Anda di halaman 1dari 75

PETUNJUK PRAKTIKUM

MORFOLOGI TUMBUHAN

DISUSUN OLEH:
NURDIANA.SP.,MP

PRODI TADRIS IPA BIOLOGI


FTK UIN MATARAM
2021

1
KATA PENGANTAR

Bismillahirrohmanirrohim
Alhamdulilah rasa syukur penyusun panjatkan kepada Allah SWT
atas kesempatan yang diberikan sehingga buku panduan
Praktikum Mata Kuliah Morfologi Tumbuhan Prodi Tadris IPA
Biologi dapat selesai pada waktunya. Shalawat salam penyusun
haturkan kepada nabi junjungan alam semesta Nabi Muhammad
SAW melaluinyalah cahaya islam rahmatallilalamin.
Petunjuk praktikum mata kuliah Morfologi Tumbuhan terdiri
dari 7 acara praktikum, yaitu Cormophyta, Dycotyledoneae dan
Monocotyledoneae, Folia, Phylotaxis, Organ Modifikasi
Tumbuhan, Flos, Fructus dan Semen. Terkait kegiatan Acara
praktikum tersebut diharapkan dapat mewakili bidang keilmuan
terutama dalam bidang Morfologi Tumbuhan.
Penyusun mengucapkan banyak terimakasih kepada semua
pihak yang sudah mendukung dalam penyusunan petunjuk
praktikum Morfologi Tumbuhan. Selain itu Penyusun berharap
adanya saran yang membangun untuk perbaikan penyusunan
petunjuk praktikum di kemudian hari.

Mataram, November 2021


Penyusun

2
TATA TERTIB PRAKTIKUM

1. Praktikan harus datang di tempat praktikum 15 menit


sebelum praktikum dimulai
2. Praktikan yang terlambat harus lapor ke asisten
praktikum yang bertugas
3. Praktikan harus menggunakan jas praktikum
4. Praktikan dilarang merokok, makan dan minum selama
praktikum berlangsung
5. Praktikan diwajibkan menempati tempat yang sudah
ditentukan
6. Praktikan diwajibkan mempelajari materi praktikum
yang akan dilakukan
7. Praktikan diwajibkan mengikuti pree test ataupun post
test pada setiap acara praktikum
8. Praktikan yang tidak mengikuti acara praktikum tanpa
alasan yang jelas, dianggap mengundurkan diri
9. Praktikan yang tidak dapat mengikuti jadual praktikum
yang telah ditetapkan harus melapor ke dosen mata
kuliah dan asisten praktikum.
10. Praktikan yang curang, melanggar tata tertib dan
berbuat gaduh akan dikeluarkan dari tempat
paraktikum

3
11. Praktikan yang menyebabkan rusaknya barang,
diwajibkan untuk menganti barang yang rusak
12. Hal-hal yang belum diatur dalam tata tertib akan
disesuaikan kemudian.

Tertanda
Dosen Pengampu

4
DAFTAR ISI

Cover
Kata Pengantar
Peraturan Praktikum
Daftar Isi
Acara I. Cormophyta Dicotyledoneae & Monocotyledoneae .... 6
Acara II. Folia (Daun) ............................................................................... 18
Acara III. Philothaxis Disposition Foliorum..................................... 26
Acara IV. Modifikasi Organ Pokok Bersifat Vegetatif ................... 38
Acara V. Flos (Bunga)................................................................................ 51
Acara VI. Fructus (Buah) ......................................................................... 61
Acara VII. Semen (Biji) ............................................................................. 70

5
ACARA I
CORMOPHYTA, DYCOTYLEDONEAE & MONOCOTYLEDONEAE

A. Pendahuluan
Al-Quran surat Yasin ayat 33 yang berbunyi:

yang artinya:
“Dan suatu tanda (kebesaran Allah) bagi mereka adalah
bumi yang mati (tandus). Kami hidupkan bumi itu dan Kami
keluarkan darinya biji-bijian, maka dari (biji-bijian) itu mereka
makan” (QS. Yasin Ayat 33).
Cormophyta merupakan golongan tumbuhan yang
tubuhnya telah mengalami diferensiasi sehingga dapat
dibedakan dengan jelas antara radiks, caulis, dan folium. Yang
termasuk ke dalam golongan tumbuhan cormophyta ini
adalah pteridophyta dan spermatophyte.
Tumbuhan spermatophyte terbagi menjadi tumbuhan
biji telanjang (Gymnospermae) dan biji tertutup
(Angiospermae). Tanaman monokotil membawahi sejumlah
bangsa dan suku tumbuhan yang warganya dianggap
mempunyai tingkat perkembangan filogenetik yang tertinggi.
6
Tumbuhan dikotil dapat berkembang biak dengan
dua cara, yaitu cara vegetatif atau tanpa kawin dan generatif
atau dengan kawin. Kebanyakan perkembangbiakan
tumbuhan dikotil dengan cara vegetatif adalah vegetative
buatan yang dilakukan oleh manusia bukan merupakan
prose salami yang dilakukan tumbuhan itu sendiri.
Perkembangbiakan generatif diawali dengan proses
penyerbukan yaitu menempelnya sebruk sari di kepala putik.
Proses ini terjadi di bunga, sehingga bunga disebut juga alat
kelamin tumbuhan karena disinilah terdapat alat
perkembangbiakan jantan dan betina.
Tumbuhan monokotil kebanyakan berkembang biak
dengan satu cara, yaitu vegetatif alami. Banyak jenis dari
vegetative alami ini, semua tergantung dari masing-masing
jenis tumbuhan yang ada.

7
B. Tujuan
Tujuan Praktikum antara lain:
1. Untuk mengamati organ penyusun tubuh anggota
Dycotyledoneae dan Monocotyledoneae
2. Untuk mencermati organ penyusun tubuh anggota
Dycotyledoneae dan Monocotyledoneae
3. Untuk membedakan organ penyusun tubuh anggota
Dycotyledoneae dan Monocotyledoneae

C. Landasan Teori
Tumbuhan tersusun dari berbagai organ seperti
akar, batang, daun dan organ reproduksi. Organorgan
tersebut juga tersusun dari berbagai jaringan, seperti
jaringan meristem, parenkim, sklerenkim, kolenkim,
epidermis dan jaringan pengangkut Epidermis merupakan
lapisan sel-sel paling luar dan menutupi permukaan daun,
bunga, buah, biji, batang dan akar.
Berdasarkan ontogeninya, epidermis berasal dari
jaringan meristematik yaitu protoderm . Epidermis berfungsi
sebagai pelindung bagian dalam organ tumbuhan.
Berdasarkan fungsinya, epidermis dapat berkembang dan
6
mengalami modifikasi seperti stomata dan trikomata.
Bagian dari aksis tumbuhan yang menopang daun dan
organ reproduktif, dan biasanya terletak di atas permukaan
tanah dan berdiri tegak disebut batang. Secara umum, batang
dan akar mempunyai struktur yang relatif sama, keduanya
memiliki stele dengan xilem dan floem, perisikel, endodermis,
korteks dan epidermis.

Perbedaannya adalah dalam hal struktur berkas


pengankutnya. Pada akar, berkas xilem dan floem primer
terletak dalam radius yang berbeda dan terpisah satu
dengan yang lainnya, sedang pada batang berkas xilem dan
floem terletak bersebelahan dan dalam radius yang sama.
Dalam perkembangan sekundernya, batang dan akar
memiliki struktur yang relatif sama.

Salah satu bagian dari tumbuhan adalah akar. Akar


pada tumbuhan memiliki peranan penting bagi tumbuhan.
Akar merupakan bagian tubuh tumbuhan sebelah
bawah, biasanya berkembang di bawah permukaan tanah
meskipun ada pula akar yang tumbuh di udara (seperti
halnya batang ada pula yang tumbuh di bawah
permukaan tanah).

Susunan dan perkembangan jaringan primer akar


dan batang dapat dibedakan dengan jelas misalnya
7
perkembangan epidermisnya. Pada tumbuhan berbiji,
xylem akar primer bersifat eksarch dan xilem batang
bersifat endarch. Xilem dan floem diakar muda
membentuk berkas pengangkut yang tersusun berseling,
sedang pada batang membentuk berkas pengangkut yang
tersusun secara kolateral, bikolateral, atau konsentris.
Pada akar tidak dijumpai bangunan yang serupa daun,
cabangcabangnya terbentuk dari bagian yang telah dewasa
(bukan dikuncup sperti pada batang), tidak mempunyai
stomata tetapi mempunyai tudung akar yang tidak ada
persamaannya pada batang. Berdasarkan asal
pembentukannya, ada dua tipe akar yaitu akar primer dan
akar adventif.

Akar primer terbentuk dari bagian ujung embrio


(koleoriza) dan dari perisikel, sedang akar adventif
berkembang dari bagian akar yang telah dewasa selain
perisikel atau dari bagian tubuh yang lain misalnya dari
batang atau daun.

