tumbuhannya sendiri ?
9. Mengapa batang pisang di atas tanah bukan
merupakan batang sejati ?
10. Sebutkan macam-macam organ tumbuhan yang
merupakan hasil modifikasi dari organ pokok selain
bahan yang digunakan dalam praktikum ini !
11. Jelaskan apa yang disebut dengan cladodia, filocladodia,
dan filodia ?
12. Mengapa duri pada kapuk randu merupakan duri tempel ?
51
H. Daftar Pustaka
1. Al-qur’an dan Terjemahan, 2008
2. Bell, A.D. 1991. Plant Form. Oxford University Press.
Oxford
3. Campbell, N. A., Reece, JB and Mitchell, L. G. 2003. Biologi
Jilid 2. Jakarta: Erlangga
4. Gembong Tjitrosoepomo. 2004. Morfologi Tumbuhan.
Yogyakarta:UGM
5. Gembong Tjitrosoepomo. 2009. Morfologi Tumbuhan.
Gajah Mada nifersity Press
6. Hartman, H.T. and D.E. Kester. 1983. Plant Propagation :
Principle and Practices. 4th edition. Prantice-Hall Inc.,
Englewood Cliffs, New Jersey.
7. Hidayat, E.B. 1994. Morfologi Tumbuhan. Institut Teknologi
Bandung.
8. Nurdiana, 2012. Ilmu Alamiah Dasar Jili I, II, III. IAIN
Mataram: Mataram
9. Nugroho hartanto. 2002. Morfologi and Taxonomi of
vascular plants, wisma hijau jl.Raya Bogor: Penebar
swadaya
10. Nurdiana, 2020, Morfologi Tumbuhan, Sanabil press
11. Rosanti,dewi. 2013. Morfolgi Tumbuhan. Erlangga. Jakarta.
12. Tjitrosoepomo Gembong. 2007. Morfologi Tumbuhan.
Gadjah Mada University Press. Yogyakarta.
52
ACARA V
FLOS (BUNGA)
A. Pendahuluan
Flos (bunga) merupakan organ generatif dari
tumbuhan anthophyta yang berperan penting untuk
melangsungkan reproduksi seksual. Organ ini merupakan hasil
modifikasi batang bersama daun-daun, tetapi jika diteliti
secara seksama maka batang tersebut hanya sampai pada
dasar bunga (receptaculum), selebihnya merupakan hasil
penjelmaan dari daun.
53
Yang artinya:
“Dan Dialah yang menurunkan air dari langit, lalu Kami
tumbuhkan dengan air itu segala macam tumbuh-
tumbuhan, maka Kami keluarkan dari tumbuh-tumbuhan itu
tanaman yang menghijau, Kami keluarkan dari tanaman
yang menghijau itu butir yang banyak; dan dari mayang
kurma, mengurai tangkai- tangkai yang menjulai, dan kebun-
kebun anggur, dan (Kami keluarkan pula) zaitun dan delima
yang serupa dan yang tidak serupa. Perhatikanlah buahnya
pada waktu berbuah, dan menjadi masak. Sungguh, pada
yang demikian itu ada tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi
orang-orang yang beriman. (QS Al Anam:99)
54
B. Tujuan
Tujuan Praktikum antara lain:
1 Untuk menjelaskan dan menggambarkan bagian-bagian dari
bunga
2 Dapat menjelaskan dan menggambarkan bentuk-bentuk
bunga
3 Dapat menjelaskan dan menggambarkan struktur bunga
majemuk
C. Landasan Teori
Bunga utuh umumnya dilengkapi daun-daun
pelindung baik berupa brachtea maupun bracteola, bahkan
daun-daun pelindung ini bermodifikasi membentuk bangunan
seperti kelopak bunga (calyx) yang lazim dinamakan
involucrum seperti pada anggota Astaraceae, tetapi adapula
yang berubah menjadi selendang bunga (spatha) yang dapat
dijumpai pada anggota palmae.
55
Bentuk daun pelindung adakalanya mirip seperti
daun lainnya hanya saja ukurannya lebih kecil, sedangkan
untuk tumbuhan Euphorbia pulcherrima, Musaeda dan
Bougenvilea spectabillis memiliki organ seperti daun
pelindung yang berwarna menarik ibarat perhiasan bunga,
untuk membedakan dengan daun pelindung maka
bangunan/organ ini dinamakan daun pemikat atau lock bad.
56
Jumlah sepala juga bervariasi untuk anggota
Monocotyledoneae umumnya berkelipatan tiga (trimer) dan
anggota Dicotyledoneae dapat berkelipatan empat atau lima
(tetramer atau pentamer). Bagian ujung dari sepala sangat
bervariasi mulai rata sampai runcing bahkan ada yang
memiliki bangunan seperti taji misalnya seperti bunga
Impadien.Fungsi calyx adalah melindungi bagian bunga
disebelah dalam sewaktu masih kuncup, tetapi adapula yang
turut membentuk buah semu misalnya pada ketamplok
(Physalis minima).
57
yang dilakukan oleh serangga (entomogami) maka corola
mengalami kemajuan pesat dan bunga ini memiliki kelenjar
madu (nectar).Mahkota bunga ini disusun oleh daun mahkota
(petala), sehingga variasi corola ditentukan oleh variasi
penyusunnya.Seperti halnya sepala, maka petalapun ada yang
fusi menyatu membentuk bangunan seperti tabung yang
disebut gamopetala atau sympetala, sedang yang berlepasan
merupakan polypetala atau choripetala atau dialipetala.
Susunan imbricata akan tampak jelas sewaktu bunga sewaktu
keadaan masih kuncup misalnya pada Allamanda sp dan Carica
pepaya, jumlah dan bentuk petala juga analog dengan
sepala. Fungsi corola secara umum melindungi bagian
bunga yang lebih dalam yakni alat kelamin bunga dan telah
disinggung di atas bahwa sehubungan dengan kepentingan
penyerbukan, maka corola berfungsi sebagai penarik
perhatian polinator. Begitu juga dengan bagian bunga lainnya.
58
Bahan yang digunakan diantaranya:
1. Bunga Hibiscus tiliaceus (waru)
E. Cara Kerja
Cara kerja pada kegiatan Pengamatan sebagai berikut:
1. Menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan dalam
kegiatan pengamatan
2. Perhatikan bahwa bunga tersebut termasuk flos
terminalis atau axillaris.
3. Apakah merupakan bunga sempurna, lengkap, flos
feminus, masculinus atau steril.
4. Perhatikan jumlah dan posisi masing-masing
penyusun perianthium.
5. Bagaimana posisi alat kelamin bunga.
59
6. Perhatikan simbol : peduncullus, sepala, petala, anthera
dan pistillum.
7. Pada rumus bunga harus lebih teliti lagi dalam
pengamatan terhadap bunga.
8. Apakah bunga tersebut simetris atau asimetris.
9. Kelamin bunga.
10. Adakah gamosepala atau polisepala.
11. Berapa jumlah penyususun androecium dan gynoecium.
12. Bagaimana posisi alat kelamin tersebut baik
terhadap perianthium maupun receptaculum.
F. Analisis Data
1. Sebutkan struktur morfologi gambar 5.1 bunga
Hibiscus tiliaceus (bunga waru)!
2. Sebutkan struktur morfologi gambar 5.2 bunga
Bougenvillea spectabilis (bunga kertas)!
3. Sebutkan struktur morfologi gambar 5.3 bunga Carica
papaya(bunga papaya)!
60
Gambar 5.1 Bunga waru
61
G. Diskusi
1. Jelaskan bagaiman cara menentukan bunga lengkap,
bunga tidak lengkap, bunga sempurna dan bunga tidak
sempurna
2. Bagaimana cara menentukan tipe-tipe bunga majemuk
pada pesimen yang kamu amati
3. Ciri/tipe bunga yang dimiliki oleh berbagai tumbuhan
merupakan salah satu ciri yang digunakan untuk
menentukan takson tingkat famili. Buatlah sedikitnya 5
famili yang ditentukan dari ciri/tipe bunga.