Asal akar adalah dari akar lembaga (radix), pada


Dikotil, akar lembaga terus tumbuh sehingga membentuk
akar tunggang, pada monokotil, akar lembaga mati,
kemudian pada pangkal batang akan tumbuh akar-akar

8
yang memiliki ukuran hampir sama sehingga membentuk
akar serabut.

Akar monokotil dan dikotil ujungnya dilindungi


oleh tudung akar atau kaliptra, yang fungsinya melindungi
ujung akar sewaktu menembus tanah, sel- sel kaliptra ada
yang mengandung butir-butir amilum, dinamakan
kolumela.

Pada tumbuhan kelas tingkat tinggi dapat


dibedakan menjadi dua macam, yaitu tumbuhtumbuhan
berbiji keping satu atau yang disebut dengan monokotil
Monocotyledonae dan tumbuhan berbiji keping dua atau
yang disebut juga dengan dikotil Dicotyledonae.

D. Alat dan Bahan


Alat yang digunakan antara lain:
1. Kamera
2. Alat Tulis

Bahan yang digunakan diantaranya:


1. Bibit Muda Tanaman Arachis hypogeal
2. Bibit Muda Tanaman Zea mays

9
E. Cara Kerja
Cara kerja pada kegiatan Pengamatan sebagai berikut:
1. Menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan dalam
kegiatan pengamatan
2. Bibit muda kacang tanah
2.1 Siapkan spesimen kacang tanah kemudian amati
secara seksama bagianbagian organ penyusunnya
mulai dari akar,batang, dan daun
2.2 Gambarkanlah dengan menggunakan pensil dan
tunjukkan semua bagian yang ditulis pada
keterangan.
2.3 Akar merupakan hasil perkembangan dan
pertumbuhan
2.4 dari radikula yang akan menyusun akar primer
(radix primaria) secara permanen. Tunjukkan
bagian akar yang terdiri dari : apex radicis, badan
akar, collum, akar skunder (radix lateralis), fibrilla
radicalis dan bulu akar (jika tampak).
2.5 Batang tersusun atas calon batang yang
terdiri: hypocotyle, mesocotyle, dan epicotyle. Pada
stadium kuncup, maka calon batang dan bersama
daun sering disebut plumulla.
2.6 Daun tersusun majemuk menyirip genap tak
terbatas terdiri atas empat anak daun (foliolum)
10
yang membentuk bangun obovatus. Alat tambahan
berupa stipula (perhatikan apakah tipe adnatae
atau liberae ?).
2.7 Adanya hypocotyle, maka mengakibatkan
cadangan makanan (sepasang daun
lembaga/keping biji/cotyledon) terangkat di atas
permukaan tanah. Hal demikian merupakan ciri
dari tipe kecambah epigeal
2.8 Sebagai ciri morfologi, bahwa kacang tanah
merupakan anggota Dicotyledoneae yaitu : sistem
perakaran tunggang (radix primaria), terdapat
sepasang daun lembaga, sistem venasi penninervis,
ruas dan buku batang tidak nyata, percabangan
batang tampak nyata.
2.9 Susunlah suatu deskripsi yang dapat
memberikan gambaran singkat mengenai morfologi
bibit muda kacang tanah.

3. Bibit muda jagung


3.1 Analog seperti di atas, tetapi sedikit perbedaan
yakni pada keterangan bagian dan sifat ciri dan
organ yang menyusun tubuh tanaman.
3.2 Akar yang terlihat paling panjang adalah akar
primer yang berasal dari radicula. Namun akar ini
11
hanya bersifat sementara, karena setelah akarakar
liar tumbuh dari buku batang dan membentuk
sistem perakaran serabut (radix adventitia), maka
radix primaria akan mati.
3.3 Akar seminal merupakan pioneer untuk
memulai terbentuknya sistem perakaran serabut.
Akar ini tumbuh dari buku pertama batang (nodus
scutellum).
3.4 Pada daerah pangkal dari akar primer terlihat
adanya annulus yang merupakan sisa coleorhiza
(suatu bangunan khusus yang berfungsi sebagai
pelindung radicula).
3.5 Calon batang bersama daun (plumulla) juga
merupakan alat pelindung yang disebut coleoptyle.
3.6 Pada spesimen ini tidak ditemukan hypocotyle,
tetapi mesocotyle kelihatan identik dengan nodus
scutellum. Selain itu epycotyle mungkin merupakan
ruas pertama batang yang tepat di atas nodus
scutellum.
3.7 Daun tunggal tidak lengkap disusun oleh vagina dan
lamina yang diantaranya terdapat ligula.
3.8 Bentuk bangun daun (sircumscriptio) ligulatus,
venasi rectinervis.

12
3.9 Tipe kecambah hypogeal, cadangan makanan pada
kecambah ini tetap tinggal/berada di bawah
permukaan tanah.

13
F. Analisis Data
1. Sebutkan struktur morfologi pada preparat 1 Arachis
hypogea

Gambar 1.1. Kacang Tanah


2. Sebutkan struktur morfologi pada preparat 2 Zea mays

14
Gambar 1.2. Jagung

G. Diskusi
1. Apakah yang disebut dengan : radicula, plumulla,
mesocotyle, stipula ?
2. Sebutkan fungsi : cotyledone dan stipulla !
3. Mengapa kecambah kacang tanah bertipe epigeal ?
4. Sebutkan bagian penyusun daun majemuk !
5. Apakah perbedaan antara daun majemuk lengkap
dengan daun tunggal tidak lengkap ?
6. Apakah yang disebut : ligula, coleoptyle, scutellum,
hypogeal, dan ligulatus ?
7. Sebutkan fungsi scutellum dan ligula !
8. Sebutkan sifat ciri anggota monocotyledoneae seperti
yang terlihat pada bibit muda jagung !
9. Apa perbedaan antara sistem perakaran tunggang
dan serabu
10. Mengapa tipe kecambah jagung epygeal ?

15
H. Daftar Pustaka
1. Al-qur’an dan Terjemahan, 2008
2. Bell, A.D. 1991. Plant Form. Oxford University Press.
Oxford
3. Campbell, N. A., Reece, JB and Mitchell, L. G. 2003. Biologi
Jilid 2. Jakarta: Erlangga
4. Gembong Tjitrosoepomo. 2004. Morfologi Tumbuhan.
Yogyakarta:UGM
5. Gembong Tjitrosoepomo. 2009. Morfologi Tumbuhan.
Gajah Mada nifersity Press
6. Hartman, H.T. and D.E. Kester. 1983. Plant Propagation :
Principle and Practices. 4th edition. Prantice-Hall Inc.,
Englewood Cliffs, New Jersey.
7. Hidayat, E.B. 1994. Morfologi Tumbuhan. Institut
Teknologi Bandung.
8. Nurdiana, 2012. Ilmu Alamiah Dasar Jili I, II, III. IAIN
Mataram: Mataram
9. Nugroho hartanto. 2002. Morfologi and Taxonomi of
vascular plants, wisma hijau jl.Raya Bogor: Penebar
swadaya
10. Nurdiana, 2020, Morfologi Tumbuhan, Sanabil press
11. Rosanti,dewi. 2013. Morfolgi Tumbuhan. Erlangga. Jakarta.
12. Tjitrosoepomo Gembong. 2007. Morfologi Tumbuhan.
Gadjah Mada University Press. Yogyakarta.

16
ACARA II
FOLIA (DAUN)

A. Pendahuluan
Allah berfirman dalam Al-Quran surat Taha ayat 121
yang berbunyi:

yang artinya:

“Lalu keduanya memakannya, lalu tampaklah oleh


keduanya aurat mereka dan mulailah keduanya
menutupinya dengan daun-daun (yang ada di) surga, dan
telah durhakalah Adam kepada Tuhannya, dan sesatlah
dia”. (QS Thaha:121)

Folia (tunggal = foliolum) merupakan organ penting


bagi tumbuhan. Fungsi utama adalah sebagai tempat
berlangsungnya fotosintesis, tetapi ada beberapa anggota
Cormophyta yang seolah-olah tidak berdaun sehingga
fungsi fotosintesis dilaksanakan oleh batang.
17
Daun pada Pteridophyta ada yang bersifat fertil
(generatif), karena pada daun ini banyak ditemukan
adanya sporangium yang terkumpul dalam sorus, daun
yang demikian ini disebut sporophyl. Sedangkan daun paku
yang hanya khusus melaksanakan proses fotosintesis
dinamakan tropophyl, daun ini bersifat steril (vegetatif).

Daun yang telah mengalami modifikasi berubah ke


bentuk organ lain (misalnya menjadi duri), maka
fotosisntesis akan berlangsung pada organ yang tetap
berwarna hijau (perhatikan anggota cactaceae, antara
batang dan daun tidak jelas dibedakan).