H. Daftar Pustaka
1. Al-qur’an dan Terjemahan, 2008
2. Bell, A.D. 1991. Plant Form. Oxford University Press.
Oxford
3. Campbell, N. A., Reece, JB and Mitchell, L. G. 2003. Biologi
Jilid 2. Jakarta: Erlangga
4. Gembong Tjitrosoepomo. 2004. Morfologi Tumbuhan.
Yogyakarta:UGM
5. Gembong Tjitrosoepomo. 2009. Morfologi Tumbuhan.
Gajah Mada nifersity Press
6. Hartman, H.T. and D.E. Kester. 1983. Plant Propagation :
Principle and Practices. 4th edition. Prantice-Hall Inc.,
Englewood Cliffs, New Jersey.
62
7. Hidayat, E.B. 1994. Morfologi Tumbuhan. Institut Teknologi
Bandung.
8. Nurdiana, 2012. Ilmu Alamiah Dasar Jili I, II, III. IAIN
Mataram: Mataram
9. Nugroho hartanto. 2002. Morfologi and Taxonomi of
vascular plants, wisma hijau jl.Raya Bogor: Penebar
swadaya
10. Nurdiana, 2020, Morfologi Tumbuhan, Sanabil press
11. Rosanti,dewi. 2013. Morfolgi Tumbuhan. Erlangga. Jakarta.
12. Tjitrosoepomo Gembong. 2007. Morfologi Tumbuhan.
Gadjah Mada University Press. Yogyakarta.
63
ACARA VI
FRUCTUS (BUAH)
A. Pendahuluan
Al-Quran Surat Yasin ayat 34 Alloh berfirman:
yang artinya:
Dan Kami jadikan padanya di bumi itu kebun-kebun kurma dan
anggur dan Kami pancarkan padanya beberapa mata air,
Jika penyerbukan pada bunga telah terjadi dan
kemudian diikuti pula oleh pembuahan, maka bakal buah
akan tumbuh menjadi buah, dan bakal biji yang terdapat di
dalam bakal buah akan tumbuh menjadi biji. Pada
pembentukan buah, ada kalanya bagian bunga selain bakal
buah ikut tumbuh dan merupakan suatu bagian buah,
sedang umumnya segera setelah terjadi penyerbukan dan
pembuahan bagian-bagian bunga selain bakal buah segera
menjadi layu dan gugur. Dari putik sendiri dengan tegas
disebut hanya bakal buahnya, karena biasanya tangkai dan
kepala putiknya gugur pula seperti halnya dengan bagian-
bagian yang lain.
64
B. Tujuan
Tujuan Praktikum antara lain:
1. Untuk dapat menjelaskan dan menggambar bagian-bagaian
buah (Fructus)
2. Untuk dapat menjelaskan dan menggambarkan bagian-
bagian buah yang dapat dimakan
C. Landasan Teori
Bakal buah (avarium) yang telah dibuahi (fertilisasi)
dan matang disebut dengan buah. Buah memiliki bagian-
bagian yang disebut dengan (i) pericarp (kulit buah), (ii) seed
(biji). Biji dilindungi di dalam bauh. Pericarp : setelah buah
matang, maka ovarium berubah menjadi pericarp. Pericarp
dibedakan menjadi 3 lapisan yaitu:
1. Epicarp : merupakan lapisan luar yang disebut dengan
kulit buah.
2. Mesocarp : merupakan lapisan tengah.
3. Endocarp : merupakan lapisan pailing dalam.
Buah sejati merupakan buah yang berkembang dari
bakal buah. Buah seperti ini ditemukan pada buah mangga
dan kelapa (Cocos nucifera), alpukat (Persea americana).
Buah palsu (pseudocarp) dalam bebarapa buah, letak bakal
buah strukturnya mirip dengan bunga seperti pada thalamus,
65
inflorescence, calyx merupakan modifikasi dari sebagian
buah. Buah seperti ini disebut dengan buah palsu seperti
pada buah apel, stroberi, pear. Buah dikelompokkan
menjadi 3 kelompok yaitu: Buah sederhana, Buah aggregate
dan Buah majemuk.