B. Tujuan
Tujuan Praktikum antara lain:
1. Mahasiswa dapat menjelaskan dan menggambarkan
bagian- bagian dari daun lengkap dan tidak lngkap
2. Mahasiswa dapat menjelaskan dan menggambarkan
bagian-bagian dari daun lengkap dan tidak lengkap.
3. Mahasiswa dapat menjelaskan dan menggambarkan
daun majemuk dan daun tunggal
4. Mahasiswa dapat menjelaskan dan menggambarkan
bentuk-bentuk daun pada tumbuhan
5. Mahasiswa dapat menjelaskan dan
menggambarkan modifikasi dari daun

18
C. Landasan Teori
Daun merupakan organ tumbuhan yang sangat
penting dan pada umumnya merupakan bagian yang
terbanyak pada tumbuhan. Daun terdapat pada batang.
Bagian batang tempat duduknya daun atau tempat
melekatnya daun disebut dengan buku-buku (nodus) batang,
dan tempat diatasnya daun merupakan sudut antara batang
dengan tangkai daun disebut dengan ketiak daun (axilla).
Daun biasanya pipih, lebar, bewarna hijau dan
memiliki bentuk paling berdgam dibandingkan dengan organ
tumbuhan yang lain. Daun pada umumnya memiliki umur
yang terbatas sehingga pada saat tertentu akan gugur dan
pada beberapa jenis tanaman meninggal bekas yang mat
jelas seperti pada nangka (Artocarpus heterophylla) dan
singkong (Manihot uttilisima).
Sepanjang perjalannan daun mengalami perubahan
warna yang pada saat mudah bewarna hijau muda, saat
dewasa bewarna hijau tua, namun menjelang gugur akan
berubah warna menjadi pucat atau kekuningan.
Pada tumbuhan tertentu daun dewasa tidak bewarna
hijau tetapi merah atu kuning seperti pada tanaman puring
(Puring variegatum). Daun yang gugur akan digantikan
dengan munculnya daun baru pada tunas terminal (tunas
utama) atau tunas ketiak.
Pada umumnya daun yang baru muncul jauh lebih
19
banyak jumlahnya dibandingkan dengan daun yang
gugur. Pada tanaman tertentu pada musim kemarau sering
menggugurkan daun seperti pada tanaman ketapang
(Terminalia catappa), namun pada tumbuhan yang hidup
didaerah temperata hampir setiap tanaman menggugurkan
daunnya menjelang musim gugur.
Hal tersebut dilakukan sebagi efisiensi terhadap
pengurangan penguapan atau adaptasi terhadap kekurangan
air. Pada tanaman ketapang, sebelum daun gugur didahului
dengan perubahan warna daun menjadi kuning kemerahan.
Daun lengkap umumnya banyak ditemukan pada
tumbuhan monokotil (Liliopsida) seperti pada pisang (Musa
paradisiaca), pinang (Areca catechu), tebu (Saccharum
officinarum).
Walaupun demikian bila dilihat dari jumlah spesies
tumbuhan yang memiliki daun lengkap jumlahnya 22 jauh
lebih kecil dibadingkan dengan jenis lainnya. Sebagain besar
tumbuhan kehilangan salah satu bagian daunnya seperti
upih atau tangkai, namun paling banyak yang mengelami
kehilangan upih.
Daun tersebut disebut dengan daun tidak lengkap.
Daun tidak lengkap ditemukan pada terong (Solanum
melogena), singkong (manihot utilissima), dan durian (Durio
zibethinus).

20
D. Alat dan Bahan
Alat yang digunakan antara lain:
1. Kamera
2. Alat Tulis

Bahan yang digunakan diantaranya:


1. Daun Bambusa sp
2. Daun Piper betle
3. Daun Moringa oleifera
4. Daun Ceiba petandra
5. Daun Manihot utilissima/Carica papaya
6. Daun Acacia sp

E. Cara Kerja
Cara kerja pada kegiatan Pengamatan sebagai berikut:
1. Menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan dalam
kegiatan pengamatan
2. Gambarlah masing-masing daun dan tuliskan keterangan
secara lengkap.
3. Jika terdapat alat tambahan, maka sebutkan nama
alat tambahan tersebut.
4. Buatlah deskripsi untuk masing-masing daun tersebut
terutama mengenai : susunan (tunggal atau majemuk),
kelengkapan (vagina, peteolus, lamina), bentuk bangun
24
daun, sistem venasi, jika bukan daun sejati maka sebutkan
istilahnya dan apabila terdapat spora sebutkan sifat daun
tersebut

F. Analisis Data
1. Gambarkan hasil pengamatan dan berikan keterangan
pada setiap bagian morfologi daun serta memberikan
deskripsi pada objek yang diamati pada seluruh bahan
yang digunakan dalam praktikum

25
G. Diskusi
1. Analisis terkait daun lengkap dan daun tidak lengkap
2. Analisis daun Acacia sp disebut daun filodia
3. Analisis daun Moringa oleifera dikatakan daun majemuk
tingkat/ganda 3
4. Jelaskan macam-macam tipe sistem venasi daun
5. Diskusikan tentang sircumscriptio pada bahan acara daun
6. Analisis bahan daun yang termasuk daun majemuk genap
dan majemuk ganjil

H. Daftar Pustaka
1. Al-qur’an dan Terjemahan, 2008
2. Bell, A.D. 1991. Plant Form. Oxford University Press.
Oxford
3. Campbell, N. A., Reece, JB and Mitchell, L. G. 2003. Biologi
Jilid 2. Jakarta: Erlangga
4. Gembong Tjitrosoepomo. 2004. Morfologi Tumbuhan.
Yogyakarta:UGM
5. Gembong Tjitrosoepomo. 2009. Morfologi Tumbuhan.
Gajah Mada nifersity Press
6. Hartman, H.T. and D.E. Kester. 1983. Plant Propagation :
Principle and Practices. 4th edition. Prantice-Hall Inc.,
Englewood Cliffs, New Jersey.
7. Hidayat, E.B. 1994. Morfologi Tumbuhan. Institut
Teknologi Bandung.
26
8. Nurdiana, 2012. Ilmu Alamiah Dasar Jili I, II, III. IAIN
Mataram: Mataram
9. Nugroho hartanto. 2002. Morfologi and Taxonomi of
vascular plants, wisma hijau jl.Raya Bogor: Penebar
swadaya
10. Nurdiana, 2020, Morfologi Tumbuhan, Sanabil press
11. Rosanti,dewi. 2013. Morfolgi Tumbuhan. Erlangga. Jakarta.
12. Tjitrosoepomo Gembong. 2007. Morfologi Tumbuhan.
Gadjah Mada University Press. Yogyakarta.

27
ACARA III
PHYLOTAXIS DIPOSITION FOLIURUM

A. Pendahuluan
Al-quran surat Yasin ayat 82 yang berbunyi:

yang artinya:
Sesungguhnya perintah-Nya apabila Dia menghendaki
sesuatu hanyalah berkata kepadanya, ‘jadilah!’ maka
terjadilah,” (QS Yaasiin: 82)
Daun melekat pada bagian batang yang dinamakan
buku- buku (node), Sedangkan di antara dua buku-buku
batang terdapat ruas (internode). Pada tanaman bambu,
kita dengan mudah membedakan bagian ruas dan buku-
buku batang karena bagian ruas bambu berongga
sedangkan bagian buku-bukunya rapat.

Pada tanaman lain, misalnya singkong (Manihot


utilissima) kita dapat mengenali bagian buku-buku
batang karena bagian ini agak membengkak dibanding
dengan bagian ruasnya.

28
Dalam satu daun terdapat sejumlah serat
memanjang yang amat mengagumkan bagi yang melihat.
Ada yang besar- besar, panjang, dan lebar. Ada yang
kecil-kecil, terselempit di antara yang besar-besar
tersebut, tersusun dengan rapi dan menakjubkan.

Kalau yang membuatnya manusia, setahun penuh


satu daun tidak selesai. Tentu mereka memerlukan alat-
alat dan proses pengolahan yang kapasitas mereka tidak
mampu menghasilkannya.

Allah SWT, Sang Maha Pencipta dan Maha Tahu,


dalam beberapa hari saja menebarkan daun-daun yang
memenuhi bumi, dataran rendah dan pegunungan, tanpa
alat atau pembantu. Yang berlaku hanya kehendak-
Nya yang pasti terlaksana dalam sagala hal, dan
kekuasaan-Nya yang tak terhalangi.

Dedaun yang tumbuh dari sebuah pohon


merupakan simbol kesetiaan yang apa adanya. Pohon
bertumbuh dengan kelebihannya masing-masing.
Memberikan kesejukan pada lingkungan di sekitarnya
bahkan memberikan buah yang kemudian dimakan
manusia.

Daun tidak menunggu sampai dewasa untuk dapat


bermanfaat. Saat baru muncul dengan tunas kecilnya,

29
dedaun sudah berfotosintesis dan memancarkan manfaat
untuk dirinya, pohon dan lingkungan. Energi dari hasil
fotosintesis dialirkan ke seluruh bagian tumbuhan. Oleh
sebab itu, dedaun hijau menginspirasi kita untuk
menjalani kehidupan yang bahagia dan penuh makna
sebagai berikut :

1. Melambangkan keteduhan
2. Daun mengajarkan tentang adaptasi
3. Daun mengajarkan kemandirian
4. Daun hidup bekerjasama
5. Daun itu tidak egois
6. Daun tiada henti memancarkan kebaikan
7. Daun itu indah tetapi pemurah

B. Tujuan
Tujuan Praktikum antara lain:
1. Untuk mengetahui letak duduk daun pada batang
2. Untuk menganalisis perbedaan letak duduk daun pada
batang pada spesies tumbuhan

C. Landasan Teori
Daun melekat pada bagian batang yang dinamakan
dengan batang/node, sedangkan diantara dua buku-buku
batang terdapat ruas/internode. Pada tanaman bambu, kita

30
dengan mudah membedakan bagian ruas dan buku-buku
batang karena bagian ruas bambu berongga sedangkan bagian
buku-bukunya rapat.
Pada tanaman lain, misalnya singkong (Manihot
utilissima) kita dapat mengenali bagian buku-buku batang
karena bagian ini agak membengkak dibanding dengan bagian
ruasnya. Jika Anda memperhatikan bagian buku-buku pada
batang, terlihat adanya keragaman dalam jumlah daun yang
melekat pada bagian buku tersebut.
Pada tanaman padi (Oryza sativa L.), dan jagung (Zea
mays), maupun pepaya (Carica pepaya), tampak bahwa pada
setiap buku-buku batang terdapat satu daun. Tata letak daun
pada padi dan jagung disebut berseling/bergantian
(alternate), sedangkan tata letak daun pada pepaya disebut
tersebar (sparsa).
Pada tanaman manggis (Garsinia mangostana) dan
tanaman bunga soka (Ixora sp.) terdapat dua daun yang
berpasangan dalam setiap buku-bukunya. Tata letak daun
pada manggis disebut berhadapan (opposite), sedangkan tata
letak daun pada tanaman bunga soka (Ixora sp) disebut
berhadapan bersilang (decusate).

31
Gambar 3.1. Diagram Daun

Tata letak daun atau Phyllotaxis adalah aturan tata


letak daun pada batang. Pada batang dewasa, daun tampak
tersusun dalam pola tertntu dan berulang-ulang. Susunan
daun pada batang tersebut disebut duduk daun atau
filotaksis.

Istilah filotaksis sebenarnya merupakan istilah yang


digunakan untuk menyatakan urutan terbentuknya daun

32
pada batang, tetapi dikarenakan urutan daun tersebut
tampak jelas setelah daun maupun batang yang
ditempatinya mengalami pendewasaan, maka istilah tersebut
digunakan secara umum untuk menyatakan susunan daun
pada batang.

Susunan daun dari suatu tumbuhan biasanya bersifat


konstan. Susunan daun pada batang biasanya turut
ditentukan oleh banyaknya helai daun yang terbentuk
dalam suatu nodus (buku). Untuk itu, daun dapat dibentuk
secara tunggal bila ada satu helai daun pada setiap buku,
berpasangan bila ada dua helai daun pada setiap buku, atau
dalam karangan bila terdapat tiga helai daun atau lebih pada
setiap buku.

Tata letak daunnya dinamakan : Tersebar (Folia


sparsa). Jika untuk mencapai daun yang tegak lurus dengan
daun pertama tadi mengelilingi batang a kali, dan jumlah
daun yang dilewati selama itu adalah b, maka
perbandingan kedua bilangan tadi akan merupakan pecahan
a/b, yang dinamakan juga : Rumus daun atau Divergensi.
Garis-garis tegak lurus (Garis vertikal) yang
menghubungkan antara 2 daun pada batang dinamakan :
ortostik.

Garis spiral melingkari batang yang menghubungkan


daun-daun berturut – turut dari bawah ke atas menurut
33
urutan tua mudanya dinamakan : Spiral genetik. Maka daun-
daun akan duduk berlawanan atau berhadapan (opposita).
Kedua daun yang berada pada setiap buku satu sama lain
membentuk sudut 180o . Bila pasangan daun pertama dan
berikutnya terorientasi dengan sudut 90o, maka akan
terdapat empat deretan daun bila dilihat dari atas. duduk
daun seperti ini disebut berhadapan bersilang (opposita-
decussata).

Bila batang yang memiliki duduk daun sepert ini


mengalami perputaran, maka duduk daun dapat
dinyatakan sebagai spiral decussata. Contoh pada mengkudu
(Morinda citrifolia L.), soka (Ixora poludosa Kurz.), dll.

D. Alat dan Bahan


Alat yang digunakan antara lain:
1. Kamera
2. Alat Tulis

Bahan yang digunakan diantaranya:


1. Batang Manihot utilissima
2. Batang Carica papaya
3. Batang Portulaca
4. Batang Ixora paludosa
34
5. Batang Cyperus rotundus

E. Cara Kerja
Cara kerja pada kegiatan Pengamatan sebagai berikut:
1. Menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan dalam
kegiatan pengamatan
2. Membuat bagan atau skema letaknya daun
Untuk keperluan ini batang tumbuhan digambarkan
sebagai silender dan padanya digambar membujur
ortostik- ortostiknya, demikian pula buku-buku
batangnya. Untuk menghindarkan kekeliruan seyogyanya
garis-garis yang menggambarkan masing-masing bagian
tadi dibuat berbeda- beda. Daun-daunnya digambar
sebagai penampang lintang helaian daun yang diperkecil,
jadi sebagai suatu segitiga dengan dasar lebar yang
terlentang (dengan dasarnya yang lebar tadi menghadap
ke atas). Jika yang digambarkan tata letak daun menurut
2/5 misalnya, kita harus menggambar terlebih dahulu 5
ortostiknya, dan seterusnya daun-daun pada setiap
buku-bukunya yang jaraknya satu sama lain sejauh 2/5
lingkaran, maka kita akan melihat bahwa dimulai dengan
daun yang mana saja, setelah garis spiral genetik
melingkari batang sampai dua kali akan melewati 5 daun
selama melingkar dua kali tadi. Dan pada bagan itu akan
35
terlihat, bahwa daun-daun no. 1, 6, 11, dst. tiap kali
ditambah 5, demikian pula daun-daun no. 2, 7, 12, dst.
akan terletak pada ortostik yang sama. Untuk
memperlihatkan itu perlu semua daun diberi nomor urut
sepanjang spiral genetiknya.
3. Membuat Diagram
Untuk membuat diagramnya batang tumbuhan harus
dipandang sebagai kerucut yang memanjang, dengan
buku- buku batangnya sebagai lingkaran-lingkaran yang
sempurna. Jika diproyeksikan pada suatu bidang datar,
maka buku-buku batang akan menjadi lingkaran-lingkaran
yang konsentris dan puncak batang akan merupakan titik
pusat semua lingkaran tadi. Ortostiknya akan merupakan
jari-jari lingkaran itu. Kalau sebagai contoh diambil lagi
tata letak daun menurut rumus 2/5, maka untuk
memperlihatkan daun yang duduk pada satu ortostik
sekurang-kurangnya harus dibuat 6 lingkaran yang
konsentris (lebih banyak lebih baik), dan kelima
ortostiknya membagi akan membagi lingkaran-lingkaran
tadi dalam 5 sektor yang sama besarnya.
Pada setiap lingkaran berturut- turut dari luar ke dalam
digambarkan daunnya, seperti pada pembuatan bagan tadi
akan diberi nomor urut. Dalam hal ini perlu diperlihatkan,
bahwa jarak antara dua daun adalah 2/5

36
lingkaran, jadi setiap kali, harus meloncati satu ortostik.
Spiral genetiknya dalam diagram daun akan merupakan
suatu garis spiral yang putarannya semakin ke atas
digambarkan semakin sempit. Juga pada diagram akan kita
lihat hal-halyang sama seperti telah diuraikan mengenai
bagan tata letak daun.

F. Analisis Data
1. Jelaskan preparat gambar 3.2 batang Manihot utilissima
2. Jelaskan preparat pada gambar 3.3 Carica papaya

Gambar 3.2 Batang Manihot utilissima

37
Gambar 3.3 Batang Manihot utilissima

G. Diskusi
1. Menurut kalian apa yang dipahami dari duduk daun
pada batang?
2. Sebutkan bagian mana saja tempat duduknya suatu
daun(buku-buku batang)?
3. Jelaskan berapa jumlah daun yang terdapat pada satu
buku batang?
4. Berdasarkan jumlah daun pada buku-buku batang,
berikan iktisar mengenai duduk daun!