66
D. Alat dan Bahan
Alat yang digunakan antara lain:
1. Kamera
2. Alat Tulis
E. Cara Kerja
Cara kerja pada kegiatan Pengamatan sebagai berikut:
1. Menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan dalam
kegiatan pengamatan
2. Perhatikan secara seksama setiap spesimen yang
tersedia, kemudian gambar sesuai dengan organ yang
67
diamati lalu tunjukkan bagian-bagian penyusunnya dan
tuliskan keterangan lengkap.
3. Apabila harus diperlukan pengamatan anatomi,
maka potonglah dengan arah melintang sehingga dapat
dilihat bentuk dan bagian-bagian penyusun dari buah dan
biji.
4. Tuliskan uraian deskripsi secara ringkas, jelas dan
mudah dimengerti : bentuk, sifat, aroma, warna, mamfaat
bagi tumbuhannya maupun bagi manusia
F. Analisis Data
1. Sebut dan gambarkan bagian-bagian dari fructus
G. Diskusi
1. Jelaskan cara membedakan buah majemuk dengan buah
majemuk semu?
68
2. Jelaskan bagian-bagian yang dapat dimakan dari
spesimen yang kamu amati di atas!
H. Daftar Pustaka
1. Al-qur’an dan Terjemahan, 2008
2. Bell, A.D. 1991. Plant Form. Oxford University Press.
Oxford
3. Campbell, N. A., Reece, JB and Mitchell, L. G. 2003. Biologi
Jilid 2. Jakarta: Erlangga
4. Gembong Tjitrosoepomo. 2004. Morfologi Tumbuhan.
Yogyakarta:UGM
5. Gembong Tjitrosoepomo. 2009. Morfologi Tumbuhan.
Gajah Mada nifersity Press
6. Hartman, H.T. and D.E. Kester. 1983. Plant Propagation :
Principle and Practices. 4th edition. Prantice-Hall Inc.,
Englewood Cliffs, New Jersey.
7. Hidayat, E.B. 1994. Morfologi Tumbuhan. Institut Teknologi
Bandung.
8. Nurdiana, 2012. Ilmu Alamiah Dasar Jili I, II, III. IAIN
Mataram: Mataram
9. Nugroho hartanto. 2002. Morfologi and Taxonomi of
vascular plants, wisma hijau jl.Raya Bogor: Penebar
swadaya
10. Nurdiana, 2020, Morfologi Tumbuhan, Sanabil press
11. Rosanti,dewi. 2013. Morfolgi Tumbuhan. Erlangga. Jakarta.
69
12. Tjitrosoepomo Gembong. 2007. Morfologi Tumbuhan.
Gadjah Mada University Press. Yogyakarta.
70
ACARA VII
SEMEN
A. Pendahuluan
Penyerbukan yang diikuti dengan pembuahan,
bakal buah tumbuh menjadi buah, dan bakal b i j i tumbuh
menjadi biji. Bagi tumbuhan biji (Spermatophyta), biji ini
merupakan alat perkembangbiakan yang utama, karena biji
mengandung calon tumbuhan baru (lembaga). Dengan
dihasilkannya biji, tumbuhan dapat mempertahankan jenisnya,
dan dapat pula terpancar kelain tempat.
Semula biji itu duduk pada suatu tangkai yang keluar
dari papan biji atau tembuni (placenta). Tangkai pendukung
biji itu disebut tali pusar (funiculus). Bagian biji tempat
pelekatan tali pusar dinamakan pusar biji (hilus). Jika biji
sudah masak biasanya tali pusarnya putus, sehingga biji
terlepas dari tembuninya. Bekas tali pusar umumnya nampak
jelas pada biji.
Allah berfirman dalam Al-Quran surat Al-An’am ayat
59 yang berbunyi:
71
Yang artinya
“Dan kunci-kunci semua yang gaib ada pada-Nya; tidak ada
yang mengetahui selain Dia. Dia mengetahui apa yang ada
di darat dan di laut. Tidak ada sehelai daun pun yang gugur
yang tidak diketahui-Nya. Tidak ada sebutir biji pun dalam
kegelapan bumi dan tidak pula sesuatu yang basah atau
yang kering, yang tidak tertulis dalam Kitab yang nyata
(Lauh Mahfuzh)”. (QS Al-An’am 59)
B. Tujuan
Tujuan Praktikum antara lain:
1. Mengamati struktur biji pada beberapa anggota
Spermatophyta
C. Landasan Teori
Pada biji ada kalanya tali pusar ikut tumbuh,
berubah sifatnya yang merupakan selubung biji yang
sempurna, ada yang hanya menyelubungi sebagian biji saja.