38
H. Daftar Pustaka
1. Al-qur’an dan Terjemahan, 2008
2. Bell, A.D. 1991. Plant Form. Oxford University Press.
Oxford
3. Campbell, N. A., Reece, JB and Mitchell, L. G. 2003. Biologi
Jilid 2. Jakarta: Erlangga
4. Gembong Tjitrosoepomo. 2004. Morfologi Tumbuhan.
Yogyakarta:UGM
5. Gembong Tjitrosoepomo. 2009. Morfologi Tumbuhan.
Gajah Mada nifersity Press
6. Hartman, H.T. and D.E. Kester. 1983. Plant Propagation :
Principle and Practices. 4th edition. Prantice-Hall Inc.,
Englewood Cliffs, New Jersey.
7. Hidayat, E.B. 1994. Morfologi Tumbuhan. Institut
Teknologi Bandung.
8. Nurdiana, 2012. Ilmu Alamiah Dasar Jili I, II, III. IAIN
Mataram: Mataram
9. Nugroho hartanto. 2002. Morfologi and Taxonomi of
vascular plants, wisma hijau jl.Raya Bogor: Penebar
swadaya
10. Nurdiana, 2020, Morfologi Tumbuhan, Sanabil press
11. Rosanti,dewi. 2013. Morfolgi Tumbuhan. Erlangga. Jakarta.
12. Tjitrosoepomo Gembong. 2007. Morfologi Tumbuhan.
Gadjah Mada University Press. Yogyakarta.

39
ACARA IV
MODIFIKASI ORGAN POKOK BERSIFAT VEGETATIF

A. Pendahuluan
Modifikasi organ pokok (daun, akar dan batang) yaitu
perubahan bentuk dari satu atau lebih dari organ karena
adanya perubahan fungsi. Sedangkan yang dimaksud organa
assecoria yakni organ tanaman yang berasal dari suatu
jaringan yang selanjutnya mengalami perubahan bentuk dan
fungsi.

Tumbuh- tumbuhan yang berwarna hijau ini sesuai


dengan firman Allah dalam al-qur’ansurat Al-An’am ayat 99

yang artinya: “Dan Dialah yang menurunkan air hujan dari


langit, lalu kami tumbuhkan dengan air itu segala macam
tumbuh-tumbuhan, maka Kami keluarkan dari tumbuh-
tumbuhan itu tanaman yang menghijau, Kami keluarkan dari
40
tanaman yang menghijau itu butir yang banyak; dan dari
mayang kurma mengurai tangkai-tangkai yang menjulai, dan
kebun-kebun anggur, dan (Kami keluarkan pula) zaitun dan
delima yang serupadan yang tidak serupa. Perhatikanlah
buahnya di waktu pohonnya berbuah, dan (perhatikan pulalah)
kematangannya. Sesungguhnya pada yang demikian itu ada
tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi orang- orang yang
beriman”. (Qs. Al-an’am 6: 99)

Beberapa anggota tumbuhan paku, kadang


ditemukan adanya ubi (misal pada (Nephrolepis sp). Ubi
tersebut diduga berasal dari akar dan berfungsi sebagai
tempat cadangan makanan. Tumbuhan paku juga mampu
membentuk geragih ataupun stolon yang berfungsi sebagai
alat aseksual (vegetatif). Pada tumbuhan biji
(Spermatophyta) organ pokok dapat mengadakan
modifikasi membentuk organ yang sama sekali berubah yang
sesuai dengan 22 fungsi yang baru. Namun demikian adapula
tumbuhan yang merubah habitusnya secara total guna
menyesuaikan diri dengan habitatnya, misalnya Cactus dan
Opuntia.

41
B. Tujuan
Tujuan Praktikum antara lain:
1 Untuk mengetahui berbagai macam organ pokok tumbuhan
yang merupakan hasil modifikasi yang bersifat vegetatif
2 Untuk mengamati bentuk modifikasi organ pokok tumbuhan

C. Landasan Teori
Modifikasi organ pokok (daun, akar dan batang) yaitu
perubahan bentuk dari satu atau lebih dari organ karena
adanya perubahan fungsi. Sedangkan yang dimaksud organa
assecoria yakni organ tanaman yang berasal dari suatu
jaringan yang selanjutnya mengalami perubahan bentuk dan
fungsi.

Sporofil, yaitu daun bersifat fertil bagian sisi tepi


bawah mengandung sorus yang di dalamnya dijumpai
adanya sporangium yang mengandung spora. Oleh karena itu
sporofil bersifat generatif, jika spora masak dan jatuh pada
habitat yang memadai maka akan segera berkecambah
membentuk protonema yang kelak berkembang menjadi
thallus.

42
Di dalam jaringan ini akan dibentuk bangunan
khusus yang disebut dengan archegonium (penghasil sel
telur) dan mungkin juga antheridium (penghasil sperma).
Sporangium pada paku air (Marsillea crenata) telah
menunjukkan tipe lebih maju yakni membentuk badan buah
atau sporacarpium.

Tropofil, yakni daun bersifat steril dan hanya


berfungsi sebagai tempat berlangsung proses fotosintesis
(fungsi vegetatif), ukuran relatif lebar dan pada kondisi
habitat subur maka tumbuhan paku akan cendrung
membentuk tropophyl. Lain halnya jika paku ditempatkan
pada daerah gersang kurang air maka akan secara cepat
membentuk sorus.

Hal ini berhubungan dengan upaya penyelamatan agar


tumbuhan tersebut tidak mati dan punah. Beberapa anggota
tumbuhan paku, kadang ditemukan adanya ubi (misal pada
(Nephrolepis sp). Ubi tersebut diduga berasal dari akar dan
berfungsi sebagai tempat cadangan makanan.

Tumbuhan paku juga mampu membentuk geragih


ataupun stolon yang berfungsi sebagai alat aseksual
(vegetatif). Pada tumbuhan biji (Spermatophyta) organ pokok
dapat mengadakan modifikasi membentuk organ yang sama
sekali berubah yang sesuai dengan 22 fungsi yang baru.
Namun demikian adapula tumbuhan yang merubah
43
habitusnya secara total guna menyesuaikan diri dengan
habitatnya, misalnya Cactus dan Opuntia. Bulbus : atau umbi
lapis banyak dijumpai pada anggota.

Amarylidaceae dan Liliaceae, organ ini utamanya


berbentuk gasing, ada tipe padat/kompak yang disebut
bulbus tunikatus, sedang tipe lain agak terlepas dan disebut
bulbus squamos. Berdasarkan pengamatan maka bulbus
dibentuk oleh bagian daun yang disebut vagina yang menebal
dan tersusun oleh berlapis-lapis bertumpu pada batang yang
pendek berbentuk seperti cakram atau subang yang disebut
discus.

Pada discus ini terdapat gemma bulbi (tunas


pokok bulbus) dan gemma bulbulus (tunas samping).
Adapun fungsi bulbus bagi tumbuhannya yaitu : (1). Organ
tempat menimbun cadangan makanan; (2). Organ
bertahan (mampu menghindari kondisi yang kurang
menguntungkan); (3). Organ reproduksi aseksual.

Contoh tumbuhan yang memiliki bulbus antara lain :


Allium cepa, Lilium longoflorum, Crinum. Rhizome : atau
akar rimpang banyak ditemukan pada anggota
Zingiberaceae, organ ini merupakan hasil penjelmaan dari
batang bersama daun tumbuh mendatar di dalam tanah.
Antara buku dan ruas sangat jelas dibedakan, sisa daun
berupa sisik tipis berwarna putih, tunas pada buku sedikit
44
terlindung oleh sisik dan tunas apikal dan jika tumbuh ke atas
akan menjadi individu baru. Rhizome berfungsi sebagai : (1).
Tempat menimbun cadangan makanan; (2). Alat
reproduksi aseksual; (3). Organ bertahan.

Contoh tumbuhan yang mampu membentuk rhizome


antara lain : Zingiber officinale, Canna edulis, Alpinia galanga.
Stolon : atau geragih yaitu batang di dalam tanah tumbuh
mendatar dan jika muncul di atas permukaan tanah maka
akan membentuk individu baru, stolon agak berbeda dengan
rhizome karena bukan merupakan tempat cadangan
makanan. Akan tetapi baik asal mula maupun fungsi hampir
sebagian besar sama dengan rhizome. Tumbuhan yang
membentuk rhizome misalnya: Cyperus rotundus, Imperata
cylindrica.

D. Alat dan Bahan


Alat yang digunakan antara lain:
1. Kamera
2. Alat Tulis

Bahan yang digunakan diantaranya:


1. Stolon Imperata cylindrical
2. Bulbus Allium cepa
45
3. Tuber Manihot utilissima
4. Rhizoma Zingiber officinale
5. Tuber Daucus carota
6. Tuber Solanum tuberosum
7. Batang Citrus sp

E. Cara Kerja
Cara kerja pada kegiatan Pengamatan sebagai berikut:
1. Menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan dalam
kegiatan pengamatan
2. Perhatikan secara seksama setiap spesimen yang
tersedia, kemudian gambar sesuai dengan organ yang
diamati lalu tunjukkan bagian-bagian penyusunnya dan
tuliskan keterangan lengkap.
3. Apabila harus diperlukan pengamatan anatomi, maka
potonglah arah melintang sehingga antara daerah stele
dan korteks dapat dilihat perbedaannya.
4. Tuliskan uraian deskripsi secara ringkas, jelas dan
mudah dimengerti : bentuk, sifat, aroma, warna, mamfaat
bagi tumbuhannya maupun bagi manusia

F. Analisis Data
1. Sebutkan struktur morfologi gambar 4.1 preparat
stolon (garagih) Imperata cylindricai (ilalang)!
46
2. Sebutkan struktur morfologi gambar 4.2 preparat
bulbus (umbi lapis) Allium cepa (bawang merah)!
3. Sebutkan struktur morfologi gambar 4.3 preparat
tuber Manihot uttilisima (singkong)!
4. Sebutkan struktur morfologi gambar 4.4 preparat
rhizome Zingiber officinale (rimpang jahe)!
5. Sebutkan struktur morfologi gambar 4.5 preparat
tuber Daucus carota (umbi wortel)!
6. Sebutkan struktur morfologi gambar 4.6 preparat
tuber Solanum tuberosum (umbi kentang)!
7. Sebutkan struktur morfologi gambar 4.7 preparat spina
Citrus sp (batang jeruk)!

Gambar 4.1 Ilalang

47
Gambar 4.2 Bawang Merah

Gambar 4.3 Ubi Kayu

48
Gambar 4.4 Jahe

Gambar 4.5 wortel

49
Gambar 4.6 Kentang

Gambar 4.7 Jeruk

50
G. Diskusi
1. Sebutkan bagian yang menyusun bulbus tunicatus !
2. Apa perbedaan antara tuber caulogenum dari radix
primaria dan dari radix adventitia ?
3. Bandingkan antara stolon dan rhizoma ! d. Apakah
fungsi tuber caulogenum bagi tumbuhannya sendiri ?
4. Sebutkan spesies tanaman yang mampu membentuk
bulbus !
5. Tunjukkan bukti bahwa rhizoma merupakan penjelmaan
dari batang bersama daun !
6. Bagaimanakah struktur anatomi tuber singkong ?
7. Apa perbedaan antara duri mawar dengan duri
Bougenvillea spectabillis ?
8. Adakah fungsi duri bagi tumbuhannya sendiri ?
9. Mengapa batang pisang di atas tanah bukan
merupakan batang sejati ?
10. Sebutkan macam-macam organ tumbuhan yang
merupakan hasil modifikasi dari organ pokok selain
bahan yang digunakan dalam praktikum ini !
11. Jelaskan apa yang disebut dengan cladodia, filocladodia,
dan filodia ?
12. Mengapa duri pada kapuk randu merupakan duri tempel ?

51
H. Daftar Pustaka
1. Al-qur’an dan Terjemahan, 2008
2. Bell, A.D. 1991. Plant Form. Oxford University Press.
Oxford
3. Campbell, N. A., Reece, JB and Mitchell, L. G. 2003. Biologi
Jilid 2. Jakarta: Erlangga
4. Gembong Tjitrosoepomo. 2004. Morfologi Tumbuhan.
Yogyakarta:UGM
5. Gembong Tjitrosoepomo. 2009. Morfologi Tumbuhan.
Gajah Mada nifersity Press
6. Hartman, H.T. and D.E. Kester. 1983. Plant Propagation :
Principle and Practices. 4th edition. Prantice-Hall Inc.,
Englewood Cliffs, New Jersey.
7. Hidayat, E.B. 1994. Morfologi Tumbuhan. Institut Teknologi
Bandung.
8. Nurdiana, 2012. Ilmu Alamiah Dasar Jili I, II, III. IAIN
Mataram: Mataram
9. Nugroho hartanto. 2002. Morfologi and Taxonomi of
vascular plants, wisma hijau jl.Raya Bogor: Penebar
swadaya
10. Nurdiana, 2020, Morfologi Tumbuhan, Sanabil press
11. Rosanti,dewi. 2013. Morfolgi Tumbuhan. Erlangga. Jakarta.
12. Tjitrosoepomo Gembong. 2007. Morfologi Tumbuhan.
Gadjah Mada University Press. Yogyakarta.

52
ACARA V
FLOS (BUNGA)

A. Pendahuluan
Flos (bunga) merupakan organ generatif dari
tumbuhan anthophyta yang berperan penting untuk
melangsungkan reproduksi seksual. Organ ini merupakan hasil
modifikasi batang bersama daun-daun, tetapi jika diteliti
secara seksama maka batang tersebut hanya sampai pada
dasar bunga (receptaculum), selebihnya merupakan hasil
penjelmaan dari daun.

Namun pada bunga beringin (Ficus benjamina)


receptaculum akan berkembang hebat hingga akan terbentuk
buah semu, pada Annona dan Artocarpus receptaculum ini
tumbuh memanjang seolah-olah barupa lanjutan dari tangkai.

Dalam Al-Quran Alloh SWT menerangkan di dalam


surat Al An’am ayat 99 yang berbunyi:

53
Yang artinya:
“Dan Dialah yang menurunkan air dari langit, lalu Kami
tumbuhkan dengan air itu segala macam tumbuh-
tumbuhan, maka Kami keluarkan dari tumbuh-tumbuhan itu
tanaman yang menghijau, Kami keluarkan dari tanaman
yang menghijau itu butir yang banyak; dan dari mayang
kurma, mengurai tangkai- tangkai yang menjulai, dan kebun-
kebun anggur, dan (Kami keluarkan pula) zaitun dan delima
yang serupa dan yang tidak serupa. Perhatikanlah buahnya
pada waktu berbuah, dan menjadi masak. Sungguh, pada
yang demikian itu ada tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi
orang-orang yang beriman. (QS Al Anam:99)

54
B. Tujuan
Tujuan Praktikum antara lain:
1 Untuk menjelaskan dan menggambarkan bagian-bagian dari
bunga
2 Dapat menjelaskan dan menggambarkan bentuk-bentuk
bunga
3 Dapat menjelaskan dan menggambarkan struktur bunga
majemuk

C. Landasan Teori
Bunga utuh umumnya dilengkapi daun-daun
pelindung baik berupa brachtea maupun bracteola, bahkan
daun-daun pelindung ini bermodifikasi membentuk bangunan
seperti kelopak bunga (calyx) yang lazim dinamakan
involucrum seperti pada anggota Astaraceae, tetapi adapula
yang berubah menjadi selendang bunga (spatha) yang dapat
dijumpai pada anggota palmae.

Anggota Malvaceae pada tangkai bunga (pedicellus)


ditemukan calyx tambahan (epycalyx).Fungsi daun- daun
pelindung sesuai dengan namanya yakni melindungi bunga
saat masih dalam keadaan kuncup tetapi kadang yang
warnanya masih hijau dapat melakukan fotosintesis.

55
Bentuk daun pelindung adakalanya mirip seperti
daun lainnya hanya saja ukurannya lebih kecil, sedangkan
untuk tumbuhan Euphorbia pulcherrima, Musaeda dan
Bougenvilea spectabillis memiliki organ seperti daun
pelindung yang berwarna menarik ibarat perhiasan bunga,
untuk membedakan dengan daun pelindung maka
bangunan/organ ini dinamakan daun pemikat atau lock bad.

Pedicellus : dianggap bagian yang penting karena


fungsinya sebagai pendukung bunga dan receptaculum sendiri
merupakan tempat bertumpu bagian penyusun bunga lainnya
seperti daun kelopak bunga (sepala), daun mahkota
(petala), alat kelamin jantan (stamen) dan alat kelamin betina
(pistillum). Selain alasan diatas juga tangkai bunga ini akan
berbeda jika yang 30 didukung ternyata lebih dari satu bunga
(perhatikan bunga majemuk) yang istilahnya menjadi
peduncullus. Pada jambu monyet (Anarcardium occidentale),
pedicellus mengalami pembengkakan dan dan berair sehingga
sering disangka sebagai buah.

Calyx : bentuk maupun susunan kelopak bunga


ditentukan oleh sepala. Jika masing-masing sepala bersatu
membentuk bangunan seperti tabung maka disebut
gamosepala, tetapi kalau hanya membentuk susunan seperti
geteng dinamakan imbricata dan ada lagi yang saling
berlepasan sehingga setiap sepala dapat dilepas satu persatu.

56
Jumlah sepala juga bervariasi untuk anggota
Monocotyledoneae umumnya berkelipatan tiga (trimer) dan
anggota Dicotyledoneae dapat berkelipatan empat atau lima
(tetramer atau pentamer). Bagian ujung dari sepala sangat
bervariasi mulai rata sampai runcing bahkan ada yang
memiliki bangunan seperti taji misalnya seperti bunga
Impadien.Fungsi calyx adalah melindungi bagian bunga
disebelah dalam sewaktu masih kuncup, tetapi adapula yang
turut membentuk buah semu misalnya pada ketamplok
(Physalis minima).

Pada umumnya calyx akan gugur setelah terjadi


pembuahan (fertilisasi), anggota solanaceae tidak pernah
melepaskan calyx walaupun sampai terbentuk buah misalnya
cabe (Capsium sp) dan terung (Solanum sp). Dalam hal ini
fungsi calyx dapat sebagai pendukung buah dan kadang yang
warnanya masih hijau dapat sebagai tempat berlangsungnya
fotosintesis.