Salut biji ada yang :
1. Berdaging atau berair, dan seringkali dapat
dimakan, misalnya pada biji durian (Durio zibethinus
Murr.), biji rambutan (Nephelium lappaceum L.), dll.
72
2. Menyerupai kulit dan hanya menutupi sebagian biji,
misalnya pada biji pala (Myristica fragrans Houtt.). salut
biji pala dinamakan macis, yang seperti bijinya sendiri
digunakan pula sebagai bumbu masak dan berbagai
macam keperluan lainnya antara lain sebagai bahan obat.
Pada biji umumnya dapat kita bedakan bagian-
bagian berikut : Kulit biji (spermodermis), Tali pusar
(funiculus), Inti biji atau isi biji (nucleus seminis).
Pada dasarnya biji mempunyai susunan yang tidak
berbeda dengan bakal biji, tetapi dipergunakan nama-nama
yang berlainan untuk bagian-bagian yang sama asalnya,
misalnya : integumentum pada bakal biji, kalau sudah
menjadi biji merupakan kulit biji (spermodermis).
E. Cara Kerja
Cara kerja pada kegiatan Pengamatan sebagai berikut:
1. Menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan dalam
kegiatan pengamatan
2. Perhatikan secara seksama setiap spesimen yang
tersedia, kemudian gambar sesuai dengan organ yang
diamati lalu tunjukkan bagian-bagian penyusunnya dan
tuliskan keterangan lengkap.
3. Apabila harus diperlukan pengamatan anatomi,
maka potonglah dengan arah melintang sehingga dapat
dilihat bentuk dan bagian-bagian penyusun dari buah dan
biji.
4. Tuliskan uraian deskripsi secara ringkas, jelas dan
mudah dimengerti : bentuk, sifat, aroma, warna, mamfaat
bagi tumbuhannya maupun bagi manusia
74
F. Analisis Data
2. Sebut dan gambarkan bagian-bagian dari semen
G. Diskusi
1. Sebut dan jelaskan bagian-bagian biji
2. Sebut dan jelaskan bagian biji yang berfungsi sebagai
cadangan makanan
3. Sebut dan jelaskan bagian biji yang dapat tumbuh
menjadi tanaman baru
H. Daftar Pustaka
1. Al-qur’an dan Terjemahan, 2008
2. Bell, A.D. 1991. Plant Form. Oxford University Press.
Oxford
3. Campbell, N. A., Reece, JB and Mitchell, L. G. 2003. Biologi
Jilid 2. Jakarta: Erlangga
75
4. Gembong Tjitrosoepomo. 2004. Morfologi Tumbuhan.
Yogyakarta:UGM
5. Gembong Tjitrosoepomo. 2009. Morfologi Tumbuhan.
Gajah Mada nifersity Press
6. Hartman, H.T. and D.E. Kester. 1983. Plant Propagation :
Principle and Practices. 4th edition. Prantice-Hall Inc.,
Englewood Cliffs, New Jersey.
7. Hidayat, E.B. 1994. Morfologi Tumbuhan. Institut Teknologi
Bandung.
8. Nurdiana, 2012. Ilmu Alamiah Dasar Jili I, II, III. IAIN
Mataram: Mataram
9. Nugroho hartanto. 2002. Morfologi and Taxonomi of
vascular plants, wisma hijau jl.Raya Bogor: Penebar
swadaya
10. Nurdiana, 2020, Morfologi Tumbuhan, Sanabil press
11. Rosanti,dewi. 2013. Morfolgi Tumbuhan. Erlangga. Jakarta.
12. Tjitrosoepomo Gembong. 2007. Morfologi Tumbuhan.
Gadjah Mada University Press. Yogyakarta.
76