Corola : secara bersama-sama dengan calyx


membentuk perhiasan bunga (perianthium) hanya biasanya
corola lebih menarik perhatian karena warnanya yang indah.
Pada anggota gramineae corola justru mengalami kemunduran
dan berubah menjadi selaput tipis seperti membran, hal ini
diduga berkaitan dengan mekanisme penyerbukan (polinasi)
yang dilakukan oleh angin (anemogami).Pada penyerbukan

57
yang dilakukan oleh serangga (entomogami) maka corola
mengalami kemajuan pesat dan bunga ini memiliki kelenjar
madu (nectar).Mahkota bunga ini disusun oleh daun mahkota
(petala), sehingga variasi corola ditentukan oleh variasi
penyusunnya.Seperti halnya sepala, maka petalapun ada yang
fusi menyatu membentuk bangunan seperti tabung yang
disebut gamopetala atau sympetala, sedang yang berlepasan
merupakan polypetala atau choripetala atau dialipetala.
Susunan imbricata akan tampak jelas sewaktu bunga sewaktu
keadaan masih kuncup misalnya pada Allamanda sp dan Carica
pepaya, jumlah dan bentuk petala juga analog dengan
sepala. Fungsi corola secara umum melindungi bagian
bunga yang lebih dalam yakni alat kelamin bunga dan telah
disinggung di atas bahwa sehubungan dengan kepentingan
penyerbukan, maka corola berfungsi sebagai penarik
perhatian polinator. Begitu juga dengan bagian bunga lainnya.

D. Alat dan Bahan


Alat yang digunakan antara lain:
1. Kamera
2. Alat Tulis

58
Bahan yang digunakan diantaranya:
1. Bunga Hibiscus tiliaceus (waru)

2. Bunga Bougenvillea spectabilis (bunga kertas)

3. Bunga Carica papaya (pepaya)

3.1 Kelamin banci

3.2 Kelamin jantan

3.3 Kelamin betina

4. Bunga Ixora paludosa (asoka/bunga jarum)

E. Cara Kerja
Cara kerja pada kegiatan Pengamatan sebagai berikut:
1. Menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan dalam
kegiatan pengamatan
2. Perhatikan bahwa bunga tersebut termasuk flos
terminalis atau axillaris.
3. Apakah merupakan bunga sempurna, lengkap, flos
feminus, masculinus atau steril.
4. Perhatikan jumlah dan posisi masing-masing
penyusun perianthium.
5. Bagaimana posisi alat kelamin bunga.

59
6. Perhatikan simbol : peduncullus, sepala, petala, anthera
dan pistillum.
7. Pada rumus bunga harus lebih teliti lagi dalam
pengamatan terhadap bunga.
8. Apakah bunga tersebut simetris atau asimetris.
9. Kelamin bunga.
10. Adakah gamosepala atau polisepala.
11. Berapa jumlah penyususun androecium dan gynoecium.
12. Bagaimana posisi alat kelamin tersebut baik
terhadap perianthium maupun receptaculum.

F. Analisis Data
1. Sebutkan struktur morfologi gambar 5.1 bunga
Hibiscus tiliaceus (bunga waru)!
2. Sebutkan struktur morfologi gambar 5.2 bunga
Bougenvillea spectabilis (bunga kertas)!
3. Sebutkan struktur morfologi gambar 5.3 bunga Carica
papaya(bunga papaya)!

60
Gambar 5.1 Bunga waru

Gambar 5.2 Bunga Kertas

Gambar 5.3 Bunga pepaya

61
G. Diskusi
1. Jelaskan bagaiman cara menentukan bunga lengkap,
bunga tidak lengkap, bunga sempurna dan bunga tidak
sempurna
2. Bagaimana cara menentukan tipe-tipe bunga majemuk
pada pesimen yang kamu amati
3. Ciri/tipe bunga yang dimiliki oleh berbagai tumbuhan
merupakan salah satu ciri yang digunakan untuk
menentukan takson tingkat famili. Buatlah sedikitnya 5
famili yang ditentukan dari ciri/tipe bunga.

H. Daftar Pustaka
1. Al-qur’an dan Terjemahan, 2008
2. Bell, A.D. 1991. Plant Form. Oxford University Press.
Oxford
3. Campbell, N. A., Reece, JB and Mitchell, L. G. 2003. Biologi
Jilid 2. Jakarta: Erlangga
4. Gembong Tjitrosoepomo. 2004. Morfologi Tumbuhan.
Yogyakarta:UGM
5. Gembong Tjitrosoepomo. 2009. Morfologi Tumbuhan.
Gajah Mada nifersity Press
6. Hartman, H.T. and D.E. Kester. 1983. Plant Propagation :
Principle and Practices. 4th edition. Prantice-Hall Inc.,
Englewood Cliffs, New Jersey.
62
7. Hidayat, E.B. 1994. Morfologi Tumbuhan. Institut Teknologi
Bandung.
8. Nurdiana, 2012. Ilmu Alamiah Dasar Jili I, II, III. IAIN
Mataram: Mataram
9. Nugroho hartanto. 2002. Morfologi and Taxonomi of
vascular plants, wisma hijau jl.Raya Bogor: Penebar
swadaya
10. Nurdiana, 2020, Morfologi Tumbuhan, Sanabil press
11. Rosanti,dewi. 2013. Morfolgi Tumbuhan. Erlangga. Jakarta.
12. Tjitrosoepomo Gembong. 2007. Morfologi Tumbuhan.
Gadjah Mada University Press. Yogyakarta.

63
ACARA VI
FRUCTUS (BUAH)

A. Pendahuluan
Al-Quran Surat Yasin ayat 34 Alloh berfirman:

yang artinya:
Dan Kami jadikan padanya di bumi itu kebun-kebun kurma dan
anggur dan Kami pancarkan padanya beberapa mata air,
Jika penyerbukan pada bunga telah terjadi dan
kemudian diikuti pula oleh pembuahan, maka bakal buah
akan tumbuh menjadi buah, dan bakal biji yang terdapat di
dalam bakal buah akan tumbuh menjadi biji. Pada
pembentukan buah, ada kalanya bagian bunga selain bakal
buah ikut tumbuh dan merupakan suatu bagian buah,
sedang umumnya segera setelah terjadi penyerbukan dan
pembuahan bagian-bagian bunga selain bakal buah segera
menjadi layu dan gugur. Dari putik sendiri dengan tegas
disebut hanya bakal buahnya, karena biasanya tangkai dan
kepala putiknya gugur pula seperti halnya dengan bagian-
bagian yang lain.

64
B. Tujuan
Tujuan Praktikum antara lain:
1. Untuk dapat menjelaskan dan menggambar bagian-bagaian
buah (Fructus)
2. Untuk dapat menjelaskan dan menggambarkan bagian-
bagian buah yang dapat dimakan

C. Landasan Teori
Bakal buah (avarium) yang telah dibuahi (fertilisasi)
dan matang disebut dengan buah. Buah memiliki bagian-
bagian yang disebut dengan (i) pericarp (kulit buah), (ii) seed
(biji). Biji dilindungi di dalam bauh. Pericarp : setelah buah
matang, maka ovarium berubah menjadi pericarp. Pericarp
dibedakan menjadi 3 lapisan yaitu:
1. Epicarp : merupakan lapisan luar yang disebut dengan
kulit buah.
2. Mesocarp : merupakan lapisan tengah.
3. Endocarp : merupakan lapisan pailing dalam.
Buah sejati merupakan buah yang berkembang dari
bakal buah. Buah seperti ini ditemukan pada buah mangga
dan kelapa (Cocos nucifera), alpukat (Persea americana).
Buah palsu (pseudocarp) dalam bebarapa buah, letak bakal
buah strukturnya mirip dengan bunga seperti pada thalamus,
65
inflorescence, calyx merupakan modifikasi dari sebagian
buah. Buah seperti ini disebut dengan buah palsu seperti
pada buah apel, stroberi, pear. Buah dikelompokkan
menjadi 3 kelompok yaitu: Buah sederhana, Buah aggregate
dan Buah majemuk.

Bagian-bagian bunga yang kadang-kadang tidak gugur,


melainkan ikut tumbuh dan tinggal pada buah, biasanya tidak
mengubah bentuk dan sifat buah itu sendiri, jadi tidak
merupakan suatu bagian buah yang penting, misalnya :

1. Daun-daun pelindung. Pada jagung daun-daun


pelindung bunga tidak gugur, dan kita kenal sebagai
pembungkus tongkol jagong (klobot).
2. Daun-daun kelopak. Pada terong dan pada jambu,
masih dapat kita lihat kelopak yang ikut merupakan bagian
buah.
3. Tangkai kepala putik. Juga bagian ini sering tinggal pada
buah, misalnya pada jagung, yang kita kenal sebagai
rambut jagung, juga pada semua macam jambu, masih
dapat kita lihat tangkai kepala putik di bagian ujung buah.
4. Kepala putik. Buah yang masih mendukung kepala putik
ialah buah manggis, yang sekaligus dapat pula
menunjukkan jumlah daun buah dan jumlah ruangan
dalam buah manggis tadi.

66
D. Alat dan Bahan
Alat yang digunakan antara lain:
1. Kamera
2. Alat Tulis

Bahan yang digunakan diantaranya:


1. Buah Arachis hypogaea

2. Biji Arachis hypogaea

3. Buah Zea mays

4. Biji Gnetum gnemon

5. Buah Solanum lycopersicum

6. Buah Artocarpus communis

7. Buah Annona squamosa

8. Buah Physalis minima

E. Cara Kerja
Cara kerja pada kegiatan Pengamatan sebagai berikut:
1. Menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan dalam
kegiatan pengamatan
2. Perhatikan secara seksama setiap spesimen yang
tersedia, kemudian gambar sesuai dengan organ yang
67
diamati lalu tunjukkan bagian-bagian penyusunnya dan
tuliskan keterangan lengkap.
3. Apabila harus diperlukan pengamatan anatomi,
maka potonglah dengan arah melintang sehingga dapat
dilihat bentuk dan bagian-bagian penyusun dari buah dan
biji.
4. Tuliskan uraian deskripsi secara ringkas, jelas dan
mudah dimengerti : bentuk, sifat, aroma, warna, mamfaat
bagi tumbuhannya maupun bagi manusia

F. Analisis Data
1. Sebut dan gambarkan bagian-bagian dari fructus

G. Diskusi
1. Jelaskan cara membedakan buah majemuk dengan buah
majemuk semu?

68
2. Jelaskan bagian-bagian yang dapat dimakan dari
spesimen yang kamu amati di atas!

H. Daftar Pustaka
1. Al-qur’an dan Terjemahan, 2008
2. Bell, A.D. 1991. Plant Form. Oxford University Press.
Oxford
3. Campbell, N. A., Reece, JB and Mitchell, L. G. 2003. Biologi
Jilid 2. Jakarta: Erlangga
4. Gembong Tjitrosoepomo. 2004. Morfologi Tumbuhan.
Yogyakarta:UGM
5. Gembong Tjitrosoepomo. 2009. Morfologi Tumbuhan.
Gajah Mada nifersity Press
6. Hartman, H.T. and D.E. Kester. 1983. Plant Propagation :
Principle and Practices. 4th edition. Prantice-Hall Inc.,
Englewood Cliffs, New Jersey.
7. Hidayat, E.B. 1994. Morfologi Tumbuhan. Institut Teknologi
Bandung.
8. Nurdiana, 2012. Ilmu Alamiah Dasar Jili I, II, III. IAIN
Mataram: Mataram
9. Nugroho hartanto. 2002. Morfologi and Taxonomi of
vascular plants, wisma hijau jl.Raya Bogor: Penebar
swadaya
10. Nurdiana, 2020, Morfologi Tumbuhan, Sanabil press
11. Rosanti,dewi. 2013. Morfolgi Tumbuhan. Erlangga. Jakarta.
69
12. Tjitrosoepomo Gembong. 2007. Morfologi Tumbuhan.
Gadjah Mada University Press. Yogyakarta.

70
ACARA VII
SEMEN

A. Pendahuluan
Penyerbukan yang diikuti dengan pembuahan,
bakal buah tumbuh menjadi buah, dan bakal b i j i tumbuh
menjadi biji. Bagi tumbuhan biji (Spermatophyta), biji ini
merupakan alat perkembangbiakan yang utama, karena biji
mengandung calon tumbuhan baru (lembaga). Dengan
dihasilkannya biji, tumbuhan dapat mempertahankan jenisnya,
dan dapat pula terpancar kelain tempat.
Semula biji itu duduk pada suatu tangkai yang keluar
dari papan biji atau tembuni (placenta). Tangkai pendukung
biji itu disebut tali pusar (funiculus). Bagian biji tempat
pelekatan tali pusar dinamakan pusar biji (hilus). Jika biji
sudah masak biasanya tali pusarnya putus, sehingga biji
terlepas dari tembuninya. Bekas tali pusar umumnya nampak
jelas pada biji.
Allah berfirman dalam Al-Quran surat Al-An’am ayat
59 yang berbunyi:

71
Yang artinya
“Dan kunci-kunci semua yang gaib ada pada-Nya; tidak ada
yang mengetahui selain Dia. Dia mengetahui apa yang ada
di darat dan di laut. Tidak ada sehelai daun pun yang gugur
yang tidak diketahui-Nya. Tidak ada sebutir biji pun dalam
kegelapan bumi dan tidak pula sesuatu yang basah atau
yang kering, yang tidak tertulis dalam Kitab yang nyata
(Lauh Mahfuzh)”. (QS Al-An’am 59)

B. Tujuan
Tujuan Praktikum antara lain:
1. Mengamati struktur biji pada beberapa anggota
Spermatophyta

C. Landasan Teori
Pada biji ada kalanya tali pusar ikut tumbuh,
berubah sifatnya yang merupakan selubung biji yang
sempurna, ada yang hanya menyelubungi sebagian biji saja.
Salut biji ada yang :
1. Berdaging atau berair, dan seringkali dapat
dimakan, misalnya pada biji durian (Durio zibethinus
Murr.), biji rambutan (Nephelium lappaceum L.), dll.

72
2. Menyerupai kulit dan hanya menutupi sebagian biji,
misalnya pada biji pala (Myristica fragrans Houtt.). salut
biji pala dinamakan macis, yang seperti bijinya sendiri
digunakan pula sebagai bumbu masak dan berbagai
macam keperluan lainnya antara lain sebagai bahan obat.
Pada biji umumnya dapat kita bedakan bagian-
bagian berikut : Kulit biji (spermodermis), Tali pusar
(funiculus), Inti biji atau isi biji (nucleus seminis).
Pada dasarnya biji mempunyai susunan yang tidak
berbeda dengan bakal biji, tetapi dipergunakan nama-nama
yang berlainan untuk bagian-bagian yang sama asalnya,
misalnya : integumentum pada bakal biji, kalau sudah
menjadi biji merupakan kulit biji (spermodermis).

D. Alat dan Bahan


Alat yang digunakan antara lain:
1. Kamera
2. Alat Tulis

Bahan yang digunakan diantaranya:


1. Buah Arachis hypogaea

2. Biji Arachis hypogaea

3. Buah Zea mays


73
4. Biji Gnetum gnemon

5. Buah Solanum lycopersicum

6. Buah Artocarpus communis

7. Buah Annona squamosa

8. Buah Physalis minima

E. Cara Kerja
Cara kerja pada kegiatan Pengamatan sebagai berikut:
1. Menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan dalam
kegiatan pengamatan
2. Perhatikan secara seksama setiap spesimen yang
tersedia, kemudian gambar sesuai dengan organ yang
diamati lalu tunjukkan bagian-bagian penyusunnya dan
tuliskan keterangan lengkap.
3. Apabila harus diperlukan pengamatan anatomi,
maka potonglah dengan arah melintang sehingga dapat
dilihat bentuk dan bagian-bagian penyusun dari buah dan
biji.
4. Tuliskan uraian deskripsi secara ringkas, jelas dan
mudah dimengerti : bentuk, sifat, aroma, warna, mamfaat
bagi tumbuhannya maupun bagi manusia

74
F. Analisis Data
2. Sebut dan gambarkan bagian-bagian dari semen

G. Diskusi
1. Sebut dan jelaskan bagian-bagian biji
2. Sebut dan jelaskan bagian biji yang berfungsi sebagai
cadangan makanan
3. Sebut dan jelaskan bagian biji yang dapat tumbuh
menjadi tanaman baru

H. Daftar Pustaka
1. Al-qur’an dan Terjemahan, 2008
2. Bell, A.D. 1991. Plant Form. Oxford University Press.
Oxford
3. Campbell, N. A., Reece, JB and Mitchell, L. G. 2003. Biologi
Jilid 2. Jakarta: Erlangga

75
4. Gembong Tjitrosoepomo. 2004. Morfologi Tumbuhan.
Yogyakarta:UGM
5. Gembong Tjitrosoepomo. 2009. Morfologi Tumbuhan.
Gajah Mada nifersity Press
6. Hartman, H.T. and D.E. Kester. 1983. Plant Propagation :
Principle and Practices. 4th edition. Prantice-Hall Inc.,
Englewood Cliffs, New Jersey.
7. Hidayat, E.B. 1994. Morfologi Tumbuhan. Institut Teknologi
Bandung.
8. Nurdiana, 2012. Ilmu Alamiah Dasar Jili I, II, III. IAIN
Mataram: Mataram
9. Nugroho hartanto. 2002. Morfologi and Taxonomi of
vascular plants, wisma hijau jl.Raya Bogor: Penebar
swadaya
10. Nurdiana, 2020, Morfologi Tumbuhan, Sanabil press
11. Rosanti,dewi. 2013. Morfolgi Tumbuhan. Erlangga. Jakarta.
12. Tjitrosoepomo Gembong. 2007. Morfologi Tumbuhan.
Gadjah Mada University Press. Yogyakarta.

76

Anda mungkin juga menyukai